Anda di halaman 1dari 10

DESIMINASI

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PRODI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM

“Pemberian Inhalasi Uap Sederhana Dengan Minyak Kayu Putih


Pada Pasien Dengan Diagnosa Medis
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)”

DISUSUN OLEH

1. Rian Zulkarnain
2. Wiwin Apriani
3. Dewa Ayu Linda Mahayani
4. Aulia Hamiyatul Fitri
5. Irdaniati
6. Susi Mariati
7. Azizatul Mutmainnah
8. Ida Bagus Putu Y.P.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2022

1
HALAMAN PENGESAHAN

Kelompok : Puskesmas Gunung Sari


Judul Laporan : Desiminasi Praktik Klinik
Keperawatan Prodi Profesi Ners
Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Mataram “Pemberian
Inhalasi Uap Sederhana dengan
Minyak Kayu Putih Pada Pasien
Dengan Diagnosa Medis Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA)”

TELAH DISAHKAN

PADA TANGGAL………………………………DI ……….

OLEH

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN

(Aan Dwi Sentana, M.Kep) (Ns. Sri Muliati, S.Kep)

NIP.197303202002121001 NIP.

2
VISI MISI PRODI PROFESI NERS

VISI :

“Menjadi Program Studi yang Menghasilkan Tenaga Ners yang Expert,

Inovatif, Enterpreuner dan Berdaya Guna di Bidang Keperawatan Gawat

Darurat dan Bencana dalam Mewujudkan Masyarakat Sehat, Produktif

dan Berkeadilan pada Tahun 2022”

MISI :

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang expert, inovatif,

dan enterpreneur di bidang keperawatan gawat darurat dan bencana.

b. Mengembangkan penelitian berbasis inovatif di bidang keperawatan

gawat darurat dan bencana.

c. Menyelenggarakan dan meningkatkan pengabdian masyaralat yang

berdaya guna di bidang keperawatan gawat darurat dan bencana

dalam mewujudkan masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.

d. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah, institusi

pendidikan dan lembaga pelayanan kesehatan dalam bidang

keperawatan.

3
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
petunjuk serta anugerah-NYA kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan Desiminasi 5D Praktik Profesi Keperawatan ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.

Desiminasi Reflektif 5D ini disusun sebagai hasil analisis jurnal


mengenai tindakan yang dapat diaplikasikan bagi pasien di Puskesmas
Gunung Sari dengan berbasis evidence based sesuai kasus yang kami
temui pada stase Praktik Keperawatan Dasar Profesi Mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Jurusan Keperawatan Program
Pendidikan Profesi Ners Tahun 2022. Penyelesaian Desiminasi ini
tidak lepas dari bantuan Anggota Kelompok, Pembimbing Lahan,
Pembimbing Akademik dan berbagai pihak, karenanya melalui
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas
segala dukungan dan bimbingannya sehingga desiminasi ini dapat selesai
tepat pada waktunya.

Kami berharap Desiminasi ini dapat bermanfaat bagi lingkungan atau


wilayah tempat Praktik Profesi Keperawatan, bermanfaat bagi anggota
kelompok Praktik Keperawatan Dasar Profesi maupun bagi seluruh civitas
akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Jurusan
Keperawatan Program Pendidikan Profesi Ners.

Mataram, Oktober 2022

Kelompok

4
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL..................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................ii
VISI MISI PRODI PROFESI NERS.......................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................v
LAPORAN REFLEKTIF........................................................................1
A. Differences/ Doubt......................................................................1
B. Description..................................................................................1
C. Dissection....................................................................................2
D. Discover......................................................................................3
E. Decision......................................................................................4
REFERENSI..........................................................................................5

5
LAPORAN REFLEKTIF

A. Differences/ Doubt

Apakah ada pengaruh inhalasi uap sederhana minyak kayu putih dalam

melonggarakan jalan nafas?

B. Description

Pada saat kami dinas pagi tanggal 27 september 2022, kami merawat

anak “S” dengan diagnose medis ISPA. Kondisi anak saat itu demam,

pilek, batuk disertai dahak yang sulit keluar, terdengar suara nafas

ronchi dan respirasi 22 x/menit dengan diagnosa keperawatan bersihan

jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sputum.

Salah satu tindakan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas dalam

menangani bersihan jalan nafas tidak efektif adalah dengan pemberian

obat ambroxol, ctm, paracetamol, dan vit. B Complex. Setelah diberikan

terapi obat oral masalah bersihan jalan nafas tidak efektif belum dapat

teratasi. Oleh karena itu kami memberikan terapi nonfarmakologi

berupa pemberian inhalasi uap sederhana dengan minyak kayu putih.

Inhalasi uap sederhana minyak kayu putih merupakan memberikan

obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap kedalam saluran

pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana

serta dapat dilakukan di lingkungan keluarga. Sebelumnya kami

memberikan inhalasi uap sederhana minyak kayu putih terlebih dahulu

kami mengukur tanda-tanda vital, mengatur posisi pasien pada posisi

duduk atau fowler, mengidentifikasi kemampuan batuk, dan memonitor

adanya retensi sputum. Selanjutnya dekatkan kom berisi air hangat

6
dengan suhu 43oC kemudian kepala pasien ditutup dengan handuk

agar uap tidak keluar, anjurkan pasien menarik nafas, mata tertutup

sambil menghirup uap air panas tersebut selama 2 menit, lakukan

berulang-ulang selama 15 menit. Sehingga saya berpikir Apakah ada

pengaruh inhalasi uap sederhana minyak kayu putih dalam

melonggarakan jalan nafas.

