Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AGAMA

IMAN KEPADA ALLAH DAN IMAN KEPADA MALAIKAT

Dosen :

Matseh Simargolang., DRS., MA.

Kelompok 3

Ketua :

Mirna Utami (1705160180)

Anggota :

Annisa Mufidah Ahmad (1705160176)

Mia Audhina Subhan (1705160177)

Nadya Pratiwi (1705160178)

Asri Fatimah (1705160179)

Dinda Aulia (1705160181)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2017
MEDAN
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh.

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya dan shalawat kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Iman kepada Allah dan Iman kepada
malaikat.

Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama. Dalam membuat
makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya miliki. Saya berusaha
mencari sumber data dari berbagai sumber informasi. Kegiatan penyusunan makalah ini
memberikan saya tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan
saya, dan bagi pembaca makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini, semoga Allah Swt, senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 16 Oktober 2017

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 3

1. Latar Belakang...................................................................................................... 3
2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 4

A. Iman Kepada Allah ............................................................................................... 5


1. Hikmah Beriman Kepada Allah ....................................................................... 5
2. Sifat Wajib Allah ............................................................................................. 6
3. Sifat Mustahil Allah ......................................................................................... 6
4. Cara Beriman Kepada Allah ............................................................................ 7
B. Iman Kepada Malaikat.......................................................................................... 8
1. Fungsi Iman Kepada Malaikat ........................................................................ 8
2. Sifat sifat Malaikat ...................................................................................... 9
3. Cara Beriman Kepada Malaikat ..................................................................... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 11

1. Kesimpulan ........................................................................................................... 11
2. Saran ..................................................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Iman kepada Allah adalah mengakui adanya Allah yang maha pencipta semua mahkluk,
pada hakikatnya iman kepada Allah bagi manusia sudah terjadi ketika manusia sudah
terjadi ketika manusia iyu dilahirkan, manusia membutuhkan perlindungan atau
pertolongan yang sifatnya mutlak.

Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya, senantiasa
menyembah Allah, tidak pernah mendurhakai perintah Allah serta senantiasa
melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. Dalam bab ini, kita akan membahas
tentang Iman kepada Allah dan Malaikat. Rukun akidah yang kedua setelah iman
kepada Allah, adalah iman kepada adanya malaikat. Iman kepada malaikat lebih
didahulukan daripada iman kepada nabi dan rasul, hal ini dikaitkan dengan salah satu
fungsi utama malaikat, yaitu sebagai penyampai wahyu Allah kepada nabi-Nya.

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Iman kepada Allah?
b. Apa saja hikmah beriman kepada Allah?
c. Bagaimana cara beriman kepada Malaikat?
d. Apa saja sifat wajib Allah?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Iman Kepada Allah

Iman menurut bahasa artinya percaya atau yakin terhadap sesuatu. Iman menurut istilah
adalah pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dikerjakan dengan anggota
badan. Hal ini sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :

Artinya : Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan
pengamalan dengan anggota badan.(HR Thabrani)

Dari penjelasan Hadits di atas dapat disimpulkan bahwa iman kepada Allah SWT
membutuhkan tiga unsur anggota badan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya,
yaitu hati, lisan dan anggota badan. Oleh karena itu, apabila ada seseorang yang mengaku
beriman kepada Allah SWT hanya dalam hati, lisan, hati dan lisan atau anggota badan saja,
maka orang tersebut belum bisa dikatakan orang yang beriman.Iman kepada Allah
merupakan suatu keyakinan yang sangat mendasar. Tanpa adanya iman kepada Allah
SWT, seorang tidak akan beriman kepada yang lain, seperti beriman kepada malaikat,
kitab-kitab, rasul-rasul Allah dan hari kiamat.

Firman Allah SWT :

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab Allah yang
diturunkan sebelumnya, Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya,Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya. (QS.An Nisa : 136).

1. Hikmah Beriman Kepada Allah SWT

Meyakini kepada Allah SWT dengan sifat-sifat-Nya akan memberikan banyak hikmah
diantaranya :

1. Meyakini kebesaran Allah SWT


2. Meningkatkan rasa syukur
3. Selalu menjalankan perinyah-Nya.
5
4. Selalu berusaha menjauhi dan meninggalkan larangan-Nya.
5. Tidak takut menghadapi kematian\

2. Sifat Wajib Allah

Sifat yang pasti dimiliki oleh Allah dan jumlahnya ada 20. Di antaranya:

