Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
USAHA PRODUK DIMSUM

Anggota Kelompok 8 :

1.Dian Novitasari (2017101026)


2.Rafika Hana Saputri (2017101006)
3.Theresia Diah P (2017101091)
4.Rindi Sari Oktavia (2018101004)

Disusun Oleh :
1. Ida Utari 2016101015
2. Rindi Sari Oktavia 2018104002
3. Heni Fatul Umiyah 2016101020
4. Meli Wijayanti 2016101032
5. Dian Anggara Putra 2016101062
6. Rizky Indra Saputra 2016101091
7. Febian Hadi Nugraha 2016101040

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “AMA” SALATIGA
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dimsum salah satu makanan ringan yang berasal dari negera China yang biasa
disajikan dengan cara dikukus maupun digoreng. Makanan ini biasa dinikmati bersama
saat minum teh (yam cha). Penyajiannya yang praktis dan penyediaan kaloriyang cukup
tinggi, sebesar138 kal /100g membuat dimsum banyak diminati masyarakat yang
menerapkan gaya hidup praktis.Banyak jenis dimsum yang ada dan telah diadaptasi
dengan cita rasa Indonesia seperti hakau, siomay, mantau, char siu baau dan jenis-jenis
lainnya. Siomaya dalah salah satu jenis dim sumyang banyakdijual baik di restoran cina
maupun pedagang kaki lima di Indonesia. Adaptasi rasa masakan Indonesia menjadikan
berbagai jenis variasi siomay berdasarkan dagingisian, ada siomay ikan tenggiri, ayam,
udang, kepiting, atau campurandaging ayam dan udang. Variasi bahan filler
yangdigunakan berupa sagu, maizena,atau tapioka. Masyarakat Indonesia banyak yang
menyukai siomay karena memiliki rasa yang enak, harga yang murah, selain itu cara
pengolahan siomay tergolong mudah serta penyajiannya praktis. Pengolahan yang
cukup mudah dan tingkat kesukaan masyarakat yang tinggi membuat ada banyak
produsen siomay di Surabaya. Fenomena tersebut menuntut produsen siomay untuk
lebih inovatif dalam menciptakan produk sehingga produknya memiliki ciri khas serta
menjadi lebih disukai oleh konsumen yang bosan dengan bentuk siomay yang
monoton.Siomay yang akan diproduksi adalah siomay ayamdengan variasi topping,
adanya topping 2(keju, sosis ayam, sosis sapi, telur puyuh) membuat produk siomay menjadi
berbeda dari siomay pada umumnya.Pengolahansiomay ayam ini tidak menggunakan
udang karena kemungkinan ada konsumen yang alergi udang.Siomay ini memiliki ciri
khas yang membedakan dengan siomay yang ada di pasaran, yaitu dengan adanya
topping yang bervariasi (keju, sosis ayam, sosis sapi, telur puyuh) dan konsumen dapat
memilih sendiri topping yang disukai.Kapasitas produksi siomay ayam ini 5 Kg daging
ayam per hari dengan alasan pemilihan kapasitas ini berdasarkan jumlahpermintaan pasar
untuk produk siomay, dan siomay yang diproduksi adalah siomay yang ready to
eat.Pemasaran produk dilakukan dengan cara menitipkan siomay di kios, membuka
stand di bazaarataupun di taman kota,dan melakukan pre-order (PO)melaluimedia sosial.
1.2.Tujuan

1.Melakukan perencanaan produksi usaha siomay ayam

2.Melakukan realisasi perencanaan produksi yang telah dibuat.

3.Melakukan evaluasi terhadap realisasi usaha siomay ayam.

