Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesedaran,kemauan, dan kemampuan


hidup setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Derajat
kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas sumberdaya
manusia. Sumberdaya manusia yag sehat akan lebih produktif akan lebih meningkatkan
daya saing manusia.

Menurut H.L Blum (1974) derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu lingkungan, perilaku pelayanan kesehan dan keturunan. Pengaruh yang sangat
besar adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan
perilaku masyarakat yang merugkan kesehatan, baik masyarakat di pedesaan maupun
di perkotaan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan
masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi.

Masalah kesehatan yang berbasisi lingkungan disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya serta perilaku hidup bersih dan sehat
yang masih rendah yang mengakibatkan timbulnya penyakit-penyakit seperti diare,
ISPA, malaria, DBD, TB paru penyakit kulit, kecacingan, keracunan makanan dan lainya
yang merupakan 10 besar penyakit di puskesmas dan merupakan pola penyakit utama di
indonesia

Dalam mengatasi masalah-masalah penyakit tersebut dirasakan bahwa upaya


pengobatan penyakit dan upaya peningkatan upaya kualitas lingkungan dikerjakan
terpisah dan tidak terintegrasi dengan upaya terkait lainnya. Petugas medis atau paramedis
melaksanakan upaya penyembuhan atau pengobatan tanpa memperdulikan dan mengetahui
masalah sebenarnya kondisi perumahan atau permukiman si pasien. Di sisi lain
petugas kesehatan lingkungan melakukan upaya penyehatan lingkungan (pengawasan
kualitas lingkungan penyuluhan dan perbaikan mutu lingkungan) tanpa
memperhatikan permasalahan penyakit atau upaya kesehatan masyarakat serta untuk
engintegrasikan upaya kesehatan baik secara kuratif, preventif dan promotif maka
terbentuklah Program Klinik Sanitasi.

1
Klinik Sanitasi bukan sebagai kegiatan pokok yang berdiri sendiri, tetapi sebagai
bagian intergral dari kegiatan puskesmas yang dilaksanakan secara lintas program dan
lintas di wilayah puskesmas. Kegiatan klinik sanitasi dilaksanakan oleh petugas santarian
di puskesmas secara pasif dan aktid di dalam maupun di luar puskesmas. Klinik sanitasi
diharapakan dapat memperkuat tugas dan fungsi puskesmas dalam melaksanakan
pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit yang berbasis lingkungan dan
semua persoalan yang ada kaitannya dengan kesehatan lingkungan guna meningkatakan
derajat kesehatan masyarakat.

1.2 Tujuan

1) Umum

Mahasiswa mampu menganalisis faktor risiko lingkungan perumahan yang


berhubungan dengan penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan dan mampu
melakukan interfensi terhadap permasalahan yang ditemukan.

2) Khusus

2
1. Mahasiswa mampu bekerja sama dengan para medis dan para medis untuk
menangani penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan di masyarakit.
2. Mahasiswa mampu menganalisis faktor risiko yang berkaitan dengan penyakit yang
diderita pasien di puskesmas
3. Mahasiswa mampu melaksanakan konseling pasien di puskesmas.
4. Mahasiwa Mengetahui jumlah penderita penyakit berbasis lingkungan di UPT
Puskesmas Rawat Inap Simpur 2019
5. Mahasiswa mampu memberdayakan mayarakat dalam menghadapi permasalahan
kesehatan lingkungan di desa.
6. Mahasiswa mampu menjadi konsultan terhadap permasalahan-permasalahan
lingkungan yang dihadapi masyarakat
7. Mahasiswa mampu menyusun laporan klinik sanitasi.

1.3 Manfaat
1. Bagi masyarakat

Bagi masyarakat terutama adalah pasien atau klien klinik sanitasi dapat digunakan
sebagai pelayanan untuk memperoleh informasi tentang masalah kesehatan dan penyakit
yang bebasis lingkungan, membantu mengatasi masalah tentang masalah kesehatan
lingkungan dengan memberikan beberapa alternatif dan masukan masukan guna
pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi terutama adalah masalah penyakit yang
berbasis lingkungan.

2. Bagi puskesmas

Bagi puskesmas praktik klinik sanitasi dapat diupayakan dalam penambahan


program dalam mengatasi masalah di masyarakat terutama adalah masalah penyakit
yang berbasis lingkungan dan masalah berbasis lingkungan lainnya serta sebagai salah
satu layanan masyarakat di puskesmas yang mengintegrasikan antara upaya kuratif, promotif
dan preventif yang berperan sebagai pusat informasi, pusat rujukan dan fasilitator di

3
bidang kesehatan lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan demi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

3. Bagi institusi

Bagi institusi mahasiswa, praktik klinik sanitasi dapat dipergunakan sebagai bahan
informasi dan kepustakaan bagi mahasiswa lainnya yang belum melaksanakan praktik
klinik sanitasi sebelumnya agar lebih baik.

4. Bagi mahaiswa

Bagi mahasiswa yang melaksanakan klinik sanitasi dapat digunakan untuk menambah
pengalaman secara langsung dilapangan (dimasyarakat) dari ilmu yang didapat. Selain
itu, mahasiswa dapat mengetahui secara langsung tentang penyakit yang berbasis
lingkungan dan masalah kesehatan lainnya di puskesmas sehingga mahasiswa dituntut
untuk dapat bekerjasama dengan dokter, para medis dalam menangani penyakit
tersebut, mampu menganalisis faktor risiko, mampu menjadi konultan di
puskesmas, mampu memberdayakan masyarakat dalam menghadapi masalah kesehatan
masyarakat serta permasalahan-permasalaha kesehatan lainnya

Anda mungkin juga menyukai