Disusun oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi
Komunitas adalah kelompok social yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat interest yang
sama (WHO).
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di berikan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit
secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif
mahasiswa STIKes YPIB Majalengka, pada profesi Ners ini adalah praktik belajar
praktik ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang fungsi dan peran perawat di
dilakukan dalam lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas di dalam suatu
wilayah kerja Puskesmas. Proses keperawatan pada tingkat masyarakat mencakup
Keperawatan.
Hal ini menjadi fenomena yang dapat menarik untuk dipelajari dalam kehidupan
kelompok khusus, kelompok resiko tinggi yang semua itu dapat mengancam status
mempunyai wilayah kerja tertentu merupakan tempat yang tepat untuk mahasiswa
kegiatan pokok perawatan komunitas yang ditunjang oleh peran profesi keperawatan.
lapangan di puskesmas, sesuai dengan peran dan fungsi yang dituntut dalam
merupakan salah satu bagian dari kegiatan Akademik di Program Profesi Ners STIKes
YPIB Majalengka. Berdasarkan latar belakang tersebut maka mahasiswa Profesi Ners
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
masyarakat.
D. Ruang Lingkup
1. Tempat Praktik
Lokasi praktik belajar lapang ini bertempat di RW/RT 06/01 Desa Pataking
2. Waktu Praktik
Waktu praktik ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2022 sampai 2 Juni 2022
3. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan data primer dan
sekunder
Data yang kami dapatkan berdasarkan metode teknik pengumpulan data yang
kami lakukan berupada data primer dan sekunder atau merupakan data yang kami
TINJAUAN TEORI
batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta ada saling
mengenal dan interaksi antara anggota satu dengan yang lainnya. Menurut
dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki, terikat diantara satu dan
lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan terpenuhi selama para
komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest
yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu
lokasi yang sama dengan di bawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang
sama di mana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di berikan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang
rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat.
Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal
2007).
kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan
untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam
yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang lain.
adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut,
penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan
terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas
baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan
pengetahuan dari ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat.
( Mubarak,2009 )
baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).
berupa pencegahan penyakit ini bisa melalui pelayanan keperawatan langsung dan
menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat serta menjadi pelaku atau perintis
setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan
komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan
dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. (Effendi & Makhfudli,
2010).
prinsip, yaitu:
a. Kemanfaatan
yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus
b. Kerjasama
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
(Riyadi, 2007).
c. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi,
d. Keadilan
dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan
e. Otonomi
(Mubarak, 2005).
masyarakat.
perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi/ teori dari seseorang ke
orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut
terjadi adnya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
sumberdaya yang ada pada mereka dan di tambah dengan dukungan dari luar
c. Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna, untuk meningkatkan taraf hidup
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan ; baik fisik, mental, dan
Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok masyarakat
sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu: individu,
media massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan oleh pettugas kesehatan, dan
sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan lingkungan sekitar masyarakat,
lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penanganan yang bersifat individual tidak
akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah
kelompok
Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih,
inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan
yang ada. Hal ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam
tidak di tangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat
luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan
d. Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses
baru, dan kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru (Elisabeth, 2007).
Ada beberapa batasan komunitas yang digunakan antara lain sebagai berikut.
a. Komunitas adalah unit dari organisasi sosial dan teritorial, yang tergantung dari
sebagaimana yang berkembang dan digunakan dalam suatu agen, institusi serta
dibandingkan dengan manusia lain yang berada di luarnya serta saling tergantung
untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting, untuk menunjang
kehidupan sehari-hari.
kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan meningkatkan
derajad kesehatannya.
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah
a. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
b. Keluarga
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu
kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan
aktualisasi diri.
c. Kelompok khusus
pertumbuhannya, seperti:
a) Ibu hamil
e) Lansia
lainnya.
a) Wanita tunasusila
a) Panti werdha
b) Panti asuhan
c) Pusat-pusat rehabilitasi
d) Penitipan balita
d. Masyarakat
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan
1) Individu sebagai klien, Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai
kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual. Peran perawat
berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik
Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan
nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri (Riyadi, 2007).
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh
a. Asumsi
praktek penelitian.
b. Kepercayaan
lama.
kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah proses
lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang
berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan.
Contoh, di suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan
air bersih.
Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang
dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut saling
berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat
bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga, dan
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka
keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan
oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
berkesinambungan.
a. Manusia (people)
Menjelaskan unsur “ the where and when ” dari komunitas sangat bermanfaat
melaksanakan program kesehatan untuk komunitas desa dan komunitas kota? Hal
tersebut ditanyakan karena komunitas desa tidak sama dengan komunitas kota
(lokasi). Program kesehatan untuk komunitas pejuang 45 tentu tidak sama dengan
c. Tujuan ( purpose )
Menyelesaikan unsur “ The why and now “ dari komunitas sangat bermanfaat
buruh tentu tidak sama dengan komunitas petani. Program kesehatan yang sesuai
adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan psikologis
atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses
pembelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk belajar. Selama perencanaan perawat
menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai hasil yang
c. Role Model
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam
bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
d. Advokasi (Advocate)
sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari
untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien
(Mubarak, 2005). Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab
pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan
hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
f. Kolaborator
dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-
dengan orang lain pada tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani perawatan
di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat diberikan
dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak
j. Pembawa Perubahan atau Pembaharu dan Pemimpin (Change Agent and Leader)
atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada sistem.
and Researcher)
atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari
a. Upaya Promotif
2) Peningkatan gizi
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks
b. Upaya Preventif
melalui kegiatan:
kunjungan rumah
3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di
rumah
c. Upaya Kuratif
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
4) Perawatan payudara
d. Upaya Rehabilitatif
yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan
1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual
e. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya
masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan
seks. Selain itu perawata yang bekerja di sekolah dapat memberikan perawatan
untuk peserta didik pada kasus penyakit akut yang bukan kasus kedaruratan
misalnya penyakit influensa, batu dll. Perawat juga dapat memberikan rujukan
pada peserta didik dan keluarganya bila dibutuhkan perawatan kesehatan yang
lebih spesifik.
pendidikan kesehatan.
misalnya: perawata melakukan kunjungan rumah, hospice care, home care dll.
yang kompeten.
d. Lingkungan kesehatan kerja lain Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat
juga dapat bekerja dan memiliki peran serta tanggungjawab yang bervariasi.
Seorang perawat dapat mendirikan praktek sendiri, bekerja sama dengan perawata
dan lain sebagainya. Selain itu, dimanapun lingkungan tempat kerjanya, perawat
yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia yang bertujuan untuk
a. Menghapus Kemiskinan
Salah satu tujuan yang dicanangkan oleh pemerintah dalam agenda SDGs di
bentuk kemiskinan selama 15 tahun ke depan. Target yang ingin dicapai pada
tahun 2030 ini mensyaratkan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki akses
terhadap pelayanan dasar dan memiliki hak untuk menikmati suatu standar
kehidupan yang layak serta pemerintah harus dapat menjamin masyarakat yang
b. Mengakhiri Kelaparan
HIV/AIDS, malaria, TBC dan penyakit tropis, mengurangi penyakit tidak menular
universal untuk aman, terjangkau serta obat-obatan dan vaksin yang efektif.
d. Pendidikan Bermutu
pendidikan yang berkualitas dan memiliki kesempatan belajar yang merata selama
hidupnya.
e. Kesetaraan Gender
Memiliki maksud untuk meningkatkan pemberdayaan kaum perempuan
kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki. Hal ini berarti, segala bentuk
dan yang lainnya. Dengan begitu, kaum perempuan memiliki kesempatan untuk
Air minum layak dan bersih adalah air minum yang terlindung meliputi air
ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan
(PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang
pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air dari penjual keliling, air
yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung. Indikator ini
energi dengan harga yang terjangkau untuk jangka panjang karena kebutuhan
sarana transportasi seperti kereta api dan angkutan masal Mass Rapid Transit/MRT
(BPPT, 2014).
inovasi. Infrastruktur menyediakan fasilitas fisik dasar yang penting untuk bisnis
j. Mengurangi Ketimpangan
ras, kelas, etnis, agama dan kesempatan-baik di dalam dan antar negara. Para
Saat ini, lebih dari setengah populasi dunia tinggal di kota. Pada tahun 2030,
tantangan perencanaan, kota menawarkan ekonomi yang lebih efisien dari skala
negara berkembang.
Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi semua jenis
pencemaran laut, khususnya dari kegiatan berbasis lahan, termasuk sampah laut
berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat serta jasa lingkungannya,
khususnya ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan kering, sejalan
Hak Asasi Manusia, peraturan hukum, tata pemerintahan yang baik di semua
a. Posyandu
Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan posyandu. Secara
2) KB,
3) imunisasi,
4) peningkatan gizi,
5) penanggulangan diare,
6) sanitasi dasar,
Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu, hal ini bertujuan untuk
mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan
kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan
sehat,
letak geografi,
1) Meja I ,Pendaftaran dan Pencacatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui,
4) Meja IV , Diketahui BB anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko
5) Meja V
o Pemberian iminisasi
o Pemeriksaan Kehamilan
Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan
Agustus)
PMT
Imunisasi.
Keberhasilan program terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
effendi, 2000), untuk meja I sampai meja IV dilaksanakan oleh kader kesehatan
dan untuk meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan seperti dokter, bidan,
perawat, juru imunisasi. Tetapi dilapangan yang kita temukan dari meja 1 sampai
yang kader kesehatannya berperan aktif. Pendidikan dan pelatihan kader selama
ini hanya sebatas wacana saja di masyarakat. Kader seharusnya lebih aktif
berpatisipasi dalam kegiatan Posyandu. Keadaan seperti ini masih perlu perhatian
analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dari tiga
memandang klien sebagai sistem terbuka dimana klien dan lingkungannya berada
dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman, untuk melindungi klien dari
berbagai stressor yang dapat mengganggu keseimbangan, klien memiliki tiga garis
pertahanan, yaitu fleksible line of defense, normal line of defense, dan resistance
defense. Agregat klien dalam model Community as Partner ini meliputi intrasistem
kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie, 1998; Anderson &
McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999; Stanhope &
model Community as Partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua
bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang mengelilingi inti yang merupakan
masalah kesehatannya.
1. Pengkajian
terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang
berbenturan dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang
a) Pengumpulan data
Tujuan pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor
1) Data inti
daerah itu
penduduk
2) Data Subsistem
(c) Ekonomi
karakteristik pekerjaan.
Catat apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh partai
(f) Komunikasi
pendidikan masyarakat.
(g) Rekreasi
b) Jenis data
1) Data subjektif: yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah
c) Sumber data
1) Data primer: data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini
atau pengkajian.
2) Data sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat
2) Pengamatan
3) Pemeriksaan fisik
e) Pengolahan data
3) Tabulasi data
2) Menetapkan kekuatan
h) Prioritas masalah
2) Prevalensi kejadian
6) Aspek politis.
2. Diagnosa Keperawatan
yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh
pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin
diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti
tentang status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan.
khusus disebut sebagai sebuah taksonomi. Suatu terminalogi adalah suatu sistem
istilah yang dikhususkan, ketika taksonomi adalah sains atau teknik yang
hal dalam kategori. Di sisi lain, terminalogi adalah bahasa yang digunakan untuk
perilaku kesehatan tertentu, dan dapat digunakan dalam kondisi sehat. Respons
diagnosis problem.
Rumusan Dx
No Sasaran Domain Kelas Kode
Keperawatan
1
2 Komunitas
3
3. Intervensi Keperawatan
b) Tahap diklat
bertahap.
International Classifications For Nursing Practice (ICNP), produk dari International Council of Nurses (ICN), adalah istilah formal. Ini
menyediakan kamus istilah dan hubungan ekspresif yang dapat digunakan perawat untuk menggambarkan dan melaporkan praktik mereka dengan cara
yang sistematis. Informasi yang dihasilkan digunakan dengan andal untuk mendukung perawatan dan pengambilan keputusan yang efektif, dan
menginformasikan pendidikan keperawatan, penelitian dan kebijakan kesehatan.
Level 2
Kelas Q : perilaku sehat Level 2
Hasil yang menggambarkan Kelas O : terapi prilaku
tindakan individu dalam Intervensi – intervensi untuk
meningkatkan atau memperkuat atau
memperbaiki kesehatan. meningkatkan prilaku yang
diharapkan atau merubah
prilaku yang tidak diharapkan.
Level 3 hasil
160114 1601 Perilaku patuh Level 3 intervensi:
Mencari informasi yang dapat 4350 Manajemen prilaku
160108 dipercaya merokok
Melakukan aktifitas sehari- Berikan pasien tanggung
hari seperti yang ditentukan jawab terhadap perilakunya.
