Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP STRES KERJA

DENGAN BEBAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA


PEGAWAI LEMBAGA DAKWAH DAN RUMAH SAKIT ISLAM AL
IRSYAD SURABAYA

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:
Rizky Jaya Pranata (04020420046)

Dosen Pembimbing:
Dra. Imas Maesaroh, Dip, l, M. Lib, Ph. D

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
2022
A. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Penelitian ini mengkaji pengaruh instruksi terhadap efisiensi pekerja, dengan pengisian
disiplin sebagai elemen pengarah. Studi ini diperiksa menggunakan metodologi
kuantitatif dari sikap berwawasan. Sebagai hubungan sebab akibat, penelitian ini
menggunakan metodologi kooperatif. Pemeriksaan kooperatif, menurut Sugiyono ,
adalah: suatu titik eksplorasi yang mencari hubungan antara setidaknya dua faktor.1
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
fokus pada pengaruh Pendidikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dengan
Disiplin sebagai variabel moderasi. Pendidikan sebagai variabel bebas (variabel X),
Produktivitas Kerja Karyawan sebagai variabel terikat (variabel Y), serta Disiplin
sebagai variabel moderasi (variabel Z). Subjek penelitian pada penelitian ini adalah
pegawai yang bekerja di Lembaga Dakwah Al Irsyad Surabayayang beralamatkan di
Jalan KH Mas Mansyur No.210-214 dan 191, Nyamplungan, Kec. Pabean Cantikan,
Kota SBY, Jawa Timur 60162
3. Populasi, Sampel, Dan Teknik Sampling
a. Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu
dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti.2 Populasi dalam penelitian
ini adalah 45 pegawai yang bekerja di Lembaga Dakwah Al Irsyad Surabaya.
b. Seperti yang ditunjukkan oleh Sugiyono (2013), pengujian sangat penting
untuk ukuran dan atribut populasi. Contoh ini diambil dengan alasan bahwa
menganalisis semua individu dari pelanggan dalam penelitian ini tidak
realistis.3 Penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan rumus dari Slovin dengan tingkat kesalahan 10%.

= 45/ 1+Ne2
= 31, 034= 31
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 pegawai yang bekerja di Lembaga Dakwah Al
Irsyad Surabaya
c. Metodologi pengambilan sampel adalah metode atau teknik untuk menentukan
ukuran sampel penelitian. Dalam banyak literatur, pendekatan sampel ini
disebut sebagai teknik sampling. Untuk mengidentifikasi atau memilih strategi
pengambilan sampel ini, peneliti harus memperhatikan dan mendasarkan
keputusan mereka pada proses yang disebutkan di atas untuk memilih sampel.
Pendekatan pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1
Pricilia Lampengan, James D.D Massie, and Ferdy Roring, “Pengaruh Motivasi Kepercayaan Dan Sikap
Konsumen Terhadap Minat Beli Pengguna Online Shop Zalora Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
UNSRAT Manado,” Emba 7, no. 4 (2019): 5696.
2
Supardi, “Populasi Dan Sampel Penelitian,” Unisia 13, no. 17 (1993): 101.
3
Jasmalinda, “Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Motor
Yamaha Di Kabupaten Padang Pariaman.,” Jurnal Inovasi Penelitian 1, no. 10 (2021): 2200.
pengambilan sampel probabilitas, yang kadang-kadang dikenal sebagai
pengambilan sampel acak karena melibatkan pemilihan sampel penelitian
secara acak. Strategi pengambilan sampel ini sesuai untuk populasi terbatas,
yang berarti ukuran anggota populasi dapat ditentukan sebelumnya.4

4. Variabel, Dimensi, Indikator Penelitian


Variabel penelitian adalah salah satu alat penelitian yang memiliki variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Pada
penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu pendidikan sebagai variabel bebas (variabel
X), produktivitas kerja karyawan sebagai variabel terikat (variabel Y), dan disiplin
sebagai variabel moderasi (variabel Z). Variabel yang akan diuji pada penelitian ini
antara lain:
Ketidakpastian Ekonomi

