Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah bentuk satuan pendidikan


yang orintasinya memberi bekal siswa untuk memasuki lapangan kerja tingkat
menengah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang sesuai dengan
kejuruannya salah satunya SMK Negeri 5 Jember. Hal ini dicapai melalui
pengembangan kurikulum yang dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan,termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,dunia
usaha dan dunia kerja.
Salah satu program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap
peserta didik yaitu Praktik Kerja Lapangan (PKL). PKL adalah suatu kegiatan
pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilakukan di dunia industri dalam
upaya pendekatan atau untuk meningkatkan mutu peserta didik Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Dalam penerapan program Praktik Kerja Lapangan
(PKL) ada beberapa peserta didik yang bertempat di pabrik Air Mineral Dalam
Kemasan (AMDK).
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah
sebagai air minum. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh.
Kebutuhan sehari-hari terhadap air berbeda-beda untuk tiap tempat dan tingkatan
kehidupan. Semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat jumlah kebutuhan
akan air. Air minum merupakan kebutuhan manusia paling penting. Kebutuhan air
minum setiap orang bervariasi dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per hari, tergantung
pada berat badan dan aktivitasnya. Namun, agar tetap sehat, air minum harus
memenuhi persyaratan fisik, kimia, maupun mikrobiologi.
Air yang dapat diminum dapat diartikan sebagai air yang bebas dari
mikroba yang berbahaya dan ketidakmurniannya dari segi kimiawi, air tersebut
harus bersih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak keruh. Adanya
cemaran dari lingkungan yang beruba bahan buangan menyebabkan sulitnya di

3
peroleh air minum seperti yang sudah di standarkan. Oleh karena hal tersebut di
perlukan cara-cara untuk memperoleh air minum yang menyegarkan dan tidak
membahayakan kesehatan.
Sumber air dalam atau mata air merupakan pilihan terbaik guna dalam
pembuatan air minum dalam kemasan, karena berbagai jenis mineral terdapat
pada lapisan batuan dalam yang menghasilkan sumber air dan mineral-mineral
penting yang dihasilkan sangat dibutuhkan oleh tubuh sehingga dapat membantu
menjaga kesehatan konsumennya. Oleh karena itu, muncullah perusahaan air
minum dalam kemasan yang dipelopor oleh CV.LISA JAYA MANDIRI FOOD
yang terkenal dengan merek “AMPO”.
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah


sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pengolahan AMDK di CV LISA JAYA MANDIRI?
2. Bagaimana syarat-syarat dan kualitas air minum menurut para ahli?

1.3. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapang di AMDK AMPO yaitu:


1. Untuk mengetahui secara langsung proses pengolahan air yang dilakukan
instalasi pengolahan air minum.
2. Memenuhi syarat mengikuti uji kompentensi kejuruan
3. Melaksanakan studi perbandingan antar teori yang diperoleh disekolah
dengan penerapannya di lapangan.
4. Memperoleh pemahaman yang luas akan dunia kerja melalui belajar
dengan mempraktekannya.
5. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti Praktek Kerja
Lapang.
6. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan sekolah kepada
siswa sehubungan dengan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang.
7. Pemenuhan kompetensi sesuai dengan tuntunan kurikulum
8. Implementasi kompetensi ke dunia kerja
9. Penumbuhan etos kerja atau pengalaman kerja

3
1.4. Manfaat
1.4.1. bagi peserta didik
a. mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh
disekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja langsung dalam rangka menanamkan iklim kerja
positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos
kerja yang tinggi sesuai budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan atau arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan
tuntutan nilai nilai yang tumbuh dari budaya industri.
1.4.2. Bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan
antara sekolah dengan industri atau dunia kerja
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung
selama PKL
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas program sekolah melalui
sinkronisasi kurikulum,proses pembelajaran, teaching factory, dan
pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan
pengalaman di tempat pkl
d. Promosi calon lulusan
1.4.3. bagi dunia kerja
a. dunia kerja lebih dikenal oleh masyarakat,khususnya masyarakat
sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi produk
b. adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan DU/DI

3
c. dunia kerja dapat mengembangkan proses atau produk melalui
optimalisasi

3
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
2.1.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
CV.LISA JAYA MANDIRI (LJM) adalah sebuah perusahaan yang berdiri
tahun 2005 oleh Bapak Wasilli Fadilah dan ibu Lisa,di dusun Ampo Desa Dukuh
Mencek, Kecamatan Sukorambi Jember,pada awalnya CV.LISA JAYA
MANDIRI hanya memproduksi dan memasarkan kopi dan minyak goreng.Namun
dalam perkembangaan perusahaan ini juga memproduksi vetsin dan air mineral
berstandar SNI yang bermerek AMPO, selain juga memasarkan produk-produk
titipan berupa kerupuk, bawang goreng makroni dan lain-lain.Saat ini perusahaan
tengah fokus untuk mengembangkan dan memperluas produksi, dan pemasaran
air mineral AMPO di seluruh warga jember sekitarnya.Hal ini dilakukan atas
pertimbangan beberapa hal,yaitu:ikut membantu pemerintah dalam menyediakan
air bersih layak minum bagi warga Jember sebanyak-banyaknya, serta
meningkatkan laba perusahaan.
2.1.2. Status Kepemilikan
Status kepemilikan CV. LISA JAYA MANDIRI adalah perseorangan atau
CV.
2.1.3. Bentuk atau Jenis Perusahaan Dan Status Kepemilikan
Bentuk atau jenis perusahaan CV. LISA JAYA MANDIRI adalah
pengolahan makanan dan minuman yang bergerak dibidang produksi dan
pemasaran food and beverage.
2.1.4. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Menjadikan air mineral Ampo sebagai air layak minum yang
berkualitas, pelayanan baik, harga terjangkau dan diterima secara luas oleh
masyarakat jember dan sekitarnya.
b. Misi
 Memberikan kepuasan maksimal bagi para pelanggan dan konsumen
Ampo dengan memproduksi air mineral kemasan yang bersih dan
higenis dan segar.

3
 Mensertifikasi produk air mineral kemasan Ampo dengan standar mutu
SNI, BPOM, DEPSEK, dan ISO agar tercipta kepercayaan pada
konsumen.
 Mengupayakan pelayanan yang tepat waktu dengan terus menambah
jumlah armada dan petugas pengiriman sesuai peningkatan
permintaan.

