Disusun Oleh :
1. Anggraeni Beti Dwi Lestari 10. Legowo Satrio
2. Arina Ma’rufa 11. Mohamad Syakib
3. Devi Novitasari 12. Nia Nandy Khairunnisak
4. Dwi Puji Lestari 13. Nurul Nginayati
5. Farida Habibaturrahmah 14. Rina Budi Setyaningsih
6. Gita Paradisma 15. Satya Nur Azizah
7. Harlina Dwi Lestari 16. Tunggul Digjoyo Djati
8. Indah Putri Styarini 17. Vindy Adestya Putri
9. Khaerul Anas 18. Wiwin Andriyani
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan praktek keperawatan komunitas di masyarakat merupakan
bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu keperawatan
komunitas secara komprehensif yang merupakan cermin kegiatan pengabdian
pada masyarakat. Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub
sistem keluarga dan sistem sosial yang saling berinteraksi. Keluarga sebagai
sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka dimana terjadi hubungan
timbal balik sekaligus umpan balik dimana keluarga merupakan unit
pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan gabungan antara ilmu
keperawatan, ilmu masyarakat dan sosial yang ditujukan untuk melakukan
upaya pencegahan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta
memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan dalam mengatasi
permasalahan kesehatan. Untuk mengaplikasikan praktek kesehatan
masyarakat diperlukan pengetahuan serta informasi tentang status kesehatan
masyarakat sehingga dapat disusun suatu strategi yang sesuai untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan pendidikan kesehatan untuk
masyarakat sehingga mampu menemukan suatu masalah kesehatan.
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan
aktif dalam seluruh proses perubahan, pengenalan masalah kesehatan sampai
dengan penanggulangan masalah kesehatan, yang melibatkan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai target pelayanan keperawatan
komunitas dengan fokus masyarakat berupa peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam
seluruh aktivitas kegiatan komunitas.
Peningkatan taraf hidup masyarakat di dalam berbagai bidang
kehidupan mengakibatkan pergeseran pada pola kehidupan masyarakat, salah
satunya adalah dalam bidang kesehatan. Dengan berkembangnya paradigma
“Sehat” saat ini, telah terjadi pergeseran upaya-upaya dalam hidup kesehatan
antara lain: berubahnya upaya pengobatan kepada upaya pencegahan dan
peningkatan kesehatan, dari segi kegiatan yang bersifat pasif menunggu klien
berobat di unit-unit pelayanan kesehatan bergeser kepada penemuan kasus
secara aktif. Perubahan ini tentunya akan memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan secara aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit sehingga peran serta
masyarakat perlu terus dikembangkan agar tercapai pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan yang optimal secara mandiri.
Musyawarah Masyarakat RT (MMT) merupakan bentuk dari wadah
memecahkan suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam masyarakat
melalui pengkajian. Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan
komunitas yang telah diperoleh mahasiswa dibangku kuliah, serta sebagai
salah satu upaya menyiapkan tenaga keperawatan yang profesional dan
potensi keperawatan secara mandiri, maka mahasiswa Poltekkes Kemenkes
Semarang Prodi Sarjana Terapan dan Profesi Ners melaksanakan praktek
keperawatan komunitas, keluarga dan kelompok khusus di wilayah RT IV
RW X Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
Praktek keperawatan komunitas digunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan
keluarga, pendekatan kelompok dan pendekatan kepada masyarakat.
Mahasiswa melaksanakan praktek keperawatan komunitas fokus di
wilayah RT IV. Dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas,
keluarga dan kelompok khusus, mahasiswa menggunakan pendekatan proses
keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara
pengumpulan data, kemudian menyusun rencana sesuai dengan permasalahan
yang ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir evaluasi. Pengumpulan data
dimulai selama 5 minggu mulai tanggal 27 April-30 Mei 2020 dengan jumlah
KK 58 dan jumlah penduduk 181. Pengkajian dilakukan dengan
menggunakan teknik wawancara langsung, penyebaran kuesioner, dan
windshield survey yaitu survey yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi
wilayah Kelurahan Srondol Kulon. Data yang diperoleh dari masyarakat
ditabulasi untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang mayoritas
terjadi di masyarakat RT IV RW X Kelurahan Srondol Kulon. Selain itu data
juga diperoleh dari aparatur kelurahan yaitu: Lurah, Ketua RW, Ketua RT dan
Kader Kesehatan yang ada.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan
masyarakat di wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah
kesehatan tersebut bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumber
daya dan potensi yang terdapat di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan Musyawarah Masyarakat RT (MMT), mahasiswa
mampu:
a. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan
masyarakat.
b. Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-
sama dengan warga.
c. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi
masalah kesehatan.
d. Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan
warga.
e. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam
menanggulangi masalah kesehatan yang terdapat pada masyarakat.
f. Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi.
g. Melaksanakan evaluasi terhadap program yang telah disusun
bersama masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang
terjadi.
