Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.1.1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004).

Variabel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas atau Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi

adanya variabel-variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel bebas adalah:

a. Fasilitas (X1)

Fasilitas adalah segala sesuatu baik benda maupun jasa yang

menyertai pelayanan yang diberikan oleh perusahaan baik

perusahaan jasa, dagang maupun perusahaan industri.

b. Kualitas pelayanan (X2)

Kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam

mengimbangi harapan.

28
2. Variabel terikat atau dependen

Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Kepuasan Pasien (Y).

Menurut Kotler (2004) kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan

seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan

dibandingkan dengan harapannya.

3.1.2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi praktis operasional tentang

variabel atau istilah lain dalam penelitian yang dipandang penting.

Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi :

1. Fasilitas

Fasilitas merupakan segala sesuatu yang

memudahkan konsumen dalam menggunakan jasa perusahaan

tersebut. Indikator dari variabel ini adalah :

a. Tempat parkir yang luas

b. Ruang tunggu dan ruang periksa yang nyaman

c. Kebersihan dan kenyamanan ruangan puskesmas

d. Kelengkapan peralatan medis

2. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi baik

buruknya sajian yang diberikan oleh Puskesmas Mayong 1 Jepara

dalam rangka memuaskan pasien dengan cara memberikan atau

menyampaikan jasa yang melebihi harapan pasien yang berhubungan

29
dengan contact-personnel. Indikator yang digunakan untuk mengukur

kualitas pelayanan dalam penelitian ini adalah:

a. Keramahan dan kesopanan karyawan

b. Kecepatan dalam melayani pasien

c. Kompetensi dokter

d. Kesediaan mendengarkan keluhan pasien

3. Kepuasan Pasien

Kepuasan pasien merupakan suatu perasaan di dalam diri pasien

terhadap apa yang telah diperoleh dan dirasakan ketika pasien menerima

pelayanan. Adapun indikator dari kepuasan pasien adalah:

a. Terpenuhinya harapan untuk mendapatkan pelayanan yang baik di

Puskesmas Mayong 1 Jepara.

b. Merasa cocok pada pengobatan di Puskesmas Mayong 1 Jepara.

c. Keinginan untuk menggunakan jasa Puskesmas Mayong 1 Jepara

kembali.

d. Mengatakan hal positif mengenai Puskesmas Mayong 1 Jepara.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer

dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumber asli/tanpa melalui media perantara

30
(Supranto, 1997). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden secara langsung

kepada pasien jasa Puskesmas Mayong 1 Jepara.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan oleh organisasi

yang bukan pengolahnya, serta data terlebih dahulu dikumpulkan oleh

orang di luar penyelidik walaupun yang dikumpulkan itu data asli.

Data sekunder dalam hal ini adalah data profil dan struktur organisasi

Puskesmas Mayong 1 Jepara.

3.3. Populasi dan Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2005) adalah keseluruhan individu

dari suatu keseluruhan penelitian yang hendak di generalisasikan.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah para pasien

rawat jalan

pengguna jasa puskesmas di Puskesmas Mayong 1 Jepara

berdasarkan database perusahaan pada bulan September-Nopember

2012 berjumlah 2.083.

3.3.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2000), sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk

31
menentukan berapa sampel yang dibutuhkan, maka digunakan

rumus

Slovin (Husein Umar, 2003:120) sebagai berikut:

di mana :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi e =

kelonggaran ketidaktelitian karena kesalah pengambilan

sampel yang dapat ditoleransi.

Berdasarkan rumus Slovin diatas, maka sampel yang diambil adalah

96 pasien berdasarkan perhitungan sebagai berikut:

n =

n =

n = = 95,42

3.3.3. Teknik Sampling

Berkaitan dengan jumlah populasi yang relatif banyak, maka

penelitian menggunakan sampel dari populasi untuk dianalisis.

Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu dengan

metode accidental sampling (pengambilan sampel secara

kebetulan), orang yang diambil sebagai anggota sampel adalah

mereka yang kebetulan ditemukan atau mereka yang mudah

32
ditemui atau dijangkau. (Soehartono, 2002:62) Caranya ialah setiap

pasien yang datang Puskesmas Mayong 1 Jepara akan diberi

kuesioner pada saat penyebaran kuesioner.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data penelitian, digunakan instrumen penelitian

sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data dengan

cara tanya jawab secara langsung kepada pasien untuk memperoleh data

yang dibutuhkan.

2. Kuesioner atau angket

Sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh

responden penelitian, agar peneliti memperoleh data lapangan atau

empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis

yang telah ditetapkan.

3. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan melakukan pencatatan dari

dokumen-dokumen instansi-instansi terkait.