2.2. Organisasi Perusahaan


1. Nama Perusahaan
Nama perusahaan CV.LISA JAYA MANDIRI FOOD
2. Lokasi Perusahaan

Penentuan lokasi pabrik sangat penting pada pendirian sebuah


perusahaan, karena itu memerlukan suatu perencanaan yang matang dan
telah di observasi sebelumnya. Penentuan lokasi pabrik akan
mempengaruhi kelangsungan hidup dari perusahaan itu sendiri karena
penentuan yang tepat dan strategis akan membantu pabrik memproduksi
air minum dan kemasan. Misalnya dalam hal jarak bahan baku dan jarak
pasar dari lokasi pabrik agar hasil produksi dapat lancer, efektif dan
efesien.
Lokasi perusahaan Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek Kecamatan
Sukorambi,Jember.
3. Struktur Perusahaan
Setiap perusahaan perlu mengorganisasi kerja dari setiap orang
agar menghasilkan etos kerja yang baik. Oleh karena itu, setiap karyawan
harus mengetahui posisinya dimana dan apa saja job description dari setiap
bidang kerja. Apabila semua itu tersusun dengan rapi maka hasil yang
didapatkan akan maksimal.Adapun srtruktur organisasi di CV.LISA JAYA
MANDIRI dapat dilihat pada Gambar 1.

3
DIREKTUR

WAKIL
DIREKTUR

MANAGEMENT
REPRESENTATIVE SEKRETARIAT

MANAGER ADM MANAGER


MANAGER MANAGER
UMUM PRODUKSI
PEMASARAN QC
& PERSONALIA

STAF QC
TO TO TO
WILAYAH WILAYAH WILAYAH
BARAT TIMUR UTARA MANDO MANDOR
R1 2

STAF STAF

Gambar 1. Struktur organisasi di CV.LISA JAYA MANDIRI

Berikut uraian tugas dari struktur di atas:


1. Direktur
Dalam hal ini bertindak sebagai pucuk pimpinan perusahaan
dalammenentukan arah dan tujuan perusahaan yang akan dicapai.
Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan
perlengkapan. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber
pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan. Menjalankan
tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan
hukum. Bertanggung jawaban atas semua aktivitas perusahaan, mengawasi

3
semua kegiatan perusahaan dan mengkoordinir pelaksanaan kebijakan
perusahaan baik secara intern maupun ekstern.
2. Wakil Direktur
Membantu direktur dalam menjalankan amanah tertinggi roda
organisasi dan peningkatan anggota dan kader ikhwan / akhwat.
Berkoordinasi dengan wakil Manajer untuk membantu tugas direktur
untuk mencapai tujuan perusahaan. Mengarahkan karyawan untuk
meningkatkan seluruh sumber daya yang ada secara optimal bagi
kepentingan perusahaan. Bertanggung jawab atas pengembangan sistem
dan mekanisme administrasi, operasional, keuangan dan manajemen
perkantoran secara umum. Bertanggung jawab terhadap penelitian dan
pengembangan yang berhubungan dengan kualitas keseluruhan kinerja
perusahaan.
3. Wakil Manajemen
Melaksanakan fungsi managerial, yaitu berupa kegiatan pokok
meliputi penyusunan rencana, penyusunan organisasi pengarahan
organisasi pengendalian penilaian, pelaporan, mendorong (memotivasi)
bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun, membina bawahan
agar dapat memikul tanggung jawabtugas masing-masing secara baik
menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas,
menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar.
4. Biro Hukum
Biro hukum dalam perusahaan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan peraturan perundang undangan, pelayanan pertimbangan dan
bantuan hukum, serta pembinaan organisasi dan tata laksana. Koordinasi
dan pelaksanaan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan.
Pemberian pertimbangan hukum, bantuan hukum, dan penyusunan
rumusan perjanjian. Pembinaan kelembagaan, dan penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja dan pelayanan publik. Pelaksanaan analisis jabatan
dan ketatalaksanaan, pelaksanaan urusan tata usaha biro.

3
5. Kepala Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab terhadap Manager Umum. Menetapkan tujuan
dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan strategi penjualan kepada
konsumen. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan
strategi penjualan terhadap konsumen atau pelanggan. Menganalisis
laporan yang dibuat oleh bawahannya. Mengoptimalkan kerja staf dan
administrasi di bawah wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau
pelanggan. Manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap hasil
penjualan dan penggunaan dana promosi. Membina bagian pemasaran dan
membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.
6. Administrasi dan Keuangan
Membuat laporan keuangan atau laporan kas, laporan
pergudangan, laporan daftar hutang dan lain-lain. Melayani tamu-tamu
intern perusahaan maupun ekstern dan melakukan tugas umum. Mengisi
data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja, menyimpan
data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji serta tunjangan
karyawan. Membuat laporan akuntansi dan menyelesaikan perpajakan
serta retribusi. Mengurus tagihan kepada direktur dan kepala bagian,
bertugas juga membuat laporan ke kantor pusat serta menyiapkan
dokumen untuk permintaan dana ke direktur utama.
7. Manajer Quality Control
Mengawasi prosedur pemeriksaan pra-produksi bahan baku dan
memberikan jumlah bahan baku yang sesuai. Memantau GMP / SSOP
yang diimplementasikan. Bertanggung jawab dalam memastikan bahwa
semua titik pemantauan QC tertutup dan melakukan semua prosedur
pemantauan pengendalian mutu dengan benar dan tepat waktu.
8. Manajer Produksi
Bertanggung jawab terhadap masalah barang dan jasa, mendesain
produk dan jasa. Bertanggung jawab terhadap kualitas dan bagaimana
mendefinisikan kualitas. Bertanggung jawab terhadap proses, kebutuhan,
kapasitas, dan peralatan atau teknologi yang diperlukan dalam proses

