Anda di halaman 1dari 59

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DUSUN MOTONG LAUK DESA APITAIK KECAMATAN


PRINGGABAYA
Tanggal
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Komunitas
Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar

Oleh
kelompok 1

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
LOMBOK TIMUR
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI DUSUN MOTONG LAUK DESA APITAIK KECAMATAN
PRINGGABAYA

Tanggal 19 Agustus 2021

Oleh
KELOMPOK 1

Dengan Ini Disahkan Sebagai Laporan Kegiatan Praktik


Keperawatan Komunitas

Mengetahui
Pembimbing Keperawatan Komunitas

Ns. Hariawan Junardi. M.kep


DAFTAR NAMA MAHASISWA
Praktik Keperawatan Komunitas Kelompok 1
PADA MASYARAKAT DI DUSUN MOTONG LAUK DESA APITAIK
KEC PRINGGABAYA

1. Anggi hidayat :
2. Husnunnizam :
3. M alwi azani :
4. Rana ilham pratama :
5. Reza ulfayandi :
6. Agustina mara :
7. Yulianti :
8. Mira nirmala yunianti :
9. Widia par`aini :
10. Hermwan :
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Komunitas Di Dusun Motong
Lauk Desa Apitaik Kecamatan Pringgabaya”
Tak lupa penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis mengharapkan
semoga makalah ini dapat menambah lebih banyak wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikumWr.Wb
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan menurut undang-undang no 36 tahun 2009 adalah keadaan
sehat, baik secara fisik,mental,spiritual maupun social yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis.kesehatan yang
optimal bagi setiap individu, keluarga, klompok dan masyakat merupakan
tujuan dari keperawata, khususnya keperawatan komunitas (Ferry efendy dan
Makhfudi, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai prsamaan nilai (values), perhatian (intrest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografis yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006)
Keperawatan komunitas ditunjukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahlianya dalam membantu
individu,keluarga,kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai
masalah kepraatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry
Efendy Makhfudly,2009)
Keperawata komunitas lebih menekankan upaya peningkatan upaya
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan
tidak melupakan upaya-upaya pengobatan,perawatan,serta pemulihan bagi
yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap
penyakit (Wahit ikbal dkk, 2011).dari penjelasan diatas maka kelompok kami
tertarik membahas mengenai konsep dasar keperawatan komunitas .
Indonesia sehat 2025 sebagai visi pembangunan kesehatan pemerintah
inonesia dijabarkan dalam salah satu misinya adalah memandirikan
masyarakat.hal ini memerlukan dukungan dari semua unsure yang ada
termasuk masyarakat sebagai obbjek dan subjek dari kesehatan itu sendiri.
Selama lebih dari lima decade Indonesia selalu diharapkan dengan masalah
kesehatan dan perilaku hidup sehat serta menjaga lingkungan yang baik untuk
mendukung kesehatan .
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek
pelayanan kesehatan dan dalam seluruh peroses perubahan henndaknya perlu
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan setatus kesehatanya dan
mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas .hal ini dimulai dari
pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan
melibatkan individu, keluarga, kelompok dalam masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu
keluarga dan kelompok ditatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan
menerapkan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah
satu upaya menyiapkan tenaga perawat perofesional dan mempunyai potensi
keperawatan secara mandiri sesuai dengan komptensi yang harus dicapai, maka
mahasiswa keperawatan semester VI sitekes hamzar Lombok timur
melaksanakan pengkajian keperawatan komunitas di RT 01, Desa Apitaik yang
berjumlah 52 kk, dan 144 jiwa dengan metode whield survey.
B. Tujuan
1. Tujuan umu
Setelah melakukan praktik keperawatan komunitas selama 2 minggu
mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada warga
masyarakat di RT, 01 Desa Apitaik
2. Tujuan khusus
Setelah melakukan peraktik keperawatan komunitas selama 2
minggu,mahasiswa mampu menerapkan hal sebagai berikut.
a. Melakukan pengkajian pada warga masyarakat RT, 01 Desa Apitaik.
b. Merumuskan diagnose pada masyarakat RT , 01 Desa Apitaik.
c. Menetapkan intervensi pada masyarakat RT 01, Desa Apitaik.
d. Menetapkan implementasi pada masyarakat RT, 01 Desa Apitaik.
e. Melakukan evaluasi pada masyarakat RT, 01 Desa Apitaik.
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Untuk belajar mengenali masalah kesehatan dan menentukan langkah
penyelesaianya.
2. Bagi masyarakata
Masyarakt mengerti dan memahami permasalahan keshatan yang ada .
3. Bagi institusi
Merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan program
studi ilmu kesehatan khususnya dibidang keprawatan komuunitas serta
seagai suatu bahan pertimbangan atau acuan dalam pengembangan
model praktik keprawatan komunitas.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Keperawatan Komunitas
Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah
tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta
berinteraki satu sama lain untuk mencapai tujuan (Mubarak & Chayatin, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan
kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko
tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga
yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai
masalah kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi Ariani, 2015).
Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah
dikeluarkan oleh organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan
dari American Nurses Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan
kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan
ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan
masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum serta tidak
terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak terbatas pada
perawatan yang bersifat episodik. (Effendi & Makhfudli, 2010).
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko
tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan. Pelayanan
Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk
didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono,
2017).
Definisi keperawatan kesehatan komunitas menurut American Public
Health Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan
teori keperawatan profesional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan
pada keseluruhan komunitas.
Menurut WHO (1974) keperawatan komunitas mencakup perawatan
kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah
kesehatannya sendiri, serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai
dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan
pada orang lain.
Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi
kesehatan populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan ilmu
kesehatan masyarakat (American Public Health Association, 1996). Praktik
yang dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi
kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua orang melalui
kondisi yang dicipakan dimana orang bisa menjadi sehat.
Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari pengkajian,
jaminan dan kebijakan pengembangan (IOM, 2003).
Fungsi inti diaplikasikan dalam cara sistematik dan komprehensif.
Proses pengkajian meliputi identifikasi kepedulian, kekuatan dan harapan
populasi dan dipandu dengan metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui
regulasi, advokasi pada penyedia layanan kesehatan profesional lain untuk
memenuhi kebutuhan layanan yang dikehendaki populasi, koordinasi
pelayanan komunitas atau ketentuan langsung pelayanan
B. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakt (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok
Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang di alami
2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
3. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan msaalah yang mereka hadapi , yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam mempelihara kesehatan
secara mandiri (self care)
C. Sasaran Keperawatan Komunitas
Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas
adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan,
membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk
menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu
memelihara dan meningkatkan derajad kesehatannya. Sasaran Keperawatan
Kesehatan Komunitas (Depkes, 2006)
1. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko
tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria,
Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita penyakit
degeneratif.
2. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah
kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan
prioritas :
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
(Puskesm dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular.
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan
prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan
terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak
terikat dalam suatu institusi.
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara
lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, Kelompok Usia
Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja
informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan),
lembaga pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran masyarakat Sasaran
Masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko
tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada
Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai :
a. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain
b. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain
c. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
d. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam
berdarah, dll)
e. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat
lainnya
D. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas
Menurut Depkes (2006) Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas
dapat diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan ,
yaitu :
1. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang
mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat nginap
2. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung
pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran
home care dapat meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan.
3. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care)
diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi,
guru dan karyawan). Perawat sekolah melaksanakan program screening
kesehatan, mempertahankan kesehatan, dan pendidikan kesehatan
4. Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan
langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat
kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll. Melakukan pendidikan
kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang,
penurunan stress, olah raga dan penanganan perokok serta pengawasan
makanan.
5. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan
langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda,
dan mental.
6. Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam
puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di
pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah
pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut
dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.
7. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda,
dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga
pemasyarakatan (Lapas). Bab 1. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan
Komunitas
8. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi
a. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat
perlakukan kekerasan
b. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa
c. Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat
d. Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia,
gelandangan pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV
e. (ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids), dan WTS
Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan
komunitas adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan, membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok,
masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup
sehat sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajad
kesehatannya.
E. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
Effendy dan makhfudly, 2010
1. Proses kelompok ( group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah
belajar dari pengelaman sebelumnya, selain dari faktor pendidikan/
pengetahuan individu, media massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan
oleh pettugas kesehatan, dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah
kesehatan lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang
paling sering mereka temukan sebelumnya sangat memengaruhi upaya
penanganan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika
masyarakat sadar bahwa penanganan yang bersifat individual tidak akan
mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka
telah melakukan pendekatan pemecahan masalah kesehatan menggunakan
proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan (health promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,
dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi/ teori dari
seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi,
perubahan tersebut terjadi adnya kesadaran dari dalam diri individu,
kelompok
atau masyarakat sendiri. Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah
agar seorang mampu:
a. Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri;
b. Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap maslaahnya, dengan
sumberdaya yang ada pada mereka dan di tambah dengan dukungan dari
luar
c. Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna, untuk meningkatkan taraf
hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang

Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu


“meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan ; baik fisik, mental, dan sosialnya ;
sehingga produktif secara ekonomi maupun secara social.
3. Kerja Sama (Partner Ship)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat jika tidak di tangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan
dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas, melalui
upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat
diatasi dengan lebih cepat
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN MOTONG LAUK
DESA APITAIK KECAMATAN PRINGGABAYA
A. Pengkajian Winshield Survey
1. Data Demografi
Secara geografis wilayah Desa Apitaik Kecamatan Pringgabaya
Kabupaten Lombok Timur, Apitaik terletak dibagian selatan barat wilayah
Kecamatan Pringgabaya dengan batas-batas Wilayah: - Sebelah Utara :
Desa Batuyang
a. Sebelah Selatan : Desa Teko
b. Sebelah Barat : Desa Bagek Papan
c. Sebelah Timur : Desa Pohgading
Desa Apitaik merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Luas wilayah Desa Apitaik sebesar ± 500 Ha. Desa Apitaik terdiri dari 8
Dusun. Desa Apitaik terletak di sebelah timur Ibukota Kabupaten Lombok
Timur dengan jarak ± 15 km dengan rincian sebagai berikut : - Luas
Pemukiman : ± 76.05 Ha.
a. Luas Persawahan : ± 265,58 Ha
b. Luas Perkebunan : ± 2,99 Ha - Luas Pekuburan : ± 1,85 Ha
c. Luas Pekarangan : ± 43,25 Ha
d. Luas Perkantoran dan Perasarana umum Lainnya : ± 110,28 Ha
Desa apitaik hanya terdiri dari 8 Dusun saja dengan jumlah
penduduk 13.074 Jiwa dan 4.256 KK, dengan perincian sebagai berikut :
Jumlah Penduduk Berdasarkan Dusun.
No Dusun L P Jumlah KK Jumlah KK miskin
1 Bagek Kedok Daya 1.024 1.069 763 168
2 Bagek Kedok Lauk 818 947 512 216
3 Gubuk Motong 854 898 593 271
4 Gubuk Pande 686 811 413 119
5 Gubuk Lekok 915 1.083 618 168
6 Gubuk Pernek 700 749 501 198
7 Dasan Bagek Lauk 566 640 395 177
8 Dasan Bagek Daya 651 663 461 224

Lokasi pengamatan : RT 1, gubuk motong lauk, desa


apitaik,Kecamatan pringggabaya, Lombok timur nusa tenggara barat.
RT 1
RT 1
jumlah jiwa
0-5 tahun
12%
> 55 tahun
20% 6-12 tahun
10%

36-54 tahun
16%
13-18 tahun
18%
19-35 tahun
24%

Berdasarkan diagram di atas, jumlah penduduk terbanyak usia 19-35


tahun 34 jiwa (24 % ),>55 tahun 29 jiwa (20%)13-18 tahun 26 jiwa
(19%),36-54 tahun 23 jiwa (16%),0-15 tahun 17 jiwa ( 12 %),6-12 tahun
15 jiwa (10 %).

