Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini adalah desain pre-Eksperimental dengan

pendekatan one group-pre test and post test design. Studi pre- eksperimental

adalah suatu metode penelitian yang menggunakan 1 kelompok penelitian

dimana kelompok mendapatkan perlakuan atau intervensi sedangkan kelompok

yang lain tidak mendapatkan perlakukan, yang bertujuan untuk mengetahui

perbedaan dan meminimalkan resiko kesalahan dalam penelitian (Shadish et

al., 2002 dalam Grove et al., 2015).

Penelitian ini menggunakan pre-eksperimen karena terdapat beberapa

faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil penelitian yang tidak dapat di

kontrol sepenuhnya oleh peneliti. Intervensi atau perlakukan yang diberikan

dalam kelompok intervensi adalah dengan memberikan pendidikan Edukasi

empat pilar diukur sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan.

Gambar 3.1. Rancangan Desain pre –Eksperimen

Keterangan:
X : Pemberian intervensi education empat pilar

O1 : Pengukuran efikasi diri menggunakan kuesioner pada Pasien DM sebelum


mendapatkan perlakukan.

O2 : Pengukuran efikasi diri menggunakan kuesioner pada Pasien DM setelah


mendapatkan perlakukan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelititan ini rencana akan dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2022

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini rencana akan dilaksanakan di Puskesmas Kintom

Kecamatan Kintom Kabupaten Banggai.

C. Populaasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni,

2014). Pada penelitian ini populasinya adalah pasien diabetes melitus

Puskesmas Kintom Kecamatan Kintom Kabupaten Banggai sejumlah 153

yang tercatat di Puskesmas).

2. Sampel

Sampel adalah terdiri atas bagian populasi yang terjangkau yang

dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2017). Sampel pada penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus tercatat
sebagai pasien pada Puskesmas Kintom Kecamatan Kintom Kabupaten

Banggai.

Menurut Sipranto (2015), untuk menentukan besar sampel dalam

penelitian eksperimen dapat menggunakan rumus (t-1) (r+1) ≥15, diketahui

banyak kelompok perlakuan dalam penelitian ini hanya 1 kelompok atau t =

2 maka :

Dicari tahu dulu berapa populasinya kemudian masukkan ke rumus

ini
Keterangan :

Berdasarkan rumus di atas maka jumlah sampel yang akan diambil

dari populasi adalah 30 pasien. Tetapi tidak menutup kemungkinan jumlah

sampel tersebut akan berkurang sehubungan dengan kriteria sampel yang

diajukan oleh peneliti. Adapun kriteria sampel yaitu:

a. Kriteria inklusi pada penelitian

1. Pasien diabetes melitus tercatat sebagai pasien pada Puskesmas


Kintom Kecamatan Kintom Kabupaten Banggai
2. Tidak memiliki komplikasi penyakit lain
3. Pasien yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria ekslusi

1. Pasien yang tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian

3. Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

Nonprobability sampling dengan metode pendekatan Purposive Sampling

yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara

populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam

penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karateristik dari

populasi.
D. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu. Jenis variabel diklasifikasikan menjadi:

1. Variabel Independen (bebas)

Variabel independen adalah variabel yang memengaruhi atau

nilainya menentukan variabel yang lain. Suatu kegiatan stimulus yang

dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel

dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah edukasi empat

pilar diabetes mellitus.

2. Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya

ditentukan oleh variabel lain. Variabel respons akan muncul sebagai akibat

dari manipulasi variabel-variabel lain. Variable dependent pada penelitian

ini adalah efikasi diri.

Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

1. Edukasi empat pilar

Definisi : Penerapan pola hidup sehat yang dilakukan pasien

DM berupa segala sesuatu yang diketahui atau oleh

pasien tentang penyakit DM, pola makan seimbang,

aktivitas fisik dan minum obat sesuai anjuran dokter.

Alat ukur : Kuesioner


Cara ukur : Pengisian Kuesioner

Skala ukur : numerik

Hasil ukur : skor 0-100

2. Efikasi diri : keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap kompetensi

atau kemampuannya untuk mengelola perilkunya dalam melakukan

suatu tugas, mengatasi hambatan, dan mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan.