1.3 Manfaat Praktik Keperawatan Komunitas
1.3.1 Untuk Mahasiswa
1) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
2) Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas
3) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana
dalam menghadapi dinamika masyarakat
4) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan
hubungan interpersonal.
5) Melatih membuat keputusan dalam situasi nyata di masyarakat.
1.3.2 Untuk Masyarakat
1) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan
menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian
masalah kesehatan yang dialami masyarakat.
3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
1.3.3 Untuk Pendidikan
1) Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Semarang khususnya di bidang keperawatan
komunitas.
2) Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan
model praktek keperawatan komunitas selanjutnya.
1.3.4 Untuk Profesi
1) Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi
secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
2) Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas
sehingga profesi mampu mengembangkannya.
3) Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan
masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan
upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.
I. Data Demografi
1. Jumlah Kepala Keluarga
Tabel 1.1 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah Kepala Frekuensi Persentase
Keluarga
RT 4 58 100%
Jumlah 58 100%
58 60
50
40
30
20
10
100%
0
RT 4
Frekuensi Persentase
Grafik 1.1 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga RT 4 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon
2. Jumlah Penduduk
Tabel 2.1 Distribusi Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk
Frekuensi Persentase
181
100%
RT 04
30
15.00%
25
21
20 11.60% 19
10.50% 10.00%
15
11 11
10 6.05% 6.05%
5.00%
5 3
1.70%
0 0.00%
0 - <1 tahun 1 - <5 tahun 5 - <14 14 - <20 20 - <35 35 - <50 50 - <60 >60 tahun
tahun tahun tahun tahun tahun
Frekuensi Persentase
51%
92
50%
90
49%
88
8748% 48%
86
47%
84 46%
82 45%
Laki-laki Perempuan
Frekuensi Persentase
5. Sosial Budaya
a. Jumlah Penduduk RT 04 Menurut Pendidikan
Tabel 5.1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
Frekuensi Persentase
41
Agama Frekuensi Persentase
37
Islam 181 100%
36
28
18
16
5
21%
19%
23%
16%
10%
8%
3%
Bel u m Ti d ak t am at B el u m t am at SD SL TP SL TA PT
sek o l ah SD SD
181
100%
I SLAM
30 40%
30%
20
20%
10 8
10.00% 6 10%
2 2 7.00%
2.50% 2.50% 0 0
0 0.00% 0.00% 0%
Buruh harian Petani Dagang/wira Pegawai Pegawai ABRI Pensiunan
usaha swasta negeri
Frekuensi Persentase
0.8
0.6
Frekuensi
0.4 Persentase
0.2
0
G I II III I II III IV K S SI
BC DP
T T T LIO LIO PA ITI SA
DP DP LIO LIO AT NI
PO PO PO PO A M P U
C HE IM
M
ELU
B
b. KMS Balita
Distribusi KMS balita RT 4 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon Kota
Semarang Tahun 2020
Jumlah 5 100 %
KMS Balita
6
5
5
4
Frekuensi
Persentase
3
100%
1
0 0%
0
Punya Tidak Punya
c. Gizi Balita
Distribusi gizi balita RT 4 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon Kota
Semarang Tahun 2020
4
Frekuensi
Persentase
3
100%
1
0 0% 0 0% 0 0%
0
Gizi lebih Gizi baik Gizi kurang Gizi Buruk
Gambar 3.3 Grafik Gizi Balita
e. Pemeriksaan Balita
Distribusi pemeriksaan balita di RT 4 RW 10 Kelurahan Srondol Kulon
Kota Semarang Tahun 2020
Tabel 3.4 Distribusi Pemeriksaan Balita
Pemeriksaan Balita
6
5
5
2
100% Jumlah
1
0 0% 0 0% 0 0% 0Persentase
0%
0
35
30
25
Frekuensi
20 Persentase
15
10
5
0 0% 100%
0
HAMIL TIDAK HAMIL
Keluarga dengan pasangan usia subur tidak ada yang sedang hamil dari
jumalh pasangan subur sebanyak 38.
