PENDAHULUAN
Sistem kesehatan nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya
kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan tersebut adalah pelayanan
kesehatan melalui Puskesmas dan rumah sakit sebagai rujukan, dimana merupakan system
pelayanan kesehatan yang dianut dan dikembangkan dalam sisitem kesehatan nasional dengan
Paradigm sehat adalah suatu kebijakan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai
visi Indonesia Sehat 2015. Paradigma sehat tersebut merupakan model pembangunan kesehatan
yang dalam jangka panjang maupun mendorong masyarakat untuk bersifat mandiri dalam
menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya
Keperawatan komunitas sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan utama yang
ditunjukkan kepada masyarakat yang hakekatnya memerlukan acuan/ landasan teoritis untuk
praktek kesehatan masyarakat. Kegiatan praktek ini dilakukan secara komprehensif dan tidak
terbatas pada kelompok umur atau diagnose tertentu serta dilaksanakan secara berkelanjutan.
Keperawatan kesehatan masyarakat ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat serta
1
pelayanan yang diberikan dengan menggunakan proses keperawatan dengan sifat asuhan yang
menyeluruh dan umum. Pendekatan yang digunakan dalam keperawatan komunitas adalah
pendekatan keluarga binaan, kelompok kerja komunitas. Strategi yang digunakan untuk
pemecahan masalah melalui pendidikan kesehatan, tekhnologi tepat guna serta memanfaatkan
kebijakan pemerintah. Proses keperawatan komunitas dilakukan melalui lima tahap yaitu
Dalam rangka memenuhi tugas mata ajaran keperawatan komunitas yang dilaksanakan 4
minggu diharapkan mahasiswa program profesi Ners STIK Famika Makassar akan dapat
asuhan keperawatan.
kerja kesehatan (Pokjakes) dimana kepengurusan pokjakes adalah masyarakat yang ada di dusun
Panambungan yang secara sukarela bersama-sama dengan mahasiswa PBL STIK Famika
Desa Moncongloe terdiri dari 6 dusun, salah satunya adalah Dusun Panambungan RK II
(RT C dan RT D). Dimana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian dibidang
Pertanian dan Buruh. Berdasarkan obsesrvasi diperoleh bahwa perilaku hidup sehat masyarakat
di dusun ini belum optimal. Hal tersebut diperberat dengan tingkat pendidikan masyarakat yang
rendah serta pengetahuan masyarakat tentang kesehatan belum memadai. Keadaan inilah yang
2
memberikan dasar dan acuan bagi mahasiswa untuk melaksanakan praktek keperawatan
sehingga diharapkan kelompok kerja kesehatan dapat membantu masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
tekhnologi praktis, ilmiah dan social yang dapat diterima secara umum baik oleh individu
maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan
biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan Negara untuk memelihara setiap tingkat
perkembangan mereka dalam semangat untuk mandiri ( self reliance) dan menentukan
2. Elemen PHC:
yaitu:
4
a. Pendidikan mengenai maslah kesehatan dan cara pencegahan penyakit
serta pengendaliannya.
pada masyarakat.
5
4. Sasaran
masyarakat dan kelompok kusus baik yang sehat atau yang mempunyai
5. Prinsip-prinsip dasar
masyarakat adalah:
khusus.
sendiri.
6
g. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik sehat maupun sakit.
masyarakat.
secara tim.
dll.
panti, sekolah dan lainnya serta rumah dimana keluarga sebagai unit
pelayanan.
7
6. Strategi
perawatan kesehatan masyarakat agar dapt berhasil guna dan berdaya guna
adalah:
instansi terkait.
dan masyarakat.
keperawatan.
8
perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara
c. Kuratif (pengobatan)
Adalah usaha yang ditujukan terhadap orang yang sakit untuk dapat
diobati secara tepat dan adekuat sehingga dalam waktu singkat dapat
dipulihkan kesehatannya.
Adalah usaha yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari
9
B. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
keperawatan dan teori yang terkait dengan kesehatan masyarakat. Banyak para pakar atau
adalah kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yang
sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau
masyarakat.
yang ditujukan pada masyarakat, pada prakteknya memerlukan acuan atau landasan teori
model keperawatan dikembangkan oleh para ahli, salah satunya adalah konsep model dari
Betty Neuman (1972), yang menekankan pada pendekatan system untuk mengatasi
masalah kesehatan.
Model teori Neuman didasari oleh system dimana terdiri dari individu, keluarga
atau kelompok dan komunitas yang merupakan target pelayanan kesehatan. Ksehatan
masyarakat ditentukan oleh hasil interkasi yang dinamis antara komunitas dan lingkungan
10
serta tenaga kesehatan untuk melakukan tiga tingkat pencegahan, yaitu pencegahan
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau diaplikasikan ke
populasi yang sehat pada umumnya. Pencegahan primer ini mencakup kegiatan
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
Focus pada tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan kesehatan setelah
system terbuka yang mempunyai sumber energy (infra struktur) dan mempunyai lima
variable yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam komunitas,
11
Sumber energi infrastruktur dikelilingi oleh tiga lapisan sitem pertahanan
stressor, yaitu garis resisten, garis pertama normal, garis pertahanan fleksibel. Ketiga
membentuk masyarakat masyarakat (Anderson, 1989), secara lebih rinci sasaran ini
1. Tingkat Individu
merawat dirinya sendiri) karena sesuatu hal dan sebab, maka akan mempengaruhi
2. Tingkat Keluarga
keluarga.
12
3. Tingkat Komunitas
satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok beresiko
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat dengan
penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga dengan resiko tinggi, daerah tertingal,
miskin atau tidak terjangkau) dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
dan rehabilitasi pelayanan yang diberikan dapat terjangkau oleh masyarakat dan
keperawatan dengan sifat asuhan yang menyeluruh dan umum. Pendekatan yang
kerja komunitas. Strategi yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui
pendidikan kesehatan, tekhnologi tepat guna serta memanfaatkan keb ijakan pemerintah.
13
berkelanjutan menggunakan metode proses keperawatan komunitas yang dilakukan
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1. Data umum:
b. Pengolahan data
3. Tabulasi data.
4. Interpretasi data.
14
c. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data
atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah keperawatan
d. Perumusan masalah
yang dihadapi oleh masyarakat. Dan semua masalah tersebut tidak mungkin dapat
e. Prioritas masalah
1. Perhatian masyarakat.
2. Prevalensi.
6. Aspek politis.
2. diagnosa keperawatan
kesehatan masyarakat baik yang nyata (actual) dan yang mungkin akan terjadi
15
a. Problem (masalah)
seharusnya terjadi.
b. Etiologi (penyebab)
3. Perencanaan (intervensi)
harus mencakup:
16
a. Berfokus pada masyarakat.
d. Realistis
e. Waktu relative dibatasi (jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang).
primer, sekunder dan tersier melalui pendidikan kesehatan dan kerjasama dan proses
membuat perubahan.
namun yang didominasi adalah dengan pendekatan locality development yang berarti
social dan ekonomi masyarakat dan penuh percaya diri dalam memecahkan masalah
kesehatnnya sendiri.
17
4. Pelaksanaan (implementasi)
a. Pencegahan primer
terhadap penyakit.
b. Pencegahan sekunder
Menekankan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat
tingkat keparahan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat diperbaiki lagi
5. Evaluasi
18
a. Relevansi antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan.
bagaimana dengan peran serta staff atau pelaksana tindakan fasilitas dan
jumlah peserta.
d. Efeketivitas kerja: apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat
puas.
ditetapkan.
Kegunaan penilaian:
b. Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan
yang diberikan.
d. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam
proses keperawatan.
19
Untuk mengimplementasikan konsep kepsrawatan komunitas yang telah
20
BAB III
anggotanya terdiri dari kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda di Dusun
mahasiswa juga memberikan asuhan keperawatan keluarga dan gerontik. Keluarga dan
lansia yang menjadi sasaran untuk dibina khususnya adalah keluarga dan lansia dengan
resiko kesehatan.
dan persiapan tekhnis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan,
A. PERSIAPAN
1. Persiapan kemasyarakatan
21
Pada tahap ini mula-mula kelompok melakukan kegiatan pengidentifikasikan
dusun, untuk rencana pertemuan dengan masyarakat, serta penjelasan tujuan dan
tabulasi data sekaligus analisa data di lakukan pada tanggal 19 Juni 2013.
Setelah dilakukan tabulasi data maka diadakan persiapan MMD I pada tangal 20
Juni 2013 dan pelaksanaan MMD I tanggal 21 Juni 2013 dengan agenda acara
serta menentukan plan of action dari masalah yang muncul tersebut. Acara
2. Persiapan tekhnis
22
dalam pengumpulan data, mahasiswa menggunakan instrument/ format
Pengumpulan data dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 17 Juni s/d 19 Juni
2013.
B. PELAKSANAAN
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
diperlukan data yang didapatkan melalui pengkajian yang terdiri dari kegiatan:
2013.
melalui wawancara dan observasi langsung pada tanggal 17- 19 Juni 2013.
23
b. hasil pengumpulan data
setelah data terkumpul, maka data tersebut ditabulasi dan diolah serta
Tabel 1
Dari table diatas terlihat bahwa dari 161 orang, sebanyak 106 (66%) usia
24
Tabel 2
No Pendidikan Frekuensi %
1. Belum sekolah 15 9
2. Tidak sekolah 7 4
3. Tamat SD 25 16
Sementara SD 19 12
Tidak tamat SD 6 4
4. Tamat SMP 28 17
Sementara SMP 5 3
Tidak tamat SMP 10 6
5. Tamat SMA 18 11
Sementara SMA 9 6
Tidak Tamat SMA 16 10
6. Perguruan tinggi 3 2
Jumlah 161 100
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 161 orang sebanyak 28 orang (17 %)
masyarakat tamat SMP, sebanyak 25( 16%) tamat SD, dan sebanyak 3 (2%) yang lanjut
hanya tamat SMP ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat masih
rendah.
25
Tabel 3
Data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk bekerja dibidang petani
yaitu 84 orang (52%). Penduduk yang tidak bekerja 17 orang (17%) yang terdiri dari
Tabel 4
No Penghasilan Frekuensi %
1. <Rp 200.000 34 47
2. Rp 300.000-Rp 500.000 15 20
3. >Rp 500.000 8 11
4. Tidak tetap 16 22
Jumlah 73 100
berpenghasilan <Rp 200.000 dan sebanyak 8 orang (11%) yang berpenghasilan >Rp
26
500.000. ini menunjukkan bahwa tingkat ekonomi masyarakat RK II Borongkaramasa’
Tabel 5
Distribusi frekuensi KK berdasarkan kepemilikan rumah
No Kepemilikan Rumah Frekuensi %
1. Milik Pribadi 64 88
2. Menumpang 9 12
3. Kontrak - -
4. Lain-lain - -
Jumlah 73 100
Tabel 6
Distribusi frekuensi KK berdasarkan kepemilikan rumah
No Jenis Rumah Frekuensi %
1. Permanen 32 50
2. Semi permanen 18 28
3. Panggung 14 22
Jumlah 64 100
Data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk memiliki jenis rumah
permanen sebanyak 32 KK ( 50%), 18 KK ( 28%) jenis rumah semi permanen, 14 KK (
22%) yang memiliki jenis rumah panggung.