3
produksi. Bertanggung jawab terhadap lokasi penempatan fasilitas dan
berdasarkan kriteria yang diperlukan dalam proses produksi. Bertanggung
jawab terhadap persediaan setiap barang yang harus dimiliki dan kapan
seharusnya memesan kembali. Bertanggung jawab terhadap perawatan alat
atau mesin.
9. Target Operasi Wilayah
Bertugas mencatat, menerima menyimpan pemesanan. Analisa
terhadap segala bentuk keluhan pelanggan dan action yang tepat dengan
memberikan solusi yang baik. Bertanggung jawab terhadap semua barang
pemesanan. Memberikan laporan pemesanan secara rutin. Mengunjungi
konsumen / pelanggan secara rutin.
10. Quality Control
Membantu Manajer QC dalam menjalankan tugasnya. Membuat
dan memberikan laporan Quality Control kepada Manajer QC. Memonitor
semua laporan Quality Control setiap dua jam. Membuat perencanaan
corective dan preventive action. Menangani dan mengawasi mutu produk.
11. Mandor
Membantu Manajer Produksi dalam menjalankan tugasnya.
Bertanggung jawab atas kebutuhan karyawan pada saat waktu kerja.
Memutuskan tindakan pada saat jalannya produksi. Memimpin dan
melakukan kegiatan produksi.
12. Staff Quality Control
bertugas input dan membuat laporan pada semua yang ada pada
bag,quality control, termasuk jumlah produksi, jumlah produk cacat, dan
hasil inspeksi.
13. Supervisor Quality Control
Bertanggung jawab melakukan pengawasan baik pada QC
produksi maupun QC laboratorium Karyawan Quality Control
(Produksi/laboratorium), Tugasnya adalah melakukan uji dan inspeksi
pada produk.

3
Keberhasilan proses produksi dan mutu produk juga bergantung
pada kedisiplinan dari pegawai atau operator. Untuk mencapai tujuan
tersebut, CV.LISA JAYA MANDIRI menerapkan peraturan yang wajib
dilaksanakan oleh setiap pegawai dan operator. Peraturan tersebut yaitu:
1. Karyawan dilarang merokok di lokasi perusahaan
2. Karyawan dilarang memakai aksesoris yang berlebihan
3. Karyawan diwajibkan memakai topi, masker dan sepatu saat
akan memasuki area produksi
4. Karyawan diwajibkan mencuci tangan saat akan memasuki area
produksi

C.Proses produksi dan produk


1. Proses produksi
Dalam proses produksi di CV.LISA JAYA MANDIRI dilakukan
dalam beberapa tahapan yaitu:
1. Tandon bahan baku
2. Filter
 Tabung softener/resin
 Pasir silika
 Karbon aktif
 Batu bara
3. Catridge 0,5 micron
4. Tandon jadi
5. Ultraviolet
6. Pengemasan produk
7. Penyimpanan
8. Pemasaran

3
B.Produk
Produk yang dihasilakan oleh CV.LISA JAYA MANDIRI sebagai
berikut:
No Nama produk Harga
1. Air Minum Dalam Kemasan(AMDK)
a. cup AMPO 220 ml Rp.12.500,00
b. cup classio 220 ml Rp.10.750,00
c. cup tematic 120 ml Rp.12.500,00
d. botol AMPO 1500 ml Rp.30.000,00
e. botol Ampo 600 ml Rp. 30.000,00
f. botol AMPO 330 ml Rp.29.000,00
g. botol Drs. Soebandi 1500 ml Rp.25.000,00
h. botol Drs. Soebandi 600 ml Rp.25.000,00
i. botol dira 600 ml Rp.25.000,00
j. botol MAN 2 Jember Rp.25.000,00
k. botol fatimah 600 ml Rp.29.000,00
l. botol Jember Klinik 330 ml Rp.26.500,00
m. botol khusus 330 ml Rp.36.000,00
n. botol khusus 600 ml Rp.40.800,00
o. botol khusus 1500 ml Rp.33.600,00
p. botol 8+ 1500 ml Rp.15.500,00
q. botol 8+ 600 ml Rp.15.500,00
r. galon AMPO 19 liter Rp.11.000,00
2. Reguler
a. bubuk buriyah 250 ml Rp.12.250,00/pcs
b. bubuk buriyah 500 gram Rp.23.500,00/ps
c. kopi oven buriyah Rp.22.500,00/pcs
d. kopi oven argopuro Rp.23.500,00/pcs
e. kopi pas mantap Rp. 18.000,00/pcs
f. bubuk guci 1 kg Rp. 87.500,00/karton
g. bubuk cangkir 1 kg Rp.102.500,00/karton
h. micin ekonomi Rp.15.500,00/pcs

3
i. micin eceran 1000 Rp.17.700,00/pcs
j. micin eceran 2000 Rp.17.700,00/pcs
k. micin eceran 5000 Rp.17.700,00/pcs
l. micin sedap 1 kg Rp.19.500,00/pcs
m. micin los Rp.487.500,00/pcs
n. micin plus Rp.24.500,00/pcs

BAB III

3
URAIAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Uraian Kegiatan
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merupakan salah satu alternatif
bagi masyarakat dalam pemenuhan air minum sehari hari. Keberadaan air minum
dalam kemasan terus meningkat sejalan dengan dinamika keperluan masyarakat
terhadap air minum yang bermutu dan aman dikonsumsi. Meski lebih murah,
tidak semua perusahaan air minum dalam kemasan terjamin keamanan produknya
sebagai air minum, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) harus memenuhi
persyaratan kualitas yang telah ditetapkan. Namun kualitas air minum dalam
kemasan masih diragukan karena diduga dapat terkontaminasi oleh berbagai
cemaran yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika penanganan dan
pengolahannya kurang baik. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) sebagai berikut:
1. Persyaratan Fisika
Secara fisik kualitas air dapat diketahui dengan menggunakan indera
penglihatan,perasa,penciuman untuk mengetahui rasa, kekeruhan dan bau.
Standart uji fisika antara lain:
a. Kekeruhan
Kualitas air yang baik adalah jernih dan tidak keruh. Batas
minimak kekeruhan air layak minum menurut Permenkes adlah 5
Naphelometric Turbidity Units (NTU). Kekeruhan air disebabkan oleh
partikel partikel yang tersuspensi dalam air. Untuk melihat tingkat
kekeruhan air kita harus menggunakan Turbidity Meter. Dasar dari analisa
turbidity meter adalah pengukuran intensitas cahaya yang ditransmisikan
sebagai fungsi dan konsentrasi keseterdispersa, bilamana cahaya
dilewatkan melalui suspensi maka sebagian dari energi radiasi yang akan
jatuh dihembuskan dengan penyerapan pemantulan dan cahaya akan di
transmisikan.
 Prosedur kerja Turbidity meter
a. Masukkan standart kalibrasi (0 FTU)
b. Nyalakan alat, tekan tombol On atau off
c. Tungu sampai alat membaca arau akan tampil angka

