Anda di halaman 1dari 8

Bab 1

Permasalahan

Komunikasi merupakan suatu hal yang pasti dilakukan oleh semua orang baik itu dua
orang maupun lebih yang memiliki tujuan utama yaitu untuk menyampaikan informasi serta
pertukaran informasi yang mungkin saja informasi itu berguna dan diperlukan oleh pelaku
komunikasi.

Secara mendasar, komunikasi sudah kita lakukan dan juga tertanam sejak kecil karena
meniru dan juga diajarkan oleh orang tua kita. Maka dari itu, para orang tua harus
mengajarkan cara berkomunikasi dengan baik sejak kita masih dini agar saat kita sudah besar,
komunikasi yang kita lakukan akan berstruktur dengan baik.

Struktur Organisasi adalah susunan antara setiap posisi, tugas dan tanggung jawab
yang berbeda yang berada di dalam organisasi untuk mencapai tujuan suatu organisasi
tersebut. Struktur Organisasi ini sangat diperlukan dalam organisasi agar terciptanya
kejelasan kedudukan yang ada. Setiap organisasi mempunyai struktur yang berperan sebagai
pedoman yang mengatur gerak dari organisasi tersebut. Makin besar suatu organisasi, maka
akan semakin rumit struktur yang ada dalam organisasi

Yang menjadi permasalahan ialah, kenapa kita harus berkomunikasi yang baik dalam
berorganisasi? Berperan apa sajakah komunikasi itu dalam sebuah organisasi? Dan untuk
apakah jaringan komunikasi formal dalam suatu organisasi? Apakah bisa para pelaku
komunikasi organisasi meninggalkan komunikasi tersebut?

Maka berdasarkan permasalahan , kami tertarik untuk membahas tentang tujuan dari
komunikasi dalam organisasi, fungsi pesan dalam organisasi, dan jaringan formal dalam
suatu organisasi. Kami akan mengambil judul Jaringan Komunikasi Formal dalam
Komunikasi & Struktur Organisasi.
Bab 2

Teori Pembahasan

1. Pengertian Komunikasi

Menurut Widjaja (2000: hal 26) Komunikasi adalah hubungan kontak dengan antar
dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari,
komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan
sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Selain itu Komunikasi diartikan pula sebagai
hubungan atau kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan masalah hubungan. Atau dapat
diartikan bahwa Komunikasi adalah saling menukar pikiran atau pendapat.

Sedangkan menurut Wood (2013: hal 3) Komunikasi adalah proses, yang artinya
sedang berlangsung dan selalu bergerak semakin maju dan berubah secara terus menerus.
Menurutnya, komunikasi juga sistemis, yang bersrti bahwa itu terjadi dalam suatu sistem
pada bagian yang saling berhubungan yang memengaruhi satu sama lain.

Menurut Fiske (2016: hal 1) Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia
yang dikenali oleh semua orang namun sangat sedikit yang dapat mendefinisikannya secara
memuaskan.

Menurut Muhammad (2014: hal 1) Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia.


Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam
kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau
dimana saja manusia berada.

Sementara itu, menurut Dewi (2007: hal 1) Komunikasi merupakan hal yang sangat
fundaamental dalam kehidupan. Peristiwa komunikasi bisa terjadi dimana-mana. Misalnya,
menyalakan tv dengan menekan tombol listrik, dua ekor burung yang saling bercengkrama,
hubungan antar sel pada saat makhluk hidup bernafas, dan komunikasi antar manusia.

Jadi inti dari Komunikasi ini adalah suatu kebutuhan setiap manusia baik individu
maupun kelompok yang bertujuan untuk mengirim dan penerimaan pesan dan juga untuk
pertukaran pesan. Komunikasi ini juga bisa terjadi dimana saja dan kapan saja.

2. Tujuan Komunikasi dalam Organisasi

Tujuan ini sangat perlu kita ketahui agar kita menyadari bahwa selain komunikasi
antar individu penting di lingkungan masyarakat, maka di organisasi,komunikasi ini juga
sangat penting.jika komunikasi tidak berjalan dengan baik di organisasi pasti organisasi
tersebut akan mengalami kerugian baik itu dalam image organisasi dan juga kerugian
finansial tentunya.
Menurut Liliweri (Ruliana, 2014: hal 24) mengemukakan bahwa ada 4 tujuan
komunikasi organisasi, yakni: menyatakan pikiran, pandangan dan pendapat, membagi
informasi, menyatakan perasaan dan emosi, melakukan koordinasi.

