Anda di halaman 1dari 18

52

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah meneliti Pengaruh

Buerger Allen Terhadap Nilai Ankle Brachial Index Pada Penderita

Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang

tahun 2022.

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas

Tanjung Karang dengan pertimbangan :

a. Berdasarkan data kunjungan pasien DM se-Puskesmas di

Kota Mataram pada tahun 2020, diketahui bahwa

Puskesmas Tanjung Karang menempati peringkat pertama

dengan jumlah kasus sebanyak 709 jiwa , Wilayah

Kelurahan Kekalek Jaya merupakan Wilayah kerja dengan

penyandang Diabetes Mellitus terbanyak di Puskesmas

Tanjung Karang dengan jumlah 124 orang.

b. Sebelumnya belum ada yang pernah melakukan penelitian

serupa di Puskesmas Tanjung Karang.

2. Waktu Penelitian

a. Penyusunan proposal ini dimulai bulan Januari sampai Juli

2022.

b. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai

September 2022.
53

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah strategi untuk mencapai tujuan

penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman

atau penuntun penelitian pada seluruh proses penelitian (Nursalam,

2017).

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra

eksperimental dengan pendekatan One Grup Pretest-Posttest

(Sugiyono, 2019). Dalam rancangan ini suatu kelompok sebelum

dikenai perilaku diberi pre test, kemudian setelah intervensi

dilakukan post test (Nursalam, 2017).

Bentuk rancangan one group pretest – posttest adalah sebagai

berikut :

Pretest Perlakuan Posttest


O1 X O2

Gambar 12. Bentuk Rancangan One Group Pretest-Posttest Pada


Desain Penelitian Preexperimental (Notoatmodjo,
2012).

Keterangan :

O1 : Observasi awal (pretest) ankle brachial index (ABI) pada

kelompok intervensi.

X : Perlakuan atau experimen berupa latihan Buerger Allen.

O2 : Observasi akhir (posttest) ankle brachial index (ABI) pada

kelompok intervensi
54

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan kareklteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019). Populasi

dalam penelitian ini adalah pasien di Wilayah Kelurahan

Kekalek Jaya yang merupakan Wilayah kerja dengan

penyandang Diabetes Mellitus terbanyak di Puskesmas Tanjung

Karang dengan jumlah 124 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2019). Sampel dalam

penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus di Wilayah

Kelurahan Kekalek Jaya yang merupakan Wilayah kerja

Puskesmas Tanjung Karang.

a. Besar sampel

Besar sampel adalah sebagian yang diambil dari

keseluruhan objek yang diteliti dianggap mewakili populasi

(Nursalam, 2017). Besar sampel penelitian ini dihitung

menggunakan rumus Lynch (Sugiarto, 2001) :

NZ ² x P(1−P)
n=
N . d ²+ Z ² (1−P)

Keterangan :
55

n = sampel

N = jumlah populasi

z = nilai standar normal (1,96)

p = perkiraan proposi, jika tidak diketahui dianggap 50%

q = 1-p (100%-p)

d = sampling error dalam penelitian ini ditentukan 0,05

N . z ² . p .q
n=
d ( N−1)+ Z ² . p . q
2
124. ( 1,96 ) .0,5 .0,5
n= 2
( 0,05 ) . ( 124−1 ) + ( 1,96 ) .0,5 .0,5

124 x ( 3,841 ) .0,25


n=
6,15+ ( 3,841 ) .0,25

119
n=
7,11

n=16,55 sampel ≈ 17 sampel

b. Kriteria sampel

Kriteria sampel dalam penelitian dibedakan menjadi :

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek

penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan

akan diteliti (Nursalam, 2017). Kriteria inklusi dari

penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang berada

di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Karang.

Adapun Kriteria inklusi sample dalam penelitian ini

adalah :
56

a) Pasien dengan diabetes melitus.

b) Pasien diabetes melitus berusia 35 – 65 tahun.

c) Tidak terdapat luka pada kaki / tangan atau luka

gangren atau amputasi kaki / tangan.

d) Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dan

menyetujui informed consent.

2) Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau

mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari

studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2017).

Kriteria eksklusi dalam penelitian adalah :

a) Pasien diabetes melitus yang terdapat luka pada kaki

atau tangan / luka ganggren / amputasi kaki atau

tangan.

b) Adanya kecacatan mental/kelainan jiwa.

c) Tidak bersedia menjadi responden dalam penelitian

ini.

3. Teknik Pengambilan Sampel (sampling)

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi

untuk dapat mewakili populasi. Sampling merupakan cara –

cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel agar

memperoleh sampel yang bener – bener sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2017). Dalam

penelitian ini tehnik pengambilan sampel yang digunakan


57

adalah Purposive sampling. Purposive Sampling adalah Suatu

teknik penepatan sample dengan cara memilih sample diantara

populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti

(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut

dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal

sebelumnya (Nursalam, 2017).

