Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

DI WILAYAH RT IV RW X KELURAHAN SRONDOL KULON

Disusun sebagai Salah Satu Syarat dalam Mencapai Kompetensi


Mata Ajar Keperawatan Komunitas, Keluarga dan Kelompok Khusus
pada Program Pendidikan Profesi Ners

Disusun Oleh :
1. Anggraeni Beti Dwi Lestari 10. Legowo Satrio
2. Arina Ma’rufa 11. Mohamad Syakib
3. Devi Novitasari 12. Nia Nandy Khairunnisak
4. Dwi Puji Lestari 13. Nurul Nginayati
5. Farida Habibaturrahmah 14. Rina Budi Setyaningsih
6. Gita Paradisma 15. Satya Nur Azizah
7. Harlina Dwi Lestari 16. Tunggul Digjoyo Djati
8. Indah Putri Styarini 17. Vindy Adestya Putri
9. Khaerul Anas 18. Wiwin Andriyani

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan praktek keperawatan komunitas di masyarakat merupakan
bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu keperawatan
komunitas secara komprehensif yang merupakan cermin kegiatan pengabdian
pada masyarakat. Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub
sistem keluarga dan sistem sosial yang saling berinteraksi. Keluarga sebagai
sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka dimana terjadi hubungan
timbal balik sekaligus umpan balik dimana keluarga merupakan unit
pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan gabungan antara ilmu
keperawatan, ilmu masyarakat dan sosial yang ditujukan untuk melakukan
upaya pencegahan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta
memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan dalam mengatasi
permasalahan kesehatan. Untuk mengaplikasikan praktek kesehatan
masyarakat diperlukan pengetahuan serta informasi tentang status kesehatan
masyarakat sehingga dapat disusun suatu strategi yang sesuai untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan pendidikan kesehatan untuk
masyarakat sehingga mampu menemukan suatu masalah kesehatan.
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan
aktif dalam seluruh proses perubahan, pengenalan masalah kesehatan sampai
dengan penanggulangan masalah kesehatan, yang melibatkan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai target pelayanan keperawatan
komunitas dengan fokus masyarakat berupa peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam
seluruh aktivitas kegiatan komunitas.
Peningkatan taraf hidup masyarakat di dalam berbagai bidang
kehidupan mengakibatkan pergeseran pada pola kehidupan masyarakat, salah
satunya adalah dalam bidang kesehatan. Dengan berkembangnya paradigma
“Sehat” saat ini, telah terjadi pergeseran upaya-upaya dalam hidup kesehatan
antara lain: berubahnya upaya pengobatan kepada upaya pencegahan dan
peningkatan kesehatan, dari segi kegiatan yang bersifat pasif menunggu klien
berobat di unit-unit pelayanan kesehatan bergeser kepada penemuan kasus
secara aktif. Perubahan ini tentunya akan memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan secara aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit sehingga peran serta
masyarakat perlu terus dikembangkan agar tercapai pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan yang optimal secara mandiri.
Musyawarah Masyarakat RT (MMT) merupakan bentuk dari wadah
memecahkan suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam masyarakat
melalui pengkajian. Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan
komunitas yang telah diperoleh mahasiswa dibangku kuliah, serta sebagai
salah satu upaya menyiapkan tenaga keperawatan yang profesional dan
potensi keperawatan secara mandiri, maka mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Semarang Prodi Sarjana Terapan dan Profesi Ners melaksanakan praktek
keperawatan komunitas, keluarga dan kelompok khusus di wilayah RT IV
RW X Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
Praktek keperawatan komunitas digunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan
keluarga, pendekatan kelompok dan pendekatan kepada masyarakat.
Mahasiswa melaksanakan praktek keperawatan komunitas fokus di
wilayah RT IV. Dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas,
keluarga dan kelompok khusus, mahasiswa menggunakan pendekatan proses
keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara
pengumpulan data, kemudian menyusun rencana sesuai dengan permasalahan
yang ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir evaluasi. Pengumpulan data
dimulai selama 5 minggu mulai tanggal 27 April-30 Mei 2020 dengan jumlah
KK 58 dan jumlah penduduk 181. Pengkajian dilakukan dengan
menggunakan teknik wawancara langsung, penyebaran kuesioner, dan
windshield survey yaitu survey yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi
wilayah Kelurahan Srondol Kulon. Data yang diperoleh dari masyarakat
ditabulasi untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang mayoritas
terjadi di masyarakat RT IV RW X Kelurahan Srondol Kulon. Selain itu data
juga diperoleh dari aparatur kelurahan yaitu: Lurah, Ketua RW, Ketua RT dan
Kader Kesehatan yang ada.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan
masyarakat di wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah
kesehatan tersebut bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumber
daya dan potensi yang terdapat di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan Musyawarah Masyarakat RT (MMT), mahasiswa
mampu:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan
masyarakat.
b. Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-
sama dengan warga.
c. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi
masalah kesehatan.
d. Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan
warga.
e. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam
menanggulangi masalah kesehatan yang terdapat pada masyarakat.
f. Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi.
g. Melaksanakan evaluasi terhadap program yang telah disusun
bersama masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang
terjadi.
1.3 Manfaat Praktik Keperawatan Komunitas
1.3.1 Untuk Mahasiswa
1) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
2) Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas
3) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana
dalam menghadapi dinamika masyarakat
4) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan
hubungan interpersonal.
5) Melatih membuat keputusan dalam situasi nyata di masyarakat.
1.3.2 Untuk Masyarakat
1) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan
menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian
masalah kesehatan yang dialami masyarakat.
3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
1.3.3 Untuk Pendidikan
1) Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Semarang khususnya di bidang keperawatan
komunitas.
2) Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan
model praktek keperawatan komunitas selanjutnya.
1.3.4 Untuk Profesi
1) Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi
secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
2) Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas
sehingga profesi mampu mengembangkannya.
3) Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan
masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan
upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

1.5 Metode Pendekatan


a) Lokasi Tempat Praktik Komunitas
Lokasi praktik komunitas ini bertempat di RT 4 RW 10 Kelurahan
Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
b) Waktu Praktik Komunitas
Waktu praktik komunitas ini dilaksanakan pada tanggal 27 April –
30 Mei 2020.
c) Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan praktik
komunitas ini berupa studi lapangan, windshield survey, wawancara, dan
kuesioner.
d) Data yang Digunakan
Data yang didapat berdasarkan metode pengumpulan data yang
dilakukan, yaitu berupa data primer (didapat melalui hasil wawancara
dengan pihak puskesmas), dan data sekunder (didapat dari pengurus RT
dan kader setempat).
BAB II
TABULASI DATA

I. Data Demografi
1. Jumlah Kepala Keluarga
Tabel 1.1 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah Kepala Frekuensi Persentase
Keluarga
RT 4 58 100%
Jumlah 58 100%

Jumlah Kepala Keluarga


70

58 60

50

40

30

20

10
100%
0
RT 4

Frekuensi Persentase
Grafik 1.1 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga RT 4 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon

Jumlah Penduduk Frekuensi Persentase


RT 04 181 100 %
Jumlah 181 100 %
Kecamatan Srondol Kota Semarang sebanyak 58 KK (100%).

2. Jumlah Penduduk
Tabel 2.1 Distribusi Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk
Frekuensi Persentase
181

100%

RT 04

Grafik 2.1 Distribusi Jumlah Penduduk


Dari tabel di atas menunjukkan jika jumlah penduduk rt 04 sebanyak
181 (100%)

3. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur (Tahun)


Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur
(Tahun)
Persentas
Frekuensi
Umur (Tahun) e
0 - <1 tahun 3 1.70%
1 - <5 tahun 11 6.05%
5 - <14 tahun 21 11.60%
14 - <20 tahun 36 19.90%
20 - <35 tahun 41 22.70%
35 - <50 tahun 39 21.50%
50 - <60 tahun 19 10.50%
>60 tahun 11 6.05%
Jumlah 181 100%

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur (Tahun)


45 25.00%
41
40 22.70% 39
36 21.50%
35 19.90% 20.00%

30
15.00%
25
21
20 11.60% 19
10.50% 10.00%
15
11 11
10 6.05% 6.05%
5.00%
5 3
1.70%
0 0.00%
0 - <1 tahun 1 - <5 tahun 5 - <14 14 - <20 20 - <35 35 - <50 50 - <60 >60 tahun
tahun tahun tahun tahun tahun

Frekuensi Persentase

Grafik 3.1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur


(Tahun)
Dari 58 KK berpenduduk 181 yang terbanyak adalah rentang usia
20 - <35 tahun sebanyak 41 orang (22.7%), sedangkan yang
terkecil adalah usia 0 - <1 tahun sebanyak 3 orang (1.70%).
4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 94 52%
Perempuan 87 48%
Jumlah 181 100%

Jumlah Penduduk RT 4 Menurut Jenis kelamin


96 53%
9452% 52%
94

51%
92
50%
90
49%
88
8748% 48%
86
47%

84 46%

82 45%
Laki-laki Perempuan

Frekuensi Persentase

Grafik 4.1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin


Dari 58 KK berpenduduk 181 yang terbanyak adalah penduduk
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 94 orang (52%), sedangkan
penduduk dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 87 orang (48%).
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
Belum sekolah 16 8%
Tidak tamat SD 36 19%
Belum tamat SD 18 10%
SD 28 16%
SLTP 37 21%
SLTA 41 23%
PT 5 3%
Jumlah 181 100 %

