S DENGAN COMBUSTIO +
RUPTUR TRAKEA DI RUANG RAJAWALI 5A (KANKER PRIA)
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
Oleh :
KELOMPOK 5
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. S
b. No. RM : C796931
c. Tgl lahir/umur : 02April 1995/24 tahun 9 bulan
d. Tanggal Masuk : 04 Januari 2020
e. Jenis Kelamin : Laki-laki
f. Pekerjaan : Nelayan
g. Alamat : Balongmulyo RT.007/RW.003, Kragan, Kab. Rembang
h. Agama : Islam
i. Suku : Jawa
j. Diagnosa medis : Combustio dan Ruptur Trakea
3. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Nyeri dan panas pada luka bakar
b. Riwayat Keperawatan Sekarang
Klien merupakan rujukan dari RSUD DR. R. SOETRASNO REMBANG
diantar ke IGD RSUP DR. KARIADI karena mengalami kecelakaan karena
menabrak gerobak bakso dan leher terkena bagian kaca gerobak dan bagian
dada terkena tumpahan kuah panas sehingga menimbulkan luka bakar pada
badan serta ruptur trakea. Klien mengatakan nyeri pada badan dan terasa panas
sisertai sesak.Klien mengeluh nyeri : p: jika tersentuh di area luka bakar q:
panas dan gatal, r: dada dan perut, s: VAS (5), t: terus menerus. Kesadaran
composmentis, keadaan umum lemah, Hasil pemeriksaan TTV :N: 82x/menit,
RR: 22 x/menit, S: 37.3oC, TD: 130/70 mmhg, terdapat luka bakar 20% pada
daerah dada hingga sedikit pada daerah lengan atas dan area pipi bawah sebelah
kiri, terdapat robekan di area leher dan terdengar suara angin dari lehernya yang
ruptur trakea dan luka lecet bekas jahitan pada lutut kiri.
c. Riwayat Keperawatan Dahulu
Klien sebelumnya belum pernah di rawat di RS. Klien hanya pernah
mengalami demam dan hanya pernah berobat ke klinik saja. Terakhir kali klien
pernah mengalami kecelakaan kecil waktu SMP.
d. Riwayat Keperawatan Keluarga
Dalam keluarga klien, tidak ada yang memiliki riwayat penyakit keturunan
seperti: hipertensi, jantung, diabetes, epilepsi maupun kelainan jiwa).
.
4. Pegkajian Mengacu Pola Fungsional Gordon
a. Pola manajemen dan persepsi kesehatan
Keluarga klien mengatakan bahwa ketika ada salah satu anggota keluarganya
yang sakit langkah awal hanya istirahat mengurangi aktivitas saja kemudian jika
dirasa kondisi semakin memburuk maka segera akan dibawa pelayanan
kesehatan terdekat seperti puskesmas, poliklinik, atau rumah sakit.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
1) Sebelum sakit : Klien mengatakan makan secara teratur 3x sehari dengan
menu beragam seperti nasi, sayur, lauk daging, tempe, dan tahu, buah, air
putih dan klien mengatakan bahwa tidak mempunyai alergi ataupun
pantangan terhadap makanan.
2) Saat sakit : Klien mengatakan bahwa selama sakit klien beum makan
karena tenggorokan sulit untuk menelan dan hanya minum air putih saja
Antropometri :
Berat Badan : 60kg
Tinggi Badan : 160cm
IMT : 60/(1.60)2 = 23,4 kg/m2
Biochemical tanggal 05 Januari 2020 :
Kadar Hb : 17.5g/dL (H)
Ht : 51.5%
Trombosit : 342 uL
Leukosit : 9.3 uL
Albumin : 3.1 (L)
Clinical sign :
Turgor kulit agak kering
Rambut tidak kering
Konjungtiva tidak anemis
Capillary refill : < 2 detik
Diet : Klien diberikan diit bubur halus, sayur dan lauk pauk dari rumah sakit
3x sehari.
c. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit : klien BAB normal 1x/ hari dengan konsistensi lembek,
berwarna kuning kecoklatan dan klien BAK normal 8-10 x/ hari dengan
warna urin kuning tidak keruh dan bau khas urin.
2) Saat sakit : Selama dirumah sakit klien tidak ada masalah dalam BAB
dan klien terpasang DC, dalam sehari dengan urin berwarna kuning tidak
keruh dan bau khas urin, yang membedakan adalah klien melakukan aktifitas
toileting dengan berbaring di tempat tidur menggunakan selang kateter.
d. Pola istirahat dan tidur
1) Sebelum sakit : Klien tidak ada keluhan terkait dengan kebiasaan tidurnya
yaitu 6- 8 jam/ hari.
