Anda di halaman 1dari 22

47

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang disusun sedemikian

rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap

pertanyaan peneliti (Notoatmodjo, 2012). Desain penelitian mengacu pada jenis

atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta

berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Notoatmodjo,

2012).

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan penelitian kuantitatif dengan dengan jenis analitik korelasi yaitu

penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau kelompok subjek.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional

yaitu pendekatan penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data

variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam,

2015).

3.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam

penelitian yang berbentuk kerangka atau alur penelitian, mulai dari desain hingga

analisis datanya (Hidayat, 2014).

47
48

Desain penelitian
Analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional

Populasi
Semua pasien diabetes mellitus di poli penyakit dalam RSUD Kota Madiunpada bulan
Mei-Juni 2019 sebanyak 244 orang.

Sampel
Sebagian pasien diabetes mellitus sebanyak 153 orang

Sampling
Purposive sampling

Pengumpulan Data
Kuesioner

Pengolahan Data

Editing, Coding, Scoring, Tabulating

Analisa Data

Chi-Square

Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka operasional penelitian hubungan penilaianperan perawat


sebagai edukator dengan kejadian luka kaki pada penderita
diabetus mellitus dengan pendekatan Lawrence Green di poli
penyakit dalam RSUD Kota Madiun.
3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling
3.3.1 Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjekyang dipelajari

saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki objek atau subjek

tersebut (Hidayat, 2010).


49

Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan (Nursalam, 2015). Populasi dalam penelitian ini

adalah semua pasien diabetes mellitus di poli penyakit dalam RSUD Kota

Madiun pada bulan Mei-Juni 2019 sebanyak 244 pasien.

3.3.2 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel adalah elemen –

elemen populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan mewakilinya

(Setiadi, 2013).Sampel pada penelitian ini adalahsebagian pasien yang

menderita penyakit diabetes melitus rata-rata perbulan sebanyak244 orang,

dengan perhitungan jika populasi < dari 1000. Sehingga dapat dihitung

sesuai dengan rumus sebagai berikut :

N
n=
1+N ( d )2

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

d = Tingkat kepercayaan ketepatan yang diinginkan (0,05)

Perhitungan:

N
n=
1+N ( d )2
50

244
n=
1+244 ( 0 , 05 )2

244
n=
1 .61 = 152,5dibulatkan menjadi 153 orang

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2011).

Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah :

1. Pasien diabetes mellitus yang kooperatif.

2. Belum mengalami komplikasi luka kaki diabetes mellitus

3. Usia > 45 tahun< 60 tahun

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi (Nursalam, 2011).Kritera

eksklusi dari penelitian ini adalah :

1. kesadaran apatis

3.3.3 Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi untuk

menjadi sampel dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Setiadi,

2013). Pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber

data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016).


51

3.4 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

Beberapa variabel diidentifikasi tetapi tidak diukur dan yang lainnya

diukur dengan pengukuran sebagian. Macam-macam tipe variabel meliputi :

dependen, independen, moderator (intervening), perancu (confonding), kendali

atau control dan vareiabel random (Nursalam,2014).

Variabel penelitian adalah suatu variabel yang digunakan sebagai ciri atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu atau variabel penelitian (Notoatmojo, 2010).Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan dua variabel yaitu variabel independen (bebas) dan

variabel dependen (terikat).

3.4.1 Variabel Independen (bebas)

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

nilainya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang

dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak variabel dependen

(Nursalam, 2014). Penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah

peran perawat.

3.4.2 Variabel Dependen (terikat)

Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya

ditentukan oleh vatriabel lain. variabel respon akan muncul sebagai akibat

dari manipulasi dari variabel-variabel lain. Dalam ilmu perilaku, variabel

terikat adalah aspek tingkah laku yang diamati oleh suatu organisme yang
52

dikenai stimulus (Nursalam, 2014). Penelitian ini yang menjadi variabel

terikatnya adalah pencegahan luka.

3.4.3 Definisi Operasional

Definisi operasaional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat,2007).

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik

(variabel) yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut

(Nursalam,2008). Definisi operasional adalah penjelasan semua variabel

dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional

sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna

penelitian (Setiadi, 2013).

