Anda di halaman 1dari 32

Psikologi Industri dan Organisasi

Pengertian dan Sejarah PIO

Lupi Yudhaningrum, S. Psi., M. Psi.


Apakah Psikologi?

• Zaman Socrates ( 400 SM) :


 Psyche = jiwa
 Logos = ilmu
 Psikologi = Ilmu Jiwa
Kata lain Psikologi :
 Zielkunde ( Jerman)
 Seelenkunde ( Belanda)
 Ilmu n’nafsi ( Arab)
Apakah Psikologi?

• Zaman Rene Descartes dan Sir Francis Galton ( Abad


XVIII)
 Psikologi = Ilmu tentang reflex dan/atau kesadaran
• Zaman W.Wundt ( Lab Psikologi,1879, di Leipzig)
 Psikologi = ilmu tentang perilaku
Sekarang
Mengapa Perilaku?
• Lebih konkrit
• Lebih terukur
• Lebih Ilmiah
• Mencerminkan “Jiwa”, ekspresi dari yang abstrak,
seperti : IQ, Emosi, Sikap, Sifat, Minat, Bakat dll
Psikologi merupakan ilmu yang
mempelajari tingkah laku proses-
proses mental dengan
pendekatan ilmiah
Perilaku Manusia

Perilaku manusia adalah semua aktivitas


yg dilakukan manusia, baik yg teramati
langsung (overt) maupun yang tidak
dapat diamati langsung (covert)
Pendekatan dalam Psikologi
1. Pendekatan Biologis/Neoroscience:
fisik pada otak atau bagian-bagian saraf
2. Pendekatan Behavioristik (B.F Skinner):
tingkah laku yang diamati, proses belajar
3. Pendekatan kognitif ( Bandura) :
tingkah laku yang dapat diamati atau proses-proses
belajar
Pendekatan dalam Psikologi
4. Pendekatan Sosiokultural:
konteks sosial ( budaya, etnis, gender)
5. Pendekatan Psikodinamika:
Pengalaman masa kecil dan proses mental yang tidak
disadari
6. Pendekatan Humanistik :
manusia mempunyai potensi yang tidak terhingga
untuk mengembangkan pribadinya
Definisi Psikologi Industri dan Organisasi
• Ronald E. Riggio, 2013: Psikologi adalah studi ilmiah tentang
perilaku dan proses mental. Psikologi menggunakan metode
ilmiah yang sistematis dalam upaya untuk lebih memahami
tentang bagaimana dan mengapa perilaku dan proses berpikir
manusia. Psikologi industri / organisasi (I / O) adalah bidang
khusus dalam bidang psikologi luas yang mempelajari perilaku
manusia dalam lingkungan kerja.
Definisi Psikologi Industri dan Organisasi
• Munandar, 2001 : Ilmu yg mempelajari perilaku
manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan
sebagai konsumen, baik secara perseorangan maupun
kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat
diterapkan dalam industri dan organisasi untuk
kepentingan dan kemanfaatan manusia dan organisasi.
Sejarah Psikologi Industri dan Organisasi
Beginning….
• Pendirian laboratorium psikologi pertama  tahun 1875,
Leipzig, Jerman, oleh Wilhelm Wundt. Titik ini merupakan
awal perkembangan psikologi sebagai suatu ilmu.
• laboratorium psikologi lainnya, di Wuerzburg, Goettigen,
dan Tubingen.
• Metode ilmiah bertujuan untuk memaksimalkan
obyektivitas dari temuan yang dilaporkan. Sedangkan,
penjelasan ilmiah adalah fakta empirik dari suatu
spekulasi, jadi bisa dikatakan sebagai data obyektif
daripada sebuah pandangan.
• Suatu temuan bisa dikatakan sebagai sebuah ilmu apabila
berhubungan dengan fakta-fakta yang dapat diobservasi,
dilihat, didengar, dirasakan, diukur, dan dilaporkan.
• Untuk mendapatkan hasil-hasil yang absah dan andal
dibuatlah berbagai macam desain (rancangan)
eksperimen.
• Penerapannya bisa dilakukan pada berbagai bidang
psikologi seperti bidang pendidikan dan industri.
Kemungkinan untuk menerapkan psikologi umum pada
bidang industri sudah mulai tampak pada permulaan
abad ke-20.
• Kemungkinan penggunaan psikologi dalam periklanan
juga sudah mulai dibicarakan oleh Walter Dill Scott di
tahun 1901.
• Selanjutnya pada tahun 1903, Walter Dill Scott
menerbitkan bukunya yang berjudul “The Theory of
Advertising” yang menjadi buku pertama dengan
pembahasan tentang psikologi pada aspek dunia kerja
(Schultz, dalam Munandar, 2001).
• Tahun 1913 terbit buku lainnya yang ditulis oleh Hugo
Munsterberg dengan judul “The Psychology of Industrial
Efficiency”, ia merupakan psikolog Jerman yang mengajar
di Universitas Harvard.
• The Psychology of Industrial Efficiency membahas bidang psikologi
industri secara lebih luas. Meskipun sudah dikenali kemungkinan
penerapan psikologi umum dalam perusahaan pada permulaan abad
ke-20, pesatnya penerapan dan perkembangan bidang psikologi
industri baru mulai terjadi dalam decade 1920-an.
• Seorang sarjana teknik bernama Frederick Winslow Taylor yang
merupakan pelopor gerakan scientific management, mencari cara-
cara paling efisien untuk manusia dalam melakukan suatu pekerjaan.
Ia menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan
dengan struktur faal badan dan anggota badan manusia.
• Di masa itu, para sarjana psikologi mulai bereksperimen bersama-
sama dengan para sarjana teknik industri dalam menggarap obyek
studi baru, yakni kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja
fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan
kemampuan fisik maupun psikis manusia sebagai tenaga kerja.
Perkembangan Psikologi Industri dan Organisasi
pada Perang Dunia II

