Anda di halaman 1dari 22

81

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Universitas PASIM dijadikan tempat penelitian adalah didasarkan

pada kemudahan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan

dalam penelitian ini dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat

diaplikasikan.

Adapun waktu penelitian ini direncanakan akan berlangsung

selama 5 (lima) bulan, dengan rencana jadwal sebagai berikut.

Tabel 3.1
Jadwal Penelitian di Universitas PASIM Bandung
Bulan
No Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli
1. Persiapan penyusunan
v
proposal
2. Penyusunan proposal
v
penelitian dan bimbingan
3. Seminar Usulan
Penelitian,penyempurnaan
v
materi penelitian dan
bimbingan
4. Penyusunan bab I – III,
penyusunan instrumen v
penelitian dan bimbingan
5. Pengumpulan data v
6. Pengolahan data dan
penyusunan bab IV – V dan v v
bimbingan
7. Pelaporan hasil penelitian
v
dan ujian sidang
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2007:72). Populasi dalam penelitian ini adalah

dosen Universitas PASIM yang terdiri dari 4 Fakultas dengan jumlah

keseluruhan dosen sebanyak …………..orang.

3.2.2 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus (Sugiyono, 2007). Unit

analisis dalam penelitian adalah dosen Universitas PASIM.

Tabel 3.2
Proporsi Pengambilan Sampel
Jumlah Dosen
No. Fakultas
(orang)
1. Fakultas Ekonomi
2.
3.
4.
Jumlah
Sumber : SDM Universitas PASIM, 2013
3.3 Metode dan Desain Penelitian

3.3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dekriptif dan

verifikatif.Penelitian dekriptif merupakan “penelitian yang bertujuan untuk

memperoleh deskripsi tentang ciri-ciri variabel penelitian”. Sedangkan

penelitian verifikatif pada dasarnya “ingin menguji kebenaran dari suatu

hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan”.

(Suharsimi Arikunto,1996:9& 243).

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian yakni

pendekatan survey. Metode survey menurut Moh. Nazir (2003:56)

adalah : “penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

gejala-gejala yang ada, dan mencari keterangan-keterangan secara

faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu

kelompok atau suatu daerah. Metode survey membedah serta menguliti,

mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap

keadaan dan praktek-praktek yang sedang berhubungan”.

3.3.2 Desain Penelitian

Data yang diperoleh dari pengumpulan data selanjutnya diolah dan

dianalisis. Untuk menjawab perumusan masalah pertama, kedua, ketiga

dan keempat mengenai bagaimana kepuasan kerja, komitmen organisasi,

Organizational Citizenship Behavior dan service quality pada Universitas

PASIM, digunakan metode analisis deskriptif yang dilakukan berdasarkan

hasil jawaban kuisioner yang telah diisi responden. Selain itu, digunakan
metode analisis kualitatif yang mengemukakan data-data yang termasuk

dengan cara pengelompokan dan pentabulasian diberi penjelasan.

Sedangkan analisis data yang digunakan untuk menjawab

perumusan masalah yang kelima, keenam dan ketujuh mengenai

seberapa besar pengaruh variable independen terhadap variable

dependen adalah dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil

kuisioner yang telah diisi oleh responden, kemudian dilanjutkan dengan

pengujian hubungan variabel X 1, variabel X2, variabel Y dan variabel Z.

Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis pengaruh adalah

dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis).

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengolah data yang

diperoleh dari kuisioner yang telah diisi responden adalah sebagai berikut:

1. Mengolah jawaban dari kuisioner yang telah diisi oleh responden

dengan cara menghitung frekwensi dan prosentasenya.

2. Memberikan pembobotan untuk setiap jawaban responden akan dinilai

yang berskala ordinal.

Secara rinci urutan kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini

digambarkan pada skema berikut ini :


Gambar 3.1
Desain Penelitian

3.4 Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka pemikiran dan hipotesis yang diajukan,

maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1 Variabel Independen.

Menurut Sugiyono (2007) variabel independen (variabel bebas)

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Ada 2 (dua)

variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini dalam


hubungannya dengan pengaruh yang diberikan terhadap

Organizational Citizenship Behavior dan Service Quality yaitu:

a. Kepuasan Kerja (X1)

b. Komitmen Organisasi (X2)

2 Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2007) Variabel dependen (variabel terikat) adalah

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Variabel

dependen dalam penelitian ini, yaitu:

a. Organizational Citizenship Behavior (Y)

b. Service Quality (Z)

Berdasarkan uraian tentang variabel-variabel penelitian di atas.