Lingkungan Ketidakpastian Politik


Perubahan Teknologi

Tuntutan Tugas

Stres Kerja Organisasional Tuntutan Peran


Tuntutan Pribadi
Permasalahan Keluarga
Pribadi Permasalahan Ekonomi
Kepribadian

Sistem Komunikasi

Keadaan Lingkungan Sosial Sistem Kepemimpinan


Kebersamaan

Lingkunga fisik Tempat Tempat Kerja


Iklim Organisasi
kerja Peralatan Kerja

Struktur Organisasi
Pelaksanaan Sistem
Karakteristtik Organisasi
Manajemen
Sistem Birokrasi Organisasi

Jarak tempat kerja


Emosi Pekerja
Eksternal
Pelimpahan tugas dan wewenang
Beban Kerja
Lingkungan Kerja

Somatis
Internal
Kondisi Psikis
4
Supardi, “Populasi Dan Sampel Penelitian.”
5. Tahap-Tahap Penelitian
a. Tahap Pra-Penelitian
1) Menyusun rancangan penelitian
Rencana teknik pemeriksaan dimulai dengan mengkarakterisasi masalah yang akan
diangkat dalam ulasan. Isu ini memiliki daya tarik dan kekhasan yang ditunjukkan
dalam pengalaman isu tersebut. Spesialis selanjutnya menyusun klarifikasi hipotetis
dari ulasan yang menggabungkan pemandangan masalah, definisi masalah, metode
pemeriksaan, dan keunikan eksplorasi seperti yang ditunjukkan dalam hasil
pemeriksaan sebelumnya.
2) Memilih lokasi penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka peneliti memilih
Lembaga Dakwah Al Irsyad Surabaya sebagai lokasi penelitian. Peneliti memilih
Lembaga Dakwah Al Irsyad Surabaya.karena dirasa sesuai dengan penelitian yang akan
di lakukan.
3) Menyusun proposal dan alat penelitian
Sebelum melakukan penelitian lapangan, peneliti harus menulis proposal penelitian
untuk membantu peneliti. Peneliti juga membuat instrumen penelitian seperti kuesioner
dan publikasi yang akan digunakan sebagai alat pengumpulan data.
4) Mengurus Perizinan
Peneliti meminta izin kepada pihak terkait untuk dapat melakukan penelitian di
lembaga tersebut. Peneliti mengurus dokumen yang dibutuhkan sebagai syarat
penelitian di Lembaga Dakwah Al Irsyad Surabaya.
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian di lapangan dengan menghimpun data dari
pegawai yang bekerja di Lembaga Dakwah Al Irsyad SurabayaSidarojo. Peneliti
mengumpulkan data sesuai dengan metode yang telah ditentukan sebelumnya.
c. Tahap Pengolahan Data
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data yang telah diperoleh menggunakan
aplikasi Smart-PLS. Hasil data yang telah dianalisis kemudian disajikan dalam laporan
penelitian.
6. Teknik Pengumpulan Data
Penulis menggunakan banyak strategi pengumpulan data yang tepat untuk mengatasi
dan mengevaluasi tantangan yang telah dijelaskan sebelumnya untuk mendapatkan data
dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Dalam penelitian ini, kuesioner,
metode penelitian kepustakaan dan internet digunakan untuk mengumpulkan data.
7. Teknik Reliabilitas Dan Validitas Instrumen Penelitian
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan beberapa tahap, uji validitas dan uji
reliabilitas intrumen penelitian, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan uji
hipotesis.
a. Uji Statistik Deskriptif
Menurut Hasan, mencerahkan wawasan sangat penting untuk pengukuran yang
berfokus pada cara yang paling kompeten untuk memperoleh dan menyampaikan
informasi sehingga dapat berhasil dipahami. Pengukuran yang berbeda memiliki
kapasitas untuk memahami item yang terkait dengan representasi data tentang suatu
informasi.5 Statistik deskriptif digunakan peneliti untuk mendeskripsikan data sampel
atau populasi atas objek yang diteliti.
b. Uji Model Pengukuran atau Outer Model
Uji outer model atau model pengukuran bagian luar bertujuan untuk menspesifikasikan
hubungan antar variabel laten dengan indikator-indikatornya. Reabilitas dapat dinilai
dari Cronbach’s Alpha dan Composite Reability. Dalam outer model composite
reability yang tinggi menunjukkan nilai konsistensi dari setiap indikator dalam
mengukur konstruknya.6
1) Convergent Validity
Convergent Validity merupakan seperangkat indikator yang mewakili suatu variabel.
Dalam melakukan uji convergent validitydapat dinilai berdasarkan outer loading dan
Average Variance Extracted (AVE). Sebuah indikator dapat dinyatakan valid apabila
memiliki nilai outer loading >0,70, sedangkan nilai AVE >0,50.7 Nilai AVE didapatkan
dari rumus :