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan

nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain – lain)

(Nursalam, 2017).

1. Variabel independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel

yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain.

Suatu kegiatan stimulus dimanipulasi oleh peneliti menciptakan

suatu dampak pada variabel dependen (Nursalam, 2017).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah latihan

Buerger Allen.

2. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi

nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel ini akan muncul

sebagai akibat dari manipulasi variabel independen (Nursalam,

2017).
58

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai

gangguan sirkulasi perifer ekstermitas bawah yang dinilai dari

hasil pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI).

E. Data Yang Dikumpulkan

1. Data primer

Menurut Riwidikdo (Riwidikdo, 2012), data primer adalah

data yang secara langsung diambil dari obyek penelitian oleh

peneliti perorangan maupun organisasi sehingga diperoleh

jawaban atas pertanyaan yang diambil sebelum dan sesudah

perlakuan. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah :

a. Data tentang karakteristik responden meliputi : umur, jenis

kelamin, pekerjaan, dan lamanya menderita diabetes

melitus.

b. Data tentang nilai gangguan sirkulasi perifer ekstermitas

bawah yang dinilai dari hasil pemeriksaan Ankle Brachial

Index (ABI).

c. Data tentang nilai gangguan sirkulasi perifer ekstermitas

bawah yang dinilai dari hasil pemeriksaan Ankle Brachial

Index (ABI).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan peneliti

melalui pihak kedua atau pihak lain (Riwidikdo, 2012). Data

sekunder dalam penelitian ini berupa gambaran umum tempat

penelitian yaitu Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang.


59

F. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah – langkah

pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian dan

tehnik instrument yang digunakan (Nursalam, 2017).

1. Data primer

a. Karakteristik responden meliputi umur, jenis kelamin,

pekerjaan, dan lamanya menderita diabetes melitus

diperoleh dengan alat bantu kuesioner.

b. Data tentang nilai gangguan sirkulasi perifer ekstermitas

bawah yang dinilai dari hasil pemeriksaan ABI sebelum

melakukan Latihan Bueger Allen.

c. Data tentang nilai gangguan sirkulasi perifer ekstermitas

bawah yang dinilai dari hasil pemeriksaan ABI setelah

melakukan Latihan Bueger Allen.

2. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah gambaran umum

tentang tempat penelitian yaitu Wilayah Kerja Puskesmas

Tanjung Karang diperoleh dari penelusuran profil Puskesmas

Tanjung Karang, untuk pasien diabetes melitus data diperoleh

dari buku kunjungan pasien Diabetes Melitus di KTU

Puskesmas Tanjung Karang.


60

G. Cara Pengolahan Data

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses

untuk memperoleh data atau data ringkas berdasarkan suatu

kelompok data mentah dengan menggunakan rumus tertentu

sehingga mengahsilkan informasi yang diperlukan (Setiadi,

2007). Adapun cara pengolahan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Data primer

a. Data karakteristik responden

Adapun data tentang karakteristik responden

diolah secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi. Data yang dikumpulkan

meliputi :

1) Usia

Usia akan dikategorikan sesuai dengan tingkat

perkembangan menurut (Depkes RI, 2009) yaitu,

masa dewasa awal 26 – 35 tahun, masa dewasa

akhir 36 – 45 tahun, masa lansia awal 46 – 55

tahun, lansia akhir 56 – 65 tahun, dan masa

manula >65 tahun.

2) Pendidikan

Pendidikan akan dikategorikan berdasarkan

UU RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional terdiri dari : 1) Pendidikan


61

dasar, yaitu jenjang pendidikan Sekolah Dasar

(SD) atau Mardasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah

Tsanawiyah (MTs) 2) Pendidikan menengah, yaitu

Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Mardasah

Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), 3) Pendidikan tinggi, mencangkup

program pendidikan diploma, sarjana, magister,

doktor, dan spesialis.

3) Pekerjaan

Pekerjaan akan dikategorikan menjadi bekerja

dan tidak bekerja. Menurut Badan Pusat Statistik

(2016), bekerja adalah kegiatan ekonomi yang

dilakukan oleh seseorang dengan maksud

memperoleh atau membantu memperoleh

pendapatan atau keuntungan, sedangkan tidak

bekerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan

lebih) yang masih sekolah atau mengurus rumah

tangga. Berdasarkan hal tersebut, bekerja terdiri

jenis pekerjaan : pedagang, petani, tukang/buruh,

pegawai swasta, TNI/POLRI, dan lain – lain.

Tidak bekerja terdiri dari ibu rumah tangga,

pelajar/mahasiswa, dan anak yang bekerja di

bawah umur 15 tahun.


62

b. Data Nilai Gangguan Sirkulasi Perifer Ekstermitas Bawah.

