Disusun Oleh :
Nama : Irma yurni
NIM : 2014901416
i
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
C. PATOFISIOLOGI
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Kehilangan motorik
a. Hemiplegis, hemiparesis.
b. Paralisis flaksid dan kehilangan atau penurunan tendon profunda
(gambaran lklinis awal ).
2. Kehilangan komunikasi
a. Disartria
b. Difagia
c. Afagia
d. Afraksia
3. Gangguan konseptual
a. Hamonimus hemia hopia (kehilanhan sitengah dari lapang pandang)
vi
b. Gangguan dalam hubungan visual-spasial (sering sekali terlihat pada
pasien hemiplagia kiri)
c. Kehilangan sensori : sedikit kerusakan pada sentuhan lebih buruk dengan
piosepsi, kesulitan dalam mengatur stimulus visual, taktil dan auditori.
4. Kerusakan aktivitas mental dan efek psikologis :
a. Kerusakan lobus frontal : kapasitas belajar memori, atau fungsi
intelektual kortikal yang lebih tinggi mungkin mengalami kerusakan
disfungsi tersebut. Mungkin tercermin dalam rentang perhatian terbatas,
kesulitan dalam komperhensi, cepat lupa dan kurang komperhensi.
b. Depresi, masalah psikologis-psikologis lainnya. Kelabilan emosional,
bermusuhan, frurtasi, menarik diri, dan kurang kerja sama.
5. Disfungsi kandung kemih :
a. Inkontinansia urinarius transia
b. Inkontinensia urinarius persisten / retensi urin (mungkin simtomatik dari
kerusakan otak bilateral)
c. Inkontinensia urin dan defekasi berkelanjutan (dapat menunjukkan
Kerusakan neurologisekstensif) (Brunner & Suddart, 2012).
E fathway
vii
E. PENATALAKSANAAN
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
ix
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny, G
Umur : 68Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
BB : 55kg
No. Rekam Medik 333154
Tanggal Pengkajian : 13 maret 2021
Diagnosa Medik : SH (stroke hemoragik)
2. Riwayat penyakit
Keluhan Utama
Klien mengalami penurunan kesadaran
Riwayat penyakit sekarang :
Ny.G, Umur : 68 tahun datang di IGD Rumah Sakit X didmpingi keluarga dengan keluhan 4 hari sebelum
masuk Rumah Sakit pasien jatuh terpeleset di kamar mandi, mengalami penurunan kesadaran, kelemahan
anggota gerak sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu, pasien tidak dapat berkomunikasi. Keluarga pasien
mengatakan ini merupakan pertama kalinya pasien dibawa ke Rumah Sakit karena stroke. Keluarga
mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit Hipertensi sejak ± 10 tahun. Keluarga pasien mengatakan
dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti DM, Asma dan Hipertensi.
Riwayat penyakit dahulu :
kluaraga pasien mengatakan pasien ada riwata hipertensi sejuk 10
tahun
- Riwayat penyakit sebelumnya:
pasien temples di kamar mandy
Riwayat penyakit keluarga :
Keluarga klien mengatakan mempunyai riwayat peryakit hipertensi tidak
mempunyai riwayat peryakit DM, Asma, dan peryakit menular seperti
HIV, TBC, Hepatitis dll.
3. Pengkajian Kritis B6
a. B1 (Breathing)
Klien tampak sesak nafas, RR :30x/menit, menggunakan NRM
10L,terlihat retraksi dinding dada terdengar suara nafas stridor dan
ronkhi.
b. B2 (Blood)
TD : 180/102 mmHg, N :50 x/menit, S: 36,8, RR: 30x/menit, SPO2
:90%, akral hangat, tidak terdapat sianosis, Map :185 mmHg.
c. B3 (Brain)
kesadaran somnolen , KU lemah, GCS E:2V:2M:4 , PUPIL 3mm/3mm.
d. B4 (Bowel)
Klien terpasang NGT, cairan yang keluar berwarna hijau
kehitaman,dilakukan bilas lambung , belum mendapatkan diit apapun,
bising usus 22x/menit.
e. B5 (Bladder)
Diuresis yang keluar dari jam 10.00 Wib-12.00Wib sebanyak 400cc
f. B6 (Bone)
Terpasang infus NS 20tpm, tidak terdapat edema pada ekstremitas,
Tonus otot tidak ada masalah tidak terdapat gangguan hemiparesis
pada ekstremitas.