5. Sosial Budaya
a. Jumlah Penduduk RT 04 Menurut Pendidikan
Tabel 5.1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
Frekuensi Persentase

41
Agama Frekuensi Persentase

37
Islam 181 100%
36

Jumlah 181 100%

28
18
16

5
21%
19%

23%
16%
10%
8%

3%
Bel u m Ti d ak t am at B el u m t am at SD SL TP SL TA PT
sek o l ah SD SD

Grafik 5.1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan


Dari tabel diatas menunjukkan jika data jumlah penduduk rt 04
menurut pendidikan yaitu belum sekolah sebanyak 16 (8%), tidak
tamat sd sebanyak 36 (19%), belum tamat sd sebanyak 18 (10%), sd
sebanyak 28 (16%), sltp sebanyak 37 (21%), slta sebanyak 41 (23%),
dan PT sebanyak 5 (3%).

b. Jumlah penduduk RT 04 menurut agama


Tabel 5.2 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Agama
Jumlah Penduduk RT 04 Menurut Agama
Frekuensi Persentase

181

100%
I SLAM

Grafik 5.2 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Agama


Dari tabel diatas menunjukkan jika seluruh wara RT 04 beragama Islam
yaitu sebanyak 181 (100%).

c. Jumlah Penduduk Menurut Sosial Ekonomi (Jumlah yang bekerja)


Tabel 5.3 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Sosial Ekonomi (Jumlah
yang bekerja)
Sosial Ekonomi
Frekuensi Persentase
(Jumlah yang Bekerja)
Buruh harian 8 10
Petani 2 2,5
Dagang/wirausaha 2 2,5
Pegawai swasta 63 78
Pegawai negeri 6 7
ABRI 0 0
Pensiunan 0 0
Jumlah 81 100%

Jumlah Penduduk RT 4 Menurut Sosial Ekonomi


70 90%
63
78.00% 80%
60
70%
50
60%
40 50%

30 40%

30%
20
20%
10 8
10.00% 6 10%
2 2 7.00%
2.50% 2.50% 0 0
0 0.00% 0.00% 0%
Buruh harian Petani Dagang/wira Pegawai Pegawai ABRI Pensiunan
usaha swasta negeri

Frekuensi Persentase

Grafik 5.3 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Sosial Ekonomi (Jumlah


yang bekerja)
Dari 58 KK berpenduduk 181 yang terbanyak adalah penduduk yang
bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 63 orang (78%), sedangkan yang
terkecil adalah penduduk yang bekerja sebagai petani dan dagang/wira usaha
yang masing-masing sebanyak 2 orang (2,5%). Dari data pengkajian
penduduk RT 4, tidak ada yang bekerja sebagai ABRI dan pensiunan.

II. Kesehatan Keluarga


1. Kesehatan Anak
a. Jumlah anak berumur 0-14 bulan di RT 4 RW 10, Kelurahan
Srondol Kulon, Kecamatan Srondol, Kota Semarang Tahun 2020
yaitu 1 anak.

b. Data Imunisasi (anak berumur 0-14 bulan)

Distribusi data imunisasi pada anak umur 0-14 bulan di RT 4 RW 10,


Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Srondol, Kota Semarang Tahun
2020
Tabel 3.1 Data Imunisasi Anak Umur 0-14 bulan

Jenis Imunisasi Frekuensi Persentase


BCG 1 100%
DPT I 1 100%
DPT II 1 100%
DPT III 1 100%
POLIO I 1 100%
POLIO II 1 100%
POLIO III 0 0%
0 0%
POLIO IV
0 0%
CAMPAK
0 0%
HEPATITIS
0 0%
BELUM IMUNISASI
Jumlah anak usia 0-14 bulan 1 100%
Imunisasi Balita
1.2

0.8

0.6
Frekuensi
0.4 Persentase

0.2

0
G I II III I II III IV K S SI
BC DP
T T T LIO LIO PA ITI SA
DP DP LIO LIO AT NI
PO PO PO PO A M P U
C HE IM
M
ELU
B

Gambar 3.1 Grafik Imunisasi


Dari data pengkajian yang didapatkan bahwa imunisasi pada anak
berumur 0-14 bulan di RT 4 RW 10, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan
Srondol, Kota Semarang sudah diberikan pada 1 anak. Imunisasi yang sudah
dilakukan anak yaitu BCG, DPT I, DPT II, Polio I dan Polio II.

b. KMS Balita
Distribusi KMS balita RT 4 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon Kota
Semarang Tahun 2020

Tabel 3.2 Distribusi KMS Balita

Indikator Jumlah Persentase


Punya KMS 5 100 %

Tidak punya KMS 0 0%

Jumlah 5 100 %
KMS Balita
6

5
5

4
Frekuensi
Persentase
3

100%
1

0 0%
0
Punya Tidak Punya

Gambar 3.2 Grafik KMS


Berdasarkan diagram diatas menyatakan bahwa di RT 4 terdapat 5 balita
yang mempunyai KMS semua dan tidak ada balita yang tidak memiliki
buku KMS

c. Gizi Balita
Distribusi gizi balita RT 4 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon Kota
Semarang Tahun 2020

Tabel 3.3 Distribusi Gizi Balita


Indikator Jumlah Persentase
0 0%
Gizi Lebih
5 100 %
Gizi Baik
0 0%
Gizi Kurang
0 0%
Gizi Buruk Gizi Balita
5 100 %
6 Jumlah
5
5

4
Frekuensi
Persentase
3

100%
1

0 0% 0 0% 0 0%
0
Gizi lebih Gizi baik Gizi kurang Gizi Buruk
Gambar 3.3 Grafik Gizi Balita

Berdasarkan diagram diatas di RT 4 RW X terdapat 5 balita dengan


rincian semua balita dengan gizi baik (91%).

e. Pemeriksaan Balita
Distribusi pemeriksaan balita di RT 4 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon
Kota Semarang Tahun 2020
Tabel 3.4 Distribusi Pemeriksaan Balita

Indikator Jumlah Persentase


Rumah Sakit 0 0%
Puskesmas 5 100%
Dokter,bidan,perawat 0 0%
Pengobatan Alternatif 0 0%
Tidak Periksa 0 0%
Jumlah 5 100%

Pemeriksaan Balita
6
5
5

2
100% Jumlah
1
0 0% 0 0% 0 0% 0Persentase
0%
0

Gambar 3.4 Grafik Pemeriksaan Balita

Di RT 4 RW X terdapat 5 balita yang memeriksakan kesehataanya di


Puskesmas semua.
1. Kesehatan Ibu
a. Jumlah Pasangan Usia Subur Yang Sedang Hamil
Tabel 3.5 Jumlah PUS yang Hamil

PUS Yang Hamil Frekuensi Persentase


Hamil 0 0%
Tidak Hamil 38 100 %
Jumlah 38 100 %

Jumlah Pasangan Usia Subur Yang Sedang Hamil


40 38

35

30

25
Frekuensi
20 Persentase

15

10

5
0 0% 100%
0
HAMIL TIDAK HAMIL

Gambar 3.5 Grafik Jumlah PUS yang Hamil

Keluarga dengan pasangan usia subur tidak ada yang sedang hamil dari
jumalh pasangan subur sebanyak 38.

a. Usia Kehamilan (Jumlah Ibu Hamil)


Tidak ada yang hamil
b. Tekanan Darah (Jumlah Ibu Hamil)
Tidak ada yang hamil
c. Status Anemia (Jumlah Ibu Hamil)
Tidak ada yang hamil
d. Pemeriksaan Kehamilan Sekarang (Jumlah Ibu Hamil)
Tidak ada yang hamil
e. Immunisasi Ibu Hamil (Jumlah Ibu Hamil)
Tidak ada yang hamil
f. Tempat Pemeriksaan Kehamilan Sekarang (Jumlah Ibu Hamil)
Tidak ada yang hamil
g. Pertolongan Persalinan Anak Terakhir (Jumlah Persalinan Periode
1 Tahun)
Tidak ada yang hamil
h. Makanan Waktu Hamil ( Kehamilan Sekarang ) - (Jumlah Ibu
Hamil)
Tidak ada yang hamil
i. Kebiasaan Meneteki (Jumlah Ibu Yang Memiliki Balita)
Tabel 3.14 Kebiasaan Meneteki
Kebiasaan Meneteki Frekuensi Persentase
0 - 2 bulan 0 0%
3 - 6 bulan 1 20 %
7 - 12 bulan 0 0%
13 - 24 bulan 4 80 %
Jumlah 5 100 %

Kebiasaan Meneteki
4.5
4
4

3.5

3
Frekuensi
2.5 Persentase
2

1.5
1
1 80%

0.5 20%
0% 0%
0
0 - 2 bulan 3 - 6 bulan 7 - 12 bulan 13 - 24 bulan

Gambar 3.14 Grafik Kebiasaan Meneteki


Kebiasaan meneteki ibu yang memiliki balita dengan umur 3-6 bulan
sebanyak 1 ibu (20% dari 5 ibu) Kebiasaan meneteki ibu yang memiliki
balita dengan umur 13-24 bulan sebanyak 4 (80 % dari 5 ibu).