Tabel 3.1 Definisi operasional hubungan peran perawat sebagai edukator


dengan kejadian luka kaki pada penderita diabetus mellitus

N Definisi
Variabel Indikator Alat Ukur Skala Score
O Operasional
1. Variabel Suatu a. Perawat Kuesioner Nominal Ya : 1
Independen tindakan yang memberikan Tidak : 0
t: peran dilakukan pengetahuan
perawat oleh perawat dan Cara
sebagai yang informasi penilaian:
edukator dirasakan oleh pada pasien 1. Baik
pasien dalam DM tentang jikaya>50
memberikan pengendalia
pendidikan n glukosa 2. Kurang
kesehatan darah jikaya ≤ 50
pada pasien b. Perawat
DM dalam memberikan
pencegahan penjelasan
luka pada tentang cara
53

kaki pencegahan
luka kaki
c. Perawat
memberikan
informasi
cara
merawat
kuku kaki
d. Perawat
memfasilitas
i pengajaran
dengan
mengadakan
pendidikan
kesehatan
tentang
mencegah
komplikasi
DM
e. Perawat
memberikan
contoh cara
melakukan
senam kaki
2. Variabel Suatu upaya a. Pengendalian Kuesioner Nominal Untuk
dependen : yang glukosa skala likert pernyataan
pecegahan dilakukan darah positif
luka kaki oleh pasien b. Penggunaan SL = 4,
diabetes DM dalam alas kaki SR = 3,
mellitus mencegah c. Merawat JR = 2,
luka pada kuku kaki TP= 1
kaki d. Mendapatkan Untuk
penyuluhan pernyataan
e. Melakukan negatif
senam kaki SL = 1,
SR = 2,
JR = 3,
TP =
4Dengankr
iteria:
1. Pencega
han
positif
jika T
mean >
50
2. Pencega
han
54

negatif
jika T
mean <
50

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

3.5.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di poli penyakit dalam RSUD Kota Madiun

3.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei– Juni jam 08.00-12.00 2019

3.6 Tehnik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2015). Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada

rancangan penelitian dan teknik instrumen yang di gunakan (Burns dan Grove,

1999).

3.6.1 Prosedur Penelitian

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2015). Adapun proses pengumpulan datanya

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Peneliti mengajukan surat rekomendasi penelitian kepada institusi

pendidikan STIKES PEMKAB JOMBANG

b. Mengurus perizinan dan persetujuan kepada kepala bakesbang Linmas

Kota Madiun
55

c. Menyerahkan surat rekomendasi penelitian kepada RSUD Kota

Madiun

d. Peneliti mengurus perijinan di RSUD Kota Madiun

e. Menyerahkan surat rekomendasi kepada kepala ruang poliklinik

penyakit dalam RSUD Kota Madiun

f. Peneliti bertemu responden setelah responden mendapat pelayanan di

ruang poliklinik penyakit dalam RSUD Kota Madiun

g. Peneliti mencocokkan responden sesuai dengan kriteria inklusi

h. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dengan

memperhatikan hak-hak responden untuk mendapatkan persetujuan

menjadi responden penelitian

i. Peneliti meminta responden untuk menandatangani lembar

persetujuan menjadi responden. Bila responden menolak, responden

tidak wajib tandatangan

j. Peneliti menyampaikan lembar kuesioner tentang peran perawat dan

kuesioner tentang pencegahan luka kepada responden untuk diisi

sesuai dengan petunjuk yang ada

k. Apabila ada gangguan penglihatan pada pasien, salah satu keluarga

boleh membantu membacakan isi kuesioner kepada responden

l. Peneliti meminta kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden

dan memeriksa kembali kelengkapannya

m. Peneliti meminta responden untuk melengkapi kembali jika ternyata

ada yang belum lengkap


56

n. Peneliti memberikan cindera mata kepada responden sebagai tanda

terimakasih telah bersedia menjadi responden

o. Kemudian peneliti melakukan tabulasi di bab 4

3.6.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang disusun

dengan hajat untuk memperoleh data yang sesuai baik data kualitatif

maupun data kuantitatif (Nursalam, 2013). Untuk membuat data yang

relevan dengan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan instumen

pengumpulan data dengan menggunakan data penderita diabetes mellitus.

a. Instrumenperan perawat

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

dilakukan dalam bentuk kuesioner yang dibuat sendiri yang mengacu

pada teori dan konsep dan disebarkan kepada responden. Instrumen

yang digunakan untuk mengetahui peran perawat adalah kuesioner

dengan alternative jawaban : ya : 1, tidak : 0.

b. Instrumen pencegahan luka

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

dilakukan dalam bentuk kuesioner yang dibuat sendiri yang mengacu

pada teori dan konsep dan disebarkan kepada responden. Instrumen

yang digunakan untuk mengetahui pencegahan luka adalah kuesioner

dengan alternative jawaban: SL : selalu, SR : sering, JR : jarang, TP :

tidak pernah. Penilaian dilakukan dengan skala likert dengan cara :

1) Pernyataan positif (favorable).

a) Skor 1: selalu
57

b) Skor 2: sering

c) Skor 3: jarang

d) Skor 4: tidak pernah

2) Pernyataan negatif (unfavorable).

a) Skor 1: selalu.

b) Skor 2: sering.

c) Skor 3: jarang.

d) Skor 4: tidak pernah.