4. Pola fungsional
1. pola oksigenasi
Sebelum sakit : klien dapat bernafas secara normal tanpa alat bantu
pernafasan
Saat dikaji : klien sesak nafas, RR: 30x/menit menggunakan
NRM 10 liter.
2. Pola nutrisi
Sebelum sakit : keluarga klien mengatakan klien sehari makan bisa
makan 5x menggunakan lauk pauk dan
sayur,minum air putih 8-11 gelas per hari,minum
teh pada waktu pagi hari.
Saat dikaji : klien terpasang NGT belum mendapatkan diit
apapun dari RS.
3. Pola kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit :Klien dapat beristirahat dengan nyenyak, tidur +/_
5-6 jam
Saat dikaji :Klien berbaring lemas diatas tempat tidur
(kesadaran sopnolen),Dan di restraint.
4. Pola eliminasi
Sebelum sakit :Keluarga klien mengatakan klien BAB dan BAK
Sudah tidak terkontrol lagi setelah terkena stroke
yang pertama,BAB dan BAK Di sembarangan
tempat.
Saat dikaji :Klien belum BAB selama di RS terpasang DC
kateter Urin buang 3 jam 400cc
5. Pola aktivitas
Sebelum sakit : Klien dapat beraktivitas tanpa bantuan orang lain.
Saat dikaji : Klien hanya berbaring ditempat tidur dan segala
keperluan dibantu oleh perawat.
6. Pola berpakaian
Sebelum sakit : Klien dapat berpakaian secara mandiri tanpa
bantuan orang lain.
Saat dikaji : Klien dalam berpakaian dibantu oleh perawat.
7. Pola menjaga suhu tubuh
Sebelum sakit :Klien jika merasa dingin menggunakan selimut/
pakaian tebal serta minum air hangat, jika panas
memakai pakaian tipis dan menggunakan kipas
angin
Saat dikaji :Klien menggunakan pakaian dari ruang ICU dan
menggunakan selimut.
8. Pola personal hygiene
Sebelum sakit : Klien mandi 2x sehari dan menggosok gigi 2x
sehari secara mandiri
Saat dikaji : Klien hanya diseka 2x/hari pada pagi dan sore hari.
9. Pola Aman dan nyaman
Sebelum sakit : Klien merasa aman dan nyaman berada di diantara
keluarganya dan mampu mengindari dari bahaya
sekitar
Saat dikaji : Klien tampak gelisah dan di restraint pada kedua
kaki dan tangannya.
10. Pola komunikasi
Sebelum sakit :Keluarga Klien mengatakan klien sulit berbicara
setelah terkena stroke yang pertama 2 bulan yang
lalu jadi sulit berkomunikasi.
Saat dikaji : Klien tidak dapat berbicara mulut tampak tidak
simetris (menceng) belum sadar,kesadaran
somnolen.
11. Pola rekreasi
Sebelum sakit :Keluarga klien mengatakan klien senang
berkumpul dengan keluarganya untuk
berekreasi,dan berjalan jalan ketika pagi hari di
sekitar rumah.
Saat dikaji : Klien hanya terbaring lemas ditempat tidur ,dan di
temani oleh keluarganya ketika jam besuk.
12. Pola kebutuhan bekerja
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan hanya bekerja sebgai
petani sebelum terkena stroke.
Saat dikaji :-
5. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Lemah
kesadaran : Somnolen
TD : 180/102mmHg
N :50x/menit
RR : 30x/menit
S : 36,80C
a. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : mesoschopal, rambut beruban, tampak sedikit kotor
2) Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid
3) Mata : simetris, konjungtiva ananemis, sclera aniterik,pupil 3mm/3mm.
4) Telinga : simetris, terdapat serumen sedikit
5) Mulut : mukosa bibir kering,mulut tampak tidak simetris
(menceng) , tidak ada stomatitis, gigi tampak kotor, gigi tampak mulai
ompong.
6) Dada
Paru-paru
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, terdapat retraksi dinding dada
Palpasi : Ekspansi dinding dada seimbang
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronhki
Jantung
Inspeksi : tidak terlihat ictus cordis pada region 2 sd 5
sinistra.
Palpasi :teraba ictus cordis.
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1 dan S2 murni tidak terdapat suara jantung
tambahan atau abnormal.