27
Tabel 7
Distribusi frekuensi KK berdasarkan jenis lantai
No Jenis lantai Frekuensi %
1. Tanah - -
2. Tegel/ Kramik 32 50
3. Plester 18 28
4. Papan 14 22
Jumlah 64 100
Data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk memiliki jenis Lantai
tegel/ kramik sebanyak 32 KK ( 50%), 18 KK ( 28%) jenis lantai plester, 14 KK ( 22%)
yang memiliki jenis lantai papan.
Tabel 8
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 64 (100%) rumah yang memiliki ventilasi.
Angka ini cukup berarti mengingat pentingnya peranan ventilasi untuk sirkulasi udara
28
Tabel 9
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 44 (69 %) jendela rumah terbuka, 15 (23%)
Tabel 10
kedalam rumah.
29
Tabel 11
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 45 (70 %) rumah yang bersih dan 19 (30%)
Tabel 12
Distribusi frekuensi berdasarkan kebersihan halaman rumah
No Kebersihan Halaman Frekuensi %
Rumah
1. Bersih 45 70
2. Tidak Bersih 19 30
Jumlah 64 100
halamam bersih dan 19 (30%) rumah yang mempunyai halaman tidak bersih.
Tabel 13
Distribusi frekuensi pemanfaatan halaman rumah
No Pemanfaatan Halaman Frekuensi %
1. Dimanfaatkan 64 100
2. Tidak dimanfaatkan - -
Jumlah 64 100
30
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 64 (100%) halaman rumah dimanfaatkan,
Tabel 14
No Vector Frekuensi %
1. Lalat
2. Nyamuk
3. Kecoak
4. Burung
5. Kucing
6. Ayam
7. Anjing
8. Sapi
Jumlah 64 100
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa vector yang terbanyak adalah nyamuk.
Nyamuk di 121 rumah ( 47%), lalat di 19 rumah (7,4%), ayam di 120 rumah (46,5%),
Tabel 15
31
5. Air hujan
6. Mata Air
Jumlah
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 135 KK yang menggunakan sumur pompa
adalah 57 (42,2%) KK, sumur gali 25 ( 18,5%) KK, dan PDAM 53 (39,2%).
Tabel 16
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pengelolaan air minum dengan cara
Tabel 17
32
Jumlah
keadaan fisik air minum di 110 KK (81,5%) adalah jernih dan di 22 (16,3%) KK adalah
Tabel 18
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa keluarga yang mencuci tempat air
minum 1 minggu sekali adalah 110 ( 81,5%), 2 minggu sekali adalah 8 (6%) dan 3
Tabel 19
33
Tabel 20
Tabel 21
34
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 135 KK ditemukan 135 (100%)
penyakit.
Tabel 22
dari tabel diatas diperoleh data bahwa dari 135 KK ada 92 (68,14%) KK
Tabel 23
dari tabel di atas diperoleh data bahwa dari 135 KK yang mempunyai jamban
jambannya tidak terpelihara. Hal ini merupakan masalah yang dapat mengakibatkan
Tabel 24
35
Distribusi frekuensi kepemilikan jamban
Tabel 25
Tabel 26
36
Dari tabel di atas diperoleh data bahwa dari 135 KK terdapat 119 (88%) KK
yang tidak mempunyai SPAL dan 16 (12%) KK yang mempunyai SPAL. Hai ini
kesehatan masyarakat sangat minimal dan sangat berpengaruh terhadap perilaku hidup sehat.
Tabel 27
Jumlah
mendapat informasi dari radio. Sehinga dapat disimpulkan bahwa penduduk Marannu
mendapatkan informasi kesehatan dari tenaga kesehatan terutama Puskesmas yang dapat
Tabel 28
37
No Jenis Pelayanan Frekuensi %
1. Puskesmas
2. Rumah sakit
3. Dokter praktek
4. Perawat/mantri
5. Berobat sendiri
Jumlah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis pelayanan kesehatan keluarga
yang menggunakan puskesmas adalah 111 (82,2%)KK, rumah sakit adalah 13 (10%) KK,
dokter praktek 4 (3%), perawat/mantri 2 ( 1,5%) KK, dan berobat sendiri adalah 5 (4%)
KK, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat cukup sadar dalam menggunakan sarana
pelayanan kesehatan.
Tabel 29
38
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 135 (100%) KK tidak pernah dikunjungi
Tabel 30
Dari tabel diatas diperoleh bahwa dari 42 bayi/balita di dusun Marannu terdapat
24 (57,14) bayi/balita yang mempunyai KMS dan 18 (43%) bayi/balita tidak mempunyai
KMS. Hal ini menyebabkan tidak terkontrolnya tumbuh kembang bayi/balita yang pada
akhirnya petugas kesehatan tidak bisa menentukan intervensi yang tepat dalam tindakan
preventif untuk mencegah kekurangan gizi bayi/balita serta prevalensi penyakit lain yang
menyerang bayi/balita.
Tabel 31
39
Dari tabel diatas menunjukan bahwa dari 42 bayi/balita rata-rata frekuensi
makan bayi/balita 3 kali sehari sebanyak 25 ( 60%) bayi/balita, bayi/ balita yang
frekuensi makannya 2 kali sehari 14 (33,3%), dan frekuensi makan 4 kali sehari sebanyak
3 (7,14%) bayi/balita. Hal ini menunjukkan kebiasaan makan bayi/balita sudah cukup
baik serta pemahaman ibu tentang kebiasaan makan kepada bayi/balita cukup baik.
Tabel 32
saja, 2 (5%) bayi/balita diberi makanan poko + protein + sayur + buah, tidak ada
byi/balita yang diberi lengkap semua sumber gizi dan 19 (45,2%) bayi/balita yang diberi
ASI. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi bayi/balita belum
maksimal sehingga perlu peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi sehingga dapat
Tabel 33
40
No Usia pemberian makanan Frekuensi %
tambahan
1. 2-3 bulan
2. 4-5 bulan
6-7 bulan
>7 bulan
Jumlah
tambahan pada usia 2-3 bulan, 17 (40,47%) bayi/balita diberi makanan tambahan pada
usia 4-5 bulan, 10 (24%) bayi/balita mendapat makanan tambahan pada usia 6-7 bulan,
dan 13 (29%) bayi/balita mendapat makanan tambahan pada usia > bulan. Hal ini
menunjukkan bahwa masih ada bayi/balita yang terlambat diberi makanan tambahan
Tabel 34
bayi/balita lebih dominan dilakukan dengan cara masak sendiri yaitu sebesar 30
41
Tabel 35
No Penyakit Frekuensi %
1. Batuk-batuk
2. Demam
3. Penyakit kulit
4. Kejang
Jumlah
Dari 42 bayi/ balita, jumlah penyakit yang paling banyak di derita adalah
(2,38%) bayi/balita. Hal ini menunjukkan perlunya suatu pendidikan kesehatan berupa
penyuluhan tentang penyakit-penyakit yang sering terjadi pada bayi/balita dan cara
pencegahannya.
Tabel 36
42
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa bayi/balita yang mendapat imunisasi
dasar (lengkap) sebanyak 17 (40,5%) bayi/balita, imunisasi dasar (tidak lengkap) 25 (6%)
bayi/balita. Hal ini menunjukkan tingginya resiko bayi/balita untuk menderita penyakit-
Tabel 37
Dari 69 orang anak usia 6-12 tahun sebagian besar anak mengalami kesulitan
makan yaitu 44 (63,8%) dan yang tidak mengalami kesulitan makan yaitu 25 (36,23%).
Tabel 38
43
3. Membantu orang tua
Jumlah
tahun)pemanfaatan waktu luang remaja cukup baik yaitu 34 (51%) remaja digunakan
Tabel 39
(6,5%) pasangan menggunakan susuk, 2 (4,3%) pasangan tidak KB, dan 1 (2,2%)
pasangan menggunakan AKDR. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada PUS yang belum
penyuluhan kesehatan.
44
Tabel 40
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 18 lansia terdapat 15 (83%) lansia yang
Tabel 41
45
2. Olahraga
Berkebun
Nonton TV
Memelihara hewan
Tidak dimanfaatkan
Jumlah
Tabel 42
Tabel 43
46
1. Katarak
2. Hipertensi
3. Rematik
4. DM
5. Asma
6. Typoid
Jumlah
c. Analisa Data
47
Kesehatan Keperawatan
135 rumah adalah 47%, ayam penularan penyakit penyakit (Diare, ISPA,
diakibatkan oleh
masyarakat tentang
sehat.
(68,14%).
48
-kondisi jamban keluarga
(38%).
(88,14%). .
(82,2%).
dikunjungi petugas
49
-rumah yang jendelanya tidak
adalah 13 ( 10%).
(27%).
111 (82,2%).
(8,1%).
50
2 -Dari 42 bayi/balita yang Resiko gizi kurang Resiko gizi kurang pada
- Kurangnya tingkat
bayi/balita.
(38,5%).
51
3 -Dari 18 lansia didapatkan 3 Resiko meningkatnya Resiko meningkatnya
pemerintah untuk
bagi masyarakat
khususnya lansia.
52
1 2 3 4 5 6 7 8
5 5 5 5 4 4 5 3 36
1 Resiko terjadi penularan penyakit I
(Diare, ISPA, DHF) di dusun
Marannu diakibatkan oleh
lingkungan yang kurang bersih
b/d kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya
kesehatan lingkungan &
kurangnya kesadaran masyarakat
untuk hidup sehat.
2. Perencanaan
a. Diagnosa Keperawatan 1:
53
Resiko terjadinya penularan penyakit (Diare, ISPA, DHF) di dusun Marannu
dusun Marannu terhindar dari penularan penyakit (Diare, ISPA, DHF) diakibatkan
Intervensi :
kesehatan diri.
di dusun Marannu.
Implementasi:
September 2011
2011.
september 2011
54
4) Penyuluhan kepada masyarakat dusun Marannu tentang SPAL tanggal 26
September 2011
2011
september 2011.
b. Diagnosa Keperawatan 2:
bayi/balita
Intervensi :
2). Demonstrasikan cara menyusun, mengolah dan menyajikan menu makanan balita
Implementasi :
55
1) penyuluhan kepada masyarakat dusun Marannu khususnya yang mempunyai
september 2011
september 2011.
c. Diagnosa keperawatan 3:
secara teratur.
2) Belum adanya program pemerintah untuk penyediaan dana sehat bagi masyarakat
khususnya lansia.
Setelah tindakan keperawatan selama 5 minggu diharapkan angka umur harapan hidup
Intervensi :
2) Berikan penyuluhan tentang lansia, apa yang terjadi pada lansia dan apa yang
dibutuhkan lansia.
Implementasi :
56
1) Penyuluhan tentang lansia, apa yang terjadi pada lansia dan apa yang dibutuhkan
tanggal
3. Evaluasi
a. Diagnosa keperawatan I:
Resiko terjadi penyakit (Diare, ISPA, DHF) di dusun Marannu diakibatkan oleh
sehat.
dusun dan pihak terkait, mempersiapkan media serta perlengkapan yang akan
digunakan.
57
2) Evaluasi proses
Penyuluhan berlangsung baik atas kerja sama antara kepala dusun, tokoh
3) Evaluasi hasil
keluarga yang berhasil dibina adalah 22 keluarga. Dari hasil diperoleh bahwa
b. Diagnosa keperawatan II
58
Resiko gizi kurang pada bayi/balita di dusun Marannu b/d kurangnya tingkat
1) Evaluasi struktur
kegiatan melalui undangan serta lewat pengeras suara yang ada di mesjid Nurul
Huda dan mendapatkan respon dari warga masyarakat, waktu pelaksanaan sesuai
2) Evaluasi proses
Penyuluhan tentang gizi bayi/balita dan makanan tambahan kepada ibu-ibu yang
direncanakan.
3) Evaluasi hasil
59
dilihat dari respon ibu-ibu yang baik tentang gizi bayi/balita bila ditanya
minat dan motivasi masyarakat untuk memeriksakan kesehatan lansia secara teratur,
belum adanya program pemerintah untuk penyediaan dana sehat bagi masyarakat
khususnya lansia.
1) Evaluasi struktur
Marannu.
60
3) Evaluasi hasil
Penyuluhan dapat dilihat dari 75% peserta antusias saat dilakukan diskusi dan
61
BAB IV
PEMBAHASAN
Konsep keperawatan komunitas yang professional mengacu pada ilmu dan kiat
keperawatan yang ditujukan pada masyarakat tentang kelompok resikon tinggi. Peran serta aktif
dari masyarakat sangat berpengaruh terhadap proses penerapan asuhan keperawatan di masyarakat
itu sendiri.pengkajian yang dilakukan sangatlah bergantung pada respon masyarakat dalam
menanggapi dan memberi umpan balik positif terhadap perawat kesehatan masyarakat, terutama
kepada masyarakat serta melibatkan unsure-unsur yang terkait dapat membantu dalam
Terhadap proses keperawatan komunitas pada dasarnya sama dengan proses keperawatan
di klinik, yaitu meliputi: pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang
dalam kegiatan ini akan dibahas lebih lengkap berikut ini. Pembahasan mengacu pada sistem
Threat/ancaman).
A. PENGKAJIAN
Pada tahap pengkajian, data yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas menurut
teori Anderson adalah data inti yang terdiri dari data demografi: umur, pendidikan, jenis kelamin,
pekerjaan, agama, nilai-nilai keyakinan serta riwayat timbulnya komunitas dan mengkaji sub
62
kesehatan, kebijakan pemerintah terkait kesehatan, pelayanan kesehatan yang tersedia, system
Pengkajian dilakukan pada semua kepala keluarga yang ada di dusun Marannu.
Analisis SWOT:
Kekuatan dari pengkajian ini adalah dukungan dari masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh
pemuda, tokoh agama. Semua masyarakat kooperatif pada saat dkunjungi. Pengumpulan data
dilakukan pada semua kepala keluarga yang ada di dusun Marannu. Terarahnya pengkajian
Kelemahan dari pengkajian ini adalah adanya kendala dalam bahasa yang memperlambat
proses pengkajian serta pada saat pendataan ada keluarga yang tidak berada ditempat.
Kesempatan dari pengkajian ini adalah penerimaan baik dari masyarakat karena kegiatan
Ancaman dari pengkajian ini adalah keakuratan data bisa saja diragukan dan dalam
B. PERENCANAAN
Analisis SWOT:
Kekuatan pada perencanaan ini adalah ikut sertanya masyarakat, aparat desa, tokoh
masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama dalam Planning Of Action dan kemauan dari mereka
63
Kelemahan pada perencanaan ini adalah belum dapat diprediksi tentang kebutuhan dana,
Kesempatan pada perncanaan ini adalah banyak waktu luang dari masyarakat untuk ikut
serta dalam kegiatan yang direncanakan sehingga mereka bersedia berpartisipasi dalam beberapa
Ancaman pada perencanaan ini adalah adanya kemungkinan dari POA yang telah
ditetapkan tidak terlaksana, kemungkinan peran serta aktif masyarakat dalam pelaksanaan akan
C. IMPLEMENTASI
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan secara analisis SWOT berdasarkan pada jenis
1. Masalah kesehatan 1
Resiko terjadi penularan penyakit (Diare, ISPA, DHF) di dusun Marannu diakibatkan oleh
Analisis SWOT:
Kekuatan :
Dalam kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan ini adalah dukungan masyarakat, kader,
pemerintah setempat, tokoh masyarakat, untuk memotivasi masyarakat untuk berperan aktif
64
Kelemahan:
Kurangnya masyarakat yang hadir di beberapa kegiatan. Factor ekonomi yang kurang dari
beberapa masyarakat sehingga tidak dapat mengubah lingkungannya yang kurang memenuhi
sarat kesehatan. Kurangnya dukungan dari Puskesmas dalam melaksanakan kunjungan rutin
ke rumah warga.
Kesempatan:
Ancaman :
Dalam kegiatan ini tidak ada tindak lanjut yang signifikan untuk melakukan tindakan
2. Masalah kesehatan II
Analisis SWOT:
Kekuatan:
Adanya keinginan masyarakat untuk memberikan gizi yang baik pada bayi/balita dengan
Kelemahan:
mempunyai bayi/balita serta sarana informasi kesehatan yang belum memadai dan belum
Kesempatan:
65
Ancaman :
Kesibukkan ibu-ibu dalam bekerja untuk menambah pendapatan keluarga sehingga kurang
mempunyai waktu yang lebih banyak untuk memperhatikan gizi bayi dan balitanya. Juga
Analisis SWOT:
Kekuatan:
Adanya penyuluhan tentang kesehatan lansia dan bantuan dari kader kesehatan.
Kelemahan:
Kesempatan:
Ancaman:
Kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang kurang untuk selalu mengntrol kondisi
66
D. EVALUASI
Berdasarkan respon verbal dan nonverbal menurut teori Anderson dapat disimpulkan
pengorbanan materi.
3. Kegiatan yang berhasil dilaksanakan umumnya karena adanya dukungan dari pemerintah
setempat (kepala desa, kepala dusun), kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan swadana
mahasiswa partisipasi mandiri dan masyarakat umumnya masih kurang dengan berbagai
sangatlah perlu terutama dalam meningkatkan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk
hidup sehat.
67
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dusun Marannu meliputi resiko penularan penyakit infeksi ( DHF, ISPA, TBC, Diare),
resiko kurang gizi pada bayi/balita dan resiko meningkatnya angka morbiditas pada
lansia.
masalah tersebut diatas antara lain pengaktifan Posyandu, penyuluhan kesehatan, kerja
masyarakat umum, ibu-ibu, lansia, terlaksananya kegiatan kerja bakti dan kegiatan di
Posyandu.
pokjakes, kader kesehatan, tokoh masyarakat, pemerintah setempat serta yang terpenting
adalah dukungan penuh dari masyarakat khususnya dusun Marannu dan Desa
68
B. SARAN
1. Peran serta aktif dari puskesmas Pattallassang untuk dapat meningkatkan derajat
program-program kesehatan.
69
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2003, Buku Pengajar Kader, (UPGK), Jakarta, Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2003, Panduan Pelatihan Kader Posyandu, Jakarta, Depkes RI.
70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
71
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PRAKTEK
PROFESI KOMUNITAS, KELUARGA,GERONTIK,
DI DUSUN MARANNU DESA PATTALLASSANG
KECAMATAN PATTALLASSANG
KABUPATEN GOWA 2011
KORDUS
SEKRETARIS BENDAHARA
Thesia H. Anageni S.Kep Bunga Norma S.Kep
ANGGOTA
1. Ariyanto Ayupir S.Kep
2. Maria F. Mersia S.Kep
3. Herliana N. Nggo S.Kep
4. Muhawira S.Kep
5. Wakia S.Kep
6. Supiyati S.Kep
7. Andi Sahruni S.Kep
8. Muhamad Arif S.Kep
72
FORMAT PENGKAJIAN KESEHATAN MASYARAKAT DUSUN MARANNU DESA
PATTALASSANG KECAMATAN PATTALASSANG KABUPATEN GOWA
Nama KK : ……………………………………………………………………………………….
Umur :......................................................................................................................................
Agama :………………………………………………………………………………………..
Pekerjaan :………………………………………………………………………………………..
Pendidikan :………………………………………………………………………………………...
Alamat :………………………………………………………………………………………..
B. PERUMAHAN
1. Status kepemilikan rumah
73
3. Apakah dirumah terdapat jendela,kalau ada apakah dibuka tiap hari…?
a. Ya b. Tidak
4. Cahaya matahari
a. Masuk ke dalam rumah b. Tidak masuk
5. Kebersihan dalam rumah
a. Bersih b. Tidak bersih
6. Kebersihan dalam rumah
a. Bersih b. tidak bersih
7. Pemanfaatan halaman
a. Bersih b. Tidak bersih
8. Vektor yang banyak di sekitar rumah dan membahayakan kesehatan :
a. Lalat C. Nyamuk
b. Nyamuk d. Kecoak
e. Anjing f. Burung
g. Kucing h. Ayam
C. SUMBER AIR
1. Dari mana air untuk dimasak dan diminum
a. Sumur pompa e. Empang
b. Sungai f. Sumur gali
c. PDAM g. Mata Air
d. Air Hujan
2. Apakah air yang diminum dimasak..?
a. Ya b. Tidak
3. Jarak sumber air bersih dengan penampungan air kotor..?
a. <10 m b. >10
4. Keadaan fisik air (untuk diminum)
a. Jernih c. keruh
b. Biasa
5. Dari mana air untuk mandi dan mencuci
a. Sumur pompa e. sumur gali
b. Empang f. PDAM
c. Sungai g. mata air
d. Air hujan
74
6. Tempat penampungan air minum
a. Tertutup b. terbuka
7. Frekuensi membersihkan penampungan air
a. 1 minggu c. 2 minggu
b. 3 minggu
75
G. EKONOMI
1. Berapakah penghasilan rata-rata keluarga setiap bulan?
a. <Rp 200.000 d. Rp 200.000
b. Rp 300.000 – Rp 500.000 e. >Rp 500.000
c. >300.000 f. Lain – lain………………
2. Adakah alokasi dana untuk pemeliharaan kesehatan?
a. Ada
b. Tidak, alasan: …………………………………………………………………….
