Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksplanatory. Menurut Singarimbun (1995), “Penelitian eksplanatory adalah

penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel penelitian dan

menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya, karena melalui penelitian

eksplanatory apa yang dirumuskan dan apa yang menjadi tujuan dari penelitian

dapat diperoleh suatu kesimpulan.

Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Dajan (2000:17) mengungkapkan bahwa bila serangkaian

observasi atau pengukuran dapat dinyatakan dalam angka-angka, maka kumpulan

angka-angka hasil observasi atau pengukuran sedemikian itu dinamakan data

kuantitatif.

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode survey.

Menurut Singrimbun (1995), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil

sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan

data.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ria Djenaka Shining Batu yang beralamat di

jalan Ir. Soekarno No. 142 Beji Batu. Perusahan ini meruapakan salah satu usaha

yang bernaung dalam Fiky Nugrahawan Affandi Group. Perusahaan ini bergerak

di bidang cafe resto.

56
57

3.3. Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (2006:108), populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian. Populasi pada peneletian ini adalah karyawan Ria Djenaka Shining

Batu sebanyak 50 orang. Selanjutnya Arikunto (2006:19) menyatakan bahwa

sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel

pada penelitian ini menggunakan teknik sensus, yaitu teknik penentuan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2009:78).

3.4. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari:

a) Data Primer

Menurut Sugiyono (2009:129), data primer adalah data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini data

primer yang dimaksud adalah data mengenai variabel-variabel yang

berhubungan dengan promosi jabatan, kompensasi, motivasi dan kinerja

karyawan yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada responden.

b) Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2009:129), data sekunder adalah sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data ini diperoleh dari

pihak Ria Djenaka Shining Batu yang berupa dokumen-dokumen

mengenai gambaran umum perusahaan, jumlah karyawan, jenis pelayanan,

dan struktur organisasi perusahaan.


58

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

a) Kuesioner

Menurut Sugiyono (2009:135), kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu cara

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan

dari responden.

b) Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pencatatan terhadap dokumen-

dokumen mengenai gambaran umum perusahaan, mekanisme dan jenis-

jenis pelayanan, dan hal-hal yang dapat menunjang penelitian.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Dalam proses penelitian, agar suatu fokus penelitian dapat diteliti secara

empiris maka harus diterjemahkan dalam definisi yang lebih operasional, yaitu

dalam bentuk konsep penelitian. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995),

konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara

abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian

ilmu sosial. Sedangkan, definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan

kepada suatu variabel atau kontraks dengan cara memberikan arti, atau

menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang

diperlukan untuk mengukur kontraks atau variabel tersebut (Nassir, 1999: 152).
59

3.5.1. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1) Variabel bebas adalah variabel yang fungsinya mempengaruhi

variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

karakteristik pekerjaan (X) pada hipotesis 1, hipotesis 3, dan

hipotesis 4. Variabel kepuasan menjadi variabel bebas pada

hipotesis 2.

2) Variabel terikat adalah suatu variabel yang dikenai pengaruh oleh

variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan

kerja (Y) pada hipotesis 1 dan hipotesis 4. Variabel prestasi kerja

menjadi variabel terikat pada hipotesis 2, hipotesis 3, dan hipotesis

4.

3) Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis

mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan

tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel

penyela/antara variabel independen dengan variabel dependen,

sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi

berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Variabel

intervening dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja.

3.5.2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan batasan dalam menjelaskan konsp

yang terdiri dari beberapa variabel yang terdapat pada hipotesis, sehingga
60

penulis terarah pada pokok permasalahan. Berdasarkan konsep di atas maka

definisi operasional dari variabel penelitian adalah sebagai berikut:

1. Promosi Jabatan

Menurut Dessler (2011:562) yang menyatakan bahwa dasar yang

digunakan untuk menentukan promosi karyawan adalah:

1. Kecakapan kerja/kompetensi

Berhubungan dengan sejauh mana seorang karyawan dapat

menyelesaikan tugas yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan

kemampuan yang dimiliki.

