MITA PRIASTUTI
NIM: 0891221032
A. Definisi
Infeksi pernafasan merupakan penyakit akut yang paling banyak terjadi
pada anak-anak (Wong, 2016). Infeksi saluran pernafasan akut menurut Sari
(2015) adalah radang akut saluran pernapasan atas maupun bawah yang
disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun reketsia tanpa
atau disertai dengan radang parenkim paru. ISPA adalah masuknya
mikroorganisme (bakteri, virus, riketsi) ke dalam saluran pernapasan yang
menimbulkan gejala penyakit yang dapat berlangsung sampai 14 hari.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan suatu infeksi yang
bersifat akut yang menyerang salah satu atau lebih saluran pernafasan mulai dari
hidung sampai alveolus termasuk (sinus, rongga telinga tengah, pleura) (Depkes,
2017). Djojodibroto (2009), menyebutkan bahwa ISPA dibagi menjadi dua
bagian, yaitu infeksi saluran pernafasan bagian atas dan infeksi saluran bagian
bawah.
Infeksi Saluran Pernafsan Akut mempunyai pengertian sebagai berikut
(Fillacano, 2016) :
a. Infeksi adalah proses masuknya kuman atau mikroorganisme lainnya ke
dalam manusia dan akan berkembang biak sehingga akan menimbulkan
gejala suatu penyakit.
b. Saluran pernafasan adalah suatu saluran yang berfungsi dalam proses
respirasi mulai dari hidung hingga alveolus beserta adneksanya seperti sinus-
sinus, rongga telinga tengah, dan pleura.
c. Infeksi akut merupakan suatu proses infeksi yang berlangsung sampai 14 hari.
Batas 14 hari menunjukan suatu proses akut meskipun untuk beberapa
penyakit yang dapat di golongkan ISPA ini dapat berlangsung lebih dari
14 hari.
B. Etiologi ISPA
Etiologi ISPA terdiri dari agen infeksius dan agen non- infeksius. Agen infeksius
yang paling umum dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut adalah
virus, seperti respiratory syncytial virus (RSV), nonpolio enterovirus (coxsackie
viruses Adan B), Adenovirus, Parainfluenza, dan Human metapneumo viruses.
Agen infeksius selain virus juga dapat menyebabkan ISPA, staphylococcus,
haemophilus influenza, Chlamydia trachomatis, mycoplasma, dan pneumococcus
(Wilson, 2015).
Misnadiarly (2016), menyebutkan bahwa selain agen infeksius, agen non-
infeksius juga dapat menyebabkan ISPA seperti inhalasi zat-zat asing seperti
racun atau bahan kimia, asap rokok, debu, dan gas.
Etiologi Infeksi Saluran Pernapasan Akut lebih dari 300 jenis bakteri,
virus, dan jamur. Bakteri penyebabnya antar lain dari genus streptokokus,
stafilokokus, pnemokokus, hemofilus, bordetella dan korinebacterium. Virus
penyebabnya antara lain golongan mikovirus, adenovirus, koronavirus,
pikornavirus, mikroplasma dan herpervirus. Bakteri dan virus yang paling sering
menjadi penyebab ISPA diantaranya bakteri stafilokokus dan sterptokokus serta
virus influenza yang di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran
pernapasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung (Sari, 2015).
Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak usia di bawah
2 tahun yang kekebalan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim
kemarau ke musim hujan juga menimbulkan resiko serangan ISPA. Beberapa
faktor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak
adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi
lingkungan (Sari, 2015).
C. Pafofisiologi
Perjalanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya virus
dengan tubuh. Masuknya virus sebagai antigen kesaluran pernapasan akan
menyebabkan silia yang terdapat pada permukaan saluran napas bergerak ke atas
mendorong virus ke arah faring atau dengan suatu rangkapan refleks spasmus oleh
laring. Jika refleks tersebut gagal maka virus merusak lapisan epitel dan lapisan
mukosa saluran pernapasan (Kending, 2014).
Multi faktor
(Bakteri, Virus, mikroplasma, dll)
Respon pada
Peradangan pada saluran Inflamasi
dinding
pernapasan (faring/laring saluran
bronkus
dan tonsil) bronkus
Bronkus
Kuman Peningkatan
menyempi
melepaskan produksi
t
endotoksin sekret
Bronkospasm
Merangsang tubuh Obstruksi
e
mengeluarkan zat pirogen jalan
oleh leukosit nafas
Ketidakefektifan pola nafas
Suhu Ketidakefektifa
Perkembangan penyakit tubuh n bersihan jalan
meningka nafas
t
F. Penatalaksanaan
Menurut WHO (2017), penatalaksanaan ISPA meliputi :
1. Suportif
Meningkatkan daya tahan tubuh berupa nutrisi yang adekuat, pemberian
multivitamin
2. Antibiotik
a) Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab.
b) Utama ditujukan pada pneumonia, influenza dan Aureus
c) Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol 1mg, amoksisillin 3 x ½
sendok teh, amplisillin (500mg) 3 tab puyer/x bungkus / 3x sehari/8 jam,
penisillin prokain 1 mg.
d) Pneumonia berat yaitu Benzil penicillin 1 mg, gentamisin (100 mg) 3 tab
puyer/x bungkus/3x bungkus/3x sehari/8 jam.
e) Antibiotik baru lain yaitu sefalosforin 3 x ½ sendok teh, quinolon 5 mg,dll.
f) Beri obat penurun panas seperti paracetamol 500 mg, asetaminofen 3 x
½ sendok teh. Jika dalam 2 hari anak yang diberikan antibiotik tetap sama
ganti antibiotik atau rujuk dan jika anak membaik teruskan antibiotik
1. Jessica Novia Dwi Putri1 , 2022 Asuhan Keperawatan Hasil evaluasi sebelum dilakukan
Endang Zulaicha Pada Anak Dengan Ispa tindakan fisioterapi dada pasien
Susilaningsih2 Dalam Pemenuhan memiliki RR: 44x/menit dan
Kebutuhan Oksigenasi belum dapat mengeluarkan
sputum, setelah dilakukan tidakan
fisioterapi dada selama 3 hari 3
kali ( 1 hari 1 kali pemberian
terapi) didapatkan hasil RR:
24x/menit dan dapat
mengeluarkan sputum berwarna
kuning ± 2 ml
2. Yayan Kurniawan 2022 Asuhan Keperawatan Hasil penelitian menunjukkan ada
Manajemen Jalan Napas pengaruh batuk efektif dan
Pada Anak Ispa fisioterapi dada terhadap
Diwilayah Kerja pengeluaran sputum pada balita
Puskesmas Lingkar usia 3-5 tahun sebanyak 19
Timur Kota Bengkulu balita mampu mengeluarkan
sputum dan ada 1 balita yang
tidak mengeluarkan sputum .
Penelitian diperoleh hasil bahwa
ada pengaruh yang signifikan
antara batuk efektif dan fisioterapi
dada terhadappengeluaran sputum
pada balita usia 3-5 tahun p =
0.003 dimana responden yang
mengalami pengeluaran
sebanyak 19 balita (95%) dan
yang tidak mengalami
pengeluaran sputum sebanyak 1
balita (5%).
Analisa data dibuat dalam bentuk tabel yang terdiri dari kolom : Data, Penyebab, dan Masalah.
Kolom data berisi ; data subyektif, data obyektif dan faktor resiko.Kolom penyebab berisi : 1
(satu) kata/kalimat yang menjadi penyebab utama dari masalah. Kolom masalah berisi :
pernyataan masalah keperawatan Data yang perlu dikaji pada pasien ISPA dapat berupa :
a. Identifikasi klien yang meliputi: nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
agama, suku bangsa, alamat, tanggal MRS dan diagnose medis.
b. Riwayat penyakit meliputi : keluhan utama, biasanya klien datang dengan
keluhan batuk pilek serta panas, kesehatan sekarang, kesehatan yagn lalu,
riwayat kesehatan keluarga, riwayat nutrisi, eliminasi, personal hygiene.
c. Pemeriksaan fisik berfokus pada system pencarnaan meliputi : keadaan
umum (penampilan, kesadaran, tinggi badan, BB dan TTV), kulit, kepala
dan leher, mulut, abdomen.
d. Aktivitas dan isrirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, cape atau lelah, insomnia, tidak bisa tidur
pada malam hari, karena badan demam.
e. Eliminasi
Gejala : Tekstur feses bervariasi dari bentuk lunak, bau, atau berair
Tanda : kadang – kadang terjadi peningkatan bising usus.
f. Makanan atau cairan
Gejala : klien mengalami anoreksia dan muntah, terjadi penurunan BB.
Tanda : kelemahan, turgor kulit klien bisa buruk, membrane mukosa pucat
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon
individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang aktual atau potensial, sebagai dasar seleksi intervensi
keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan
kewenangan perawat (NANDA, 2014).
5. Berikan 5. Penurunan
lingkunga stress,
n tenang. menghemat
energi.
6. Kolaborasi: 6. Mempertahanka n
Berikan analgesik kadar obat,
rutin s/d indikasi. menghindari puncak
periode nyeri.
d. Implementasi
Implementasi merupakan tahap ketika perawat mengaplikasikan atau
melaksanakan rencana asuhan keperawatan kedalam bentuk intervensi keperawatan
guna membantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Nursalam, 2015).