Komunikasi harapan bahwa
1632 Perilaku patuh: pasien dapat tetap
163215
aktivitas yang disarankan mengontrol perilakunya.
Memodifikasi aktifitas fisik Gunakan suara bicara yang
163209 seperti yangdiarahkan oleh lembut dan rendah.
kesehatan professional jangan memojokkan pasien.
Menggunakan strategi untuk
Turunkan perilaku pasif-
meningkatkandaya tahan
agresif.
tubuh
4360 Modifikasi prilaku
160301 1603 Perilkau pencarian
merokok
kesehatan
Tentukkan motivasi pasien
Mengajukan pertanyaan-
160315 terhadap perlunya
pertanyaan yang berhubungan
perubahan perilaku.
dengan kesehatan
Menggunakan informasi Dukung untuk mengganti
kesehatan yang terkemuka kebiasaan yang tidak
diinginkan dengan
163501 1635 Manajemen waktu kebiasaan yang diinginkan.
163503 sendiri Kenalkan pasien pada orang
Memprioritaskan komitemen atau kelompok yang telah
Menetapkan tujuan jangka melewati pengalaman yang
panjang sama.
Pilah-pilah perilaku
menjadi bagian-bagian kecil
162501 untuk diubah menjadi unit
1625 Perilaku berhenti perilaku yang terukur
162523 merokok (misalnya, berhenti
Mengekspresikan keinginan merokok: jumlah rokok
untuk berhenti merokok yang dihisap).
Menggunakan kelompok Penggunaan periode waktu
pendukung yang ada yang spesifik saat
mengukur unit
perilaku(misalnya, jumlah
rook yang dihisap setiap
hari).
Kelas T peningkatan
kenyamanan psikologis
5920 Hypnosis
Tentukan tujuan hypnosis
bersma klien
Bangun hubungan percaya
Berikan sugesti sedikit
dengan cara asertif
Prevensi sekunder:
Level 2
Kelas FF manajemen
kesehatan
Prevensi sekunder:
3107 Hasil yang Level 1
menggambarkan tindakan Domain 3
individu untuk mengelola Level 2
310701
kondisi akut atau kronik Kelas R bantuan koping
310704 Memantau tekanan darah
Mempertahankan target 5230 Peningkatan koping
tekanan darah Bantu pasien dalam
Menggunakan obat obatan mengidentifikasi tujuan
310705 yang diresepkan jangka panjang dan pendek
Mengikuti diet yang Dukung hubugan(pasien)
disarankan dengan orang yang
310713 Menggunakan teknik memiliki ketertarikan dan
relaksasi tujuan yang sama
Menyingkirkan rook Berikan penilaian mengenai
310720
Level 3 hasil dampak dari situasi
310722 1808 Manajemen diri kehiidupan pasien terhadap
hipertensi peran dan hubungan (yang
ada)
Berikan penilaian mengenai
pemahaman pasien terhadap
proses penyakit
Sediakan informasi actual
mengenai diagnosis
penanganan dan prognosis
Dukung aktivitas social dan
komunitas
Prevensi tersier:
Level 2
Kelas S pendidikan pasien
Sediakan lingkungan
yang kondusif
Tetapkan kebutuhan
setiap program
Manfaatkan sumber
yang ada di masyarakat
Rujuk jika di perlukan
194004
194005
Definisi: penurunan, pelambatan, atau ketiadaan kemampuan untuk menerima, memproses, mengirim, dan/atau menggunakan sistem
Batasan 00051 Domain: 5 Skala target Ativitas –aktivitas
karakteristik: Kelas: 5 outcome:dipertahankan intervensi:
1. Kesulitan pada…….. atau di
mempertahankan tingkatkan ke……… Prevensi Primer:
komunikasi Prevensi sprimer: Level 1
2. Kesuliatan dalam Level 1 Domain 3 Perilaku
kehadiran tertentu Domain 3 kesehatan Level 2
psikososisal Kelas Q peningkatan
Factor yang komunikasi
berhubungan: Outcome yang
1. Kendala menggambarkan adaptasi Intervensi untuk
limgkungan psikologis atau sosial memfasilitasi pemberian
pembatasan sosial Level 2 dan penerimaan pesan
distensing Kelas P verbal dan non verbal
2. Disorientasi waktu Out come yang Membangun hubungan yang
(tidak dapat menggambarkan hubungan komplek
menentukan waktu individu dengan orang lain Ciptakan suasana hangat
atau jadwal penkes) dan penuh penerimaan
150307 1503 Keterampilan sosial Gunakan sikap tubuh
Berpartisipasi dalam aktivitas terbuka
150308 yang terorganisir dengan Mediasi konflik