2) Discriminant Validity
Dalam SMART-PLS uji discriminant validity dapat dinilai berdasarkan fornell-lacker
criterion dan cross loading. Discriminant validity dapat dikatakan baik apabila AVE
lebih tinggi dibanding dengan korelasi konstruk dengan variabel laten lainnya,
sedangkan untuk uji creoss loading menunjukkan nilai indikator yang lebih tinggi
dibanding indikator lainnya. Kriteria pengambilan keputusan pada uji validitas ini yaitu
jika nilai r-hitung >r-tabel, maka item pertanyaan dalam kuisioner dapat dinyatakan
valid dan sebaliknya.8
3) Composite Reability (ρc)
Composite reability digunakan untuk mengukur nilai reabilitas sebuah variabel. Uji
reabilitas penting dilakukan untuk membuktikan keakuratan instrumen penelitian dalam
mengukur sebuah variabel. Sebuah item dalam kuisioner dapat dinyatakan reliabel
apabila memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,60, begitupun sebaliknya. 9 Nilai
composite reability didapatkan dari rumus:

c. Uji Model Struktural atau Inner Model


5
Leni Masnidar Nasution, “Statistik Deskriptif,” Jurnal Hikmah 14, no. 1 (2017): 7.
6
Meiryani, “Memahami Uji Outer Model (Pengukuran Bagian Luar) dalam SMART PLS,” Articles, BINUS
University School of Accounting (blog), 12 Agustus 2021, https://accounting.binus.ac.id/2021/08/12/memahami-
uji-outer-model-pengukuran-bagian-luar-dalam-smart-pls/.
7
Meiryani, “Memahami Validitas Konvergen (Convergent Validity) dalam Penelitian Ilmiah,” Articles, BINUS
University School of Accounting (blog), 12 Agustus 2021, https://accounting.binus.ac.id/2021/08/12/memahami-
validitas-konvergen-convergent-validity-dalam-penelitian-ilmiah/.
8
Meiryani, “Memahami Validitas Diskriminan (Discriminant Validity) dalam Penelitian Ilmiah,” Articles,
BINUS University School of Accounting (blog), 12 Agustus 2021,
https://accounting.binus.ac.id/2021/08/12/memahami-validitas-diskriminan-discriminant-validity-dalam-
penelitian-ilmiah/.
9
Meiryani, “Memahami Composite Reability dalam Penelitian Ilmiah,” Articles, BINUS University School of
Accounting (blog), 12 Agustus 2021, https://accounting.binus.ac.id/2021/08/12/memahami-composite-
reliability-dalam-penelitian-ilmiah/.
Inner model merupakan model struktural yang digunakan untuk memprediksi adanya
hubungan sebab akibat antar variabel laten (variabel unobserved) atau variabel yang
tidak dapat diukur secara langsung. Uji struktural atau inner model dalam SMART PLS
menggunakan bantuan prosedur boostrapping dan blindfolding. Terdapat beberapa uji
untuk model ini yaitu R Square, Estimate for Path Coefficient, Effect Size (F- Square),
dan Prediction relevant (Q – Square) atau Stone Geisser’s.10 Nilai Q2 didapatkan dari
rumus :

8. Teknik Analisis Data


Pendekatan kuadrat terkecil parsial, kadang-kadang dikenal sebagai akronim PLS,
digunakan dalam strategi pemrosesan data penelitian ini. Model persamaan struktural,
sering dikenal sebagai SEM, digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini.
PLS adalah model persamaan struktural berdasarkan komponen atau varians. PLS
mendukung teorinya.

10
Meiryani, “Memahami Inner Model (Model Struktural) dalam SMART PLS,” Articles, BINUS University
School of Accounting (blog), 12 Agustus 2021, https://accounting.binus.ac.id/2021/08/12/memahami-inner-
model-model-struktural-dalam-smart-pls/#:~:text=Inner%20model%20merupakan%20model
%20struktural,tidak%20dapat%20diukur%20secara%20langsung.

Anda mungkin juga menyukai