3
d. Tekan “CAL” tunggu sampai alat membaca akan tampil angka 0
FTU
e. Angka standart kalibrasi yang pertama masukkan standart kalibrasi
yang kedua (10 FTU) tekan “READ” tunggu sampai alat membaca
pada angka 10 FTU
f. Alat siap digunakan
g. Tuangkan sampel ke dalam pufet sampai tanda batas lalu tutup
h. Masukkan ke dalam alat dan tutup ,tekan tombol on/off, tekan tombol
read
i. Tunggu sampai alat membaca atau menunjukkan angka
j. Baca dan catat nilainya, alat di offkan.

b. Tidak berbau dan tidak berasa


Air yang mempunyai bau dan rasa mengindikasikan terjadi proses
dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme dalam air, disebabkan
oleh senyawa fenol yang terdapat dalam air yang menyebabkan air tidak
layak konsumsi.
c. Suhu normal
Air yang baik mempunyai temperatur normal sekitar 3°C dari suhu
kamar (27°C). Suhu air yang melebihi batas normal menunjukkan indikasi
terdapat bahan kimia yang terlarut dalam jumlah cukup besar atau terjadi
proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme.
d. Jumlah padatan terlarut
Air yang baik dan layak diminum tidak mengandung padatan
terapung dalam jumlah yang melebihi batas maksimal yang dierbolehkan
yaitu 1000 mg/liter.
e. Warna
Warna pada air dapat disebabkan oleh macam macam bahan kimia
atau organik. Permenkes menyatakan maksimal warna air yang layak
untuk di minum adalah 15 skala NTU.
f. TDS ( Total Dissolved Solid)
Total Dissolved Solid atau jumlah zat padatan terlarut merupakan
indikator dari jumlah partikel atau zat, baik berupa senyawa organik

3
maupun non-organik. Satun yang digunakan biasanya ppm (Part Per
Million) atau yang sama dengan Mg/Liter untuk pengukuran konsentrasi
massa kimiawi yang menunjukan berapa banyak gram dari suatu zat yang
ada dalam satu liter dalam cairan.
2. Persyaratan kimia
Pengujian secara kimia bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya kandungan kimia dalam sampel air. Standart uji kimia sebagai
berikut:

a. Derajat keasaman
Kualitas air yang baik atau netral berada di rentan pH 7. Air
dengan pH dibawah 7 dikatakan asam dan diatas 7 dikatakan basa. Alat
untuk mengukur derajat keasaman (pH) larutan standart air yang layak
dikonsumsi pH-nya 6,5 sampai 8. pH diatas 8 adalah pH biasa sedangkan
pH dibawah 5 adalah pH asam. pH netral adalah 6,5-7,5. Teknologi
kemasan air minum lainnya belum mampu mengangkat pH karena rata
rata dibawah 5.
b. Tingkat kesadahan
Kandungan mineral mineral tertentu di dalam air umumnya Ion
kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air
sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang
tinggi,sedangkan air lunak adalah kadar mineral yang rendah. Selain ion
kalsium dan magnesium penyebab kesadahan air juga bisa merupakan ion
logam lain maupun garam garam bikarbonat sulfat. Metode yang paling
sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam
air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak begitupun
sebaliknya. Kesadahan air total dinyatakan dalam satum ppm berat
pervolume (W/V). Derajat kesadahan (CaCO3) maksimum air yang layak
minum adalah 500 mg/liter.
3. Persyaratan mikrobiologi
Air yang kita gunakan untuk keperluan sehari-hari mengandung
berbagai jenis mikroba (patogen dan nonpatogen) di dalamnya. Seiring
dengan berkembangnya industri, penduduk dan luasnya areal pemukiman,

3
ketersediaan akan air bersih yang layak diminum semakin langka. Salah
satu hal yang perlu diperhatikan dalam menilai kelayakan / kualitas air
unuk menjadi air minum adalah jenis bakteri yang terkandung di
dalamnya.

Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai


indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air,
makanan, susu,dll. Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai
bakteri berbentuk batang, gram negative, tidak membentuk spora, aerobik
dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan
menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35C. Adanya
bakteri koliform di dalam minuman menunjukkan kemungkinan adanya
mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksikgenik yang
berbahaya bagi kesehatan.
Keberadaan kuman-kuman patogen dalam sampel air umumnya
dalam jumlah kecil dan karena sukarnya teknik pengisolasian, maka
pemeriksaan bakteriologik air minum untuk mengetahui keberadaan
kuman pathogen menjadi tidak praktis. Selain itu, analisis air tidak
memungkinkan dapat menentukan semua jenis kuman patogen. Oleh
karena itu, dilakukan suatu pendekatan dengan melakukan pemeriksaan
bakteriologis terhadap keberadaan kuman komensal usus manusia, yaitu
bakteri koli (koli fekal dan nonfekal) utamanya bakteri Escherichia coli
sebagai indikator terjadinya pencemaran fekal. Digunakannya Escherichia
coli sebagai indikator kualitas air disebabkan Escherichia coli hidup di
usus manusia dan hewan dan keluar melalui tinja sehingga keberadaanya
di air memperingatkan tentang kemungkinan adanya patogen lain yang
berasal dari usus atau system pencernaan hewan dan manusia. Selain itu
Escherichia coli juga dapat memfermentasikan laktosa dengan membentuk
gas pada suhu kamar, sehingga untuk uji bekteriologik air merupakan
indikator yang terpercaya.
Pemerikasaan bakteriologik air terdiri dari :
 Pemeriksaan kuantitatif, yaitu untuk menentukan atau mendeteksi bakteri
koli dalam air, terdiri dari tiga tahap yaitu :

