1. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di
bawah asumsi kondisi ekonomi, efisien dan faktor-faktor lain tertentu (Mulyadi, 1995 : 415).
2. Biaya standar adalah biaya yang telah ditentukan terlebih dahulu (diperkirakan akan taerjadi)
dan apabila penyimpangan terhadapnya, maka biaya standar ini dianggap benar (Abdul Halim,
1998 : 9).
3. Sistem biaya standar sama dengan sistem biaya aktual kecuali ditambahkan perkiraan varian.
Biaya standar biasanya berbeda dengan biaya yang benar-benar dikeluarkan dan diperkirakan
varian merupakan tempat penampungan untuk perbedaan ini (Robert N Anthony dan Roger H.
Hermanson, 1993 : 40).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa biaya standar adalah biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi,
efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu.
1. Standar teoritis
Merupakan standar yang ideal yang dalam pelaksanaanya sulit untuk dapat dicapai. Asumsi
yang mendasari standar teoritis ini adalah bahwa standar merupakan tingkat yang paling efisien
yang dapat dicapai oleh para pelaksanaan. Kebaikan standar ini dapat digunakan dalam jangka
waktu yang relatif lama.
Rata-rata biaya yang berlaku memandang biaya-biaya yang tidak efisien, yang seharusnya tidak
boleh dimasukkan sebagai unsur biaya standar. Tetapi jenis ini berguna pada saat permulaan
perusahaan menerapkan sistem biaya standar.
3. Standar lama
Didasarkan atas taksiran biaya di masa yang akan datang di bawah asumsi keadaan ekonomi
dan kegiatan yang norma, standar ini berguna agi manajemen dalam perencanaan jangka
panjang dan dalam pengambilan keputusan yang bersifat jangka panjang
Didasarkan pada tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai dengan memperhitungkan
ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapat dihindari terjadinya.
Pemakaian sistem harga pokok standar memberikan manfaat kepada perusahaan untuk (Abdul
Halim, 1995:270) :
2. Pengambilan keputusan tentang harga jual produk, strategi pengembangan produk dan lain
sebagainya.
3. Pengendalian biaya
7. Membedakan biaya yang telah dikeluarkan ke produksi selesai, persediaan produk dalam
proses dan lain sebagainya
Penentuan biaya standar dapat dibagi ke dalam tiga bagian : biaya bahan baku standar, biaya
tenaga kerja standar dan biaya overhead pabrik standar (Mulyadi, 1991 : 419).
ü Penyelidikan teknis
ü Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok
(cost sheet) periode yang lalu.
ü Membuat test- run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan.
ü Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan keadaan nyata yang
diharapkan.
ü Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan
operasi produksi dan produk
ü Data upah masa lalu yang dapat digunakan sebagai tarif upah standar.
ü Kapasitas teoritis adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilkan produk
pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
ü Kapasitas notmal adalah kemampuan persuahaan untuk memproduksi dan menjual produknya
dalam jangka panjang.
ü Kapasitas yang sesungguhnya adalah kapasitas yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam
tahun yang akan datang.
2. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, diantaranya adalah :
ü Satuan produk.
ü Jam mesin
1.Penetapan anggaran
Proses penganggaran akan lebih cepat, dan reliable apabila menggunakan biaya standar.
Cepat, karena penentuan volume yang lebih rinci dan harga yang lebih akurat sudah tersedia;
reliable, karena, anggaran disusun secara rinci dengan menggunkan hasil analisis atas biaya
yang telah terjadi, dengan memperlihatkan efisiensi dan penyebab terjadinya selisih.
2.Pengendalian biaya
Sistem biaya standar memberikan motivasi kepada para tenaga kerja, kerena tingkat efisiensi
akan dan dapat diukur, sehingga dapat ditetapkan tingkat kinerja yang baik. Melalui analisis
selisih, biaya akan dihitung dan diukur tingkat efisiensi, sehingga dapat mengetahui
efektifitas tenaga kerja, mana yang lebih memperhatikan sasaran pembiayaan dan mana yang
tidak. Dari sini, sistem biaya standar dapat dijadikan alat pemicu tenaga kerja untuk
melakukan hal yang terbaik dan efisiensi biaya, dengan tetap mencapai tingkat efektivitas
yang tinggi.
Sistem biaya standar akan menguraki pekerjaan klerikal. Kalkulasi biaya dapat dilakukan
secara otomatis dan lebih cepat diperoleh datanya dan secara segera dapat dibuat dan
disajikan laporannya, sehingga ekspedisi dapat segera dilakukan. Dari sini dapat
dimungkinkan dengan segera diambil kebijakan manajerial apabila terjadi penyimpangan.
Standardisasi prosedur kalkulasi harga pokok dan sistem pelaporan biaya dapat dengan
mudah dikembangkan.
4.Penetapan harga pokok bahan, barang dalam proses dan barang jadi.
Pada kondisi ini, pada umumnya perusahaan tidak menggunakan biaya standar untuk
menentukan harga pokok persediaan-persediaan tersebut. Padahal sistem biaya standar
memberikan panduan yang dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pekerjaan
klerikal akuntansi.
Adanya biaya standar kontrak yang akan dilakukan dan penentuan harga akan relative lebih
cepat, apalagi harga pasar tidak dapat diprediksi dan sulit untuk dapat ditemukan, maka
sistem biaya standar merupakan alat yang tepat untuk dijadikan dasar pijakan dan dapat
dipergunakan untuk melakukan perbandingan dengan harga yang diberikan oleh kompetitor.
Menurut Matz dan Usry (2002:100) standar dapat digolongkan atas dasar tingkat keketatan
adalah sebagai berikut :
1.Standar Teoritis
Standar teoritis atau standar ideal adalah standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi
dan efisiensi yang ideal atau maksimum. Mesin mempunyai produkstifitas maksimum, tenaga
kerja dengan jam kerja penuh, tidak ada hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan,
bahan-bahan selalu tersedia baik dipasar maupun diperumahan.
Standar yang diharapkan merupakan standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi dan
efisiensi yang diharapkan akan terjadi. Standar ini merupakan estimasi yang cukup wajar atas
hasil actual.
3.Standar Normal
Standar normal adalah standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi dan efisiensi yang
normal. Pada standar ini penyusunannya sudah memperhitungkan factor-faktor yang
mempengaruhi dari dalam perusahaan, seperti keadaan mesin, tenaga kerja dan lain-lain serta
factor-faktor dari luar perusahaan seperti inflasi, kebijakan pemerintah dan sebagainya.
Standar normal merupakan standar yang sangat mungkin digunakan.
http://lolipopcheli.blogspot.com/2010/05/manfaat-dan-jenis-biaya-standar.html