Alat ukur : Kuesioner

Cara ukur : Pengisian Kuesioner

Skala ukur : Numerik

Hasil ukur : 0-100 (sesuaikan dengan nilai efikasi diri).

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan pengisian

kuesioner, dimana peneliti melakukan tanya jawab atau dialog langsung

antara pewawancara dengan responden. Oleh karena kegiatan dilakukan

secara berhadapan langsung, maka faktor internal pewawancara sangat

berpengaruh maka perlu latihan. Untuk memudahkan wawancara perlu

adanya pedoman wawancara yaitu kuesioner.

Kesioner A adalah kuesioner tentang Edukasi empat pilar diabetes

melitus yang yang terdiri dari 16 pertanyaan meliputi tentang pengetahuan,

diet, aktivitas, dan pengobatan. Dengan pilihan jawaban Benar (skor 1),
Salah (skor 0). Dalam penelitian ini dikatakan mengerti jika skor total > 8

dan dikatakan tidak mengerti ≤ 8

Kuesioner B adalah kuesioner tentang efikasi diri, Instrument ini

memiliki 12 item pertanyaan dan memiliki empat pilihan jawaban yaitu

sangat yakin (skor 4), yakin (skor 3), cukup yakin (skor 2), kurang yakin

(skor 1) dan tidak yakin (0). Dalam penelitian ini dikatan efikasi diri baik

jika skor total > 24 dan dikatakan efikasi diri kurang baik jika skor total

≤ 24.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Kintom Kecamatan Kintom

Kabupaten Banggai.

F. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan computer dengan

program SPSS (Statistical Package For Social Science) untuk memeriksa

jawaban pada kuisioner sudah lengkap, jelas dan relevan (Sujarweni, 2014).

Setelah semua data diperboleh kemudian diolah melalui tahap- tahap sebagai

berikut:

1. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrument pengumpulan data.

2. Tahap Coding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setap pertanyaan

yang terdapat dalam instrument penelitian pengumpulan data menurut

variabel.
3. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam table induk

penelitian.

4. Tahap menguji kualitas data, yaitu menguji validitas dan realibitas

instrument pengumpulan data.

5. Tahap mendeskripsi data, yaitu tabel frekuensi atau diagram serta berbagai

ukuran terdensi sentral, maupun ukuran disperse. Tujuannya memahami

karakteristik data sampel penelitian.

6. Tahap Uji hipotesis, yaitu tahap pengujian terhadap proposisi- yang dibuat

apakah proposisi tersebut di tolak atau di terima.

G. Analisis Data

2. Analisa Univariat

Pada analisa ini dilakukan analisis tabel distribusi frekuensi dari tiap

variabel yang dianggap terkait dengan tujuan penelitian.

3. Analisa Bivariat

Analisa data ditunjukkan untuk menjawab tujuan penelitian dan

menguji hipotesis penelitian untuk mengetahui adanya hubungan variabel

dependen dengan menggunakan uji paired t test efikasi diri

H. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini mengunakan cara penyajian data

dalam bentuk narasi, tabel dan argumen peneliti.

I. Etika Penelitian

Menurut (Hidayat, 2018) penelitian apapun khususnya yang

menggunakan manusia sebagai subjek tidak boleh bertentangan dengan etika,


oleh karena itu, oleh karena ini setiap peneliti menggunakan subjek untuk

mendapatkan persetujuan dari subjek yang diteliti.

Peneliti memperhatikan aspek etika responden dengan menekankan

masalah etika yang meneliti:

1. Lembar konfirmasi (Informed Consed)

Informed Consed merupakan llembar persetujuan antara peneliti dan

responden yang diberikan sebelum penelitian. Tujuan Informed Consed

yaitu responden yang dapat mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila

responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.

2. Tanpa nama (anonymity)

Anonimity adalah memberikan jaminan dalam penggunaan subjek

peneliti dengan cara tidak memberikan atau tidak mencantumkan nama

responden nama pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembaran pengumpulan data.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentiality adalah semua informasi yang dikumpulkan

dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang

dilaporkan pada hasil riset


53
19

Anda mungkin juga menyukai