3
1. Uji pendugaan (presumptive test)
Uji ini dilakukan untuk menduga keberadaan bakteri koli dalam
suatu sampel air. Uji dilakukan dalam medium fermentasi kaldu laktosa
(laktosa broth) yang berisi tabung Durham. Uji dinyatakan positif bila
terbentuk gas pada tabung Durham, karena bakteri koli mampu
memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan gas yang merupakan
khasnya. Uji pendugaan dapat menunjukkan kuantitas mikroorganisme
koli yang merupakan jumlah perkiraan trdekat (MPN : Most Probable
Number). MPN didapatkan dengan menghitung jumlah tabung positif dari
tiap seri setelah 24 jam inkubasi pada suhu 37°C. Jumlah tabung tersebut
dicocokkan dengan tabel MPN yang sesuai dengan jumlah seri tabung
yang digunakan (missal MPN 3-3-3 atau MPN 5-5-5) untuk mengetahui
nilai MPN.
2. Uji penegasan atau penentu (confirmed test)
Konfirmasi dari uji pendugaan perlu dilakukan, karena nilai positif
(gas) dari uji pertama dapat juga merupakan reaksi dari bakteri non koli
yang bukan indicator pencemar fekal. Uji penentu memrlukan medium
selektif atau diferensisal, misalnya BGLB (Brilliant Green Lactose Broth)
dengan dilengkapi tabung Durham, EMB (Eosin Metylen Blue) atau endo
agar. umumnya digunakan BGLB dengan tabung Durham karena
diketahui ox-bile dan brilliant green dalam BGLB mampu menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif yang termasuk memfermentasikan
laktosa seperti Clostridia. Syarat uji bernilai positif sama dengan uji
pendugaan. Bila pada tahap ini di dalam kultur uji masih terbentuk gas,
maka sampel air dinyatakan tidak layak minum.
3. Uji pelengkap (completed test)
Uji ini merupakan analisis akhir dari sampel air untuk mendeteksi
keberadaan bakteri koli fekal. Metode yang digunakan adalah pengecatan
Gram terhadap bakteri yang muncul atau tumbuh pada media EMB agar
pada uji penentu. Bila karakter koloni berwarna hijau metalik dan hasil
pengamatan dengan mikroskop menunjukkan bakteri berbentuk batang
tersebut adalah E. coli dan uji pelengkap bernilai positif.

3
 Pemeriksaan kualitatif, yaitu untuk menentukan total mikroba yang
terdapat dalam sampel air yang umumnya menggunakan media kaldu agar.

Adapun untuk melindungi dan mencegah masyarakat terhadap bahaya


penyakit yang bersumber dari air, maka WHO dan menteri kesehatan RI
menetapkan baku mutu air minum sebagai berikut :
 Baku mutu WHO Menkes RI
 MPN coliform 0/100 ml air 0/100 ml air
 MPN E. coli 0/100 ml air 0/100 ml air
 TPC 100 kuman/ ml air 200 kuman/ml air
Prosedur kerja pengujian mikrobiologi:
 Alat dan bahan:
Alat :
1. Beaker glass
2. Botol steril
3. Batang pengaduk
4. Gelas ukur
5. Kaki 3
6. Bunsen
7. Tabung reaksi
8. Tabung durham
9. Pipet 1ml, 5ml, 10ml
10. Oven/autoklaf
11. Inkubator
12. Timbangan
13. Corong
14. Erlenmeyer

Bahan:
1. Alkohol
2. Kertas kayu
3. Benang
4. Kapas

3
5. Kertas steril
6. Aquades
7. Spirtus
8. Tisu
9. LB (Lactose Broth)

Prosedur kerja:
 Cara pembuatan media LB I,LB II, LB III
1. Menimbang medium Lactose Broth sebanyak 26 gram,masukkan ke
dalam Erlenmeyer
2. Menuangkan 1 liter aquades steril ke dalam gelas ukur 1000 ml,aduk.
3. Mengukur pH kurang lebih 7,0
4. Memasukkan lactose broth ke dalam tabung reaksi sebanyak 7 cc/ 10 ml
5. Memasukkan tabung durham lalu dikocok sampai tidak ada gelembung
udara dalam tabung durham
6. Memberi penutup tabung dengan kapas
7. Sterilkan media di autoklaf dengan suhu 121̊C selama 20 menit

 Cara pemeriksaan bakteorologis dengan metode 3-3-3


1. Siapkan 9 tabung reaksi yang berisi 3 tabung media LB 1 dan 6 tabung
media LB II
2. Siapkan botol steril yang berisi contoh uji
3. Nyalakan api Bunsen
4. Buka tali penutup botol contoh air
5. Panaskan mulut botol secukupnya
6. Ambil pipet 10 ml yang sudah steril, panaskan ujung pipet lalu tunggu
hingga hangat
7. Pada 3 seri tabung pertama yang berisi media LBI diisi contoh air
sebanyak 10 ml menggunakan pipet, 3 seri tabung kedua diisi 1 ml
contoh air, 3 seri tabung terakhir diisi 0,1 ml contoh air, lalu kocok
semua tabung
8. Inkubasi semua pada incubator dengan suhu 37̊C selama 1-2 x24 jam
9. Amati apakah ada gelembung gas dan asam pada tabung durham.

3
Untuk memenuhi persayaratan diatas Air bahan baku (air murni)
harus melewati beberapa tahapan pengolahan air yaitu:

1. Pengolahan air
Proses produksi Air Minum Dalam Kemasan di CV.LISA JAYA
MANDIRI dilakukan dalam beberapa tahapan. Berikut ini merupakan diagram
alir proses pengolahan AMDK yang dapat dilihat pada gambar 1.

sumber air tandon bahan baku softener/resin

batu bara karbon aktif pasir silica

catridge RO (Reverse Osmosis) mixer ozon

penyimpanan pengemasan tandon jadi

pemasaran

Gambar 2: diagram alir proses pengolahan AMDK

3
Alur proses produksi AMDK dimulai dari water treatment. Prinsip dari
pengolahan air ini adalah dengan filtrasi dan desinfeksi. Water Treatment ini
meliputi:
1. Air sumber

Gambar 3. Sumber air


Sumber air yang diambil perusahaan berasal dari mata air pegunungan

Argopuro yang kaya dengan berbagai mineral alamiah seperti silica (SiO2)

dan Flourida (F). Pemantauan selama bertahun-tahun membuktikan bahwa

komposisi dan kandungan mineral sumber air AMPO relative stabil dan

konsisten. Proses pengayaan mineral ini juga membuah pH air menjadi netral

(7-8).