76
3. Jenis makanan yang dimakan dalam setiap hari?
a. Makanan pokok saja
b. Makanan pokok + protein +sayur/ buah
c. Makanan pokok + protein hewani/ nabati
d. Lengkap semua sumber gizi
4. Apakah bayi ibu menapat makanan tambahan?
a. Ya
b. Tidak
Jika “Ya”, sampai umur berapa bayi mendapat makanan tambahan?
a. 2 – 3 bulan c. 6 – 7 bulan
b. 4 – 5 bulan d. >7 bulan
5. Bagaimana pengelolaan bahan makanan bayi/ balita ibu?
a. Membeli
b. Makanan siap saji seperti bubur sereal, susu, dan lain-lain
c. Masak sendiri
d. Lain-lain……………………………………………………
6. Penyakit apa yang sering diderita oleh bayi/ balita?
a. Batuk – batuk
b. Demam
c. Kejang-kejang karena panas tinggi
d. Penyakit kulit, contoh: kudis, kurap, gatal, bisul.
e. Lain-lain, ………………………………………………………
77
3. Apakah ibu memeriksa kehamilan
a. Ya
b. Tidak
4. Jika “Ya”, dimana?
a. Dukun
b. Puskesmas
c. Bidan Desa
d. Praktek swasta
5. Penyakit yang menyertai kehamilan
a. Anemia c. Hipertensi
b. Jantung d. DM
6. Pernakah ibu mendapatkan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan, jika “Ya”,
tentang apa?
a. Perawat payudara d. Perawatan tali pusat
b. Gizi ibu hamil e. Senam hamil
c. ASI f. Persiapan kehamilan
K. KB
1. Apakah PUS menjadi akseptor KB?
a. Ya b. Tidak
Jika “Ya”, alat kontrasepsi apa yang digunakan
a. Pil d. AKDR
b. Susuk e. Kondom
c. Suntik f. Lain – lain, ………………………………..
2. Darimanakah mendapat informasi tentang KB?
a. Petugas kesehatan d. Radio
b. TOMA/TOGA e. Lain – lain, ………………………………..
c. Media TV
L. LANSIA
(Jika dalam keluarga ada lansia)
1. Berapa kali lansia berobat/memeriksa kesehatan dalam setahun?
a. 1 kali c. 3 kali
b. 2 kali d. Kalau perlu atau sakit – sakit saja
78
2. Bentu bantuan apa yang dibutuhkan lansia dalam masyarakat?
a. Dana sehat d. Pelayanan kesehatan
b. Panti jompo e. Penyuluhan kesehatan
c. Kelompok lansia d. Lain – lain, …………………………
M. IMUNISASI
1. Apakah bayi/ balita ibu sudah di imunisasi dasar?
a. Ya b. Tidak
Bila “Ya”, jenis imunisasi yang sudah diberikan?
a. BCG d. Campak
b. DPT III – Polio III e. DPT I – Polio I
c. Polio IV f. DPT II – Polio II
Bila “Tidak”, alasannya :
a. Takut d. Tidak sempat
b. Tidak tahu manfaat imunisasi e. Lain – lain, …………………………………
c. Sedang sakit
79
PRE PLANNING PERTEMUAN I
A. Latar Belakang
komunitas dengan masyarakat akan meningkatkan peran serta masyarakat. Langkah awal
masyarakat, aparat terkait, tokoh pemuda, tokoh agama, untuk saling mengenal,
menyamakan persepsi tentang masalah kesehatan yang ada di daerah binaan. Dalam
pertemuan ini permasalahan yang ada di masyarakat digali untuk mendapatkan masalah
kesehatan sehingga dapat direncanakan suatu pengumpulan data yang ada di masyarakat
selanjutnya.
B. Tujuan umum
Terbinanya hubungan saling percaya antara mahasiswa PBL Profesi Ners dengan
80
C. Tujuan khusus
1. Perkenalan dengan petugas RT, RW, tokoh masarakat, tokoh agama, tokoh
pemuda.
Pattallassang
kesehatan.
Sasaran :
Target :
4. Tokoh masyarakat
5. Tokoh agama
6. Tokoh pemuda
81
E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
pelaksanaan.
2. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
2. Selama acara berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Selama acara berlangsung peserta tidak ada yang meninggalkan tempat acara
pertemuan.
c. Evaluasi hasil
82
3. Waktu dan tempat
Waktu : 19.00
4. Media
5. Setting
N N KK K P P D D
K
K
K
k
k
83
6. Susunan acara
Desa pattallassan
7. Susunan panitia
84
8. Uraian tugas
menutup acara
b. Moderator
curah pendapat
c. Notulen
d. Observer
jawab mengingatkan moderator, membuat catatan tentang hal –hal penting yang
e. Fasilitator
85
LAPORAN KEGIATAN PERTEMUAN (I)
A. PERSIAPAN
dimulai dan di buka oleh protocol dari mahasiswa yaitu saudara Bunga
Norma.
86
Menjelaskan tentang pembentukan Pokjakes.
B. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
kebutuhan
2. Evaluasi proses
a. 90% dari undangan yang hadir dapat berperan serta aktif dalam diskusi.
b. Selama acara berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah
ditetapkan.
87
c. Selama acara berlangsung tidak ada undangan yang meninggalkan acara
pertemuan.
3. Evaluasi hasil
dimasyrakat.
berikutnya.
ditetapkan.
88
PRE PLANNING MMD I DUSUN MARANNU
KABUPATEN GOWA
A. PENDAHULUAN
program SI Ners STIK Famika Makassar sejak tanggal 06 september 2011 s/d 08 oktober
september 2011 dan pelaksanaan tabulasi data serta analisa masalah pada tanggal 09-10
september 2011, seyogyanya hasil tabulasi dan analisa data disampaikan kepada
nantinya akan bersama-sama mahasiswa PBL, Pokjakes, serta pihak yang terkait akan
B. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti penyajian hasil tabulasi dan analisa data tersebut diharapkan
89
C. TUJUAN KHUSUS
3. Masyarakat dusun Marannu beserta mahasiswa PBL dan pihak terkait dapat
Sasaran :
Target :
90
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode
yang ada.
masyarakat.
2. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
1). 70% dari undangan yang hadir dapat berperan secara aktif dalam diskusi.
2). Selama acara berlangsung tidak ada penyimpamgan dari tujuan yang telah
ditetapkan.
pertemuan
91
c. Evaluasi hasil
Kegiatan dilakukan pada 11 Juli 2011 bertempat di Mesjid Nurul Huda Marannu
4. Media
5. Setting
M M PD K KD N N P P
U U U U F F
F F F F
F Ff
F ff
f F
F
F F U U F F U F F
F O
92
Keterangan :
M : Moderator P: Protokol
N : Notulen U: Undangan
6. Susunan acara
20.00-2010 : Pembukaan
7. Pembagian Tugas
Wakia S.Kep
93
8 Uraian tugas
a. Moderator
b. Notulen
c. Protokol
d Fasilitator
e Observer
F penyaji Data
94
LAPORAN MMD I DUSUN MARANNU DESA PATTALLASSANG
A. PERSIAPAN
data.
ada di dusun Marannu dan menyiapkan alat, media dan semua keperluan
95
B. PELAKSANAAN
tanggal 11 September 2011 pukul 20.00 WITA bertempat di Mesjid Nurul Huda
Marannu.
sambutan oleh wakil mahasiswa yaitu saudara Ariyanto Ayupir S.Kep yang berisi
tentang tujuan dan maksud dilakukannya penyajian hasil data serta pokjakes.
Thresia H.Anageni S.kep dan Ferdi B.P S.Kep untuk menyajikan hasil data yang
Dari diskusi yang telah dilaksanakan, didapatkan prioritas masalah sebagai berikut:
96
kesehatan lansia secara teratur serta belum adanya program pemerintah untuk
marannu.
2. Resiko gizi kurang pada bayi/ balita di dusun Marannu berhubungan dengan
bayi/balita.
97
d. Motivasi masyarakat untuk menjaga kecukupan gizi balita.
b. Penyuluhan tentang lansia, apa yang terjadi pada lansia, dan apa yang
dibutuhkan lansia.
C. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
kebutuhan.
2. Evaluasi Proses
telah ditetapkan.
acara pertemuan.
98
3. Evaluasi hasil
ada di masyarakat
telah ditetapkan.
99
PRE PLANNING PELAKSANAAN KERJA BAKTI
A. PENDAHULUAN
masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat menunjukkan
bahwa kesadaran hidup sehat telah tertanam dalam diri setiap anggota masyarakat. Peran
serta masyarakat ujung tombak dari keberhasilan untuk menciptakan lingkungan yang
sehat. Salah satu upaya dari masyarakat dalam mewujudkan hidup bersih dan sehat
terutama dalam lingkungan sekitarnya adalah dengan melakukan kerja bakti. Program ini
merupakan salah satu dari sekian banyak POA yang berhubungan dengan kesehatan
lingkungan yang telah disepakati pada MMD oleh Mahasiswa PBL dan masyarakat dusun
Marannu.
kesehatan terutama dalam pencegahan penyakit yang dapat merugikan masyarakat seperti
B. TUJUAN UMUM
100
C. TUJUAN KHUSUS
lingkungan.
Sasaran :
Target :
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode
2. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
b. Evaluasi proses
101
c. Evaluasi hasil
Kegiatan kerja bakti ini dilakukan di Mesjid Nurul Huda Dusun Marannu.
4. Media
Peralatan untuk kerja bakti seperti sapu lidi, parang, sapu ijuk, cangkul, kain pel, dan
lain-lain.
5. Pembagian tugas
dusun Marannu
6. Uraian tugas
a. Koordinator
kerja bakti
b. Anggota
102
LAPORAN KEGIATAN KERJA BAKTI
A. PERSIAPAN
B. PELAKSANAAN
Kegiatan kerja bakti dilaksanakan pada hari kamis tanggal 29 September 2011 di
103
C. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
104
PRE PLANNING PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN LINGKUNGAN
KABUPATEN GOWA
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil analisa data dan beracuan pada prioritas masalah yang utama
yang sangat menonjol pada saat penyajian data pada tangal 11 september 2011 adalah
Dengan melihat masalah tersebut, maka sala satu interfensi yang dilakukan adalah
kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar dan interfensi yang lain adalah
seperti : saluran pembuangan air limbah (SPAL), pentingnya tempat sampah dan cara
pengolahan sampah, manfaat air bersih dan air yang sudah dimasak serta manfaat dan
pentingnya jambang keluarga. Adapun penyuluhan lain yang diberikan yaitu: penyuluhan
tentang penyakit yang timbul akibat dampak lingkungan yang kurang bersih seperti.
masyarakat harus senantiasa ditingkatkan. Oleh sebab itu penyuluhan kesehatan yang
berulang kali harus tetap di berikan sampai masyarakat mengerti akan pentingnya
menjaga kesehatan.
105
B. TUJUAN UMUM
lingkungan sekitar
C. TUJUAN KHUSUS
akan mampu:
Sasaran :
106
Target :
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode
2. Kriteri evaluasi
a. Evaluasi struktur
keperluan.
b. Evaluasi proses
1. 70% dari undangan yang hadir dapat berperan aktif dalam diskusi.
2. Selama acara berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah
ditetapkan
pertemuan.
c. Evaluasi hasil
107
3. Waktu dan tempat
4. Media
5. Susunan acara
Pembukaan
Diskusi materi
Penutup
6. Pembagian tugas
a. Pemateri
Bertugas menyampaikan dan menjelaskan materi yang ada dengan cara yang
b. Fasilitator
c. Obserfer
108
Bertugas mengobserfasi jalannya diskusi, mencatat segala hal yang penting yang
terjadi selama acara penyuluhan berlansung dan berhak menegur moderator bila
d. Notulen
Mencatat semua hasil diskusi mulai dari jalannya diskusi sampai berakhirnya
e. Moderator
109
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN
Materi : terlampir
Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat Dusun Marannu akan mengerti dan
2. Tujuan Khusus
110
Materi Penyuluhan
TUBERCULOSIS (TBC)
A. Pengertian TBC
Adalah : suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman atau bakteri TBC
B. Jenis-jenis TBC
a. TBC Paru
Adalah TBC yang menyerang organ tubuh lain di luar jaringan paru
111
D. Cara Penularan Penyakit TBC
a. Jika penderita TBC berbicara, meludah, batuk atau bersin, maka kuman TBC akan
b. Kuman TBC dapat terhirup oleh orang yang berada disekitar penderita
c. Dalam waktu 1 tahun 1penderita dapat menularkan penyakitnya pada 10-15 orang
disekitarnya.
a. Apabilah anda batuk, tutuplah mulut anda-keluarga dan orang lain disekitar anda
tidak tertular.
a. Akibat yang dapat ditimbulkan TBC terhadap Diri Sendiri, keluarga dan
masyarakat.
Penyakit anda membutuhkan biaya yang lebih besar karena butuh obat yang
lebih ampu
112
Keluarga anda sendiri tidak bebas bergaul dengan anda
Berobat di rumah sakit dan minum obat secara teratur sampai pasien sembuh dalam
o Kuman TBC dalam tubuh anda akan tumbuh dan berkembang lebih banyak
113
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULAN KESEHATAN
D. Waktu : 25 menit
E. Tempat : Masjid
I. Materi : Terlampir.
J. Tujuan
1. Tujuan Umum
pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
114
e. Mengetahui dan memahami tindakan pertama bila menemukan penyakit
K. E valuasi
115
Materi Penyuluhan
Adalah : Penyakit yang ditandai dengan panas dan perdarahan yang disebabkan
1. Diawali dengan
b. Badan lemah
c. Nyeri lambung
2. Hari Selanjutnya
c. Hidung berdarah
d. Gusi berdarah
a. Muntah-muntah
b. Berak darah
d. Pingsan
a. Badanya Kecil
116
c. Menggigit pada siang hari
d. Hidup di air bersih, bersih dan tergenang, setra tempat-tempat yang gelap
1. Di Dalam Rumah
a. Tempayan
b. Bak mandi
c. Drum
2. Di Luar Rumah
hidup nyamuk Pada fase nyamuk dewasa dan fase larva (hidup di air)
117
Usaha Pencegahannya dapat beruba :
a. Menutup menguras tempat penampungan air setiap minggu agar bebas dari
dan sampah lain yang dapat digenangi air sehingga tidak menjadi tempat
118
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN
D. Waktu : 15 menit.
I. Materi : Terlampir.
J. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mampu:
119
f. Menyebutkan masalah yang dapat ditimbulkan oleh sampah.
K. EVALUASI
120
Materi penyuluhan
1. Pengertian
Sampah adalah limbah yang bersifat padat, organic atau anorganik yang tidak
berguna atau tidak dipakai lagi oleh manusia dan harus dikelola agar tidak
2. Sumber-sumber sampah
Terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang tidak
Seperti pasar, tempat hiburan, terminal. Sampah ini berupa kertas, plastic, botol, dsb.
Segala sampah dari proses industri, misalnya logam, plastic, kaleng, dsb.
3. Jenis-jenis sampah
- Sampah yang mudah dibakar seperti kertas, karet, kayu dan plastic.
121
- Sampah yang tidak dapat dibakar seperti kaleng-kaleng dan pecahan kaca.
Sumber sampah dan pemukiman dengan tanah pekarangan yang luas dibuang
menggunakan kantong, bak sampah, keranjang sampah (wadah tertutup) atau lubang
- Sampah kering (karet, plastic, kaca, logam) dijual ke pemulung untuk di daur
ulang.
a. Jarak lokasi, TPS dari sumber air tidak kurang dari 10 meter.
a. Terhadap kesehatan
b. Terhadap lingkungan
Dapat mengotori permukaan tanah, air dan terjadi banjir bila hujan karena saluran
airb tersumbat.
122
Dapat mengganggu pemandangan, menimbulkan bau yang tidak sedap dan kotor dan
123
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN
D. Waktu : 15 menit.
I. Materi : Terlampir.
J. Tujuan
1. Tujuan Umum
mengerti tentang jamban keluarga dan bagi masyarakat yang belum memiliki
2. Tujuan Khusus
akan mampu:
124
e. Menyebutkan cara menggunakan jamban yang sehat.
K. Evaluasi
125
Materi penyuluhan
JAMBAN KELUARGA
1. Pengertian
Jamban atau WC adalah bangunan yang digunakan untuk buang air besar.
e. Cukup terang.
f. Lantai bersih.
- Lubang jamban.
- Penyaluran kotoran.
- Lubang kotoran.
126
- Pipa udara yang membuang bau kotoran.
b. Jamban cemplung
- Pupa udara.
- Air di leher angsa digunakan untuk menahan bau kotoran agar tidak keluar.
- Tinja atau kotoran dibuang dilubang leher angsa yang berisi air.
b. Jamban cemplung.
a. Jamban harus selalu dibersihkan, gunakan alat-alat pembersih seperti sikat, sapu lidi dan
127
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN
D. Waktu : 15 menit.
I. Materi : Terlampir
J. Tujuan :
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan ini diharapkan masyarakat dusun Marannu akan dapat:
128
K. Evaluasi
129
MATERI PENYULUHAN
AIR BERSIH
1. Pengertian
Air sangat penting bagi kehidupan manusia, manusia akan lebih cepat
2. Manfaat Air
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum,
masak, mandi, dan mencuci. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat
penting adalah kebutuhan minum, oleh karena itu untuk keperluan minum, air harus
mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi
manusia.
b. Dapat memperbaiki kerja ginjal dan alat perkemihan. Apabila air tidak bersih maka
akan tinggal sisa-sisa zat yang terkandung dalam air tadi di ginjal yang lama-
a. Secara fisik
- Jernih
- Tidak berwarna
- Tidak berbau
130
- Tidak berasa
b. Secara biologis
c. Secara kimia
Adapun sarana air bersih yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari adalah:
d. Kran umum.
a. Pengendapan
- Bubuhkan tawas yang telah dihaluskan dan dilarukan dengan air panas (untuk
131
b. Penyaringan
Pasir setebal 200 cm berfungsi untuk menyaring kotoran. Lapisan lendir yang
Catatan:
c. Desinfeksi
- Bubuhi kaporit. Untuk 200 liter air diperlukan 0,5-1,5 mg kaporit. Setelah ½ jam
- perlu dibuat penutup sumur gali jika terletak disekitar pepohonan yang rimbununtuk
132
- syarat ketinggian yang aman dan dinding sumur gali untuk menghindari jatuhnya
- Apabila kotor, cuci dinding penampungan air hujan agar air selalu bersih.
- Sumber pencemar: kotoran binatang ( dari kandang), sungai yang kotor, kotoran
133
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN
D. Waktu : 15 menit.
I. Materi : Terlampir.
J. J. tujuan
1. Tujuan umum
pentingnya Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) rumah tangga dan cara
2. Tujuan khusus
c. Menyebutkan akibat yang ditimbulkan air limbah bila tidak ditangani dengan
baik.
134
K. Evaluasi
sebagai berikut:
c. Menyebutkan akibat yang ditimbulkan air limbah bila tidak ditangani dengan
baik.
135
Materi penyuluhan
Air limbah adalah air bekas dari kamar mandi, dapur atau cucian yang dapat
b. Air limbahb tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, lalat, kecoak.
3. Akibat Ynag Ditimbulkan air Limbah Bila Tidak Ditangani dengan Baik.
d. Menggnggu pemandangan.
a. Periksa saluran bila ada daun, kertas atau plastic, pungut dan buang di tempat
sampah.
136
b. Sesekali siramlah dengan air agar tidak terjadi penyumbatan oleh tanah-tanah yang
c. Bila saluran rusak atau pipa bocor, diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
137
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN
Topic : ISPA
Materi : terlampir
Tujuan
3. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat Dusun Marannu akan mengerti dan
4. Tujuan Khusus
Menyebutkan akibat yang dapat terjadi bila penyakit ISPA tidak dibatasi
138
Menyebutkan cara pencegahan penyakit ISPA
139
Materi Penyuluhan
1. PENGERTIAN
ISPA adalah penyakit yang disebabkan oleh karena adanya infeksi pada hidung,
2. PENYEBAB
Tanda dan bahaya penyakit ispa tergantung dari tingkat keparahan ISPA
< 2 bulan
Kejang
Kesdaran menurun
Demam
2bulan -5 tahun
Kejang
Kesadaran menurun
Demam
140
4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISPA
2. Gizi buruk
1. Radang telinga
2. Pendengaran menurun
Untuk anak yang kurang dari 2 bulan harus segera dibawah ke rumah sakit dan
puskesmas. Untuk anak > 2 bulan _ 5 tahun dapat diberikan kompres dan bila tersedia
3. Mengatasi batuk
Tidak dianjurkan membeli obat batuk sembarangan , buatkan obat batuk tradisional ,
caranya:
½ sendok the air perasan jeruk nipis dicampur dengan ½ sendok the madu atau kecap
manis, berikan 3X sehari. Bila batuk tidak hilang segera bawa ke puskesmas terdekat.
