28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode

asosiatif. Menurut Robert Donmoyer (Nurjanah, 2008:65), penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang melakukan pendekatan-pendekatan

terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisis, dan

menampilkan data dalam bentuk numerik (angka). Tujuan

peneliti menggunakan metode asosiatif yaitu untuk melihat hubungan kausal

(sebab-akibat) antara variabel bebas (kepemimpinan dan budaya organisasi)

dengan variabel terikat (komitmen organisasi).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 1 LAPE Kabupaten

Sumbawa pada pertengahan bulan oktober 2022.

3.3 Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu semua guru yang masih aktif

bekerja di SMAN 1 LAPE Kabupaten Sumbawa yang berjumlah ± 40 orang

guru.

3.4 Metode Pengumpulan Data

 29

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

yaitu metode survey dengan cara menyebarkan angkat atau instrument

penelitian berkaitan dengan variable yang ingin diteliti.

3.5 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki populasi yang diambil dengan tepat dan harus benar-benar

mewakili populasi (Sugiyono, 2017:81). Penggunaan sampel dalam

penelitian dilakukan jika peneliti beranggapan bahwa semua anggota

populasi memiliki karakteristik yang sama (homogen). Namun dalam

penelitian ini, karena subjek yang diteliti adalah guru yang setiap individu

memiliki beragam jenis karakter maka peneliti memutuskan bahwa sampel

dalam penelitian ini adalah semua anggota populasi.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik dan alat pengumpulan data yang akan digunakan dalam

penelitian ini, yaitu:

3.6.1 Survey

Peneliti melakukan survey dengan cara menyebar kuesioner

atau angket sebagai instrumen penelitian, kuesioner menjadi wadah

yang efektif dan efesien untuk mengumpulkan data yang akan diukur

secara numerik.

3.6.1 Wawancara
 30

Wawancara merupakan proses pengumpulan data,

menggunakan informan yang menjawab pertanyaan yang diajukan

untuk kepentingan penelitian. Alat yang digunakan berupa

pertanyaan-pertanyaan wawancara yang telah disiapkan oleh peneliti

untuk mendapat informasi mengenai variabel penelitian.

3.6.1 Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data-data penelitian,

seperti foto kegiatan, nama guru, daftar hadir guru, dan hasil supervisi

kepala sekolah.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini, yaitu:

3.7.1 Data Primer adalah data yang bersumber dari subjek penelitian,

berupa hasil pengisian angket atau kuisional yang disebarkan peneliti

kepada semua sampel penelitian.

3.7.2 Data Sekunder adalah data yang bersumber dari pihak lain misalnya

kepala sekolah, wakil kepala sekolah, maupun orang lain yang dapat

memberikan informasi tambahan terkait dengan variabel penelitian.

Data yang diperoleh biasanya berupa informasi atau jawaban-jawaban

dari pertanyaan wawancara yang diajukan peneliti.

3.8 Variabel Penelitian

3.8.1Identifikasi dan Klasifikasi Variabel

 31

Ada 3 variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu

kepemimpinan (X1), budaya organisasi (X2), dan komitmen

organisasi (Y). Adapun klasifikasi variabel-variabel tersebut yaitu:

1) Variabel Bebas (Variabel Independen) adalah variabel yang tidak

dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah kepemimpinan (X1) dan Budaya organisasi (X2).

a) Indikator Variabel kepemimpinan

Kepemimpinan berkaitan erat dengan gaya

kepemimpinan, sehingga dalam penelitian ini untuk

menentukan indikator yang akan di teliti dalam variabel

kepemimpinan ditentukan berdasarkan 5 gaya kepemimpinan

sebagai dimensi dalam kepemimpinan, sebagai berikut:

Gambar 3.1 Indikator variabel gaya kepemimpinan

Sumber: Fuad dalam Nurjannah (2008:58)

 32

b) Indikator Variabel budaya organisasi

Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi

komitmen organisasi, makan variabel budaya organisasi ini

diukur melalui delapan indikator, sebagai berikut:

Gambar 3.2 Indikator variabel budaya organisasi

2) Variabel Terikat (variabel Dependent) adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah variabel Komitmen organisasi (Y). Sebagai variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lain, maka variabel ini di ukur

berdasarkan indikator berikut:

 33

Gambar 3.3 Indikator variabel komitmen organisasi

3.8.2Definisi Operasional Variabel

1) Kepemimpinan (X1)

Kepemimpinan merupakan suatu pola tingkah laku

seorang pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi

orang lain dalam suatu organisasi.

2) Budaya Organisasi (X2)

Budaya organisasi yaitu suatu sistem makna bersama yang

dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu

dari organisasi-organisasi lain yang membentuk karakteristik

organisasi tersebut.
 34

3) Komitmen Organisasi (X3)

Komitmen organisasi yaitu sikap yang merefleksikan

loyalitas karyawan kepada organisasi dan merupakan suatu proses

berkelanjutan dimana anggota organisasi mengungkapkan

perhatian mereka terhadap organisasi, terhadap keberhasilan

organisasi serta kemajuan yang berkelanjutan.