BAB II
PEMBAHASAN

Rencana usaha ini awalnya memiliki tujuan yang baik untuk masa depan kami.
Tujuannya selain ingin mendapat keuntungan dan tambahan uang saku, usaha ini diharapkan
dapat meringankan beban orang tua kita sehingga tidak perlu membiayai uang saku, lalu
ingin memperbaiki kondisi gizi masyarakat lewat jajanan ini, karena secara manusiawi,
masyarakat memiliki tingkat ketertarikan tinggi akan suatu inovasi jajanan dan uniknya suatu
jajanan.
            Dalam usaha pasti memiliki visi dan misi agar dapat memajukan usaha yang akan
atau sedang di jalani. Tidak sedikit orang /pedagang harus memiliki target untuk mewujudkan
apa yang sudah di rencanakan.
Visi
1.      Menjadikan salah satu produk kuliner yang layak dikonsumsi oleh konsumen
2.      Menjadikan produk kuliner yang dikenal luas masyarakat Indonesia
Misi
1.      Mengukatamakan kualitas produk
2.      Selalu mencari solusi yang terbaik demi kemajuan penjualan
3.      Memberikan pelayanan terbak untuk konsumen
a. Segmentasi produk
Segmentasi adalah pembagian suatu konsumen yang heterogen ke dalam satuan
konsumen yang homogen. Disini kami akan menjualkan produk ini.
b.Target Pemasaran
Targeting adalah memilih salah satu atau lebih segmen pasar. Target pasar yang kami
tuju adalah sebagai makanan konsumsi masyarakat umum baik untuk kalangan atas ataupun
kalangan bawah dan baik di konsumsi untuk anak-anak maupun dewasa.
c. Positioning
Positioning adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar
menciptakan kesan tertentu di hati konsumen. Seperti tagline kami ialah “Dim Sum Bali ,
Sehat Kenyang Halal”
d. Marketing Mix
Strategi pemasaran kelompok kami menerapkan marketing mix yang dikelompokam
menjadi 4 bagian yaitu :
 Produk
Produk adalah segala sesuatu yang di tawarkan oleh produsen kepada konsumen agar
diminta, dibeli, dicari, dan diinginkan oleh pasar yang bersangkutan. Produk yang kami
tawarkan yaitu produk Dim Sum Bali 80 yang memiliki kualitas dan ras yang di jamin
kelezatannya.

 Harga
Harga merupakan ekspresi nilai yang mengenai kegunaan atau kualitas produk
tersebut. Citra yang di bentuk kelompok kami yaitu melalui promosi, selain itu ketersediaan
produk kami melalui pelayanan yang sangat baik. Kami memberkan harga perporsi (isi 5)
dengan harga Rp. 10.000,00
 Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan produk/jasa yang bertujuan untuk
menarik konsumen. Dalam usaha kami ini cara kami berpromosi ialah melalui media sosial
(facebook, instagram, twitter, bbm, whatsapp) cara mempromosikan produk kami juga
dengan cara melalui media cetak, seperti pamflet dan poster, kami juga memproduksikan
produk kami dengan cara memalui media sosial / online.

 Tempat
Tempat adalah wadah yang digunakan sebagai tempat usaha yang akan kita jalankan
nantinya. Kita harus memilih tempat yang strategis untuk mempermudah mendapatkan
konsumen yang sudah ditargetkan.
Perencanaan Keuangan
1.      Estimasi Penjualan
Estimasi adalah suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai dari suatu populasi
dengan menggunakan nilai dari sample. Estimator adalah nilai suatu data statistic, sebagai
sample yang digunakan untuk mengisi suatu parameter.
Analisa usaha Dim Sum

2. Modal Investasi
• Peralatan Tempat (kursi plastik 3pcs)
Rp. 500.000,00
• Peralatan Makan
Rp. 95.000,00
• Peralatan Masak
Rp. 400.000,00
• Total
Rp. 995.000,00

Biaya :
• Bahan-bahan utama
95 porsi x Rp. 9.000,00 = Rp 855.000 x 4hr = Rp. 3. 420.000,00
• gas = Rp 20.000
• Total Rp. 3. 440.000,00
• Total biaya OP: Rp 3.440.000,00 + Rp. 995.000,00 = Rp. 4.435000,00
Penjualan:
• 95 Porsi x Rp. 13.000,00 = Rp. 1.425.000,00 x 4 hari Rp. 5.700.000.00
 