C. Dissection

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah radang akibat saluran

pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad

renik atau bakteri, virus, maupun reteksia tanpa atau disertai dengan

radang parenkim paru. Terapi inhalasi uap sederhana yaitu

memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap kedalam

saluran pernafasan yang dilakukan dengan bahan dan cara yang

sederhana serta dapat dilakukan di lingkungan keluarga. dapat

dilakukan dengan minyak kayu putih, Minyak kayu putih dapat

bermanfaat meredakan masalah pernapasan. Menghirup minyak kayu

putih dapat meringankan gangguan pernafasan karena uap minyak

kayu putih berfungsi sebagai dekongestan yang jika dihirup dapat

membantu mengurangi hidung tersumbat dan gejala bronchitis

(Handayani,S.,Immawati,Dewi, 2021). Terapi inhalasi uap sederhana ini

menggunakan air panas dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu

putih untuk 250 ml (1 gelas) air dengan suhu 42-44 OC (Erwan dkk,

2022). Untuk melakukan inhalasi sederhana pertama-tama posisikan

pasien dalam posisi duduk (fowler), dekatkan kom yang berisi air panas

7
yang telah di campur minyak kayu putih, kemudian tutup kepala pasien

dengan handuk agar uap tidak keluar, selanjutnya anjurkan pasien

menarik nafas, dan mata tertutup sambil menghirup uap air panas

tersebut. Terapi ini dapat dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu

pada pagi dan sore hari selama 10-15 menit. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Selpi (2022) tentang pengaruh inhalasi uap

sederhana dengan minyak kayu putih, terjadi peningkatan efektifitas

bersihan jalan nafas dimana adanya suara nafas yang berkurang,

frekuensi batuk berkurang, kekentalan sputum lebih encer, dan sputum

berwarna putih. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Siti Utami

(2022), didapatkan hasil ada perbedaan sebelum dan sesudah

diberikan inhalasi uap sederhana dengan minya kayu putih dimana

tidak ada lagi sekret, tidak ada batuk, irama nafas teratur, tidak ada otot

bantu nafas, suara nafas vesikuler. Erwan dkk (2022) dalam

penelitiannya juga menjelaskan bersihan jalan nafas pada kedua subjek

setelah penerapan inhalasi sederhana menggunakan minyak kayu putih

kembali efektif dimana nilai RR subjek 1 dari 33x/menit menjadi

29x/menit dan subjek 2 dari 34x/menit menjadi 30x/menit, sudah tidak

terdapat produksi sputum dan suara nafas ronchi berkurang pada

kedua subjek.

D. Discover

Terapi inhalasi uap sederhana mampu mengatasi masalah bersihan

jalan nafas pada anak dengan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Pada hari pertama tanggal 27 september 2022 dilakukan tindakan

8
keperawatan sesuai dengan intervensi keperawatan yang direncakanan

dan didapatkan respon hasil pasien mengatakan pasien merasa lebih

nyaman, batuk masih berdahak dan sulit dikeluarkan, suara nafas

ronchi dan respirasi 22x/menit. Kemudian pada hari kedua tanggal 28

september 2022 dilakukan tindakan keperawatan sesuai dengan

intervensi keperawatan yang direncakanan dan didapatkan respon hasil

pasien mampu mengeluarkan dahak dengan batuk efektif tapi sedikit,

suara nafas ronchi, dan respirasi 22x/menit. Pada hari ketiga tanggal 29

september 2022 dilakukan tindakan keperawatan sesuai dengan

intervensi keperawatan yang direncakanan dan didapatkan respon hasil

pasien mudah mengeluarkan dahak, frekuensi batuk menurun, nafas

lebih lega, suara nafas tambahan berkurang, dan respirasi 21x/menit.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan berupa inhalasi uap

sederhana minyak kayu putih maka masalah bersihan jalan nafas pada

pasien dengan infeksi saluran pernafasan akut teratasi. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian yang oleh Puji Ningsih (2018) yang

menjelaskan bahwa anak yang setelah diberikan inhalasi uap air

dengan tetesan minyak kayu putih dapat lebih mudah mengeluarkan

sekret, tidak sakit tenggorokan saat batuk, hidung mampet berkurang,

dan nafas lebih lega.

E. Decision

Hal yang kami lakukan :

1. Memperhatikan kondisi penyakit pasien, tidak melakukan inhalasi

uap sederhana pada pasien yang memiliki hipersensitivitas atau alergi

9
dengan minyak tertentu dan pasien dengan lesi atau perlukaan pada

wajah.

2. Memberikan tindakan berupa inhalasi uap sederhana dengan

minyak kayu putih sebanyak 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore

hari selama 10-15 menit.

Referensi

Dewi, S. U., & Oktavia, D. V. (2021). Penerapan Terapi Inhalasi


Sederhana Dalam Peningkatan Bersihan Jalan Napas Pada Anak
Dengan Ispa. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 5(2), 65.
https://doi.org/10.52020/jkwgi.v5i2.3341
Erwan Yustiawan. (2021). Penerapan Inhalasi Sederhana Menggunakan
Minyak Kayu Putih untuk Meningkatkan Bersihan Jalan Nafas pada
Anak dengan ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Metro. Jurnal
Cendikia Muda, 2, 147–155.
Handayani,S.,Immawati,Dewi, N. R. (2021). Penerapan Terapi Inhalasi
Sederhana dengan Minyak Kayu Putih Untuk Meningkatkan Bersihan
Jalan Napas pada Anak Dengan ISPA. Jurnal Cendikia Muda, 2(4),
545–550.

10

Anda mungkin juga menyukai