Anda di halaman 1dari 8

D.

Strategi Perencanaan Produk


Dalam perencanaan produk, produk harus dipandang sebagai pemecahan masalah bagi
konsumen, dimana jika seorang konsumen membeli sebuah produk mereka dapat
memperoleh manfaat dari penggunaan produk tersebut. Dan yang terpenting disini adalah
bagaimana konsumen percaya bahwa suatu produk dapat memenuhi kebutuhannya, bukan
bagaimana penjual memandang produk tersebut. Jika kebutuhan konsumen sudah
terpenuhi, diharapkan timbul kepuasan dalam diri mereka sehingga dimasa yang akan
datang mereka akan melakukan pembelian berikutnya terhadap produk yang sama.
Beberapa factor penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produk baru, yaitu :
1. Pengetahuan tentang kebutuhan dan keinginan konsumen lengkap.
2. Sumber daya yang mendukung terhadap pengembangan produk baru.
3. Perkiraan penyimpangan produk baru dalam memenuhi pasar sasaran
4. Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan dan produksi produk baru.
5. Antisipasi terhadap reaksi para pesaing.
6. Kapan waktu yang paling tepat untuk meluncurkan produk baru.
7. Jasa terkait sebagai pendukung produk baru 1

1. Kriteria Perencanaan produk yang Baik


Ciri-ciri rencana yang baik sebagai berikut:
a. Rencana harus mempermudah tercapainya tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
b. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh memahami tujuan
organisasi.
c. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh mendalami teknik-
teknik perencanaan.
d. Rencana harus disertai oleh suatu perincian yang teliti.
e. Rencana tidak boleh terlepas sama sekali dari pemikiran pelaksanaan.
f. Rencana harus bersifat sederhana.
g. Rencana harus luwes.
h. Rencana terdapat tempat pengambilan resiko.
i. Rencana harus bersifat praktis (pragmatis).
j. Rencana harus merupakan forecasting.
Adapun yang harus diperhatikan dalam sebuah perencanaan yang baik sebagai berikut:
a. Didasari dengan tujuan.
b. Konsisten dan realistis.
c. Pengawasan yang kontinu.
d. Mencakup aspek fisik dan pembiayaan.
e. Memahami berbagai ciri hubungan antar variabel ekonomi.

1
Mohammad Zainul , Manajemen Operasional (Yogyakarta: Deeppublish: 2019), hal. 10.
f. Mempunyai koordinasi yang baik.2

2. Tahap-Tahap Dalam Perencanaan Produk Baru


Perencanaan produk baru mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan
penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar dan menentukan
susunan produk lininya. Adanya perencanaan produk baru ini akan mendorong perusahaan
meningkatkan perolehan labanya atau paling tidak membuat laba menjadi stabil.
Tahaptahap dalam perencanaan produk baru terdiri dari :
a. Tujuan perencanaan produk baru. Tujuan dari perencanaan produk baru adalah
supaya peluang produk baru dapat sukses dipasar pada tahap komersialisasi menjadi
lebih besar. Perusahaan harus menetapkan tujuan dari perencanaan produk baru
yang meliputi kesesuaian dengan 13 sumber daya perusahaan, penerimaan
penjualan minimum dan pangsa pasar (market share).
b. Pembangkitan ide Ide produk baru dapat berasal dari berbagai macam sumber,
seperti dealer, kompetitor, tenaga penjualan dan karyawan lainnya pada
perusahaan. Salah satu sumber ide paling potensial berasal dari pelanggan yang
merefleksikan masalah mereka terhadap produk yang ada sekarang. Sumber-sumber
ide kreatif yang dipertimbangkan secara umum membutuhkan sebuah pendekatan
formal untuk menentukan produk baru alternatif. Elemen kritis pada proses
pembangkitan ide-ide adalah pengembangan konsep produk baru, salah satu
diantaranya adalah menjelaskan tentang analisis struktur keuntungan dari produk
baru.
c. Penyaringan Tahap penyaringan ini merupakan keputusan yang paling sulit karena
hanya sedikit informasi yang dapat diandalkan tersedia pada pasar produk yang
diajukan, biaya dan sifat investasi yang dibutuhkan. Pada tahap penyaringan ide
dilakukan melalui proses eliminasi terhadap ide-ide yang terkumpul dengan berbagai
pertimbangan untuk memilih sejumlah ide terbaik dan konsisten dengan tujuan
pengembangan produk sekarang. Dengan demikian diharapkan ide-ide produk baru
yang terpilih dapat sukses dipasar dan dapat mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan.
d. Pengevaluasian Ide-ide yang telah disaring lalu dievaluasi. Pengevaluasian terhadap
perencanaan produk baru merupakan aspek keamanan apabila produk ditarik,
hutang produk yang cukup tinggi dan menghindari biaya modifikasi yang besar.
e. Analisis bisnis Analisis bisnis meliputi kegiatan untuk memastikan produk akan dibeli
oleh konsumen dan berapa perolehan keuntungan yang mampu dihasilkan oleh
produk baru. Yang menjadi pertimbangan adalah :
1) Perkiraan penjualan.
2) Pola penjualan dan biaya
3) Produk baru berpotensi sebagai produk substitusi untuk pengganti
produk yang ada sekarang.
2
Dina Rahmayanti dkk, Perancangan Produk dan Aplikasinya (Padang: LPTIK Universitas Andalas : 2018), hal. 2.
4) Persyaratan fasilitas produksi untuk produk baru.
f. Pengembangan Pada tahap pengembangan, produk yang telah dianalisis secara
bisnis diproduksi secara besar-besaran dan mengembangkan lini produk. Produk
baru akan lebih diperhitungkan jika dalam memproduksinya didukung dengan
penggunaan fasiltas produksi, tenaga kerja dan manajemen yang baik.
g. Komersialisasi Produk yang telah diproduksi kemudian siap untuk dipasarkan kepada
konsumen yang membutuhkan.3