Kebiasaan Meneteki
4.5
4
4
3.5
3
Frekuensi
2.5 Persentase
2
1.5
1
1 80%
0.5 20%
0% 0%
0
0 - 2 bulan 3 - 6 bulan 7 - 12 bulan 13 - 24 bulan
25
Frekuensi
20
Persentase
15
10
5 4 4
79.00% 10.50% 10.50%
0
Iya Tidak Drop Out
1.5
Gambar
1 3.17
50% 50% Frekuensi
0.5
Persentase
Grafik
0 0% 0 0%
0
Alasan
Belum
Mengikuti KB
4
4 Grafik
3.5 Alasan
3
Frekuensi Drop
2.5 Persentase
Out
2
1.5
100%
1
0.5
0% 0%
0
Ingin punya anak lagi Kelainan medis/tidak cocok Lain-lain
3. Gizi
a. Jumlah Kebiasaan Makan
Tabel 4.1 Jumlah Kebiasaan Makan
60 58
50
40
30
20
10
0 0% 0 0% 100%
0
Satu Kali Sehari Dua Kali Sehari Tiga Kali Sehari
FREKUENSI Column1
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Kebiasaan Makan
60 58
50
40
30
20
10
100% 0 0%
0
Mengerti Belum Mengerti
FREKUENSI Column1
Cara Memasak
Frekuensi Persentase
Makanam
Mengerti 58 100%
Belum Mengerti 0 0%
Jumlah 58 100%
60 58
50
40
30
20
10
100% 0 0%
0
Mengerti Belum Mengerti
FREKUENSI Column1
Cara Menyajikan
Frekuensi Persentase
Makanan
Mengerti 58 58%
Belum Mengerti 0 0%
Jumlah 58 100%
60 58
50
40
30
20
10
100% 0 0%
0
Mengerti Belum Mengerti
FREKUENSI Column1
Cara Menyimpan
Frekuensi Persentase
Makanan
Mengerti 58 100%
Belum Mengerti 0 0%
Jumlah 58 100%
Jumlah Cara Menyimpan Makanan
70
60 58
50
40
30
20
10
100% 0 0%
0
Mengerti Belum Mengerti
FREKUENSI Column1
4. PERSONAL HYGINE
a. Kebiasaan Mandi Dalam Sehari
Tabel 5.1 Kebiasaan Mandi dalam Sehari
60 58
50
40
30
20
10
0 0% 100% 0 0%
0
Satu kali sehari Dua kali sehari Tiga kali sehari
Frekuensi Column1
60 58
50
40
30
20
10
1 0 0
0
Ya Tidak
Frekuensi Column1
60 58
50
40
30
20
10
0 0% 0 0% 100%
0
Satu kali sehari Dua kali sehari Tiga kali sehari
Frekuensi Column1
60
50
40
30
20
10
0
Tiap hari Tiap dua hari Tiap tiga hari Lebih dari tiga hari
Frekuensi Column1
60
50
40
30
20
10
0 Frekuensi Column1
Kamar mandi sendiri Sungai MCK Lain-lain
5. Data Kesakitan
a. Dalam 1 bulan jumlah yang sakit di RT 4 sebanyak 18 jiwa.