2) Saat sakit : Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan bahwa
klien tidur sedikit kurang nyenyak karena nyeri luka bakar yang dirasakan.
e. Pola aktivitas dan latihan
a. Sebelum sakit : Klien dapat melakukan aktifitas secara mandiri tanpa
didampingi atau dibantu oleh anggota keluarga yang lain.
b. Saat sakit : Klien dibantu sepenuhnya oleh keluarga ketika akan makan,
minum, berganti pakaian, dan toileting karena terdapat luka bakar dibagian
lengan atas, dada hingga pusat.
f. Pola peran dan hubungan
Klien bisa menjalankan perannya dengan baik sebagai anak. Selama sakit klien
tidak bisa bekerja seperti biasa, klien beristirahat dirumah dan sekarang klien
dirawat dirumah sakit didampingi oleh ibu klien. Serta hubungan klien dengan
lingkungan dirumah juga terlihat baik terbukti ketika klien sakit banyak sanak
saudara dan tetangga yang menjenguk dan mendoakan kesembuhan klien.
g. Pola persepsi kognitif dan sensori
Klien tetap terlihat bersemangat dan mampu menjawab pertanyaan. Klien
mampu mengingat tempat serta orang-orang yang ada disekitarnya. Klien
mengatakan sesak napas yang berlebih dan merasakan nyeri.
P : disentuh pada bagian luka bakar
Q : panas dan gatal,
R : dada hingga pusat dan sedikit pada daerah lengan atas dan pipi kiri bawah
S : skala 5
T : terus menerus
h. Pola persepsi diri dan konsep diri
1) Konsep diri yang ada pada pasien adalah baik.
2) Body image : Pasien tetap percaya diri dengan kondisinya saat ini.
3) Identitas diri : Pasien mengetahui siapa dan ada apa dengan dirinya saat
ini
4) Harga diri : Pasien sudah bisa berinteraksi dengan keluarga.
5) Peran diri : Pasien adalah seorang anak
6) Ideal diri : Pasien percaya bahwa kondisinya akan membaik dan
sehat seperti sebelumnya.
i. Pola seksualitas dan reproduksi
Saat ini klien dirawat di rumah sakit, klien tidak merasa terganggu terhadap hal
tersebut dan klien tidak mempunyai masalah terkait dengan reproduksinya.
j. Pola mekanisme koping
Klien selalu menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan oleh perawat terkait
dengan kondisinya maupun keluarga walaupun dengan kondisi klien yang sulit
untuk berbicara. Klien tetap kooperatif serta mampu menjawab pertanyaan
dengan baik. Klien tetap semangat dengan selalu optimis bahwa akan segera
sembuh.
k. Pola nilai dan kepercayaan
Sebelum sakit pasien masih menjalankan ibadah setiap hari layaknya kewajiban
sebagai seorang namun selama sakit pasien tidak bisa melaksanakan kewajiban
untuk ibadah, pasien hanya bisa berdo’a agar segera diberikan kesembuhan
5. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan Umum
1) Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
GCS : 15
Respon buka mata (E) :4
Respon verbal (V) :5
Respon motorik terbaik (M) : 6
2) Pemeriksaan tanda – tanda vital
Nadi : 91 x/menit
Suhu : 37oC
RR : 22x/menit
TD : 130/70 mmhg
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Hasil MSCT Scan Cervical Tanpa Kontras (04/01/2020):
- Defek pada aspek lateral kiri dinding trakea setinggi corpus vertebra C.4
disertai multiple air buble density pada carotid space kanan kiri, parotid
space kiri, retroparyngeal space kanan kiri, perivertebral space kanan kiri,
faringeal muscosal space kanan kiri, regio colli kanan kiri, regio
supraclavicula kanan kiri, parasternal sampai mediastinum superior
gambaran ruptur trakea disertai emfisema subkutis dan
pneumomediastinum
- Multiple limfadenopati colli level 5 kanan kairi (ukuran terbesar ± 1.18 x
0.69 cm pada level 5 regio colli kiri)
- Sinusitis maksilaris kiri
b. Pemeriksaan Laboratorium
05/01/2020pukul 14.40
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Ket.