3.6.3 Uji validitas dan Reabilitas

1) Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur

itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Kuesioner ini

divalidasi dengan kuesioner isi yang merujuk kepada hubungan

peran perawat sebagai edukator dengan pencegahan luka kaki pada

penderita diabetes mellitus di poli penyakit dalam RSUD Kota

Madiun.

Untuk uji validitas peneliti menguji valid kuesioner

sejumlah sampel 10 menggunakan SPSS dikatakan valid jika diatas

0.63 dengan hasil instrumen peran perawat sebagai edukator

sebesar 0.74 dan instrumen pencegahan luka sebesar 0.94.

sehingga disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki nilai yang

valid.
58

2) Uji Reabilitas

Reabilitas merupakan indeks yang dipakai untuk

menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau

diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran itu tetap konsisiten atau tetap sama bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan

menggunakan alat uji yang sama. Uji reabilitas pada instrumen

sejumlah sampel 10. Jika diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0.70

terhadap 10 klien maka instrumen ini dikatakan realibel

(Polit&Hungker, 2001). Hasil reabilitas yang diperoleh dari

variabel peran perawat sebagai edukator adalah 0.92 dan untuk

variabel pencegahan luka kaki diabetes adalah 0.96 sehingga kedua

variabel ini dikatakan realibel.

3.7 TeknikAnalisa Data

Setelah data dari petugas terkumpul, selanjutnya dilakukanpengolahan

datadengan cara sebagai berikut :

3.7.1 Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2011).

3.7.2 Coding atau klasifikasi

Coding merupakan kegiatan psemberian kode numeril (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa katagori. Pemberian kode ini

sangat penting bisa pengolahan dari analisis data menggunakan


59

komputer.Biasanya satu buku (code book) untuk memudahkan kembali

melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel (Hidayat, 2011).

Data umum :

a. Jenis kelamin

Laki-laki = L1

Perempuan = L2

b. Usia

45-55 tahun = U2

56-65 tahun = U1

c. Pekerjaan

Petani = K1

Swasta = K2

PNS = K3

IRT = K4

d. Lama menderita diabetes mellitus

<5 tahun = P1

>5 tahun = P3

Data khusus :

a. Peran perawat

Baik : ya > 50 = O1

Kurang : ya < 50 = O2

b. Pencegahan luka

Negatif : T < 50 = T1

Positif : T > 50 = T2
60

3.7.3 Scoring

Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang

perlu diberikan penilaian atau skor (Saryono, 2010). Pada variabel

independen peran perawat skor didapatkan dari jika ya : 1, tidak : 0. Dan

pada variabel pencegahan luka menggunakan skala likert yaitu :

1) Pernyataan positif (favorable).

a) Skor 1: tidak pernah.

b) Skor 2: jarang.

c) Skor 3: sering.

d) Skor 4: selalu.

2) Pernyataan negatif (unfavorable).

a) Skor 1: selalu.

b) Skor 2: sering.

c) Skor 3: jarang.

d) Skor 4: tidak pernah.

3.7.4 Tabulating

Tabulating adalah kegiatan menyusun dan meringkas data yang

masuk dalam bentuk table-tabel. Tabulasi adalah penyusunan data dalam

bentuk tabel tertentu menurut sifat-sifat yang dimiliki. Pada data ini

dianggap bahwa data telah diproses sehingga harus segera disusun pola

format yang telah dirancang (Nursalam, 2011).

Proses menafsirkan data yang di peroleh dan peneliti akan

memasukkan data kedalam satu tabel yang meliputi nomor responden,

jenis kelamin, dan lain-lain baik untuk variabel independen dan dependen
61

dalam penelitian ini tabel frekuensi menginformasikan hasil penelitian

yang didapat sedangkan interpretasi tabel, menurut Arikunto (2010) adalah

sebagai berikut:

a. 0% : Tidakada

b. 1-25% : Sebagiankecil

c. 26-49% : Hampirsetengahnya

d. 50% : Setengahnya

e. 51-75% : Sebagianbesar

f. 76-99% : Hampirseluruhnya

g. 100% : Seluruhnya (Arikunto, 2006).