3.9 Prosedur Pengumpulan dan Pengambilan Data

Adapun prosedur pengumpulan dan pengambilan data dalam

penelitian ini, yaitu:

3.9.1 Angket, digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian

ini. Angket diberikan kepada subjek penelitian untuk dijawab sejujur-

jujurnya, kemudian peneliti akan mengumpulkan kembali angket yang

sudah di jawab oleh subjek penelitian.

3.9.2 Wawancara, digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dalam

penelitian ini. Berupa pengajuan pertanyaan kepada subjek penelitian

untuk memperoleh informasi yang lebih beragam.

3.9.3 Dokumentasi, digunakan untuk mengumpulkan data tambahan dalam

penelitian berupa foto kegiatan dan lain sebagainya.

3.10 Prosedur Analisis Data

Penelitian membutuhkan suatu analisis data dan interpretasi yang akan

digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan membuktikan

 35

keabsahan suatu hipotesis. Dalam hal ini, analisis data adalah proses

penyederhanaan data kedalam bentuk lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan.

3.10.1 Skala Pengukuran Data

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2017:118),

skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Instrumen dibuat dalam bentuk angket dengan 5 pilihan jawaban,

seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.2 SkalaLikert

No Skala Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Agak Seujuh 3
4. Kurang Setuju 2
5. Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2017:118)

Menurut Sugiyono (2017:119). Bahwa penentuan nilai

kategori menggunakan interval kelas dengan rumus sebagai berikut:

Nilai tertinggi adalah 5 dan nilai terendah adalah 1, yang berasal dari

skala penilaian. Jumlah kelas adalah 5, maka nilai 1 sampai 5 dengan

nilai secara beruntun adalah sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang

setuju, setuju, dan sangat setuju. Dari rumusan diatas, maka

diperoleh nilai interval sebagai berikut:

 36

Tabel 3.3 Pengukuran Variabel dan Kriteria Skor

Kategori Variabel
Kriteria Budaya Komitmen
Kepemimpinan
Skore organisasi Organisasi
> 4,60 Sangat Baik Sangat Kuat Sangat Tinggi
3,60 – 4,50 Baik Kuat Tinggi
2,60 – 3,50 Cukup Baik Cukup Kuat Sedang
1,60 – 2,50 Kurang Baik Agak Lemah Rendah
< 1,50 Tidak baik Lemah Sangat Rendah
Sumber: Sugiyono (2017:120)

3.10.2 Uji Kualitas Instrument

1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana

data yang tertampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa

yang akan diukur. Pengujian validitas ini dilakukan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.

r xy =n ∑ XY −¿ ¿ ¿

Keterangan:
r = Koefisien korelasi
X = Skor item x
Y = Skor item y
n = Jumlah sampel

Menurut Arikunto (2013:71), bila nilai r hitung lebih besar

dari nilai r kritis (r hitung > 0,30) dengan level of signifikan 5%

maka instrument dikatakan valid, dan sebaliknya dikatakan tidak

valid.

2. Uji Reabilitas
 37

Reliabilitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian

untuk mengumpulkan data secara tetap dari sekelompok individu.

Reliabilitas menunjukkan pada konsisten dan stabilitas hasil skala

pengukuran tertentu. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan

menggunakan formula alpha cronbach dengan rumus sebagai

berikut (Arikunto, 2013:74)

n=
k
(
(k −1)
1−
∑ Si
si2
2

)
Keterangan:
K = Mean kuadrat antar subyek
∑ Si 2 = Mean kuadrat antar kesalahan
Si = Varian total

Menurut Sarwono (Heriyanti, 2007:53), instrumen

dikatakan andal (reliabel) bila memiliki koefisien reliabilitas

sebesar 0,6 atau lebih, bila lebih kecil dari 0,6 maka dinyatakan

tidak reliabel. Pengujian reliabilitas ini akan dilakukan dengan

menggunakan formula alpha pada pada program SPSS.

3.10.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan untuk

menguji data atau suatu model regresi, variabel independen,

variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi normal

atau mendekati normal.Uji normalitas data dilakukan dengan

 38

Kolmogorov Smirnov, dengan ketentuan bila probabilitas > 0,05 :

data distribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independennya (Ghozali dalam Nurjannah,

2008:43).Gejala multikolinieritas dapat dideteksi dari hasil output

SPSS dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF). Nilai yang umum digunakan untuk mendeteksi

adanya gejala multikolinieritas adalah jika toleransi < 0,1

sedangkan VIP > 10

3. Uji Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier

berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

(independen) terhadap variabel terikat (dependen). Regresi linier

berganda digunakan karena terdapat lebih dari dua variabel yaitu

variabel bebas X1 dan X2 dan variabel terikat Y, lalu akan

dihitung atau dicari nilai Y yang lain berdasarkan nilai X yang

sudah ada. Dalam penelitian ini analisis regresi linier berganda

digunakan untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan, dan

 39

budaya organisasi terhadap komitmen organisasi. Model analisis

regresi linier berganda sebagai berikut (Sugiyono, 2017: 135):