Hematologi
Hemoglobin 17.5 g/dL 13.2-17.3 H
Hematokrit 51.5 % 32 – 62
Eritrosit 5.71 10^6/uL 4.4 – 5.9
MCH 30.6 Pg 27 – 32
MCV 90.2 fL 77 – 101
MCHC 34 g/dL 76 – 96
Leukosit 9.3 10^3/Ul 3.8 – 10.6
Trombosit 342 10^3/uL 150 – 400 H
RDW 12.2 % 11.6 – 14.8
MPV 9.7 fL 4.00 – 11.00
Kimia Klinik
Glukosa
111 mg/dL 80-160
sewaktu
SGOT 22 U/L 15-34
SGPT 19 U/L 15-60
Albumin 3.1 g/Dl 3.4-5.0 L
Ureum 17 mg/dl 15-39
Kreatinin 0.8 mg/dl 0.6-1.3
Magnesium 0.8 mmol/L 0.74 –0.99
Calcium 2.0 mmol/L 2.12-2.52 L
Elektrolit
Natrium 135 mmol/L 136-145 L
Kalium 4.1 mmol/L 3.5-5.0
Chlorida 105 mmol/L 95-105
Imunoserologi
Negatif <10
HbsAg 0.12 - Equivocal 1-50 Negatif
Positif >50
05/01/2020pukul 14.40
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Ket.
Koagulasi
Plasma
Prothrombin
Time (PPT)
Waktu
11.0 detik 9.4 – 11.3
Prothrombin
PPT Kontrol 10.9 detik
Partial
Thromboplastin
Time (PTTK)
Waktu
37.0 detik 27.7 – 40.2
Thromboplastin
APPT Kontrol 36.3 detik
07/01/2020pukul 14.40
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Ket.
Hematologi
Hemoglobin 13.7 g/dL 13.2-17.3
Hematokrit 51.5 % 32 – 62
Eritrosit 5.71 10^6/uL 4.4 – 5.9
MCH 30.6 Pg 27 – 32
MCV 90.2 fL 77 – 101
MCHC 34 g/dL 76 – 96
Leukosit 4.9 10^3/Ul 3.8 – 10.6
Trombosit 334 10^3/uL 150 – 400
RDW 12.2 % 11.6 – 14.8
MPV 9.7 fL 4.00 – 11.00
Kimia Klinik
Ureum 17 mg/dl 15-39
Kreatinin 0.8 mg/dl 0.6-1.3
Elektrolit
Natrium 143 mmol/L 136-145
Kalium 4.4 mmol/L 3.5-5.0
Chlorida 110 mmol/L 95-105 H
7. Penatalaksanaan Terapi
Terapi Dosis Rute
NaCl 0.9% 20 tpm Intravena
Ranitidine 50mg/12 jam
Intravena
30mg/8 jam/
Ketorolac
kp (kapan Intravena
perlu)
Ampicilin Sulbactam 1.5gr/8 jam
Intravena
DO:
- Keadaan umum: lemah
- Klien tampak meringis
kesakitan.
- Terdapat luka bakar 20% pada
dada hingga pusat dan sedikit
pada daerah lengan atas dan pipi
kiri bawah
- Terdapat robekan di area leher
/ruptur trakea dan luka lecet
bekas jahitan pada lutut kiri.
- Hasil pemeriksaan TTV:
N : 91 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 37 oC
TD : 110/80 mmhg
D. IMPLEMENTASI
Waktu Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD
Sabtu 1. Memonitor KU dan TTV DS =
04-01-2020 klien Klien masih
09.40-14.00 2. Memonitor status respirasi mengeluh sesak nafas
WIB dan memberikan oksigen dan nyeri dan panas
nasal kanul sesuai pada area luka bakar:
kebutuhan (3 lpm) p: disentuh pada
3. Memposisikan klien bagian luka bakar, q:
(semi-fowler) untuk me panas dan gatal, r:
maksimalkan ventilasi dada hingga pusat dan
4. Memonitor balance cairan sedikit pada daerah
setiap 8 jam: lengan atas dan pipi
Intake- output = 825 – 925 kiri bawah,s: skala 5
= - 100cc (VAS), t: terus
5. Mengajarkan klien teknik menerus
nonfarmakologi: relaksasi DO =
nafas dalam Keadaan umum klien
6. Mengontrol lingkungan tampak lemah
yang dapat mempengaruhi Klien masih tampak
nyeri: suhu ruangan, sesak dan mengang
pencahayaan dan kat bahu pada saat
kebisingan inspirasi dan tarikan
7. Melakukan perawatan luka pada dinding dada
yang tepat dan mencegah Klien masih tampak
terjadinya infeksi meringis kesakitan
8. Berkolaborasi dalam Hasil pemeriksaan
pemberian terapi lanjut TTV:
dan analgetik: injeksi N : 91 x/menit
ketorolac 30mg (terutama RR : 22 x/menit
saat nyeri hebat) S : 37 oC
TD : 110/80 mmhg