Pada tahap pelaksanaan ini kita benar-benar siap untuk melaksanakan
intervensi keperawatan dan aktivitas-aktivitas keperawatan yang telah dituliskan
dalam rencana keperawatan pasien. Dalam kata lain dapat disebut bahwa pelaksanaan
adalah peletakan suatu rencana menjadi tindakan yang mencakup :
a. Penulisan dan pengumpulan data lanjutan
b. Pelaksanaan intervensi keperawatan
c. Pendokumentasian tindakan keperawatan
d. Pemberian laporan/mengkomunikasikan status kesehatan pasien dan respon
pasien terhadap intervensi keperawatan
Pada kegiatan implementasi diperlukan kemampuan perawat terhadap
penguasaan teknis keperawatan, kemampuan hubungan interpersonal, dan kemampuan
intelektual untuk menerapkan teori-teori keperawatan kedalam praktek.
e. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan untuk menentukan
apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana keperawatan dilanjutkan,
merevisi rencana atau menghentikan rencana keperawatan (Nursalam, 2015).
Dalam evaluasi pencapaian tujuan ini terdapat 3 (tiga) alternatif yang dapat
digunakan perawat untuk memutuskan/menilai sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan dalam rencana keperawatan tercapai, yaitu :
f. Tujuan tercapai.
g. Tujuan sebagian tercapai.
h. Tujuan tidak tercapai.
Evaluasi dibagi menjadi 2 (dua) tipe, yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. (2014). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Andarmoyo.
Rahajoe. dkk. (2014). Buku Ajar Respirologi Anak. Cetakan Ketiga Dokter
Indonesia.
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. D
Tgl Lahir/Umur : 9 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Bahasa yang dipakai : Melayu
Pendidikan : SD
Alamat : Desa seranggam Rt10/Rw05 Kec. Selakau Timur
JENIS KELAMIN
NO NAMA UMUR SEHAT / SAKIT
L/P
1. An. D 15 th L sehat
2.
3.
Genogram 3 generasi :
Keterangan :
: Meninggal Dunia
III. RIWAYAT KEBUTUHAN SEHARI-HARI
1. PERNAFASAN
Spontan ( ) ya ( √ ) reguler ( ) irreguler
( ) Tidak
Frekuensi nafas 24 x/mnt
Keadaan saat ini :
( √ ) Batuk ( ) Dyspone ( ) Sianosis ( ) Retraksi :( a. Derajat .......... b. Lokasi ...................)
( ) Wheezing ( ) Sakit ( ) Lendir ( √ ) Ronkhi
Alat bantu nafas :
( ) O2 nasal ( ) ETT ( ) T. Piece
Hasil analisa gas darah :
( ) Asidosis respiratorik ( ) Asidosis metabolik
( ) Alkolosis respiratorik ( ) Asidosis metabolik
Keterangan : ……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…
2. SIRKULASI
Frekuensi nadi 106 x/mnt
[ √ ] Reguler [ ] Irreguler
Tekanan darah ………………… mmHg
Keadaan saat ini :
[ ] Edema [ ] nyeri kaki [ ] nyeri dada
[ ] kelelahan [ ] syncope
Extremitas : [ ] Hangat [ ] Dingin [ √ ] Sianosis
[ ] Anemia [ ] Trombositopenia
[ ] Lekositosis [ ] Hipoproteinemia
Keterangan : ……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…
3. MAKANAN, CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Makan 2 x/hari
Pagi jam 07.00 WIB Siang jam 15.00 WIB Malam jam ……………………
Diet : ………………………………………………………………………………………
Minum : 150 cc/hari
Menggunakan [ ] Dot [ √ ] Gelas [ ] Lain-lain ……………………………………
Makanan dan minuman yang tidak disukai, Sayur dan air teh
………………………………………………………………………………………………………………
Nafsu makan [ ] Baik [ √ ] Sedang [ ] Buruk
BB sebelum sakit : 24 kg, BB sekarang : 24 kg
[ ] BB turun [ √ ] BB tetap [ ] BB naik
Keadaan saat ini :
[ ] Sulit mengunyah [ ] Stomatitis
[ ] Sakit menelan [ ] kebersihan mulut kurang
[ ] Mual [ ] Muntah [ ] Nyeri ulu hati
Gigi ……………………………………………………………………………………
Lidah : [ ] Basah [ √ ] Kering [ ] Berselaput
[ ] Lain-lain misalnya ……………………………………………………
Selaput lendir : [ ] Basah [ ] Kering [ ] Berselaput
[ ] Lain-lain misalnya …………………………………………
Abdomen : [ ] Supel [ ] kembung [ ] Tegang
Turgor : [ ] Baik [ ] Sedang [ √ ] Buruk
Hasil laboratorium :
[ ] Hipoproteimenia [ ] Hipoalbuminemia
[ ] Hipokalemia [ ] Hipokalsemia
[ ] Hiponatremia
Dextrostik : [ } Normal [ } Rendah [ ] Tinggi
Keterangan :
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
…
4. ELIMINASI
4.a. BUANG AIR KECIL ( BAK )
Frekuensi BAK 4 x/hari
Ada kesukaran : [ ] Ya [ ] Tidak
Bila ada kesukaran lakukan apa ?