Data nilai gangguan sirkulasi perifer ekstermitas

bawah yang dinilai dari hasil pemeriksaan ABI sesudah

melakukan Latihan Bueger Allen. Di diagnosa dengan

kriteria :

1. ABI > 1,3 (Nilai abnormal)

2. ABI> 0,9 – 1,3 (Nilai normal)

3. ABI < 0,6 – 0,8 (Perbatasan perfusi)

4. ABI < 0,5 (Iskemia Berat)

5. ABI < 0,4 (Iskemia kritis)

2. Data sekunder

Data tentang gambaran umum Puskesmas Tanjung Karang

akan disajikan dalam bentuk deskriptif.

H. Analisis Data

Untuk menganalisa perbedaan tentang nilai gangguan

sirkulasi perifer ekstermitas bawah yang dinilai dari hasil

pemeriksaan ABI sesudah melakukan Latihan Bueger Allen

dilakukan uji normalitas, data berdistribusi secara normal maka

data di analisa menggunakan uji statistik ‘Uji T- berpasangan’ atau

one sampel T-test. Uji T-test digunakan untuk menguji tingkat

signifikan perbedaan tentang nilai dari hasil pemeriksaan ankle

brachial index (ABI) responden akibat diabetes melitus sebelum

dan sesudah diberikan Latihan Bueger Allendengan penentuan nilai


63

ρ (value) lebih kecil dari <0,05 maka Ha diterima dan H 0 ditolak

(terdapat pengaruh antara variabel yang diuji). Sedangkan jika nilai

ρ (Value) lebih besar dari >0,05 maka Ha ditolak dan H 0 diterima

(tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel yang

diuji).

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini adalah :

1. Alat dan Bahan

a) Tensi digital

Keterangan

1. Monitor Tekanan Darah

2. Manset Tensi Digital

Gambar 3.21 : Tensi Digital

2. Prosedur Pelaksanaan

a) Pengukuran Ankle Brachial Index (ABI)

1) Meminta izin kepada Direktur Politeknik Kesehatan

Mataram Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

2) Meminta izin kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik Provinsi Nusa Tenggara Barat

3) Meminta izin kepada Kepala Puskesmas Tanjung

Karang
64

4) Menetapkan pemilihan responden, pada penelitian ini

yang dapat menjadi responden adalah pasien

diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung

Karang.

5) Menanyakan secara detail identitas pasien

6) Jelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan

dan prosedur penelitian yang akan dilaksanakan.

7) Jelaskan tentang pelaksanaan yaitu mengukur

tekanan darah pada lengan dan pergelagan kaki.

b) Prosedur Pelaksanaan Latihan Buerger Allen.

1. Memilih responden dengan metode Purposive

Sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

2. Jelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan

3. Berikan lembar persetujuan menjadi responden

(informed consen) jika pasien bersedia berpartisiapsi

dalam penelitian.

4. Menjelaskan tentang pelaksanaan tujuan dan manfaat

Tindakan kepada pasien.

5. Mengukur tekanan darah atau lakukan pemeriksaan

ABI dengan tensi digital sebelum melakukan Latihan

Buerger Allen.

6. Pasien diberikan Tindakan Latihan Buerger Allen.


65

7. Mengukur tekanan darah atau lakukan pemeriksaan

ABI dengan tensi digital setelah melakukan Latihan

Buerger Allen.

8. Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya


65

J. Kerangka Kerja

Populasi
K.

Teknik pengambilan
sampel (Purposive
Sampling)
Sampel

Pengukuran tekanan
darah (Pretest)

Intervensi Latihan Buerger


Allen
Pengukuran tekanan
darah (Posttest)

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisa Data

Kesimpulan dan
Saran

Gambar 3.22 Kerangka Kerja“Pengaruh Buerger Allen Exercise Terhadap


Nilai Ankle Brachial Index Pada Penderita Diabetes Melitus Di
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2022”
66

K. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional

ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam

penelitian (Nursalam, 2017).

Etika Penelitian

Pada bagian ini dicantumkan etika yang mendasari penelitian,

yang terdiri dari:

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Inforemed consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan, Informed consent tersebut diberikan sebelum

penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

untuk menjadi responden.

Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya.

Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan. Jikaresponden tidak bersedia, maka peneliti

harus menghormati hak pasien.

Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent

tersebut antara lain; partisipasi responden, tujuan dilakukannya

tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur


67

pelaksanaan, potensial yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,

informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode

pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan

disajikan.

Seseorang yang tidak memiliki identitas pribadi atau identitas

pribadinya di sembunyikan contonya seperti pada pasien dewasa

mengunakan Tn / Ny : tuan / nyonya

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikampulkan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Karna setiap

orang berhak atas rahasia kondisi Kesehatan pribadinya.

4. Azas Manfaat (Beneficience)

Beneficience adalah prinsip untuk memberi manfaat bagi

orang lain, bukan untuk membahayakan orang lain, melainkan

bertanggung jawab dalam memberikan perawatan serta

berkewajiban untuk melindungi. Dalam penelitian ini diharapkan


68

bermanfaat terutama bagi pasien yang menjadi responden dalam

penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai