ii
Dr. Eva Latipah, M.Si.
iii
Gg. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581
Telp/Faks: (0274) 4533427
Hotline: 0838-2316-8088
Website: www.deepublish.co.id
E-mail: deepublish@ymail.com
LATIPAH, Eva
Metode Penelitian Psikologi/oleh Eva Latipah.--Ed.1, Cet. 1--Yogyakarta:
Deepublish, September 2014.
viii, 140 hlm.; 20 cm
PENERBIT DEEPUBLISH
(Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)
Anggota IKAPI (076/DIY/2012)
iv
KATA PENGANTAR
v
dari seluruh pembaca. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita
semua. Amin yaa Robbal’aalamiin. Salam.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
viii
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
BAB 1
MENGENAL PENELITIAN
1
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
2
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
3
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
4
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
5
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
6
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
7
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
8
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
9
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
10
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
11
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
12
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
BAB 2
PENELITIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
13
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
14
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
15
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
16
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
17
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
18
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Jenis-jenis Penelitian
Para ahli metodologi telah mengelompokkan jenis-jenis
penelitian dari sudut pandang yang berbeda-beda. Berikut
dijelaskan uraian tentang jenis-jenis penelitian dari berbagai
perspektif:
1. Penelitian Berdasar Pendekatan
Berdasar pendekatan terdapat dua jenis pendekatan
yaitu pendekatan pelaksanaan dan pendekatan analisis
penelitian. Berdasar pendekatan pelaksanaan penelitian,
penelitian dapat digolongkan ke dalam dua jenis yaitu penelitian
longitudinal dan cross-sectional (pendekatan silang). Kedua jenis
penelitian ini dapat dipahami melalui ilustrasi berikut.
Jika kita ingin mengetahui perkembangan cara berpikir
anak sekolah dasar (SD/MI) kelas I-VI, maka dapat diteliti
dengan cara:
a. Penelitian longitudinal
Di sini peneliti mencatat cara berpikir anak sejak
duduk di kelas I. Secara berturut-turut peneliti
19
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
20
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
21
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
22
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
23
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
24
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
25
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
26
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
27
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
28
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
29
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
30
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
31
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
32
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
33
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
34
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
35
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
36
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
37
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
38
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
2. Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan memiliki banyak ragam atau jenis
seperti: penelitian studi kasus, penelitian eksperimen, penelitian
tindakan termasuk penelitian tindakan kelas, dan penelitian
kebijakan. Jenis-jenis inipun dapat dilakukan secara kuantitatif
dan kualitatif.
39
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Contoh:
Penelitian untuk mengkaji tentang pengaruh
pemberian metode ceramah dan metode
experiential learning terhadap prestasi belajar siswa,
akan tepat dengan menggunakan penelitian
lapangan berjenis penelitian eksperimen.
Penelitian untuk mengkaji tentang perkembangan
belajar anak autis akan tepat dengan menggunakan
penelitian lapangan berjenis penelitian studi kasus.
Penelitian untuk mengkaji peningkatan prestasi
belajar melalui penggunaan media bergambar,
akan tepat dengan menggunakan penelitian
lapangan berjenis penelitian tindakan kelas.
40
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
BAB 3
LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN
41
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
42
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
43
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Faktor pendukung
Ini terkait dengan faktor pendukung yang berasal dari
luar diri kita seperti ketersediaan data sehingga pertanyaan
penelitian dapat dijawab dan ijin dari pihak yang berwewenang.
Manfaat Penelitian
Jika kita telah mengerahkan pikiran, waktu, tenaga,
biaya, dan lain-lain dalam penelitian, maka semua hal yang telah
dilakukan tersebut diharapkan betul-betul dapat memberikan
manfaat. Manfaat tersebut misalnya terkait dengan kemajuan
ilmu pengetahuan, meningkatkan efektivitas sebuah program
atau metode, atau bahkan mengembangkan sesuatu (program
kerja, metode dan strategi pembelajaran, dan lain-lain).
Pemilihan masalah penelitian dapat dilakukan juga
dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagaimana
tercantum pada Gambar 1.
Minat Pribadi
Pemilihan
Kriteria Kepentingan pemerintah, permasala
Ekstra perusahaan, dan kepentingan
Ilmiah
han
umum
44
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
45
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
46
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
47
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Contoh:
Masalah yang diangkat adalah rendahnya penggunaan strategi
pembelajaran kooperatif. Maka uraian latar belakang
masalahnya berisi tentang alasan pentingnya penggunaan
strategi pembelajaran kooperatif. Penguraian alasan ini harus
berangkat dari alasan yang bersifat umum menuju yang bersifat
khusus atau spesifik. Maka uraiannya sebagai berikut:
...dalam kurikulum 2013 disebutkan bahwa metode yang
digunakan dalam pembelajaran adalah metode yang berbasis
pada aktivitas siswa. Ini ditujukan agar siswa banyak terlibat
dalam pembelajaran, siswa banyak berinteraksi dengan teman-
48
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
49
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
50
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Tujuan Penelitian
Masalah yang telah dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan, perlu ditindaklanjuti dalam bentuk tujuan
penelitian. Tujuan penelitian merupakan rumusan mengenai apa
yang ingin diperoleh dari penelitian sebagai jawaban terhadap
permasalahan. Tujuan penelitian berisi uraian kalimat yang
mengacu pada rumusan masalah penelitian. Jika masalah yang
dirumuskan ada satu, maka tujuan penelitiannyapun ada satu;
Jika masalah yang dirumuskan ada dua, maka tujuan
penelitiannyapun ada dua, dan seterusnya.
51
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Manfaat Penelitian
Kita perlu menjelaskan juga manfaat apa yang bisa
diperoleh dari penelitian kita. Manfaat penelitian mencakup
minimal untuk subjek penelitian dan maksimal untuk banyak
pihak yang terlibat. Manfaat penelitian dirumuskan sebagai
kontribusi hasil penelitian terhadap pengembangan teori dan
memberikan rekomendasi praktis; atau sering diistilahkan
dengan manfaat teoretis dan praktisnya.
Kontribusi berupa pengembangan teori terutama terkait
dengan keilmuan (program studi) yang sedang ditekuni. Ini
seringkali diistilahkan sebagai manfaat teoretis. Adapun
rekomendasi praktis terutama ditujukan untuk subjek penelitian
dan lebih luasnya lagi bagi semua pihak yang terkait dengan
penelitian. Ini seringkali diistilahkan sebagai manfaat praktis.
52
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Kajian Pustaka
Setelah menguraikan manfaat penelitian, kita perlu
menunjukkan keaslian penelitian. Keaslian penelitian berisi
uraian yang menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi belum
pernah diteliti sebelumnya, atau berisi uraian yang menegaskan
bahwa penelitian yang akan dilakukan memiliki perbedaan
substansial atau metodologis dari penelitian terdahulu dalam
topik yang sama. Keaslian penelitian dilakukan dengan cara
menguraikan penelitian-penelitian sebelumnya. Ini dapat
ditelusuri melalui skripsi, tesis, disertasi, atau jurnal-jurnal
penelitian.
53
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
54
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
55
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
56
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
BAB 4
KAJIAN TEORI
57
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
58
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
59
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
60
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
61
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
62
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Contoh:
Pola asuh orang tua:
Demokratis Prestasi Belajar
Permisif
Otoriter)
Hipotesis Penelitian
Bila kita sudah mampu membuat model kerangka
konseptual dari penelitian kita, kita bisa mengetahui ‘apa’
jawaban sementara dari masalah yang sudah kita rumuskan.
Dengan kata lain, model tersebut merupakan modal bagi kita
untuk memperoleh jawaban sementara dari rumusan masalah
penelitian kita. Nah, jawaban sementara ini dalam istilah
penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Dengan
demikian hipotesis diturunkan dari teori-teori yang sudah kita
susun.
Hipotesis merupakan gabungan dari kata hipo yang
artinya di bawah, dan tesis yang artinya kebenaran. Berdasar
akar katanya ini hipotesis berarti di bawah kebenaran (belum
tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran
jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dengan demikian
berbeda antara perumusan hipotesis penelitian dengan
perumusan pertanyaan penelitian. Hipotesis penelitian
63
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
64
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Jenis-jenis Hipotesis
Untuk merumuskan hipotesis, kita perlu mengetahui
tentang jenis-jenis hipotesis. Dalam operasi perumusannya
terdapat dua jenis hipotesis yaitu:
1) Hipotesis nol, yakni hipotesis yang menyatakan ketidak-
adanya hubungan antara variabel. Dalam notasi,
hipotesis ini dituliskan dengan ‘Ho’; dan
2) Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja, yakni hipotesis
yang menyatakan adanya hubungan antar variabel.
Dalam notasi, hipotesis ini ditulis dengan ‘Ha’.
65
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
66
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
67
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
68
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
BAB 5
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Ada dua hal yang perlu kita lakukan terkait variabel
penelitian yaitu: 1) mengidentifikasi variabel penelitian, dan 2)
membuat definisi operasional variabel-variabel penelitian.
Identifikasi variabel penelitian maksudnya adalah
menyebutkan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian.
Untuk mengidentifikasi variabel-variabel penelitian, terlebih
dahulu kita perlu mengetahui pengertian dan jenis-jenis variabel
penelitian.
Variabel diartikan secara beragam oleh para ahli. Di
antaranya adalah bahwa variabel merupakan segala sesuatu
yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel
sering juga dinyatakan sebagai faktor-faktor yang berperan
dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Secara teoretis
variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
objek yang mempunyai ‘variasi’ antara satu orang dengan yang
lain atau satu objek dengan objek yang lain (dinamakan variabel
karena ada variasinya) (Hatch dan Farhady, 1981).
Variabel penelitian dipandang juga sebagai kondisi-
kondisi yang dimanupulasikan, dikontrol atau diobservasi oleh
69
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
70
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
71
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
72
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
73
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
74
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
75
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
76
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
77
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Ukuran Sampel
Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan
perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para
ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel
minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30,
sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel
minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian
survey jumlah sampel minimum adalah 100.
Roscoe (1975) memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel:
Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah
tepat untuk kebanyakan penelitian.
Jika sampel dipecah kedalam subsampel (pria/wanita,
junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum
30 untuk tiap kategori adalah tepat.
Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi
berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari
jumlah variabel dalam penelitian.
Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan
kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses
adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10
sampai dengan 20.
Arikunto (2005) memberikan pendapat sebagai berikut:
“...jika peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi,
maka mareka dapat menentukan kurang lebih 25 – 30% dari
jumlah tersebut. Jika jumlah anggota subjek dalam populasi
hanya meliputi antara 100 – 150 orang, dan dalam pengumpulan
78
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
79
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
80
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
81
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Sampling sistematis
adalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut
dari populasi baik yang berdasarkan nomor yang ditetapkan
sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang
dengan urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis
lainnya.
Contoh:
Akan diambil sampel dari populasi mahasiswa yang berjumlah
125. Mahasiswa ini diurutkan dari 1 – 125 berdasarkan absensi.
Kita bisa menentukan sampel yang diambil berdasarkan nomor
genap (2, 4, 6, dst) atau nomor ganjil (1, 2, 3, dst), atau bisa juga
mengambil nomor kelipatan (2, 4, 8, 16, dst).
82
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
83
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Cluster sampling
Cluster sampling atau sampling area digunakan jika
sumber data atau populasi sangat luas misalnya penduduk suatu
provinsi, kabupaten, atau karyawan perusahaan yang tersebar di
seluruh provinsi. Untuk menentukan mana yang dijadikan
sampelnya, maka wilayah populasi terlebih dahulu ditetapkan
secara random, dan menentukan jumlah sampel yang
84
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
85
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
86
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
87
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
88
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
89
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
90
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
PENALARAN VERBAL
PENALARAN KUANTITATIF
91
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
PENALARAN ABSTRAK/VISUAL
92
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
93
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
94
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
95
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
96
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
97
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
98
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
99
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
c. Observasi
Observasi (pengamatan) merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari
responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi
(situasi, kondisi). Pengamatan baru tergolong sebagai teknik
mengumpulkan data jika pengamatan tersebut mempunyai
kriteria berikut:
Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah
direncanakan secara sistematik.
Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan
penelitian yang telah direncanakan.
100
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Participant Observation
Dalam pengamatan ini, kita sebagai peneliti secara
langsung terlibat (menjadi partisipan) dalam kegiatan
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai
sumber data. Misalnya untuk mengamati proses
pembelajaran mahasiswa difabel, maka kita harus
terlibat secara langsung dengan mengikuti
pembelajaran yang di kelasnya terdapat mahasiswa
difabel. Contoh lainnya, seorang guru dapat melakukan
pengamatan mengenai bagaimana perilaku siswa,
semangat siswa, kemampuan manajerial kepala
sekolah, hubungan antar guru, dsb.
101
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
102
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
d. Wawancara
Wawancara tidak sekedar bercakap-cakap seperti
halnya percakapan sehari-hari. Beberapa hal yang membedakan
wawancara dengan percakapan sehari-hari antara lain:
pewawancara dan responden biasanya belum saling mengenal;
responden selalu menjawab pertanyaan; pewawancara selalu
bertanya; pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada
suatu jawaban, tetapi harus selalu bersifat netral; dan
pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah
dibuat sebelumnya.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak
terstruktur baik dengan tatap muka (face to face) maupun
menggunakan telepon.
Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur maksudnya adalah
wawancara yang dilakukan secara sistematis sesuai
dengan urutan data yang dibutuhkan sehingga
dalam pelaksanaannya menggunakan pedoman
wawancara (interview guide). Kita membawa
pedoman wawancara untuk menanyakan tentang
apa saja yang akan ditanyakan kepada responden.