1. Wujud (ada),
2. Qidam (dahulu/awal)
3. Baqa (kekal)
4. Mukhalafatuhu Lilhawadith (berbeda dengan ciptaannya)
5. Qiyamuhu Binafsihi (Allah berdiri sendiri)
6. Wahdaniyyah (Esa)
7. Qudrat (berkuasa)
8. Iradah (berkehendak)
9. Ilmu (mengetahui)
10. Hayat (hidup)
11. Sama (mendengar)
12. Basar (melihat)
13. Kalam (berfirman)
14. Qaadiran (yang berkuasa)
15. Muriidan (berkehendak menentukan)
16. Aliman (yang mengetahui)
17. Hayyan (yang hidup)
18. Samian (yang mendengarkan)
19. Bashiiran (yang melihat)
20. Mutakalliman (yang berbicara)

3. Sifat Mustahil Allah

1. Adam, artinya tiada


2. Huduts, artinya baru
3. Fana, artinya binasa
4. Mumatsalatuhu Lilhawaditsi, artinya menyerupai akan makhlukNya
5. Qiyamuhu Bighayrihi, artinya berdiri dengan yang lain
6. Taaddudun, artinya berbilang bilang

6
7. Ajzun, artinya lemah
8. Karahah, artinya terpaksa
9. Jahlun, artinya jahil
10. Mautun, artinya mati
11. Syomamun, artinya tuli
12. Umyun, artinya buta
13. Bukmun, artinya bisu
14. Kaunuhu Ajizan, artinya lemah
15. Kaunuhu Karihan, artinya terpaksa
16. Kaunuhu Jahilan, artinya jahiliyah (bodoh)
17. Kaunuhu Mayyitan, artinya mati
18. Kaunuhu Ashomma, artinya tuli
19. Kaunuhu Ama, artinya buta
20. Kaunuhu Abkama, artinya bisu

4. Cara Beriman Kepada Allah

Beriman kepada Allah SWT adalah akar atau pokok dari keseluruhan isi dari rukun
iman.Bila seseorang iman kepada Allah, maka orang tersebut juga wajib beriman
kepada malaikat, rasul, kitab Allah, qada, dan qadar, serta hari kiamat.

Semua adalah satu kesatuan, untuk itu beriman kepada Allah haruslah tertanam
dengan benar.Jika tidak, kesalahan juga akan berimbas pada keimanan yang lain. Bila
tak segera dibenarkan akan merusak ibadah seorang mukmin secara keseluruhan.

Contohnya, ditengah masyarakat takjarang kita menjumpai seorang atau sekelompok


mukmin yang beribadah menyalahi ajaran Islam.Padahal orang tersebut beriman
kepada Allah dan mengaku seorang muslim.

Lalu, bagaimana cara beriman yang benar kepada Allah SWT?

Cara beriman kepada Malaikat ada 2 yaitu :

a. Ijmali

Cara beriman yang bersifat umum. Kita percaya pada Allah SWT secara garis besar
akan keberadaan Allah, dalam hal ini yang dimaksud adalah mengimani sifat Allah,

7
seperti percaya bahwa Allah SWT. sebagai Perencana, Pencipta, Pengatur, Pengelola,
dan Penguasa alam jagat raya ini.

b. Tafshili

Ini merupakan cara beriman kepada Allah secara lebih terperinci. Maksudnya, kita
wajib percaya bahwa Allah mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan makhluk
ciptaan-Nya.Secara mendalam, dengan mengetahui sifat wajib, sifat mustahil bagi-
Nya.

Salah satu buktinya ialah Asmaul Husna.Nama-nama Allah yang dianjurkan untuk
disebutkan dalam doa dan dihafalkan untuk diresapi makna yang terkandung di
dalamnya.

B. Iman Kepada Malaikat

Iman kepada malaikat adalah suatu kepercayaan sepenuh hati bahwa Allah
menciptakan malaikat dari cahaya (nur).Indikatornya diucapkan secara verbal dan
diwujudkan dalam amal perbuatan.Iniialah Rukun iman kedua bagi seorang muslim,
setelah percaya bahwa Allah SWT adalahTuhan Yang Maha Esa.

Malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan untuk senantiasa mengabdi pada Allah.
Makhluk yang tidak pernah berbuat maksiat, selalu mengerjakan apa yang ditugaskan,
tidak angkuh, dan tidak pernah letih bertasbih kepada-Nya.

1. Fungsi Iman Kepada Malaikat

a. Menambah Ketaatan

Malaikat adalah makhluk Allah yang paling taat. Dengan beriman pada malaikat,
manusia bisa mendorong pribadinya untuk turut serta menjadi hamba yang taat,
disiplin, dan senantiasa mendekatkan diri pada sang pencipta.

b. Menjaga Sikap

Beriman juga berarti mengetahui dan mengenal malaikat. Termasuk mengerti tugas-
tugasnya yang sebagian besar untuk mengawasi manusia. Bila mengingat hal ini
akan

8
membuat manusia untuk lebih berhati-hati menjalani kehidupan. Tujuannya tentu
agar terhindar dari dosa dan pedihnya siksa neraka.

c. Meningkatkan Rasa Sabar dan Ikhlas

Dua hal yang dinilai cukup sulit dijalankan dalam hidup. Tapi bisa dipelajari dan
diamalkan dengan menegakkan keimanan. Iman yang berarti percaya kerja keras dan
amal baik akan berbuah manis pada waktunya.