2. Senioritas

Berhubungan dengan lama masa kerja karyawan selama di

perusahaan dan loyalitas terhadap perusahaan.

3. Kombinasi kecakapan dan senioritas

Berhubungan dengan kemampuan untuk melaksanakan tugas yang

telah ditetapkan oleh perusahaan, masa kerja selama di perusahaan

dan loyalitas terhadap perusahaan.

2. Kompensasi

Kompensasi menurut Arep dan Tanjung (2003:197), adalah segala sesuatu

yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa atas upaya-upaya yang telah

diberikan kepada perusahaan. Kompensasi terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Kompensasi langsung

Kompensasi langsung berhubungan dengan penghargaan yang

diberikan perusahaan kepada karyawan yang manfaatnya dapat

dirasakan langsung oleh karyawan.


61

2. Kompensasi tidak langsung

Berhubungan dengan penghargaan yang diberikan oleh perusahaan

namun manfaatnya tidak bisa dirasakan langsung oleh karyawan,

kompensasi tidak langsung ini akan berarti jika terjadi suatu hal

terhadap karyawan yang berhubungan dengan tempat kerja

karyawan.

3. Motivasi

Menurut Mathis (2006:143) motivasi merupakan hasrat didalam diri

seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Hal ini

yang melatar belakangi seseorang mau melakukan sebuah pekerjaan untuk

memenuhi kebutuhannya. Teori Frederick Herzberg yang dijelaskan oleh

Manullang (2001:57), menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan

pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu:

1. Maintenance/Hygienes Factors

Berhubungan dengan kebutuhan hidup seorang karyawan yang

meliputi sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan ini akan

berlangsung terus menerus karena akan kembali pada titik nol

apabila sudah terpenuhi.

2. Motivation Factors

Berhubungan dengan pengakuan oleh lingkungan selama masa

kerja di perusahaan. maksudnya adalah seorang karyawan ingin

diakui bahwa karyawan tersebut benar-benar mampu melaksanakan

tugas yang menjadi tanggung jawabnya.


62

4. Kinerja

Menurut Rivai (2010:109) “Kinerja merupakan perilaku nyata yang

ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh

karyawan sesuai perannya dalam perusahaan”. Berbagai Faktor dapat

mempengaruhi kinerja yang dihasilkan oleh karyawan. Seperti yang

dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2006:113) faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja individual:

1. Kemampuan individual untuk melaksanakan pekerjaan

Berhubungan dengan sejauh mana bakat, minat dan kepribadian

seorang karyawan mempunyai dampak bagi pekerjaannya.

2. Usaha yang dicurahkan

Berhubungan dengan sejauh mana motivasi, etika kerja, kehadiran,

dan rancangan tugas berdampak pada hasil kerja karyawan.

3. Dukungan organisasi

Berhubungan dengan sejauh mana pelatihan dan pengembangan

standar kerja, manajemen, dan rekan kerja berdampak pada hasil

kerja karyawan.

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3.1 dibawah
ini.
63

Tabel 3.1.
Variabel, Indikator, Item
Variabel Indikator Item
Promosi jabatan Kecakapan kerja a. keahlian yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang
bisa
dipertanggungjawabkan.
b. kecakapan dalam memberi
motivasi
c. kecakapan dalam
mengambil keputusan
Senioritas a. lamanya masa kerja
b. loyalitas terhadap
perusahaan
Kombinasi a. pengalaman kerja selama di
perusahaan
b. kemampuan melaksanakan
tugas yang diberikan
olehperusahaan
Kompensasi Langsung a. gaji
b. insentif
Tidak langsung a. asuransi kesehatan
b. dana pensiun
c. kompensasi pekerja
Motivasi Faktor motivational a. penghargaan
b. pengakuan
c. prestasi kerja
d. tanggung jawab
Faktor higiene a. hubungan antar karyawan
b. kondisi lingkungan kerja
c. kompensasi yang sesuai
Kinerja karyawan Usaha yang dicurahkan a. motivasi
b. etika kerja
c. kehadiran
d. rancangan tugas
Kemampuan individual a. bakat
b. minat
Dukungan organisasi a. pelatihan dan
pengembangan
b. peralatan dan teknologi
c. manajemen dan rekan kerja
Sumber : Data diolah,2015.