Pedoman wawancara perlu dipersiapkan sebelum
kita melakukan wawancara. Dalam membuat
pedoman wawancara kita tidak bisa membuat
pedoman begitu saja melainkan harus mengacu
pada teori atau konsep yang telah dibuat agar
diperoleh data yang dapat mendukung penelitian.
103
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
104
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
105
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
106
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
e. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan
data dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen
yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang
subjek. Beberapa jenis yang bisa digunakan sebagai alat
pengumpul data adalah:
Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam
bahan yang berbentuk dokumen. Sebagian besar
data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat,
catatan harian, cindera mata, laporan, artefak, foto,
dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas
pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang
kepada kita untuk mengetahui hal-hal yang pernah
terjadi di waktu silam. Secara detail bahan
dokumenter terbagi dalam beberapa macam, yaitu
otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan
harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah
atau swasta, data di server dan flashdisk, data
tersimpan di website, dan lain-lain. Ada dua bentuk
dokumen yang dapat dijadikan bahan dalam studi
dokumentasi yaitu dokumen pribadi dan dokumen
resmi.
107
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan
seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan
kepercayaannya. Tujuan dari dokumen ini adalah untuk
memperoleh sudut pandang orisinal dari kejadian situasi nyata.
Terdapat tiga dokumen pribadi yang sering digunakan yaitu
catatan harian, surat pribadi, dan autobiografi. Catatan harian
(diary) berisi beragam aktivitas dan kegiatan termasuk juga
unsur perasaan. Surat pribadi (tertulis pada kertas), e-mail, dan
obrolan dapat dijadikan sebagai materi dalam analisis dokumen
dengan syarat kita mendapat ijin dari orang yang bersangkutan.
Autobiografi yaitu tulisan atau pernyataan mengalami
pengalaman hidup seseorang.
Dokumen resmi
Dokumen resmi dipandang mampu memberikan
gambaran mengenai aktivitas, keterlibatan individu pada suatu
komunitas tertentu dalam setting sosial. Dokumen resmi terbagi
dalam dua bagian yaitu dokumen internal dan dokumen
eksternal. Dokumen internal adalah dokumen yang dihasilkan
oleh sebuah lembaga untuk kepentingan lembaga itu sendiri. Ini
dapat berupa catatan seperti raport (untuk penelitian bidang
pendidikan), memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu
lembaga, sistem yang diberlakukan, hasil notulensi rapat
keputusan pimpinan, dan lain sebagainya. Dokumentasi
eksternal adalah dokumen yang dihasilkan oleh pihak luar (di
luar lembaga) untuk kepentingan di dalam sebuah lembaga. Ini
108
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
109
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
110
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
111
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
112
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
113
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
114
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
115
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
116
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
117
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
118
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
119
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
120
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Analisis Data
Pada bagian ini kita perlu menjelaskan tentang ‘teknik
analisis’ dan ‘program analisis’ (jika menggunakan program)
yang akan digunakan. Penentuan teknik analisis dilakukan
dengan mengacu pada hipotesis yang telah dirumuskan. Analisis
kuantitatif yang biasa digunakan adalah analisis statistik.
Analisis ini terbagi ke dalam dua kelompok yaitu statistik
deskriptif dan inferensial.
121
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis
ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi
semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling
hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau
melakukan penarikan kesimpulan.
Teknik analisis ini biasa digunakan untuk penelitian-
penelitian yang bersifat eksplorasi, misalnya ingin mengetahui
persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga BBM, ingin
mengetahui sikap guru terhadap pemberlakuan undang-undang
guru dan dosen, ingin mengetahui minat mahasiswa terhadap
profesi guru, ingin mengetahui tingkat implementasi kurikulum
2013, dan sebagainya. Teknik analisis statistik deskriptif yang
dapat digunakan antara lain:
Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi
frekuensi dan tabulasi silang (crosstab). Dengan analisis
ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan
penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah,
sedang atau tinggi.
Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram,
poligon, ogive, diagram batang, diagram lingkaran,
diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.
122
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Statistik Inferensial
Tidak seperti statistik deskriptif yang hanya bersifat
memaparkan data, dalam statistik inferensial ada upaya untuk
mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat keputusan
berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Dalam upaya
membuat kesimpulan tersebut, ada dua jenis analisis yang biasa
digunakan yaitu analisis korelasional dan analisis komparasi.