141
4. Pemberian makanan
Usahakan pemberian makan seperti biasa dengan makanan yang bergizi dan
seimbang. Berikan sedikit demi sedikt tapi sering, bila anak masih menyusui ASI
tetap diberikan
5. Pemberian minumanenam
Usahakan pemberian minuman lebih banyak dari biasanya (kira-kira 8 gelas sehari).
Hal ini membantu mengencerkan dahak dan menurunkan panas. Kekurangan cairan
Jangan memberikan selimut / pakaian terlalu tebal bila anak sedang demam
Jika anak sedang pilek, bersihkan hidung dengan kain bersih dan lembut serta
7. PENCEGAHAN
142
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN
Materi : terlampir
Tujuan
5. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat Dusun Marannu akan mengerti dan
6. Tujuan Khusus
143
Materi Penyuluhan
DEMAM TYFOID
1. PENGERTIAN
pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan
gangguan kesadaran.
2. PENYEBAB
3. GEJALA-GEJALA
Minggu I : suhu meningkat/ demam terutama pada sore dan malam hari
3. Nyeri otot
4. Nafsu makan kurang, mual, muntah sembelit, diare dan perasaan tidak enak di
perut.
144
4. BAHAYA/KOMPLIKASI
1. Pada usus
- Perdarahan usus
- Nyeri perut yang hebat terutama bila ditekan, dinding perut menegang
2. Di luar usus
- Penyakit paru-paru
5. PENCEGAHAN
a. Makanan
Di cuci bersih, masak dengan benar disimpan di tempat tertutup, jangan jajan
di tempat sembarangan
b. Minuman
c . Kebersihan lingkungan
- BAB/BAK di jamban
145
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN
146
Materi penyuluhan diare
1. Pengertian
Penyakit diare atau mencret adalah penyakit yang di tandai dengan perubahan bentuk
tinja yang melembek sampai mencair dan frekuensi lebih dari biasanya ( lebih dari 3 kali
sehari semalam )
2. Penyebab
d. Faktor lain seperti penyediaan air bersih, kurangnya fasilitas sanitasi dan
kebersihan perorangan.
3. Tanda-tanda diare
147
c. Tanda-tanda penderita muntah 1-2x sehari
Muntah-muntah
5. Cara mengatasi
Pada anak yang baru mencret ibu dianjurkan member minum lebih banyak dari
biasanya. Minuman yang diberikan apa saja yang tersedia di rumah seperti kuah sayur,
air the, air kelapa, larutan gula garam, air tajin dan lain-lain. ASI dan makanan diberikan
seperti biasanya.
Kalu bayi/anak masih mencret terus menerus, berikan oralit 200cc untuk 4 jam pertama
2-4 gelas, untuk selanjutnya berikan ½-1 gelas oralit atau larutan gula garam.
Makanan
Dicuci bersih
148
Minuman
Kebersihan perorangan
Setiap selesai buang air besar harus dicuci tangan dengan sabun
Lingkungan
149
Tuangkan bubuk oralit sedikit demi sedikit sampai habis. Bila muntah minum
7. Kesimpulan
a. Bila anak mulai diare berikan minuman lebih banyak dari biasanya. Teruskan
b. Kalu anak mencret, lemas dan tidak mau makan, berikan oralit atau LGG, minum
terus menerus.
c. Bila mencret semakin parah, segera bawah anak ke Puskesmas atau RS terdekat.
150
LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN LINGKUNGAN
DUSUN PATTALLASSANG
A. PERSIAPAN
3. Mahasiswa juga sebelumnya juga menyiapkan materi yang akan disampaikan dan
B. PELAKSANAAN
dilaksanakan yaitu pada tanggal 21 september 2011 jam 20.00 WITA setelah sholat
ISYA bertempat di Mesjid Nurul Huda Dusun Marannu meliputi penyuluhan kesehtan
tentang:
151
5. Penyakit demam Tyfoid dan penanggulangannya.
C. PENUTUP
Jam 20.15 penyuluhan kesehatan diambil oleh moderator dan sekaligus menutup
D. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
keperluan.
2. Evaluasi Proses
a. 85% dari undangan yang hadir dapat nberperan secara aktif dalam diskusi.
pertemuan.
3. Evaluasi hasil
152
PRE PLANNING PELAKSANAAN POSYANDU DI DUSUN MARANNU
KECAMATAN PATTALLASSANG
A. PENDAHULUAN
kemampuan untuk hidup sehat. Melalui upaya pelayanan kesehatan diharapkan akan
terciptanya masyarakat yang hidup sehat. Melalui upaya pelayanan kesehatan diharapkan
akan terciptanya masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang sehat serta memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, oleh karena itu juga
diharapkan peran aktif dari masyarakat untuk berpartisipasi pada tingkat pelayanan dasar
pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan oleh dan
untuk masyarakat dengan dukungan teknis petugas kesehatan dalam rangka pencapaian
153
5. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha
geografi.
6. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih tekhnologi
Pelayanan kesehatan atau kegiatan pokok posyandu (Sapta Krida Posyandu) meliputi
B. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan kegiatan posyandu ini diharapkan masyarakat Dusun Marannu mampu
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan kegiatan posyandu ini diharapkan masyarakat dusun Marannu dapat:
- Melaksanakan atau ikut berperan serta aktif dalam kegiatan posyandu seperti
bulannya.
154
D. SASARAN DAN TARGET
Target :
E. STRATEGI PELAKSANAAN
a. Metode
1. Memberikan pelayanan kesehatan pada bayi dan balita seperti penimbangan bayi,
imunisasi, dll.
3. Diskusi/Tanya jawab.
b. Criteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- 75% dari jumlah ibu yang mempunyai bayi/balita, ibu menyusui, ibu nifas,
- Mahsiswa dapat menyediakan alat-alat dan medic sesuai dengan yang diperlukan.
2. Evaluasi proses
- 75% dari ibu yang mempunyai bayi/balita, ibu menyusui, ibu nifas dan pasangan
usia subur yang datang berperan serta aktif dalam penyuluhan dan diskusi.
155
- Selama kegiatan berlangsung tidak ada peserta yang meninggalkan tempat
kegiatan posyandu.
3. Evaluasi hasil
- Masyarakat khususnya ibu yang mempunyai bayi/balita, ibu menyusui, ibu nifas
kesehatan.
d. Media
156
e. Setting
II II III III
I I IV
M
V
M O
Keterangan
I : Meja I (pendaftaran)
II : Meja II (penimbangan)
IV : Meja IV(penyuluhan)
V : Meja V (pelayanan)
O : Observer
157
f. Susunan/urutan kegiatan
1. Pendaftaran
2. Penimbangan
3 Pencatatan KMS
4. Penyuluhan
g. Pembagian tugas
Meja I
Supiyati S.Kep
Meja II
Meja III
Meja IV
Meja V
158
h. Uraian tugas
Meja I (pendaftaran)
- Bila anak sudah memilik KMS, berarti bulan lalu sudah menimbang, diminta dab
- Bila anak belum mempunyai KMSberarti baru bulan ini ikut penimbangan, anak
Meja II (penimbangan)
Meja IV (penyuluhan)
penyuluhan.
159
- bila anak menyusui, ibunya diberi penyuluhan mengenai pentingnya makanan,
makan sayuran yang lebih banyak, minum lebih dari 6 gelas dibandingkan
sebelum menyusui.
- untuk anak balita penyuluhan diberikan pada ibunya mengenai perlunya balita
diberi makan makanan yang bergizi, banyak makan buahan dan sayur-sayuran.
- Imunisasi BCG, DPT, Polio campak dan hepatitis diberikan pada bayi.
160
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU
KABUPATEN GOWA
A. PERSIAPAN
1. Pada tanggal 09 september 2011 mahasiswa mendapat informasi dari kader kesehatan
bahwa akan diadakan Posyandu di dusun Marannu pada tanggal 14 September 2011.
dusun Marannu untuk membawa bayi/balita pada kegiatan Posyandu pada tanggal 14
September 2011.
B. PERSIAPAN
bertempat di rumah kepala Dusun Marannu. Kegiatan dimulai pada jam 09.00 WITA.
161
Meja I
Kegiatan : Pendaftaran
Meja II
Kegiatan : penimbangan.
Meja III
Kegiatan : pencatatan
Meja IV
Kegiatan : penyuluhan
162
disampaikan oleh saudara Thresia H. Anageni S.Kep dan sesi
Meja V
C. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Kegiatan berlangsung sesuai dengan waktu yang ditetapkan yaitu dari jam09.00
sampai selesai
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
bayi.
163
PRE PLANNING PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil analisa data dan beracuan pada prioritas masalah yang utama
sangat menonjol pada saat penyajian data pada tanggal 11 September adalah masalah
penimbangan dan imunisasi bayi dan balita. Intervensi lain adalah penyuluhan kesehatan
masyarakat harus senantiasa ditingkatkan. Oleh sebab itu penyuluhan kesehatan yang
berulang kali harus tetap diberikan sampai masyarakat mengerti akan pentingnya
B. TUJUAN UMUM
mengetahui pentingnya kesehatan baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
C. TUJUAN KHUSUS
mampu:
164
1. Mengerti dan memahami tentang imunisasi.
Sasaran :
Target :
1. Bayi/balita
2. PUS
3. Anak remaja
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode
2. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
3) Mahasiswa dapat menyiapkan materi, alat-alat dan media sesuai dengan yang
diperlukan.
b. Evaluasi proses
1). 70% dari peserta penyuluhan yang hadir berperan serta aktif dalam diskusi.
165
2) selama acara penyuluhan berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan
penyuluhan.
c. Evaluasi hasil
4. Media
5. Setting
NT MD PM
peserta
F F F F F O
peserta
F F
166
Keterangan :
F : fasilitator
MD : Moderator
O : Observer
N : Notulen
6. susunan acara
Pembukaan.
PembacaanPenjelasan materi
Diskusi materi
Penutup.
7 . pembagian tugas
Supiyati S.Kep.
167
Muhawira S.Kep.
Wakia S.Kep
8 Uraian Tugas
a. Pembawa Materi
Bertugas menyampaikan dan menjelaskan materi yang ada dengan cara yang
b. Fasilitator
c. Observer
selama acara penyuluhan berlangsung dan berhak menegur moderator bila terjadi
d. Notulen
Mencatat semua hasil diskusi mulai dari jalannya diskusi sampai berakhirnya
e. Moderator
168
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN
Topic : IMUNISASI
bayi/balita
Materi : terlampir
Tujuan
7. Tujuan umum
8. Tujuan Khusus
169
Menyebutkan waktu imunisasi tidak diberikan
170
Materi Penyuluhan
IMUNISASI
Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan kepada bayi dan anak terhadap
penyakit tertentu.