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Variabel terikat / Komitmen Organisasi

a = Konstanta
X1 = Kepemimpinan
X2 = Budaya organisasi
b1b2 = Koefisien regresi
e = Error

3.10.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji Kelayakan Model (Goodness Of Fit)

Uji kelayakan model atau uji F dilakukan untuk melihat

pengaruh Kepemimpinan, dan budaya organisasi secara

keseluruhan terhadap Komitmen Organisasi. Pengujian ini

dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel

(Algifari, 2010:148). Nilai F hitung diperoleh dengan

menggunakan rumus :

F=
∑ (Y −Y )2 ∕ k
MSregresi
∑ ( Y −Y )2 ∕ ( N−k ¿−1)= MSresidual ¿

Keterangan :
Y = nilai pengamatan
Y = nilai Y yang ditaksir dengan menggunakan model regresi
Y = nilai rata-rata pengamatan
N = jumlah pengamatan/sampel
K = jumlah variable independen

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

 40

Uji hipotesis dilakukan dengan uji-t yaitu secara parsial

untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh pengaruh

Kepemimpinan (X1), dan Budaya organisasi (X2) terhadap

Komitmen Organisasi (Y). Kriteria pengujian sebagai berikut:

 H0 : βi = 0. Maka tidak ada pengaruh yang signifikan dari

pengaruh kepemimpinan (X1), dan budaya organisasi (X2)

terhadap komitmen organisasi (Y).

 H1 : βi ≠ 0. Maka ada pengaruh kepemimpinan (X1), dan

budaya organisasi (X2) komitmen organisasi (Y).

Dengan kriteria:

 Ho diterima bila – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau Sig.t ≥α

 Ha ditolak bila t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel atau

Sig.t < α .

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi atau 𝑅2 pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol

sampai dengan satu. Nilai 𝑅2 yang kecil berarti kemampuan

 41

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali

dalam Nurjanah, 2008: 59).

Untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan

variabel bebas (kepemimpinan kepala sekolah, dan budaya

organisasi) terhadap varians naik turunnya variabel terikat

(komitmen organisasi) secara bersama-sama dimana : 0<𝑅2<1.

Sebaliknya, jika 𝑅2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap

variabel terikat.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Andi Abdul Gafar. 2017. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Komitmen

Organisasi Melalui Budaya Organisasi pada Perusahaan Industri
Kreatif CV. Cipta Gelegar di Makassar. (Tesis sarjana yang tidak
dipublikasikan, Univ. Hasanuddin Makasar)
 42

Dirun, Muhamad Asran. 2016. Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Budaya

Organisasi Terhadap Kinerja Guru di SMA dan MA Sekota Palangka
Raya. (Skripsi sarjana yang tidak dipublikasikan, Univ. Palangka Raya)

Fitrianti, Alifia dkk. 2021. Gambaran Komitmen Organisasi pada Guru di

Lembaga Pendidikan Pesantren. Jurnal Basicedu, Vol. 5 No. 6 : 1-10

Heriyanti, Dewita. 2007. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja,

dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Komitmen Organisasional sebagai Variabel Interverning (Studi PT.
PLN (Persero) APJ Semarang). Tesis sarjana yang tidak
dipublikasikan, Univ. Diponorogo Semarang)

Gumilar, Gun Gun dkk. 2020. Komitmen Organisasional: Budaya Organisasi,

Kepemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan Sekolah, Dan Kepuasan
Kerja. Jurnal Dimensi, Vol. 9, No. 1 : 48-56.

Mahmuda, Iqlima. 2020. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan

terhadap Organization Citizenship Behavior dengan Komitmen
Organisasi sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Terhadap
Tenaga Pendidik SMP Mutual Kota Magelang). (Skripsi sarjana yang
tidak dipublikasikan, Univ. Muhammadiyah Magelang)

Nurjanah. 2008. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap

Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi
Pada Biro Lingkup Departemen Pertanian). (Skripsi sarjana yang tidak
dipublikasikan, Univ. Diponorogo Semarang)

Sulistianti. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, serta

Kompensasi terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah. (Skripsi sarjana yang
tidak dipublikasikan, Univ. Negeri Semarang)

Syarif. 2017. The role of principal leadership situational to increase teachers

organizational commitment. Jurnal Pendidikan Manajemen
Perkantoran, Vol. 2 No. 1 : 87-93.
Tazkia, Haura. 2017. Hubungan antara budaya organisasi dengan komitmen
organisasi di MT Negeri 2 Medan. (Skripsi sarjana yang tidak
dipublikasikan, Univ. Negeri Medan)

Tika. 2010. Hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja Guru SD

Metta Maitreya Pekanbaru. Jurnal Maitreyawira, Vol. 1, No. 2 : 1-7

Tobing, Lidya Arifi L, dkk. 2017. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya

Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Guru terhadap Komitmen
 43

Organisasi di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Tebing Tinggi.

(Skripsi sarjana yang tidak dipublikasikan, Univ. Sumatera Utara)