PENGANTAR
12 PRINSIP DASAR UPI
“YPTK”
Kami Sivitas Akademika Universitas Putra Indonesia
“YPTK”
Padang Selalu:
1. Menyayangi Sesama Ar Rohmaan
2. Berlaku Jujur Al Mu’min
3. Bertanggung Jawab Al Wakill
4. Menegakkan Disiplin Al Matiin
5. Berlaku Adil Al ‘Adl
6. Berkolaborasi dan Bersatu Al Jaami’
7. Meningkatkan Kreatifitas Al Khooliq
8. Belajar dan Berilmu Al ‘Aliim
9. Mencegah Kemungkaran Al Maani’
10. Menjaga Kedamaian As Salam
11. Mensyukuri Nikmat As Syakuur
12. Berlaku Sabar Ash Shobuur
PERATURAN MAHASISWA
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG
• Psiko ; Jiwa
• Diagnosa ; berhubungan dengan penyakit
• Secara Harafiah (sempit):
Psikodiagnostik adalah Ilmu yang
membicarakan tentang cara-cara untuk
mengetahui keadaan penyakit/kelainan
jiwa
• Secara luas:
Psikodiagnostik adalah Ilmu yang
membicarakan cara-cara untuk
mengetahui keadaan kejiwaan seseorang,
baik kekurangan maupun kelebihannya.
SEJARAH
• Herman Rorschach dengan buku
Psychodiagnostica (1921)
• Metoda Roschach adalah suatu
metode yg timbul dari kebutuhan
klinis dan dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan klinis, yaitu
untuk menemukan kelainan-
kelainan psikis para penderita
penyakit jiwa.
PERKEMBANGAN ISTILAH [contd]
• Istilah Psikodiagnostik di “pinjam” dari pengertian
di bidang Kedokteran yang berarti proses
pengujian simptom-simptom, kemudian
memasukan simptom-simptom ke dalam katagori
umum dan akhirnya memberi nama yang spesifik
terhadap penyakit.
• Diagnosis berarti mengenal sesuatu (tanda-
tanda), kemudian dari tanda-tanda tersebut
diinterpretasikan pada sesuatu.
PERKEMBANGAN ISTILAH [contd]
• Pada mulanya, istilah diagnosis hanya digunakan
pada bidang klinis.
• Diagnosa is classification of an individual on the
basic of a diaseases or abnormality.
• Diagnosa is determinication of the nature of an
abnormality or diaseases (Chaplin)
Konsep Psikodiagnostik
Pengambilan Data
KEGUNAAN
PSIKODIAGNOSTIKA
• Screening / klarifikasi permasalahan
yang dialami oleh individu.
• Diagnosis untuk mengetahui kondisi
kejiwaan individu.
• Untuk mengetahui terapi atau
intervensi yang tepat bagi individu.
• Evaluasi kemajuan intervensi yang
diberikan pada individu.
CIRI-CIRI PSIKODIAGNOSTIK
Psikodiagnostik sebagai cabang ilmu dalam
Psikologi, ada 2 karakteristik
• Teoritis
Dikembangkan dengan teori-teori yang
berkaitan dengan upaya mengetahui
keadaan kejiwaan.
• Praktis
– Berhubungan dengan operasionalnya.
– Petunjuk-petunjuk praktis mengenai
bagaimana kita mengetahui keadaan kejiwaan
seseorang.
– Ex: dengan melakukan tes
ISTILAH-ISTILAH PSIKODIAGNOSTIKA
• Diagnosis
– Sering diartikan hanya untuk bidang klinis
– Proses identifikasi penyebab dari sebuah
gangguan maupun permasalahan yang dialami
individu.
– Say exactly what an illness or the cause of a
problem is
ISTILAH-ISTILAH (contd)
• Asesmen
– Pengukuran
– Menggunakan tes sebagai alat ukur dan mengakui
adanya kelemahan dari alat tes tersebut (tidak
hanya sekedar mengetes saja, tetapi juga
menggunakan metode lain dalam
menginterpretasikan)
– Penilaian ada tidaknya atau kuat lemahnya satu
atau lebih karakteristik pribadi; Assesment perilaku
dan proses mental manusia mencakup prosedur-
prosedur seperti observasi, interview, skala rating,
checklist, inventory, teknik projektif, dan test
– Contoh: Cognitive assesment, Personality
asssesment
ISTILAH-ISTILAH (contd)
• Appraisal
– Pemberian Nilai
– Lebih umum digunakan dalam bidang psikologi
industri dan organisasi, misalnya dalam
penilaian kinerja.