3. Keluarga Berencana (KB)

a. Jumlah Pasangan Usia Subur

Tabel 3.15 Jumlah PUS


PUS KB Frekuensi Persentase
Iya 30 79 %
Tidak 4 10.5 %
Drop Out 4 10.5 %
Jumlah 38 100%

Jumlah Pasangan Usia Subur


35
30
30

25

Frekuensi
20
Persentase
15

10

5 4 4
79.00% 10.50% 10.50%
0
Iya Tidak Drop Out

Gambar 3.15 Grafik Jumlah PUS yang sedang Mengikuti Program KB


Jumlah PUS di RT 4 RW 10 ini terdapat sebanyak 38. PUS yang
mengikuti KB terdapat 30, sedangkan jumlah PUS yang tidak mengikuti
KB sebanyak 4, dan 4 PUS drop out dari KB.

b. Pemakaian Alat Kontrasepsi

Tabel 3.16 Jumlah Jenis KB yang digunakan PUS


Jenis KB Frekuensi Persentase
IUD (Spiral) 1 3.3 %
MOP (Vasektomi) 1 3.3 %
MOW (Tubektomi) 0 0%
Pil 7 23.4 %
Suntikan 18 60 %
Kondom 1 3.3 %
Susuk 2 6.7 %
Jumlah 30 100%

Pemakaian Alat Kontrasepsi


20
18
18
16
14
12
10
8 7 Frekuensi
6 Persentase
4
2
2 1 1 60.00% 1
3.30% 3.30% 00.00% 23.40% 3.30% 6.70%
0

Grafik 3.1.6 Jumlah Jenis KB yang Digunakan PUS

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dari jumlah 30 PUS


yang mengikuti KB terdapat jenis KB yang paling banyak digunakan oleh
PUS di RT 4 yaitu jenis KB suntik sebanyak 18 (60 %). Untuk jenis IUD
terdapat 1 PUS (3.3 %), tubektomi tidak ada, jenis KB pil sebanyak 7 PUS
(23.4 %), kondom sebanyak 1 PUS (3.3 %), vasektomi sebanyak 1 PUS (3.3
%), dan jenis KB susuk sebanyak 2 PUS (6.7 %).
c. Alasan Belum Mengikuti KB

Tabel 3.17 Alasan Belum Mengikuti KB


Alasan Frekuensi Persentase
Belum mempunyai anak 0 0%
Ingin tambah anak 0 0%
Takut/ragu-ragu 2 50 %
Tidak diijinkan suami/keluarga 2 50 %
Jumlah 4 100%

Alasan Belum Mengikuti KB


2.5
2 2
2

1.5
Gambar
1 3.17
50% 50% Frekuensi
0.5
Persentase
Grafik
0 0% 0 0%
0
Alasan
Belum

Mengikuti KB

Berdasarkan data di atas alasan belum mengikuti KB yaitu karena 2


PUS (50 %) takut/ragu-ragu, dan 2 PUS (50 %) tidak diijinkan oleh
suami/keluarga.

d. Alasan Drop Out

Tabel 3.18 Alasan Drop Out


Alasan Frekuensi Persentase
Ingin punya anak lagi 0 0%
Kelainan medis/tidak cocok 0 0%
Lain-lain 4 100 %
Jumlah 4 100%
Gambar
Alasan Drop Out
3.18
4.5

4
4 Grafik
3.5 Alasan
3
Frekuensi Drop
2.5 Persentase
Out
2

1.5
100%
1

0.5
0% 0%
0
Ingin punya anak lagi Kelainan medis/tidak cocok Lain-lain

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa4 PUS (100%) yang


drop out dengan alasan lain-lain .

3. Gizi
a. Jumlah Kebiasaan Makan
Tabel 4.1 Jumlah Kebiasaan Makan

Kebiasaan Makan Frekuensi Persentase


Satu Kali Sehari 0 0%
Dua Kali Sehari 0 0%
Tiga Kali Sehari 58 100%
Jumlah 58 100%

Jumlah Kebiasaan Makan


70

60 58

50

40

30

20

10
0 0% 0 0% 100%
0
Satu Kali Sehari Dua Kali Sehari Tiga Kali Sehari

FREKUENSI Column1
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Kebiasaan Makan

Berdasarkan data diatas, jumlah kebiasaan makan keluarga dengan


kebiasaan makan tiga kali sehari sebanyak 58 KK (100% dari 58 KK)
sedangkan kebiasaan makan dua kali sehari sebanyak 0 KK (0%) atau tidak
ada dan kebiasaan makan keluarga satu kali sehari sebanyak 0 KK (0%)
atau tidak ada.

b. Jumlah Cara Memilih Bahan Makanan

Tabel 4.2 Jumlah Cara Memilih Makanan

Cara Memilih Bahan


Frekuensi Persentase
Makanan
Mengerti 58 100%
Belum Mengerti 0 0%
Jumlah 58 100%

Jumlah Cara Memilih Makanan


70

60 58

50

40

30

20

10
100% 0 0%
0
Mengerti Belum Mengerti

FREKUENSI Column1

Gambar 4.2 Grafik Jumlah Cara Memilih Bahan Makanan

Jumlah Keluarga yang mengerti cara memilih bahan makanan


sebanyak 58 KK (100% dari 58 KK) dan keluarga yang belum mengerti
tentang cara memilih bahan makanan yaitu sebanyak 0 KK (0% dari 58
KK).

c. Jumlah Cara Memasak Makanan

Tabel 4.3 Jumlah Cara Memasak Makanan

Cara Memasak
Frekuensi Persentase
Makanam
Mengerti 58 100%
Belum Mengerti 0 0%
Jumlah 58 100%

Jumlah Cara Memasak Makanan


70

60 58

50

40

30

20

10
100% 0 0%
0
Mengerti Belum Mengerti

FREKUENSI Column1

Gambar 4.3 Grafik Jumlah Cara Memasak Makanan

Jumlah keluarga yang mengerti tentang cara memasak makanan


sebanyak 58 KK (100% dari 58 KK) dan keluarga yang belum mengerti
tentang cara memasak makanan sebanyak 0 KK (0% dari 58 KK).

d. Jumlah Cara Menyajikan Makanan


Tabel 4.4 Cara Menyajikan Makanan

Cara Menyajikan
Frekuensi Persentase
Makanan
Mengerti 58 58%
Belum Mengerti 0 0%
Jumlah 58 100%

Jumlah Cara Menyajikan Makanan


70

60 58

50

40

30

20

10
100% 0 0%
0
Mengerti Belum Mengerti

FREKUENSI Column1

Gambar 4.4 Grafik Cara Menyajikan Makanan

Jumlah keluarga yang mengerti cara penyajian makanan sebanyak 58


KK (100% dari 58 KK) dan keluarga yang belum mengerti tentang cara
penyajian makanan sebanyak 0 KK (0% dari 58 KK).

e. Jumlah Cara Menyimpan Makanan

Tabel 4.5 Cara Menyimpan Makanan

Cara Menyimpan
Frekuensi Persentase
Makanan
Mengerti 58 100%
Belum Mengerti 0 0%
Jumlah 58 100%
Jumlah Cara Menyimpan Makanan
70

60 58

50

40

30

20

10
100% 0 0%
0
Mengerti Belum Mengerti

FREKUENSI Column1

Gambar 4.5 Grafik Cara Menyimpan Makanan

Jumlah keluarga yang mengerti tentang cara menyimpan makanan


yang benar sebanyak 58 KK (100% dari 58 KK) dan keluarga yang belum
mengerti tentang cara menyimpan makanan sebanyak 0 KK (0% dari 58
KK).

4. PERSONAL HYGINE
a. Kebiasaan Mandi Dalam Sehari
Tabel 5.1 Kebiasaan Mandi dalam Sehari

Kebiasaan Mandi Frekuensi Persentase


Satu kali sehari 0 0%
Dua kali sehari 58 100 %
Tiga kali sehari 0 0%
100
Jumlah 58
%
Kebiasaan Mandi dalam Sehari
70

60 58

50

40

30

20

10
0 0% 100% 0 0%
0
Satu kali sehari Dua kali sehari Tiga kali sehari

Frekuensi Column1

Gambar 5.1 Grafik Kebiasaan Mandi dalam Sehari

Dari 58 KK, mayoritas penduduk mandi 2 kali sehari sebanyak 58 KK.


