Anda di halaman 1dari 17

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

explanatory research. Menurut Sugiyono (2014) explanatory research

merupakan metode penelitian yang bertujuan unuk menjelaskan kedudukan

antar variabel yang digunakan oleh peneliti serta pengaruh antara suatu

variabel dengan variable lainnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena penelitian

menggunakan proses data – data yang berupa angka sebagai alat untuk

menganalisis dan untuk melakukan kajian penelitian. Kasiram (2008)

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pariwisata Kota Batu yang

beralamatkan di Jl. Panglima Sudirman No.507, Pesanggrahan, Kec. Batu,

Kota Batu, Jawa Timur.

C. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian menurut Sekaran (2006) merupakan sesuatu

yang dapat memberikan perbedaan dan membawa variasi pada nilai.

Dimana nilai dapat berbeda pada berbagai waktu untuk orang atau objek

yang sama, atau pada waktu yang sama untuk orang atau objek yang

berbeda. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


40

1. Variabel Bebas (Independen)

a. Kemampuan Kerja (X1)

b. Keterlibatan Kerja (X2)

2. Variabel Terikat (Dependen)

a. Kinerja Karyawan (Y1)

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional varibel menurut Sugiyono (2015: 31)

merupakan penentuan konstrak ataupun sifat yang akan dipelajari sehingga

menjadi variabel yang bisa diukur. Definisi operasional menjelaskan cara

tertentu yang dapat digunakan untuk meneliti dan mengaplikasikan

konstrak, sehingga memungkinkan untuk peneliti lain melakukan tiruan

pengukuran dengan menggunakan cara yang sama atau mengembangkan

cara untuk mengukur konstrak dengan lebih baik.

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel,

yaitu 2 variabel bebas / independen dan 1 variabel terikat / dependen.

Penjelasan variabel tersebut adalah sebagai berikut :

1. Variabel Terikat (Dependen)

a. Kinerja Karyawan (Y) : Hasil dari pekerjaan yang telah

dicapai oleh seorang karyawan berdasarkan tugas – tugas

yang telah dibebankan oleh perusahaan kepadanya. Indikator

dari kinerja karyawan yaitu:

1. Kualitas : Kualitas kerja dapat dilihat dari kesmpurnaan

seorang karyawan dalam menyelesaikan tugas


41

2. Kuantitas : Jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan

oleh seorang karyawan dalam perusahaan, bisa berupa

unit ataupun aktivitas

3. Ketepatan Waktu : Pekerjaan yang diselesaikan

karyawan selesai sebelum waktu yang telah ditetapkan

oleh perusahaan, dan karyawan dapat memaksimalkan

waktu yang tersedia.

4. Efektivitas : Memaksimalkan sumber daya yang terdapat

dalam perusahaan seperti tekhnologi ataupun bahan baku

untuk mempermudah menyelesaikan suatu pekerjaan.

5. Kemandirian : Tingkatan seorang karyaawan dapat

menjalankan fungsi pekerjaan dengan baik tanpa bantuan

dari pihak lain.

2. Variabel Bebas (Independen)

a. Kemampuan Kerja (X1) : Merupakan kapasitas seorang

karyawan untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang

telah diberikan oleh perusahaan kepadanya. Indikator dari

kemampuan kerja yaitu :

1. Kemampuan Tekhnis : suatu aktivitas khusus dan

keahlian atau kecakapan karyawan dalam aktivitas yang

berkaitan dengan prosedur, proses, metode, dan tekhnik.

2. Kemampuan Manajerial : kecakapan melakukan

aktivitas yang berkaitan dengan pengorganisasian,


42

perencanaan, pemonitoran, pengkoordinasian, penilaian

dan lain sebagainya.

3. Kemampuan Konseptual : kecakapan sesorang untuk

melihat dan mengetahui organisasi secara keseluruhan.

