DAFTAR HADIR
PRAKTEK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PRODI NERS STIKES YARSI
PONTIANAK
Nama : MITA PRIASTUTI
NIM : 891221032
Unit Ruang : RS. Pemangkat
Catatan:
• Waktu istirahat sebaiknya dilakukan didalam area RS
• Mahasiswa tidak diijinkan meninggalkan RS selama waktu istirahat
• Perbanyak sesuai lamanya waktu setiap stase
Ruangan : …………………………
Ruangan : …………………………
Ruangan : …………………………
Ruangan : …………………………
ketua kelompok
d. Sinar X abdomen
Menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/obstruksi usus
G. Komplikasi
Menurut Suratun dan Lusianah (2010) komplikasi
yang mungkin terjadi pada Hernia inguinalis lateral yaitu :
a. Hernia berulang
H. Klasifikasi
6. Pengobatan konservatif
Terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan
pemakaian penyangga atau penunujang untuk
mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.
Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis yang
mengalami strangulasi, kecuali pada pasien anak-anak.
Reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri
memegang isi Hernia membentuk corong sedangkan
tangan kanan mendorong kea rah cincin hernia dengan
tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi.
Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan
pemberian sedatif dan kompres es di atas hernia. Bila
reposisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasi besok
harinya. Jika resisi hernia tidak berhasil, dalan waktu
enam jam harus dilakukan operasi segera.
7. Pengobatan operatif
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya
pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi
operatif sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip
dasar operasi hernia terdiri dari herniatomy dan
hernioraphy.
8. Herniotomy
Dilakukan pembebasan kantong hernia sampai
kelehernya, kantong dibukadan isi hernia dibebaskan
kalau adaperlengketan, kemudian reposisi.Kantong
hernia dijahit, ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
9. Hernioraphy
a) Medikasi
1. Anamnesa
a. Identitas Klien
b. Keluhan Utama
nyeri terbakar
fungsinya.
siang hari.
genetic
f. Riwayat Psikososial
1) Aktivitas istirahat
2) Sirkulasi
h. Neurosensori
k. Penyuluhan
fisik berlebihan).
muskuloskeletal, nyeri.
C. Fokus Intervensi
Rencana Keperawatan
SLKI SIKI
Setelah dilakukan tindakan Utama:
selama 3x 24 jam 1. Manajemen nyeri
diharapkan: 2. Pemberian analgesik
Utama: Pendukung:
- Tingkat nyeri 3. Aromaterapi
Tambahan: 4. Dukungan hipnotis diri
- Fungsi gastrointestinal 5. Dukungan pengungkapan kebutuhan
- Kontrol nyeri 6. Edukasi efek samping obat
- Mobilitas fisik 7. Edukasi manajemen nyeri
- Penyembuhan luka 8. Kompres dingin
- Perfusi miokard 9. Edukasi proses penyakit
- Perfusi perifer 10. Edukasi teknik nafas
- Pola tidur 11. Kompres dingin
- Status kenyamanan 12. Kompres panas
- Tingkat cedera 13. konsultasi
14. latihan pernafasan
15. Manajemen efek samping obat
16. Manajemen kenyamanan lingkungan
17. Manajemen medikasi
18. Manajemen sedasi
19. Manajemen terapi radiasi
20. Pemantauan nyeri
21. Pemberian obat
22. Pemberian obat intravena
23. Pemberian obat oral
24. Pemberian obat topikal
25. Pengaturan posisi
26. Perawatan amputasi
27. Perawatan kenyamanan
28. Teknik distraksi
29. Tekhnik imajinasi terbimbing
30. Terapi akupuntur
31. Terapi bantuan hewan
2. Diagnosa2 :Gangguan mobilitas fisik berhubungan
Rencana Keperawatan
SLKI SIKI
Rencana Keperawatan
SLKI SIKI
Setelah dilakukan tindakan selama 3 Utama:
x 24 jam Diharapkan: Utama: - Manajemen imunisasi/vaksinasi
- Tingkat infeksi - Pencegahan infeksi
Tambahan: Pendukung:
- dan jaringan - Dukungan pemeliharaan rumah
- Kontrol risiko - Dukungan perawatn diri :
- Status imun mandi