– Consider the value of sb/sth
– Judgement of the value of sb/sth
ISTILAH-ISTILAH (contd)
• Measurement
– Pengukuran
– Biasa digunakan dalam psikometri
– Pembandingan antara atribut yang diukur
dengan alat ukurnya
– Prosedur kuantifikasi terhadap atribut/ variabel
sepanjang suatu kontinum
Kontinum fisik
Kontinum psikologis
– Hasilnya dinyatakan secara kuantitatif, bersifat
deskriptif.
PERANAN PSIKODIAGNOSTIK
• Klasikal
– Tes dilakukan pada sejumlah orang
dalam satu ruang dan waktu pengerjaan
yang sama
– Tester memberikan instruksi kepada
sejumlah orang
Langkah-langkah dalam Melakukan
Tes Psikologi
• Persiapan
• Administrasi
Kesiapan pengetes
Kondisi testing
Mengawali tes:
o Rapport
o Menimbulkan motivasi utk
terlibat.
Pelaksanaan tes
Lanjutan...
• Skoring
• Interpretasi
• Merumuskan rekomendasi
• Menuliskan laporan
• Mengkomunikasikan Hasil
• Evaluasi
Tahap Persiapan
• Persiapan Mental
– Adanya keyakinan
– Siap antisipasi reaksi
• Persiapan Materi
– Jenis tes
– Lay out
– Pengawas
– Alat tes
Administrasi
• Kesiapan pengetes
1. Keseragaman prosedur dapat terjamin
2. Penyelenggaraan tes; berpengaruh terhadap
performansi tes
3. Generalisasi hasil tes psikologi; mulai dr sampel
perilaku yg di ukur ke perilaku yg tampak dlm
situasi lain di luar kondisi tes
4. Skor tes; memprediksi bagaimana testee merasa
& bertindak di luar situasi tes
Lanjutan...
• Pengaruh2 yg dpt membatasi & merusak hasil tes
hrus dpt diidentifikasi
1. Instruksi, a. diperlukan keakraban dgn instruksi yg
dibacakan; mencegah ragu2 & slh baca, b. Instruksi
dibacakandgn cara yg alamiah & informal
2. Materi tes (laboratorium)
a. Penempatan alat; dekat dengan tester & tdk
mengganggu konsentrasi testee
b. Menyusun alat dlm urutan ttt shg mudah
dijangkau & tdk membingungkan
c. Persiapan blangko, lembar jawaban, alat tulis &
bahan2 lain; diuji, dihitung & diatur sblm hari
penyelenggaraan tes
Lanjutan...
• Keakraban dg prosedur tes
• Tester sdh mendapatkan pelatihan yg memadai
• Sblm penyelenggaraan tes, briefing thd tester &
penyelenggara
• Tgs penyelenggara; membagikan &
mengumpulkan materi, memastikan instruksi
dilaksanakan, menjawab pertanyaan2 testee
dlm batas2 yg ditentukan
• Tgs tester; membacakan instruksi,
memperhatikan waktu & memimpin kelompok.
• Pengaruh penggunaan kursi bertangan & meja
thd hasil tes
• UTAMI MUNANDAR
– TEs Kreativitas Verbal
– Tes Kreativitas Figural
TES BAKAT
• Ada 3 kelompok tes bakat, yaitu:
– DAT (Differential Aptitude Test)
– GATB (General Aptitude Test Battery)
– FACT (Flanagan Aptitude Classification
Test)
Differential Aptitude Test
(DAT)
• Disusun oleh Bennet, Seashore dan
Wesman (1952)
• Meliputi 8 tes:
– Verbal Reasoning
– Numerical Ability
– Abstract Reasoning
– Mechanical Reasoning
– Space Reasoning
– Clerical Speed Accuracy
– Language Usage: Spelling
– Language Usage: Sentences
GATB (General Aptitude Test
Battery)
• Dikembangkan oleh United States Employment Services (1947)
• GATB disusun oleh Charles E. Odell
• Mengukur 9 kemampuan yang menggunakan 12 tes terpisah
• Analisa faktor : GATB tediri dari 3 faktor utama yaitu :