3.5. Metode Pengolahan Data

Setelah data terkumpul menurut teori Sugiono, maka perlu adanya

pengolahan data. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah:

33
1. Editing, yakni proses yang dilakukan setelah data terkumpul untuk

melihat akakah jawaban dari kuesioner telah diisi secara lengkap atau

belum.

2. Coding, adalah proses pemberian kode tertentu terhadap beraneka macam

jawaban dari kuesioner untuk dikelompokkan ke dalam kategori yang

sama.

3. Scoring, yaitu kegiatan yang berupa pemberian nilai atau harga berupa

angka pada jawaban tertentu untuk memperoleh data kuantitatif yang

diperlukan dalam pengujian hipotesa. Untuk pengukuran variabel

dependent dan independent dalam penelitian kali ini digunakan 5 point

likert scale. Untuk lebih jelasnya dapat diterapkan sebagai berikut:

a. Untuk jawaban yang sangat setuju memperoleh skor 5.

b. Untuk jawaban yang setuju memperoleh skor 4.

c. Untuk jawaban yang netral memperoleh skor 3.

d. Untuk jawaban yang kurang setuju memperoleh skor 2.

e. Untuk jawaban yang tidak setuju memperoleh skor 1.

4. Tabulating, yaitu pengelompokan data atas jawaban-jawaban dengan

teliti dan diatur, kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai terwujud

dalam bentuk table angka, yang telah dikorelasi dan diberi kode

(menggolongkan data yang diberi kode) yang berguna untuk

mendapatkan hubungan antara variabel.

34
3.6. Metode Analisis Data

3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Agar data yang diperoleh dengan cara penyebaran tersebut valid

dan reliabel maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas (Santoso, 2000).

Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir

pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara uji signifikansi yang membandingkan r hitung

dengan r tabel untuk degree of freedom (df ) = n – K. Dalam hal ini n

adalah jumlah sampel dan K adalah jumlah konstruk. Apabila r hitung

(untuk r tiap butir) dapat dilihat pada kolom corrected item - total

correlation) lebih besar dari r tabel dari nilai r positif maka butir atau

pertanyaan tersebut dikatakan valid.

Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi internal

instrumen pengukuran dengan menggunakan koefisien crombach alpha.

Instrumen untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan reliabel jika

memiliki crombach alpha lebih besar dari 0,6.

Penelitian ini menggunakan skala likert untuk memberi arti bagi

jawaban konsumen berdasarkan kepuasan pasien atas atribut-atribut yang

ditanyakan. Dan masing-masing variabel menggunakan koefisien

crombach alpha dalam teorinya Sugiono Dan masing-masing variabel

menggunakan analisis SPSS versi 17.

3.6.2. Diskripsi Statistik

35
Dalam menjelaskan data dari variabel dalam penelitian supaya

mudah dibaca dan dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan, maka

dideskripsikan baik lewat tabel maupun gambar.

3.6.3. Uji Statistik

Untuk menguji hipotesis, digunakan alat uji statistik yaitu analisis

regresi linier. Penggunaan alat statistik adalah untuk menguji pengaruh

interaksi dua variabel independen terhadap variabel dependen.

Rumus:

Y = a + b1x1 + b2x2 + e Dimana:

Y = Kepuasan

Pasien a =

Konstanta b =

Koefisien

X1 = Fasilitas

X2 = Kualitas Pelayanan

e = error

Untuk mengetahui apakah suatu persamaan regresi yang dihasilkan

baik untuk mengestimasi nilai variabel atau tidak, dapat dilakukan dengan

cara mengetahui:

3.6.3.1 Uji F (Uji Simultan)

36
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh fasilitas, kualitas

pelayanan terhadap kepuasan pasien Puskesmas Mayong 1 Jepara.

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung

dengan F tabel, dengan ketentuan:

a. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

b. Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

c. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

d. Taraf signifikansi = 0,05 (α = 5%)

e. Derajat kebebasan (degree of freedom) df = n-k

f. F tabel yang nilainya dari daftar tabel distribusi F.

Gambar penentuan hipotesis dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 3.1
Uji Hipotesis

3.6.3.2 Uji Parsial

Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari

veriabel bebasnya. pengujian ini dilakukan dengan cara

membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel, dengan kriteria

sebagai berikut:

37
a. Jika t hitung > t tabel / -t hitung < -t tabel, maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

b. Jika t hitung < t tabel / -t hitung > -t tabel, maka Ho diterima


dan

Ha ditolak.

Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

a. Tingkat signifikansi = 0,05 (α = 5%)

b. Derajat kebebasan (degree of freedom) df = n k-1

c. T tabel yang nilainya dilihat dari daftar tabel distribusi t.

Gambar penentuan hipotesis dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 3.2
Uji Hipotesis

Penolakan Ho PenerimaanHo

3.6.3.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen hampir semua

38
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

39

Anda mungkin juga menyukai