Oleh
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
siklus kehidupan..
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
2009).
itu sendiri. Selama lebih dari lima dekade Indonesia selalu diharapkan dengan
hidup sehat serta menjaga lingkungan yang baik untuk mendukung kesehatan.
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan
3
pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan
masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
4
proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian komunitas.
2. Tujuan Khusus
mahasiswa mampu:
kesehatan komunitas
C. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
kepada masyarakat.
5
keperawatan komunitas
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat
pencegahan penyakit.
3. Untuk Pendidikan
4. Untuk Profesi
6
sehingga profesi mampu mengembangkannya.
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga
pelayanan kesehatan
8
3. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana hasil
dan promotif.
9
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat
yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan
10
2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasrkan
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan
kesehatan masyarakat
11
B. Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas
1. Tujuan Umum
miliki.
2. Tujuan Khusus
dihadapi
kesehatan/keperawatan
hadapi
kesehatan/keperawatan
pelayanan kesehatan/keperawatan
12
dan
C. Sasaran
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang
1. Individu
ketidakmampuan merawat diris endiri oleh suatu hal dan sebab, maka
2. Keluarga
tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
13
terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada
disekitarnya.
3. Kelompok Khusus
1) Ibu hamil
3) Balita
5) Usia lanjut
14
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
4) Dan lain-lain
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
4) Penitipan balita
4. Masyarakat
kesehatan khususnya.
15
mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
(resosialisasi).
1. Upaya Promotif
b. Peningkatan gizi
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
2. Upaya Preventif
16
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas
ataupun di rumah
3. Upaya Kuratif
dan nifas.
d. Perawatan payudara
4. Upaya Rehabilitatif
17
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat
5. Upaya Resosialitatif
masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan
kesehatan masyarakat.
18
perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
amsyarakat
komuniti
10. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi
terkait.
dan kesehatan.
F. Model Pendekatan
19
(problem solving approach) yang dituangkan dalam proses keperawatan
approach.
1. Pengkajian
20
kelompok dan masyarakat adalah:
a. Pengumpulan Data
informasi.
Anderson dan MC. Forlane (1958) terdiri dari inti komunitas, yaitu
b. Jenis data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data
1) Data Subjektif
21
di ungkapkan secara langsung melalui lisan.
2) Data Objektif
pengukuran.
c. Analisa Data
2) Karakteristik populasi
3) Karakteristik lingkungan
22
Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk enentukan tindakan
6. Perencanaan
23
terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan intervensi yang dapat
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam menentukan diet yang
tepat
7. Pelaksanaan
24
penyakit
kebutuhan komunitas
8. Penilaian/Evaluasi
a. Daya guna
b. Hasil guna
c. Kelayakan
d. Kecukupan
pelaksanaan
c. Efisiensi biaya
d. Efektifitas kerja
waktu berapa?
25
Keterangan:
: peran masyarakat
: peran perawat
Pada gambar diatas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien
dalam menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat lebih besar
daripada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar daripada perawat.
26
BAB III
PEMBAHASAN
A. Tahap Persiapan
tugas mengelola 1 RT. Jumlah penduduk dari Desa Getasrejo sejumlah 6666
27
B. Tahap Pelaksanaan
1. Pengkajian
a. Data Demografi
1) Distribusi penduduk berdasarkan kategori umur
Table 3.1
Distribusi Frekuensi kategori umur
100.00%
47.64%
22.14%
12.60% 9.96%
7.65%
47,64%.
49% 51%
28
Berdasarkan tabel di atas, mayoritas responden berjenis kelamin
23.28%
16.70%
14.54% 14.99%
9.24% 10.95% 8.49%
prosentase 23.28%.
29
40.91%
24.18%
18.11% 13.97%
2.84%
tidak sekolah/belum sekolah Tamat SD tamat SLTP tamat SLTA tamat akademi/universitas
b. Data PIS-PK
1) Frekuensi mengikuti program KB
Tabel 3.5 frekuensi program KB
93.10%
6.90%
30
97% 3%
4%
23%
73%
31
77.61%
22.39%
72.25%
25.12%
2.63%
72.25%.
32
100.00%
0.00%
51.74%
48.26%
33
8) Frekuensi penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan
Tabel 3.12
Frekuensi penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan
90.00%
10.00%
62.35%
28.54%
3.76% 5.35%
34
keluarga mengikuti program BPJS kesehatan dengan prosentase
62.35%.
72.25%
25.12%
2.63%
35
Mandiri Dibantu sebagian Dibantu total
17%
33%
50%
Tabel 3.16
47%
50%
3%
36
Berdasarkan tabel di atas, kelainan yang sering muncul pada lansia
64.91%
12.18% 13.97%
6.11% 2.84%
1) Jenis rumah
Tabel 3.18
Distribusi jenis rumah responden
37
KONTRUKSI RUMAH
71.36%
25.49%
3.15%
4%
24%
72%
baik.
38
66.67%
22.49%
10.85%
prosentase 66.67 %.
4) Keadaan dapur
Tabel 3.21
Frekuensi keadaan dapur
90.09%
9.91%
Bersih Kotor
5) Keberadaan sampah
Tabel 3.22
Keberadaan sampah
39
67.70%
23.62%
3.76% 4.93%
6) Penanganan sampah
Tabel 3.23
Penanganan sampah
66.38%
20.80%
12.82%
40
7) Kepemilikan jamban
Tabel 3.24
Kepemilikan jamban
Ada Tidak ada
2%
98%
8) Kondisi jamban
Tabel 3.24
Frekuensi kondisi jamban warga
Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
46%
54%
41
Tabel 3.25
Frekuensi kondisi pembuangan air limbah
Ada, memenuhi syarat Ada, kurang memenuhi syarat tidak ada
14%
34%
52%
5%
24%
7%
64%
f. Data umum
1) Pengambilan keputusan
42
Tabel 3.27
Distribusi frekuensi pengambilan keputusan
Musyawarah Otoriter
47%
53%
2) Penghasilan keluarga
Tabel 3.28
100%
43
penghasilan di atas 500.000.
