PENDAHULUAN
Menurut H.L Blum (1974) derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu lingkungan, perilaku pelayanan kesehan dan keturunan. Pengaruh yang sangat
besar adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan
perilaku masyarakat yang merugkan kesehatan, baik masyarakat di pedesaan maupun
di perkotaan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan
masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi.
Masalah kesehatan yang berbasisi lingkungan disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya serta perilaku hidup bersih dan sehat
yang masih rendah yang mengakibatkan timbulnya penyakit-penyakit seperti diare,
ISPA, malaria, DBD, TB paru penyakit kulit, kecacingan, keracunan makanan dan lainya
yang merupakan 10 besar penyakit di puskesmas dan merupakan pola penyakit utama di
indonesia
1
Klinik Sanitasi bukan sebagai kegiatan pokok yang berdiri sendiri, tetapi sebagai
bagian intergral dari kegiatan puskesmas yang dilaksanakan secara lintas program dan
lintas di wilayah puskesmas. Kegiatan klinik sanitasi dilaksanakan oleh petugas santarian
di puskesmas secara pasif dan aktid di dalam maupun di luar puskesmas. Klinik sanitasi
diharapakan dapat memperkuat tugas dan fungsi puskesmas dalam melaksanakan
pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit yang berbasis lingkungan dan
semua persoalan yang ada kaitannya dengan kesehatan lingkungan guna meningkatakan
derajat kesehatan masyarakat.
1.2 Tujuan
1) Umum
2) Khusus
2
1. Mahasiswa mampu bekerja sama dengan para medis dan para medis untuk
menangani penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan di masyarakit.
2. Mahasiswa mampu menganalisis faktor risiko yang berkaitan dengan penyakit yang
diderita pasien di puskesmas
3. Mahasiswa mampu melaksanakan konseling pasien di puskesmas.
4. Mahasiwa Mengetahui jumlah penderita penyakit berbasis lingkungan di UPT
Puskesmas Rawat Inap Simpur 2019
5. Mahasiswa mampu memberdayakan mayarakat dalam menghadapi permasalahan
kesehatan lingkungan di desa.
6. Mahasiswa mampu menjadi konsultan terhadap permasalahan-permasalahan
lingkungan yang dihadapi masyarakat
7. Mahasiswa mampu menyusun laporan klinik sanitasi.
1.3 Manfaat
1. Bagi masyarakat
Bagi masyarakat terutama adalah pasien atau klien klinik sanitasi dapat digunakan
sebagai pelayanan untuk memperoleh informasi tentang masalah kesehatan dan penyakit
yang bebasis lingkungan, membantu mengatasi masalah tentang masalah kesehatan
lingkungan dengan memberikan beberapa alternatif dan masukan masukan guna
pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi terutama adalah masalah penyakit yang
berbasis lingkungan.
2. Bagi puskesmas
3
bidang kesehatan lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan demi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3. Bagi institusi
Bagi institusi mahasiswa, praktik klinik sanitasi dapat dipergunakan sebagai bahan
informasi dan kepustakaan bagi mahasiswa lainnya yang belum melaksanakan praktik
klinik sanitasi sebelumnya agar lebih baik.
4. Bagi mahaiswa
Bagi mahasiswa yang melaksanakan klinik sanitasi dapat digunakan untuk menambah
pengalaman secara langsung dilapangan (dimasyarakat) dari ilmu yang didapat. Selain
itu, mahasiswa dapat mengetahui secara langsung tentang penyakit yang berbasis
lingkungan dan masalah kesehatan lainnya di puskesmas sehingga mahasiswa dituntut
untuk dapat bekerjasama dengan dokter, para medis dalam menangani penyakit
tersebut, mampu menganalisis faktor risiko, mampu menjadi konultan di
puskesmas, mampu memberdayakan masyarakat dalam menghadapi masalah kesehatan
masyarakat serta permasalahan-permasalaha kesehatan lainnya