Vaksin adalah kuman atau racun dimasukkan kedalam tubuh bayi/anak yang disebut
dengan antigen. Dalam tubuh antigen akan bereaksi dengan antibody sehingga akan
terjadi kekebalan juga ada vaksin yang dapat langsung menjadi racun terhadap kuman
b. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah terjadinya gejala
Macam-macam Imunisasi
1. BCG
2. DPT
Tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk memberikan kekebalan aktif yang bersamaan
3. Polio
poliomyelitis/kelumpuhan
4. Hepatitis B
171
Tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit
hepatitis B
5. Campak
Tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit
campak.
BCG
Tidak diberikan bila bayi, anak sakit kulit yang lama, sakit TBC dan panas tinggi
DPT
Tidak diberikan bila bayi, anak sakit parah, panas tinggi dan kejang
POLIO
Tidak diberikan bila bayi, anak menceret atau diare dan sakit parah
CAMPAK
Tidak diberikan bila bayi, anak mendadak sakit dan panas tinggi
172
Keadaan yang timbul setelah di Imunisasi dan cara perawatannya
BCG
Setelah 2 minggu terjadi pembengkakan dan merah di tempat suntikan setelah itu
Perawatannya: tidak perlu diobati, jika luka suntik membesar bawa ke pelayanan
kesehatan
DPT
Panas sore hari dan akan turun dalam 1- 2 hari, bayi akan merasa sakit
CAMPAK
Posyandu
Puskesmas
Rumah sakit
Rumah bersalin
173
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN
174
Materi Penyuluhan
ZAT GIZI
1. PENGERTIAN
Gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan untuk
a. Hydrat Arang
Terdapat dalam bahan makanan seperti padi-padian, jagung, ubi jalar, singkong,
b. Protein
c. Lemak
d. Mineral
1. Zat kapur : berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kekurangan zat
kapur akan mengakibatkan gigi keropos dan tulang mudah patah. Terdapat
pada susu, sayuran daun, ikan kecil, yang di makan dengan tulang-
tulangnya.
175
2. Zat Besi : berguna untuk pembentukan darah (haemoglobin) anak yang
kekurangan zat besi menjadi pucat dan sering sakit. Terdapat pada
e. Vitamin
1. Vitamin A berguna untuk mencegah rabun senja dan pada proses melihat.
Terdapat pada buah-buahan hijau dan kuning sayur, ikan, susu dan hati.
176
f. Air
Sangat berguna untuk kelangsungan hidup bagi setiap mahluk. Air berguna untuk:
3. Bahan pembangun tubuh karena 70% tubuh kita terdiri dari air.
2. Zat pembangun digunakan untuk pertumbuhan dan pergantian jaringan tubuh yang
3. Zat pengatur digunakan untuk mengatur semua bagian tubh dan melindungi tubuh
dari penyakit. Yang termasuk zat pengatur adalah vitamin dan mineral.
1. harganya murah
4. mudah di dapat
177
5 PRINSIP PENYAJIAN DAN PEMBERIAN MAKANAN
tidak perlu diberi makanan tambahan misalnya : pisang, madu, nasi halus, dll
susu pengganti ASI dapat diberikan bila ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi.
Keuntungan ASI:
1. mudah di dapat
4. kebersihan terjamin
178
Mulai perkenalan makanan tambahan, selain ASI dalam bentuk halus, misalnya:
Berikan makanan pendamping ASI yang lebih padat yaitu: nasi tim untuk permulannya
bisa di saring atau di haluskan, lama kelamaan ditingkatkan dengan tidak perlu
dihaluskan. Dalam pembuatan nasi tim tersebut dicampurkan dengan sayuran dan lauk
Berikan makanan lengkap 3-4 x sehari dengan porsi separuh porsi orang dewasa
bertahap.
179
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN
Topic : Varicela/cacar
Materi : terlampir
Tujuan
9. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat Dusun Marannu akan mengerti dan
180
Materi Penyuluhan
VARICELA/CACAR
1. PENGERTIAN
Varicela adalah suatu in feksi virus menular yang sering timbul dan menyebabkan
ruam kulit sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi
2. PENYEBAB
181
4 .KOMPLIKASI
Peradangan jantung
Peradangan sendi
Peradangan hati
Infeksi otak
182
LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN GIZI BAYI/BALITA
KABUPATEN GOWA
A. PERSIAPAN
a. Pada tanggal 09 september 2011 mahasiswa mendapat informasi dari kader kesehatan
bahwa akan diadakan Posyandu di dusun Marannu pada tanggal 14 September 2011.
B. PELAKSANAAN
Kegiatan penyuluhan gizi bayi/balita dan imunisasi diadakan pada hari Rabu tanggal 14
September 2011 jam 09.00 WITA sampai selesai bertempat di rumah kepala dusun
Marannu.
C. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
pemberian imunisasi.
183
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi Hasil
bayi.
184
PRE PLANNING DEMONSTRASI MENU SEHAT DAN PEMBERIAN MAKANAN
TAMBAHAN
A. Pendahuluan
Kita mengetahui bahwa gizi bagi balita sangat penting. Oleh karena itu balita
pada umur 6 bulan perlu mendapatkan makanan tambahan sebagai pendamping ASI.
Pada usia peralihan balita tahap I dalam pengaturan makanannya tetapi ASI tetap penting
diberikan sebagai makanan anak sehingga balita tetap menyusui. Pada usia ini kebutuhan
balita akan zat gizi menjadi semakin bertambah dengan pertumbuhan dan perkembangan
balita sedangkan produksi mulai menurun, oleh karena itu balita sangat memerlukan
Berdasarkan hal ini kami mahasiswa PBL STIK Famika berupaya untuk mengajak ibu-
ibu ikut serta dalam demostrasi menu sehat dan pemberian makanan tambahan bagi bayi
B. Tujuan Umum
tambahan dapat melengkapi zat-zat gisi untuk pertumbuhan dan perkembangan balita.
C. Tujuan Khusus
makanan
185
3. Mengembangkan kemampuan bayi dan balita untuk menelan
E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
2. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
makanan.
186
4. Media
Bubur kacang ijo, sebagai makanan tambahan, kompos, panic gelas dan sendok.
5. Uraian Tugas
Ayup S.kep
Supi S.kep
Muawira S.kep
Wakia S.kep
M. Arif S.kep
Erlin S.kep
187
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Topik :Pemberian makanan tambahan dan demonstrasi menu sehat untuk bayi dan
balita
Tujuan
Tujuan umum
- Setelah dilakukan demonstrasi menu sehat diharapkan semua ibu-ibu yang memiliki
gizinya.
Tujuan khusus
188
MATERI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
1. Pengertian
Makanan tambahan yang diberikan pada saat bayi memerlukan zat-zat gizi yang kadarnya sudah
2. Tujuan
a. Melatih dan membiasakan bayi memakan makanan yang akan dimakan kemudian hari
Cara menyiapkan :
Dipilih buah yang segar serta matang, dicuci terlebih dahulu, jika yang diberikan adalah :
papaya dan pisang, setelah dikupas dikerok halus dengan sendok kecil. Tomat direndam
dalam air panas, dibuang kulitnya, disaring dan dicerna dengan air matang dalam
perbandingan yang sama. Untuk jeruk diperas dan disaring bila perlu dicerna dengan air
matang dengan perbandingan yang sama. Buah yang asam dapat diberikan sedikit gulah
pasir.
Cara membuat
Bubur susu
189
Untuk membuat bubur susu satu porsi diperlukan
Caranya ambil 1,5 sendok beras merah/maizena atau kacang hijau dan lainnya
kemudian cairkan dengan satu sendok makan gula, masak diatas api sambil di aduk-aduk
sampai matang, tunggu sampai dingin kemudian berikan pada bayi sedikit demi sedikit.
Nasi Tim
Cara membuat :
Beras dimasak dalam panic kemudian bahan lain dicuci, ikan/daging/tahu/tempe dipotong
kecil-kecil
190
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN MAKANAN TAMBAHAN DAN DEMONSTRASI
KABUPATEN GOWA
A. PERSIAPAN
kegiatan tersebut.
B. PERSIAPAN
Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu dan tempat sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
C. EVALUASI
191
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
192
DI DUSUN MARANNU DESA PATTALLASANG KECAMATAN PATTALLASSANG
KABUPATEN GOWA
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil analisa data dan pengkajian pada tiap-tiap rumah warga yang
beracuan pada prioritas masalah yang utama yang sangat menonjol pada saat penyajian
Salah satu intervensi yang dilakukan adalah penyuluhan pada lansia dan
pemeriksaan kesehatan pada lansia di Dusun Marannu yang dilaksanakan pada tanggal 21
september 2011.
perilaku masyarakat harus senantiasa ditingkatkan. Oleh sebab itu penyuluhan kesehatan
dan pemeriksaan kesehatan pada lansia harus senantiasa di tingkatkan agar masyarakat
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluahan dan pemeriksaan kesehatan yang diberikan pada lansia
2. Tujaun Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan pada lansia diharapkan lansia
193
d. Menyebutkan hal-hal yang dapat dilakukan oleh kelompok lansia agar tetap sehat
dan produktif.
Sasaran :
Target :
1. Lansia
2. Keluarga lansia
D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode
2. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
yang diperlukan.
b. Evaluasi Proses
1. 70% dari peserta penyuluahan yang hadir berperan serta secara aktif
dalam diskusi.
194
2. Selama acara penyuluhan tidak ada penyimpangan dari tujuan yang
ditetapkan.
pertemuan.
c. Evaluasi Hasil
2. Lansia dan keluarga memahami dan mengerti materi dengan baik yang
telah diberikan
dihadapi.
Hari/Tanggal : 21-sep-2011
4. Media
Seting
NT MD PM
195
O PESERTA
F
O
Keterangan :
U : Undangan / Peserta
F : Fasilitator
MD : Moderator
O : Observer
NT : Notulen
5 Susunan Acara
Pembukaan
Penjelasan materi
Penutup
6 Pembagian Tugas
Pemateri : Bunga N
Supiati S.kep
Wakia S.kep
196
Ayup S.kep
Fransiska S.kep
Herlin S.kep
Elan S.kep
7. Uraian Tugas
a. Pembawa materi
b. Fasilitator
c. Observer
d. Notulen
e. Moderator
197
Topic : Proses Penuaan Dan Penyakit Pada Lansia
Sasaran : Masyarakat Dusun Marannu
Hari/ Tanggal : Rabu 21 September 2011
Tempar : Rumah Kadus Marannu
Waktu : 09.00 WITA
Media : Poster dan materi
Metode : ceramah, diskusi, Tanya jawab
Materi : terlampir
Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia dan keluarga yang memiliki lansia dapat
mengetahui tentang proses penuaan dan penyakit yang sering terjadi pada lansia.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ini diharapkan lansia dan keluarga yang memiliki lansia
akan dapat:
198
1. Pengertian Proses Penuaan
Proses penuaan adalah fitrah dari Tuhan karena manusia adalah ciptaan-Nya kemudian
a. Perubahan fisik
1) System persyarafan
- Sukar berbicara
- Sukar tidur
- Inisiatif berkurang
2) System penglihatan
- Penglihatan kabur
3) System pendengaran
- Pendengaran berkurang
4) System Cardiovaskuler
5) System pernapasan
199
- Kemampuan untuk batuk berkurang
6) System pencernaan
- Kehilangan gigi
- Susah BAB
7) System perkemihan
8) System integument
- Wajah keriput
- Rambut memutih
9) System musculoskeletal
- Tulang rapuh
b. Perubahan Psikososial
1) Perasaan pesimis karena sikap keluarga dan lingkungan sosialnya yang negative.
