LATAR BELAKANG
Hak-hak reproduksi merupakan bagian dari hak asasi manusia yang diakui
oleh hukum nasional, dokumen internasional tentang hak asasi manusia, dan
hak dasar setiap pasangan dan individu untuk memutuskan secara bebas dan
bertanggung jawab mengenai jumlah, jarak, dan waktu memiliki anak dan untuk
memperoleh informasi dan juga terkandung makna memiliki hak untuk mmperoleh
standar tertinggi dari kesehatan reproduksi dan seksual. Juga termasuk hak mereka
Mengacu kepada pernyataan diatas, maka remaja sebagai bagian dari umat
manusia termasuk kelompok yang memiliki (dan diakui) hak-hak reproduksi yang
Indonesia adalah salah satu dari 178 negara yang ikut menandatangani dan
mengakui hak reproduksi remaja yang tertuang dalam dokumen rencana aksi ICPD.
Hal ini memberikan kewajiban kepada negara untuk memenuhi hak-hak reproduksi
HIV&AIDS”.
Selain dokumen ICPD, maka hak-hak reproduksi remaja di dukung oleh instrumen
Indonesia, hak-hak ini diakui sebagaimana tertuang dalam: UU 39/1999 tentang Hak
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Hak reproduksi merupakan bagian dari hak azasi manusia yang melekat pada
Hak reproduksi secara umum diartikan sebagai hak yang dimiliki oleh
reproduksinya.
Kairo 1994, ditentukan ada 12 hak-hak reproduksi. Namun demikian, hak reproduksi
bagi remaja yang paling dominan dan secara sosial dan budaya dapat diterima di
Hak Untuk Hidup (Hak Untuk Dilindungi Dari Kematian Karena Kehamilan
Setiap perempuan yang hamil dan akan melahirkan berhak untuk mendapatkan
tersebut. Contoh: Pada saat melahirkan seorang perempuan mempunyai hak untuk
mengambil keputusan bagi dirinya secara cepat terutama jika proses kelahiran
tersebut berisiko untuk terjadinya komplikasi atau bahkan kematian. Keluarga tidak
boleh menghalangi dengan berbagai alasan.
Reproduksi.
Hak ini terkait dengan adanya kebebasan berpikir dan menentukan sendiri kehidupan
reproduksi yang dimiliki oleh seseorang. Contoh: Dalam konteks adanya hak
pemaksaaan” atau “pengucilan” atau munculnya ketakutan dalam diri individu karena
dengan kesehatan reproduksi karena ras, jenis kelamin, kondisi sosial ekonomi,
asal-asalan) yang tentu saja sesuai dengan kondisi yang melingkupinya. Demikian
pula seseorang tidak boleh mendapatkan perlakuan yang berbeda dalam hal
bersangkutan tidak ber-KB atau pernah menyampaikan suatu aspirasi yang berbeda
seseorang tersebut perempuan atau laki-laki. Hal ini disebut dengan diskriminasi
gender.
Hak Atas Kerahasiaan Pribadi Dengan KehidupanReproduksinya terkait
informasi yang dimilikinya kepada orang lain. Jika informasi dibutuhkan sebagai data
kehidupan yang diyakininya. Perbedaan yang ada harus diakui dan tidak boleh
menyebabkan terjadinya kerugian atas diri yang bersangkutan. Orang lain dapat saja
berupaya merubah pikiran atau keyakinan tersebut namun tidak dengan pemaksaan
akan tetapi dengan melakukan upaya advokasi dan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE). Contoh: seseorang dapat saja mempunyai pikiran bahwa banyak anak
menguntungkan bagi dirinya dan keluarganya. Bila ini terjadi maka orang tersebut
tidak boleh serta merta dikucilkan atau dijauhi dalam pergaulan. Upaya merubah
pikiran atau keyakinan tersebut boleh dilakukan sepanjang dilakukan sendiri oleh
Setiap remaja berhak mendapatkan informasi dan pendidikan yang jelas dan
reproduksi.
terlepas dari norma agama, sosial dan budaya yang berlaku (ingat tentang adanya
Contoh: Seseorang akan menikah dalam usia yang masih muda, maka petugas tidak
Indonesia tentang batas usia terendah untuk menikah dan yang penting adalah
memberitahu tentang dampak negatif dari menikah dan hamil pada usia muda.
Setiap orang berhak untuk menentukan jumlah anak yang dimilikinya serta
lingkungan tidak boleh melakukan pemaksaan jika seseorang ingin memiliki anak
dalam jumlah besar. Yang harus dilakukan adalah memberikan pemahaman sejelas-
jelasnya dan sebenar-benarnya mengenai dampak negatif dari memiliki anak jumlah
besar dan dampak positif dari memiliki jumlah anak sedikit. Jikapun klien
reproduksi.
harus tetap mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik agar proses kehamilan dan
Setiap remaja berhak mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi dan ilmu
yang berkaitan
terhadap aborsi
baik sebagai individu maupun bersama dengan kelompok. Yang perlu diingatkan
azas demokrasi dan dalam arti tidak boleh memaksakan kehendak dan menghargai
pendapat orang lain serta taat kepada hukum dan peraturan peraturan yang berlaku.
kemungkinan berbagai perlakuan buruk di atas karena akan sangat berpengaruh pada
kehidupan
reproduksi.
munculnya kehamilan yang tidak diinginkan oleh yang bersangkutan maupun oleh
berdampak pada trauma fisik maupun psikis yang kemudian dapat saja berpengaruh
Reproduksi Dengan mengenal dan memahami hak seksual dan reproduksi kita, maka kita
bisa melindungi, memperjuangkan dan membela hak seksual dan reproduksi kita dan orang
lain dari berbagai tindak kekerasan dan serangan terhadap hak seksual dan reproduksi kita.
Ada beberapa instrumen (perangkat) hukum yang terkait dengan hak seksual dan hak
reproduksi:
Cairo , Mesir
Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk , termasuk perlindungan dari
perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual
Hak untuk mendapatkan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan yang terkait dengan
kesehatan reproduksi
Hak atas kerahasiaan pribadi dengan kehidupan reproduksinya
Hak - hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk , termasuk
perlindungan dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual
Masalah pelacuran
1. Demografi pekerja seksual komersial atau pelacuran
2. Faktor-faktor yang mendorong pelacuran dan sikap masyarakat terhadapnnya
3. Dampaknya terhadap kesehatan reproduksi, baik bagi pelacur itu sendiri maupun bagi
konsumennya dan keluarganya
Hak untuk mendapatkan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan yang terkait
dengan kesehatan reproduksi
Setiap remaja berhak mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan terkait dengan kesehatan reproduksi, serta mendapatkan informasi yang sejelas-
jelasnya dan sebenar-benarnya dan kemudahan akses untuk mendapatkan pelayanan
informasi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja.
Contoh: Jika petugas mengetahui tentang Kesehatan Reproduksi Remaja, maka
petugas berkewajiban untuk memberi informasi kepada remaja, karena mungkin pengetahuan
tersebut adalah hal yang paling baru untuk remaja.