E. Strategi Perancangan Produk


Produk adalah keluaran (output) yang diperoleh dari sebuah proses produksi (transformasi)
dan merupakan penambahan nilai dari bahan baku dan merupakan komoditi yang dijual
perusahaan kepada konsumen. Perancangan dan pengembangan produk adalah semua
proses yang berhubungan dengan keberadaan produk yang meliputi segala aktivitas
mulai dari identifikasi keinginan konsumen sampai fabrikasi, penjualan dan deliveri dari
produk. Melalui perancangan dan pengembangan produk diharapkan akan menghasilkan
inovasi – inovasi produk baru yang mampu memberikan keunggulan tertentu di dalam
mengatasi persaingan dengan produk kompetitor.
Ada beberapa alasan pokok yang melatar belakangi perlunya perancangan dan
pengembangan produk secara terus menerus yaitu:
1. Tujuan Finansial, Aktivasi perancangan sering terkait dengan perancangan finansial
dari perusahaan. Dorongan untuk menghasilkan pengembalian modal yang layak akan
sangat dipengaruhi oleh kesuksesan hasil perancangan produk dipasar.
2. Pertumbuhan Penjualan
3. Respon Terhadap Persaingan, Salah satu cara menghadapi persaingan adalah dengan
strategi produk. Keunggulan produk, yang merupakan
4. hasil dari peracangan yang baik, akan menjadi faktor penentu pemenangan di pasar.
5. Keunggulan Kapasitas, Perancangan produk baru atau pengembangan produk yang
ada dapat menjadikan perusahaan melakukan diversifikasi usaha sehingga akan
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya produksi yang ada.
6. Siklus Hidup Produk, Setiap produk akan mengalami fase-fase pengenalan,
pertumbuhan, dewasa, dan penurunan. Berdasarkan kondisi tersebut, perancangan
menjadi suatu yang selalu dilakukan karena umur produk yang terbatas.
7. Respon terhadap perubahan lingkungan.4
Proses perancangan dan pengembangan produk dari produk yang berlainan akan cenderung
berbeda dengan jenis dan tingkat kompleksitas dari produk tersebut. Dari beberapa penelitian
dinyatakan bahwa 60 – 95 % biaya produksi akan ditentukan oleh baik buruknya
perancangan produk yang dilakukan (Besterfield, D.H, 1995) dan lebih dipertegas oleh
Dranfield yang menyatakan 80% biaya produk ditentukan pada tahap perancangan. Dan juga
proses yang sistematis akan memberikan pemahaman yang sama terhadap proses bagi semua