4. Kemampuan Perilaku : kepandaian seorang karyawan

berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain.

b. Keterlibatan Kerja (X2) : Merupakan partisipasi atau

keikutsertaan seorang karyawan dalam menjalankan tugas,

pekerjaan, dan aktivitas di dalam perusahaan. Indikator dari

keterlibatan kerja yaitu :

1. Aktif Berpartisipasi

Aktif berpartisipasi didalam sebuah pekerjaan

menunjukkan keikutsertaan yang tinggi dan perhatian

tehadap pekerjaannya.

2. Mengutamakan Pekerjaan

Seorang individu menunjukkan bahwa pekerjaannya

adalah yang utama dan diprioritaskan dan akan terus

berusaha yang terbaik dalam menyelesaikan

pekerjaannya dan individu tersebut menganggap bahwa

pekerjaannya merupakan hal yang menarik di dalam

kehidupannya dan patut untuk diutamakan.

3. Pekerjaan Merupakan Harga Diri


43

Seorang karyawan melihat pekerjaannya sebagai

sesuatu yang sangat penting bagi dirinya dan karyawan

tersebut mengganggap bahwa pekerjaannya merupakan

harga dirinya.

4. Keterlibatan Mental dan Emosi

Keterlibatan di dalam sebuah pekerjaan tidak hanya

terkait dengan keterlibatan kegiatn fisik tetapi juga

keterlibatan mental dan emosional didalam sebuah

pekerjaan .

5. Motivasi

Motivasi yang didapat oleh karyawan dari manajer

berupa dorongan untuk terjun dan terlibat secara

langsung didalam pekerjaan.

6. Tanggung Jawab

Tanggung jawab seorang karyawan terhadap

pekerjaan yang terdapat didalam suatu perusahaan yang

harus diselesaikan secara individu maupun kelompok.

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data menurut Sugiyono (2017) tujuan

utamanya adalah untuk memperoleh data sesuai dengan standar data yang

dibutuhkan dan telah ditetapkan. Tekhnik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah kuesioner.


44

Kuesioner merupakan beberapa pertanyaan maupun pernyataan

yang telah dibuat oleh peneliti yang berhubungan dengan indikator variabel

yang diteliti. Tujuan dari kuesioner adalah mempermudah para responden

dalam mengungkapkan serta menjawab pertanyaan maupun pernyataan

sesuai dengan fenomena yang terjadi di dalam perusahaan. Dalam penelitian

ini kuesioner dibagikan kepada 47 staff dinas pariwisata kota batu dari

berbagai bidang dengan berbagai pertanyaan maupun pernyataan yang

berhubungan tentang kemampuan kerja, keterlibatan kerja dan kinerja

karyawan.

F. Jenis dan Sumber Data

Data menurut Silaen (2018 : 140) merupakan sesuatu yang sudah

diketahui atau dianggap sudah diketahui yang dapat digunakan untuk

mengetahui atau mendapatkan gambaran dari suatu keadaan dan untuk

membuat suatu keputusaan ataupun memecahkan masalah.

1. Jenis Data

Data Kuantitatif

Menurut Silaen (2018: 141) adalah data yang dinyatakan

berbentuk angka dan dapat dianalisis secara statistik maupun

dihitung secara matematik.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Menurut Silaen (2018: 143) merupakan data yang

didapatkan dan dikumpulkan oleh peneliti dari sumber data


45

secara langsung. Data primer juga biasa disebut dengan data

asli. Sumber data yang didapatkan oleh peneliti dalam

penelitian ini diperoleh langsung dari Staff, Kepala Bidang,

Sekretaris Dinas di Dinas Pariwisata Kota Batu. Data yang

diperoleh oleh peneliti berkaitan dengan variabel penelitian

ini yaitu kemampuan kerja, keterlibatan kerja dan kinerja

karyawan.

b. Data Sekunder

Menurut Silaen (2018: 143) merupakan data yang

didapatkan dan dikumpulkan oleh peneliti dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh orang lain. Sumber data yang

didapatkan biasanya diperoleh dan dikumpulkan dari laporan

penelitian terdahulu ataupun dari pustaka. Sumber data yang

didapatkan oleh peneliti diperoleh dari Dinas Pariwisata

yang mencakup struktur organisasi, profil perusahaan dan

jumlah karyawan.

G. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Silaen (2018: 87) populasi merupakan keseluruhan dari

individu ataupun objek yang memiliki sifat – sifat ataupun karakteristik

tertentu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah staff atau

karyawan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pariwisata


46

Kota Batu dari berbagai bidang dan kesekretariatan yang berjumlah 47

orang.

2. Sampel

Menurut Silaen (2018: 87) sampel merupakan sebagian dari

populasi yang diambil dengan cara tertentu untuk diamati maupun

diukur karakteristiknya, kemudian diambil kesimpulan dari

karakteristik tersebut yang dianggap mewakili populasi. Tekhnik yang

digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

tekhnik sampling jenuh. Tekhnik sampling jenuh merupakan tekhnik

menentukan sampel dari semua populasi, tekhnik ini digunakan untuk

mengambil sampel yang jumlahnya kurang dari 100 untuk membuat

generalisisasi dengan kesalahan yang kecil. Istilah lain dari tekhnik

sampling jenuh adalah sensus, yaitu semua anggota populasi dijadikan

sampel. Sugiyono (2016:85). Sampel dari penelitian ini adalah seluruh

populasi yaitu staff atau karyawan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas

Pariwisata Kota Batu dari berbagai bagian yang jumlahnya 47 orang.

H. Tekhnik Pengukuran Data

Dalam penelitian ini untuk mempermudah peneliti melakukan

pengolahan data dan pengukuran data, jawaban dari para responden akan

diberikan skor dan nilai. Dalam penelitian ini skala likert digunakan oleh

peneliti untuk melakukan pengukuran skor. Menurut Sugiyono (2015:

165) skala likert digunakan untuk mengukur pendapat, sikap maupun

persepsi seseorang ataupun sekelompok orang terhadap potensi dan


47

permasalahan dari suatu objek. Skala menjabarkan variabel yang akan

diukur menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan maupun pernyataan. Pertanyaan maupun pernyataan pada

kuesioner memiliki 5 alternatif jawaban, sehingga responden hanya

memilih dari alternatif tersebut. Lima alternatif dari jawaban tersebut

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Skor


Variabel
Skor Kemampuan Keterlibatan Kinerja
Kerja Kerja Karyawan
1 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah
2 Rendah Rendah Rendah
3 Cukup Cukup Cukup
4 Tinggi Tinggi Tinggi
5 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi

I. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji Validitas bertujuan untuk mengukur validitas dari suatu

kuesioner yang telah disebarkan. Menurut Sugiyono (2008) validitas

merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur sesuatu

yang seharusnya diukur. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan

yang terdapat dalam kuesioner mampu mengungkap sesuatu yang akan

diatur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas pada penelitian ini

digunakan analisis Corrected Item Total Correlation dengan jumlah lima


48

item dan validitas digunakan koefisien korelasi item lokal, hasilnya

diperoleh besaran koefisien korelasi yang cenderung terjadi karena

pengaruh spurious overlap, yaitu adanya tumpang ekstotal.

Uji validitas ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai r

(product moment) tabel dengan r (product moment) hitung (analisis).

Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka item soal dikatakan valid.

Penjelasan lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

a. Apabila r hitung ≤ r tabel, (pada taraf signifikan 5%), maka item

dalam angket berkolerasi signifikan terhadap skor total artinya item

angket dinyatakan tidak valid.

b. Apabila r hitung ≥ r tabel (pada taraf signifikan 5%), maka item

dalam angket berkolerasi signifikan terhadap skor total artinya item

angket dinyatakan valid.