b. Distribusi Data Penyakit yang Diderita dalam Kurun 1 Bulan di RT 4
0.4
0.2
0 0% 0 0% 0 0%
0
0 - < 1 tahun 1 - < 5 tahun 5 - < 15 tahun > 15 tahun
b. Sebab meninggal
0.4
0.2
0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
0
Sakit PersalinanKecelakaan / ruda paksaLanjut usia Lain-lain …
50 100.00%
40 80.00%
30 60.00%
20 40.00%
10 20.00%
0 0.00%
Permanen Semi Permanen Darurat
Frekuensi Presentase
50 100.00%
40 80.00%
30 60.00%
20 40.00%
10 20.00%
0 0.00%
Tegel/ Keramik Semen Papan Tanah
Frekuensi Presentase
50 100.00%
40 80.00%
30 60.00%
20 40.00%
10 20.00%
0 0.00%
Cukup Kurang
Frekuensi Presentase
50 100.00%
40 80.00%
30 60.00%
20 40.00%
10 20.00%
0 0.00%
Cukup Kurang
Frekuensi Presentase
50 100.00%
40 80.00%
30 60.00%
20 40.00%
10 20.00%
0 0.00%
Cukup Kurang
Frekuensi Presentase
50 100.00%
40 80.00%
30 60.00%
20 40.00%
10 20.00%
0 0.00%
Cukup Kurang
Frekuensi Presentase
5 10.00%
0 0.00%
Ada Tidak ada
Frekuensi Presentase
2. Pekarangan
Tabel 4.2.1 Pekarangan (Jumlah Rumah)
Pekarangan Frekuens
Persentase
(Jumlah rumah) i
Ada 38 70,37%
Tidak Ada 16 29,63%
Jumlah 54 100,00%
Pekarangan
40 80.00%
35 70.00%
30 60.00%
25 50.00%
20 40.00%
15 30.00%
10 20.00%
5 10.00%
0 0.00%
Ada Tidak Ada
Frekuensi Presentase
35 90.00%
80.00%
30
70.00%
25 60.00%
20 50.00%
15 40.00%
30.00%
10
20.00%
5 10.00%
0 0.00%
Ditanami Tidak Ditanami
Frekuensi Presentase
35
100.00%
30
80.00%
25
20 60.00%
15
40.00%
10
20.00%
5
0 0.00%
Kering Becek Tergenang
Frekuensi Presentase
50
40
30
20
10
100% 0 0% 0 0% 0 0%
0
PAM Sumur Sungai Mata Air
Frekuensi Persentasi
Keadaan Air
60
50
40
30
20
10
0
Frekuensi Persentasi
5400%
0% 100% 0%
Frekuensi Persentasi
54
100% 0 0% 0 0% 0 0%
Jumlah Rumah
1 Lancar 54 100%
2 Tergenang 0 0%
Jumlah 54 100%
Keadaan Tempat Pembuangan Air Limbah
54
100% 0 0%
Lancar Tergenang
5. Pembuangan sampah
Tabel 4.5.1 Distribusi Pembuangan Sampah Berdasarkan Jumlah Rumah
Jenis Pembuangan Frekuensi Persentase
Bak Sampah 0 0%
Lobang Sampah 0 0%
Ditimbun 0 0%
Dibakar 54 100%
Disungai 0 0%
Disembarang 0 0%
Jumlah 54 100%
Pembuangan sampah
60 120%
50 100%
40 80%
30 60%
20 40%
10 20%
0 0%
Bak Sampah lobang sampah ditimbun di bakar disungai disembarang
Frekuensi Presentase
6. Pembuangan tinja
Tabel 4.6.1 Kebiasaan Buang Air Besar (BAB) -- (Jumlah Rumah)
Kebiasaan BAB Frekuensi Presentase
Kakus Milik Sendiri 53 98%
MCK Umum 0 0%
Sungai 0 0%
Sawah 0 0%
Sembarangan 0 0%
Lain-lain 1 2%
Jumlah 54 100%
Kebiasaan BAB
60
53
50
40
30
20
10
98% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 1 2%
0
Frekuensi Presentase
50 100%
40 80%
30 60%
20 40%
10 20%
0 0%
bersih kotor
frekuensi Presentase
Tabel 4.6.3 Jarak Septik Tank dengan Sumur (Jumlah Kakus Milik
Sendiri)
Jarak Septi Tank dengan
Sumur Frekuensi Presentase
Lebih dari 10 meter 53 98%
Kurang dari 10 meter 1 2%
Jumlah 54 100%
Jarak Septi Tank dengan Sumur
60 120%
50 100%
40 80%
30 60%
20 40%
10 20%
0 0%
lebih dari 10 meter kurang dari 10 meter
Frekuensi presentase
Grafik 4.6.3 Jarak Septik Tank dengan Sumur (Jumlah Kakus Milik
Sendiri)
Distribusi Jarak Septi Tank Dengan Sumur Berdasarkan Kakus
Milik Sendiri dengan jumlah 54, dengan rincin 53 (98%) jarak septi tank
dengan sumur lebih daari 10 meter, dan 1 (2%) jarak septi tank dengan
sumur kurang dari 10 meter.