• Di masa Perang Dunia II mesin-mesin serta peralatan


kerja dibuat semakin canggih dan majemuk. Dalam
merancang berbagai macam mesin dan peralatan
tersebut, para psikolog memegang peranan penting.
• Para psikolog melakukan eksperimen untuk
menemukan hukum-hukum dan prinsip-prinsip
umum yang dapat diterapkan untuk menyusun suatu
proses kerja yang efisien, merancang dan membuat
peralatan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan
psikis manusia.
• Bekerjasama dengan para sarjana teknik, para sarjana
psikologi membantu berikan keterangan mengenai
kepastian dan keterbatasan manusia dalam
menggunakan peralatan canggih seperti kapal terbang
dengan kecepatan tinggi, kapal selam, dan tank sehingga
keterangan dari psikolog dapat digunakan untuk
merancang peralatan canggih tersebut.
• Para sarjana psikologi juga membantu para perancang
teknik dalam merancang tata letak panel alat yang ada
dalam mobil maupun pada kokpit kapal terbang. Dengan
demikian, penggunaan panel dan kendali menjadi lebih
mudah serta visual display seperti speedometer dan lain-
lain mudah dilihat dan dibaca.
• Pesawat telepon dengan tombol kenop merupakan hasil
penelitian yang dilakukan sarjana psikologi industri yang
menemukan bahwa dibandingkan dengan memutar angka,
penggunaan tombol akan menjadi lebih mudah, cepat, dan
cermat (Schultz, 1982).
• Ilmu yang berkembang dari kegiatan tadi dikenal dengan
nama ergonomic, atau perekayasaan manusia (human
engineering) atau perekayasaan psikologi (engineering
psychology).
• Suatu penelitian yang mempelajari akibat dari aspek-
aspek fisik lingkungan kerja terhadap efisiensi pekerja
mulai dilakukan pada tahun 1924 di pabrik Western
Electric, Hawthorne, Illinois.
• Beberapa pertanyaan yang dicari jawabannya oleh peneliti antara
lain:
1. Bila intensitas lampu penerangan ditingkatkan, apa akibatnya
terhadap kinerja produksi?
2. Apa yang terjadi bila jam-jam istirahat diadakan?