Tidak ada penduduk yang mandi 1 kali atau 2 kali sehari.

b. Kebiasaan Menggunakan Sabun


Tabel 5.2 Kebiasaan Menggunakan Sabun
Kebiasaan Menggunakan
Frekuensi Persentase
Sabun
Ya 58 100 %
Tidak 0 0
Jumlah 58 100 %
Kebiasaan Menggunakan Sabun
70

60 58

50

40

30

20

10
1 0 0
0
Ya Tidak

Frekuensi Column1

Gambar 5.2 Grafik Kebiasaan Menggunakan Sabun


Semua KK di RT 4 menggunakan sabun untuk mandi dan mencuci.

c. Kebiasaan Menggosok Gigi


Tabel 5.3 Kebiasaan Menggosok Gigi
Kebiasaan Gosok Gigi Frekuensi Persentase
Satu kali sehari 0 0%
Dua kali sehari 0 0%
Tiga kali sehari 58 100 %
Jumlah 58 100 %

Kebiasaan Menggosok Gigi


70

60 58

50

40

30

20

10

0 0% 0 0% 100%
0
Satu kali sehari Dua kali sehari Tiga kali sehari

Frekuensi Column1

Gambar 5.3 Grafik Kebiasaan Menggosok Gigi


Mayoritas warga menggosok gigi tiga kali sehari yaitu sebanyak 58 KK (100 %).
d. Kebiasaan Ganti Pakaian (JUMLAH KK = 58)
Tabel 5.4 Kebiasaan Ganti Pakaian
Kebiasaan Ganti Frekuensi Persentase
Tiap hari 58 100 %
Tiap dua hari 0 0%
Tiap tiga hari 0 0%
Lebih dari tiga hari 0 0%
Jumlah 58 100 %

Kebiasaan Ganti Pakaian


70

60

50

40

30

20

10

0
Tiap hari Tiap dua hari Tiap tiga hari Lebih dari tiga hari

Frekuensi Column1

Gambar 5.4 Grafik Kebiasaan Ganti Pakaian

Dari 58 KK mayoritas mengganti pakaian setiap hari dengan


jumlah 58 KK (100%).

e. Tempat Mandi (Jumlah Rumah)


Tabel 5.5 Tempat Mandi
Tempat Mandi Frekuensi Persentase
Kamar mandi sendiri 58 100 %
Sungai 0 0%
MCK 0 0%
Lain-lain 0 0%
Jumlah 58 100 %
Tempat Mandi
70

60

50

40

30

20

10

0 Frekuensi Column1
Kamar mandi sendiri Sungai MCK Lain-lain

Gambar 5.5 Grafik Tempat Mandi

Sebanyak 58 Rumah sudah memiliki kamar mandi sendiri. Semua


KK di RT 4 sudah mandi di kamar mandi sendiri.

5. Data Kesakitan
a. Dalam 1 bulan jumlah yang sakit di RT 4 sebanyak 18 jiwa.
b. Distribusi Data Penyakit yang Diderita dalam Kurun 1 Bulan di RT 4

Tabel 3.29 Data Penyakit yang Diderita dalam Waktu 1 Bulan


Nama Penyakit Frekuensi Persentase
Diare 0%
0
Penyakit saluran pencernaan lain 5.6 %
1
ISPA 0%
0
Penyakit saluran pernapasan lain 0%
0
Panas, batuk, pilek 11.1 %
2
Infeksi kulit/penyakit kulit 0%
0
Penyakit gigi 0%
0
Penyakit mata 0%
0
Rematik, Asam Urat 5.6 %
1
Hipertensi 38.9%
7
DM 27.7 %
5
Ginjal 0%
0
Kecacatan Mental 11.1 %
2
Stroke 0%
0
Kolesterol 0%
0
 Jumlah 18 100%

Gambar 3.29 Grafik Data Penyakit

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa data


penyakit yang diderita dalam kurun waktu 1 bulan di RT 4 10 paling banyak
yaitu dengan penyakit hipertensi dengan jumlah 7 orang (38.9 %), sedangkan
yang paling sedikit yaitu dengan penyakit saluran pencernaan dan rematik,
asam urat sebanyak 1 oranf(5.6%) , dan di RT 4 tidak ada yang mengalami
penyakit diare, saluran pernapasan, ISPA, penyakit kulit, penyakit gigi,
penyakit mata, ginjal, stroke, dan kolestrol.

c. Distribusi Data Pertolongan Pengobatan di RT 4

Tabel 3.30 Distribusi Pertolongan Pengobatan


Frekuens Persentas
Pertolongan Pengobatan i e
Rumah Sakit 0 0%
Puskesmas 13 72.2%
Dokter, bidan, perawat 5 27.8%
Pengobatan alternatif 0 0%
Diobati sendiri 0 0%
Tidak diobati 0 0%
 Jumlah 18 100%

Distribusi Pertolongan Pengobatan


14 13
12
10
8
6 5
Frekuensi
4 Persentase
2 72.20%
0 0.00% 27.80% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
0

Gambar 3.30 Grafik Data Pertolongan Pengobatan

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa


data pertolongan pengobatan di RT 4 yang paling banyak yaitu puskesmas
sebanyak 13 (72.20 %) dan diikuti ke dokter, bidan, perawat sebanyak 5
orang (27.8 %).

7. Data Kematian dalam 1 Tahun

a. Jumlah Kematian dalam 1 tahun


Tabel 3.31 Jumlah Kematian dalam 1 tahun

Jumlah Kematian dalam 1 tahun


Usia  Frekuensi Persentase
1.2
0 - < 1 tahun 0 0%
1 1 - < 5 tahun 0 1 100%
0%
5 - < 15 tahun 0 0%
0.8 > 15 tahun 1 100 %
Jumlah
Jumlah 1 100 %
Persentase
0.6

0.4

0.2

0 0% 0 0% 0 0%
0
0 - < 1 tahun 1 - < 5 tahun 5 - < 15 tahun > 15 tahun

Gambar 3.31 Grafik Data Kematian dalam 1 tahun


Dari tabel jumlah kematian dalam waktu satu tahun di dapatkan hasil
sebanyak pada rentang usia 0 - < 1tahun tidak ditemukan kematian, rentang 1-
< 5 tahun tidak ditemukan kematian, selanjutnya pada rentang usia 5 - < 15
tahun juga tidak ditemukan kematian, hasil terbanyak terjadi pada rentang usia
> 15 tahun yaitu berjumlah 1 orang dengan presentase 100 %.

b. Sebab meninggal

Tabel 3.32 Sebab Meninggal


Penyebab Frekuensi Persentase
1 100 %
Sakit
0 0%
Persalinan
0 0%
Kecelakaan / ruda paksa
PENYEBAB MENINGGAL
0 0%
Lanjut usia
1.2
0 0%
Lain-lain
1 100% …
1
Jumlah 1 100%
0.8
JUMLAH
PERSENTASE
0.6

0.4

0.2

0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
0
Sakit PersalinanKecelakaan / ruda paksaLanjut usia Lain-lain …

Grafik 3.3.2 Sebab Meninggal


Dari Data diatas didapat data bahwa penyebab kematian 1 orang di RT 4
disebabkan karena sakit atau dalam bentuk presentase sebanyak 100 %

c. Pertolongan Sebelum Meninggal (Jumlah Kematian dalam 1 Tahun)


Dari pengkajian yang dilakukan di RT 4 RW X, Kelurahan Srondol Kulon,
Kota Semarang pada tanggal 27 April 2020 tentang pertolongan sebelum
meninggal (jumlah kematian dalam 1 tahun) didapatkan data sebanyak 1
kasus kematian dalam 1 tahun.
Tabel 3.34 Pertolongan Sebelum Meninggal
Pertolongan Sebelum
Jumla Persentas
Meninggal (Jumlah
h e
kematian dalam 1 tahun)
Rumah Sakit 0 0%
Puskesmas 0 0%
Dokter, Bidan, Perawat 0 0%
Pengobatan Alternatif 0 0%
Ditolong sendiri/keluarga 1 100%
Tidak Dilakukan Pertolongan 0 0%
Jumlah 1 100 %

Pertolongan Sebelum Meninggal


1.2
1 100%
1
0.8
0.6
0.4
Jumlah
0.2 Persentase
0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
0

Gambar 3.34 Grafik Pertolongan Sebelum Meninggal

Dari data diatas didapatkan bahwa pertolongan sebelum meninggal di RT


4 (jumlah kematian dalam 1 tahun) yaitu ditolong sendiri.

IV. SITUASI KESEHATAN LINGKUNGAN


1. Perumahan
Tabel 4.1.1 Bentuk Bangunan (Jumlah Rumah)
Bentuk bangunan (jumlah
Frekuensi Persentase
rumah)
Permanen 54 100,00%
Semi permanen 0 0,00%
Darurat 0 0,00%
Jumlah 54 100,00%
Bentuk Bangunan
60 120.00%

50 100.00%

40 80.00%

30 60.00%

20 40.00%

10 20.00%

0 0.00%
Permanen Semi Permanen Darurat

Frekuensi Presentase

Grafik 4.1.1 Bentuk Bangunan (Jumlah Rumah)

Bentuk bangunan berdasarkan jumlah rumah dengan total 54


rumah, dengan rincian 54 rumah (100%) bentuk bangunan permanen.

Tabel 4.1.2 Lantai (Jumlah Rumah)


Frekuen
Lantai (Jumlah rumah)
si Persentase
Tegel / Keramik 53 98,15%
Semen 1 1,85%
Papan 0 0,00%
Tanah 0 0,00%
Jumlah 54 100,00%
Lantai
60 120.00%

50 100.00%

40 80.00%

30 60.00%

20 40.00%

10 20.00%

0 0.00%
Tegel/ Keramik Semen Papan Tanah

Frekuensi Presentase

Grafik 4.1.2 Lantai (Jumlah Rumah)


Lantai berdasarkan jumlah rumah dengan total 54 rumah, dengan
rincian 53 rumah (98,15%) menggunakan tegel/keramik dan 1 rumah
(1,85%) menggunakan semen.

Tabel 4.1.3 Ventilasi (Jumlah Rumah)


Ventilasi (Jumlah Frekuens
Persentase
rumah) i
Cukup 54 100,00%
Kurang 0 0,00%
Jumlah 54 100,00%
Ventilasi
60 120.00%

50 100.00%

40 80.00%

30 60.00%

20 40.00%

10 20.00%

0 0.00%
Cukup Kurang

Frekuensi Presentase

Grafik 4.1.3 Ventilasi (Jumlah Rumah)


Ventilasi berdasarkan jumlah rumah dengan total 54 rumah,
dengan rincian 54 rumah (100%) memiliki cukup ventilasi.