penderita TB paru Sediakan tempat yang
150314 Berpartisipasi sebagai nyaman, netral dan terjaga
petugas dalam organisasi kerahasiaannya untuk
dengan penderita TB paru proses dilaksanakannya
150301 Setiap hari berhubungan diskusi
dengan orang lain dan Berikan kesempatan pada
150302
penderita TB paru setiap pihak untuk
150303 Berinteraksi dengan teman menyatakan
dekat dan penderita TB paru permasalahannya
Berinteraksi dengan tetangga
dan penderita TB paru Peningkatan sosialisai
Berinteriksa dengan anggota Anjurkan penghormatan
150408 keluarga dan penderita TB terhadap ha-hak orang lain
paru Anjurkan kesabaran dalam
pengembangan hubungan
150406 1504 Dukungan sosial
Kemauan untuk
menghubungi orang lain
untuk meminta Bantuan
dengan penderita TB paru
Hubungan teman karib
dengan penderita TB paru
Prevensi Sekunder:
Leve 1
Domain 7 komunitas
Keperawatan yang
Prevensi Sekunder: mendukung kesehatan
Level 1 komunitas
Domain 5kondisi kesehatan
yang diterima Level 2
Level 2 Kelas C peningkatan
Kelas EE kepuasan kesehatan komunitas
mengenai perawatan Magaemen kasus pandemic
outcome yang Membangun hubungan
menggambarkan persepsi yang baik dengan
individu terkait dengan pasien,keluarga dan tenga
kulaitas dari pelayaan kesehatan lainnya
kesehatan yang disediakan Menggunakan sistem
301501
komunikasi yang efektif
3015 Kepuasan klein pada pasien keluarga dan
301502
mengement kasus tenaga kesehatan lainnya
Ketersediaan case manager
dengan penderita TB paru Dukungan kesehatan
Ketersediaan suplay yang komunitas
dibutukan untuk peralatan Partisipasi dalam
300202 dengan penderita TB paru kampanye media untuk
meningkatkan kesadaran
3002 Kepuasan klein publik
300204 komunikasi Sediakan informasi
Menggunakan nama perawatan kesehatan dan
kesukaan klien dengan pendidikan pada publik
penderita TB paru dan pejabat legislasi
Staf mendengarkan klien
dengan aktif dengan Monitor kebijakan kesehatan t
301210 penderita TB paru Tinjau kebijakan yang
diusulkan dan standar
3012 Kepuasan klien dalam organisasi, profesi
301219 pengajaraan serta literaturnya dlam
Mempertimbangkan pemerintahandan dialam
pengetahuan personal media populer
sebelum mengajarkan dengan Identifikasi dan selesaikan
penderita TB paru ketimpangan antara
Penjelasan diberikan dengan standar dan kebijakan
istikah-istilah yang bisa kesehatan
300503 dipahami dengan penderita
TB paru
Identifikasi risiko
Identifikasi strategi
koping
yangdigunakan/khas
Gunakan rancangan
tujuan yang saling
menguntungkan
Surveillan komunitas
Identifikasi resiko
biologis, lingkungan dan
prilaku serta hubungan
timbal balik
Identifikasi strategi koping
yang digunakan/khas
Prevensi tersier:
Level 1
Domain 3
Kelas R Bantuan koping
Prevensi tersier:
Level 1
Domain 6 kesehatan
keluarga
Level 2 kelas Z Setatus
kesehatan anggota keluarga
2512 pemulihan terhadap
pengabaian Prevensi tersier:
Level 2
Penyediaan layanan Kelas X perawatan
kesehatan layanan kesehatan sepanjang hidup
yang sesuai
Penyediaan stimulasi kognitif 7140 Dukungan keluarga
Konsistensi perilaku dengan Nilai lah reaksi emosi
norma norma social keluarga terhadap kondisi
pasien
Terima nilai yang dianut
keluarga dengan sikap yang
tidak menghakimi
Dengarkan apa yang
menjadi perhatian keluarga,
perasaan dan pertanyaan
Bantu anggota keluarga
dalam mengidentifikasi dan
menyelsaikan konflik
terkait dengan nilai
Prevensi sekunder:
Level 3
Kelas Y Mediasi system
Prevensi tersier: kesehatan
Level 3 Level 3 intervensi:
Kelas Q perilaku sehat
7400 Panduan system
1606 Partisipasi dalam pelayanan kesehatan
keputusan perawatan Anjurkan pasien mengenai
kesehatan jenis layanan yang bia
diharapkan dari setiap jenis
Mendefinisikan pilihan yang penyedia layanan kesehatan
