Anda di halaman 1dari 7

Psikologi di Perusahaan

Dalam dunia manajemen, seorang psikolog juga ikut andil


dalam perubahan manajemen SDM, yang awalnya
organisasi mengelola SDM di Unit Personalia, kini sudah
digencarkan dengan Human Capital.
Dalam perjalanannya sebagai sebuah ilmu, psikologi telah banyak memberikan kontribusi
bagi perkembangan organisasi atau perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan
produktivitas. Pendekatan ini lebih dikenal sebagai Psikologi Industri dan Organisasi. Ilmu
ini menerapkan prinsip atau metode psikologi dalam menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan perilaku manusia di tempat kerjanya.

Para lulusan psikologi yang berkarir dalam dunia perusahaan banyak menunjukkan peranan
penting dalam pengembangan sumber daya manusia di perusahaan-perusahaan tempat
mereka bekerja. Permasalahannya adalah, masih banyak orang yang belum dapat melihat
peran tersebut karena memang cenderung implisit, maksudnya seringkali tidak langsung
dapat dilihat dalam ranah finansial.

Lalu dimana letak perbedaan antara Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) dengan
Manajemen SDM? Seperti yang tadi sudah dijelaskan, bahwa PIO berfokus pada sikap,
kepribadian, dan gejala perilaku SDM yang ditampilkan dalam dunia organisasi atau
perusahaan. Sedangkan Manajemen SDM berfokus pada bagaimana membuat perencanaan,
pengaturan, pengarahan serta pengawasan terhadap SDM dalam perusahaan.

Apabila dicermati secara umum, maka PIO mencoba meng- capture perusahaan/organisasi
berbasis pada perilaku, sikap, motivasi dan karakter manusia ketika melakukan suatu
pekerjaan. Sementara manajemen SDM melihat perusahaan/organisasi berbasis pada
perencanaan jumlah SDM, mengatur posisi manusia supaya sesuai dengan strategi
perusahaan, mengarahkan SDM pada misi perusahaan, evaluasi efektifitas struktur organisasi,
mendesain & mengembangkan sistem manajemen SDM dan seterusnya.

Bagaimana psikologi berperan dalam perusahaan? menurut John Miner (1992), itu dapat


dirumuskan dalam 4 bagian. Pertama, terlibat dalam proses input . Hal yang dilakukan
adalah rekrutmen, seleksi, dan penempatan karyawan. Kedua, b erfungsi sebagai mediator
dalam hal-hal yang berorientasi pada produktivitas . Peran psikologi ikut andil
melakukan pelatihan dan pengembangan, menciptakan manajemen keamanan kerja dan
teknik-teknik pengawasan kinerja, meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan,
menentukan sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong munculnya kreativitas karyawan.

Adapun yang ketiga, b erfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada
pemeliharaan . Praktek psikologi digunakan untuk melakukan hubungan industrial
(pengusaha-buruh-pemerintah), memastikan komunikasi internal perusahaan berlangsung
dengan baik, ikut terlibat secara aktif dalam penentuan gaji pegawai dan bertanggung jawab
atas dampak  yang ditimbulkannya, pelayanan berupa bimbingan, konseling dan terapi  bagi
karyawan-karyawan yang mengalami masalah-masalah psikologis.
Dan keempat, t erlibat dalam proses output . Metode psikologi ikut terlibat dalam
melakukan penilaian kinerja, mengukur produktivitas perusahaan, mengevaluasi jabatan dan
kinerja karyawan.

Dari sini kita bisa lihat bahwa, seorang psikolog dalam dunia industri tidak hanya di kenal
sebagai “ tukang tes ” atau “ interviewer ” saja. Saat ini seorang psikolog tidak hanya
mengakhiri karirnya di Rumah Sakit Jiwa, tapi juga sudah mampu berkarir di sebuah
perusahaan.

Dalam dunia manajemen sendiri, seorang psikolog juga ikut andil dalam perubahan di dunia
manajemen SDM, yang awalnya organisasi mengelola SDM di Unit Personalia, kini sudah
digencarkan dengan Human Capital , bahkan berkembang menjadi Talent Management .
Peran psikolog di perusahaan ikut mengubah paradigma bahwa SDM yang awalnya hanya
sebagai pekerja tapi dituntut melihat SDM sebagai “ asset ” untuk perusahaan.