Sedangkan menurut Muhammad (2014: hal 197-198) tujuan umun dari komunikasi
publik terutama sekali adalah untuk memberikan informasi kepada sejumlah besar orang
mengenai organisasi misalnya mengenai aktivitas-aktivitas organisasi dan hasil produk
organisasi.

Menurut Hermawan (2013: hal 10-12) ada 4 tujuan atau motif komunikasi yang perlu
dikemukakan disini. Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, pihak-pihak
yang terlibat pun juga tidak perlu menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat
disadari atau pun tidak, dapat dikenali atau tidak.

Menurut Mudjito (Widjaja, 2000: hal 67) menyimpukan bahwa komunikasi bertujuan
untuk memberikan pengaruh kepada seluruh anggota organisasi agar mereka secara bersama-
sama dapat mencapai tujuan organisasi.

Jadi, inti dari pembahasan tentang Tujuan Komunikasi dalam Organisasi ialah
sebenarnya untuk memudahkan kita para pelaku komunikasi untuk melaksanakan dan
melancarkan jalannya komunikasi seperti memberi informasi, menyatakan pendapat dan
lainnya kepada anggota organisasi demi mencapai kesejahteraan organisasi tersebut.

3. Fungsi Pesan dalam Organisasi

Fungsi pesan ini perlu diketahui oleh setiap pelaku komunikasi agar menyadari bahwa
dalam organisasi, fungsi pesan ini sangat diperlukan dan harus dilakukan. Selain itu, fungsi
ini akan menyadarkan seseorang bahwa hal-hal yang tidak penting selain fungsi pesan itu
justru tidak diperlukan dan tidak diberlakukan dalam pelaku komunikasi organisasi.

Menurut Liliweri (Ruliana, 2014: 26-27) ada dua fungsi komunikasi organisasi yaitu
bersifat umum dan khusus. Yang pertama, fungsi umum. Komunikasi berfungsi untuk
menyampaikan atau memberikan informasi, untuk menjual gagasan dan ide, untuk
meningkatkan kemampuan para karyawan dan untuk menentukan apa dan bagaimana
organisasi membagi pekerjaan atau siapa yang menjadi atasan dan siapa yang menjadi
bawahan. Yang kedua, fungsi khusus. Komunikasi berfungsi untuk membuat para karyawan
melibatkan diri kedalam isu-isu organisasi, membuat para karyawan menciptakan dan
menangani relasi dan membuat para karyawan memiliki kemampuan untuk menangani dan
mengambil keputusan dalam suasana yang ambigu dan tidak pasti.

Sedangkan menurut Muhammad (2014: hal 99-101) fungsi pesan dalam organisasi yang
berhubungan dengan tugas-tugas dalam Organisasi, pemeliharaan organisasi, kemanusiaan
dan pembaruan dalam organisasi. Yang pertama sebagai pesan tugas, pesan ini berfungsi
untuk memberi tugas dan tanggung jawab organisasi kepada pelaku organisasi. Yang kedua
sebagai pesan pemeliharaan, pesan ini berfungsi untuk memberi perintah dan aturan kepada
pelaku organisasi. Yang ketiga sebagai pesan kemanusiaan, pesan ini berfungsi untuk
penyelesaian suatu konflik yang terjadi antara individu maupun kelompok. Yang keempat
sebagai pesan pembaruan, pesan ini berfungsi untuk membuat rencana dan program baru
yang ada di organisasi.

Menurut Ganiem dan Budyatna (2011: hal 27) fungsi utama komunikasi adalah
mengendalikan lingkungan guna memperoleh imbalan-imbalan tertentu yang berupa fisik,
ekonomi dan sosial.

Menurut Dewi (2007: hal 23) adapun bentuk organisasinya, komunikasi akan berfungsi
sebagai informatif, yaitu maksudnya para anggota organisasi akan memberikan informasi
karena sangat penting bagi organisasi tersebut. Sebagai pengendalian, yaitu maksudnya untuk
mengendalikan para anggota organisasi yang berperan untuk memberikan peraturan dan
perintah. Sebagai persuasif, yaitu maksudnya agar para anggota organisasi akan mengajak
anggota organisasi lainnya untuk menjalankan sebuah gagasan/ide. Sebagai integratif, yaitu
untuk komunikasi yang terjalin antar departemen yang ada di dalam suatu organisasi.