Tabel 4.1.4 Penerangan (Jumlah Rumah)


Penerangan Frekuens
Persentase
(Jumlah rumah) i
Cukup 54 100,00%
Kurang 0 0,00%
Jumlah 54 100,00%
Penerangan
60 120.00%

50 100.00%

40 80.00%

30 60.00%

20 40.00%

10 20.00%

0 0.00%
Cukup Kurang

Frekuensi Presentase

Grafik 4.1.4 Penerangan (Jumlah Rumah)


Penerangan berdasarkan jumlah rumah dengan total 54 rumah,
dengan rincian 54 rumah (100%) memiliki cukup penerangan.

Tabel 4.1.5 Kebersihan dalam Rumah (Jumlah Rumah)


Kebersihan dalam
Frekuens
Rumah (Jumlah Persentase
i
rumah)
Cukup 54 100,00%
Kurang 0 0,00%
Jumlah 54 100,00%
Kebersihan dalam Rumah
60 120.00%

50 100.00%

40 80.00%

30 60.00%

20 40.00%

10 20.00%

0 0.00%
Cukup Kurang

Frekuensi Presentase

Grafik 4.1.5 Kebersihan dalam Rumah (Jumlah Rumah)


Kebersihan dalam rumah berdasarkan jumlah rumah dengan total
54 rumah, dengan rincian 54 rumah (100%) kebersihan dalam rumah
cukup bersih.

Tabel 4.1.6 Kebersihan Lingkungan Rumah (Jumlah Rumah)


Kebersihan
Lingkungan Rumah Frekuensi Persentase
(Jumlah rumah)
Cukup 54 100,00%
Kurang 0 0,00%
Jumlah 54 100,00%
Kebersihan Lingkungan Rumah
60 120.00%

50 100.00%

40 80.00%

30 60.00%

20 40.00%

10 20.00%

0 0.00%
Cukup Kurang

Frekuensi Presentase

Grafik 4.1.6 Kebersihan Lingkungan Rumah (Jumlah Rumah)


Kebersihan lingkungan rumah berdasarkan jumlah rumah dengan
total 54 rumah, dengan rincian 54 rumah (100%) kebersihan lingkungan
rumahnya cukup bersih.

Tabel 4.1.7 Kandang dalam Rumah (Jumlah Rumah)


Kandang dalam
Frekuens
Rumah (Jumlah Persentase
i
rumah)
Ada 8 14,81%
Tidak Ada 46 85,19%
Jumlah 54 100,00%
Kandang dalam Rumah
50 90.00%
45 80.00%
40 70.00%
35
60.00%
30
50.00%
25
40.00%
20
30.00%
15
10 20.00%

5 10.00%

0 0.00%
Ada Tidak ada

Frekuensi Presentase

Grafik 4.1.7 Kandang dalam Rumah (Jumlah Rumah)


Kandang dalam rumah berdasarkan jumlah rumah dengan total 54
rumah, dengan rincian 8 rumah (14,81%) terdapat kandang di dalam
rumahnya dan 46 rumah (85,19%) tidak terdapat kandang di dalam
rumahnya.

2. Pekarangan
Tabel 4.2.1 Pekarangan (Jumlah Rumah)
Pekarangan Frekuens
Persentase
(Jumlah rumah) i
Ada 38 70,37%
Tidak Ada 16 29,63%
Jumlah 54 100,00%
Pekarangan
40 80.00%

35 70.00%

30 60.00%

25 50.00%

20 40.00%

15 30.00%

10 20.00%

5 10.00%

0 0.00%
Ada Tidak Ada

Frekuensi Presentase

Tabel 4.2.1 Pekarangan (Jumlah Rumah)


Pekarangan berdasarkan jumlah rumah dengan total 54 rumah,
dengan rincian 38 rumah (70,37%) memiliki pekarangan dan 16 rumah
(29,63%) tidak memiliki pekarangan.

Tabel 4.2.2 Pemanfaatan Pekarangan (Jumlah Rumah yg ada


Pekarangan)
Pemanfaatan Pekarangan
(Jumlah rumah yg ada Frekuensi Persentase
pekarangan)
Ditanami 3 7,89%
Tidak Ditanami 35 92,11%
Jumlah 38 100,00%
Pemanfaatan Pekarangan
40 100.00%

35 90.00%
80.00%
30
70.00%
25 60.00%
20 50.00%

15 40.00%
30.00%
10
20.00%
5 10.00%
0 0.00%
Ditanami Tidak Ditanami

Frekuensi Presentase

Tabel 4.2.2 Pemanfaatan Pekarangan (Jumlah Rumah yg ada


Pekarangan)
Pemanfaatan pekarangan berdasarkan jumlah pekarangan dengan
total 38 pekarangan, dengan rincian 3 pekarangan (7,89%) ditanami dan 35
pekarangan (92,11%) tidak ditanami.

Tabel 4.2.3 Keadaan Pekarangan (Jumlah Rumah yg ada Pekarangan)


Keadaan pekarangan (Jumlah rumah
Frekuensi Persentase
yg ada pekarangan)
Kering 38 100,00%
Becek 0 0,00%
Tergenang 0 0,00%
Jumlah 38 100,00%
Keadaan Pekarangan
40 120.00%

35
100.00%
30
80.00%
25

20 60.00%

15
40.00%
10
20.00%
5

0 0.00%
Kering Becek Tergenang

Frekuensi Presentase

Tabel 4.2.3 Keadaan Pekarangan (Jumlah Rumah yg ada Pekarangan)


Keadaan pekarangan berdasarkan jumlah pekarangan dengan total
38 pekarangan, dengan rincian 38 pekarangan (100%) dalam keadaan
kering.

3. Kebutuhan air minum


Tabel 4.3.1 Distribusi Sumber Air Berdasarkan Jumlah Rumah

N Sumber Air Frekuensi Persentase


O
1 PAM 54 100%
2 Sumur 0 0%
3 Sungai 0 0%
4 Mata Air 0 0%
Jumlah 54 100%
60
54

50

40

30

20

10
100% 0 0% 0 0% 0 0%
0
PAM Sumur Sungai Mata Air

Frekuensi Persentasi

Grafik 4.3.1 Distribusi Sumber Air Berdasarkan Jumlah Rumah

Distribusi Sumber air berdasarkan jumlah rumah dengan total 54,


dengan rincian 54 (100%) rumah menggunakan PAM sebagai Sumber
air.

Tabel 4.3.2 Distribusi Keadaan Air Berdasarkan Jumlah Rumah

N Keadaan Air Frekuensi Persentase


O
1 Jernih 54 100%
2 Keruh 0 0%
Jumlah 54 100%

Keadaan Air
60

50

40

30

20

10

0
Frekuensi Persentasi

Grafik 4.3.2 Distribusi Keadaan Air Berdasarka Jumlah Rumah


Distribusi keadaan air berdasarkan jumlah rumah dengan total 54,
dengan rincian 54 (100%) air dengan keadaan jernih.

Tabel 4.3.3 Distribusi Pengguanaan Air Minum Berdasarkan Jumlah Rumah

N Penggunaan Air Frekuensi Persentase


O Minum
1 Dimasak 54 100%
2 Tidak dimasak 0 0%
Jumlah 54 100%

Penggunaan Air Minum


Dimasak Tidak dimasak

5400%

0% 100% 0%

Frekuensi Persentasi

Grafik 4.3.3 Distribusi Penggunaan Air Minum Berdasarkan Jumlah Rumah

Distribusi Penggunaan air minum berdasarkan jumlah rumah dengan total


54, dengan rincian 54 (100%) rumah menggunakan Air minum dengan
cara dimasak.

4. Tempat pembuangan air limbah


Tabel 4.4.1 Distribusi Pembuangan Air Limbah Berdasarkan Jumlah Rumah

NO Tempat Pembuangan Frekuensi Persentase


Air Limbah
1 Diselokan 54 100%
2 Disungai 0 0%
3 Dicomberan 0 0%
4 Disembarang 0 0%
Jumlah 54 100%

Tempat pembuangan air limbah


Frekuensi Persentasi

54

100% 0 0% 0 0% 0 0%

Diselokan Disungai Dicomberan Disembarang

Grafik 4.4.1 Distribusi Pembuangan Air Limbah Berdasarkan Jumlah Rumah

Distribusi Pembuangan air limbah berdasarkan jumlah rumah


dengan total 54, dengan rincian 54 (100%) rumah membuang air limbah
di selokan.

Tabel 4.4.2 Keadaan Tempat Pembuangan Air Limbah Berdasarkan

Jumlah Rumah

NO Keadaan Tempat Frekuensi Persentase


Pembuangan Air
Limbah

1 Lancar 54 100%
2 Tergenang 0 0%
Jumlah 54 100%
Keadaan Tempat Pembuangan Air Limbah

54

100% 0 0%

Lancar Tergenang

Grafik 4.4.2 Distribusi Keadaan Tempat Pembuangan Air Limbah Berdasarkan


Jumlah Rumah

Distribusi keadaan tempat pembuangan air limbah berdasarkan


jumlah rumah dengan total 54, dengan rincian 54 (100%) sehingga dapat
dikatakan bahwa keadaan tempat pembuangan air limbah di rumah
tampak lancar.