3
Mohammad Zainul , Manajemen Operasional (Yogyakarta: Deeppublish: 2019), hal. 12-14.

4
http://repository.untag-sby.ac.id/671/3/BAB%202.pdf
pihak yang terkait. Sehingga dengan demikian produk yang dihasilkan memiliki kualitas
standart dan dapat diterima oleh seluruh perindustria yang terkait.5
Proses perancangan produk memang tidak dapat dipungkiri bahwa dalam meningkatka
sebuah produk terhadap bisnis apa yang dimiliki, serta perusahaan akan menemukan berbagai
tantangan dalam menigkatkan proses bisnis yang mereka punya. Semakin lama tuntutan pasar
akan semakin bervariasi pada produk yang dihasilkan. Belum lagi perkmbangannya bergerak
semakin cepat dari tahun ke tahun. Hal itu membuat peta persaingan bisnis menjadi sangat
ketat, sehingga menuntut perusahaan berpikir lebih jauh untuk melihat masa depan apa yang
akan dilakukan dalam memperbarui produknya. Maka, untuk itu agar perusahaan tetap bisa
berkompetisi dengan perusahaan lain dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumen yang
berkelanjutan, produk yang dihasilkan haruslah berinovasi. Dalam hal ini perancangan
sebuah produk mengartikan bahwa semua proses yang berhubungan dengan keberadaan
produk yang meliputi segala aktifitas mulai dari indentifikasi kebutuhan konsumen yang
menjadi suatu bagian dari perubahan abstrak yang sangat penting dalam dunia usaha
(Yohanes.2017).6
Oleh karena itu Menurut Candra (2015) menegaskan bahwa perusahaan Dalam proses
memenangkan persaingan harus menampilkan produk terbaik dan dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan serta produk yang diciptakan mampu memiliki daya tarik terhadap
produk yang kita hasilkan karena selera konsumen selalu berkembang dan berubaah-ubah
dari waktu kewaktu. Maka dari itu, sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui
perilaku konsumen yang selalu berkembang dengan cara memahami perilaku konsumen
tersebut karena hal ini akan menentukan pembelian konsumen terhadap produk yang kita
ciptakan.7
1. Tahapan Perancangan Produk
Fase dalam merancang produk secara umum :
a. Functional design
Tujuan utama suatu desain fungsional adalah untuk mengembangkan suatu model fungsional
yang aktif dari suatu produk, tanpa memendang apakah produk akan berakhir seperti apa.
b. Industrial design
Merancang untuk keindahan dan untuk pemakai akhir, biasanya dimasukkan dalam industrial
design.
c. Design for manufacturability
Dalam memasukkan fungsional desain produk ke dalam produk yang manufacturable,
perancang harus mempertimbannkan banyak aspek. Mereka dapat menggunakan berbagai
metode dan alternatif bahan baku untuk membuat produk.
5
Besterfield. 1995. “Six Basic Concept TQM,” Journal of Management Accounting Research: 1-3
6
Ekoanindiyo, Firman Ardiansyah, Antoni Yohanes dan Endro Prihastono.2020.”Perancangan Mesin
Pemipil Jagung Ramah Lingkungan dengan Pendekatan Nordic Body Map” Semarang: Universitas Sikubank
(UNISBANK). Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri.Vol. 6, No. 1, Hal. 26-31.
7
Candra, K. A. (2015). Pengaruh Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepatu Specs Di Kota
Bandung. Repository.Upi.Edu, 2 (1), 1–12.
Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara tepat menciptakan produk yang
dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Untuk membuat sebuah
produk biasanya kita akan melewati tahap-tahap sebagai berikut:
1. Market Research dan Feasibility Study
Market Research dilakukan untuk mengetahui selera pasar pada umumnya. Dari market
research ini bisa didapatkan produk seperti apa yang konsumen butuhkan atau inginkan.
2. Brainstorming
Brainstorming, atau dalam bahasa Indonesia juga disebut sebagai curah pendapat, adalah
proses mengumpulkan ide-ide untuk mencari solusi/jalan keluar dari masalah yang
didiskusikan. Dari proses berdiskusi ini akan didapatkan garis besar barang yang akan dibuat,
cara kerja, komponen yang akan dipakai, dan lain sebagainya. Misalnya kita ingin membuat
mesin penghisap debu, akan terbayang untuk membuatnya dibutuhkan motor, chasing/wadah,
filter/saringan, hose/pipa, mulut pipa dan sebagainya.
3. Menentukan Tujuan dan Batasan Produk
Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalam merancang produk tersebut
yang akan berakibat mahalnya harga jual ke konsumen. Konsumen tentu saja
menginginkan nilai tambah yang ditawarkan dalam produk tersebut sepadan dengan
biaya yang dikeluarkannya (reasonable price). Tentu saja market research diperlukan untuk
mengetahui selera pasar. Dari menentukan tujuan dan batasan ini kita memperoleh spesifikasi
komponen-komponen dan material apa saja yang akan dipakai.
4. Menggambar Produk
Dengan menggambarkan produk berdasarkan hubungan dimensi komponen-komponen yang
sudah ditentukan dalam tahap-2 di atas, kita akan mendapatkan ilustrasi produk jadi. Produk
bisa digambar dalam 2 dimensi atau 3 dimensi, biasanya gambar 3 dimensi lebih mudah
dimengerti oleh sebagian besar orang. Merancang produk dalam 3 dimensi bisa dilakukan
dengan menggunakan software SolidWorks, Inventor, Catia dll.
5. Review Produk
Produk review dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada kekurangan pada rancangan yang
sudah dibuat desainnya sampai tahap gambar ini. Diskusi dengan melihat gambar produk
biasanya lebih mudah berkembang daripada hanya membayangkannya saja. Pada tahap
ini kembali dilakukan brainstorming untuk mendapatkan hasil yang optimal dan
meminimalisir masalah yang akan timbul ketika produksi masal nanti. Pada tahap ini pula
biasanya produk yang sedang dirancang perlu dibenahi disana-sini.
6. Membuat Prototype/Sample
Sample barang yang akan diproduksi masal bisa dibuat dengan berbagai cara. Untuk
produk-produk dari resin bisa dimodelkan dengan mesin rapid prototyping, desain body
mobil yang stylish bisa dimodelkan dengan tanah liat khusus, kardus pembungkus produk
bisa dibuat dengan tangan. Untuk produk-produk yang sudah umum tidak perlu sampai
membuat sample barangnya (produk-produk dari besi), namun memerlukan ketelitian dalam
menggambar dan tidak boleh ada kesalahan gambar yang bisa berakibat fatal: barang reject.