1. Faktor Kognitif : Aptitude General, verbal, numerik
2. Faktor Perseptual: Aptitude spatial, Form Perception, clerical.
3. Faktor Psikomotor : Aptitude motor coordination, Finger
dexterity & Manual dexterity
Kesembilan bakat yang diungkap oleh
GATB 1. G : General Learning Ability
2. V : Verbal Aptitude
3. N : Numerical Aptitude
4. S : Spatial Aptitude
5. P : Form Perception
6. Q : Clerical Perception
7. K : Motor Coordination
8. F : Finger Dexterity
9. M : Manual Dexterity
12 Tes GATB
No Tes Waktu Skor Max. Formula
1 Name Comparison 6’ 150 B
2 Computation 6’ 50 B
3 Three Dimensional Space 6’ 40 B
4 Vocabulary 6’ 60 B
5 Tool Matching 5’ 49 B
6 Arithmatic Rreasoning 7’ 25 B
7 Form Matching 6’ 60 B
8 Mark Matching 1’+20” 130 B
9 Place 45” - B
10 Turn 90” - B
11 Assemble 90” - B
12 Disassemble 60” - B
FACT (Flanagan Aptitude Classification
Test)
Tes ini disusun oleh J. C. Flanagan dari USA.
Tujuannya :
mendapatkan sistem klasifikasi baku dalam penentuan
bakat dan kemampuan dasar seseorang pada tugas-
tugas tertentu.
FACT digunakan :
sebagai alat bantu untuk memprediksi
keberhasilan kerja berdasarkan bakat.
Perencanaan program latihan dalam rangka
konseling pekerjaan (bimbingan karier).
sebagai alat seleksi dan penempatan karyawan.
Membantu perencanaan pendidikan berdasarkan
pengembangan bakat.
FACT terdiri dari 14 tes yang dicetak dalam buku
terpisah, dan tes dapat digunakan secara terpisah.
14 Sub tes FACT
FACT 1 : Inspection
FACT 2 : Coding FACT 8 : Judgement &
FACT 3 : Memory Comprehention
FACT 4 : Precision FACT 9 : Arithmatic
FACT 5 : Assembly FACT 10 : Patterns
FACT 6 : Scales FACT 11 : Component
FACT 7 : FACT 12 : Tables
Coordination FACT 13 : Mechanic
FACT 14 : Expression
Tes Bakat Indonesia
• A1 : Pemahaman
• A3 : Penalaran
• A5 : Berhitung
• A6 : Ungkapan (verbal)
• B3 : Pola
• C4 : Mekanik
• D4 : Cepat – Teliti
TES PRESTASI
• Berguna untuk mengukur tes prestasi sekolah
dan bertujuan untuk memprediksi dan
mendiagnosis
• Bentuk Tes Prestasi
– Essay
– Objective
– General Achievement Test
– Tes mengukur kompetensi minimum dalam
ketrampilan dasar
– Tes untuk keperluan diagnostik, mendiagnosis
hambatan tertentu
– Tes untuk menentukan pendidikan anak: tes
kesiapan sekolah
Perbedaan Tes Bakat dan Tes
Prestasi
• Tes Prestasi digunakan untuk mengukur
dampak proses belajar dalam situasi yang
diketahui dan kondisi terkendali, sedang
tes bakat mengukur dampak hasil belajar
dalam kondisi yang secara relatif tidak
dikontrol dan tidak diketahui
• Tes bakat digunakan untuk keperluan
meramalkan performance/kinerja dan
prestasi seseorang dalam situasi baru
• Tes prestasi merupakan suatu tes untuk
mengevaluasi status seseorang setelah
menjalani peletihan secara lengkap
TES MINAT
• Minat adalah aspek non kognitif yang
sama sekali berbeda dengan aspek
kognitif
• Tes minat pertama diterbitkan pada
tahun 1921 yaitu Carnegia Interest
Inventory
Macam Tes Minat
• Strong Vocational Interest Blank
(SVIB) tahun 1927
• Saat ini terkenal dengan nama
Strong Compbell Interest Inventory
(SCII)
• Mengungkap 6 faktor minat:
- Realistik - Sosial
- Investigatif - Enterprising
- Artistik - Konvensional
• Kuder Preference Survey (KPS)
tahun 1939
• Tes ini terdiri dari berbagai macam
bentuk antara lain:
– Kuder Preference Record Vocational
(KPR-V)
– Kuder General Interest Survey (KGIS)
– Kuder Occupational Interest Survey
(KOIS)
• Penerapan Tes Minat
– Konseling karir
– Konseling pekerjaan
– Penjurusan siswa
Kuder Preference Record Vocational (KPR-
V)
• Menyajikan 10 macam pekerjaan yang
luas:
– Lapangan (out door)
– Mekanik
– Komputasi
– Ilmiah (scientific)
– Persuasif
– Artistik
– Sastra (literacy)
– Musik
– Pelayanan Sosial
– Sekretaris
Kuder General Interest Survey (KGIS)
1.