Inti dari fungsi pesan dalam organisasi ini ialah sebuah organisasi memerlukan
pemahaman yang jelas dan juga harus efektif. Hal ini guna untuk organisasi agar berjalan
dengan baik. Untuk itu, para atasan dalam organisasi harus menyadari bahwa para anggota
organisasi memiliki kebutuhan yang sebenarnya harus diperhatikan.l

4. Jaringan Komunikasi Formal dalam Organisasi

Jaringan komunikasi formal ialah rantai yang dirancang untuk menentukan seorang
atasan berbicara kepada bawahan serta begitupun sebaliknya agar pekerjaan dapat
terselesaikan dengan cepat tanpa ada kesalahan dalam proses penyampaian pesan tersebut
sehingga nantinya pekerjaan tidak kunjung selesai dan akhirnya malah merugikan organisasi.

Menurut Mondy & Premeaux (Hermana & Barlian) Komunikasi merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari suatu organisasi, ia merupakan proses penyampaian dan
menafsirkan ide-ide, pesan dan perintah yang terjadi di dalam totalitas unit suatu organisasi,
dengan menggunakan komunikasi yang relevan untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan
dan konsistensi kehidupan organisasi. Komunikasi menjadi instrumen dalam menyebarkan
berbagai informasi untuk dikerjakan oleh semua orang yang terlibat dalam organisasi,
sehingga ia mampu menciptakan sinerji. Menciptakan sinerji merupakan bagian penting
dalam organisasi, sebab sinerji itu ‘‘the coperative actian of two or more persons working
together to accomplish more than they could working separately”

Menurut Ruliana (2014: hal 80) jaringan komunikasi dalam suatu organisasi ialah
proses bagaimana suatu pesan termasuk arus informasi dan intruksi yang disampaikan secara
rinci, artinya ditentukan oleh jenjang hierarki resmi organisasi dari atasan ke bawahan atau
sebaliknya dan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pekerjaan mereka, maka pesan tersebut
merupakan jaringan komunikasi formal.
Menurut Ta Gutama (2010: hal 108) setiap organisasi tidak dapat meninggalkan
komunikasi organisasi, dengan komunikasi organisasi semua elemen dalam organisasi
terintegrasi ke dalam dimana integrasi ini akan memperkuat organisasi untuk menjaga
keberlangsungan dalam mencapai tujuan. Komunikasi organisasi bukan hanya sekedar alat
untk mencapai tujuan, tetapi lebih dari itu, komunikasi organisasi merupakan suatu proses
yang memunculkan adanya suatu proses yang memunculkan adanya suatu makna yang
dipahami secara bersama dan menjadi pola pikir dan pola perilaku yang sama dari anggota
organisasi tersebut.

Menurut Moore (Rahmanto, 2004: hal 68-69) sebaiknya kita jangan membatasi diri
pada system komuniksi formal saja, komunikasi formal merupakan pengolahan pesan, sesuai
deengan kewenangan yang digariskan dalam rencana organisasi untuk pencapaian tujuan.
Secara struktural harus jelas. Meskipun formal, tetap bebas, tidak terlalu terikat pada
peraturan ketat yang justru merupakan kendala komunikasi. Setiap organisasi secara
organisatoris perlu ditertibkan dengan maksud agar sekitar struktur yang formal itu ada suatu
jaringan yang selalu dinamis. Komunikasi informal itu dilakukan pada saat istirahat pendek
setelah bekerja, waktu pulang kerja dan tidak dilakukan secara resmi. Dalam komunikasi
informal materi yang dilakukan adalah materi formal tetapi dibicarakan secara tidak resmi.
Komunikaksi nonformal materi maupun pembicaraannya tidak resmi, kapan, dimana, apa,
bagaimana, siapa saja tidak ada peraturan. Dimanapun, kapanpun dan oleh siapa pun bisa
terjadi, baik dikantor, disekolah, dijalan, dipasar dan lain sebagainya. Oleh karena itu
komunikasi yang efektif bisa berupa formal, nonformal dan informal.

Jaringan komunikasi formal salurannya ditentukan oleh struktur yang telah


direncanakan yang tidak dapat dipungkiri oleh organisasi. Komunikasi formal ini mencakup
susunan tingkah laku organisasi, pembagian departemen maupun tanggung jawab tertentu,
posisi jabatan, dan distribusi pekerjaan yang ditetapkan bagi anggota organisasi yang
berbeda. Pesan dalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalir dari atas ke bawah atau
dari bawah ke atas dari tingkat yang sama atau secara horizontal. Ada 3 bentuk utama dari
arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yang mengikuti garis komunikasi seperti yang
digambarkan dalam struktur organisasi yaitu: Pertama, Downward Communication atau
komunikasi kepada bawahan. Kedua, Upward Communication atau komunikasi pada atasan
kepada atasan. Dan yang Ketiga, Horizontal Communication atau komunikasi horizontal.
(Muhammad, 2014: hal 107)

