Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah
suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang
selanjutnya diolah dengan metode statistika.
30
Sesuai dengan tujuannya, penelitian ini dirancang sebagai model penelitian
explanatory, untuk memecahkan masalah. Penelitian ini dilakukan dengan rencana
orientasi dan tindakan memberikan kesempatan untuk mengembangkan solusi yang
bisa menyarankan setiap perubahan.
31
3.5. Populasi dan Sampel
3.5.1. Populasi
Menurut Wibowo (2007: 49), populasi adalah keseluruhan objek penelitian
yang dapat terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa,
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.
Populasi yang akan peneliti gunakan gunakan sebagai objek penelitian adalah
karyawan pada Direktorat Sekretariat Dewan Komisioner OJK.
3.5.2. Sampel
Menurut Suharsimi (2002) sampel merupakan sebagian dari populasi yang
diteliti. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus Slovin
sebagai berikut:
=1+ 2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Batas kesalahan maksimal yang ditolerir dalam sampel (5%)
Dimana diketahui:
65 65
32
3.6. Veriabel Penelitian dan Definisi Variabel Operasional
2. Motivasi (X2)
Variabel independent kedua dalam penelitian ini adalah Motivasi. Motivasi
adalah pemberian semangat bekerja kepada pegawai. Dengan pemberian motivasi
dimaksudkan pemberian daya perangsang kepada pegawai yang bersangkutan agar
pegawai tersebut bekerja dengan segala daya dan upayanya. Indikator Motivasi
pada penelitian ini, antara lain:
1. Intrinsik (X2.1)
2. Ekstrinsik (X2.2)
33
3. Kinerja Karyawan (Y)
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan. Kinerja
adalah Prestasi yang mampu dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugas
yang menjadi tanggung jawabnya. Indikator variabel Kinerja Karyawan dalam
penelitian ini, antara lain:
1. Kuantitas kerja karyawan (Y1)
2. Kualitas kerja karyawan (Y2)
3. Kerja sama (Y3)
4. Pemanfaatan waktu (Y4)
34
pada masingmasing jawaban responden menggunakan skala Likert yang terdiri
dari lima alternatif jawaban, yaitu:
1. Skor 5 untuk jawaban (Sangat Setuju)
2. Skor 4 untuk jawaban (Setuju)
3. Skor 3 untuk jawaban (Ragu-Ragu)
4. Skor 2 untuk jawaban ( Tidak Setuju)
5. Skor 1 untuk jawaban ( Sangat tidak Setuju)
Instrumen penelitian (kuesioner) yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu
valid dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner perlu
dilakukan pengujian atas kuisioner dengan menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas.
2. Uji Reliabilitas
Digunakan untuk mengukur kehandalan indikator. Jika angka reliabilitas Alpha
Cronbach > 0.6 maka item variabel tersebut dinyatakan reliable, dan jika angka
reliabilitas Alpha < 0.6 maka item variabel tersebut dinyatakan tidak reliable.
35
3.9.3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat normal probability
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali,
2005). Persyaratan dari uji normalitas adalah jika data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Jikadata menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak
mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan
variance inflation faktor (VIF). Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, maka
terjadi multikolinearitas.
3. Uji Autokorelasi
Salah satu uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi
pada sisaan adalah uji Breusch-Godfrey (uji BG). Hipotesis nol menyatakan
tidak ada korelasi antar sisaan, sedangkan hipotesis alternatif menyatakan
terdapat korelasi antar sisaan.
4. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah kondisi di mana sebaran varian faktor atau disturbance
tidak konstan sepanjang daerah observasi. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
melihat sifat dari variance error. Model Regresi yang baik adalah yang variansnya
bersifat homoskedastis atau equal variance. Adapun metode yang digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu Metode Grafik. Metode ini
dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variable dependen
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar penentuan ada atau tidaknya
heteroskedastisitas yaitu:
1. Jika ada pola tertentu (plot) yang teratur (bergelombang, melebar lalu
menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
36
2. Jika tidak ada pola yang jelas atau plot menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau
model bersifat homoskedastis.
37
terhadap variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini koefisien determinasi (R2)
digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel stres kerja dan
kepuasan kerja dalam menjelaskan variabel kinerja.
Teknologi konvergensi merupakan teknologi integrasi yang progresif dari beberapa platform
jaringan yang berbeda untuk menyalurkan layanan yang serupa dan atau layanan-layanan
yang berbeda yang disalurkan pada platform jaringan yang sama.
Konvergensi Teknologi adalah suatu penggabungan dua buah hal berbeda yang berbau
media-media teknologi informasi dan komunikasi yang sudah ada untuk digunakan dan
diarahkan kedalam satu tujuan yang mengarah pada penciptaan produk-produk yang
aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi.
intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan