Oleh:
A. Konsep Dasar
1. Pengertian ISPA
2. Etiologi ISPA
3. Patofisiologi ISPA
lapisan mukosa dan gerak silia adalah asap rokok dan gas
1) Batuk.
menangis).
hidung.
panas.
b. Gejala dari ISPA sedang
tahun.
bercak campak.
telinga.
tampak gelisah.
teraba.
5. Penatalaksanaan ISPA
a. Terapi Suportif
multivitamin.
b. Antibiotik
Nocisepter
Hipotalamus Koping tidak efektif
kebagian
Spina cord termoregulator
Cemas
Hipertermi
Korteks serebri
Perubahan
progress keluarga
Nyeri Merangsang mekanisme
pertahanan tubuh
Ketidakefektifan System imun
terhadap adanya
pola napas menurun
mikroorganisme
Suplai O2 kejaringan
Meningkatkan produksi Resiko infeksi
menurun
mucus oleh sel-sel basilica
sepanjang saluran
Penurunan metabolisme pernapasan
sel
thrombositopenia
8. Komplikasi
disease, yang sembuh sendiri 5-6 hari jika tidak terjadi invasi
(Windasari, 2018)
a. Sinusitis paranasal
besar.
OMA pada anak kecil dan bayi dapat disertai suhu badan
demam.
penyaluran sekret.
c. Penyebaran infeksi
9. Pencegahan
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
b. Usia
c. Jenis Kelamin
d. Alamat
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan
tersebut.
d. Riwayat sosial
4. Kebutuhan Dasar
c. BAK
e. Hygine
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda vital :
c. TB/BB
d. Kuku
e. Kepala
f. Wajah
h. Hidung
i. Mulut
j. Leher
k. Telinga
l. Thoraks
1) Inspeksi
2) Palpasi
a) Adanya demam
servikalis
3) Perkusi
4) Auskultasi
m. Abdomen
n. Genitalia
o. Integumen
p. Ekstremitas
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Analisa Data
diagnosa masalah.
8. Diagnosa Keperawatan
kesehatan.
tertahan
stertococcus)
tertahan
Kriteria hasil :
3) Gelisah menurun
Intervensi :
1) Observasi
2) Terapeutik
3) Edukasi
selama 8 detik
kali
4) Kolaborasi
perlu
stertococcus)
(L.14134)
Kriteria hasil :
1) Takikardia menurun
2) Hipoksia menurun
1) Observasi
dll)
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
jika perlu
Kriteria hasil :
1) Observasi
melakukan aktivitas.
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
asupan makanan.
Perry, 2010)
11. Evaluasi