3.7.5 Analisa Data

Analisa data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia

kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab

rumusan masalah dalam penelitian (Sujarweni, 2014).

Analisa data dalam penelitian ini adalah analisis bivariat yaitu

analisa yang dilakukan lebih dari dua variabel. Analisa bivariat berfungsi

untuk mengetahui hubungan antara variabel (Sujarweni, 2014). Dan juga

untuk mengetahui hubungan antara dua variabel apakah signifikan atau

uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square, berguna untuk menguji

hubungan atau pengaruh dua variabel nominal dan mengukur kuatnya

hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya.

Kaida keputusan tentang hipotesa yang diajukan diterima atau ditolak

dengan membandingkan probabilitas () dengan taraf signifikan ()


62

dengan tingkat kesalahan 0,05. Ha diterima bila < (0,05). Ha ditolak

bila > (0,05) (Cornelius Thihendradi, 2004).

Jika dengan kemaknaan 0,05 dengan menggunakan uji chi-

squaredengan software SPSS, dimana  < 0,05 maka ada hubungan

antara peran perawat sebagai educator dengan pencegahan luka kaki pada

penderita diabetes mellitus, sedangkan  > 0,05 tidak ada hubungan

antara peran perawat sebagai educator dengan pencegahan luka kaki pada

penderita diabetes mellitus.

Analisis data menggunakan korelasi (Chi-Square) satu sampel

adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila

dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas dimana data berbentuk

nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2015).

Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan

secara sistematik terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan

supaya bisa dideteksi (Nursalam, 2011). Uji Statistika untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen dengan dependen, kemudian diuji

dengan menggunakan uji Koefisien Kontingensi. Contingency coefficient

C (koefisien kontingensi) digunakan apabila variabel yang dikorelasikan

berbentuk kategori (gejala ordinal). C (singkatan dari contingency) sangat

erat hubungannya dengan Chi-Kuadrat.Jika datanya telah dihitung dengan

(Chi-square) maka C dapat dengan mudah diketahui. C ditulis juga dengan

KK, singkatan dari Koefisien Kontingensi. Untuk menghitung koefisien

kontingensi, terlebih dahulu dihitung nilai Chi-kuadrat. Analisis yang

dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi


63

(Notoatmodjo, 2010), yaitu hubungan peran perawat sebagai edukator

dengan kejadian luka kaki pada penderita diabetus mellitus.

Rumus uji chi-square :

n f 0  f h 
k 2
x2
N  x2
 fn
dengan nilai x2 = i 1
C=

Keterangan :

x2 : Chi kuadrat

f0 : Frekuensi yang diobservasi

fh : Frekuensi yang diharapkan

C : Koefisienkontingensi

N : Jumlahresponden

Untuk memberikan interpretasi terhadap kuat lemahnya hubungan

antara variabel yang dituju, digunakan pedoman menurut Sugiyono (2008)

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Tabel Interpretasi Nilai x

Besarnya Nilai x Interpretasi

Antara 0,800 – 1,000 Sangat kuat


Antara 0,600 – 0,799 Kuat
Antara 0,400 – 0,599 Cukup
Antara 0,200 – 0,399 Rendah
Antara 0,000 – 0,199 Sangat rendah

3.8 EtikaPenelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan


64

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat,

2008).

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapatkan rekomendasi dari

institusi dengan mengajukan permohonan izin kepada institusi dan tempat

penelitian. Setelah mendapat persetujuan barulah peneliti melakukan penelitian

dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

3.8.1 Nonmaleficience

Peneliti berkewajiban untuk meyakinkan bahwa kegiatan penelitian

yang dilakukan tidak menimbulkan suatu resiko bahaya, baik bahaya

secara fisik maupun bahaya secara psikologis (Afiyanti & Rachmawati,

2014). Penelitian ini diyakini tidak menimbulkan bahaya bagi responden

karena penelitian ini hanya mengharuskan responden untuk mengisi

lembar kuesioner. Peneliti memberikan informasi bahwa jila dalam

kegiatan penelitian yang dilakukan menyebabkan ketidaknyamanan

partisipan, maka partisipan memiliki hak untuk tidak melanjutkannya.