7. Uji Coba
Sebelum dipasarkan tentu kita perlu menguji apakah barang yg kita buat ini benar-benar
handal atau tidak. Ada yang mengujinya berdasarkan waktu, ditekan, dijatuhkan, dan lain-
lain. Produsen telepon seluler seperti nokia memiliki mesin khusus untuk menguji ponsel-
ponsel buatan mereka supaya tahan terhadap bantingan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak
memuaskan tentu saja produk tersebut perlu didesain ulang (kembali ke tahap 3). Hal-hal
yang memuaskan tentu saja harus dilihat dari sudut pandang konsumen, bukan produsen.
Begitulah produsen- produsen besar saat ini mengkaji terus menerus produk mereka agar
nama produk yang mereka buat tetap terjaga.

8. Poduksi Masal
Dalam produksi masal perlu adanya kontrol kualitas agar konsumen tidak sampai menerima
barang yang rusak.
9. Garansi
Garansi adalah layanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan yang membuat produk
tersebut agar konsumen tenang jika sewaktu-waktu ada kerusakan pada barang tersebut.
Banyak konsumen yang lebih memilih membayar agak lebih mahal untuk mendapatkan
garansi dan ketenangan dalam pemakaian produk.

2. Langkah Pra Perancangan Produk


Langkah-langkah dalam pra perancangan produk adalah sebagai berikut:
a. Penetapan asumsi perancangan.
b. Orientasi produk yang meliputi:
1) Analisis kelayakan produk
2) Uraian kegiatan perancangan produk
3) Jaringan kerja perancangan produk
4) Perhitungan maju dan mundur waktu kegiatan
5) Penentuan jalur kritis
c. Perhitungan waktu penyelesaian proyek

3. Langkah Perancangan Produk


Langkah-langkah dalam proses perancangan produk adalah sebagai berikut:
a. Fase Informasi
Fase ini bertujuan untuk memahami seluruh aspek yang berkaitan dengan produk yang
hendak dikembangkan dengan cara mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan
secara akurat. Informasi- informasi yang dibutuhkan anatara lain:
1) Gambar produk awal dan spesifikasi
2) Kriteria keinginan konsumen terhadap produk
3) Kriteria kepentingan relatif konsumen
4) Kriteria manufaktur yang mencakup diagram mekanisme
pembuatan dan struktur fungsi
5) Kriteria buying
6) Kriteria finance produk awal

b. Fase Kreatif
Fase ini bertujuan untuk menampilkan alternatif yang dapat memenuhi fungsi yang
dibutuhkan. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1) Penentuan kreteria atribut produk dengan menggunakan diagram pohon
2) Penentuan prioritas perancangan dengan menggunakan matriks Quality
Function Deployment (QFD)
3) Pembuatan alternatif model produk
4) Perhitungan biaya alternatif model.

c. Fase Analisa
Fase ini bertujuan untuk menganalisa alternatif-alternatif yang dihasilan pada fase kreatif dan
memberikan rekomendasi terhadap alternatif- alternatif terbaik. Analisa yang dilakukan
antara lain:
1) Analisa kreteria atribut yang akan dikembangkan
2) Penilaian kreteria atribut antar model dengan matrix zero one
3) Pembobotan kreteria atribut produk
4) Matrix combinex
5) Value analysis

d. Fase Pengembangan
Fase ini bertujuan memilih salah satu alternatif tunggal dari beberapa alternatif yang ada yang
merupakan alternatif terbaik dan merupakan output dari fase analisa. Data-data tentang
alternatif yang terpilih:
1) Alternatif terpilih
2) Gambar produk terpilih dan spesifikasinya

e. Fase Presentasi
Fase ini bertujuan untuk mengkomunikasikan secara baik dan menarik terhadap hasil
pengembangan produk.8
8
Dina Rahmayanti dkk, Perancangan Produk dan Aplikasinya (Padang: LPTIK Universitas Andalas : 2018), hal. 2.

Anda mungkin juga menyukai