• Penemuan jawaban dari penelitian tersebut sangat menakjubkan


bagi para peneliti dan manajer pabrik. Kajian Hawthorne menemukan
bahwa kondisi sosial dan psikologis dari lingkungan kerja secara
potensial memiliki arti yang lebih penting dibandingkan kondisi-
kondisi kerja fisik.
• Dari 2 pertanyaan di atas, jawaban yang ditemukan antara lain:
1. Mengubah intensitas lampu penerangan dari sangat terang
hingga hampir gelap tidak mengurangi taraf efisiensi para pekerja.
Ada faktor-faktor subtil yang menyebabkan para pekerja dapat
mempertahankan taraf produksi meski dalam kondisi kerja yang
hampir gelap. Namun dalam kasus lain, tingkat produksi mengalami
kenaikkan ketika intensitas lampu penerangan dinaikkan.
2. Adanya jam-jam istirahat, makan siang bebas, jam kerja lebih
pendek, hasil produksi justru mengalami kenaikkan. Namun, ketika
semua perubahan tadi ditiadakan kembali, hasil produk juga tetap
mengalami kenaikkan.
• Hasil kajian tersebut membuka khasanah baru untuk
dieksplorasi. Beberapa hal yang kemudian menjadi fokus
dari penelitian antara lain mencakup:
- Mutu dan corak penyeliaan (supervision).
- Kelompok-kelompok informal antara pekerja.
- Sikap para tenaga kerja terhadap pekerjaannya.
- Pengaruh komunikasi dalam mempengaruhi dan
menentukan efisiensi, motivasi, serta kepuasan kerja para
pekerja.
• Kegiatan lain pada bidang industri dimana teori,
aturan dan prinsip psikologi umum diterapkan ialah
pada kegiatan pelatihan dan pengembangan.
• Kegiatan pelatihan dan pengembangan mulai dirasa
amat penting
• ketika terjadi Perang Dunia II, dimana banyak
perusahaan yang mengalami kekurangan tenaga
terampil sehingga dirasa harus mengadakan
pelatihan dalam industri.
• Penerapan psikologi pada kegiatan penjualan mulai berkembang
pesat pada tahun 1960-an. Manusia sebagai konsumen mulai
diteliti perilakunya. Kebiasaan membeli dan proses pengambilan
keputusan dalam membeli mulai dikaji dan dirumuskan aturan-
aturan umumnya.
• Melalui kegiatan promosinya, industri berusaha untuk
mengambil hati konsumen menggunakan berbagai macam
media massa seperti Koran, majalah, radio, televisi, dan lain-
lain.
• Penerapan teori, aturan, dan prinsip-prinsip psikologi memiliki
pengaruh besar dalam perancangan kegiatan promosi tersebut.
• Pada akhirnya di waktu yang bersamaan para sarjana
psikologi mulai mempelajari organisasi sebagai suatu
keseluruhan sebagai kelanjutan dalam meneliti hubungan
antarmanusia dalam industri.
• Penelitian tersebut mulai mencakup pada:
- Iklim dan budaya dari berbagai macam organisasi.
- Pola dan gaya komunikasi yang digunakan.
- Struktur sosial formal dan informal yang ditimbulkan.
- Pengaruh dan akibat dari keseluruhan poin di atas
terhadap perilaku tenaga kerja.
• Jadi, bila kita ingin meringkas proses perkembangan psikologi industri dan organisasi berdasarkan sejarah ialah sebagai
berikut:

- WILHELM WUNDT (1879) – Laboratory, Leipzig, Jerman.