5. Pembuangan sampah
Tabel 4.5.1 Distribusi Pembuangan Sampah Berdasarkan Jumlah Rumah
Jenis Pembuangan Frekuensi Persentase
Bak Sampah 0 0%
Lobang Sampah 0 0%
Ditimbun 0 0%
Dibakar 54 100%
Disungai 0 0%
Disembarang 0 0%
Jumlah 54 100%
Pembuangan sampah
60 120%

50 100%

40 80%

30 60%

20 40%

10 20%

0 0%
Bak Sampah lobang sampah ditimbun di bakar disungai disembarang

Frekuensi Presentase

Grafik 4.5.1 Distribusi Pembuangan Sampah Berdasarkan Jumlah Rumah


Distribusi pembuangan sampah berdasarkan jumlah rumah dengan
total 54, dengan rincian 54 (100%) rumah membuang sampah dengan cara
dibakar.

6. Pembuangan tinja
Tabel 4.6.1 Kebiasaan Buang Air Besar (BAB) -- (Jumlah Rumah)
Kebiasaan BAB Frekuensi Presentase
Kakus Milik Sendiri 53 98%
MCK Umum 0 0%
Sungai 0 0%
Sawah 0 0%
Sembarangan 0 0%
Lain-lain 1 2%
Jumlah 54 100%
Kebiasaan BAB
60
53
50

40

30

20

10
98% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 1 2%
0

Frekuensi Presentase

Grafik 4.6.1 Kebiasaan Buang Air Besar (BAB) -- (Jumlah Rumah)


Distribusi Kebiasaan Buang Air Besar Berdasarkan jumlah rumah
yaitu dengan total 54, dengan rincian 53 (98%) kakus milik sendiri dan 1
(2%) lain-lain.

Tabel 4.6.2 Keadaan Kakus (Jumlah Kakus Milik Sendiri)


Frekuens
Keadaan Kakus i Presentase
Bersih 53 98%
Kotor 1 2%
Jumlah 54 100%
Keadaan Kakus
60 120%

50 100%

40 80%

30 60%

20 40%

10 20%

0 0%
bersih kotor

frekuensi Presentase

Grafik 4.6.2 Keadaan Kakus (Jumlah Kakus Milik Sendiri)


Distribusi keadaan kakus berdasarkan milik sendiri yakni dengan
total 54, dengan rincian 53 (98%) kakus berdasarkan milik sendiri dengan
keadaan bersih, dan 1 (2%) kaskus berdasarkan milik sendiri dinyatakan
kotor.

Tabel 4.6.3 Jarak Septik Tank dengan Sumur (Jumlah Kakus Milik
Sendiri)
Jarak Septi Tank dengan
Sumur Frekuensi Presentase
Lebih dari 10 meter 53 98%
Kurang dari 10 meter 1 2%
Jumlah 54 100%
Jarak Septi Tank dengan Sumur
60 120%

50 100%

40 80%

30 60%

20 40%

10 20%

0 0%
lebih dari 10 meter kurang dari 10 meter

Frekuensi presentase

Grafik 4.6.3 Jarak Septik Tank dengan Sumur (Jumlah Kakus Milik
Sendiri)
Distribusi Jarak Septi Tank Dengan Sumur Berdasarkan Kakus
Milik Sendiri dengan jumlah 54, dengan rincin 53 (98%) jarak septi tank
dengan sumur lebih daari 10 meter, dan 1 (2%) jarak septi tank dengan
sumur kurang dari 10 meter.

Tabel 4.6.4 Keadaan MCK Umum (Jumlah KK yang menggunakan MCK


Umum)
MCK umum frekuensi Presentase
Bersih 0 0%
Kotor 0 0%
Jumlah 0 0%
MCK Umum
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
frekuensi Presentase

bersih kotor

Grafik 4.6.4 Keadaan MCK Umum (Jumlah KK yang menggunakan MCK


Umum)
Distribusi MCK Umum Berdasrkan Jumlah KK yang
Menggunakan MCK berjumlah 0, dengan rincian 0 MCK yang bersih dan
0 MCK yang kotor dalam arti tidak ada warga RT 4 yang menggunakan
MCK Umum.

7. Vektor/ serangga
Tabel 4.7.1 Vektor Lalat (Jumlah Rumah)
Frekuens
Vektor Lalat i Persentase
Sedikit 54 100,00%
Banyak 0 0,00%
Jumlah 54 100,00%
Vektor Lalat
60 120.00%

50 100.00%

40 80.00%

30 60.00%

20 40.00%

10 20.00%

0 0.00%
Sedikit Banyak

Frekuensi Presentase

Grafik 4.7.1 Vektor Lalat (Jumlah Rumah)


Distribusi Vektor serangga berdasarkan jumlah rumah dengan total
54 rumah, dengan rincian 54 rumah (100%) dengan jumlah vector lalat
sedikit.

Tabel 4.7.2 Vektor Nyamuk (Jumlah Rumah)


Frekuens
Vektor Nyamuk i Persentase
Sedikit 54 100,00%
Banyak 0 0,00%
Jumlah 54 100,00%
Vektor Nyamuk
60 120.00%

50 100.00%

40 80.00%

30 60.00%

20 40.00%

10 20.00%

0 0.00%
Sedikit Banyak

Frekuensi Presentase

Grafik 4.7.2 Vektor Nyamuk (Jumlah Rumah)


Distribusi Vektor serangga berdasarkan jumlah rumah dengan total
54 rumah, dengan rincian 54 rumah (100%) dengan jumlah vector nyamuk
sedikit.

Tabel 4.7.3 Vektor Kecoak (Jumlah Rumah)


Frekuens
Vektor Kecoak i Persentase
Sedikit 54 100,00%
Banyak 0 0,00%
Jumlah 54 100,00%
Vektor Kecoak
60 120.00%

50 100.00%

40 80.00%

30 60.00%

20 40.00%

10 20.00%

0 0.00%
Sedikit Banyak

Frekuensi Presentase

Grafik 4.7.3 Vektor Kecoak (Jumlah Rumah)


Distribusi Vektor serangga berdasarkan jumlah rumah dengan total
54 rumah, dengan rincian 54 rumah (100%) dengan jumlah vector kecoak
sedikit.

Tabel 4.7.4 Vektor Tikus (Jumlah Rumah)


Frekuens
Vektor Tikus i Persentase
Sedikit 54 100,00%
Banyak 0 0,00%
Jumlah 54 100,00%
Vektor Tikus
60 120.00%

50 100.00%

40 80.00%

30 60.00%

20 40.00%

10 20.00%

0 0.00%
Sedikit Banyak

Frekuensi Presentase

Grafik 4.7.4 Vektor Tikus (Jumlah Rumah)


Distribusi Vektor serangga berdasarkan jumlah rumah dengan total
54 rumah, dengan rincian 54 rumah (100%) dengan jumlah vector tikus
sedikit.

8. PSN
Tabel 4.8.1 Jumlah Rumah Yang Melaksanakan PSN

Menguras Bak Frekuensi Persentase


Seminggu 1 x 50 92,6 %
Kadang-kadang 4 7,4 %
Jumlah 54 100,0 %

Rumah Yang Melakukan PSN Menguras Bak


60

50
50

40

30

20

10
4
92.6% 7.4%
0
Seminggu 1 x Kadang-kadang

Frekuensi Presentase
Grafik 4.8.1 Jumlah Rumah Yang Melaksanakan PSN

Situasi kesehatan lingkungan rumah yang melakukan PSN di RT 4


RW 10 Kelurahan Srondol Kulon sebanyak 54 rumah sebagai berikut.
Yang melakukan PSN menguras bak seminggu 1 x sebanyak 50 rumah
( 92,7 % ), adapun yang menguras bak kadang-kadang sebanyak 4 rumah (
7,4 % ).

V. Situasi Sosial Ekonomi

5.1 Tabel Alokasi Dana untuk jaminan kesehatan (Jumlah KK)

Ada/Tidak Frekuensi Persentase


Ada 51 88 %
Tidak Alokasi Dana untuk Jaminan
7 Kesehatan 12 %
Jumlah
120 58 100 %

100

80
Persentase Frekuensi
60
100
88
40

20

12
0
Ada Tidak Jumlah Total
5.2 Diagram Alokasi Dana untuk jaminan kesehatan (Jumlah KK)

Dari total 58 jumlah KK pada RT 04 RW 10 Kelurahan Srondol


Kulon, sebagaian besar KK dengan jumlah 51 KK (88 %) ada alokasi dana untuk
jaminan kesehatan.

5.3 Tabel Keaktifan keluarga dalam organisasi sosial (Jumlah KK)

Ada/Tidak Frekuensi Persentase


Ada 51 88 %
Tidak 7 12 %
Jumlah 58 100 %

Keaktifan Keluarga Dalam Organisasi Sosial


120

100

80
Persentase Frekuensi
60
100
88
40

20

12
0
Ada Tidak Jumlah Total
5.3 Tabel Keaktifan keluarga dalam organisasi sosial (Jumlah KK)

Dari total 58 jumlah KK pada RT 04 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon,


sebagaian besar KK dengan jumlah 51 KK (88 %) ada keaktifan keluarga dalam
organisasi sosial.