Psikolog tidak hanya harus mampu mencari kandidat yang “ The Right Man In The Right
Place ”, tetapi psikolog juga harus mampu melihat kebutuhan pengembangan SDM. Selain
itu, tugasnya juga harus mampu menjadi jembatan bagi para pekerja kepada Top
Management agar seimbang antara hak dan kewajibannya. Psikolog juga dituntut untuk
mampu mengomunikasikan visi dan misi perusahaan melalui pedoman kerja yang mengarah
pada produktivitas hingga evaluasi kinerja. Jadi bisa dibilang, peran psikologi sejatinya
sangatlah luas dalam sebuah organisasi atau perusahaan, apalagi dalam manajemen SDM
yang merupakan seni mengelola manusia, sebab dimana ada manusia, disitulah psikologi
berada.
15 Peran Psikolog Dalam Perusahaan dan
Industri
Sponsors Link

Psikolog merupakan seseorang yang ahli dalam bidang psikologi yakni bidang ilmu yang
mempelajari tentang tingkah laku dan juga proses mental. Psikolog sendiri bisa dikategorikan
pada beberapa bidang tergantung dengan cabang cabang psikologi seperti psikolog
pendidikan, psikolog klinis, psikolog industri dan lain sebagainya. Psikolog sendiri berbeda
dengan psikiater sebab memiliki latar belakang akademis yang juga berbeda. Psikiater
merupakan lulusan dari fakultas kedokteran yang mengambil spesialisasi kejiwaan,
sedangkan psikolog merupakan lulusan sarjana psikologi. Selain itu, profesi dua pekerjaan ini
juga berbeda dimana psikiater lebih menyelediki tentang penyebab gejala psikologi dari segi
medis dan susunan saraf, sedangkan psikolog bertugas untuk menyelidiki penyebab gejala
psikologi non medis seperti susunan keluarga, pola asuh, tumbuh kembang dari anak anak
hingga dewasa dan juga pengaruh sosial. Peran psikolog dalam perusahaan sangatlah penting
dalam meningkatkan produktivitas kerja yang berkaitan dengan penerimaan karyawan, sifat
karyawan dan lain sebagainya yang akan kami ulas dalam kesempatan kali ini.

ads

1. Rekrutmen dan Seleksi

Rekrutmen merupakan cara untuk mengajak seseorang yang sudah sesuai dengan kualifikasi
untuk melamar sebuah pekerjaan. Salah satu kunci utama dalam keberhasilan rekrutmen ini
ditentukan dari metode yang dipakai dan juga pemenuhan dari target pelamar yang nantinya
akan dilakukan oleh seorang psikolog. Ada begitu banyak tantangan dalam proses rekrutmen
ini yang meliputi jenis pekerjaan, reputasi dari organisasi, keadaan ekonomi dan juga urgensi
pemenuhan sebuah posisi.

Sedangkan seleksi adalah proses pemilihan pelamar pekerjaan yang melibatkan sebuah
standar tertentu dalam pekerjaan tersebut. Individu nantinya akan ditempatkan sesuai dengan
kualifikasi apabila sudah lolos dari proses seleksi.

2. Evaluasi Karyawan

Di awal abad ke-20, Alfred Binet memberi cara praktis pertama dalam mengukur intelegensi.
Sedangkan semenjak masa binet, pengukuran intelegensi ini memberikan banyak manfaat
dan juga atribut psikologi lain yang sudah digunakan dalam klinis, pendidikan dan juga untuk
penempatan dalam perusahaan.

Dalam perusahaan, psikolog nantinya akan mengukur kejiwaan dalam mengontrak karyawan
baru dan juga mengevaluasi hasil dari para karyawan. Pengukuran yang umum digunakan
adalah untuk memutuskan wawancara, tes performansi, paper and pencil tests, penilaian hasil
kerja dan juga evaluasi simulasi hasil kerja. Seleksi dan juga penilaian menjadi bagian
penting dalam perusahaan sebab menemukan karyawan tepat yang memiliki macam macam
bakat agar bisa meningkatkan moral dan produktivitas kerja sekaligus mengurangi
pergantian.
3. Melakukan Proses Wawancara

Seorang psikolog juga memegang peranan penting dalam proses wawancara untuk evaluasi
aplikasi pekerjaan dan juga memainkan aturan signifikan pada pengingat pekerja promosi.
Nantinya psikolog akan bertanya tentang latihan, pengalaman dan juga tujuan masa depan
bagi peserta wawancara yang nantinya akan dievaluasi dari proses tanya jawab, kepribadian
individu, bahasa yang diucapkan, potensial untuk memimpin dan juga faktor personal lain.