…………………………………………………………………………………………………
Keadaan saat ini :
[ ] Rasa terbakar [ ] Dysuria [ ] Sering BAK
[ ] Hematuria [ ] Inkontinesia [ ] Retensi urin
[ ] Imobilisasi [ ] Menetes [ ] Infeksi
[ ] Distensi kandung kemih
keterangan : …………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
4.b. BUANG AIR BESAR ( BAB )
Frekuensi BAB 1 x/hari
Ada kesukaran : [ ] Ya [ ] Tidak
Bila ada dilakukan apa ? ……………………………………………
Kapan terakhir BAB , 1 hari yang lau
Keadaan saat ini :
[ ] Diare [ ] Konstipasi [ ] Hemorroid
[ ] Kolostomi [ ] Ileustomi [ ] Perubahan diet
[ √ ] Penurunan pemasukan cairan
[ ] Sakit pada saat defekasi [ ] Imobilisasi
Konsistensi Feces : [ ] lembek [ ] Cair berampas
[ ] Cair tanpa ampas
Warna Feces : [ √ ] Kuning [ ] Hijau
[ ] Putih dempul [ ] Darah
Keterangan : …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
5. NEUROSENSORI
Tingkat Kesadaran
[ √ ] Kompos mentis [ ] Apatis [ ] Somnolent
[ ] Sopor coma [ ] Coma
Orientasi
[ ] Waktu [ ] Tempat [ ] Orang [ ] Bingung
Sifat Anak
[ ] Tenang [ √ ] Sedih [ ] Cemas [ ] Lain-lain ………………………………
Berbicara
[ √ ] Sesuai/teratur [ ] Tak sesuai [ ] Menghina
[ ] Aphasia [ ] Kacau
Kontak mata : [ √ ] Ya [ ] Tidak
Pupil mata : [ √ ] Isokor [ ] An isokor [ ] Dilatasi
[ ] Bereaksi [ ] Tidak Bereaksi
Keterangan : ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
6. KEAMANAN / MOBILISASI
6.a. Persepsi/koordinasi
Penglihatan
[ √ ] Baik [ ] Kabar [ ] Ganda [ ] Buta warna
Pendengaran :
[√ ] Baik [ ] Tuli [ ] Nyeri
Sensori :
[ ] Baik [√ ] Pusing [ ] Pingsan [ ] Nyeri
[ ] Sakit Kepala [ ] Mati rasa
Keterangan : ………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…
6.b. Mobilisasi
Aktifitas sehari-hari yang bisa dilakukan ………………………………………………………………
[ ] Dapat menolong diri sendiri
[√ ] Ditolong dengan bantuan
Keadaan saat ini :
[ ] Sulit berjalan [ ] Kelelahan [ ] Nyeri
[ ] Gerakan yang terbatas [ ] kejang
[ ] Parasitis [ ] Otot lemah [ ] Riwayat jatuh
[ ] Koordinasi yang rusak [ ] Cemas
[√ ] Pernafasan terganggu
[ ] Pengetahuan kurang
[ ] Penglihatan kurang
[ ] Gangguan Muskuloskeletal
[√ ] Penurunan daya tahan tubuh
Keterangan : ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
6. SOSIAL EKONOMI
Keadaan lingkungan tempat tinggal :
[ √ ] Bersih [ ] Kotor [ ] Padat
Tempat tinggal : [ √ ] Rumah [ ] Flat [ ] Lain-lain
Misalnya : …………………………………………………………………………………
Masalah biaya keperawatan : [ ] Ya [ √ ] Tidak
Keterangan : ……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
7. AGAMA
Adakah hal-hal yang mempengaruhi agama dalam hal : tidak ada
2. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : kurang baik
Tingkat kesadaran : compos mentis
A. Antropometri :
Berat Badan : 24kg Tinggi Badan : 128cm Lingkar kepala : ……… (< 3 thn)
Lingkar Lengan Atas : .......................... Lingkar Dada : ....................
