Anda di halaman 1dari 9

.

Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah
suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang
selanjutnya diolah dengan metode statistika.

30
Sesuai dengan tujuannya, penelitian ini dirancang sebagai model penelitian
explanatory, untuk memecahkan masalah. Penelitian ini dilakukan dengan rencana
orientasi dan tindakan memberikan kesempatan untuk mengembangkan solusi yang
bisa menyarankan setiap perubahan.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer


Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama dari perseorangan,
misalnya dari hasil pengisian kuesioner atau hasil wawancara. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada para
karyawan Direktorat Sekretariat Dewan Komisioner.

3.4.2. Data Sekunder


Data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dalam bentuk tabel
atau diagram oleh pihak yang mengumpulkan data primer maupun pihak lain
disebut data sekunder. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa
studi literatur yang dimuat dalam buku, jurnal maupun internet atau website, serta
data eksisting yang dimiliki oleh Direktorat Sekretariat Dewan Komisioner OJK.
Selanjutnya peneliti akan menggunakan data sekunder tersebut untuk diproses lebih
lanjut guna memperkaya data dalam penelitian.

3.4.3. Sumber Data


Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan dalam pengumpulan data
mencakup data primer dan data sekunder. Untuk memperoleh data-data yang
obyektif maka dilakukan metode pengumpulan data sebagai berikut:
a. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban kuisioner yang
disebarkan kepada responden.
b. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah lokasi perusahaan,
sejarah, dan jumlah karyawan.

31
3.5. Populasi dan Sampel

3.5.1. Populasi
Menurut Wibowo (2007: 49), populasi adalah keseluruhan objek penelitian
yang dapat terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa,
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.
Populasi yang akan peneliti gunakan gunakan sebagai objek penelitian adalah
karyawan pada Direktorat Sekretariat Dewan Komisioner OJK.

3.5.2. Sampel
Menurut Suharsimi (2002) sampel merupakan sebagian dari populasi yang
diteliti. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus Slovin
sebagai berikut:
=1+ 2

Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Batas kesalahan maksimal yang ditolerir dalam sampel (5%)

Dimana diketahui:
65 65

= 1+65 (0,05)2 = 1+0,1625


= 55,91 ≈ 56

Jadi berdasarkan penghitungan diatas, jumlah sampel sebesar 56 responden


dari 65 jumlah karyawan pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK )khususnya Direktorat
Sekretariat Dewan Komisioner.

32
3.6. Veriabel Penelitian dan Definisi Variabel Operasional

3.6.1. Variabel Penelitian


Variabel pada penelitaian ini adalah 2 (dua) variabel independent dan 1 (satu)
variabel dependent. Variabel independent tersebut adalah Budaya Organisasi dan
Motivasi. Dan variabel dependent adalah Kinerja Karyawan.

3.6.2. Definisi Operasional


Definisi operasional adalah penjabaran masing-masing variabel terhadap
indikator-indikator yang membentuknya. Dalam penelitian ini, indikator-indikator
variabel tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Budaya Organisasi (X1)


Variabel independent pertama dalam penelitian ini adalah Budaya Organisasi.
Budaya Organisasi adalah cara pandang dan nilai-nilai luhur yang diyakini oleh
seluruh anggota pada suatu organisasi yang berperan sebagai pedoman dalam
berperilaku, serta menjadikan organisasi yang bersangkutan berbeda dengan
organisasi lain. Indikator variabel Budaya Organisasi dalam penelitian ini, yaitu:
1. Inisiatif Individual (X1.1)
2. Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko (X1.2)
3. Dukungan Manajemen (X1.3)

2. Motivasi (X2)
Variabel independent kedua dalam penelitian ini adalah Motivasi. Motivasi
adalah pemberian semangat bekerja kepada pegawai. Dengan pemberian motivasi
dimaksudkan pemberian daya perangsang kepada pegawai yang bersangkutan agar
pegawai tersebut bekerja dengan segala daya dan upayanya. Indikator Motivasi
pada penelitian ini, antara lain:
1. Intrinsik (X2.1)
2. Ekstrinsik (X2.2)

33
3. Kinerja Karyawan (Y)
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan. Kinerja
adalah Prestasi yang mampu dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugas
yang menjadi tanggung jawabnya. Indikator variabel Kinerja Karyawan dalam
penelitian ini, antara lain:
1. Kuantitas kerja karyawan (Y1)
2. Kualitas kerja karyawan (Y2)
3. Kerja sama (Y3)
4. Pemanfaatan waktu (Y4)

3.7. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data di dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai
berikut:
a. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pihak perusahaan pada saat prasurvey, dalam hal
ini OJK guna mengetahui permasalahan yang berhubungan dengan topik
penelitian.
b. Kuesioner
Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan dan
memberikan daftar pertanyaan yang telah disiapkan kemudian dibagikan kepada
setiap responden untuk diisi dan dijawab.
c. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan data mengenai keadaan OJK secara umum, keadaan budaya
organisasi, motivasi, dan kinerja karyawan.