Supaya penelitian ini dapat dilakukan sesuai dengan yang diharapkan,

maka perlu dipahami terlebih dahulu konsep, operasional dan indikator

variabel penelitiannya. Adapun secara rinci, operasionalisasi variabel

penelitian ditunjukkan pada tabel 3.3 adalah sebagai berikut:


Tabel 3.3
Operasional Variabel

Variabel Definisi Konsep Indikator Skala Item


Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan sikap 1. Pekerjaan itu ordinal
(X1) individu secara menyeluruh terhadap sendiri
pekerjaannya. Faktor-faktor penting 2. Pengawasa
yang mendorong kepuasan kerja 3. Promosi
adalah kerja yang secara mental 4. Upah atau gaji
menantang, ganjaran yang pantas, 5. Kondisi kerja
kondisi kerja yang mendukung, dan
rekan sekerja yang mendukung. Luthans
Robbins (2001:184) (2007:243-245)

Komitmen Komitmen organisasi artinya adalah ; 1. Normative ordinal


Organisasi (X2) (1) keinginan yang kuat untuk tetap Commitment
menjadi anggota organisasi atau 2. Continuance
masyarakat; (2) kemauan yang besar Commitment
untuk berusaha bagi organisasi; dan 3. Affective
(3) kepercayaan dan penerimaan Commitment
terhadap nilai dan tujuan organisasi.
(Luthan, 2007 :217) Luthans
(2007 :218)

Organizational Organizational citizenship behavior 1. Altruism ordinal


Citizenship merupakan perilaku karyawan 2. Courtesy
Behavior (Y) perusahaan yang ditujukan untuk 3. Civic virtue
meningkatkan efektifitas kinerja 4. Conscientiousne
perusahaan tanpa mengabaikan ss
tujuan produktifitas individual 5. Sportmanship
karyawan.
(Organ, 2005) Organ (2005)

Service Quality / konsep kualitas itu sendiri 1. empathy (empati), ordinal


Kualitas sering dianggap sebagai 2. responsiveness
Pelayanan (cepat tanggap),
(Z) ukuran relative kebaikan suatu 3. reliability
produk atau jasa yang terdiri (keandalan)
atas kualitas desain dan 4. assurance
kualitas kesesuaian (kepastian)
Fandy, (2002 : 51)
Kotler
(2002 : 499)

3.5 Teknik Pengumpulan dan Pengujian Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk meneliti pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi

terhadap Organizational Citizenship Behavior serta dampaknya terhadap


Kualitas Pelayanan diperlukan data primer dan data sekunder. Menurut

Sugiyono (2007) :

1. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer diperoleh dengan melakukan penelitian

secara langsung ke lapangan atau peninjauan langsung ke unit

pengamatan, yaitu pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung.

Dimana pengumpulan data diperoleh dengan cara wawancara atau

hasil pengisian angket oleh responden yang dijadikan sampel dalam

penelitian.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder diperoleh dengan melakukan penelitian

kepustakaan meliputi teori-teori tentang variabel yang berkaitan

dengan penelitian.

Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara :

1. Penelitian kepustakaan (library research), digunakan untuk

mendapatkan data sekunder, yaitu pencarian bahan-bahan dan

teori-teori dengan mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah

literature-literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan

diteliti.

2. Penelitian lapangan (field research), digunakan untuk mendapatkan

data primer, yaitu dengan ikut terlibat langsung di Universitas PASIM

dengan maksud untuk dapat melakukan pengamatan langsung

terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan di perusahaan tersebut


serta memperoleh data dan informasi mengenai masalah yang sedang

diteliti oleh penyusun.

Penelitian lapangan dilakukan dengan cara :

a. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

mengetahui sikap kerja dan imbalan dengan cara Tanya jawab

antara pewawancara dengan responden, yaitu dari pihak

Universitas PASIM.

b. Kuisioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis untuk

dijawabnya. Bentuk kuisionernya adalah kuisioner terstruktur,

dimana pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa, sehingga

responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa

alternatif saja ataupun kepada satu jawaban saja.

c. Observasi adalah cara pengambilan data dengan pengamatan,

tanpa ada alat standar lain untuk keperluan tersebut.

Sebelum data diolah, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Editing, yaitu memeriksa kembali seluruh data yang masuk sehingga

dapat diketahui apabila terjadi atau terdapat kesalahan.

2. Tabulasi, yaitu mengubah semua jawaban yang diterima ke dalam

bentuk angka sehingga dapat mempermudah analisis data dalam

penelitian ini.

Dalam penyusunan instrumen menggunakan teknik skala dengan

pendekatan likert, karena yang akan diukur adalah sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak

ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan

atau pertanyaan.