- Status nutrisi - Edukasi pencegahan luka tekan
- Edukasi seksualitas
- Induksi persalinan
- Latihan batuk efektif
- Manajemen jalan nafas
- Manajemen imunisasi/
Vaksinasi
- Manajemen lingkungan
- Manajemen nutrisi
- Manajemen medikasi
- Pemantauan elektrolit
- Pemantauan nutrisi
- Pemantauan tanda vital
- Pemberian obat
- Pemberian obat intravena
- Pemberian obat oral
- Pencegahan luka tekan
- Pengaturan posisi
- Perawatan amputasi
- Perawatan area insisi
- Perawatan kehamilan resiko
4. Konstipasi D.0049 ) berhubungan dengan Kelemahan otot abdomen
Rencana Keperawatan
SLK SIKI
I
Setelah dilakukan tindakan Utama
selama 3 x 24 jam - Manajemen Eliminasi
Diharapkan Utama : - Mannajemen konstipasi
- Eliminasi fekal
Pendukung
Tambahan : - Dukungan perawatan diri
- Fungsi gastrointestinal - Edukasi diet
- Keseimbangan cairan - Edukasi toilet training
- Keseimbangan elektrolit - Insersi selang nasogastric
- Kontinensia fekal - Latihan eliminasi fekal
- Mobilitasi fisik - Manjemen cairan
- Nafsu makan - Manajemen elektrolit
- Status cairan - Manajemen nutrisi
- - Tingkat keletihan - Manajemen nyeri
- Tingkat nyeri - Manajemen prolapses rectum
- Pemantauan cairan
- Pemberian enema
- Pemberian obat
- Pemberian obat oral
- Pemberian obat rektal
- Penurunan flatus
- Perawatan kehamilan trimester
kedua dan ketiga
- Perawatan pascapersalinan
- Perawatan gastrointestinal
- Perawatan strauma
- Promosi latihan fisik
- Promosi eliminasi fekal
- Reduksi ansietas
- Terapi aktivitas
- Terapi relaksasi
Mita Priastuti
NIM. 891221043
Mengetahui
Pembimbing Akademik
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. D
Umur : 55 Tahun
Tempat/tgl lahir : Sungai Rusa, 2 Maret 1967
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku : Melayu
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kel. Sungai Rusa Kec. Selakau
Diagnosa medik : Post Op Hernia Inguinalis Lateral
B. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Alasan masuk rumah sakit/keluhan utama :
Klien menjalani operasi di rumah sakit Pemangkat Kabupaten Sambas
pada tanggal 17 oktober 2022, pada saat pengkajian dilakukan pada
hari pertama jam 07.00
3. Pernah dirawat
a. Penyakit : Tidak
b. Waktu : Tidak
c. Riwayat operasi : Tidak
C. Kesehatan
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a. Persepsi tentang kesehatan diri :
Klien mengatakan ada benjolan di lipatan paha dan terasa nyeri jika
klien bekerja berat
5) Asuransi/jaminan kesehatan
Klien peserta BPJS
2) Pola diit :
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, klien mengatakan
bisa makan walau terasa nyeri
Makan terakhir : klien menghabiskan ¾ porsi makan yang
diberikan dan setelah itu puasa
3) Nafsu/selera makan :
Tidak ada masalah pada nafsu makan.
Mual : (√) Tidak ada, waktu : -
9) Pola minum/cairan :
Jumlah minum : sekitar 2-3 botol besar air mineral dalam sehari.
Cairan yang biasa diminum : klien mengatakan minum air putih
10) Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir : (√) Tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Suhu tubuh : 36.70C Diaphoresis : (√) Tidak ada
2) Berat badan : 55 kg, tinggi badan : 160 cm, turgor kulit : kulit
terasa lembab dan elastis, tonus otot : kekuatan otot baik.
3) Batuk : (-)
4) Fremitus : normal
3) Pergerakan tubuh :
a) Kemampuan merubah posisi : (√) dengan bantuan
3) Penampilan umum
a) Tampak lemah : (√) ya, jelaskan : klien banyak berbaring dan menahan
nyeri
b) Kerapian berpakaian :
Klien menggunakan kain panjang
4) Pengkajian neuromuskuler
Masa/tonus : baik
Kekuatan otot : 5 5
4 4
Rentang gerak : bebas
Deformitas : (√) tidak ada
5. Istirahat
a. Gejala (subyektif)
1) Kebiasaan tidur : (√) tidak ada, lama tidur : sekitar 6-7 jam sehari.