3.8. Instrumen Penelitian


Menurut Sugiyono (2009:132) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dam persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Data dikumpulkan menggunakan metode survey memakai alat kuesioner yaitu
dengan memberikan daftar pertanyaan secara langsung kepada para responden.
Skala instrumen yang digunakan untuk memberi skor

34
pada masingmasing jawaban responden menggunakan skala Likert yang terdiri
dari lima alternatif jawaban, yaitu:
1. Skor 5 untuk jawaban (Sangat Setuju)
2. Skor 4 untuk jawaban (Setuju)
3. Skor 3 untuk jawaban (Ragu-Ragu)
4. Skor 2 untuk jawaban ( Tidak Setuju)
5. Skor 1 untuk jawaban ( Sangat tidak Setuju)
Instrumen penelitian (kuesioner) yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu
valid dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner perlu
dilakukan pengujian atas kuisioner dengan menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas.

3.9. Metode Analisis Data

3.9.1. Analisis Multivariat


1. Uji Validitas
Digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu indikator. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, pengujian
validitas instrumen penelitian dilakukan dengan melihat angka signifikansi, yaitu
membandingkan nilai r hitung (Corrected Item-Total Correlation) dengan r tabel
untuk degree of freedom (df) = n-2.

2. Uji Reliabilitas
Digunakan untuk mengukur kehandalan indikator. Jika angka reliabilitas Alpha
Cronbach > 0.6 maka item variabel tersebut dinyatakan reliable, dan jika angka
reliabilitas Alpha < 0.6 maka item variabel tersebut dinyatakan tidak reliable.

3.9.2. Analisis Deskriptif Kuantitatif


Analisis deskriptif kuantitatif yang menggambarkan secara umum tentang
budaya organisasi, motivasi, dan kinerja karyawan.

35
3.9.3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat normal probability
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali,
2005). Persyaratan dari uji normalitas adalah jika data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Jikadata menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak
mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan
variance inflation faktor (VIF). Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, maka
terjadi multikolinearitas.
3. Uji Autokorelasi
Salah satu uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi
pada sisaan adalah uji Breusch-Godfrey (uji BG). Hipotesis nol menyatakan
tidak ada korelasi antar sisaan, sedangkan hipotesis alternatif menyatakan
terdapat korelasi antar sisaan.
4. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah kondisi di mana sebaran varian faktor atau disturbance
tidak konstan sepanjang daerah observasi. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
melihat sifat dari variance error. Model Regresi yang baik adalah yang variansnya
bersifat homoskedastis atau equal variance. Adapun metode yang digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu Metode Grafik. Metode ini
dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variable dependen
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar penentuan ada atau tidaknya
heteroskedastisitas yaitu:
1. Jika ada pola tertentu (plot) yang teratur (bergelombang, melebar lalu
menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

36
2. Jika tidak ada pola yang jelas atau plot menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau
model bersifat homoskedastis.

3.9.4. Analisis Regresi Linear Berganda


Untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan
kejadian (Variabel Y) dipengaruhi oleh variabel bebas X1, X2 sehingga rumus
umum dari regresi linear berganda ini adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + Ԑi
Dimana:
Y = Variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan
X1 = Variabel Independen yaitu Stres Kerja
X2 = Variabel Inpenden yaitu Konflik Kerja
a = Nilai konstanta
b = Koefisien arah regresi

3.9.5. Uji Hipotesis (Uji F dan Uji t)


1. Uji Hipotesis F
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh semua variabel bebas
terhadap variabel terikat secara simultan (bersama-sama).
2. Uji Hipotesis t
Uji statistik t ditujukan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Hal ini
juga berarti bahwa apakah variabel bebas Stres Kerja (X1) dan Konflik Kerja
(X2) masing-masing berpengaruh terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan
(Y).

3.9.6. Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dapat dikatakan
bahwa ketepatan model dapat diukur dengan nilai koefisien determinasi (R2) yang
bermakna besarnya pengaruh variabel-variabel bebas (X1 dan X2)

37
terhadap variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini koefisien determinasi (R2)
digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel stres kerja dan
kepuasan kerja dalam menjelaskan variabel kinerja.

Teknologi konvergensi merupakan teknologi integrasi yang progresif dari beberapa platform
jaringan yang berbeda untuk menyalurkan layanan yang serupa dan atau layanan-layanan
yang berbeda yang disalurkan pada platform jaringan yang sama.
Konvergensi Teknologi adalah suatu penggabungan dua buah hal berbeda yang berbau
media-media teknologi informasi dan komunikasi yang sudah ada untuk digunakan dan
diarahkan kedalam satu tujuan yang mengarah pada penciptaan produk-produk yang
aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi.
intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan

Anda mungkin juga menyukai