Pada setiap pernyataan terdapat pernyataan favourable (positif)

atau pernyataan yang unfavourable (negatif), dimana subyek menanggapi

setiap butir dengan mengunakan taraf (intensitas) selalu atau tidak pernah

terhadap pernyataan-pernyataan tersebut.Pada setiap alat ukur tersebut,

setiap item memiliki nilai 1 sampai 5 dengan bobot tertentu.

Sedangkan skala yang digunakan dalam penelitian untuk

pembobotan item kuisioner adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,

2007). Setiap jawaban responden berturut-turut diberi nilai 5, 4, 3, 2, 1,

apabila item pernyataan berindikasi positif dan sebaliknya, setiap jawaban

responden berturut-turut diberi nilai 1, 2, 3, 4, 5 Jika item pernyataan

berindikasi negatif. Adapun tingkat penskorannya dapat dilihat pada tabel

3.4 di bawah ini :

Tabel 3.4
Skoring Jawaban Responden
Pernyataan Pernyataan
Kriteria
Positif (+) Negatif (-)
Setuju 5 1
Kurang setuju 4 2
Netral 3 3
Tidak setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
3.5.2 Pengujian Data

Alat ukur atau instrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan yaitu valid dan reliabel.Oleh karena itu agar instrumen

penelitian terjaga kualitasnya, maka dilakukan pengujian validitas dan

reliabilitas alat ukur.

3.5.2.1 Transformasi Data dengan Metode Successive Interval (MSI)


Transformasi data dimaksudkan untuk mengubah skala

pengukuran ke dalam skala pengukuran yang tingkatannya lebih tinggi.

Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dapat diolah secara statistik.

Transformasi data yang dimaksud adalah mengubah data yang berskala

ordinal menjadi skala interval. Metode yang digunakan untuk melakukan

transformasi data adalah Method of Succesive Interval (Hays dalam Nur

Ali, 2003).

Mengingat variabel-variabel menggunakan pernyataan likert yang

skala datanya adalah ordinal, maka ditransformasikan menjadi interval

sesuai dengan Method of Succesive Interval (Hays dalam Nur Ali, 2003)

sebagai berikut:

1. Untuk setiap pernyataan hitung frekuensi jawaban setiap kategori

(pilihan jawaban).

2. Berdasarkan frekuensi setiap kategori hitung proporsinya.

3. Dari proporsi yang diperoleh hitung proporsi kumulatif untuk setiap

kategori.
4. Tentukan pula nilai batas Y untuk setiap kategori.

5. Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap kategori melalui

persamaan berikut:

batasbawah−batasatas
scale=
daerahdibawahbatasatas−daerahdibawahbatasbawah

6. Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui

persamaan berikut:

score=scalavalue+|scalevalue min imum|+1

3.5.2.2 Pengujian Validitas Instrumen


Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah instrumen yang

digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007).

Untuk pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah

tiap skor butir. Dalam hal analisis item ini Masrun dalam Nur Ali (2003)

menyatakan bahwa teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini

sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan.

Selanjutnya nilai korelasi Product Moment hasil perhitungan dibandingkan

dengan rtabel, jika rhitung lebih besar dari rtabel berarti korelasi Product Moment

untuk tiap butir pernyataan adalah valid.

Adapun rumus korelasi Product Moment adalah sebagai berikut:

nΣ XY −(ΣX )( ΣY )
r xy =
√ {nΣX 2−( ΣX )2}{nΣY 2−(ΣY )}2
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi product moment X dan Y
X = Skor distribusi X (Skor total variabel independen)
Y = Skor distribusi Y (Skor total variabel dependen)
ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X
ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y
2
ΣX = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X
2
ΣY = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y
n = Jumlah responden

Bila rhitung ¿ rtabel pada 0,05 berarti data tersebut signifikan (valid)

dan layak digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Sebaliknya bila

rhitung < rtabel berarti data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak

dapat diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian.

3.5.2.3 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Setelah dilakukan pengujian validitas, peneliti melakukan

pengujian reabilitas untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran

variabel. Pengukuran yang reliabel menunjukkan instrumen sudah

dipercaya sehingga akan menghasilkan data yang dapat dipercaya pula.

Suharsimi (2002 : 154) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada

tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat

diandalkan.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan Cronbach’s alpha untuk

menguji kelayakan terhadap konsistensi seluruh skala yang digunakan.