VII. Sarana-sarana
1. Sarana Komunikasi / informasi
Tabel 7.1 Sarana Komunikasi/informasi RT 04

Tipe Komunikasi Frekuensi Persentase

Radio 0 0%
Televisi 54 100%
Koran 0 0%
Telepon/HP 0 0%

Jumlah 54 100%

60

50

40

30

20

10

0
Tipe Komunikasi Radio Televisi Koran Telepon/HP

Grafik 7.1 Sarana Komunikasi/informasi RT 04

Sarana komunikasi/informasi yang ditemukan dari jenis Radio, Televisi,


Koran sampai dengan Telepon/HP total sebanyak 54. Televisi menjadi sarana
komunikasi/informasi yang paling banyak digunakan dengan jumlah 54 (100%).
Sarana komunikasi/informasi yang paling sedikit digunakan adalah Radio 0 (0%),
Koran 0 (0%), dan Telepon/HP 0 (0%).

2. Sarana Transportasi keluarga


Distribusi sarana transportasi keluarga RT 04 Kelurahab Srondol Kulon
Kota Semarang Tahun 2020
Tabel 7.2 Transportasi keluarga RT 04

Sarana Transportasi Frekuensi Persentase


Mobil 3 5%
Sepeda Motor 55 90%
Sepeda 3 5%
Transportasi umum 0 0%
(angkutan kota,
becak)
Jumlah 61 100%

60
50
40
30
Proporsi jumlah penduduk RT 04
20 Kelurahan Srondol Kulon
berdasarkan sarana transportasi
10 keluarga Frekuensi RT 04
0

Proporsi jumlah penduduk RT 04


Kelurahan Srondol Kulon
berdasarkan sarana transportasi
keluarga Presentase RT 04

Grafik 7.2 Transportasi keluarga RT 04


Diperoleh frekuensi sarana transportasi total sebanyak 61, yang
terbanyak sarana transportasi seluarga adalah sepeda motor sebanyak 55
(90%), sedangkaan yang terkecil adalah transportasi umum (angkutan
kota, becak) 0 (0%).
3. MCK Umum
Distribusi MCK Umum keluarga RT 04 Kelurahan Srondol Kulon Kota
Semarang Tahun 202
Tabel 7.3 MCK Umum RT 04

Sarana MCK Umum Frekuensi RT 04 Persentase


Bersih 1 100%
Kotor 0 0%
Jumlah 1 100%

0.9

0.8

0.7

0.6 Bersih
Kotor
0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

Grafik 7.3 MCK Umum RT 04

Diperoleh frekuensi sarana MCK Umum total sebanyak 1, yang


terbanyak dalam MCK Umum bersih sebanyak 1 (100%), dan kotor 0
(0%).
4. Sarana Pendidikan
Distribusi sarana pendidikan RT 04 Kelurahan Srondol Kulon Kota
Semarang Tahun 2020

Sarana Pendidikan Frekuensi Persentase

Taman Kanak-kanak 1 20%


Sekolah Dasar (SD) 1 20%
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 1 20%

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 1 20%

Perguruan Tinggi 1 20%

Sarana Pendidikan
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
TK SD SMP SMA Perguruan Tinggi

Frekuensi Persentase

5. Sarana Ibadah
Distribusi sarana ibadah keluarga RT 04 Kelurahan Srondol Kulon Kota
Semarang Tahun 2020

Frekuens Persentas
Sarana Ibadah
i e
Masjid 4 45%
Mushola 5 55%
Gereja 0 0%
Lain-lain 0 0%
SARANA IBADAH
6

0
Masjid Mushola Gereja Lain-lain

Frekuensi Persentase

6. Sarana Kesehatan
Distribusi sarana kesehatan keluarga RT 04 Kelurahan Srondol Kulon
Kota Semarang Tahun 2020

Frekuens Persentas
Sarana Kesehatan
i e
Rumah Sakit 1 12.5%
Puskesmas 1 12.5%
Rumah Bersalin 1 12.5%
Balai Pengobatan 1 12.5%
Dokter 1 12.5%
Bidan 1 12.5%
Perawat 1 12.5%
Apotik 1 12.5%
Sarana Kesehatan
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
Rumah Sakit Puskesmas Rumah Balai Dokter Bidan Perawat Apotik
Bersalin Pengobatan

Frekuensi Persentase

Sarana yang ada di RT 4 Kelurahan Srondol Kulon terdiri dari sarana


keluarga dan sarana umum. Untuk sarana pendidikan di lingkungan kelurahan
Srondol Kulon terdapat masing-masing 1 Taman kanak-kanak, SD, SMP, SMP
dan Perguruan tinggi. Untuk sarana ibadah di lingkungan kelurahan Srondol
Kulon terdapat $ masjid dan 5 mushola. Untuk sarana kesehatan terdapat fasilitas
rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, balai pengobatan, dokter, perawat dan
apotik masing-masing 1.

VIII. 12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT

1) Lima Indikator dalam Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak

Tabel 8.1.1 Ibu mengikuti program KB

Ibu mengikuti Frekuensi Persentase


program KB
Ya 30 78.9 %
Tidak 8 21.1 %
Jumlah 38 100%
IBU MENGIKUTI PROGRAM KB
35

30

25

20

15

10

0
Ya Tidak

Frekuensi Persentase

Grafik 8.1.2 Ibu mengikuti program KB

Indikator dalam Ibu yang mengikuti program KB yaitu berjumlah


38 ibu, dengan rincian 30 ibu mengikuti program KB (78.9 %), sedangkan
8 ibu tidak mengikuti program KB (21.1 %)

Tabel 8.1.2 Jumlah Ibu Hamil Memeriksakan Kehamilannya Sesuai Standar

Jumlah Ibu Hamil


Memeriksakan
Frekuensi Persentase
Kehamilannya Sesuai
Standar
Ya 0 0
Tidak 0 0
Jumlah 0 0
Jumlah Ibu Hamil Memeriksakan Kehamilanya Sesuai
Standar
1
0.9
0.8
0.7
Frekuensi
0.6 Persentase
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Ya Tidak

Grafik 8.1.2 Jumlah Ibu Hamil Memeriksakan Kehamilan Sesuai Standar

Indikator dalam Ibu hamil memeriksakan kehamilannya sesuai


standar di kelurahan Srondol Kulon RW X RT 04 tidak ada warga
dikarenakan tidak ada yang hamil.

Tabel 8.1.3 Distribusi Ibu Mengikuti Imunisasi Lengkap

Distribusi Ibu Mengikuti Frekuensi Persentase


Imunisasi Lengkap
Ya 6 100 %
Tidak 0 0
Jumlah 6 100%

Distribusi Ibu Mengikuti Imunisasi Lengkap


7

5
Frekuensi
4 Persentase

0
Ya Tidak

Grafik 8.1.3 Distribusi Ibu Mengikti Imunisasi Lengkap


Indikator dalam Ibu mengikuti Imunisasi lengkap berjumlah 6
orang, sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh Ibu mengikuti Imunisasi
lengkap di kelurahan Srondol Kulon RW X RT 04.

Tabel 8.1.4 Pemberian ASI Ekslusif

Pemberian ASI Ekslusif Frekuensi Persentase

Ya 6 100 %

Tidak 0 0%

Jumlah 6 100%

Pemberian ASI Eskklusif


7

Frekuensi
4
Persentase
3

0
Ya Tidak

Grafik 8.1.4 Pemberian Asi Eksklusif

Indikator dalam Ibu yang memberikan ASI yaitu berjumlah 6


orang, dengan rincian 6 orang memberikan ASI eksklusif (100 %)

Tabel 8.1.5 Pertumbuhan Balita

Pertumbuhan Frekuensi Persentase


Balita
Ya 6 100 %
Tidak 0 0
Jumlah 6 100%

Pertumbuhan Balita
7

Frekuensi
4
Persentase
3

0
Ya Tidak

Grafik 8.1.5 Pertumbuhan Balita

Indikator dalam memeriksakan pertumbuhan balita berjumlah 6


orang, sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh Ibu memeriksakan
pertumbuhan balita di kelurahan Srondol Kulon RW X RT 04.

2) Dua Indikator dalam Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular &
Pengendalian penyakit TB pada anggota keluarga
Tabel 8.2 Pengendalian Penyakit TB

Pengendalian Penyakit Frekuensi Persentase


TB
Ya 7 100 %
Tidak 0 0%
Jumlah 7 100 %
Pengendalian Penyakit TB
8

5 Frekuensi
Persentase
4

0
Ya Tidak

Grafik 8.2 Pengendalian Penyakit TB

Indikator dalam pengendalian penyakit menular yang diambil yaitu


penyakit TB dengan jumlah penderita TB ada 7 dengan rincian 7 pasien
terkendali.

Tabel 8.3 Pengendalian Penyakit Hipertensi pada Anggota Keluarga

Skrining Hipertensi Frekuensi Persentase


Ya 0 0%
Tidak 0 0%
Jumlah 0%
Pengendalian Penyakit Hipertensi Pada Anggota Keluarga
1
0.9
0.8
0.7
0.6 Frekuensi
Persentase
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Ya Tidak

Grafik 8.3 Pengendalian Penyakit Hipertensi pada Anggota Keluarga

Indikator dalam pengendalian penyakit tidak menular yang diambil


yaitu penyakit hipertensi dan tidak ada yang menderita penyakit hipertensi.

