Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN

SANITASI DI KLINIK
DANIEL LUIS CHRISTIAN
1D3A
P21345122026
PENGERTIAN

• Klinik sanitasi adalah suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan promotif,
preventif dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit
berbasis lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat
dilaksanakan secara pasif dan aktif di dalam dan luar gedung.
• Masalah kesehatan berbasis lingkungan disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak memadai, baik kualitas
maupun kuantitasnya, serta perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah, mengakibatkan penyakit –
penyakit seperti diare, ISPA, TB paru, malaria merupakan penyakit yang masih banyak penderitannya di
puskesmas dan merupkan pola penyakit utama di Indonesia.
• Klinik sanitasi merupakan wahana masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan melalui upaya terintegrasi
kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit , sampai saat ini penyakit berbasis lingkungan masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat, maka untuk mengatasinya perlu sekali dilaksanakan kegiatan
klinik sanitasi.
LANGKAH – LANGKAH KLINIK SANITASI

• Petugas klinik sanitasi menerima kartu rujukan status pasien dari petugas poliklinik di puskesmas.
• Petugas menyalin dan mencatat berdasarkan wawancara mendalam dalam buku register yang sudah disiapkan untuk
bahan proses analisis kesehatan lingkungan lebih lanjut.
• Membuat simpulan atas permasalahan lingkungan dan faktor perilaku yang memungkinkan menjadi faktor risiko dan
pencetus atas masalah yang terjadi pada seorang pasien tersebut.
• Berdasarkan analisis dan diskusi dengan pasien itu, selanjutnya bila diperlukan bisa membuat kesepatakan lebih lanjut
untuk program kunjungan ke lokasi rumahnya (hal ini bisa sekalian dengan integrasi evaluasi program PIS-PK).
• Bahkan, petugas klinik sanitasi secara mendalam bisa mempelajari dari hasil wawancara di dalam gedung dan analisis
pengamatan di lapangan untuk memberikan kesimpulan dan solusi yang integral berdasarkan data dan fakta yang ada
atas permaslahan yang dihadapai oleh pasien yang berkunjung ke klinik sanitasi.
SASARAN KLINIK SANITASI

• Penderita (pasien) yang memiliki penyakit berbasis lingkungan.


• Masyarakat umum (klien) yang mempunyai masalah terkait dengan kesehatan
lingkungan.
• Kondisi lingkungan yang menjadi penyebab atas terjadinya masalah bagi pasien
maupun klien dan masyarakat sekitar yang kemungkinan terkena dampaknya.
STRATEGI OPERASIONAL DI KLINIK SANITASI

• Melakukan inventarisasi masalah kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang dihadapi masyarakat.
• Mengintegrasikan intervensi kesehatan lingkungan dengan program terkait di puskesmas.
• Menentukan skala prioritas penyusunan perencanaan dan pelaksanaan maslahan kesehatan lingkungan yang dihadapi.
• Menumbuhkembangkan peran serta masyarakat dan kelembagaan yang sudah ada di masyarakat.
• Membentuk dan memperkuat jaringan kerjasama dengan stakeholder yang ada di wilayah puskesmas.
• Menciptakan inovasi dalam rangka perunbahan dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta
membangun kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.
• Memetakan dan memaksimalkan daya dukung sumber dana dan daya masyarakat yang ada di wilayah puskesmas.
UPAYA-UPAYA KESEHATAN YANG TERMASUK
DIDALAM PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Penyehatan Air
Melakukan monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan /IKL terhadap Sarana Air Bersih (SAB) / Sarana Air Minum (SAM),yaitu yang meliputi :
jaringan perpipaan, (PDAM, Hippam / BPSPAM), Bukan Jaringan Perpipaan Komunal (sumur pompa tangan, sumur bor dengan pompa, sumur gali
terlindung, sumur gali dengan pompa), Depot Air Minum (DAM), Perlindungan Mata Air (PMA), Penampungan Air Hujan (PAH) yang disebut sebagai
sistim penyediaan air bersih/Minum (SPAM)  di wilayah kerja Puskesmas selamap kurun waktu tertentu.
2. Penyehatan Makanan dan Minuman
Melakukan monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan  (IKL) Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dengan sasaran:
1. Jasa Boga / Katering
2. Rumah Makan / Restoran
3. DAM (Depot Air Minum)
4. Kantin / sentra makanan jajanan
5. Makanan Jajanan
3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Melakukan monitoring/ Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IS/IKL)  rumah yang terindikasi tidak memenuhi
syarat kesehatan  wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.
4. Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU)
Melakukan monitoring /Inspeksi Sanitasi dan pembinaan yang meliputi  rekomendasi teknis dll terhadap penanggung jawab
dan petugas. TTU Prioritas (Puskesmas, SD, SLTP) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.
5. Yankesling (Klinik Sanitasi)
Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang diberikan kepada pasien/penderita Penyakit yang Berbasis Lingkungan (PBL),
yaitu  ISPA, TBC, DBD, Malaria, Chikungunya, Flu burung, Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit,  keracunan makanan dan
peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
6. STBM (Santasi Total Berbasis Masyarakat)
STBM merupakan suatu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang meliputi 5 pilar yaitu :
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan
2. Cuci Tagan Pakai Sabun (CTPS)
3. Pengolahan makanan dan minuman
4. Pengelolaan sampah
5. Pengelolaan air limbah
TUJUAN

• Terhindar dari penyakit yang


disebabkan lingkungan yang tidak
sehat. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
Bebas dari polusi udara. Air menjadi
lebih bersih dan aman untuk di minum.

Anda mungkin juga menyukai