1. Observasi
Observasi Naturalistik
Naturalistik
(alamiah)
(alamiah) && Observasi
Observasi
eksperimen
eksperimen (laboratorium)
(laboratorium)
2.
2.Observasi
Observasi Partisipan
Partisipan dan
dan Non
Non
Partisipan
Partisipan
II. INTERVIEW
• Yaitu tatap muka antara 2 orang secara
langsung yang memiliki tujuan
• Interviewer dan Interviewee dalam situasi
dan kondisi tertentu
• Praktis karena tidak membutuhkan banyak
alat
• Luwes dan Fleksibel karena dapat
disesuaikan kondisi dan situasi baik dari
segi bahasa, topik pembicaraan, de el el.
Interview
•• Kelemahan
Kelemahan fleksibel
fleksibel
•• Interview
Interview tidak
tidak bertujuan
bertujuan akan
akan
sia-sia
sia-sia
•• Adanya
Adanya hallo
hallo effect
effect
•• Adanya
Adanya like
like // dislike
dislike
•• Subjektif
Subjektif
•• Tidak
Tidak efisien
efisien
•• Biaya
Biaya besar
besar
Faktor-faktor yang Harus
Diperhatikan dalam Interview
• Aspek INTERVIEWER
– Penampilan
• Formal / Informal
• Bagaimana kita menampilkan diri sehingga
timbul trust pada klien
– Kepekaan/sensitivitas
• Terhadap gejala psikis yang bermakna
• Ex: perilaku, komunikasi, ekspresi
Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan
dalam Interview
• Aspek INTERVIEWEE
– Adanya Defence Mechanism
– Rasa percaya pada interviewer lebih menjamin
mutu kualitas jawaban
– Suasana hati/mood
– Daya tangkap terhadap pertanyaan interviewer
– Ingatan/kelupaan kejadian masa lalu
– Perasaan tabu untuk menyatakan sesuatu
Faktor-faktor yang Harus
Diperhatikan dalam
• Interview
Aspek SITUASI SELAMA INTERVIEW
– Desain Ruang
• Privacy Klien
• Konsentrasi
– Adanya interaksi yaitu situasi sosial yang khusus
• Perbedaan Usia
• Jenis Kelamin
• Tingkat Pendidikan
Petunjuk Praktis Melakukan Interview
Interview
Interview yang
yang sifatnya
sifatnya tertulis
tertulis
Lebih
Lebih efisien
efisien tetapi
tetapi banyak
banyak hal
hal
yang
yang harus
harus diperhatikan
diperhatikan
Landasan Untuk Membuat
Angket
• Tujuan Angket
– Aspek yang ingin diketahui harus jelas
• Pemakaian Kalimat
– Kalimat harus sederhana dan mudah dipahami
• Karakteristik Responden
– Kemampuan untuk membaca dan memahami kalimat
(harga diri, persepsi)
Angket yang sudah dibuat standar bisa menjadi alat tes
psikologi
IV. Dokumentasi
• Catatan yang menerangkan keadaan seseorang
atau sekelompok orang
• Dapat bersifat formal atau non formal
– Formal: dibuat oleh lembaga resmi ex:
sekolah, rumah sakit
– Non Formal; ex: diary
• Metode ini biasanya tidak dipakai tunggal tetapi
kombinasi tergantung situasi dan kondisi klien
V. TES
• Test is a sample of person’s behavior in a standard
situation “Data dr perilaku ssorg pd situasi standar”
• The sample can be systematically compared with other
information “sample dpt d bandingkan secara sitematis
dgn informasi lainnya”
• Metode ini dikembangkan untuk mengatasi/ mengurangi
kelemahan metode yang lain
– Objektif/terstandard
– Efisien (tidak hanya masalah individual tetapi juga
kelompok)
2 MACAM PENDEKATAN ASESMEN
• PENDEKATAN KUALITATIF
– Klinis
• PENDEKATAN KUANTITATIF
– Psikometris
– Statistik
PENDEKATAN KUALITATIF
• Merupakan pendekatan yang
awalnya digunakan di Psikologi
1. Pengumpulan Data
2. Analisis Data hubungan antar
data
3. Kesimpulan hasil
• Level Individu
• Level Kelompok
• Level Organisasi/ Sistem
Pendidikan Profesi