200
2) Persaan tidak aman/cemas jika lansia ditelantarkan karena tidak mampu berdiri
optimis
b. Mempertahankan kesehatan
5. Beberapa Hal Yang Dapat di Lakukan Oleh Kelompok lansia Agar tetap Sehap Dan
Produktif.
c. Gizi seimbang yaitu makan makanan ynag mengandung sumber protein ( tahu, tempe,
201
vitamin ( sayuran hijau dan buah-buahan ), sumber hidrat arang ( nasi, kentang,
jagung),da bentuk makanan sebaiknya lunak dan mudah dikunyah. Makanan yangn perlu
d. Latihan kesegaran jasmani seperti melakukan pekerjaan rumah, berkebun, berjalan pagi
a. Reumatik
- Pembekakan dan rasa sakit pada sendi terutama pada jari tangan,
- Kaku pada sendi terutama pada pagi hari dan musim dingin
2) Factor penyebab
3) Usaha pencegahan
202
- Hilangkan factor yang menimbulkan tekana berlebihan pada sendi seperti
- Kurangi makan yang mengandung asam urat seperti jeroan dan kacang-
kacangan
- Sakit kepala/pusing
- Mudah lelah
- Sukar tidur
- Mudah marah
- Mata berkunang-kunang
2. Factor penyebab
- Keturunan
- Kegemukan
- Gaya hidup.
KABUPATEN GOWA
203
A. PERSIAPAN
2. Mahasiswa mengadakan koordinasi dengan bapak dusun dan para kader kesehatan
B PELAKSANAAN
komunitas telah dilaksanakan pada tanggal 21 September 2011 pukul 09.00 WITA
penyuluhan tentang:
204
c. Tugas perkembangan lansia dan keluarga yang memiliki lansia.
d. Hal—hal yang dilakukan oleh kelompok lansia agar tetap sehat dan produktif.
C KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
c. mahasiswa dapat menyiapkan materi, alat-alat dan media sesuai dengan yang
diperlukan.
2. Evaluasi Proses
a. 70% dari peserta penyuluhan yang hadir berperan serta aktif dalam diskusi.
b. selama acara penyuluhan berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang
telah ditetapkan.
pertemuan.
3. Evaluasi Hasil
205
Nomor : 001/ PBL- Ners/ STIK Famika/ IX/2011
Lampiran : -
Hal : Undangan
Kepada
Yth. Bapak/ Ibu / Saudara (i)……………
Di –
Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) yang
dilaksanakan oleh Mahasiswa Program Profesi Ners STIK Famika Makassar di dusun
Marannu desa Pattallassang Kecamatan Pattallassang, maka kami bermaksud mengundang
Bapak/Ibu/Saudara (i) untuk menghadiri pertemuan yang Insya Allah akan dilaksanakan
pada:
Hari / tanggal : Rabu, 7 September 2011
Jam : 20.00 WITA – selesai
Tempat : Rumah Kepalah Dusun Marannu
Agenda : Sosialisasi kegiatan PBL Dusun Marannu
Demikian undangan kami, atas kehadiran Bapak /Ibu / Saudara (i) tak lupa kami ucapkan
limpahan banyak terima kasih.
Billahittaufiq Walhidayah
Wassalamu AlaikumWR. WB
Ketua Sekretaris
206
Nomor : 002/ PBL- Ners/ STIK Famika/ IX/2011
Lampiran : -
Hal : Undangan
Kepada
Yth. Bapak/ Ibu / Saudara (i)……………
Di –
Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb
Sehubungan dengan telah dilakukannya pendataan, tabulasi dan analisa data
kesehatan oleh mahasiswa PBL Profesi Ners STIK Famika Makassar, maka bersama ini
kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/ Saudara (i) pada:
Hari / tanggal : Minggu, 11 September 2011
Jam : 20.00 WITA – selesai
Tempat : Masjid Nurul Huda Marannu
Acara : 1. Penyajian hasil pendataan di dusun Marannu.
2.Diskusi tentang prioritas masalah dan penetapan POA
(Planning Of Action) berhubungan dengan masalah tersebut.
Demikian undangan kami, atas kehadiran Bapak /Ibu / Saudara (i) tak lupa kami ucapkan
limpahan banyak terima kasih.
Billahittaufiq Walhidayah
Wassalamu AlaikumWR. WB
Ketua Sekretaris
Mengetahui
Kadus Marannu
207
Nomor : 003/ PBL- Ners/ STIK Famika/ IX/2011
Lampiran : -
Hal : Undangan
Kepada
Yth. Bapak/ Ibu / Saudara (i)……………
Di –
Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb
Sehubungan dengan pelaksanaan program kerja mahasiswa PBL Profesi Ners
STIK Famika Makassar, dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu/ Saudara (i) untuk
menghadiri penyuluhan kesehatan yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari / tanggal : selasa 13 September 2011
Jam : 20.00 WITA – selesai
Tempat : Masjid Nurul Huda Marannu
Agenda : Penyuluhan ISPA dan Tyfoid
Demikian undangan kami, atas kehadiran Bapak /Ibu / Saudara (i) tak lupa kami ucapkan
limpahan banyak terima kasih.
Billahittaufiq Walhidayah
Wassalamu AlaikumWR. WB
Ketua Sekretaris
Mengetahui
Kadus Marannu
208
Nomor : 004/ PBL- Ners/ STIK Famika/ IX/2011
Lampiran : -
Hal : Undangan
Kepada
Yth. Bapak/ Ibu / Saudara (i)……………
Di –
Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb
Sehubungan dengan pelaksanaan program kerja mahasiswa PBL Profesi Ners
STIK Famika Makassar, dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu/ Saudara (i) untuk
menghadiri penyuluhan kesehatan yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari / tanggal : Rabu 14 September 2011
Jam : 09.00 WITA – selesai
Tempat : rumah kepala dusun Marannu
Agenda : Penyuluhan Zat Gizi pada bayi/balita dan IMUNISASI
Demikian undangan kami, atas kehadiran Bapak /Ibu / Saudara (i) tak lupa kami ucapkan
limpahan banyak terima kasih.
Billahittaufiq Walhidayah
Wassalamu AlaikumWR. WB
Ketua Sekretaris
Mengetahui
Kadus Marannu
209
Nomor : 005/ PBL- Ners/ STIK Famika/ IX/2011
Lampiran : -
Hal : Undangan
Kepada
Yth. Bapak/ Ibu / Saudara (i)……………
Di –
Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb
Sehubungan dengan pelaksanaan program kerja mahasiswa PBL Profesi Ners
STIK Famika Makassar, dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu/ Saudara (i) untuk
menghadiri penyuluhan kesehatan yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari / tanggal : senin 19 September 2011
Jam : 20.00 WITA – selesai
Tempat : Masjid Nurul Huda Marannu
Agenda : penyuluhan TBC dan DHF
Demikian undangan kami, atas kehadiran Bapak /Ibu / Saudara (i) tak lupa kami ucapkan
limpahan banyak terima kasih.
Billahittaufiq Walhidayah
Wassalamu AlaikumWR. WB
Ketua Sekretaris
Mengetahui
Kadus Marannu
210
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR TAHUN 2011
Demikian undangan kami, atas kehadiran Bapak /Ibu / Saudara (i) tak lupa kami ucapkan
limpahan banyak terima kasih.
Billahittaufiq Walhidayah
Wassalamu AlaikumWR. WB
Ketua Sekretaris
Mengetahui
Kadus Marannu
211
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR TAHUN 2011
Demikian undangan kami, atas kehadiran Bapak /Ibu / Saudara (i) tak lupa kami ucapkan
limpahan banyak terima kasih.
Billahittaufiq Walhidayah
Wassalamu AlaikumWR. WB
Ketua Sekretaris
212
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN PROGRAM PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR TAHUN 2011
Billahittaufiq Walhidayah
Wassalamu AlaikumWR. WB
Ketua Sekretaris
Mengetahui
Kadus Marannu
Hamzah Dg. Tompo
213
DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)
PROGRAM PROFESI NERS STIK FAMIKA MAKASSAR DI DUSUN MARANNU
DESA PATTALLASSANG KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN
GOWA 2011
Gambar 1.
Tabulasi data dan prioritas masalah
( tanggal 09 September 2011, rumah kepala dusun Marannu)
214
Gambar 2.
Penyajian Data MMD I
(11 September 2011, Mesjid Nurul Huda Dusun Marannu)
Gambar 3
Penyajian Data MMD I
(11 September 2011, Mesjid Nurul Huda Marannu)
215
Gambar 4
Penyajian materi pada penyuluhan Tyfoid dan ISPA
(13 September 2011, Mesjid Nurul Huda Marannu)
Gambar 5
Penimbangan bayi/balita yang dilakukan pada saat Posyandu
( 14 September 2011, rumah kepala dusun Marannu)
216
Gambar 6
Pemberian Makanan Tambahan pada bayi/balita pada saat Posyandu
(14 September 2011, rumah kepala dusun Marannu)
Gambar 7
( penyuluhan gizi bayi/balita dan penyuluhan imunisasi pada saat Posyandu)
(14 September 2011, rumah kepala dusun Marannu)
217
Gambar 8
Penyuluhan tentang DHF dan TBC
(19 September 2011, Mesjid Nurul Huda Marannu)
Gambar 9
Penyuluhan DHF dan TBC
( 19 September 2011, Mesjid Nurul Huda Marannu)
218
Gambar 10
Penyuluhan Diare, SPAL, Rumah sehat
( 26 September 2011, Mesjid Nurul Huda Marannu)
Gambar 11
Penyuluhan Diare , SPAL dan Rumah Sehat
(26 September 2011, Mesjid Nurul Huda Marannu)
219
Gambar 12
Penyuluhan pada lansia
(21 September 2011, Rumah Kepala Dusun Marannu)
Gambar 13
Pemeriksaan fisik pada lansia
(21 September 2011, rumah kepala dusun Marannu)
220
Gambar 14
Kegiatan Bakti Sosial
(29 September 2011, Mesjid Nurul Huda Marannu)
Gambar 15
Kegiatan bakti social
(29 September 2011, Mesjid Nurul Huda Marannu)
221
Gambar 16
MMD II sekaligus Acara Perpisahan ( 05 Oktober 2011)
222