Lingkar Perut : ..................
B. Tanda Vital :
Suhu : 37,3 C Nadi : 106x/menit
Pernafasan 24 x/menit Tekanan Darah :-
C. Pemeriksaan Umum
1) Kulit :
Warna Kuning Langsat ,kebersihan : Bersih
Lesi : Tidak terdapat lesi
Keadaan ( lembab, kering ) : lembab
Temperatur: 36,5oC
Turgor : Turgor kulit kembali < 2 detik
oedema : tidak terdapat odema pada seluruh tubuh
2) Kuku :
Keadaan ( utuh, bersih, panjang, pendek ) Pendek
Warna ( sianosis, kronik, garis melintang berwarna ) normal
Bentuk kuku ( cembung,cekung) cembung
3) Rambut :
Warna : Hitam Distribusi : lebat
Bentuk/Sifat rambut lurus, ikal mudah rontok : tidak
4) Kepala:
Bentuk : Normal kesemetrisan : .Simetris
5) Wajah:
Bentuk Oval, warna : Kuning Langsat
6) Mata :
Bentuk dan gerak mata ( simetris/tidak ) Simetris
Warna konjungtiva : Anemis, pucat
Sclera : Normal, tidak ada warna tambahan
Iris : Normal
Cornea : Normal
Pupil ( jernih, refleks, oedema ) : Bulat ishokor
Lensa ( jernih, keruh ) : Jernih
Kelopak mata ( pitosis, oedema ) : Normal
Ketajaman penglihatan : Normal
7) Hidung
Mukosa hidung ( warna) : Normal
Bulu hidung : Normal
Adakah akumulasi Tidak ada akumulasi sekret atau darah
Septum : Tidak terdapat sputum
8) Mulut
Bibir (warna, kesemetrisan,
kelembaban): pucat, simetris,
kelembapan normal
Mukosa (warna, lesi, kelembaban) : pucat, tidak terdapat lesi,
kelembapan normal
Lidah ( lapis putih, bercak keabuan, fisura ) : terdapat lapis putih
Uvula ( gerakan, posisi ) : Normal
Gigi ( caries dentis, tidak tumbuh gigi ) : Terdapat beberapa caries
gigi
Pharing ( kemerahan pada dinding belakang, sekret ) : Normal
Tonsil (kemerahan, bengkak) : Normal
Kebersihan mulut : Cukup Bersih
9) Telinga
Bentuk dan besarnya : Normal
Letak : simetris
Benjolan : Tidak terdapat Benjolan
Keadaan membran telinga : Normal
Adakah rasa nyeri, sekret, warna sekret, bau : Tidak ada, Normal
Pendengaran : Normal tidak terdapat gangguan
10) Leher
Gerakan leher : Normal
Pembesaran getah bening :Tidak ada
Bendungan vena jugularis : Tidak ada
Adakah tumor, oedema, lesi : Tidak ada
11) Dada :
Lingkar dada :
Gerakan dada : Normal
Bentuk dada : Simetris
12) Paru-paru :
Gerakan pernafasan : cepat
Normal Pola pernafasan :
Normal Frekuensi :
24x/Menit
Suara pernafasan : ada ronchi
13) Abdomen :
Menonjol dan gerakan Normal
perkusi sonor
Bising usus Normal tiap 3 detik sekali
Umbilikus ( hernia, pembuluh darah ) Normal
14) Hepar :
Adakah pembesaran : Normal
Teraba : ada
Sewaktu bernafas atau bergerak tidak sakit
15) Kelenjar limpa :
Pembesaran ( letak, ukuran, tonjolan ) Normal
Konsistensi ( padat, kenyal ) Normal
Arah pembesaran ( medial, lateral inferior ) Normal
Nyeri tekan : Tidak terdapat nyeri tekan
16) Ginjal :
Dapat diraba
Pembesaran bilateral
17) Punggung
Bentuk :(simetris )
Lessi, tumor : Tidak ada
18) Ekstremitas atas dan bawah
Kekuatan otot : Normal
Adakah atropi otot : tidak ada
Adakah fraktur : tidak ada
Adakah kelumpuhan : tidak ada, jenis : -
Oedema/lessi : Tidak terdapat Odema pada ekstrimitas
Nyeri otot : Tidak ada
Refleks lutut/siku : Normal
19) Genitalia
Adakah pembesaran penis : Normal, tidak ada pembesaran
Lessi mukosa labia, clitoris : Normal
Deformitas ( kelainan bentuk kelamin ) : Normal
20) Anus
Perdarahan : Tidak ada
Hemoroid : Tidak ada
Atresia ani : Tidak ada
Massa, tumor : Tidak ada
4. PEMERIKSAAN REFLEKS
a. Berkedip : Normal
b. Mor : Tidak di kaji
(Normal : dijumpai sampai umur 4
bulan)