Suatu instrumen dikatakan reliabel bila memiliki Cronbach’s alpha lebih

dari 0,6 (Nunnally, 1967). Adapun rumus Cronbach’s Alpha adalah

sebagai berikut:
( )
N
N σ 2 X −∑i=1 σ 2 Y i
α=
N −1 σ2 X

Keterangan :
N = Mean Kuadrat Antara Subjek.
N
∑i=1 σ Y i 2
= Jumlah Mean Kuadrat Kesalahan.
2
σ X = Varians Total.

Dimana :

N Jk i Jk s
∑i=1 σ 2 Y i = n

n2
2
2 ∑ X 2t (∑ X t )
σ X= −
n n2

Keterangan :

Jki = Jumlah Kuadrat Seluruh Skor Item


Jks = Jumlah Kuadrat Subjek
∑ X 2t = Jumlah Kuadrat Seluruh Item Menurut Responden
2
(∑ X t ) = Jumlah Seluruh Item Menurut Responden Dikuadratkan

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif,

teknik analisis korelasi danteknik analisis jalur (path analysis).

1. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan

kesesuaian antara variabel yang diukur, dengan cara menghitung rata-

rata (mean). Perhitungan mean dilakukan dengan menggunakan

hubungan antara nilai rata-rata skor dengan penafsiran kriterianya,


mengadaptasi model tentang pengontrolan kualitas (J. Supranto :

2001) seperti pada tabel 3.5. berikut ini :

Tabel 3.5
Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian

No Pernyataan Bobot Nilai Bobot Nilai


(Positif) (Negatif)
1 Sangat Setuju 5 1
2 Setuju 4 2
3 Netral 3 3
4 Tidak Setuju 2 4
5 Sangat tidak Setuju 1 5

2. Teknik analisis korelasi, digunakan untuk mengetahui derajat keeratan


hubungan antar variabel penelitian dengan rumus :
N ∑ x 1 x 2−( ∑ x 1 )( ∑ x 2 )
ρx y =
√ {N ∑ x 2
}{N ∑ x (∑ x ) } 2
i i

1
2
−( ∑ x 1 ) 2
2
2

(Sudjana, 2002 : 260)


3. Teknik analisis jalur (path analysis), digunakan untuk menunjukkan

hubungan yang memperlihatkan seberapa besar pengaruh sebuah

variabel tertentu, baik pengaruh sebuah variabel tertentu pengaruh

langsung ataupun tidak langsung terhadap beberapa variabel lainnya.

Jadi dalam hal ini, persoalannya adalah sebab akibat. Istilah yang

akan digunakan dalam analisis jalur ini adalah variabel eksogen yang

merupakan variabel penyebab (X), variabel endogen yang merupakan

variabel akibat (Y), dan variabel Implecit (E) yang merupakan faktor

lain dalam variabel eksogen.


Selanjutnya pemanfaatan teknik analisis jalur memperhatikan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. menggambarkan analisis jalur sebuh diagram jalur sehingga terlihat

paradigma yang mewakili hipotesis. Diagram jalur dalam penelitian

ini tampak pada gambar 3.2 di bawah ini :

ρzx1
X1
ρyx1

ρzy
Y Z
αx1x2

ρyx2

X2 Ρzx2

Gambar 3.2
Diagram Jalur

Keterangan :
= Hubungan kausal
= Hubungan korelasional
X1 = Kepuasan Kerja
X2 = Komitmen Organisasi
Y = Organizational Citizenship Behavior
Z = Kualitas Pelayanan
Rho (ρ) = Koefisien Jalur
Alfa (α) = Koefisien Korelasi
Є1 = Variabel lain yang tidak diuji
Terdapat tiga Persamaan struktural yang dibentuk dimana model

sub struktural persamaan satu yaitu :

Y = ρ y x x 1 + ρ yx x 2+∈
1 2

Sedangkan sub struktur persamaan dua yaitu :

Z=ρ z x x 1 + ρ zx x2 + ρ zy y +∈
1 2

a. Menghitung koefisien korelasi untuk struktur yang telah dirumuskan

b. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien korelasi

c. Menghitung koefisien determinasi dengan rumus :

KD = r2 x 100%
d. Menghitung koefisien jalur lain di luar X 1, X2, Y terhadap Z yang

tidak diteliti (epsilon)

Selanjutnya langkah-langkah perhitungan dengan analisis jalur

seperti di atas, dilakukan dengan menggunakan software M Excell SPSS

v 17.0 .

3.7 Pengujian Hipotesis

Dari seluruh variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini,

secara konseptual digambarkan dalam diagram jalur (Path Analysis)

seperti pada gambar 3.2 di atas.

Dari gambar tersebut, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

a. Pengujian keseluruhan (simultan)

Sub struktur 1
Ho :ρyx1 = ρyx2 = 0 artinya Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi

tidak berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior.

