PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh
hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja
keras serta konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk
optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan
masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan
nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat
2015, para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan
pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan
pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif
terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan
seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan
nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud di atas,
maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) harus berperan
sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
C. Manfaat
Diharapkan dengan adanya kegiatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Dusun / Asuhan Keperawatan Komunitas di RT 002 Dusun Air sakula dapat
bermanfaat bagi :
1. Mahasiswa
Dapat menerapkan asuhan keperawatan kesehatan komunitas melalui
pendekatan proses keperawatan
2. Masyarakat
a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan
b. Dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status
kesehatan dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
3. Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi
tentang kondisi kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja
puskesmas guna membantu program kesehatan pada masyarakat.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985)
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,
sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. (Freeman, 1961)
Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses keperawatan
yang diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-langkahnya meliputi
pengkajian, analisa data komnuitas, diagnosa keperawatan komunitas, rencana
asuhan keperawatan komunitas, implementasi asuhan keperawatan komunitas dan
evaluasi asuhan keperawatan komunitas, dimana proses ini bervariasi dalam setiap
situasi dan memliki elemen-elemen penting yaitu kesungguhan (deliberative),
kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus pada klien (client focused),
interaktif (interactive) dan berorientasi pada kebutuhan komunitas (need-oriented).
MANUSIA
KEPERAWATAN KESEHATAN
3 Tingkatan Pencegahan. (SEHAT-SAKIT)
LINGKUNGAN
(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, dan Spiritual).
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada
di sekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan
dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin
lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas – batas yang telah ditetapkan
dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling
berinteraksi, saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalan
berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik
permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan
khususnya
F. Strategi
Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi:
1. Proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan.
3. Kerja sama (partnership).
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan, AFP.
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, etika batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang
mungkin dilakukan oleh perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan gangguan jiwa. Di samping itu,
upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali
kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara
benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan
penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat
dimengerti.
2. Penjelasan tujuan dan program
hasil : surat ijin/persetujuan
Pendekatan Jalur Informal
Dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari institusi dari
birokrasi dengan melakukan pendekatan kepada :
1. Tokoh-tokoh masyarakat
2. Ketua RW, RT
3. Kader kesehatan
Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta
dukungan dan partisipasi serta kontrak
kerjasama.
b) Pengenalan Masalah
Tujuan: untuk mengetahui masalah kesehatan secara
menyeluruh yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas
saai ini.
Tahap pengenalan masalah :
1. Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi sasaran, meliputi
:
a. Survey wilayah
b. Survey populasi
c. Survey masalah utama dan faktor penyebab
d. Survey kebijakan program dan frasilitas layanan kesehatan.
e. Survey potensi-potensi, sumber pendukung di komunitas.
2. Membuat instrument pengumpulan data.
Tabulasi Data:
1. Membuat table tabulasi data
2. Menghitung frekuensi distribusi
3. Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi
Analisa Data
1. Analisa Deskriptif
2. Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang diteliti.
3. Analisa Korelasi
4. Menganalisa tingkat hubungan pngaruh dari dua atau lebih subvariabel yang
diteliti dengan menggunkan perhitungan statistik.
Perumusan Masalah
1. Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada komunitas yang dikaji
dengan berdasarkan hasil analisa data.
2. Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA
3. Formulasi :
a. Problem
b. Etiologi
c. Data yang menyokong.
c) Penyadaran komunitas
Tujuan :
1. Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh komunitas
2. Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah
3. Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif menjadi tenaga
potensial dalam kegiatan pemecahan masalah.
Kegiatan :
Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode
lokakarya mini, dengan langkah :
1. Penyajian data hasil survey
2. Diskusi kelompok :
a. Perumusan masalah dan faktor penyebab
b. Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk masalah, waktu, tempat,
penanggung jawab dan biaya)
c. Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) dari anggota
komunitas yang merupakan calon kader kesehatan yang bertanggung
jawabterhadap kegiatan yang direncanakan.
3. Penyajian hasil diskusi kelompok
4. Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal, puskesmas.
2) Pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah direncanankan
dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang telah terbentuk melalui kerja sama
dengan aparat desa/kelurahan, puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan :
a) Pelatihan Kader
b) Penyuluhan kesehatan
c) Pelayanan kesehatan langsung
d) Home care
e) Rujukan
3) Evaluasi
Hal-hal yang harus dievaluasi :
a) Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan
b) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)
c) Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan
d) Rencana tindak lanjut.
Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait dengan
lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat
mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah
pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui proses keperawatan.