2. Uji Realibilitas

Uji realibilitas merupakan penjelasan pengukuran yang telah

dilakukan berkali – kali dan menghasilkan informasi yang hampir

selalu sama dan tidak menghasilkan perbedaan hasil informasi yang

banyak dan berarti. Perbedaan informasi akan selalu ada, pengukuran

yang reliabel atau meyakinkan tidak akan selalu menghasilkan

informasi yang benar – benar persis, informasi yang dihasilkan dapat

mempunyai perbedaan tetapi dengan nilai yang sangat kecil sekali dan

masih dapat ditoleransi. Wahyu & Sumintono (2013). Alat ukur yang
49

digunakan dalam penelitian ini adalah Cronbach Alpha yaitu suatu

instrumen dapat dikatakan handal apabila mempunyai koefisien atau

alpha minimum 0,60 atau lebih.

Kuesioner dikatakan reliabel apabila hasil dari uji statistik adalah

sebagai berikut:

a. Jika nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60 maka instrumen dikatakan

handal atau homogenitas item (reliabel)

b. Jika nilai Cronbach Alpha ≤ 0,60 maka instrumen dikatakan

handal atau tidak terdapat homogenitas item (tidak reliabel).

J. Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan hasil yang akurat pada analisis regresi berganda

maka peneliti melakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh

merupakan persamaan regresi yang konsisten, memiliki sifat tidak bias dan

memiliki ketepatan waktu.

Terdapat beberapa asumsi klasik regresi yang harus dipenuhi

terlebih dahulu sebelum menggunakan multiple linear regression atau

analisis regresi berganda. Alat untuk menganalisis pengaruh dari variabel

yang diteliti terdiri dari :


50

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan suatu uji yang dilakukan bertujuan untuk

menilai sebaran data pada suatu kelompok data ataupun variabel, apakah

sebaran data tersebut sudah terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji

normalitas digunakan untuk menguji model regresi apakah memiliki

distribusi normal atau tidak.

Asumsi normalitas merupakan syarat yang sangat penting pada

pengujian signifikansi atau kebermaknaan koefisien regresi. Model

regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai distribusi

normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian

secara statistik. Untuk menguji apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan melakukan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat

dilakukan dengan menggunakan uji Kalmogorov Smirnov. Ghozali

(2016:154)

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas menurut Ghozali (2016: 105) merupakan uji

yang dilakukan untuk memastikan apakah di dalam suatu model regresi

terdapat korelasi antara variabel independen atau bebas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen

atau bebas. Jika variabel independen atau bebas saling berkolerasi, maka

variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal merupakan variabel

independen atau bebas yang nilai korelasinya antara sesama variabel

independen atau bebas sama dengan nol.


51

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menurut Ghozali (2016) memiliki tujuan

untuk menguji dalam model regresi linier apakah terjadi ketidaksamaan

varian dari residual dari pengamatan satu ke pengamatan lainnya. Uji ini

merupakan salah satu dari uji asumsi klasik yang harus dilakukan dalam

regresi linier. Jika varian dari residual satu pengamatan lain tetap, maka

disebut dengan homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut dengan

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model

heteroskedastisitas.

K. Tekhnik Analisis Data

1. Rentang Skala

Menurut Sugiyono (2012 : 29) statistik deskriptif adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisis sebuah statistik yang dihasilkan

dari penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang

lebih luas dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Analisis deskriptif mengacu pada pengolahan data – data mentah

kedalam suatu bentuk yang mudah dimengerti dengan grafik garis

maupun batang, tabel biasa, pictogram, diagram lingkaran, dan

penjelasan melalui modus, mean, median, dan variasi kelompok melalui

rentang dan simpangan baku.