tersedia Informasikan pasien
Menentukan pilihan yang mengenai hak untuk
diharapkan terkait dengan mengganti penyedia
iuran kesehatan layanan kesehatan
Identifikasi prioritas iyuran Dorong pasien atau
kesehatan keluarga untuk bertanya
Identifikasi hambatan untuk mneganai pelaynan dan
160604 mencapai iyuran yang biaya (layanan kesehatan)
diinginkan Patuhi aturan untuk
160605 Identifikasi dukungan yang penggantian (biaya) pihak
tersedia untuk mencapai ketiga
iyuran yang diinginkan
160606
Negosiasi perawatan yang Prevensi tersier:
160607 diinginkan Level 3
Monitor hambatan untuk Kelas c Peningkatan
mencapai iyuran kesehatan komunitas
160610 Level intervensi :
8500 Pengembangan
160612 kesehatan komunitas
Bantu anggota masyarakat
160613 untuk meningkatkan
kesadran dan memberikan
perhatian mengenai
masalah-maslah kesehatan
Bantu anggota masyarakat
terkait dengan
pengembangan dan
pengadaan sumber daya
Tingkatkan jaringan
mengenai dukungan
masyarkat
Jaga komunikasi terbuka
dengan anggota dan
lembaga masyarakat
8700 Pengembangan
program
Edukasi anggota
kelompok perencanaan
mengenai proses
perencanaan yang
sesuai
Identifikasi alternative
pendekatan untuk
mengatasi kebutuhan
atau masalah
Evaluasi alternative
pendekatan terkait
dengan rincian biaya
kebutuhan sumber
daya, kelayakan dan
kegiatan yang
dibutuhkan
7970 Monitor kebijakan
kesehatan
Tinjau kebijakan yang
diusulkan terstandar
dalam organisasi,
profesi serta
literaturnya dalam
pemerintahan dan
didalam media popular
Tentukan dampak
negative dan positif
dari kebijakan
kesehatan terhadap
standar praktik
keperawatan, terhadap
pasien dan terhadap
biaya yang dikeluarkan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
dikemudian hari.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk
Menurut Ziegler, Voughan – Wrobel, & Erlen (1986) dalam Craven &
a. Evaluasi struktur
tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. Area yang menjadi perhatian pada
c. Evaluasi hasil
PATAKING RT 01 DAN 02
gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di berikan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara
resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. mahasiswa Profesi
yang dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2022 sampai 2 Juni 2022 di Kelurahan Munjul
Dari hasl pengkajian yang dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2022 di dapatkan
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C.M. (2016). Nursing
Interventions Classification (NIC), Edisi 6. Philadelpia: Elsevier.
Clark M.J. 1999. Nursing in the community: Dimensions of community health nursing.
Standford Connecticut: Appleton & Lange.
Efendi F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Herawati, Neni FS. 2012. Buku Panduan Praktikum Keperawatan Komunitas I.
Banjarbaru: PSIK FK UNLAM.
Herdman, T. Heather dan Kamitsuru,Shigemi. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan
Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Hidayat AH. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika: Jakarta.
Moorhead, Sue., Johnson, Marion., Maas, M.L., & Swanson, Elizabeth. (2016). Nursing
Outcomes Classification (NOC), Edisi 5. Philadelpia: Elsevier.
Mubarak IW. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV
Sagung Seto.
Riasmini, Ni Made., dkk. 2017. Panduan asuhan keperawatan individu, keluarga,
kelompok, dan komunitas dengan modifikasi NANDA, ICNP, NOC dan NIC di
Puskesmas dan masyarakat. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Swanson, Elizabeth, dkk. 2016. Nursing Outcomes Clasification (NOC). Yogyakarta:
Mocomedia.
Wawan A, Dewi M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.