3) Dua indikator dalam perilaku sehat


Tabel 8.3.1 Skrining Keluarga yang Tidak Merokok

Skrining Tidak Frekuensi Persentase


Merokok
Ya 23 39.6 %
Tidak 35 60.4 %
Jumlah 58 100%
Skrinig Tidak Merokok
40

35

30

25 Frekuensi
Persentase
20

15

10

0
Ya Tidak

Grafik 8.3.1 Skrining Keluarga yang Tidak Merokok

Indikator dalam perilaku sehat pada keluarga merokok dengan


jumlah 58 keluarga,dengan rincian terdapat 23 keluarga yang tidak
merokok, dan 35 keluarga yang masih merokok.

Tabel 8.3.2 Skrining JKN/ASKES

Skrining JKN/ASKES Frekuensi Persentase

Ya 51 87,9%

Tidak 7 12,1%

Jumlah 58 100%
Skrining JKN/ASKES
60

50

40
Frekuensi
Persentase
30

20

10

0
Ya Tidak

Grafik 8.3.2 Skrining JKN/ASKES

Indikator dalam perilaku sehat pada keluarga seperti keluarga yang


memiliki JKN/ASKES dengan jumlah 58 keluarga, dengan rincian ada 51
keluarga yang memiliki JKN/ASKES, dan 7 keluarga yang tidak memiliki
JKN/ASKES.

4) Indikator Dalam Poin Rumah / Lingkungan Sehat

Tabel 8.4.1 Jumlah Rumah/Lingkungan Sehat Memiliki Air Bersih

Rumah / Lingkungan Sehat


Frekuensi Persentase
Memiliki Air Bersih

Ya 99%
57

Tidak 1%
1
Jumlah 58 100%
Rumah / Lingkungan Sehat Memiliki Air Bersih
60

50

40
Frekuensi
Persentase
30

20

10

0
Ya Tidak

Grafik 8.4.1 Jumlah Rumah/Lingkungan Sehat Memiliki Air Bersih

Indikator dalam poin rumah/lingkungan sehat dengan jumlah 58


keluarga,dengan rincian terdapat 57 keluarga memiliki air bersih, dan satu
keluarga belum memiliki sumber air bersih.

Tabel 8.4.2 Jumlah Rumah/Lingkungan Sehat Memiliki Jamban

Rumah / Lingkungan
Frekuensi Presentase
Sehat Memiliki Jamban

Ya 57 99%

Tidak 1 1%

Jumlah 58 100%
Rumah / Lingkungan Sehat Memiliki Jamban
60

50

40
Frekuensi
Persentase
30

20

10

0
Ya Tidak

Grafik 8.4.2 Jumlah Rumah/Lingkungan Sehat Memiliki


Jamban

Indikator dalam poin rumah / lingkungan sehat diambil dari rumah


yang memiliki sumber air bersih dan memiliki jamban. Rumah yang
memiliki jamban ada 57 rumah dan 1 rumah tidak memiliki jamban.
BAB III
DIAGNOSA KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DI RT IV
KELURAHAN SRONDOL KULON
3.1 Analisa Data
Tabel 3.1 Analisa Data
Masalah
No Data
Keperawatan/Kesehatan
1 Data Subjektif : Kesiapan Peningkatan
- Manajemen Kesehatan
Data Objektif : berhubungan dengan
- Terdapat 4 (10,50%) pasangan usia kurangnya kesadaran akan
subur tidak mengikuti program pentingnya Keluarga
keluarga berencana (KB) Berencana (KB)
- Terdapat 4 (10,50%) pasangan usia
subur drop out dari program KB.
- Terdapat 2 (50%) PUS tidak
mengikuti program KB karena
ragu-ragu dan 2 (50%) PUS karena
tidak di izinkan oleh suami
- Terdapat 4 (100%) PUS drop out
dari program KB karena lain-lain.
2 Data Subjektif : Pemeliharaan kesehatan
- tidak efektif berhubungan
Data Objektif : dengan permasalahan
- Warga dengan hipertensi sejumlah kesehatan khusus :
7 orang (38,9%) dari 18 warga Hipertensi tidak terkontrol
yang menderita sakit di RT 4.
- Terdapat 7 (100%) orang yang
menderita hipertensi dan tidak
terkendali.
3 Data Subjektif : Perilaku kesehatan
- cenderung beresiko
Data Objektif : berhubungan dengan
- Terdapat 35 (60,4%) orang dari sebagian besar warga yang
jumlah 58 warga RT 4 yang merokok
merokok
- Terdapat 7 (20 %) orang di RT 4
yang terjangkit TB paru.
3.2 Prioritas Masalah
Tabel 3.2 Prioritas Masalah
No Masalah Kesehatan/ A B C D E F G H Skor Urutan
. Keperawatan Total Prioritas
1 Keluarga Berencana
5 4 4 4 3 4 4 4 32 1
(KB)
2 Permasalahan
kesehatan khusus :
3 4 4 2 3 3 4 4 27 2
Hipertensi tidak
terkontrol
3 Merokok 3 3 3 2 2 4 3 3 23 3

A. Risiko terjadi
B. Risiko parah
C. Potensi untuk pendidikan kesehatan
D. Minat masyarakat
E. Kemungkinan diatasi
F. Sesuai program pemerintah
G. Sesuai dengan peran perawat
H. Tersedia sumber (waktu, tempat, dana, fasilitas kesehatan)

Keterangan :
Penilaian diberikan dengan retang nilai 0-5
0= rendah
5 = tinggi
3.3 PoA (Plan of Action)
Tabel 3.3 PoA (Plan of Action)
Tempat Waktu Penanggungjawab
No Masalah Rencana
Tujuan Tokoh Mahasiswa
. Kesehatan Tindakan
Masyarakat
1. Keluarga Selama 5 hari, Non Fisik Lingkungan Jumat, 8 Mei Pengurus PKK Devi
Berencana (KB) setelah 1. Lakukan RT IV 2020 RT IV
Data menunjukkan dilakukan pendidikan
1. Terdapat 4 tindakan dapat kesehatan
(10,50%) dicapai hasil : mengenai
pasangan usia 1. Pasangan program
subur tidak usia subur Keluarga
mengikuti (PUS) Berencana
program memahami (KB) serta role
Keluarga mengenai play cara
Berencana program memasang
(KB). Keluarga kondom pria.
2. Terdapat 4 Berencana (jika yang PUS
(10,50%) (KB) tidak mau
pasangan usia 2. Pasangan menggunakan
subur drop out usia subur alat kontrasepsi
saat pelaksanaan (PUS) dapat disarankan
program KB mengikuti menggunakan
3. Terdapat 2 program KB kalender.
(50%) PUS keluarga Disarankan jika
tidak mengikuti berencana ingin memiliki
program KB (KB) anak, maka
karena ragu- melakukan
ragu dan 2 hubungan
(50%) PUS suami istri
karena tidak di (bersenggama)
izinkan oleh dimasa subur
suami tanpa
4. Terdapat 4 menggunakan
(100%) PUS kondom.
drop out dari
program KB
karena lain-lain.
2. Permasalahan Selama 5 hari, Non Fisik Lingkungan Senin, 11 Kader Nia Nandy
kesehatan khusus : setelah 1. Lakukan RT IV Mei 2020 Kesehatan RT
Hipertensi dilakukan pendidikan IV
Data menunjukkan tindakan dapat kesehatan
1. Warga dengan dicapai hasil : tentang
hipertensi 1. Warga hipertensi
sejumlah 7 memahami Fisik
orang (38,9%) penanganan 1. Cek kesehatan
dari 18 warga hipertensi dengan Slogan
yang menderita dan “Srondol
sakit di RT 4. pemeriksaan Hidup Sehat”
2. Terdapat 7 rutin 2. Lakukan senam
(100%) orang 2. hipertensi
yang menderita
hipertensi dan
tidak terkendali.
3. Merokok Selama 5 hari, Non Fisik Lingkungan Rabu, 13 Mei Ketua RT IV Tunggul
Data menunjukkan: setelah 1. Lakukan RT IV 2020
1. Terdapat 35 dilakukan pendidikan
(60,4%) orang tindakan dapat kesehatan
dari jumlah 58 dicapai hasil : tentang bahaya
warga RT 4 Masyarakat merokok dan
yang merokok dapat akibat merokok
2. Terdapat 7 (20 mengurangi dan menggunakan
%) orang di RT menyadari media video.
4 yang tentang bahaya 2. Lakukan
terjangkit TB merokok penempelan
paru. dengan kriteria poster larangan
hasil : merokok
1. Warga didalam rumah
menyadari 3. Lakukan
bahaya demonstrasi
merokok. bahaya asap
2. Warga dapat rokok dengan
mengurangi media botol
kebiasaan yang diberi
merokok rokok dan
baik jumlah kapas
maupun Fisik
jenisnya. 1. Melakukan
3. Warga yang koordinasi
merokok dengan
tidak di Kades/Kader
dalam dalam
rumah. pembangunan
tempat-tempat
perokok aktif
bertujuan
dalam
meminimalisir
pertambahan
perokok pasif.
2. Melakukan
pembuatan
taman berisi
tanaman
TOGA dalam
upaya
meminimalisir
efek merokok.

Anda mungkin juga menyukai