b. Tanda (obyektif)
1) Tampak mengantuk/mata sayu : (√) tidak ada
6. Sirkulasi
a. Gejala (subyektif)
1) Riwayat hipertensi dan masalahjantung : (√) tidak ada
2) Riwayat edema kaki : (√) tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Tekanan darah : 170/90 mmHg
7. Eliminasi
a. Gejala (subyektif)
1) Pola BAB : frekuensi : klien BAB 1 x/hari, tidak ada kelainan.
b. Tanda (obyektif)
1) Abdomen
a) Inspeksi : abdomen membuncit : Tidak ada
b) Auskultasi : bising usus : 7 x/menit,
Bunyi abnormal (√) tidak ada
(1) Perkusi :
Bunyi tympani : (√) ada, Kembung : (√) tidak ada
Bunyi abnormal : (√) tidak ada
(2) Palpasi :
Nyeri tekan : (√) tidak ada
Nyeri lepas : (√) tidak ada
Konsistensi : lembut, Massa : (√) tidak ada
2) Pola BAB
Konsistensi : Feces lunak, Warna : kekuningan
3) Pola BAK :
Dorongan : normal, tidak membutuhkan dorongan yang kuat
Frekuensi : 6-8 x sehari, retensi : (√) tidak ada
1) Adanya nyeri
P = Paliatif/provokatif (yang mengurangi/meningkatkan nyeri)
- Nyeri berkurang jika tidak bergerak
Q = Qualitas/quantitas (frekuensi dan lamanya keluhan dirasakan
serta deskripsi sifat nyeri yang dirasakan)
- Lama nya kurang lebih 30 – 60 menit
R = Region/tempat (lokasi
sumber dan penyebarannya)
- Ekstremitas bawah
S = Severity/tingkat berat nyeri (skala nyeri 1-10)
- Skala nyeri 6
b. Tanda (obyektif)
1) Status mental
Kesadaran : (√) Composmentis
3) Terorientasi/disorientasi :
Waktu : Tidak ada
Tempat : Tidak ada
Orang : Tidak ada
4) Persepsi sensori :
Ilusi : Tidak ada
Halusinasi : Tidak ada
Delusi : Tidak ada
Afek : Tidak ada
5) Memori :
Saat ini : klien dapat mengingat kejadian yang baru terjadi
Masa lalu : klien dapat mengingat kenangan masa lalu
6) Alat bantu penglihatan/pendengaran : (√) Tidak ada
9. Keamanan
a. Gejala (subyektif)
1) Alergi : Tidak ada
4) Faktor lingkungan :
a) Riwayat penyakit hubungan seksual : (√) tidak ada
b) Riwayat transfusi darah : tidak pernah
Riwayat adanya reaksi transfusi : Tidak ada
b. Tanda (objektif)
1) Suhu tubuh : 36.5ºC, Diaporesis : (√) tidak ada
b. Tanda (obyektif)
1) Status emosional : (√) tenang
b. Tanda (obyektif)
1) Kemampuan berbicara : (√) jelas
b. Tanda (obyektif)
1) Perubahan perilaku : tidak ada
Pemeriksaan penunjang
1. Studi diagnostik
a. USG :
Pada tanggal 14 oktober dilakukan pemeriksaan USG ..dari hasil
a. IVFD RL 20 tetes/menit
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
Kemungkinan penyebab
No. Masalah Data
(pohon masalah)
1. Nyeri akut DS :
DO :
- Bersikap protektif
Nyeri akut
- Pain Assesmen
bergerak
Q : Seperti diiris-iris
S : Skala 6 ( 1 – 10 )
T : Intermiten
- TTV
TD: 170/90 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36,50C
P : 22 x/menit
2. Gangguan Pembedahan DS :
DO :
tidur
Keengganan untuk bergerak/
- Klien nampak gelisah
mobilisasi
- Nampak klien susah
bergerak
Gangguan mobilitas fisik
3. Risiko Tindakan operasi DS :-
Infeksi
Terputusnya kontinuitas DO : -
Risiko infeksi
melakukan pergerakan.