c. Rooting/mencari : Tidak di kaji
(Normal : dijumpai sampai umur 4
bulan)
d. Sucking/menghisap: Tidak di kaji
(Refleks menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur
tanpa stimulasi)
e. Swallowing/menelan: Normal
f. Merangkak: Tidak di kaji
(Normal : bayi membuat gerakan merangkak dengan lengan dan kaki)
g. Palmar Grasp/menggenggam: Tidak di kaji
(Normal :dijumpai sampai umur 8 bulan)
h. Tanda Balbinski : Tidak di kaji
(Normal : dijumpai sampai umur < 1
tahun)
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Diagnosis penyakit : ISPA
b. Pemeriksaan laboratorium:
-
c. Pengobatan
IVFD NaCl 0,9% 15 tpm,
Nebulizer : ventolin 1 cc + Nacl 1 cc
Ambroxol syrup, sanbe kid oral, antrain 110mg/IV, vitamin A
200.000/IV
ANALISA DATA
NO DAT ETIOLOGI MASALAH
A
1. DS : Infeksi saluran nafas Ketidakseimbangan
- Orangtua klien nutrisi kurang dari
mengatakan anaknya kebutuhan tubuh
batuk, pilek diserta Merangsang refluks
demam sejak 2 hari peristaltik
yang lalu, anaknya
malas makan selama
dirawat dan porsi Menekan lambung
makannya tidak
dihabiskan
DO : Nafsu makan menurun
- Klien tampak
lemah, pucat, kurus,
BB 24 kg Ketidakseimbangan
- IMT : 24/128cm x 100 nutrisi kurang dari
= 18,7 kebutuhan tubuh
- TTV : R: 42x/menit, N
: 106x/menit,
S : 37,30C
2. DS : Virus bakteri, jamur Bersihan jalan nafas
- orangtua tidak efektif
Infeksi saluran nafas
klien mengatakan atas
anaknya batuk
berdahak dan susah Kuman berlebih
bernafas dibronkus
DO :
- keadaan umum Proses peradangan
lemah, kesadaran
compos mentis Akumulasi sekret
- klien tampak batuk di bronkus
berdahak, suara nafas
vesikuler basah Bersihan jalan nafas
disertai ronchi dan tidak efektif
perkusi sonor
memendek, RR :
42x/menit, S : 37,30C,
N : 106x/menit
3 DS : Infeksi saluran nafas Gangguan pola tidur
- orang tua klien atas
mengatakan
biasanya anaknya Kuman berlebih
tidur siang 3 jam, dibronkus
tetapi selama sakit
menjadi hanya 1 jam
- tidur malam biasanya Proses peradangan
8 jam tetapi selama
sakit menjadi 5 jam Akumulasi sekret
dan sering terbangun di bronkus
DO :
- klien tampak lemah, Batuk berdahak,
mata cekung sesak Gangguan
- klien tampak batuk pola tidur
berdahak, suara nafas
vesikuler basah
disertai ronchi dan
perkusi sonor
memendek, RR :
42x/menit, S : 37,30C, N :
106x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
penumpukan sekret
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sekret berlebih
PERENCANAAN
NO Diagnosa Tujuan dan
Keperawatan Kriteria Intervensi Rasional
hasil
1 Bersihan jalan Tujuan : 1. Posisikan 1. Posisi
napas tidak efektif Menunjukan pasien untuk semifowler
berhubungan bersihan jalan memaksimalka membantu
dengan akumulasi nafas yang n ventilasi. klien
secret di bronkus efektif memaksimalka
Kriteria hasil : n ventilasi
Setelah sehingga
dilakukan kebutuhan
tindakan oksigen
keperawatan 2. Auskultasi terpenuhi.
selama 3x24 suara napas, 2. Memastikan
jam maka catat adanya suara napas
kriteria hasil suara vesikuler.
yang tambahan.
diharapkan 3. Ajarkan
yaitu : batuk efektif. 3. Batuk efektik
kemudahan membantu
bernafas, klien untuk
frekuensi dan mengeluarkan
irama sekret
bernafas, sehingga
pergerakan pernafasan
sputum keluar 4. Monitor tidak
dari jalan repirasi dan terganggu.
nafas, status O2 4. Penurunan
pergerakan saturasi
sumbatan oksigen dapat
keluar menunjukan
perubahan
dari jalan status
nafas kesehatan klien
yang dapat
mengakibatkan
terjadinya
hipoksia.