H1 :ρyx1 ≠ ρyx2 ≠ 0 artinya Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi

berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior.

Sub struktur 2

Ho : ρzx1 = ρzx2 = ρzy = 0 artinya Kepuasan Kerja, Komitmen

Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior tidak

berpengaruh terhadap Kualitas Pelayanan.

H1 : ρzx1 ≠ ρzx2 ≠ ρzy ≠ 0 artinya Kepuasan Kerja, Komitmen

Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior berpengaruh

terhadap Kualitas Pelayanan.

Pengujian Signifikansi Menggunakan rumus F

( n-k-1 ) R2 yx1 yx2 yx 3


F=
k (1-R 2 yx1 yx2 yx 3 )

Keterangan :
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel eksogen

Keputusan Hipotesis :
Jika F >F : k : (n-k-1) maka Ho ditolak
Jika F <F : k : (n-k-1) maka Ho diterima

b. Pengujian Individual (parsial)


Apabila pada pengujian secara simultan Ho ditolak, artinya sekurang-

kurangnya ada sebuah ρyxi = 0. Untuk mengetahui ρyxi tidak sama

dengan nol, maka dilakukan pengujian secara parsial. Rumusan

hipotesis yang digunakan untuk menguji koefisien jalur secara parsial

adalah sebagai berikut :

1. Ho : ρyx1 = 0, Tidak ada Pengaruh kepuasan kerja terhadap

Organizational Citizenship Behavior

H1: ρyx1 ≠ 0, ada Pengaruh kepuasan kerja terhadap

Organizational Citizenship Behavior

2. Ho : ρyx2 = 0, Tidak ada Pengaruh komitmen Organisasi terhadap

Organizational Citizenship Behavior

H1 :ρyx2 ≠ 0, ada Pengaruh komitmen Organisasi terhadap

Organizational Citizenship Behavior

3. Ho : ρzx1 = 0, Tidak ada Pengaruh kepuasan kerja terhadap

kualitas pelayanan

H1: ρzx1 ≠ 0, ada Pengaruh kepuasan kerja terhadap kualitas

pelayanan

4. Ho : ρzx2 = 0, Tidak ada Pengaruh komitmen organisasi terhadap

kualitas pelayanan

H1: ρzx2 ≠ 0, ada Pengaruh komitmen organisasi terhadap kualitas

pelayanan

5. Ho : ρzy = 0, Tidak ada Pengaruh Organizational Citizenship

Behavior terhadap kualitas pelayanan


H1: ρzy ≠ 0, ada Pengaruh Organizational Citizenship Behavior

terhadap kualitas pelayanan

Statistik uji yang digunakan dengan rumus

r √ n-2
t=
√1-r 2
Keputusan Hipotesis :

Jika t >t : (n-k-1) maka Ho ditolak

Jika t <t : (n-k-1) maka Ho diterima

Selanjutnya penetuan prosedur / langkah pengujian adalah

sebagai berikut :

a. Menentukan kriteria

Peneliti berasumsi bahwa dalam penelitian ini, sample tersebut

memiliki varians yang homogen, sedangkan jumlah (n) adalah

sama.

b. Membuat Hipotesis

Ho : kepuasan kerja, komitmen organisasi tidak berpengaruh

terhadap Organizational Citizenship Behavior

H1 : kepuasan kerja, komitmen organisasi tidak berpengaruh

terhadap Organizational Citizenship Behavior


Ho : kepuasan kerja, komitmen organisasi dan Organizational

Citizenship Behavior tidak berpengaruh terhadap kualitas

pelayanan

H1 : kepuasan kerja, komitmen organisasi dan Organizational

Citizenship Behavior berpengaruh terhadap kualitas

pelayanan

c. Keputusan Hipotesis

Jika t hitung > t Tabel, Ho ditolak

Jika t hitung < t Tabel, Ho diterima

d. Kesimpulan

1) Jika Ho diterima, maka artinya kepuasan kerja, komitmen

organisasi tidak berpengaruh terhadap Organizational

Citizenship Behavior

Jika Ho ditolak, artinya kepuasan kerja, komitmen organisasi

berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior

2) Jika Ho diterima, maka artinya kepuasan kerja, komitmen

organisasi dan Organizational Citizenship Behavior tidak

berpengaruh terhadap kualitas pelayanan

Jika Ho ditolak, maka artinya kepuasan kerja, komitmen

organisasi dan Organizational Citizenship Behavior

berpengaruh terhadap kualitas pelayanan


.

Anda mungkin juga menyukai