RENCANA KEPERAWATAN
operasinya kalau bergerak - Dari TTV memburuk : memperberat nyeri
1 menjadi membaik 5
DO : - Kontrol lingkungan yang
-
- Ekspresi wajah meringis dapat memperberat nyeri
- Bersikap
- Fasilitasi istirahat dan
protektif Pain
Assesmen tidur c.Edukasi
17/10/2022 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Mobilisasi
Keengganan melakukan pergerakan, selama 3 x 24 jam maka Mobilitasi
a. Observasi
fisik meningkat
ditandai - Identifikasi adanya nyeri atau
( L.05042 ) dengan kriteria hasil :
dengan; DS : keluhan fisik lainnya
- Klien mengatakan takut Bergerak - Identifikasi toleransi fisik melakukan
- Dari Nyeri meningkat : Mobilisasi
- Klien mengatakan semua
1 menjadi menurun : 5 - Monitor frekuensi jantung dan
aktivitasnya dibantu oleh keluarganya dan
- Dari keelemahan fisik tekanan darah sebelum memulai
perawat meningkat : 1 Mobilisasi
menjadi menurun : 5 - Monitor kondisi umum
DO :
- Dari gerakan terbatas selama melakukan Mobilisasi
- Ku: Lemah
meningkat : 1 menjadi
b. Terapeutik
menurun 5
- Tampak berbaring ditempat tidur
- Fasilitasi aktivitas Mobilisasi
- Nampak klien susah bergerak dengan alat bantu (mis. tongkat,
kruk)
2.Terapeutik
Do :
- Dari Nyeri meningkat : - Batasi jumlah pengunjung
- Nampak luka operasi pada perut bawah
1 menjadi menurun : 5
- Luka nampak agak kemerahan ( pada - Dari kemerahan meningkat : - Cuci tangan sebelum dan sesudah
hari kedua ) 1 menjadi menurun5 kontak dengan pasien dan
- Luka agak basah ( pada hari kedua ) - Dari nafsu makan menurun : lingkungan pasien
- Nampak luka operasi pada perut 1 menjadi meningkat :5 3. Edukasi
bawah panjang 7 cm
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
4. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
1. HARI PERTAMA
Hasil: T : Intermiten
N : 80 x/menit N : 88 x/menit
S : 37,20C S : 36,50C
P : 20 x/menit P: 22 x/menit
4. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri A:
11.50 3. Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah - Tampak berbaring ditempat tidur
Hasil :
A:
- T :TD : 170/90 mmHg, N : 88x/i Gannguan mobilitas fisik belum teratasi
Hasil :
P:
- Klien masih lemah baru keluar dari ruang operasi Intervensi 1,2 dan 3 dilanjutkan
2. HARI KEDUA
Diagnosa Hari/Tgl/ Hari/Tgl/
Implementasi Paraf Evaluasi SOAP
Kep. Jam jam
Nyeri akut selasa 1 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, selasa S:
18/10/2022 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 18/10/2022 - Klien mengatakan masih nyeri
07.30 Hasil: 14.00 pada luka bekas operasinya
P : Nyeri ketika banyak bergerak diperut kanan bawah
Q : Nyeri seperti di iris-iris - Klien mengatakan nyerinya
R : Perut kanan bawah bertambah ketika banyak
S : Skala nyeri 5 bergerak
T : Nyeri hilang timbul
07.40 2 Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa O:
nyeri (mis: suhu ruangan , pencahayaan, - Ekspresi wajah mulai rileks
kebisingan) - Bersikap protektif
Hasil: Pain Assesmen
- Klien mengatakan nyerinya
bertambah ketika banyak bergerak P:Nyeri bertambah saat bergerak
08.00 3 Memonitor tanda-tanda vital sebelum dan Q : Seperti diiris-iris
sesudah pemberian analgesik R : bagian perut bawah
Hasil: S : Skala 4 ( 1 – 10 )
- TD : 150/90 mmhg T : Intermiten
- N : 80 x/menit - Klien nampak gelisah
- S : 36,2 C0
- TTV : TD: 150/90 mmHg
N : 80 x/menit
- P : 20 x/menit S : 36,20C
P: 20 x/menit
10.00 A:
4. Mengajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri yaitu melakukan - Keluhan nyeri : 3
pengaturan posisi dan relaksasi - Meringis 3
- Tekanan darah : 3
11.00 5. Kolaborasi pemberian analgetik
Hasil:
- pemberian injeksi Ketorolac 1 ampul /IV/
12 jam P:
12.30 Hasil :
- Klien masih mulai bergerak ( belajar
duduk )
8. Pemberian Antibiotik
12.35
Hasil:
- Cefrtiaxon 2 gr/ 12 jam
Risiko selasa 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokan dan selasa Jam : 14.15 S :
infeksi 18/10/2022 18/10/2022 - Klien mengatakan luka opersinya
patogenik
10.15 agak basah
Hasil 14.15
O:
11.30 - Luka agak basah
- Nampak luka Operasi dibagian Perut
2. Membatasi jumlah pengunjung bawah,dengan lebar luka sekitar 7
cm
Hasil
- Nilai Leukosit ( 4,9-11ribu/ul)
- Menganjurkan keluarga pasien untuk
11.40 membatasi pembesuk untuk - SB : 36,2ºC
mengurangi kebisingan A:
12.00
benar - Lanjutkan Intervensi
Hasil :
Hasil :
hasil
- Injeksi Ceftriaxone 2 gr / iv / 12 jam
Diagnos Hari/Tgl/ Hari/Tgl/
a Implementasi Paraf Evaluasi SOAP Paraf CI
jam jam
Kep.