52

Analisi deskriptif dilakukan untuk menjawab rumusan masalah serta

menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk memastikan skor terendah

dan skor tertingginya apabila sampel yang digunakan sebanyak 47

responden dan jumlah alternatif jawaban sebanyak 5 (Sangat Tidak

Setuju, Tidak Setuju, Cukup, Setuju, Sangat Setuju) maka:

- Skor terendah : Bobot terendah x jumlah sampel = 1 x 47 = 47

- Skor tertinggi : Bobot tertinggi x jumlah sampel = 5 x 47 = 235

Dalam penelitian ini untuk mengukur hipotesis, rumus yang

digunakan untuk mengukur rentang skala adalah :

𝑛(𝑚 − 1)
𝑅𝑠 =
𝑚

Keterangan :

n = jumlah sampel

m = jumlah alternatif item

Maka Rentang Skala dari penelitian ini adalah:

47(5−1)
𝑅𝑠 = = 37,6
5

Dibulatkan = 38

Untuk membuat kategori rentang skalanya. Karena 47 merupakan

nilai terendah maka 47 ditambah RS Sehingga tabel rentang skala nya

adalah sebagai berikut :


53

Tabel 3.2 Rentang Skala


Variabel
No Skor Kemampuan Keterlibatan Kinerja
Kerja Kerja Karyawan
1 47 - 85 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah
2 86 - 123 Rendah Rendah Rendah
3 124 - 161 Cukup Cukup Cukup
4 162 - 199 Tinggi Tinggi Tinggi
5 200 - 237 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2017:275) analisis regresi linier berganda

digunakan oleh peneliti, apabila peneliti meramalkan bagaimana naik

turunnya keadaan variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih

variabel independen sebagai faktor predictor dinaik turunkan nilainya

(dimanipulasi). Analisis regresi berganda akan dilakukan apabila jumlah

dari variabel independennya minimal 2.

a. Pengaruh Kemampuan Kerja dan Keterlibatan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan

Penulis dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi

linier berganda dikarenakan terdapat variabel bebas dalam penelitian

yang jumlahnya lebih dari satu. Menurut Sugiyono (2017: 275)

persamaan regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝜀
54

Keterangan :

Y = Variabel Kinerja Karyawan

𝑎 = Konstanta

𝑏1 , 𝑏2 , = Koefisien regresi variabel independen

𝑋1 = Variabel Kemampuan Kerja

𝑋2 = Variabel Keterlibatan Kerja

𝜀 = standar error

L. Uji Hipotesis

1. Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk menguji dan mengetahui bagaimana

pengaruh dari semua variabel bebas secara bersama – sama terhadap

variabel terikat di dalam suatu penelitian, dan untuk menguji apakah

model regresi yang telah digunakan mempunyai pengaruh yang

signifikan atau non signifikan. Penggunaan hipotesis nol (𝐻0 ) untuk

mengetahui apakah semua ukuran didalam pengujian sama dengan nol

(0). Menurut Ghozali (2011:98) artinya variabel independen bukan

termasuk penjelas yang signifikan bagi variabel dependen. Jadi

pengujian 𝑎 sebesar 0,05 maka uji F adalah :

- Jika signifikansi > 0,05, 𝐻0 diterima : maka kemampuan kerja dan

keterlibatan kerja secara simultan berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja karyawan.


55

- Jika signifikansi < 0,05, 𝐻0 ditolak : maka kemampuan kerja dan

keterlibatan kerja secara simultan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Uji Statistik T

Menurut Ghozali (2011, 98) Uji T atau Test T adalah salah satu

dari test statistik yang digunakan untuk menguji seberapa jauh

pengaruh dari variabel independen secara individual untuk

menerangkan isi dari variabel dependen. Uji T juga berguna untuk

melihat bagaimana variabel independen secara individu memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen dengan asumsi bebas konstran.

Jadi apabila pengujian 𝑎 sebesar > 0,05 maka uji t nya yaitu:

- Jika signifikansi > 0,05, 𝐻0 diterima : maka kemampuan kerja dan

keterlibatan kerja secara parsial berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja karyawan .

- Jika signifikansi < 0,05, 𝐻0 ditolak : maka kemampuan kerja dan

keterlibatan kerja secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja karyawan .

Anda mungkin juga menyukai