0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
68 tayangan7 halaman
Bab 13 membahas kebijakan penggantian mesin dengan alasan seperti keuntungan potensial mesin baru, mesin rusak, dan ketinggalan zaman. Ada kesulitan seperti tidak mau mengganti mesin, mesin masih berfungsi tapi ketinggalan zaman, dan kendala keuangan. Metode penggantian meliputi biaya tahunan, rata-rata seumur hidup, nilai sekarang, dan formula baru MAPI. Bab 14 membahas penggunaan tenaga kerja
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Bab 13 & 14 Kebijaksanaan & Penggunaan.doc
Bab 13 membahas kebijakan penggantian mesin dengan alasan seperti keuntungan potensial mesin baru, mesin rusak, dan ketinggalan zaman. Ada kesulitan seperti tidak mau mengganti mesin, mesin masih berfungsi tapi ketinggalan zaman, dan kendala keuangan. Metode penggantian meliputi biaya tahunan, rata-rata seumur hidup, nilai sekarang, dan formula baru MAPI. Bab 14 membahas penggunaan tenaga kerja
Bab 13 membahas kebijakan penggantian mesin dengan alasan seperti keuntungan potensial mesin baru, mesin rusak, dan ketinggalan zaman. Ada kesulitan seperti tidak mau mengganti mesin, mesin masih berfungsi tapi ketinggalan zaman, dan kendala keuangan. Metode penggantian meliputi biaya tahunan, rata-rata seumur hidup, nilai sekarang, dan formula baru MAPI. Bab 14 membahas penggunaan tenaga kerja
Adapun alasan-alasan suatu mesin perlu diganti antara lain :
1. Adanya keuntungan potensial dari penggunaan mesin baru. 2. Mesin telah mengalami kerusakan akibat lama pemakaian 3. Mesin yang digunakan telah kuno/ketinggalan jaman, hingga tidak dapat memenuhi tuntutan kemajuan teknologi yang modern (dalam artian ekonomi),hingga produk yang dihasilkan tidak dapat bersaing dengan produk lain dipasar,yang diproduksi dengan mesin baru yang lebih efisien. 4. Penggantian mesin akibat perubahan keinginan dari konsumen. 5. Kondisi mesin yang kurang nyaman bagi karyawan yang disebabkan misalnya mesin yang ribut/keras,asapnya banyak dan sering menimbulkan kecelakaan.
2. KESULITAN-KESULITAN YANG DIHADAPI DALAM PENGGANTIAN MESIN.
Adapun kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi dalam penggantian mesin : 1. Adanya sifat-sifat atau behavior bahwa orang tidak mau mengganti mesin yang dimilikinya sebelum mesin itu rusak sama sekali . 2. Terdapatnya keadaan dimana mesin yang walaupun secara teknis belum tua atau aus,tetapi secara ekonomis telah tua /aus atau ketinggalan zaman(obsolescent) 3. Adanya kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan untuk mengadakan pembelian mesin baru,oleh karena mesin baru membutuhkan sejumlah uang yang cukup besar. 4. Dibutuhkan tenaga pekerja yang cakap dan dalam jumlah yang cukup besar, terutama apabila dibeli mesin-mesin yang mekanismenya tinggi
3. METODE-METODE PEMILIHAN DAN PENGGANTIAN MESIN.
Sebelum mengadakan penggantian mesin,sebaiknya kita ketahui biaya- biaya yang dikeluarkan untuk pembelian mesin baru yang dapat dibedakan atas dua macam yaitu : 1. Recurring cost,yaitu biaya-biaya yang terus-menerus timbul terjadi dari tahun ketahun selama mesin tersebut digunakan,dimana biayanya terdiri dari biaya upah langsung,biaya upah tidak langsung,tenaga listrik,biaya pemeliharaan,pajak dan asuransi. 2. Non recurring cost, yaitu biaya yang hanya dikeluarkan sekali saja selama mesin/peralatan itu dimiliki,yang meliputi biaya /harga pembelian,biaya pengangkutan dan biaya apemasangan mesin tersebut. Secara teoritis ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai pedoman atau petunjuk dalam penggantian mesin lama dan pemilihan atau pembelian mesin baru,metode yang dapat digunakan adalah :
1. Annual Cost Saving Approach.
Metode ini menekankan pada adanya penghematan yang diperoleh dari mesin-mesin yang dipilih,dalam hal ini diperbandingkan antara recurring cost dan non recurring cost serta depreseasi dari mesin-mesin yang akan dipilih. Dan mempertimbangkan modal dan bunga yang tertanam dalam pembelian mesin baru tersebut, yang mana dituangkan dalam rumus (C.R.P) Capital Recovery Period :
C.R.P. = Investasi baru/Annual cost saving + Depresiasi dari peralatan baru
Dimana investasi baru adalah selisih atau perbedaan antara harga mesin baru dan harga pasar dari mesin lama. 2. Total Life Average Approach Dalam metode ini semua biaya pertahun diperbandingkan termasuk biaya- biaya untuk memiliki mesin tersebut dan taksiran semua biaya-biaya operasi dari mesin itu selama hidupnya(operating life). Semua biaya-biaya ini dijumlahkan dan dibagi dengan umur dari mesin tersebut, untuk menentukan mesin mana yang dipilih,maka biaya totala rata-rata setiap tahun dari mesin- mesin diperbandingkan. 3. Present Worth Method. Dalam metode ini semua biaya-biaya baik biaya pemilikan(investasi) maupun biaya operasi(eksploitasi) dari masing-masing diperkirakan dengan nilai sekarang dan kemudian diperbandingkan.jadi metode ini mencoba mengadakan penilaian atas biaya-biaya yang terjadi sekarang dan yang terjadi pada masa yang akan dating,dengan nilai pada saat sekarang ini. Yang dimaksug dengan present worth adalah nilai pada saat sekarang ini dari sejumlah dana yang diinvestasikan untuk suatu jangka waktu tertentu(sekian tahun) dari masa sekarang dengan suatu tingkat bunga tertentu.dengan Rumus :
S = P (1 + i)n dan P = S/(1 + i)n
Dimana : S = jumlah dana pada suatu waktu dimasa yang akan datang
P = jumlah dana pada masa sekarang ini.