5. Kolaborasi 5. Pemberian
dengan tim terapi sesuai
medis lain program
dalam membantu
pemberian memngeluarka
terapi sesuai n atau
program mengencerkan
secret pada
saluran napas.
6. Memberikan 6. Memastikan
edukasi klien mengerti
mengenai ISPA mengenai
kepada ISPA dan
keluarga klien. mudah untuk
berkerjasama.
2 Ketidakseimban Tujuan : 1. Kaji adanya 1. Untuk
gan Kebutuhan alergi makanan mengetahui
nutrisi adanya
nutrisi kurang terpenuhi riwayat
dari Kriteria hasil : 2. Anjurkan orang alergi
kebutuhan tubuh Setelah tua klien untuk makanan
Berhubungan dilakukan memberikan 2. Untuk
dengan tindakan porsi makan memenuhi
anoreksia keperawatan kecil tapi sering kebutuhan
selama 3x24 3. Yakinkan diet nutrisi
jam maka yang dimakan klien
kriteria hasil mengandung
yang tinggi serat 3. Untuk
diharapkan untuk mencegah mencegah
yaitu : adanya konstipasi konstipasi
peningkatan 4. Kolaborasi pada anak
berat badan dengan ahli gizi
sesuai dengan untuk
tujuan, berat menentukan 4. Untuk
badan ideal jumlah kalori meningkatkan
sesuai tinggi dan nutrisi yang jumlah kalori
badan, mampu dibutuhkan oleh dan nutrisi
mengidentifikas pasien yang
i kebutuhan 5. Berikan dibutuhkan
nutrisi, tidak permainan atau oleh pasien
ada tanda 5. Untuk
malnutrisi, memberikan
dan
menunjukkan desain ruangan hiburan
peningkatan kepada anak
fungsi agar mau
pengecapan makan
dari menelan
3 Gangguan pola Tujuan : 1. Jelaskan 1. Tidur yang
tidur Kebutuhan pentingnya cukup dapat
berhubungan tidur terpenuhi tidur yang membantu
dengan sekret Kriteria hasil : adekuat proses
berlebih Setelah penyembuhan
dilakukan 2. Kelelahan
tindakan 2. Fasilitasi untuk dapat
keperawatan mempertahankan menurunkan
selama 3x24 aktivitas sebelum kualitas
jam maka tidur tidur
kriteria hasil 3. Ciptakan 3. Lingkungan
yang lingkungan yang yang nyaman
diharapkan nyaman dapat
yaitu : jumlah meningkatkan
jam tidur dalam kualitas tidur
batas normal, 4. Anjurkan klien 4. Air hangat
pola tidur, minum air hangat dapat
kualitas dalam sebelum tidur mengurangi
batas normal, penumpukan
perasaan fresh sekret
setelah tidur, 5. Kolaborasi 5. Pemberian
mampu pemberian obat bronkodilato
mengidentifikas jika diperlukan r dapat
i hal-hal yang melegakan
meningkatkan pernafasan
tidur dan
mengurangi
sekret
IMPLEMENTASI/ EVALUASI
No Tanggal/
Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 18/11/22 Bersihan jalan 1. Membina hubungan S:
napas tidak saling percaya pada Ibu klien mengatakan klien
09.00 efektif pasien dan keluarga masih batuk dan demam
wib berhubungan pasien untuk menjalin dan batuknya masih
dengan kerja sama yang baik terdengar grok-grok.
akumulasi dalam komunikasi
secret di terapeutik O:
bronkus 2. Memberikan edukasi Keadaan umum :
tentang ISPA pada lemah
orangtua pasien Kesadaran :
3. Mengajarkan teknik composmentis GCS 4-
batuk efektif 5-6, CRT < 2 detik
4. Memposisikan klien Nampak batuk
semifowler berdahak
5. Memonitoring suara Suara napas : ronki
nafas klien dengan dan perkus i:
auskultasi hipersonor.
6. Mengukur tanda- Tanda vital : RR :
tanda vital 40x/menit, Suhu : 38
7. Mengkolaborasikan o
C, Nadi : 120x/menit
dengan dokter dalam Klien Nampak lemah,
pemberian terapi :
tidak rewel, akral hangat.
- Nebulizer
Tidak terpasang
: ventolin 1 cc +
Nacl 1 cc oksigen.