BAB III
DESKRIPSI LOKASI
ANALISA DATA DAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Wilayah RT 002 Dusun Air Sakula, Desa Laha kecamatan Teluk Ambon,
kotamadya yang terdiri dari jumlah Rumah 76, 117 kepala keluarga (KK) dan jumlah
jiwa 398 jiwa. Berdasarkan metode pengkajian “Windshield Survey” data demografi
masyarakat akan disajikan
sebagai berikut :
Utara : Berbatasan dengan Kali Dusun Air Sakula
Selatan : Berbatasan dengan Jalan Raya Bandara Pattimura Ambon
Timur : Berbatasan dengan Bandara dan RT 001
Barat : Berbatasan dengan RT 001
Karakteristik wilayah RT 002 Dusun Air Sakula kecamatan Teluk Ambon adalah
berupa dataran rendah yang merupakan salah satu dusun yang berada di desa Laha
berdekatan dengan Bandara Pattimura Ambon. Gambaran geografis RT 002 Dusun Air
Sakula : Sebagian besar bangunan rumah di RT 002 Dusun Air Sakula termasuk
bangunan permanen dan lantai biasa ( semen), jarak antara rumah cukup dekat lebih dari
1 meter. Sebagian rumah tidak memiliki halaman rumah, depan rumah warga langsung
berbatasan dengan jalan.
B. Analisa Data
I. Distribusi Kelompok Umur
1. 0 – 1 Tahun 4 6 10 3%
2. 1 – 5 Tahun 17 25 42 11%
3. 5 – 12 Tahun 37 37 74 19%
4. 12 – 18 Tahun 28 30 58 15%
7 >60 tahun 6 7 13 3%
1. SD 139 35%
2. SMP 73 18%
4. Perguruan Tinggi 1 0%
1. Petani 58 15%
3. Pengrajin -
4. Pedagang 1 0
5. PNS/TNI/POLRI 1 0
6. Karyawan Swasta 24 6%
7. Sopir 20 5%
1. ∑ Kematian Umum -
2. ∑ Kematian Bayi
3. ∑ Kematian Maternal
4. ∑ Kelahiran Hidup
5. ∑ Kelahiran BBLR
7. ∑ Ibu Hamil
8. ∑ Ibu Menyusui
9. ∑ WUS
10. ∑ PUS
12. ∑ Bayi
13. ∑ Balita
TOTAL
V. LIMA (5) PENYAKIT TERBANYAK
NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %
1. Dermatitis 24 65%
2. Gastritis 6 16%
3. hipertensi 4 11%
4. Gout Artritis 2 5%
5 GGK 1 3%
TOTAL 37 100%
1. LSM
2. Pokja √
3. Tradisional √
4. Kelompok Kesenian √
5. Kelompok Arisan √
6. Kelompok Keagamaan √
7. Kelompok Pengajian √
9. Kelompok Akseptor √
10. Kelompencapir √
13. Kepemudaan √
TOTAL -
1. ∑ TK -
2. ∑ SD / Sederajat -
3. ∑ SLTP / Sederajat -
4. ∑ SLTA / Sederajat -
TOTAL -
1. BCG 10 20%
2. DPT 10 20%
3. Polio 3 10 20%
4. Campak 10 20%
5. Hepatitis B3 10 10%
TOTAL 50 100%
1. ∑ Masjid 1 100%
2. ∑ Gereja -
3. ∑ Pura / Wihara -
TOTAL 1 100%
X. SARANA KESEHATAN
NO JENIS SARANA JUMLAH %
1. ∑ Posyandu 1 17%
2. ∑ Pos Obat -
3. ∑ Pos KB -
6. ∑ Anggota
TOTAL 6 100%
1. KI DT Lengkap -
2. Wanita K1 – TT 1 -
3. Wanita K1 – TT 2 -
4. ∑ Bumil TT Lengkap -
TOTAL -
1. SPT -
2. Sumur Gali
3. Mata Air -
4. Penampung air Hujan -
TOTAL 76 100 %
1. Pemerintah
2. Non Pemerintah
3. Swadaya
4. Bantuan
TOTAL
2. Menumpang 7 9%
3. Kontrak 2 3%
TOTAL 76 100%
1. Permanen 45 59%
3. Tidak Permanen 1 1%
TOTAL 76 100%
1. Dimasak 59 78%
2. Mentah -
TOTAL 76 100%
2. Kloset Duduk 6 8%
3. Cubluk
TOTAL 76 100%
1. Dibakar 23 30%
3. Dibuang Ke Sungai
TOTAL 76 100%
1. Rumah Sakit
2. Puskesmas 76 100%
3. Balai Pengobatan
TOTAL 76 100%
XX. DATA PEMBUANGAN LIMBAH
NO PEMBUANGAN LIMBAH JUMLAH %
1. Selokan Tertutup
3. Resapan
TOTAL 76 100%
1. Baik 33 44%
2. Cukup 32 42%
3. Kurang 11 14%
TOTAL 76 100%
1. Baik 23 30%
2. Cukup 32 42%
3. Kurang 21 28%
TOTAL 76 100%
1. Batuk 6
2. Pilek 4
3. Panas 3
4. Dispepsia 3
5. Demam Berdarah
6. Typus
7. Penyakit Kulit 11
8. ISPA
TOTAL 27
XXIV. DATA KEJADIAN PENYAKIT TIGA BULAN TERAKHIR YANG KRONIS / MENULAR
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH %
2. TBC
3. Jantung
4. Kencing Manis
5. Asma
6. MH / Kusta
7. Jiwa 2
TOTAL 13
3. Katarak
4. Gangguan Pendengaran
TOTAL
2. Kusta
3. Malaria
4. Jiwa
TOTAL