Sumber mata air yang digunakan dalam proses produksi AMDK

“AMPO” telah memenuhi syarat yang telah ditentukan seperti berikut :

a. Sumber mata air yang berasal dari lapisan akuifer dalam (lapisan air tanah

dalam yang keluar secara alami)

b. Debit air harus konstan/stabil sepanjang tahun dan sesuai dengan peraturan

pemerintah mengenai jumlah debit yang diizinkan .

c. Memenuhi syarat kimia (tidak mengandung logam – logam ataupun zat

yang dapat membahayakan kesehatan ), syarat fisika (tidak berwarna,

3
berbau dan berasa ) dan mikrobiologi (tidak mengandung mikroba

pathogen ) sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI nomor :

907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat- syarat dan pengawasan

kualitas air minum.

2. Air baku

Gambar 4. Tandon baku


Bahan baku merupakan bahan yang secara langsung digunakan pada

proses produksi. Bahan baku dalam pembuatan air minum dalam kemasan

(AMDK) adalah air yang berasal dari sumber mata air. Air baku di CV.LISA

JAYA MANDIRI berasal dari air tanah dengan pengeboran kurang lebih 200

meter yang dialirkan melalui pipa-pipa yang akan ditampung pada tandon

bahan baku. Fungsi dari tandon bahan baku sendiri untuk penirisan air dari

kotoran dengan kapasitas sekitar 5.000 liter.

3. Softener/resin

3
Gambar 5.tabung softener/resin
softener atau resin adalah tabung yang berisikanresin sebagai
medianya berfungsi untuk menghilangkan zat yang berisi anion dan kation
seperti kalsium dan magnesium yang bertujuan mencegah kerak (scalling)
pada pipa pipa boiler yang akan menganggu produksi. Fungsi resin untuk
menghilangkan kandungan kapur (CO2CO3) Mg dan Ca,juga untuk
menghilangkan kandungan kesadahan air. Proses pelunakan air (water
softening) adalah suatu proses yang dapat menyaring atau memfilter tingkat
kesadahan pada air. Metode yang dimanfaatkan biasanya mengandalkan cara
penyerapan ion Ng2+ dan Ca+ yang terkandung dalam air. Adapun cara
pengoperasian unit dari water softening yaitu:
a. Proses filtrasi
Dimana dalam proses tersebut air terfiltrasi lalu menyaringdari
bagian atas ke bagian bawah lewat pertukaran ion-ion dalam proses
tersebut ,unit pada softener filter bisa mengikat kadar kapur pada
kandungan air.
b. Proses backwashing
Dalam proses ini terjadi pengujian sebuah media filter dimana
sudah tersumbat oleh kotoran di dalam media filter dengan mengurangi
aliran air yang telah dihasilkan. Biasanya proses ini dilakukan sekitar 3-6
hari. Proses ini dilakukan hingga air output pada buangan tampak bersih
dan lancar.

3
c. Proses regenerasi
Yaitu proses pengaktifan dari media resin kation dan media garam
NaCl murni yang dialirkan, caranya siapkan garam dapur sekitar 20%
kemudian larutan dalam air menggunakan tabung khusus lalu proses
regenerasi dapat dilakukan.
d. Proses fast rinse
Merupakan proses akhir dari backwashing atau regenerasi. Untuk
melakukan ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit hingga
air buangan pun lancar dan biasanya merupakan proses pembilasan kadar
sisa garam dan air terbuang sempurna.
4. Pasir silica
Pasir silica adalah bahan galian yang terdiri atas Kristal Kristal dan
mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.
Pasir silica atau biasa di kenal sebagai pasir kuarsa memiliki banyak
manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Pasir silica bisa dimanfaatkan sebagai
penyaringan air,sebagai penyaringan tanah,lumpur,dan juga partikel
partikel baik kecil maupun besar yang terdapat pada air yang disaring dan
biasanya pada penyaringan tahap awal.sebagai penyaringan akhir
kebanyakan orang menggunakan pasir silica sebagai bahan dasar atau baku
keramik,kaca,gelas,dan lain-lain.pasir silica terbentuk secara alami dari
suatu mineral yng pada umumnya berasal dari kerak kontinen
bumi.struktur yang terdapat pada mineral ini berupa Kristal heksagonal
yang secara alami terbentuk dari campuran beberapa zat silicon dioksida
dan SI2O sehingga membentuk silica trigonal terkristalisasi.
5. Karbon aktif

Karbon aktif merupakan padatan berpori yang mengandung 85-95%


karbon.bahan-bahan yang mengandung unsur karbon dapat menghasilkan
unsur karbon aktif dengan memanaskanya pada suhu tinggi.pori-pori tersebut
dapat dimanfaatkan sebgai nagen penyerap.karbon aktif dapat digunakan
untuk membersihkan air yang terkena kontaminan seperti zat mineral
,senyawa organik,dan garam. Dikarenakan karbon aktif mempunyai pori-pori
yang sangat besar ,sehingga karbon aktif dapat menyerap apapun yang

3
melewatinya .beberapa manfaat yang diberikan oleh karbon aktif untuk
penjernihan air yaitu:
a.menyerap bau
air sumur biasanya akan di antisipasi dengan karbon aktif atau
arang aktif .bahan ini digunakan dalam sejumlah produk menyaring air.
b.menjernihkan air
air yang keruh juga bisa di tanggulangi dengan menggunkan
karbon aktif yakni dengan memanfaatkan pori-pori untuk menyerap
sadimentasi atau endapan yang terkandung di dalam air.
c.mengambil klorin
klorin dalam air bisa diserap dalam karbon aktif.maka dari itu,cara
ini aman untuk mengambil air minum yang layak konsumsi.
d.menciptakan rasa segar pada air
air yang terasa hambar dan tidak enak bisa diatasi dengan karbon
aktif.dalam hal ini,karbon aktif dapat memberikan rasa segar untuk air.
e. bahan yang tidak bisa diserap
meski banyak kontaminan yang bisa diserap,ternyata karbon aktif
juga bisa meloloskan beberapa kandungan air diantaranya
mineral,garam,dan senyawa anorganik.
6. Batu bara
Sama dengan karbon aktif,batu bara juga berfungsi untuk
menjernihkan air serta menghilangkan bau,rasa,dan air. Batu bara adalah salah
satu hasil bumi yang tidak mengandung logam yang sifatnya hamper sama
dengan kayu arang tetapi batu bara dapat menghasilkan panas yang sangat
besar. Batu bara juga dapat disebutkan sebagai fosil atau tumbuhan yang terjdi
perubahan kimia dari adanya tekanan serta suhu yang tinggi dengan waku
yang lama.