4. Melakukan Tes Intelegensi

Tes umum dari intelegensi yang dilakukan psikolog lebih sering dipakai untuk seleksi
karyawan terutama pada pekerjaan yang sulit. Tes ini akan dipakai biasanya oleh militer,
pemerintahan dan juga industri pribadi. Tes ini nantinya akan dipakai untuk seleksi pelamar
untuk menentukan siapa yang berhak menempati masing masing profesi tersebut.

5. Melakukan Tes Kemampuan Spesifik, Pengetahuan Pekerjaan dan Keterampilan

Psikolog juga akan memakai berbagai macam pengukuran kemampuan spesifik dan memori
dalam psikologi, keahlian dalam pekerja dan juga penguasaan pekerjaan untuk menilai
potensi yang dimiliki karyawan. Pelamar yang lebih terampil biasanya akan memberikan
hasil terbaik dalam pekerjaan seperti pengolahan kata, mengoreksi cetakan percobaan dan
sebagainya.

6. Melakukan Tes Prestasi

Tes pengukuran prestasi aktual manual juga dilakukan psikolog untuk seleksi pekerjaan
seperti contohnya pekerja majelis atau spesialis perbaikan peralatan. Tes prestasi ini
digunakan untuk menemukan apakah pelamar bisa bekerja dengan baik saat mendapatkan
pekerjaan tersebut. Salah satu jenis tes prestasi adalah The Purdue Pegboard. Sedangkan jenis
tes prestasi lain lebih kepada pekerjaan yang akan dilakukan. Setiap tes prestasi yang
dilakukan ini nantinya akan memberikan contoh dari perilaku yang bisa dipakai untuk
memprediksikan prestasi actual dalam sebuah pekerjaan.

7. Mediator Berkaitan dengan Produktivitas

Seorang psikolog nantinya juga berguna sebagai mediator dalam beberapa hal yang
berhubungan dengan produktivitas. Psikolog nantinya akan melakukan pelatihan dan
pengembangan, menciptakan manajemen keamanan kerja dan teknik pengawasan kinerja,
meningkatkan motivasi dan juga moral kerja karyawan, menentukan sikap kerja yang baik
serta mendorong terciptanya kreativitas karyawan sehingga bisa mengajarkan karyawan
mengenai cara mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja baru.

8. Sebagai Penghubungan Berkaitan Dengan Pemeliharaan

Psikolog dalam sebuah perusahaan juga penting sebagai penghubung pada beberapa hal yang
berhubungan dengan pemeliharaan. Psikolog akan melakukan hubungan industrial antara
pengusaha, buruh dan juga pemerintah, memastikan komunikasi internal perusahaan agar bisa
berlangsung dengan baik, ikut serta dengan aktif pada penentuan gaji pegawai sekaligus
bertanggung jawab pada dampak yang ditimbulkan, memberi pelayanan dalam bentuk
bimbingan, konseling dna juga terapi untuk karyawan yang mempunyai masalah psikologis.
9. Pengembangan Manajemen SDM

Peran psikologi dalam manajemen sumber daya manusia juga sangat penting untuk kemajuan
perusahaan. Sebuah perusahaan juga membutuhkan psikolog sebagai manajemen sumber
daya manusia agar tujuan dari perusahaan bisa terwujud. Tantangan dari manajemen sumber
daya manusia ini dan masa yang akan datang adalah munculnya isu keragaman di tempat
kerja, perubahan tuntutan pemerintah, perubahan struktur organisasi, perkembangan
teknologi khususnya teknologi informatika dan juga isu pendekatan manajemen yang
mengarah ke pemberdayaan karyawan dan juga tim kerja mandiri.

10. Menciptakan Suasana Positif

Suasana positif seperti suasana yang nyaman dan tenang dalam sebuah perusahaan bisa
didapat dengan cara memilih sumber daya manusia yang terbaik. Ini mengartikan psikolog
dalam bidang perusahaan tidak hanya harus berpengaruh pada kelangsungan perusahaan
seperti strategi pemasaran dan juga produksi atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan,
namun juga harus bisa menciptakan suasana positif sebagai cara mengatasi rasa bosan agar
bisa diberikan para sumber daya manusia untuk menghidupkan suasana yang baik dan
akhirnya sebuah perusahaan bisa berjalan dengan maksimal.