Nyeri akut Rabu 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Rabu S:
19/10/2022 19/10/2022
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Klien mengatakan nyeri pada luka
Hasil: bekas operasinya sudah
09.30 14.00
P : Nyeri ketika banyak bergerak berkurang berkurang
Q : Nyeri seperti di sayat - Klien mengatakan nyerinya
R : Perut kanan bawah berkurang ketika banyak bergerak
S : Skala nyeri 4 O:
T : Nyeri hilang timbul - Ekspresi wajah rileks
09.40
2. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa Pain Assesmen
nyeri (mis: suhu ruangan , pencahayaan, P:Nyeri ketika banyak bergerak
kebisingan) berkurang
Hasil: Q : Seperti Nyut Nyut
Klien mengatakan nyerinya bertambah ketika R : bagian perut bawah
09.50 banyak bergerak
3. Memonitor tanda-tanda vital sebelum dan S : Skala 3 ( 1 – 10 )
3. HARI KETIGA
sesudah pemberian analgesik T : Intermiten
Hasil: - Klien nampak tenang
TD : 130/80 mmhg - TTV : TD: 130/80 mmHg
N : 80 N : 80
x/menit S : x/menit S :
360C 360C
11.00 P : 20 x/menit P: 20 x/menit
4. Kolaborasi pemberian analgetik A:
Hasil: - Keluhan nyeri : 3
pemberian injeksi Ketorolac 1 ampul /IV/ 8 jam - Meringis 3
- Tekanan darah 3
P:
Intervensi 1,2,3,5 dan 8 dipertahankan
-
Gangguan Rabu 1. Mengindentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik Rabu S:
mobilitas 19/10/2022 19/10/2022
lainnya - Klien mengatakan takut
fisik
11.30 tidak untuk Bergerak
Hasil :
14.00
- Klien mengatakan masih
- Klien mengatakan sudah tidak Nyeri
bila
11.40 bergerak aktivitasnya dibantu oleh
keluarganya
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
O:
Mobilisasi
Hasil ;
- Luka basah O:
Hasil : - Nyeri: 3
- Mampu menghabiskan Porsi yang diberikan - Kemerahan = 2
4 Kolaborasi pemberian obat
12.30 P:
Hasil
- Injeksi Ceftriaxone 1 gr / iv / 12 jam - Lanjutkan Intervensi
JURNAL KEPERAWATAN
1. http://cyber-chmk.net/ojs/index.php/sains/article/view/759
2. http://e-jurnal.stikesmitraadiguna.ac.id/index.php/jkp/article/view/142
3. http://ejournal.unimugo.ac.id/JIKK/article/viewFile/66/61
4. https://oaj.scipro-foundation.co.id/index.php/jmn/article/view/69
VIDEO
B. Tujuan :
1) Mengurangi sesak napas
2) Memberikan rasa nyaman
3) Mengurangi rasa nyeri
4) Mengurangi tegang otot
5) Mengurangi rasa cemas
C. Di lakukan pada :
1) Pasien ysng merasa tidka nyaman
D. Persiapan :
- Persiapan alat
1) Sandaran punggung atau kursi
2) Sarung tangan bersih bila perlu
2) Tempat tidur khusus(functional bed) jika perlu
Mengetahui
Singkawang, Oktober 2022
Pembimbing Mahasiswa
Mita Priastuti
Ns. Mimi Amaludin, M.Kep
NIM.891221032
NIP.