B. Kesehatan Lingkungan
1. Data Lingkungan Fisik
a. Pemukiman (WAWANCARA)
1) Tipe rumah
semi permanen
6%

permanen
94%
Berdasarkan diagram di atas , menunjukkan tipe rumah
warga yang permanent 33 KK (97%) dan yang semi permanen 1 KK
( 3% )
2. Status kepemilikan rumah

numpang
47%
milik sendiri
53%

Berdasarkan diagram di atas , menunjukkan


kepemilikan rumah yang milik sendiri 44 KK (53 % ) ,dan
yang numpang 39 KK (47%)
3. Luas

60 m2
120 34%
m2
23%

90 m2
43%

Berdasarkan diagram di atas ,menunjukkan luas warga


rumah yang 60 m2 15 KK ( 34 %) 90 m2 19 KK (43 %), 10
KK 120 m2 (23% )
4. Jendela

jendela
100%
Berdasarkan diagram di atas , menunjukkan terdapat
jendela disemua rumah warga 44 KK ( 100 % )
5. jendela dibuka
tidak dibuka
5%

dibuka
45%

kadang-
kadang
50%

Berdasarkan diagram di atas ,menunjukkan terdapat


jendela yang dibuka 20 KK (50 %),kadang-kadang 22 KK ( 45
% ), tidak dibuka 2 kk (5%)
6. Vektor yang banyak disekitar rumah yang membahayakan
kecoa
5%

lalat
45%

nyamuk
50%

Berdasarkan diagram di atas , menunjukkan terdapat


vector penyakit oleh lalat 22 KK ( 45 %), nyamuk 20 KK (50
%), kecoa 2 KK (5%)
Observasi
1. Jenis lantai
plester
8%

keramik
92%

Berdasarkan diagram di atas, yang memakai keramik22


kk (92 %),plester 2 KK (8 % )
2. Dinding rumah
gedek atau pagar
5%

dinding tembok penuh


95%

Berdasarkan diagram di atas , yang memakai dinding


tembok penuh 42 KK (95 % )gedek atau pagar 2 KK ( 5 % )
3. Luas jendela

jendela > 10 %
48%
bahwa luas jendela < 10 %
52%

Berdasarkan diagram di atas , menunjukkkan luas


jendela < 10 % 23 KK ( 52 %), jendela > 10 % 21 KK (48 %
4. Cahaya matahari

masuk ke dalam rumah


100%

Berdasarkan diagram di atas ,dilihat bahwa cahaya


materi masuk ke dalam rumah 44 KK (100 %)
5. Kebersihan dalam rumah
tidak bersih
7%

bersih
93%

Berdasarkan diagram di atas , dapat dilihat bahwa


kebersihan dalam rumah rumah , bersih 41 KK 93 % ),tidak
bersih 3 KK ( 7 % )
6. keadaan kebersihan halaman
tidak bersih
5%

bersih
95%

Berdasarkan diagram di atas, dilihat bahwa kebersihan


halaman ,bersih 42 KK (95 % ),tidak bersih 2 KK ( 5% )
b. Sanitasi(WAWANCARA)
1. Sumber air

sumur gali
100%

Berdasarkan diagram di atas , dilihat bahwa , sumur


gali 44 KK (100 %)
2. Air untuk mandi:

sumur gali
100%

Berdasarkan diagram di dapat dilihatsumur gali 44KK


(100 %)
3. Sumber pencemaran air
air sungai
18%

air comberan
82%

Berdasarkan diagram di dapat dilihat , sumber


pencemaran air ,air comberan 36 KK ( 82 %),air sungai 8 KK (
18 % )
4. Bagaimana Pengelolaan air minum
tidak
di-
masak
24%

masak
54%

air gallon
22%

Berdasarkan diagram di dapat dilihat, pengelolaaan air


minum ,masak 15 KK (29 %), air gallon 13 KK ( 25 %) ,tidak
dimasak 24 KK ( 46 % )
5. Kebiasaan membuang sampah
dikump
ulkan
dan
dibakar
13%

disungai
87%

Berdasarkan diagram di dapat dilihat, dapat dilihat


kebiasaan membuang sampah disungai 35 kk (87
%),dikumpulkan dan dibakar 9 kk ( 13%)
6. Pembuangan air limbah

sembarang tempat
35%

sungai
65%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , kebiasaan


pembuangan limbah ke sungai 28 KK ( 65 %), sembarang
tempat 16 KK ( 35 %)
7. Gangguan yang dirasakan karena sampah

2% 22%

pengotoran udara

menggangu pemandangan

16% bau kurang sedap


59%

sarang nyamuk, lalat

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , gangguan


yang dirasakan karena sampah pengotoran udara 11 kk (22
%) ,menggganggu pemandangan 8 kk ( 16%),bau kurang sedap
20 kk ( 59%),sarng nyamuk 5 kk ( 3%)
8. Jenis penyakit yang timbul
gatal-gatal
21%

diare
79%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , penyakit


yang timbul diare 38 KK (79 %),gatal-gatal 6 KK (21%)
9. Kepemilikan jamban

ya
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat ,


Kepemilikan jamban ya 44 KK (100%)
10. Jenis jamban

wc cemplung

100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , jenis jamban


yang digunakan wc cemplung 44 KK (100 %)
11. Apakah polusi udara dan buangan limbah menggganggu
kesehatan

tidak
100%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , polusi
udara dan buangan limbah menggganggu kesehatan 44 KK
(100%)
Observasi
1. Jarak antara sumber air bersih dengan pembuangan limbah
kotoran