3
Gambar 6. tabung pasir silica, karbon aktif, batu bara.
7. Catridge

Gambar 7. Tabung catridge


Penyaring partikel dalam air.di AMDK ampo terdapat 3 tabung
catridge dengan ukuran:
a.catridge 1 berukuran 0,5
b.catridge 2 berukuran 0,5
c.catridge 3 berukuran 0,1
Catridge berfungsi untuk menyaring atau memfilter air dari kandungan
lumpur,pasir,tanah,dan partikel kotoran zat padat terlarut air sehingga
menjadikan air jernih,bersih bebas dari pencemaran zat padat terlarut dalam
air.
8. Membran filter/ RO

3
Gambar 8. Membran filter/ RO
Penyaring air yang betujuan menhilangkan mineral ataupun ion dalam
air.karna ukuran membran RO sangat kecil yaitu 0,001 membran RO juga
dapat menyaring bakteri,racun,zat kimia berbahaya.membranRO atau bisa
disebut reserve osmosis adalah membran yang terbuat dari selaput
semipermeable yang dapat di isi ulang yang berfungsi untuk menyaring atau
memfilter air. Membrane ini dapat menurunkan tds (total desolved solids)
karena mempunyai ukuran pemfilteran yang sangat halus.dengan ukuran yang
sangat halus ini maka virus,kandungan logam,bakteri akan tersaring dimana
ukuran RO jauh lebih kecil dari ukuran virus,bakteri,dan kandungan
logam.biasa setelah pemakaian 1 tahun harus di ganti atau bisa lebih lama
tergantung tingkat pemakaian dan kondisi air baku yang akan disaring.
9. Mixer Ozon

Gambar 9. Tabung ozon

3
Proses ozonisasi bertujuan untuk mengurangi atau membunuh
bakteri.Virus amoba serta pathogen, gas ozon yang masuk yakni 0,6 ppm
setelah produk disimpan semalam residu ozon berubah menjadi 0,1-0,4
ppm.ozonisasi merupakan akhur dari pengolahan air minum setelai
berbagai zat dalam air seperti logam dan zat lainya di hilangkan sehingga
tidak ada reaksi kimia antara ozon dengan zat yang lain dengan peranan
ozon sebagai desinfektan pembasmi mikroorganisme yang masih berda
dalam air. Ozon merupakan gas yang hampir tak berwarna dengan bau
khas sehingga dapat terdeteksi oleh indra penciuman sampai dengan
kosentasi 0,1 ppm . kosentrasi maksimum ozon pada ruangan terbuka
adalah 0,10 ppm.
10. Tandon bahan jadi
merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengumpulkan
air.mengumpulkan air merupakan lebih megarah sebagai bentuk dari
penampungan air yang tentunya memiliki manfaat alam khusus suatu
pabrik.dengandigunakanya tandon jadi persediaan air akan selalu aman
terkendali. Kapasitas tandon ini sekitar 7.400 liter. Tandon terbuat dari
aluminium yang tidak mudah berkarat untuk menjaga kualitas air.
11. Pengemasan
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk
menyiapkan barang menjadi siap untuk didistribusikan,disimpan dijual,
dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah
atau mengurangi kerusakan,melindungi produk yang ada
didalamnya,melindungi dari bahaya,pencemaran serta gangguan fisik. Di
samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan hasil pengolahan
atau produk industri agar mempunyai bentuk- bentuk yang memudahkan
dalam penyimpanan,pengangkutan dan distribusi.
Produk air minum dalam kemasan “AMPO” mempunyai dua
jenis kemasan ditinjau dari segi pemakaian yaitu :
b. Kemasan Sekali Pakai
Penggunaan ulang jenis kemasan ini untuk AMDK sangat
berbahaya bagi kesehatan konsumen karena segala macam kuman

3
penyakit yang telah mencemari botol dan cup bekas akan
mengkontaminasi pula air yang akan diisikan ke dalam kemasan bekas
tersebut. Kemasan ini berukuran kecil, paling besar 1500 ml. Pemakaian
ulang jenis kemasan tersebut dilarang oleh Pemerintah melalui:
Kep.Men./167/MPP/Kep.5/1997.
c. Kemasan Ulang (5 Gallon)
Kemasan ini terbuat dari plastik PC. Jenis bahan kemasan ini
tahan terhadap pemanasan sehingga galon dapat di sanitasi dengan
baik dan dapat dipakai ulang kembali untuk AMDK.
Pada industri Air Minum Dalam Kemasan di CV.LISA JAYA
MANDIRI yang mempunyai merk “AMPO” pengemasan dibedakan
menjadi 3 sebagai berikut:
1.1. filling cup
Filling cup adalah suatu proses pengemasan air kedalam cup
dengan menggunakan mesin .proses pengisian air dalam kemasan ada
beberapa tahapan antara lain:

Gambar 10. Ruang primer filling cup

a. Tandon jadi
merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengumpulkan
air.mengumpulkan air merupakan lebih megarah sebagai bentuk dari
penampungan air yang tentunya memiliki manfaat alam khusus suatu
pabrik.dengandigunakanya tandon jadi persediaan air akan selalu aman
terkendali.
b. tandon air cup

3
Merupakan suatu tempat pengumpulan air yang sudah masuk proses
pemfilteran ,air yang sudah disterilkan dan aman untuk di konsumsi.
c. bucket

Bucket pada mesn cup sealer filling berfungsi sebgai tataan cup atau
gelas dimana nantinya bucket akan berfungsi sebagai tumpuan saat hitter
memanaskan lid agar melekat pda cup.jenis bucket alumunium berdasarkan
per unitnya,salhsatunya mampu menampung 8 unit cup gelas per unit atau per
bloknya.ada pula yang 12 dan 18 cup per bloknya,hal ini tergantung kapasitas
dari mesin filling cup.di AMDK ampo menggunakan bucket 8 unit per
bloknya.
d. hiter pemanas
Berfungsi untuk memanaskan kembali lid,agar lid benar benar
menempel pada mulut cup.
e. Cutter
Berfungsi untuk memotong dan merapikan lid cup(plastik penutup
gelas) yang telah menempel ke gelas plastik ,menggunakan cutter yang
umum.
f. convenyor