11. Membantu Strategi Pemasaran dan Menciptakan

Seorang psikolog nantinya juga harus bisa melihat sekaligus memahami perilaku lingkungan
di sekitar termasuk pada perilaku konsumen yang nantinya bisa dijadikan acuan dalam
membuat strategi pemasaran yang sangat membutuhkan pemahaman psikologi supaya bisa
menghasilkan strategi pemasaran yang baik. Selain itu, psikolog juga membantu dalam
menciptakan ide ide bisnis yang baik. Hal ini tentunya akan berdampak bagus pada produk
atau jasa yang ditawarkan dalam perusahaan tersebut sehingga psikolog bisa membantu
dalam memperoleh sumber daya manusia yang bagus dengan tujuan untuk menghasilkan
barang atau jasa yang juga baik.

12. Mendeskripsikan dan Prediksi Perilaku

Seorang psikolog harus bisa mengenali, mendiagnosis dan juga menjelaskan kejadian atau
perilaku dan macam macam tata krama yang terjadi dalam kondisi tertentu di sebuah
perusahaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengamati dan juga
wawancara atau membaca jurnal dan sumber lain yang berhubungan agar bisa
mendeskripsikan kejadian atau perilaku dari calon karyawan dan juga karyawan. Hal ini
tentunya sangat bermanfaat supaya data yang dihasilkan semakin akurat dan terpercaya atau
valid dan realibel.

Selain itu, seorang psikolog juga harus bisa memprediksi atau memperkirakan apa,
bagaimana serta mengapa tingkah laku bisa terjadi dimana datanya bisa dibuktikan dengan
konsisten. Dalam hal tersebut, seorang psikolog harus dapat mengasah kemampuan dengan
cara melakukan observasi, melakukan wawancara, melatih kemampuan memakai alat tes
psikologi, membaca jurnal dan penelitian yang tersedia dan juga sumber lainnya yang
mendukung agar bisa menghasilkan prognosa,prediksi serta estimasi konsisten.

13. Mengontrol
Psikolog dalam sebuah perusahaan juga diharapkan bisa mengendalikan perilaku maladaptif
atau menyimpang untuk berubah menjadi perilaku yang sesuai dengan harapan atau
setidaknya memperkecil perilaku yang menyimpang tersebut sebagai cara menyelesaikan
masalah menurut psikologi. Untuk pelaksanaannya bisa berbentuk tindakan bersifat preventif
atau pencegahan, intervensi atau asesmen dan juga rehabilitasi atau perawatan yang sesuai
dengan kebutuhan.

14. Memfasilitasi Kerja Sama

Psikolog juga memiliki peran untuk mendefinisikan pekerjaan dengan secara jelas supaya
nantinya bisa terlihat jenis pekerjaan mana yang harus dilakukan kerja sama sebagai sebuah
tim. Organisasi haruslah dirancang dan juga dioperasikan dengan baik agar bisa memfasilitasi
kerja sama lintas batas departemen atau fungsional. Apabila memungkinkan tim mengelola
sendiri termasuk pada pencernaan, anggaran dan juga melatih pengendalian mutu. Psikolog
harus mendorong agar networking bisa dilakukan secara terbuka dan juga informasi dengan
satu sama lain sebagai sebuah kebutuhan.

15. Sebagai Pedoman Organisasi

Psikolog sebagai pedoman organisasi sangat membantu dalam diagnosis beberapa masalah,
beberapa diantaranya adalah:

 Alokasi Kerja

Pekerjaan yang harus dilakukan ditentukan dan dialokasikan untuk sebuah fungsi, unit, tim
kerja, departemen, kelompok proyek dan juga posisi individu.

 Diferensiasi dan Integritas

Harus bisa membedakan antara aktivitas yang berbeda dan harus dilakukan namun juga
dibutuhkan untuk memastikan jika kegiatan dilakukan secara terintegritas sehingga semua
orang dalam perusahaan bisa bekerja dengan tujuan sama memakai konsep etika dalam
penyelidikan psikologi.

Peran psikolog dalam perusahaan sangat menentukan kesuksesan dari sebuah perusahaan
salah satunya berhubungan dengan faktor sumber daya manusia. Dengan memiliki sumber
daya manusia yang baik, nantinya bisa memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dan
semuanya ini bisa didapatkan dengan bantuan psikolog.

Anda mungkin juga menyukai