Anda di halaman 1dari 9

HAM TERHADAP KORBAN

KEKERASAN DALAM RUMAH


TANGGA
1. Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Sampai sejauh ini kekerasan dalam rumah tangga merupakan suatu
bentuk perbuatan yang dianggap baru. Meskipun pada dasarnya bentuk-
bentuk kekerasan ini dapat ditemui dan terkait pada bentuk perbuatan
pidana tertentu, seperti pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan dan
pencurian.

Terjadinya kekerasan dalam sebuah rumah tangga sebenarnya bukan


merupakan hal yang baru. Namun selama ini selalu dirahasiakan oleh keluarga,
maupun korban sendiri. Budaya masyarakat ikut berperan dalam hal ini, karena
tindak kekerasan apapun bentuknya yang terjadi dalam sebuah rumah tangga
atau keluarga adalah merupakan masalah keluarga, dimana orang luar tidak
boleh mengetahuinya.
2. Faktor pendorong terjadinya Kekerasan Dalam
Rumah Tangga
1. Masalah keuangan yang memicu timbulnya perselisihan di antara suami dan istri.
2. Cemburu yang menimbulkan kesalahpahaman antara suami dan istri.
3. Adanya perbedaan pendapat dalam mengatur pola pendidikan anak.
4. Orang tua dari pihak suami maupun istri yang selalu ikut campur dalam masalah
rumah tangga suami istri juga menjadi pemicu pertengkaran sehingga menimbulkan
kekerasan.
5. Cerita masalalu masing-masing pihak berpotensi mendorong terjadinya pertengkaran
sehingga menimbulkan kekerasan.
3. Bentuk-bentuk tindak Kekerasan Dalam
Rumah Tangga

Kekerasan Fisik
Penganiayaan
Kekerasan Nonfisik/psikis/emosional
Kekerasan Seksual
Kekerasan Ekonomi
4. UU tentang HAM 

pasal 3 UU Nomor 39 tahun 1999 :

1. Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia


sama dan sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam semangat persaudaraan.
2. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan
perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan
perlakuan yang sama di depan hukum.
3. Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan
kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi.
4. UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga
Definisi kekerasan dalam Rumah Tangga atau KDRT, sebagaimana
dikemukakan dalam Pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) adalah
setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang
berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan atau penelantaraan rumah tangga termasuk ancaman
untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan
secara melawan hukum dalam lingkungan rumah tangga. UU PKDRT ini
lahir melalui perjuangan panjang selama lebih kurang 7 tahun yang
dilakukan para aktivis gerakan perempuan dari berbagai elemen.
5. Hambatan dalam penanganan kasus
Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Hambatan dari korban KDRT


Hambatan dari pelaku KDRT
Hambatan dari Keluarga/Masyarakat
Hambatan dari Negara
6. Upaya menyelesaikan kasus Kekerasan Dalam
Rumah Tangga

• Isteri dan suami lakukan dialog


• Selesaikan masalah KDRT dengan kepala dingin
• Laporkan kepada keluarga yang dianggap berpengaruh
• Kalau sudah parah KDRT seperti korban sudah luka-luka,
maka dilakukan visum.
• Laporkan kepada yang berwajib telah terjadi KDRT

Anda mungkin juga menyukai