Namun, jika hal tersebut ridak terjadi, maka pengisian lembar kuesioner

akan diteruskan.

3.8.2 Beneficience

Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk meminimalkan resiko dan

memaksimalkan manfaat. Penelitian yang dilakukan kepada manusia,

diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan manusia baik

secara individu maupun masyarakat secara keseluruhan (Saryono, 2011).

Pada penelitian ini, peneliti membantu memberikan informasi yang jelas

pencegahan luka yang mana hasilnya dapat memberikan informasi kepada


65

pasien dan keluarga sehingga dapat melakukan penatalaksanaan

pencegahan luka mandiri di rumah.

3.8.3 Autonomy

Partisipan memiliki hak untuk menentukan keputusannya

berpartisipasi dalam kegiatan setelah diberikan penjelasan oleh peneliti

dan memahami bentuk partisipasinya dalam penelitian (Afiyanti &

Rachmawati, 2014). Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan

dari partisipan yang mana sebelum dilakukan kegiatan mengisi kuesioner

partisipan diberikan penjelasan tentang tujuan, mafat dan proses penelitian

yang akan dilakukan. Penelitian akan dihentikan ketika partisipan

memutuskan untuk tidak melanjutkan keikutsertaan dalam penelitian.

3.8.4 Anonimity(tanpa nama)

Kerahasian partisipan dilakukan dengan cara tidak memberikan

atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan (Hidayat, 2014). Peneliti menjaga kerahasiaan responden

pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3.8.5 Justice

Prinsip ini dilakukan dengan menjunjung tinggi keadilan manusia

dengan hak menjaga privasi manusia dan memberikan perlakuan yang

sama terhadap manusia (Hidayat, 2014). Peneliti menghargai dan

menghormati semua responden tanpa membedakan latar belakang budaya

maupun ekonomi responden.


66

3.8.6 Veracity

Kejujuran merupakan suatu dasar penelitian yang harus memiliki

peneliti untuk kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan

tersebut dapat diterima dan tidak diragukan validitasnya (Sarosa, 2017).

Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan partisipan di

Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Madiun dan menuliskan hasil

penelitian berdasarkan temuan yang ada dan disusun secara sistematis.

3.8.7 Confidentiality (kerahasiaan)

Prinsip memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah-masalah (Hidayat, 2014). Peneliti

menyimpan seluruh dokumen hasil pengumpulan data berupa lembar

persetujuan mengikuti penelitian, biodata, hasil isi kuesioner dalam

tempat khusus yang hanya bisa diakses oleeh peneliti.

3.8.8 Informed Consent

Informed Consentmerupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan partisipan dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan

sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan agar partisipan mengerti

maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya (Hidayat, 2014).

Lembartersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

Informed Consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Setelah Informed Consent

ditandatangani peneliti memiliki tanggu jawab terhadap partisipan.


67

3.8.9 Inducement/bujukan

Bujukan merupakan penjelasan tentang intensif bagi subjek

penelitian, dapat berupa material seperti uang, hadiah, layanan gratis jika

diperlukan, atau lainnya berupa non material : uraian mengenai

kompensasi atau penggantian yang akan diberikan (dalam hal waktu,

perjalanan, hari-hari yang hilang dari pekerjaan dll). Insentif pada

penelitian yang beresiko luka fisik, atau lebih berat, ternasuk pemberian

pengobatanbebas biaya termasuk asuransi, bahkan kompensasi jika terjadi

disabilitas bahkan kematian (KEPPKN, 2017). Pada penelitian ini, subjek

penelitian diberikan sebuah insentif berupa gelas kaca sebagai ucapan

terima kasih dan pengganti waktu yang diberikan kepada responden dan

bisa bermanfaat untuk partisipan.

3.9 Keterbatasan Penelitian

1. Pada saat penelitian berlangsung peneliti masih meminta bantuan dari

orang lain.

2. Instrumen berupa kuesioner menyebabkan jawaban responden lebih

cenderung subjektif.

3. Responden kurang konsentrasi ketika menjawab kuesioner kareba

pengambilan data dilakukan di poli penyakit dalam yang suasana ramai

dan pasien dan waktu yang sangat singkat dalam pengerjaannya.

4. Dalam pengisian kuesioner pada pasien yang mengalami penurunan

penglihatan boleh dibantu keluarga

5. Instrument peran perawat dikerjakan oleh pasien untuk mengetahui

peran perawat sebagai edukator yang dirasakan oleh pasien


68

Anda mungkin juga menyukai