Jaringan komunikasi tidaklah direncanakan dan biasanya tidaklah mengikuti struktur


formal organisasi, tetapi timbul dari interaksi sosial yang wajar diantara anggota organisasi.
Yang termasuk komunikasi informal ini adalah berita-berita dari mulut ke mulut mengenai
diri seseorang, pimpinan maupun mengenai organisasi yang biasanya bersifat rahasia.
(Muhammad, 2014: hal 107-108)

Jika berkurangnya jaringan komunikasi fromal yang tujuannya untuk memberikan


informasi, maka mereka akan bergantungan kepada rumor yang beredar tanpa mengetahui
fakta yang ada sehingga nantinya akan menimbulkan penafsiran pesan yang salah.
Sebaliknya, jika informasi tersebut nyata dan fakta maka para pelaku organisasi yang tadinya
mepercayai informasi yang sebelumnya rumor akan semakin berkurang dengan sendirinya.

Jadi, jika dalam suatu organisasi menjalankan setiap perencanaannya dengan baik
maka bisa disimpulkan bahwa organisasi tersebut menggunakan komunikasi yang benar. Dan
juga bilamana di organisasi tersebut perencanaannya tidak baik, mungkin saja anggota
organisasinya tidak berkomunikasi dengan baik sehingga menimbulkan kesalahan dalam
penafsiran pesan sampai perencanaan yang ada di organisasi tidak berjalan dengan baik
sesuai yang diharapkan.
Bab 3

Kesimpulan

Secara mendasar maka disini disimpulkan permasalahannya ialah tentang kenapa kita
harus berkomunikasi yang baik dalam berorganisasi? Berperan apa sajakah komunikasi itu
dalam sebuah organisasi? Dan untuk apakah jaringan komunikasi formal dalam suatu
organisasi? Apakah bisa para pelaku komunikasi organisasi meninggalkan komunikasi
tersebut?

Dan jawabannya dari permasalahannya ialah kita harus berkomunikasi yang baik
dalam organisasi karena kalau tidak itu akan berakibat buruk pada organisasi tersebut.
Seperti, salahnya penafsiran pesan membuat tugas/tanggung jawab yang diberikan akan
berjalan tidak baik. Komunikasi berperan dalam organisasi untuk menginstruksikan tugas
kepada anggota organisasi, memberikan perintah dan aturan yang ada di organisasi kepada
anngota organisasi, untuk menyelesaikan konflik antar anggota organisasi dan masih banyak
lagi. Jaringan Komunikasi Formal diperlukan agar pelaku organisasi mengetahui kedudukan
yang ada di organisasi sehingga kita para pelaku organisasi mengetahui bentuk dari arus
pesan mana yang dilakukan oleh organisasi tempat kita bekerja. Para pelaku komunikasi
organisasi tidak bisa meninggalkan komunikasi karena akan membawa dampak buruk dalam
organisasi itu sendiri.

Saran yang bisa diberikan ialah komunikasi yang baik antar sesama itu sangat penting
maka dari itu untuk para pelaku komunikasi organisasi diharapkan untuk saling menjaga
komunikasinya di lingkungan sekitar dan organisasi dimana ia bekerja. Kenapa di lingkungan
juga? Karena jika tidak pasti akan menimbulkan grapevine dan akan menyebar ke pelaku
komunikasi lain dan akan mempengaruhi pekerjaan yang diberikan. Maka dari itu perlunya
menjaga komunikasi juga agar pekerjaan yang diberikan akan terselesaikan dengan sempurna
dan akan menguntungkan bagi organisasi tentunya.
DAFTAR PUSTAKA

Widjaja, H. A. W. 2000, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Edisi Revisi), Jakarta: Rineka
Cipta

Wood, Julia T, 2013, Komunikasi Teori & Praktik (Edisi Keenam), Jakarta: Salemba
Humanika

Fiske, John, 2016, Pengantar Ilmu Komunikasi (Edisi Ketiga),

Muhammad, Arni, 2014, Kouminkasi Organisasi (Edisi 1 Cetakan 13), Jakarta: Bumi Aksara

Hermawan, Agus, 2013, Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Erlangga

Ruliana, Poppy, 2014, Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus (Edisi 1 Cetakan 1),
Jakarta: Rajawali Pers

Ta Gutama. 2010. Peran Komunikasi Dalam Organisasi. FISIP Universitas Sebelas Maret:
Jurnal Sosiologi. Vol25 No. 2 Tahun 2010

Dewi, Sutrisna, 2007, Komunikasi Bisnis, Jakarta: Andi Publisher

Hermana & Barlian, Jurnal: Komunikasi dalam Organisasi

Anda mungkin juga menyukai