Analisis korelasional adalah analisis statistik yang
berusaha untuk mencari hubungan antara dua buah variabel
atau lebih. Analisis statistik yang dapat digunakan untuk analisis
korelasional baik statistik parametrik maupun nonparametrik
sangat beragam, dan yang paling sering digunakan adalah
teknik korelasi product moment, korelasi parsial, dan analisis
regresi.
Analisis komparasi adalah teknik analisis statistik yang
bertujuan untuk membandingkan antara kondisi dua buah
kelompok atau lebih. Teknik analisis yang sering digunakan
adalah uji beda (uji-t) dan analisis varians (ANAVA).
Penggunaan dari teknik-teknik di atas (korelasional dan
komparasi) tergantung pada datanya apakah nominal, ordinal,
123
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
124
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
BAB 6
HASIL PENELITIAN
125
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
126
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
127
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
128
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan
bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk
menguji normalitas data, antara lain: dengan kertas peluang
normal, uji chi-kuadrat, uji Liliefors, dengan teknik Kolmogorov-
Smirnov, dengan SPSS. Berikut ini diuraikan contoh uji
normalitas dengan program SPSS for Windows. Pengujian
normalitas data menggunakan program SPSS mengikuti
langkah-langkah berikut ini.
1. Membuka program SPSS
2. Entry data atau buka file data yang akan dianalisis
3. Pilih menu berikut: Analyze–> Descriptives Statistics
–> Explore –> OK
4. Setelah muncul kotak dialog uji normalitas, pilih y
sebagai dependent list; pilih x sebagai factor list, jika
ada lebih dari 1 kelompok data, klik Plots; pilih
Normality test with plots; dan klik Continue, lalu OK.
Uji normalitas dengan menggunakan bantuan program
SPSS, menghasilkan 3 (tiga) jenis keluaran, yaitu Processing
Summary, Descriptives, Tes of Normality, dan Q-Q plots.
Untuk keperluan penelitian umumnya hanya diperlukan
keluaran berupa Test of Normality, yaitu keluaran yang
129
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
130
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Uji Homogenitas
Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui varian
dari beberapa populasi sama atau tidak. Uji ini biasanya
dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sampel
t-test dan anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis of
varians (ANOVA) adalah bahwa varian dari beberapa populasi
adalah sama.
Seperti pada uji statistik lainnya, uji homogenitas
digunakan sebagai bahan acuan untuk menentukan keputusan
uji statistik. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji
homogenitas adalah: jika nilai signifikansi < 0,05 maka dikatakan
bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah
131
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
tidak sama. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dikatakan bahwa
varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama.
Langkah untuk melakukan uji homogenitas dengan
menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut:
1. Buka program SPSS, klik variable view. Pada bagian
Name tulis X dan Y, pada Decimals ubah semua
menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan
variabel X dan variabel Y.
2. Klik Data View, dan masukkan data variabel X dan Y
yang sudah dipersiapkan tadi.
3. Dari menu SPSS pilih Analyze, kemudian klik
Compare Means, dan One Way Anova.
4. Muncul kotak dengan nama One Way Anova,
selanjutnya masukkan variabel Y ke kotak
Dependen List dan variabel X ke kotak Factor, lalu
klik Options.
5. Pada menu Options, beri tanda pada Homogeneity
of Variance, lalu klik Continue
6. Klik Ok untuk mengakhiri perintah. Selanjunya akan
muncul tampilan Output SPSS seperti berikut:
Test of Homogeneity of Variances
Variabel Y
Levene df1 df2 sig
Statistic
1,878 3 8 ,212
132
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Uji Linieritas
Uji liniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua
variabel mempuyai hubungan yang linier secara signifikan atau
tidak. Data yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linier
antara variabel bebas (X) dengan variabel tergantung (Y). Dasar
pengambilan keputusan dalam uji linieritas dapat dilakukan
dengan dua cara:
Pertama, dengan melihat nilai signifikansi pada output
SPSS. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka kesimpulannya adalah
terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel bebas
(X) dengan variabel tergantung (Y). Sebaliknya, jika nilai
signifikansi < 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak terdapat
hubungan yang linier antara variabel bebas (X) dengan variabel
tergantung (Y).
Kedua, dengan melihat nilai F hitung dan F tabel. Jika
nilai F hitung lebih kecil dari F tabel maka kesimpulannya adalah
terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel bebas
(X) dengan variabel tergantung (Y). Sebaliknya, jika nilai F
hitung lebih besar dari F tabel maka kesimpulannya adalah tidak
terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dengan
variabel tergantung (Y).
133
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
134
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
Sum of Mean
df f sig
Squares square
Deviation
from Liniearity
Total 666,667 11
135
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
136
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
137
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
138
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
139
Metode Penelitian Psikologi Pendidikan
140