Abdomen
Inspeksi : supel, tidak ada lesi dan tidak ada bekas operasi
Auskultasi : bising usus 22x/menit
palpasi : tidak ada pembesaran hepar dan limpha
perkusi : timpani
7) Genetalia dan Rektum: terpasang DC.
8) Ekstermitas :
o Atas : terpasang infus NS di tangan kiri,dengan pemberian obat
catapres melalui syring pump .
o Bawah : tidak ada edema
6. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan
13 juli 1. Lekosit 12,66 3,8-10,6 /ul
2017 2. GDS 141 70-105 Mg/dl
3. Eosinofil 0,4 2,0-4,0 %
4. Neotrofil 86,6 50-70 %
5. Limfosit 6,9 25-40 %
b. Pemeriksaan ST Scan
Dari hasil CT-Scan pada tanggal 13 juli 2017 terdapat pendarahan di
lobus temporalis dextra dengan edema cerebri.
c. Pemeriksaan Thoraks
Dari hasil RO Thorax pada tangal 13 juli 2017 pulmo masih tampak
normal , cardiomegaly.
d. Pemeriksaan Lain-lain
- Pemeriksaan EKG : tanggal 13 juli 2017 : sinus tachy cardi.
7. Terapi
Tanggal NO Nama therapy Dosis
Keterangan:
1: berat,2: cukup berat, 3:sedang,
4:ringan, 5: tidak ada keluhan.
=IR,Intervensi respon.
= ER,Evaluasi respon.
3. Risiko jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan Fall Prevention
selam 3x24 jam diharapakan masalah
1. Mengidentifikasi deficit kognitif atau fisik
keperawatan gangguan komunikasi
yang dapat meningkatkan potensi jatuh.
verbal teratasi dengan kriteria hasil :
2. Mengidentifikasi perilaku dan faktor yang
NO Indikator 1 2 3 4 5
mempengaruhi risiko jatuh.
1 Menempatkan
3. Gunakan rel sisi tempat tidur (penghalang
penghalang
tempat tidur) untuk mencegah jatuh dari
untuk mencegah
tempat tidur.
jatuh
4. Lakukan restraint untuk mencegah jatuh
2 Meminta
(jika pasien gelisah mengalami penurunan
bantuan
kesadaran).
3 Kontrol
5. Membantu semua kebutuhan ADLs klien.
ketidakmampuan
6. Berikan penanda untuk memberikan
beristirahat.
peringatan pada staf bahwa pasien
4 Menggunakan
berisiko jatuh.
alat bantu
dengan benar
5 Memberikan
pencahayaan
yang memadai.
6 Memperhatikan
peringatan
ketika
mengambil
pengobatan yang
meningkatkan
risiko jatuh
Keterangan:
1: berat,2: cukup berat, 3:sedang,
4:ringan, 5: tidak ada keluhan.
=IR,Intervensi respon.
= ER,Evaluasi respon.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/ Jam/Dx Implementasi Respon TTD
13 Mare 2020t / (2) - Memposisikan klien head up 300. - Klien tampak tidak sadar (sopnolen).
Jam 10.00-11.00 - Memberikan O2 NRM - O2 Masuk NRM 1OL.
wib - Memberikan obat catapres - catapres 300 mg dalam 50 nacl jalan 2cc/
jam (syrim pums).
14 Maret 2021/(3) - Memasang tanda risiko jatuh pada gelang - Terpasang tanda (fall risk) berwarna kuning
Jam 10.00-11.00 klien pada gelang identitas klien.
wib - Melakukan fiksasi atau restrent pada kedua - Terpasang fiksasi pada kedua tangan dan
tangan dan kaki. kaki.
14 Maret 201/(2) - Memonitor KU dan kesadaran klien. - Keadaan umum lemah,kesadaran sonolen
Jam 11.00 -13.30 - Memberikan manitol. GCS E2,M4,V3.
wib - Memberikan injeksi kalnex. - Manitol masuk 125 cc IV line.
- Memberikan injeksi piracetam - Kalnex masuk 500 mg melalui IV line
- Memonitor vital sign klien - Piracetam masuk 1 gr melalui IV line.
- TD : 149/87 mmHg
HR :102 x/menit.
RR : 28x/ menit
S : 38,70C.
15 Maret 20217/(1) - Melakukan suction . - Sekret berwarna kuning kental.
Jam 09- 10.00 - Melakukan masase di bagian pada bagian - Klien tampak gelisah.
wib punggung dan menepuk –nepuk.