>10m
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , ,>10 m 44


KK (62 %)
2. Keadaan fisik air yang dimiliki

jernih
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Keadaan


fisik air yang dimiliki 44 KK (100%)

3. Keadaan gentong bak mandi


berlumut
25%

tidak berlumut
75%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Keadaan


keadaan gentong bak mandi berlumut 8 KK ( 25 %) tidak
berlumut 36 KK (75 %)
4. Keadaan penampungan air minum
terbuka
8%

tertutup
92%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Keadaan


penampungan air minum terbuka 4 KK (8%) tertutup 40 KK
(92%)
5. Keadaan tempat penampungan sampah :

banyak lalat
21%

terpelihara
38%

bau busuk
25%

banyak kecoa
15%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Keadaan


penampungan sampah banyak lalat 9 KK (21%),bau busuk 10
KK (25%) ,banyak kecoa 5 KK (15%) terpelihara 20 KK (39
%)
6. Kondisi jamban keluarga
terpelihara
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Keadaan


Kondisi jamban keluarga 44 KK (100%)
c. Fasilitas (WAWANCARA)
1. Pemanfaatan halaman

tidak dimanfatkan
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , pemafaatan


halaman , tidak dimanfaatkan 44 KK (100%)
2. Kepemilikan kandang ternak

tidak
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat ,


kepemilikan kandang ternak , tidak ada 44 kk (100%)
d. Kesehatan (wawancara )
1. Jenis pelayanan kesehatan
dukun
10%

puskesmas
90%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , jenis pelayanan
kesehatan yang digunakan puskesmas 44 KK (90%) dukun 5 KK
(10%)
2. Tempat pelayanan kesehatan yang dekat

puskesmas
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Tempat


pelayanan kesehatan yang dekat puskesmas 44 kk (100%)
3. Masalah kesehatan keluarga
masalah kesehatan keluarga

13% 4%
4%

batuk pilek hipertensi

asma asam urat


79%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , batuk pilek 30


KK (79%), hipertensi 10 KK (13 %) asam urat 2 kk(4%) TBC 2 KK
(4%)
4. jenis pendanaan kesehatan keluarga

jamkesmas
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , jenis pendanaan


kesehatan keluarga jamkesmas 44 KK (100%)
5. bentuk pelayanan yang diperlukan

dana
6%

felkes yang adequate


33%

felkes yang bermutu baik


62%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat, bentuk


pelayanan yang diperlukan dana 3 KK (6%),felkes yang adekuat 17
KK (33%), felkes bermutu baik 32 KK (61 %)
6. tanggapan mengenai petugas
kurang baik
8%

baik
92%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , tanggapan


mengenai petugas baik 48 KK (92%),kurang baik 4 KK (8%)
7. apakah anda merasa perlu mendapatkan penyuluhan informasi
tidak
6%

ya sec individu
37%

ya sec kelompok
58%

Dari data diatas yang merasa perlu mendapatkan


penyuluhan informasi tidak 3 KK (6%),ya sec kelompok 30 KK
(58%),ya sec individu 19 KK (36 %)
8. kunjungan petugas
tidak pernah
6% ya
19%

jika dipangggil
23%

1 bulan sekali
52%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , kunjungan


petugas ya 10 KK (19%),jika dipanggil 12 KK(23 %),1 bulan
sekali 27 KK (52 %)tidak pernah 3 KK (6%)
9. kegiatan warga
tidak
31%

ada
69%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , kegiatan warga


ada 36 KK (69 %),tidak 16 KK (31 %)
10. Kapan kegaiatan dilakukan

1 bln sekali
dua bulan sekali 27%
21%

3 bulan sekali
52%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , kegiatan yang


dilakukan 1 bln sekali 14 KK (27%),3bln sekali 27 KK (52%),dua
bulan sekali 13 KK (21 %)
11. Perlu kegiatan untuk menjaga kesehatan
perlu
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , kegiatan yang


dilakukan untuk menjaga kesehatan perlu 40 kk (100%)
12. Perlukah diadakan informasi kesehatan lingkungan
tidak
6%

ya
94%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , dapat dilihat 41


KK (94 %),tidak 3 KK (6%)

13. yang dibutuhkan terkait kesehatan lingkungan


pengelolaan limbah
8%

phbs
92%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , kegiatan yang


dibutuhkan terkait kesehatan lingkungan pengelolaan limbah 4 KK
(8%) phbs 40 KK (92 %)
14. waktu yang tepat untuk diberikan penyuluhan
pagi
41%

sore
52%

siang
8%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , waktu yang


tepat untuk diberikan penyuluhan pagi 15 KK (41 %),siang 5 KK
(8%),sore 24 (51%)
15. tempat penyuluhan
dirumah
25%

dipengajian
10%
diarahkan
65%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , tempat


penyuluhan dirumah 15 KK (25%), pengajian 5 KK (25 %)
diarahkan 24 KK (65 %)
16. masalah kesehatan yang ingin diketahui

pengelolaan limbah
29%

phbs
71%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , masalah


kesehatan yang ingin diketahui pengelolaan limbah 10 kk
(29%),phbs 34 kk (71 %)
17. alokasi dana untuk pemeliharaan kesehatan
ya
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , masalah alokasi


dana untuk pemeliharaan kesehatan ya 44 kk ( 100%)
e. Sosial
1. sarana ekonomi diwilayah anda

pasar
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , sarana


ekonomi diwilayah apitaik adalah 44 KK (100%)
2. tempat keluarga membeli barang- barang untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
warung
tetangga
19%

toko/
swalayan
4%

pasar
77%

Dari data diatas tempat keluarga membeli barang- barang


untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warung tetanggga 5 KK (19
%) , toko/ swalayan 2 KK (4%),, pasar 38 KK (77%)
3. industri yang ada diwilayah anda
pralatan RT
7%

makanan
93%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , industri yang


ada diwilayah APITAIK makanan 40 KK (93 %), pralatan RT 4
KK (7 %)
f. Ekonomi
1. penghasilan rata-rata keluarga / perbulan
>500
26%
< 200.000
36%