I = tingkat bunga(interest rate) n = jumlah tahun(lamanya)investasi. 4. The New MAPI Formula. Metode ini mencoba untuk mengadakan penganalisisan dalam mengambil suatu keputusan mengenai apakah suatu mesin yang dimiliki sebaiknya diganti dengan mesin baru yang ada dipasar,dengan menggunakan perbandingan antara modal yang ditanam untuk mesin lama yang dimiliki dengan kekurangan atau ketidaksempurnaan beroperasi dari mesin lama tersebut. Untuk membeli suatu mesin baru diperlukan biaya yang besar yang ketidak sempurnaan (operating inferiority)nya ada pada titik minimum,sedangkan biaya modal(capital cost)nya adalah titik maksimum MAPI memperkembangkan suatu formula yang dapat digunakan untuk membantu management dalam mengambil suatu keputusan yang tepat dalam menentukan mesin yang lebih menguntungkan.
BAB 14 PENGGUNAAN TENAGA KERJA DAN MESIN
14.1. ARTI DAN MAKSUD PENGGUNAAN TENAGA KERJA DAN MESIN
Penggunaan mesin dan tenaga kerja dapat digunakan untuk mengukur hubungan antara tenaga kerja dan mesin,guna melihat kemungkinan- kemungkinan untuk memperbaiki penggunaan tenaga kerja dan mesin, dan bertujuan untuk membuat kedua unsur ini dapat digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Perbaikan dalam penggunaan tenaga kerja dan mesin dilakukan dengan mengadakan analisis yang menggunakan presentase penggunaan orang dan mesin, dan analisis siklus kerja serta siklus waktu yang realistis. Yang dimaksud dengan penggunaan tenaga kerja adalah besarnya jumlah waktu yang ada selama para pekerja dipekerjakan dalam kegiatan- kegiatan produktif yang dinyatakan dengan persen. Yang dimaksud dengan penggunaan mesin adalah besarnya jumlah yang ada selama mesin dipergunakan menurut rencana,yang dinyatakan dalam persen.
14.2. PERANAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA DAN MESIN
Tujuan dari semua pengukuran dalam penggunaan tenaga kerja dan mesin adalah untuk menentukan jumlah kembalinya semua sumber-sumber tenaga kerja dan mesin yang paling efektif dan efisien yang sesuaikan dengan kebijakan pimpinan perusahaan.yang paling sering menjadi jadi ukuran adalah biaya produksi perunit/satuan,walaupun kadang biaya yang timbul karena kurangnya penggunaan atau “under utilization” dapat merupakan biaya yang cukup mahal,sehingga dalam hal ini diperlukan adanya kebijakan management yang tepat dan terang,terutama untuk pengawasan teknik dan pengerjaan kilat/ekspres. Untuk merencanakan produksi dan mengawasi apa yang akan didapat dari program produksi itu,dubutuhkan untuk : - Memiliki data-data guna menentukan standar yang dituju - Mencatat data-data dari prestasi yang sebenarnya(actual) yang akan dibandingkan dengan nilai standar.
14.3. CARA-CARA PENGUKURAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA DAN MESIN.
Pengukuran penggunaan tenaga kerja dan mesin dilakukan dengan menggunakan penggambaran atau chart,dimana mesin-mesin dianggap bekerja pada kecepatan terpasang, dan ini dianggap sebagai kecepatan yang ditargetkan.Sedangkan pekerja dapat bekerja dengan kecepatan yang disenangi/disukai sampai suatu kecepatan maksimum yang dapat dicapainya, untuk mempertemukan kedua factor tenaga kerja dan mesin,dilakukan penggambaran menurut skala waktu jam yang sebenarnya dan kegiatan bekerja dianggap berjalan menurut skala kecepatan tertentu yang dipilih sesuai dengan keadaan. Kecepatan ini biasanya dinyatakan dalam indeks pekerjaan(performance Indeks) atau P.I. Ukuran P.I. adalah jumlah menit standar(standar Minules) dari pekerjaan yang dicapai dalam setiap jam.Terdapat perbedaan angka menurut skala tingkat(rating scale) mana yang dipakai pada waktu memperhitungkan standar. Adapun cara-cara pengukuran penggunaan tenaga kerja dan mesin sebagai berikut : a. Penentuan Siklus Waktu (Cycle Time) Suatu man/Machine Chart yang digambarkan horizontal dalam skala waktu yang disusun menurut menit,dipergunakan untuk menentukan suatu target cycle time dari suatu kondisi kerja dalam suatu pabrik makanan dalam kaleng,dimana seorang pekerja pemakai 50 gallon panic untuk menyaring sop.
b. Penggunaan Siklus Waktu.
c. Bekerjanya Mesin seba guna(multi dan Machine working), hal-hal berikut yang akan mengganggu bekerjanya mesin serbaguna yaitu : adanya bentuk pekerjaan yang baru (seperti berjalan diantara mesin-mesin,silih bergantinya menjalankan mesin-mesin itu, meloncatnya waktu proses mesin- mesin,kesempatan-kesempatan yang terbatas untuk istirahat. d. Perbandingan antara penggunaan dan produksi dimana disini menggunakan perbandingan antara penggunaan/penambahan tenaga kerja atau waktu dan produksi yang dihasilkan.