Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS

I. Pendahuluan

Upaya kesehatan lingkungan adalah pengendalian faktor-faktor risiko lingkungan


fisik, biologi, sosial yang dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan kesehatan dan
daya tahan hidup manusia. Ruang lingkup yang luas terkait dengan media lingkungan air,
udara, makanan, tanah dan limbah yang berada ditempat perawatan, tempat umum,
tempat kerja, dan kawasan. Kondisi yangdinamis dan melibatkan pemangku kepentingan
yang luas memerlukan koordinasi dan kerja sama semua pihak. Dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
seluruh karyawan berkomitmen memberikan pelayanan yang bermutu terhadap kesehatan
masyarakat.
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua orang)
dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik secara
insidentil maupun terus menerus. Jadi tempat – tempat umum adalah suatu usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat – tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Tempat – tempat umum
merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan
tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta dan atau perorangan yang
dipergunakan langsung oleh masyarakat. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia
sangat erat interaksinya dengan tempat – tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan
interaksi social, belajar maupun melakukan aktivitas lainnya. Tempat – tempat umum
memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, penularan lingkungan
ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat – tempat umum yang
tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta penularan
lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi
lingkungan yang baik dan tempat – tempat umum perlu dijaga sanitasinya

II. Latar Belakang


Puskesmas merupakan sarana kesehatan terdepan yang berfungsi sebagai
penggerak pembangunaan yang berwawasan kesehatan, yang memberikan pelayanaan
langsung kepada masyarakat. Sebagai sarana pelayanan umum Puskesmas wajib
memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan
persyaratan . Derajat Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu
genetik, lingkungan, perilaku dan sarana pelayanan kesehatan. Dari faktor keempat
tersebut, lingkungan adalah factor yang paling berpengaruh, akan tetapi faktor
lingkungan, dan sarana pelayanan Kesehatan dapat dikendalikan dengan perilaku yang
baik dari masyarakat tersebut. Sedangkan perilaku itu sendiri dibagi menjadi 3 domain,
yaitu pengetahuan, sikap dan psikomotor(praktik). Operasional pusat layanan kesehatan
akan selalu menimbulkan sampah/limbah medis yang apabila tidak didukung
perencanaan dan pengelolaan yang matang akan berpotensi menimbulkan dampak
terhadap masyarakat dan lingkungan hidup. Sampah medis adalah suatu bahan yang
sangat berbahaya. Tanpa operasioanal yang layak dalam penanganan, perlakuan dan
pengolahan/pembuangan sampah. Sampah medis tepatnya mungkin menimbulkan
bahaya misalnya penyebarannya penyakit, teracuninya penduduk sekitar, hewan piaraan
dan hewan liar, tanaman bahkan seluruh ekosistem. Limbah yang dihasilkan dalam
bentuk padat, cair, dan gas. Limbah padat adalah semua limbah yang berbentuk padat
sebagai hasil kegiatan puskesmas yang terdiri dari limbah medis padat (sampah medis)
dan non–medis. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksiks,
limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan,dan limbah dengan
kandungan logam berat yang tinggi. Penyebaran penyakit melalui sampah yang
menginfeksi merupakan tantangan terbesardalampenanganan sampah medis. Jika sampah
medis tidak tertangani dengan baik di dalam artian organisme patogen dalam sampah
tidak dihilangkan/ dimatikan, berbagai vektor penyakit mikrokopik misalnya virus,
bakteri, parasite maupun jamur akan tetap berada dalam sampah medis dan berpotensi
menyebarkan berbagai penyakit. Berbagai vektor ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui
luka di permukaan kulit maupun membran mukosa sepertirongga mulut. Dalam hal ini
orang orang yang berhubungan langsung dengan sampah medis seperti pekerja kesehatan,
staf kebersihan, pasien, pembesuk, petugas sampah, pemulung sampai dengan orang yang
melakukan daur ulang bahan medis akan berada dalam risiko yang lebih besar.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


A. Tujuan Umum
Dapat memusnakan limbah medis Puskesmas agar mencegah terjadinya penularan
penyakit, polusi lingkungan dan gangguan kesehatanatan.

B. Tujuan Khusus
1. Dapat Memusnakan limbah medis tajam yang dihasilkan Puskesmas
denganmenggunakan lubang jarum
2. Dapat Memusnakan limbah medis infeksius yang dihasilkan Puskesmasdengan
menggunakan Insinerator

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1 Pengelolaan Limbah Medis - Menyediakan tempat sampah khusus


medis
- Mengumpulakan sampah sampah medis
ke penampungan sementara
- Mengangkut/mengirim sampah medis
dengan pihak ketiga
V. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran
A. Cara melakukan kegiatan
1. Menyiapkan tempat sampah khusus untuk limbah medis sesuai standar (yang kuat,
tahan bocor, dan tertutup)
2. Menyediakan safety box/tempat sampah khusus benda tajam (squid,jarum,ampul)
3. Melipis tempat sampah medis dengan kantong plastik (berwarna kuning dengan
logo jika ada)
4. Memastikan semua ruangan atau poli memiliki tempat sampah sesuai standar
5. Mengumpulkan semua limbah medis ke penampungan sampah medis sementara
yang lebih besar dengan syarat:
 Tidak rawan banjir
 Tidak rawan bencana
 Berada diluar kawasan lindung
 Sesuai dengan tata ruang
6. Mengirim/mengangkut limbah medis yang telah di kumpulkan di tempat
penampungan sampah limbah medis sementara melalui pihak ketiga.

B. Sasaran
Seluruh Poli/satuan layanan di Puskesmas Ulee Kareng

VI. Jadwal Pelaksananaan Kegiatan

Pelaksanaan Tahun 2023


No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pengelolaan Limbah Medis

VII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Monitoring pelaksanaan kegiatan pengelolaan limbah medis dilakukan setiap hari oleh
penanggung jawab Kesehatan lingkungan.

VIII. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan
Pencatatan hasil kegiatan di rekap oleh petugas setelah kegiatan
2. Pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap bulanan, tiga bulan sekali dan dibahas pada saat
Minilokakarya lintas program dan minilokakarya lintas sector.

Anda mungkin juga menyukai