- Ambroxol syrup, A:
sanbe kid oral, Masalah teratasi
antrain 110mg/IV, sebagian
vitamin
A P:
200.000/IV Intervensi di lanjutkan
( 2,3,4,5,6,7)
Terapi
Nebulizer : ventolin 2cc +
NaCl 2cc
Ambroxsol syrup3x
cth/oral
Sanbe kid 2x cth /oral
Antrain 110 mg/IV (jika
demam)
Vitamin A 200.000/IV
18/11/22 Ketidakseimb 1. Mengkaji adanya S:
angan nutrisi alergi makanan. Orang tua klien mengatakan
11.30 kurang dari 2. Memberikan makan anaknya tidak ada alergi
wib kebutuhan dalam porsi kecil tapi makanan, masih malas
tubuh sering. makan dan porsi makan tidak
Berhubunga 3. Meyakinkan orang tua dihabiskan
n dengan klien bahwa diet yang O:
anoreksia dimakan mengandung klien tampak pucat, lemas
tinggi serat.. BB: 24 kg
4. Berkolaborasi dengan IMT: 18,7
untuk menentukan porsi makan tampak tidak
jumlah kalori dan nutrisi diihabiskan.
yang TTV: P : 24 kali per
dibutuhkan pasien. menit, N: 106 kali per
5. Memberikan permainan menit, S: 38,3 oC.
atau desain ruangan. Klien tampak suka dengan
kamarnya
A:
masalah belum teratasi
P:
intervensi dilanjutkan
dihari kedua.
18/11/22 Gangguan 1.Jelaskan pentingnya S:
polatidur tidur yang adekuat orangtua klien mengatakan
13.30 berhubu 2.Fasilitasi untuk anaknya belum dapat tidur
wib ngan dengan mempertahankan aktivitas nyenyak, masih sering
sekret sebelum tidur terbangun pada malam hari
berlebih 3.Ciptakan lingkungan
yang nyaman O:
4.Anjurkan klien minum air Klien tampak lemah, mata
hangat sebelum tidur cekung
5.Kolaborasi pemberian obat TTV: P : 24 kali per
jika diperlukan menit, N: 106 kali per
menit, S: 38,3 oC.
Klien tampak suka dengan
kamarnya
Klien tidak menghabiskan
minum air hangatnya
A:
masalah belum teratasi
P:
intervensi dilanjutkan dihari
kedua
2 19/11/22 Bersihan 1. Memberikan edukasi pada S:
jalan napas keluarga Ibu klien mengatakan klien
09.00 tidak efektif 2. Mengajarkan batuk masih batuk tetapi tidak
wib berhubungan efektif terdengar grok-grok lagi
dengan 3. Mengajarkan teknik
akumulasi cupping pada dada dan O:
Kesadaran
secret punggung : composmentis GCS
dibronk 4. Memposisikan pasien 4-
us
semifowler 5-6, CRT < 2 detik
5. Mengauskultasi suara Klien nampak
nafas klien batuk
6. Mengukur tanda-tanda Suara napas :ronki
vital klien Tanda vital :
7. Mengkolaborasikan RR : 38x/menit, Suhu : 372
pemberian terapi oC, Nadi : 100x/menit
Klien nampak lemah,
tidak rewel, akral
hangat.
Klien nampak bisa
istirahat
Tidak terpasang
oksigen.
A:
masalah teratasi sebagian P :
intervensi di lanjutkan
2,3,4,5,6,7)
Terapi
Nebulizer: ventolin 2cc +
NaCl 2cc
Ambroxsol syrup3x cth/oral
Sanbe kid 2x cth /oral Antrain
110 mg/IV (jika demam)
Vitamin A 200.000/IV
19/11/22 Ketidakseim 1. Memberikan makan S:
bangan dalam porsi kecil tapi orang tua klien mengatakan
11.45 nutrisi sering. nafsu makan anaknya sudah
wib kurang 2. Memotivasi orangtua mulai membaik dan porsi
dalam mendukung makan hampir dihabiskan.
dari
O:
kebutuhan anaknya untuk
klien sudah tidak tampak
tubuh menghabiskan
pucat akan tetapi masih
berhubungan makanannya
sedikit tampak lemas.
dengan 3. Mengkolaborasikan BB: 24 kg
anoreksia dalam memberikan IMT: 18,7
variasi makanan pada Porsi makan tampak
anak hamper dihabiskan.
4. Mengajarkan orangtua TTV: P : 24 kali per
teknik distraksi menit, N: 100 kali per
dalampemberian makan menit, S: 38,0 oC.
anaknya A:
masalah teratasi sebagian P:
intervensi dilanjutkan dihari
ketiga
19/11/22 Gangguan 1. Jelaskan pentingnya S:
pola tidur tidur yang adekuat orangtua klien mengatakan
11.45 berhubungan 2. Fasilitasi untuk anaknya sudah mulai dapat
wib dengan mempertahankan tidur nyenyak, tetapi masih
MITA PRIASTUTI
NIM.891221005
Mengetahui Pembibing
Akademik