15 Maret li 20213) - Memenuhi semua kebuthan ADLs klien - Perawat membantu semua kebutuhan klien.
Jam 10.00- 11.00 - Memberikan edukasi kepada keluarga - Keluarga tampak mengerti yang di jelaskan
wib. tentang di lakukannya restraint. perawat.
15 Maret 2021( 2) - Memonitor KU dan kesadaran klien. - Keadaan umum lemah,kesadaran sonolen
Jam 11.00-13.50 - Memberikan manitol. GCS E4,M4,V3.
wib. - Memberikan injeksi kalnex. - Manitol masuk 125 cc IV line.
- Memberikan injeksi piracetam - Kalnex masuk 500 mg melalui IV line
- Memberikan injeksi sanmol 100 ml. - Piracetam masuk 1 gr melalui IV line.
- Monitor vital sign. - Sanmol masuk 100 ml melalui IV line.
- TD : 139/98 mmHg
HR :99 x/menit.
RR : 25x/ menit
S : 380C.
VI. EVALUASI
1 S: -
O: Klien tampak lemah,somnolen,terdengar suara nafas stridor dan ronchi,RR30x/ menit,suction
+,secret hijau kekuningan kental,O2 NRM 10L,SPO2: 85 %.
A: Masalah ketidakefektifa bersihan jalan nafas teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi.
- Magement airway
- Suction
- Monitor SPO2 klien.
3 S: -
O: Klien lemah,somnolen,GCS E2,V2,M4,tampak gelisah,klien di restraint tangan dan
kaki,terpasang penghalang pada sisi bed.
A: Masalah risiko jatuh teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
- Monitor KU klien,
- Memasang penghalang pada bed.
14 maret 2021 2 S: -
O: KU lemah,kesadaran somnolen GCS E2,M4,V2, gelisah,febris,diit sonde masuk 200cc,terapi
masuk ,hemodinamik stabil, TD 159/113 mmHg,HR 124x/Menit, RR 25 x/menit.Suhu 38,5 0
C,O2 NRM 10L,SPO2 95%,MAP 203,sanmol infus masuk 100 ml,diuresis 750cc
A: Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor hemodinamik.
- Observasi tingkat kesadaran.
- Management nutrisi.
1 S: -
O: Klien tampak lemah,somnolen,terdengar suara nafas stridor dan ronchi,RR26x/ menit,suction
+,secret hijau kekuningan kental,O2 NRM 10L,SPO2: 90 %,Klien tampak gelisah.
A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi
- Management airway.
- Suction
- Monitor vital sign.
3 S: -
O: Klien lemah,somnolen,GCS E2,V2,M4,tampak gelisah,klien di restraint tangan dan
kaki,terpasang penghalang pada kedua sisi bed.
A: Masalah risiko jatuh teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
- Monitor KU klien,
- Memasang penghalang pada bed.
NO TINDAKAN
1 Orientasi
a. Mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjelaskan prosedur tindakan.
e.Menanyakan kesiapan pasien.
2 Fase kerja
a.Membaca basmalah
b.Mencuci tangan
c. Observasi keadaan pasien
d. Pasang pengaman pada tempat tidur klien.
e. Memeriksa vital sign awal klien terlebih dahulu
f.Memberikan posisi kepala elevasi ( 30ᵒ) dengan cara di naikan
bednya pada pagian kepala atau bisa menggunakan satu bantal di
bawah kepala pasien.
g.Memeriksa vital sign klien.
h.Menanyakan respon klien.
i.Merapihkan klien.
j.Membaca hamdalah.
k.Mencuci tangan.
3. Fase terminasi
a.Mengevaluasi tindakan.
b.Menjelaskan rencana tindak lanjut
c.Berpamitan kepada klien
d.Mengucapkan salam.
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. 2018 Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan Stroke. Edisi I.
Yogyakarta: CV. Dianloka.
Batticaca, F. B. 2019. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta:
Salemba Medika.
Black, Joice. M., & Hawk, Jane. H. 2015 Medical Surgical Nursing; clinical management for positive
outcomes. 7th Edition. St. Louis : Elsevier. Inc
Muttaqin, Arif. 2018. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta :
Salemba Medika
Sudoyo, A. W dkk. 2017. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. FK-UI. Jakarta. Pusat
penerbitan departemen ilmu penyakit dalam FK-UI.