2. Sifat-Sifat Malaikat
Malaikat adalah makhluk halus yang tidak dapat dilihat mata. Setiap muslim hendaknya
menyadari bahwa malaikat itu selalu mengawasi segala tingkah laku kita. Malaikat
sangat khusyuk dalam menjalankan perintah Allah swt. ia bertasbih, berzikir, dan
berdoa kepada Allah swt. Oleh sebab itu, sebagai muslim yang beriman hendaknya
merasa malu kepada masyarakat yang memuliakan kita, khusyuk dalam beribadah, dan
ikhlas dalam beramal saleh. Jika kita meniru kekhusyukan mereka dalam beribadah
insya Allah malaikat akan mendoakan kita agar mendapatkan ampnan dan rahmat Allah
swt.

Adapun sifat-sifat malaikat dan perbedaannya dengan sifat manusia antara lain sebagai
berikut:

Tidak laki-laki dan tidak perempuan


Tidak makan, minum dan tidur
Tidak bernafsu, tidak berakal
Diberi kekuatan luar biasa oleh Allah swt.
Dapat menjelma dengan rupa manusia atau apa saja
Mampu mengerjakan yang berat, yang tidak dapat dikerjakan beribu-ribu manusia
Diciptakan Allah swt.. untuk melakukan tugas dan perintah demi ketertiban alam
Sangat taat menjalankan perintah Allah swt dan tidak pernah durhaka
Diciptakan oleh Allah swt dari nur atau cahaya

Sedangkan sifat-sifat manusia antara lain...

Ada yang laki-laki, ada yang perempuan, dan ada pula yang banci
Makan, minum, dan tidur
Berakal dan bernafsu

9
Kekuatan manusia terbatas
Tidak dapat menjelma
Tidak mampu mengerjakan pekerjaan yang sangat berat
Ada yang taat menjalankan perintah Allah swt.. juga banyak yang durhaka padahal
manusia diciptakan Allah swt. untuk berbakti kepada-Nya.
Diciptakan dari tanah

3. Cara Beriman Kepada Malaikat

Cara sederhana percaya adanya malaikat ialah dengan mengenal dan mengetahui sifat
beserta tugas-tugasnya. Sifatnya seperti, malaikat tidak makan, minum, dan tidur.
Mereka juga tak memiliki nafsu dan hanya menghabiskan waktunya untuk mengabdi
pada Allah.

Untuk tugas-tugas malaikat banyak dan beragam, karena jumlah malaikat sendiri sangat
banyak. Contohnya malaikat penjaga, malaikat pemohon ampunan, malaikat pendengar,
dan masih banyak lagi. Dari banyaknya malaikat, ada 10 yang memiliki tugas khusus
dan wajib dikenal nama beserta tugasnya. Di antaranya:

Malaikat Jibril: Menyampaikan wahyu Allah SWT


Malaikat Mikail: Memberikan dan membagi rezeki
Malaikat Israfil: Meniup sangkakala di hari akhir nanti
Malaikat Izrail: Mencabut nyawa
Malaikat Munkar dan Nakir: Bertanya pada manusia di alam kubur
Malaikat Rakib: Mencatat perbuatan baik
Malaikat Atid: Mencatat perbuatan buruk
Malaikat Malik: Menjaga pintu neraka
Malaikat Ridwan: Menjaga pintu surga

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Iman Kepada Allah itu ialah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada
dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaannya. Dan jika kita beriman kepada allah,
akan banyak hikmah yang kita dapat, begitu juga dengan Iman Kepada Malaikat. Iman
Kepada Malaikat yang berarti meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa
Allah telah menciptakan malaikat yang diutus untuk melaksankan tugas-tugas yang diberi
Allah Swt.

Saran

Dengan makalah ini diharapkan masyarakat islam khususnya kita sebagai generasi muda
penerus bangsa agar dapat mengetahui tentang seluk beluk malaikat Allah baik pengertian,
macam-macam, tugas-tugas, serta lebih meningkatkan kadar keimanan kita kepada Allah
dan malaikat
1. Kepada penulis selanjutnya diharapkan dapat mencari referensi yang lebih banyak
lagi mengenai iman kepada Allah dan iman kepada malaikat.
2. Marilah kita bersama-sama menjaga keimanan kita terhadap enam rukun iman
yang ada untuk kelanjutan hidup kita dan selama hayat masih di kandung badan
agar kita selamat dunia dan akhirat.

11

Anda mungkin juga menyukai