Keuntungan:
• Rp. 5. 700.000,00 – Rp. 4. 435.000,00 = Rp. 1.265.000,00 (Dalam 4 hari)
• Rp. 1.265.000,00 : 4 hari = Rp. 316.250,00 (Dalam sehari)
Bahan-bahan yang dibutuhkan

 Daging Dada Ayam 1 potong


 Putih Telur 1 butir
 Tepung Tapioka 2 sdm
 Daun Bawang 2 batang
 Bawang Putih 2 siung
 Wortel 2 batang (dicincang halus)
 Kulit Pangsit
 Kecap Manis 1 sdm
 Minyak Wijen 1 sdm
 Merica Bubuk 1 sdt
 Garam secukupnya
 Gula Pasir secukupnya

Cara Membuatnya

 Mula-mula udang kupas dan daging dada ayam dicuci dengan air mengalir hingga
bersih setelah itu udang dan daging dada ayam tersebut dicincang halus.
 Selanjutnya daun bawang diiris tipis-tipis, wortel dicincang halus, dan bawang putih
diparut.
 Kemudian semua bahan-bahan yang sudah dipersiapkan barusan dimasukkan dalam
sebuah wadah / mangkuk berukuran sedang dan aduk-aduk hingga semua bahan
tercampur merata. Setelah itu tutup rapat dengan menggunakan plastik/wrap plastic
dan masukkan ke dalam lemari es selama kurang lebih 1 jam.
 Lalu menyiapkan kulit pangsit (siap pakai) dan berilah isian dengan adonan udang
yang sudah didinginkan di lemari es tadi, lalu tekuk keempat ujungnya hingga
menempel, agar lebih mudah pada saat proses menekuk ujung kulit siomay berilah air
sedikit saja pada bagian ujung kulit tersebut.
 Lakukan proses yang sama hingga semua kulit pangsit selesai diberi isian adonan
udang.
 Selanjutnya siapkan panci kukusan yang sudah diisi air secukupnya dan bungkuslah
tutup panci dengan menggunakan kain lap bersih. Ini dilakukan agar uap air tidak
menetes mengenai dimsum yang dikukus, lalu berilah alas dengan daun pisang pada
bagian dalam panci kukusan (diletakkan di atas saringan/sarangan).
 Tunggulah hingga air mendidih.
 Jika air sudah mendidih, kemudian masukkan dimsum udang ke dalam panci kukusan
dan jangan lupa untuk memberikan jarak antara dimsum satu dengan lainnya.
Kukuslah dimsum udang selama kurang lebih 20 menit hingga dimsum udang
matang.
 Setelah dirasa dimsum udang sudah matang, angkat dan letakkan dimsum udang
diatas piring saji.
 Dimsum udang siap untuk disajikan dan disantap.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dimsum adalah salah satu makanan khas Cina yang sangat popular dan sudah
menyebar ke berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Dimsum adalah makanan yang
berasal dari daerah Kanton ( 广 东 , Guang Dong), dimsum sendiri adalah pengucapan dari
bahasa Kanton yang dilafalkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah “dim sam”. Dimsum
merupakan istilah dari Bahasa Kanton yang dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “makanan
kecil”, sedangkan dalam Bahasa Mandarin disebut diǎnxīn (点心) yang secara harfiah berarti
“sedikit dari hati” atau “menyentuh hati” (Chendawati, 2017). Dimsum tidak dapat
dipisahkan dengan yumcha, orang Kanton sendiri sangat mementingkan acara minum teh
yangdisebut yumcha, yumcha dalam pelafalan Bahasa Indonesia adalah “Yamcha”, atau