bersih kotor
7. Vektor/ serangga
Tabel 4.7.1 Vektor Lalat (Jumlah Rumah)
Frekuens
Vektor Lalat i Persentase
Sedikit 54 100,00%
Banyak 0 0,00%
Jumlah 54 100,00%
Vektor Lalat
60 120.00%
50 100.00%
40 80.00%
30 60.00%
20 40.00%
10 20.00%
0 0.00%
Sedikit Banyak
Frekuensi Presentase
50 100.00%
40 80.00%
30 60.00%
20 40.00%
10 20.00%
0 0.00%
Sedikit Banyak
Frekuensi Presentase
50 100.00%
40 80.00%
30 60.00%
20 40.00%
10 20.00%
0 0.00%
Sedikit Banyak
Frekuensi Presentase
50 100.00%
40 80.00%
30 60.00%
20 40.00%
10 20.00%
0 0.00%
Sedikit Banyak
Frekuensi Presentase
8. PSN
Tabel 4.8.1 Jumlah Rumah Yang Melaksanakan PSN
50
50
40
30
20
10
4
92.6% 7.4%
0
Seminggu 1 x Kadang-kadang
Frekuensi Presentase
Grafik 4.8.1 Jumlah Rumah Yang Melaksanakan PSN
100
80
Persentase Frekuensi
60
100
88
40
20
12
0
Ada Tidak Jumlah Total
5.2 Diagram Alokasi Dana untuk jaminan kesehatan (Jumlah KK)
100
80
Persentase Frekuensi
60
100
88
40
20
12
0
Ada Tidak Jumlah Total
5.3 Tabel Keaktifan keluarga dalam organisasi sosial (Jumlah KK)
VII. Sarana-sarana
1. Sarana Komunikasi / informasi
Tabel 7.1 Sarana Komunikasi/informasi RT 04
Radio 0 0%
Televisi 54 100%
Koran 0 0%
Telepon/HP 0 0%
Jumlah 54 100%
60
50
40
30
20
10
0
Tipe Komunikasi Radio Televisi Koran Telepon/HP
60
50
40
30
Proporsi jumlah penduduk RT 04
20 Kelurahan Srondol Kulon
berdasarkan sarana transportasi
10 keluarga Frekuensi RT 04
0
0.9
0.8
0.7
0.6 Bersih
Kotor
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
Sarana Pendidikan
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
TK SD SMP SMA Perguruan Tinggi
Frekuensi Persentase
5. Sarana Ibadah
Distribusi sarana ibadah keluarga RT 04 Kelurahan Srondol Kulon Kota
Semarang Tahun 2020
Frekuens Persentas
Sarana Ibadah
i e
Masjid 4 45%
Mushola 5 55%
Gereja 0 0%
Lain-lain 0 0%
SARANA IBADAH
6
0
Masjid Mushola Gereja Lain-lain
Frekuensi Persentase
6. Sarana Kesehatan
Distribusi sarana kesehatan keluarga RT 04 Kelurahan Srondol Kulon
Kota Semarang Tahun 2020
Frekuens Persentas
Sarana Kesehatan
i e
Rumah Sakit 1 12.5%
Puskesmas 1 12.5%
Rumah Bersalin 1 12.5%
Balai Pengobatan 1 12.5%
Dokter 1 12.5%
Bidan 1 12.5%
Perawat 1 12.5%
Apotik 1 12.5%
Sarana Kesehatan
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Rumah Sakit Puskesmas Rumah Balai Dokter Bidan Perawat Apotik
Bersalin Pengobatan
Frekuensi Persentase
30
25
20
15
10
0
Ya Tidak
Frekuensi Persentase
5
Frekuensi
4 Persentase
0
Ya Tidak
Ya 6 100 %
Tidak 0 0%
Jumlah 6 100%
Frekuensi
4
Persentase
3
0
Ya Tidak
Pertumbuhan Balita
7
Frekuensi
4
Persentase
3
0
Ya Tidak
2) Dua Indikator dalam Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular &
Pengendalian penyakit TB pada anggota keluarga
Tabel 8.2 Pengendalian Penyakit TB
5 Frekuensi
Persentase
4
0
Ya Tidak
35
30
25 Frekuensi
Persentase
20
15
10
0
Ya Tidak
Ya 51 87,9%
Tidak 7 12,1%
Jumlah 58 100%
Skrining JKN/ASKES
60
50
40
Frekuensi
Persentase
30
20
10
0
Ya Tidak
Ya 99%
57
Tidak 1%
1
Jumlah 58 100%
Rumah / Lingkungan Sehat Memiliki Air Bersih
60
50
40
Frekuensi
Persentase
30
20
10
0
Ya Tidak
Rumah / Lingkungan
Frekuensi Presentase
Sehat Memiliki Jamban
Ya 57 99%
Tidak 1 1%
Jumlah 58 100%
Rumah / Lingkungan Sehat Memiliki Jamban