- WALTER DILL SCOTT (1911) – “Increasing Human Efficiency in Business” psikologi dalam periklanan, buku The Theory
of Advertising membahas psikologi dalam dunia kerja.

- FRANK & LILLIAN GILBRETH – Time & MotionSstudies. (Prosedur dimana tugas kerja dipecah menjadi komponen-
komponen sederhana berdasarkan pembagian waktu sehingga terbangun metode yang lebih efisien untuk
mengerjakan tugas).

- Frederick Taylor (American Engineer) – Principles of Scientific Management (1911): Mencari cara efisien untuk
melakukan pekerjaan dengan membuat alat-alat mekanik yang disesuaikan dengan struktur anggota badan, misalnya
pesawat telepon dengan tombol tekan lebih baik daripada putar (ERGONOMI).

- HUGO MÜNSTERBERG (1913) - “Psychology & Industrial Efficiency”: Perang Dunia I (1914-1918) – Army Alpha project
– Tentara menggunakan psikolog untuk proses rekrutmen.

- Journal of Applied Psychology (1917) – Jurnal I/O pertama: dokumentasi proyek Army Alpha & Beta.
• HAWTHORNE EXPERIMENTS:
1. Elton Mayo dan kelompoknya mengadakan
penelitian di Pabrik Hawthorne di Western Electric
Co. (1924-1932).
2. Mereka ingin meneliti hubungan antara faktor fisik
dan produksi. (faktor penerangan dengan produksi),
namun mereka malah menemukan hubungan antara
faktor manusia dan sosial dengan produksi.
3. Studi ini merupakan peristiwa terpenting dalam
sejarah Perilaku Organisasi
Sejarah Masuknya Psikologi Industri Dan Organisasi Di
Indonesia
• Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia Psikologi sebagai ilmu baru
dikenal dan dikembangkan di Indonesia sekitar tahun 1950-an.
• Ketika kemerdekaan Indonesia diakui secara resmi oleh belanda akhir tahun
1949, terdapat kegiatan-kegiatan psikologis dengan menggunakan tes-tes
psikologis yang dilakukan oleh:
1. Balai Psychototechnick dari Kementrian Pendidikan Pengajaran &
Kebudayaan RI yang emngadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah
menengah kejuruan teknik serta pengukuran psikometris untuk keperluan
penjurusan sekolah.
2. Pusat Psikologi Angkatan Darat Di Bandung yang menyelenggarakan
seleksi dan penjurusan bagi para anggotanya berdasarkan pengukuran
psikomertis.
• Pada tanggal 3 Maret 1953, dibawah pimpinan Prof. Dr. Slamet Imam
Santosso, didirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi, dan Balai
Psychotechniek dari Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI
dilebur ke dalamnya manjadi bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan.
• Lembaga Pendidikan Psikologi Berkembang menjadi Jurusan Psychologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan tahun 1960 menjadi Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia. Bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan
sekarang menjadi Bagian Psikologi Industri dan Organisasi. Psikologi Industri
yang merupakan cabang dari psikologi yang ketika itu hanya menerapkan
penggunaan tes dalam rangka seleksi dan penjurusan sekolah sejak itu
berubah menjadi ilmu yang dapat dikembangkan teorinya melalui
penelitian-penelitian.
• Secara umum dapat dikatakan bahwa kemungkinan-
kemungkinan untuk mengembangkan psikologi dan
industri di Indonesia sebagai ilmu telah dikenal dan
dipahami, tetapi pelaksanaanya belum dapat dilakukan
sepenuhnya.
• Psikologi dan Industri di Indonesia dewasa ini masih
merupakan ilmu terapan dengan kegiatan utamanya
pada pelaksanaan pemeriksaan psikologis (yang secara
popular dikenal dengan “psikotes”) dengan tujuan seleksi
dan penempatan, penyuluhan dan bimbingan kejuruan
dan pengembangan karir.
MINGGU DEPAN QUIZZ YAA..

BE READY!

Anda mungkin juga menyukai