3.6. Skala Pengukuran


64

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga

alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif (Sugiyono, 2009: 92). Skala yang digunakan dalam penelitian ini

adalah skala ordinal. Skala ordinal adalah skala yang digunakan untuk mengukur

perbedaan kualitas dan kuantitas yang tidak diketahui berapa jaraknya dalam

satuan, tetapi diketahui perbedaannya bahwa yang satu lebih tinggi atau lebih

rendah dari yang lainnya dalam hal kualitas atau kuantitas (Sigit, 1999: 54).

Pengukuran dalam penelitian ini adalah dengan skala likert dengan lima

pembobotan. Sugiyono (2009:93) mendifinisikan skala likert sebagai skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

variabel ini dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Untuk keperluan analisis

kuantitatif ada lima pilihan jawaban yang masing-masing diberikan skor, sebagai

berikut:

Tabel 3.2.
Skala Likert

No. Pilihan Jawaban Skala


1. Sangat setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Ragu-ragu (R) 3
4. Tidak setuju (TS) 2
5. Sangat tidak setuju (STS) 1
Sumber : Data diolah, 2015

3.7. Uji Instrumen Penelitian


65

Uji instrumen penelitian sangat diperlukan untuk membantu penulis dalam

memperoleh data yang relevan. Menurut Arikunto (2006:150), instrumen

penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen atau alat yang dipakai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

3.7.1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:144). Suatu instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan

data dan variabel yang diteliti secara tepat. Validitas dalam penelitian ini termasuk

validitas internal. Dimana validitas dapat dicapai apabila terdapat kesesuaian

antara bagian instrumen yaitu berupa butir-butir pertanyaan dari angket dengan

instrumen secara keseluruhan (Arikunto, 2006:147).

Untuk menguji validitas menurut Arikunto (2006:146) dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus kolerasi product moment, yaitu:

N ∑ XY - ( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
√ {N ∑ X −(∑ X ) }{N ∑ Y −(∑ Y ) }
2 2 2 2

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi product moment

X : skor setiap item pertanyaan

Y : skor total setiap variabel

N : jumlah banyak sampel


66

Menurut Rianse (2008:168), suatu butir instrument dikatakan valid apabila

taraf signifikansinya lebih kecil atau sama dengan 0,05 (5%). Langkah dalam

menguji validitas adalah sebagai berikut:

1. Menghitung nilai koefisien kolerasi (rhitung) setiap butir dengan rumus

Pearson Product Moment.

2. Menghitung nilai thitung untuk masing-masing item pertanyaan.

3. Mencari nilai ttabel.

4. Membuat keputusan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel.

a. Jika thitung ˃ ttabel, maka butir atau variabel tersebut valid.

b. Jika thitung ˂ ttabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen

dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Dengan demikian reabilitas menunjuk pada tingkat

keterhandalan suatu instrumen (Arikunto, 2006:154).

Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas dalam penelitian

adalah dengan menggunakan rumus alpha. Karena instrumen yang digunakan

memiliki rentang nilai, maka rumus yang digunakan adalah (Arikunto, 2006:171):

[ ][ ∑ σb
]
2
k
1− 2
k −1 σt
r11 =

Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrument
k : Banyaknya butir pertanyaan

∑ σ 2b : Jumlah varian skor butir

σ 2t : Varian total
67

Berdasarkan rumus diatas, suatu instrumen dapat dikatakan handal atau

riabel apabila memiliki nilai koefisien atau nilai Alpha Cronbach’s lebih besar

dari atau sama dengan 0,6 (Arikunto, 2006:171). Menurut Rianse (2008:182),

langkah-langkah dalam menguji reliabilitas adalah:

1. Menghitung varians skor tiap item pertanyaan

2. Menghitung jumlah total varians semua item pertanyaan

3. Menghitung varians total

4. Menghitung nilai koefisien reliabilitas Alpha

5. Membuat keputusan dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai ttabel.

a. Jika rhitung ≤ rtabel, maka alat ukur tidak reliabel.

b. Jika rhitung ˂ rtabel, maka alat ukur reliabel.