300-500 200-300
30% 8%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , penghasilan


rata-rata keluarga / perbulan < 200.000 15 KK (36%) 200-300 4
KK (8%), 300-500 13 KK (30 %),>500 13 KK (26%)
2. pengeluaran rata-rata keluarga perbulan
<200.000
>500 10%
31%

200-300
38%

300-500
21%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , pengeluaran


rata-rata keluarga / perbulan < 200.000 5 kk(10 %) 200-300 15
KK (38%), 300-500 9 KK (21 %),>500 15 KK (31%)
3. yang bekerja selain kepala keluarga

tidak ada
40%

ada
60%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , yang bekerja


selain kepala keluarga Ada 26 KK (60 %),tidak ada 18 KK (40 %)
4. sarana rekreasi yang digunakan keluarga

pantai
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , sarana rekreasi


yang digunakan kelaurga pantai 44 KK (100 %)
5. Berapa kali keluarga melakukan rekreasi dalam 1 bulan
>3 kali
1 kali 10%
17%

kadang-kadang
73%

Dari data diatas Berapa kali keluarga melakukan rekreasi


dalam 1 bulan kadang-kadang 31 kk (73 %), 1 kali 5 KK (17 %),
> 3 kali 8 KK (10 %)
g. Keamanan Dan Transportasi ( Wawaancara )
1. Sarana taransportasi umum
bemo dan
ojek sepeda
motor
38%

andong
62%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Sarana


taransportasi umum andong 27 KK (62%) bemo, ojek sepeda
motor 17 KK (38%)
2. Bagaimana Keadaan jalan diwilayah anda

dilewati sepeda motor


62%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Bagaimana


Keadaan jalan diwilayah anda dilewati sepeda motor 44 KK
(100%)),
3. Apabila pergi ke rumah sakit naik apa

naik motor
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Apabila pergi


ke rumah sakit naik motor 44 KK ( 100%)
4. System keamanan lingkungan ,di dusun motong lauk masih
terdapat pos ronda
5. Penanggulangan bencana di dusun motok lauk adalah dengan
bergotong royong
h. Politik dan pemerintahan ( WAWANCARA )
1. Cara pembentukan klp masayarakat di dusun motok lauk

dipilih oleh msyrakat


23%

ditetapkan oleh pejabat


77%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Cara


pembentukan klp masayarakat di dusun motok lauk, dipilih
langsung oleh masyarakat 10 KK (23%) ditetapkan oleh pejabat
34 KK (77%)
2. Cara pemilihan ketua kelompok msyarakat di desa
dipilih langsung
8%

ditetapkan oleh pejabat


92%

Dari data diatas Cara pemilihan ketua kelompok msyarkat


dipilih langsung oleh msyarakat 2 KK (8 %), 42 KK (92%)
3. Aspirasi disampaikan melalui
perintah atasan
8%

pertemuan rutin
92%
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat, Aspirasi
disampaikan melalui pertemuan rutin 40 KK (92 %), perintah dari
atasan 4 KK (8 %)
i.Komunikasi ( Wawancara )
1. Bahasa sehari- hari yang dugunakan untuk komunikasi dengan
masyarakat

sasak
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Bahasa sehari-


hari yang dugunakan untuk komunikasi dengan masyarakat
bahasa sasak 44 KK (100 %)
2. Melalui apakah memperoleh informasi kesehatan
papan pengumuman RW / DESA
12%

televisi
88%

Dari data diatas Melalui apakah memperoleh informasi


kesehatan televisi 38 KK (88 %),6 KK (12 %)
j. Pendidikan (WAWANCARA )
1. Sarana pendidikan apa yang ada didesa tempat tinggal anda

TK
100%

Dari data diatas Sarana pendidikan apa yang ada d idesa


tempat tinggal TK 44 KK (100 %)
2. Adakah program yang diajarkan disekolah
tidak ada
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , program yang


diajarkan disekolah Tidak ada 100 %
k. Rekreasi ( Wawancara)
1. sarana rekreasi yang digunakan keluarga

pantai
100%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , sarana rekreasi


yang digunakan kelaurga pantai 44 KK (100 %)
2. Berapa kali keluarga melakukan rekreasi dalam 1 bulan
>3 kali
1 kali 10%
17%

kadang-kadang
73%

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat , Berapa kali


keluarga melakukan rekreasi dalam 1 bulan kadang-kadang 38 KK
(73 %),1 kali 9 KK (17 %), > 3 kali 5 KK (10 %)
A. ANALISIS DATA

Data Etiologi Masalah


DS: Kurangnya Resiko tinggi timbulnya
1. Warga mengatakan pengetahuan penyakit demam
belum ada tempat masyarakat dalam berdarah, Diare
pembuang sampah memelihara lingkungan berhubungan dengan
Sementara sehinggga sehat kuranganya masyarakat
membuang sampah dalam memelihara
diselokan dan disungai. lingkungan sehat.
2. Warga mengatakan
tidak pernah
mendapatkan
sosialisasi tentang cara
pengelolaan limbah
rumah tanggga dan
pencegahan demam
berdarah.
DO :

1. kebiasaan membuang
sampah disungai 39 kk
(87 %), dikumpulkan dan
dibakar 6 kk ( 13%)
2. vector lalat 20 KK ( 38
%), nyamuk 32 KK ( 62
%)
3. Jendela dibuka kadang-
kadang 23 KK ( 44 % ).
4. Cahaya matahari tidak
masuk 5 kk (10 % )
5. Air minum tidak dimasak
24 KK ( 46 %)
DS : 1. kurangnya Resiko defisit kesehatan
1. Kepala dusun pengetahuan komunitas kurangnya
mengatakan masih masyarakat tentang
pengetahuan masyarakat
adanya masyarakat yang pentingnya menjaga
kesehatan. tentang pentingnya
memilih pergi kedukun
dar pada ke puskesmas. menjaga kesehatan.