22%
78%
keluarga yang mengaku tidak ada anggota keluarga yang dari atau
ke luar kota.
55.87%
31.13%
13.00%
44
yang mencuci tangan dengan frekuensi kadang-kadang. Dan
13%
21%
67%
prosentase 66%.
66.62%
20.66%
12.72%
45
memiliki aktivitas memakai masker kadang-kadang.
Tabel
20%
35%
45%
penggunaan masker.
Tabel
46
PENGETAHUAN PENCEGAHAN DAN PENYEBARAN COVID-19
45.16%
37.46%
17.37%
45.16%.
2. Analisa data
No Data Problem
1 DS: Deficit tingkat
1. Berdasarkan hasil wawancara di pengetahuan
dapatkan bahwa beberapa warga tidak
mengerti pentingnya cuci tangan
2. Berdasarkan hasil wawancara di
dapatkan bahwa beberapa tidak
mengerti pentingnya penggunaan
masker
3. Berdasarkan hasil wawancara di
dapatkan beberapa warga yang tidak
mengerti penyebaran dan pencegahan
covid-19
4. Berdasarkan hasil wawancara di
dapatkan bahwa banyak warga yang
tidak mengerti bahaya merokok
Data objektif :
1. Hasil angket di dapatkan mayoritas
responden tidak cukup mengerti
tentang pencegahan dan penyebaran
47
covid-19 dengan prosentase 45.16%
2. Hasil angket di dapatkan mayoritas
warga sejumlah 45% hanya sebatas
cukup mengerti tentang pentingnya
penggunaan masker
3. Hasil angket didapatkan terdapat
66.62% warga yang memiliki aktivitas
memakai masker kadang-kadang.
4. Hasil angket di dapatkan mayoritas
keluarga hanya cukup mengerti
denggan prosentase 66%
5. Hasil angket menunjukan bahwa
terdapat 55.87% warga yang mencuci
tangan dengan frekuensi kadang-
kadang
6. Hasil angket di dapatkan mayoritas
warga desa Getasrejo merupakan
tamatan SD dengan prosentase 40.91%
2 Data subjektif Ketidakefektifan
1. Hasil wawancara di dapatkan bahwa manajemen
penderita hipertensi tidakmelakukan kesehatan
pengobatan dengan teratur
2. Hasil wawancara di dapatkan bahwa
kepala keluarga tidak menyediakan
tempat sampah sesuai dengan standart
3. Hasil wawancara di dapatkan bahwa
kepala keluarga tidak memiliki
jambanyang sesuai dengan syarat jamban
sehat
4. Hasil wawancara di dapatkan bahwa
kepala keluarga tidak dapat mengelola
sampah dan limbah dengan benar
Data objektif
1. Hasil angket di dapatkan di desa
Getasrejo yang mengalami hipertensi
tidak melakukan pengobatan
hipertensi dengan teratur sebesar
51.74%
2. Hasil angket menunjukan bahwa
terdapat 467.70% rumah warga yang
memiliki sampah namun tidak
memenuhi syarat.
3. Hasil angket menunjukan bahwa
terdapat 56.38% tempat sampah yang
dikelola namun tidak sesuai standart
aturan yang berlaku.
48
4. Hasil angket menunjukan bahwa
terdapat 54% warga yang memiliki
jamban tidak memenuhi syarat.
5. Hasil angket menunjukan bahwa
terdapat 52% rumah yang memiliki
pembuangan air limbah namun tidak
memenuhi syarat
6. Hasil angket menunjukan bahwa
terdapat 64% keberadaan kandang
yang diluar rumah dengan keadaaan
kotor
3. Prioritas Masalah
Sesuai CHN 5 4
Resiko terjadi 4 5
Potensial pendidikan 5 5
kesehatan
Minat masyarakat 4 5
Sesuai Program pemerintahan 4 5
Kemungkinan untuk diatasi 4 5
Tempat 4 5
Dana 4 5
Sumber Waktu 5 4
Fasilitas 4 5
Petugas 4 5
Total 42 54
1. Diagnose keperawatan
49
a. Deficit tingkat pengetahuan
50
2. Intervensi
DX Temp Evaluasi
No Tujuan Sasaran Strategi Intervensi TGL Kriteria Standart
Keperawatan at
1 Deficit Setelah dilakukan Warga Hari pertama
2. Memahami 19
51
penyebaran mengenai pentingnya
19 Lakukan penjelasan
5. Mengerti benar
masker balaidesa
2 Manajemen Setelah dilakukan Warga Demontr Hari pertama
52
kesehatan asuhan keperawatan desa asi dan 1. Bina hubungan saling
53
limbah Hari ketiga
memakai limbah
5. HT
Lakukan simulasi
limbah
3. Plan of action
54
Jawab Kegiatan
1 Deficit tingkat Hari pertama Kepala desa 1. Untuk Iuran Mahasiswa
19 protocol
mengenai pentingnya
memakai masker
Lakukan penjelasan
55
mengenai pentingnya
cuci tangan
Hari ketiga
2. Lakukan simulasi
benar
3. Pemasangan poster
tentang covid-19 di
balaidesa
2 Manajemen Hari pertama Kepala desa 1. Untuk Iuran Mahasiswa
56
untuk melakukan dengan
pengelolaan sampah,
jamban sehat
Hari ketiga
Lakukan simulasi
57
limbah
HT
Lakukan simulasi
limbah
58