3.8. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini digunakan beberapa uji asumsi klasik diantaranya

adalah sebagai berikut:

3.8.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal

(Ghozali, 2009:25).

Pada penelitian ini utnuk mendeteksi apakah residual memiliki distribusi

normal atau tidak yaitu dengan menggunakan uji statistik dan analisis grafik.

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual dalam

penelitian ini adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (KS)


68

(Ghozali, 2009:113). Data dapat dikatakan normal apabila nilai p-value

(Asyim. Sig. (2-tailed) lebih besar taraf signifikansinya (α = 0,05). Sedangkan

untuk analisis grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melihat Grafik Normal P-P Plot. Apabila sebaran titik-titik residual berada

disekitar garis normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

(Triton, 2005:130).

3.9. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur

(Path Analysis). Pemilihan metode ini dengan pertimbangan bahwa metode ini

mampu memberikan kejelasan pengaruh atau hubungan dan besaran antar

variabel penelitian yang sangat berguna bagi upaya penelitian dalam mengupas

secara mendalam terhadap hubungan antara karakteristik pekerjaan, kepuasan

kerja, dan prestasi kerja.

Analisis jalur merupakan model dasar yang digunakan untuk mengestimasi

kekuatan dari hubungan-hubungan kausal yang digambarkan dalam path

model. Tujuan dari analisis jalur ini adalah menentukan pengaruh secara

langsung dan tidak langsung diantara sejumlah variabel.

Kerliger (1996) dalam Winarsunu (2004) mengemukakan analisis jalur

adalah aplikasi dari analisis regresi berganda (multiple regression) yang

berguna untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung antara

variabel satu dengan variabel yang lain. Menurut Solimun (2002) langkah-

langkah dalam menganalisis adalah sebagai berikut:


69

1. Menentukan model hubungan lintas antara sejumlah variabel bebas dengan

variabel terikat berdasarkan konsep dan teori yang telah dikemukakan.

2. Pemeriksaan terhadap asumsi yang melandasi analisis jalur yang terdiri

sebagai berikut:

a. Dalam sebuah model analisis jalur, hubungan antar variabel adalah

linier dan aditif

b. Dalam model rekursif yang dapat dipertimbangkan hanya sistem

kusal satu arah

c. Observed variables diukur tanpa kesalahan (pengukuran instrumen

valid dan reliabel)

d. Model yang dianalisis diidentifikasi dengan benar sesuai teori yang

relevan

3. Perhitungan dengan koefisien jalur dengan menggunakan software SPSS

(Statistical Product and Service Solution) melalui analisis regresi secara

parsial dimana koefisien jalurnya adalah merupakan koefisien regresi yang

distandarisasi (standardized coefficient beta) untuk pengaruh langsungnya.

Sedangkan untuk pengaruh tidak langsung adalah perkalian antara

koefisien jalur dari jalur yang dilalui setiap persamaan dan pengaruh total

adalah penjumlahan dari pengaruh langsung dengan seluruh pengaruh

tidak langsung. Selain menggunakan software SPSS dapat pula dilakukan

dengan menggunakan program AMOS (Analysis of Moment Structure)

(Ferdinand, 2006).

4. Koefisien determinasi total


2 2 2 2
Rm =1−Pe 1 . Pe 2 … Pep
70

Besarnya koefisien determinasi total menunjukkan informasi yang

terkandung dalam data yang dapat dijelaskan oleh model, sedangkan

sisanya dijelaskan oleh variabel lain dan error. Interpretasi terhadap R2m

adalah sama dengan interpretasi koefisien determinasi (R2) pada analisis

regresi.

5. Melakukan interpretasi hasil analisis. Pertama, interpretasi koefisien

diterminasi total dan lintas pengaruh yang signifikan. Kedua, menghitung

pengaruh total dan setiap variabel yang mempunyai pengaruh kausal ke

variabel endogen.

Anda mungkin juga menyukai