DO :
1. Keadaan keadaan
gentong bak mandi
berlumut 13 KK ( 25 %)
2. Keadaan penampungan
sampah banyak lalat 11
KK (21%),
3. penampungan air minum
terbuka 4 KK
4. kebiasaan pembuangan
limbah ke sungai 34 KK
( 65 %), sembarang
tempat 18 KK ( 35 %)

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Resiko tinggi timbulnya penyakit demam berdarah, Diare berhubungan
dengan kuranganya masyarakat dalam memelihara lingkungan sehat.
2. Resiko defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

To
Ta Prio
No Diagnosa Keperawatan Komunitas A B C D E F G H I J K l ritas
Resiko tinggi timbulnya penyakit Demam
berdarah,Diare berhubungan dengan
1. 5 4 3 3 3 2 4 4 5 4 4 41 1
kuranganya masyarakat dalam memelihara
lingkungan sehat.
2  Resiko defisit kesehatan komunitas 3 2 3 3 4 2 3 3 5 4 4 36 2
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan.
Keterangan :
A : ResikoTerjadi
B : Resiko Keparahan
C : Potensial untuk Pendkes
D : Minat Masyarakat
E : Kemungkinan diatasi
F : Sesuai dengan program Pemerintah
G. Tempat
H. Waktu
I. Dana
J. Fasilitas Kesehatan
K. Sumber daya
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

no. Dx. Kep Komunitas Tujuan Umum Sasaran Tindakan

1 Resiko tinggi Setelah dilakukan Seluruh 1. Berikan penyuluhan kepada


timbulnya penyakit tindakan keperawatan masyrakat yang masyarakat tentang
demam diharapkan masyarakat dapat ada di RT 1 penyakit DBD dan Diare
berdarah,Diare meningkatkan derajat 2. Diskusikan bersama warga
berhubungan kesehatan dusun tentang tindakan
dengan kuranganya 1. Mengetahui jenis penyakit yang dapat dilakukan
masyarakat dalam yang ada di dalam apabila ada anggota
memelihara masyarakat keluarga yang sakit.
lingkungan sehat 2. Mengetahui penyakit yang .
disebabkan oleh
lingkungan yang tidak
sehat
3. Memelihara lingkungan
yang sehat

2 Resiko Setelah dilakukan Seluruh 1. Berikan penyuluhan


defisit tindakan keperawatan masyarakat di kepada mayarakat terkait
diharapkan masyarakat dapat Rt 1 pentingnya menjaga
kesehatan meningkatkan derajat kesehatan.
komunitas kesehatan 2. Diskusikan bersama

berhubungan 1. Anggota keluarga membawa tentang tindakan yang


keluarganya yang sakit ke dapat dilakukan apabila
dengan
puskesmas dari pada ke ada anggota keluarga
kurangnya
dukun. yang sakit.
pengetahuan
2. Masyarakat mengetahui
masyarakat
pentingnya menjaga
tentang kesehatan.
pentingnya
menjaga
kesehatan..

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS


A. Resiko tinggi timbulnya penyakit demam berdarah,Diare
berhubungan dengan kuranganya masyarakat dalam memelihara
lingkungan sehat

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)


PHBS
Topic : Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat.
Sasaran : Masyarakat di dusun motong lauk.
Tempat : Aula Desa Apitaik.
Hari/ Tgl : 25 Agustus 2022
Waktu : Jam 10 sampai selasai.
1. TUJUAN UMUM
Dengan diadakannya penyuluhan berupa Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
diharapkan semua kalangan masyarakat dapat mengerti apa itu Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat, serta mengerti apa manfaat dari Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat.
2. MATERI
Terlampir
3. MEDIA
a. Media SAP
b. Leaflet
c. Powerpoint
4. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi.
5. KEGIATAN
N W Kegiatan Penyuluhan Kegiatan
o aktu Peserta
1 5 Pembukaan: 1. Menjawab salam
. menit 1. Member salam 2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
3. Menyebutkan materi atau pokok
2 4 Pelaksanaa Menyimak dan
. 5 menit Menjelaskan materi memperhatikan.
penyuluhan secara menyeluruh
dan teratur
Materi:
1. Pengertian Perilaku Hidup
bersih Dan Sehat.
2. Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Dirumah Tangga
3. Apa manfaat rumah tangga ber
PHBS ?
3 1 Evaluasi Merespon dan
. jam 8 1. Memberikan kesempatan bertanya
mnt kepada ibu-ibu untuk bertanya
4 2 Penutup Mengakhiri Menjawab
. menit penyuluhan, mengucapkan salam
terimakasih dan salam

6. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Pembawa acara : anggi hidayat
Penyuluh : hermawan
Persiapan Materi :
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
dimasyarakat.
B. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dirumah Tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10
PHBS di rumah tangga yaitu :
1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan.
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter,
dan tenaga para medis lainnya)
Mengapa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan?
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu
persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila
terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke
puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan menggunakan perlatan yang aman,bersih, dan steril sehingga
mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi bayi asi ekslusif.
Adalah bayi usia 0-6 hanya diberi ASI saja tanpa memberikan
tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah
berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk
kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air
Susu ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum),
sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap
penyakit
Apa manfaat memberikan ASI?
Bagi ibu:
a. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.
b. Mengurangi pendarahan setelah persalinan.
c. Mampercepat pemulihan kesehatan ibu.
d. Menunda kehamilan berikutnya.
e. Mengurangi resiko terkena kanker payudara.
Bagi bayi:
a. Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
b. Bayi tidak sering sakit.
Bagi keluarga:
a. Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu
formula dan perlengkapannya.
b. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula
misalnya merebus air dan perlengkapannya.
3. Menimbang balita setiap bulan.
a. Mengapa balita perlu di timbang setiap bulan?
Penimbangan balita di maksudkan untuk memantau
pertumbuhannya setiap bulan.
b. Kapan dan di mana penimbangan balita di lakukan?
Penimbangan balita di lakukan setiap bulan mulai dari umur 1
tahun sampai 5 tahun diposyandu.
c. Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita?
Setelah balita ditimbang di buku KIA (kesehatan ibu dan anak)
atau kartu menuju sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya
naik atau tidak naik (lihat perkembangannya)
4. Menggunakan air bersih.
Mengapa kita harus menggunakan air bersih? Air adalah
kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak,
mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci
pakaian, dan sebagainya, Agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar
sakit.
Apa syarat-syarat air bersih itu? Air bersih secara fisik dapat
dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan
diraba):
a. Air harus berwarna bening/jernih.
b. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa
dan kotoran lainnya.
c. Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan
tidak pahit harus bebas dari bahan kimia beracun.
d. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.
Apa manfaat menggunakan air bersih?
a. Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri,
Thypus, Kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
b. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
Di mana dapat memperoleh sumber air bersih?
a. Mata air
b. Air sumur atau air sumur pompa
c. Air ledeng atau perusahaan air minum
d. Air hujan
e. Air dalam kemasan
Mengapa air bersih harus dimasak mendidih bila ingin diminum?
Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit.
kuman penyakit dalam air mati pada suhu 100 derajat C (saat mendidih).
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih
dan sabun?
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat
makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa
menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan
membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan.
Kapan saja harus mencuci tangan?
a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang
binatang, berkebun, dll).
b. Setelah buang air besar
c. Setelah menceboki bayi atau anak
d. Sebelum makan dan menyuapi anak
e. Sebelum memegang makanan
f. Sebelum menyusui bayi
Apa manfaat mencuci tangan?
a. Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
b. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
Flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
b. Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung
tangan.
c. Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
6. Menggunakan jamban sehat.
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Siapa yang diharapkan menggunakan jamban?
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk
buang air besar/buang air kecil.
Mengapa harus menggunakan jamban?
a. Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.
b. Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit Diare, Kolera Disentri,Typus, kecacingan, penyakit
saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.
Apa saja syarat jamban sehat?
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
b. berbau.
c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
d. Tidak mencemari tanah sekitarnya.
e. mudah dibersihkan dan aman digunakan.
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
g. Penerangan dan ventilasi yang cukup.
h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
i. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Bagaimana cara memelihara jamban sehat?
a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
b. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam
keadaan bersih.
c. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
d. Tidak ada serangga,(kecoa,lalat,) dan tikus yang berkeliaran.
e. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
f. Bila ada kerusakan, segera perbaiki.
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
Apa itu rumah bebas jentik?
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
Apa itu pemeriksaan jentik berkala (PJB)?
Adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk
(tempat-tempat penampungan air) yang ada didalam rumah seperti bak
mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang
air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang
dilakukan secara teratur sekali dalam seminggu.
Siapa yang melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala?
a. Anggota rumah tangga
b. Kader
c. Juru pemantau jentik (Jumatik)
d. Tenga pemeriksa jentik lainnya.
e. Apa yang pelu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik?
Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara :
a. 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan
nyamuk).
b. PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong
nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue,
Chikungunya, Malaria, Filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat
perkembangannya.
3M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
a. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum
burung.
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
control, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air
hujan.
c. Mengubur ataumenyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang
dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek, dll).
Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu:
a. Menggunakan kelambu ketika tidur.
b. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat
nyamuk ; bakar, semprot, oles/usap ke kulit, dll.
c. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar.
d. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai
e. Memperbaiki saluran talang air yang rusak
f. Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat
yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.
g. Memilihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air,
misalnya ikan cupang, ikan nila, dll.
h. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya,
Zodia,Lavender,Rosemerry, dll
Apa manfaat Rumah Bebas Jentik?
a. Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit
dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
b. Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti
Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Cikungunya atau kaki
gajah.
c. Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
8. Makan buah dan sayur setiap hari.
Siapa yang diharapkan makan sayur dan buah?
Setiap anggota rumah tangga mengkonsunsi minimal 3 porsi buah
dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
Mengapa kita harus makan sayuran dan buah?
Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
a. Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh.
b. Mengandung serat yang tinggi. Serat adalah makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan yang sangat berfungsi untuk memelihara usus.
Serata tidak dapat dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak
menghasilkan tenaga dan dibuang melalui tinja. Serat tidak untuk
mengenyangkan tetapi dapat menunda pengosongan lambung
sehingga orang menjadi tidak cepat lapar.
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Aktifitas fisik bisa berupa :
a. Olah raga
b. Jalan santai
c. Maraton
10. Tidak merokok di dalam rumah.
Karena didalam rokok terdapat zat-zat kimia yang berbahaya bagi
tubuh, seperti Tar dan Nicotin. Sehingga jika terhirup dapat menimbulakan
kanker dan penyakit lainnya.
Apa manfaat Rumah Tangga Ber-PHBS?
Bagi Rumah Tangga :
a. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c. Anggota keluarga giat bekerja.
d. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga.
Bagi Masyarakat:
a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah –masalah
kesehatan.
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan
jamban, ambulans desa dan lain-lain.
B. Resiko defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan..

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)


Kesehatan Lingkungan

Topic : Kesehatan Lingkungan


Sasaran : Masyarakat di dusun motong lauk.
Tempat : Aula Desa Apitaik.
Hari/ Tgl : 26 Agustus 2021.
Waktu : Jam 10 sampai selasai.

1. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan ini keluarga mengetahui pentingnya
kesehatan lingkungan, dan menciptakan lingkungan rumah, khususnya SPAL
yang memenuhi standar kesehatan.
2. MATERI
a. Menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan
b. Pengertian kebersihan lingkungan
c. Manfaat menjaga kebersihan lingkungan
d. Cara menjaga kebersihan lingkungan
3. MEDIA
a. Media SAP
b. Leaflet
c. Powerpoint
4. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi.
5. KEGIATAN
N W Kegiatan Penyuluhan Kegiatan
o aktu Peserta
1 5 Pembukaan: 1. Menjawab salam
. menit 1. Member salam 2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
3. Menyebutkan materi atau pokok

2 4 Pelaksanaa Menyimak dan


. 5 menit Menjelaskan materi memperhatikan.
penyuluhan secara menyeluruh
dan teratur
Materi:
1. Menyebutkan pengertian
kesehatan lingkungan
2. Pengertian kebersihan
lingkungan
3. Manfaat menjaga kebersihan
lingkungan
4. Cara menjaga kebersihan
lingkungan
3 1 Evaluasi Merespon dan
. jam 8 1. Memberikan kesempatan bertanya
mnt kepada ibu-ibu untuk bertanya

4 2 Penutup Mengakhiri Menjawab


. menit penyuluhan, mengucapkan salam
terimakasih dan salam

6. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Pembawa acara : Rusmalinda
Penyuluh : Syarif hidayatullah
Persiapan Materi :
A. Pengertian Kesehatan Lingkungan Kesehatan adalah suatu keseimbangan
yang harus ada antara manusia dengan lingkungan agar dapat menjamin
kesehatan manusia.
B. Pengertian kebersihan lingkungan Bersih adalah sesuatu yang bebas dari
hal yang kotor jadi benda yang di katakana bersih apabila tidak ada
kotoran berupa apa pun. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat
tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum.
C. Manfaat menjaga kebersihan lingkungan
1. Terhindar dari berbagai penyakit.
2. Bebas polusi udara
3. Air menjadi lebih bersih
4. Lebih tenang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
5. Lingkungan menjadi sejuk, Segar, dan nyaman
6. Kesehatan lebih terjaga.
7. Mencegah terjadinya bencana
D. Cara menjaga kebersihan lingkungan Dimulai dari diri sendiri dengan cara
member contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan
lingkungan.
1. Perbanyak tempat sampah di sekitarlingkungan anda;
2. Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah
3. Membersihkan Kaca jendela
4. Menyapu
5. Mengepel lantai
6. Merapikan tempat tidur
F. EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
Subjektif
1. Masyarakat mengatakan sudah paham tentang , Pengertian Perilaku Hidup
bersih Dan Sehat, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dirumah Tangga ,dan
manfaat rumah tangga ber PHBS .
2. Masyarakat mengatakan sudah paham tentang, pengertian kesehatan
lingkungan , Pengertian kebersihan lingkungan , Manfaat menjaga
kebersihan lingkungan , Cara menjaga kebersihan lingkungan
Objektif
1. Masyarakat terlihat antusias mengikuti penyuluhan
2. Masyarakat dapat mengetahui tentang , Pengertian Perilaku Hidup bersih
Dan Sehat, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dirumah Tangga ,dan manfaat
rumah tangga ber PHBS .
3. Masyarakat dapat mengetahui tentang, pengertian kesehatan lingkungan ,
Pengertian kebersihan lingkungan , Manfaat menjaga kebersihan lingkungan
,Cara menjaga kebersihan lingkungan

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di Dusun Motong Lauk


Desa Apitaik menunjukan bahwaterdapat beberapa masalah yaitu dalam
pengolahan sampahnya masih banyak yang dibakar dan masih banyak
masyarakat yang menutup jendela, masih banyak lansia yang tidakmengikuti
posbindu, dan masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi obat secara
bebas.
Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang
merupakan perpaduanantara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta aktif masyarakatyang bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat denganmenekankan kepada peningkatan
peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotifdan preventif dengan
tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga di harapkan
masyarakat mampu mengenal mengambil keputusan dalam memelihara
kesehatannya (Mubarak,2009 )
Tahapan proses keperawatan komunitas yaitu 1) pengkajian yang
terdiri dari wawancara,observasi, kuisioner, 2) menentukan prioritas masalah
3) pelaksanaan MMD.
B. Saran
Laporan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan referensi dalam
penerapanya pada proses pendidikan Masyarakat diharapkan mempunyai
motivasi menjaga pola hidup sehat dalam kehidupansehari-hari.
1. Bagi masyarakat
Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam meningkatkan
tarafkesehatan termasuk menjaga lingkungan.
2. Bagi Puskesmas
Diharapkan fasilitas yang ada di puskesmas memenuhi kriteria yang
diharapkan masyarakat. Dan pelayanan yang diberikan lebih ditingkatkan
karena berdasarkan surveyyang dilakukan banyak pernyataan dari
masyarakat yang mengeluh dalam pelayanantenaga kesehatan yang ada di
puskesmas.
3. Bagi Mahasiswa

dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk


meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat .
DAFTAR PUSTAKA

Soeparman (1995), Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Kedua, Jakarta, Balai Penerbit
FKUI.

WHO (1974) Definisi keperawatan komunitas

http://id.scribd.com/document/353174850/dfinisi keperawatan komunitas

Depkes(2006) Sasaran keperawatan komunitas,pelayanan kesehatan kepeawatan


komunitas.

https://www.researchgate.net/publication/207713109-keperawatan-kesehatan-
komunitas

Effendy dan makhfudly,(2010) strategi intervensi keperawatan komunitas

https://id.scribd.com/doc/248036732/strategi-intervensi-keperawatan komunitas

Betty Neuman.asuhan keperawatan komunitas

https://id.scribd.com/document/327459467/model -teori-betty-neuman-dalam-
keperawatan-komunitas.

Anda mungkin juga menyukai