60
50
40
Frekuensi
Persentase
30
20
10
0
Ya Tidak
A. Risiko terjadi
B. Risiko parah
C. Potensi untuk pendidikan kesehatan
D. Minat masyarakat
E. Kemungkinan diatasi
F. Sesuai program pemerintah
G. Sesuai dengan peran perawat
H. Tersedia sumber (waktu, tempat, dana, fasilitas kesehatan)
Keterangan :
Penilaian diberikan dengan retang nilai 0-5
0= rendah
5 = tinggi
3.3 PoA (Plan of Action)
Tabel 3.3 PoA (Plan of Action)
Tempat Waktu Penanggungjawab
No Masalah Rencana
Tujuan Tokoh Mahasiswa
. Kesehatan Tindakan
Masyarakat
1. Keluarga Selama 5 hari, Non Fisik Lingkungan Jumat, 8 Mei Pengurus PKK Devi
Berencana (KB) setelah 1. Lakukan RT IV 2020 RT IV
Data menunjukkan dilakukan pendidikan
1. Terdapat 4 tindakan dapat kesehatan
(10,50%) dicapai hasil : mengenai
pasangan usia 1. Pasangan program
subur tidak usia subur Keluarga
mengikuti (PUS) Berencana
program memahami (KB) serta role
Keluarga mengenai play cara
Berencana program memasang
(KB). Keluarga kondom pria.
2. Terdapat 4 Berencana (jika yang PUS
(10,50%) (KB) tidak mau
pasangan usia 2. Pasangan menggunakan
subur drop out usia subur alat kontrasepsi
saat pelaksanaan (PUS) dapat disarankan
program KB mengikuti menggunakan
3. Terdapat 2 program KB kalender.
(50%) PUS keluarga Disarankan jika
tidak mengikuti berencana ingin memiliki
program KB (KB) anak, maka
karena ragu- melakukan
ragu dan 2 hubungan
(50%) PUS suami istri
karena tidak di (bersenggama)
izinkan oleh dimasa subur
suami tanpa
4. Terdapat 4 menggunakan
(100%) PUS kondom.
drop out dari
program KB
karena lain-lain.
2. Permasalahan Selama 5 hari, Non Fisik Lingkungan Senin, 11 Kader Nia Nandy
kesehatan khusus : setelah 1. Lakukan RT IV Mei 2020 Kesehatan RT
Hipertensi dilakukan pendidikan IV
Data menunjukkan tindakan dapat kesehatan
1. Warga dengan dicapai hasil : tentang
hipertensi 1. Warga hipertensi
sejumlah 7 memahami Fisik
orang (38,9%) penanganan 1. Cek kesehatan
dari 18 warga hipertensi dengan Slogan
yang menderita dan “Srondol
sakit di RT 4. pemeriksaan Hidup Sehat”
2. Terdapat 7 rutin 2. Lakukan senam
(100%) orang 2. hipertensi
yang menderita
hipertensi dan
tidak terkendali.
3. Merokok Selama 5 hari, Non Fisik Lingkungan Rabu, 13 Mei Ketua RT IV Tunggul
Data menunjukkan: setelah 1. Lakukan RT IV 2020
1. Terdapat 35 dilakukan pendidikan
(60,4%) orang tindakan dapat kesehatan
dari jumlah 58 dicapai hasil : tentang bahaya
warga RT 4 Masyarakat merokok dan
yang merokok dapat akibat merokok
2. Terdapat 7 (20 mengurangi dan menggunakan
%) orang di RT menyadari media video.
4 yang tentang bahaya 2. Lakukan
terjangkit TB merokok penempelan
paru. dengan kriteria poster larangan
hasil : merokok
1. Warga didalam rumah
menyadari 3. Lakukan
bahaya demonstrasi
merokok. bahaya asap
2. Warga dapat rokok dengan
mengurangi media botol
kebiasaan yang diberi
merokok rokok dan
baik jumlah kapas
maupun Fisik
jenisnya. 1. Melakukan
3. Warga yang koordinasi
merokok dengan
tidak di Kades/Kader
dalam dalam
rumah. pembangunan
tempat-tempat
perokok aktif
bertujuan
dalam
meminimalisir
pertambahan
perokok pasif.
2. Melakukan
pembuatan
taman berisi
tanaman
TOGA dalam
upaya
meminimalisir
efek merokok.