dalam Bahasa Cina di sebut juga yincha (飲茶). Dimsum terbagi menjadi dua jenis, yaitu dim
sum manis dan asin, tidak ada batasan waktu kapan yang manis atau yang asin sebaiknya
disajikan. Dimsum manis tidak sebanyak dimsum asin. Dimsum manis biasanya disajikan
sebagai makanan kecil atau hidangan pelengkap pada pesta. Contoh variasi dimsum manis,
yaitu dòufǔhuā ( 豆 腐 花 ), jiānduī ( 煎 堆 ), dàntà ( 蛋 挞 ), mángguǒ bùdīng ( 芒 果 布 丁 ),
mǎtígāo (马蹄糕), zhīmájuǎn (芝麻卷) dan lain-lain. Dimsum asin atau gurih lebih banyak
variasinya Dimsum asin atau gurih lebih banyak variasinya, dan biasanya teknik
pengolahannya dengan cara digoreng dan dikukus (Winata, 2017). Contoh dimsum asin, yaitu
shāomài (烧麦), jiǎozi (饺子), Bāo (包), Chángfěn (肠粉), fèngzhǎo (风爪), niúròuwán ( 牛
肉丸), páigǔ (排骨), nuòmǐjī (糯米鸡), zhōu (粥), zhàliǎng (炸两), yǔtóujiǎo (宇头角),
yóuyúxū (鱿鱼须), xiājiǎo (虾饺) dan xiǎolóngbāo (小笼包). Teknik pengolahan dimsum
pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu dikukus dan digoreng, dimsum yang disajikan
dengan menggunakan kelakat biasanya adalah dimsum kukus, sedangkan dimsum yang cara
penyajiannya menggunakan piring kecil adalah dimsum goreng. Ada empat macam keunikan
dimsum yaitu keunikan yang meliputi bentuk, warna, rasa.
Banyak faktor yang menyebabkan dimsum disukai di Indonesia selain karena estetika
keindahan bentuknya, seperti faktor dimsum memiliki rasa yang enak, banyak variasi,
dimsum juga merupakan alternatif makanan sehat karena teknik pengolahan dimsum
sebagian besar adalah dengan cara dikukus, dan yang terakhir adalah karena harga dimsum
lebih terjangkau dibandingkan makanan Cina lainnya seperti capcay dan kwetiau yang
harganya diatas Rp 20.000. Harga dimsum mulai dari harga Rp 10.000 untuk satu porsinya
yang berisi tiga sampai empat buah dimsum (Kompas, 2017). Banyak sekali jenis-jenis
dimsum yang ada di restoran Cina. Contoh restoran dimsum yang ada di Indonesia yaitu
Restoran Bamboo Dimsum, Restoran Hahala Shao Kao dan Restoran Imperial Kitchen dan
Dimsum, ketiga restoran ini mempunyai variasi dimsum yang bermacam-macam, keunikan
dimsumnya bisa dilihat dari bentuk, warna, rasa dan variasi dimsum yang tersedia.
B. Saran
Makanan camilan seperti dimsum disukai oleh hampir seluruh kalangan masyarakat
jika disajikan dengan tampilan yang menarik, baik dari segi bentuk, warna dan rasa.
Penambahan warna pada dimsum sebaiknya menggunakan pewarna makanan dan
ditambahkan pada waktu pencampuran bahan adonan kulit, agar hasil warna sesuai dengan
yang diharapkan. Perlunya proporsi bahan yang tepat dan kemampuan dalam membentuk
adonan kulit dimsum agar membentuk tekstur kenya. ketika dikukus dan renyah ketika
digoreng. Dengan itu dapat memudahkan variasi bentuk dimsum yang akan dibuat se-
menarik mungkin untuk menarik perhatian konsumen. Pengembangan produk diharapkan
dapat menjadi bisnis yang menguntungkan dengan memperhatikan segi gizi, sensori dan
penampilan.

Anda mungkin juga menyukai