Merupakan alat yang memindahkan produk ,dimana produk


diletak kan dan di gerakan pada awal sampai akhir meja
conveyour.conveyour dapat di gunakan mengangkut berbagai barang dari
yang besar sampai kecil baik itu makan minuman dan lain lain.
g. Packing
Packing berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan ,agar
lebih mudah di muat dan di pasarkan .packing dilakukan menggunakan
karton ,setiap cup terdiri dari 2 sap setiap sap terdiri dari 24 cup. Karton
yang sudah terisi cup kemudian di lakban,lalu siap di distribusikan kepada
konsumen.
1.2. Filling botol
Proses pengisian air dalam kemasan botol ada beberapa tahapan
antara lain :

3
a. Tandon jadi
Tandon Jadi, merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan air. Mengumpulkan air yaitu sebagai bentuk
penampungan air yang tentunya memiliki manfaat alam khusus suatu
pabrik. Dengan digunakan tendon jadi persediaan air akan aman.
b. Pencucian
Air yang digunakan pada proses pencucian botol adalah air lunak
yaitu air yang tidak mengandung garam-garam Mg dan Ca. Tujuannya
untuk memaksimalkan kerja detergent dan menghindari terbentuknya
kerak pada mesin pencucian. Untuk bilasan terakhir digunakan air produk
yang mengandung ozon dengan tujuan sanitasi. Sebelum botol
dimasukan ke dalam mesin pencucian, terlebih dahulu dilakukan
pengamatan visual.Untuk tahap berikutnya botol tersebut dibawa ke mesin
pencuci (washer).

c. Mesin Filling
Mesin Filling Botol atau Mesin Pengisi Botol, adalah suatu alat
yang berfungsi untuk mensterilkan botol yang akan diisi. Penyeterilan
botol menggunakan teknologi ultraviolet yang terkenal kehebatannya
dalam mendeteksi zat-zat berbahaya, sekaligus mensterilkan botol
tersebut.
d. Mesin penutup botol (Capping)
Mesin Penutup Botol (capping), merupakan suatu alat yang
digunakan untuk memudahkan dalam proses penutupan botol, dan
digunakan untuk memasang tutup botol dengan tujuan penyegelan agar
produk tidak terpapar udara maupun kontaminasi diruangan, penggunasn
penutup botol yang tersegel dengan rapat dan kuat akan
mempertahankan kualitas produk hingga sampai ketangan konsumen.
Mesin penutup berguna sekali untuk melakukan penutupan botol dengan
akurat dan dengan cara yang benar, dimana dengan menggunakan mesin
penutup botol ini pasti penutupan botol sangat erat. Kelebihannya akan

3
mempermudah pekerjaan dan pekerjaan lebih efisien lebih cepat dan
lebih tepat.
e. Pendorong, berfungsi untuk menjatuhkan botol ke conveyor.
f. Mesin Conveyor
Mesin Conveyor,adalah alat yang dapat memindahkan produk,
dimana produk diletakkan dan digerakkan pada awal sampai akhir meja
conveyor. Conveyor daapat digunakan mengangkut berbagai barang dari
yang besar sampai kecil baik itu makanan minuman dan lail-lain. Mesin
conveyor digunakan pada industri, yang penggunaannya sudah banyak di
implementasikan dalam berbagai fungsi yang luas, hampir seluruh bidang
industri berskala menengah keatas yang memanfaatkan penggunaan
conveyor ini.
g. Pelabelan
Pelabelan, adalah suatu bagian dari produk yang berupa
keterangan baik gambar maupun kata-kata yang berfungsi sebagai
sumber informasi produk dan penjual. Label berfungsi untuk
mengidentifikasi produk atau merek, menentukan kelas produk,
mempromosikan produk melalui aneka gambar yang menarik. Pemberian
label bertujuan untuk memberi informasi tentang isi produk yang diberi
label tanpa harus membuka kemasan, sebagai sarana komunikasi
produsen kepada konsumen tentang produk tersebut, terutama hal hal
yang kasat mata atau tidak diketahui secara fisik, memberi petunjuk yang
tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang optimum.
Botol-botol yang telah ditutup akan melewati tempat
pemeriksaan secara visual. Apabila ada produk yang tidak memenuhi
standar maka produk tersebut akan direject. Selanjutnya botol
dilewatkan pada ink jet untuk pemberian kode produksi dan dilewatkan
pada shrink tunnel untuk melekatkan seal.
h. Expired botol
Expired botol, berfungsi untuk memberitahu masyarakat yang
meminum AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) untuk tidak mengkonsumsi

3
air tersebut sebelum melewati batas masa tenggang produk tersebut. Air
memang tidak akan basi meski disimpan dalam waktu yang lama, air
putih yang kita minum sehari hari tidak akan mengalami proses
perubahan secara kimiawi selama penyimpanan air tersebut benar.
i. Packing atau pengepakan
Packing, berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan-
kerusakan agar lebih mudah dimuat dan dipasarkan. Fungsi packaging
terhadap produk pangan untuk melindungi barang selama proses
pengiriman dari produsen hingga ke pelanggan, memelihara produk dari
sinar ultraviolet, panas, kelembaban, udara, kontaminasi. Sebagai
identitas barang, dalam hal ini packaging dapat dipakai untuk alat
komunikasi terhadap pelanggan melalui label yang ada pada kemasan.
Proses pengepakan ada dilakukan otomatis dan secara manual
oleh karyawan. Dari setiap jenis produk di pak sesuai jenis kemasannya.
Untuk produk 330 ml dan produk 600 ml disusun secara otomatis dan
dengan menggunakan box kardus dengan isi 24 botol per kardus, dan
botol 1500 ml berisi 12 botol per kardus di isolasi plastik dan di pak
secara manual.
1.3. Filling galon
Proses pengisian air dalam kemasan galon ada beberapa taahapan yaitu :

1. Penyortiran Galon
adalah memisahkan gallon yang berkualitas baik dengan gallon
yang berkualitas kurang baik, tujuannya untuk memberikan harga yang
berbeda pada yang kualitasnya baik dengan kualitas yang berbeda, gallon
reject contohnya pecah, lumut ringan, lumut sedang, lumut berat, berbau
tajam.
2. Pencucian
berfungsi untuk proses pembersihan suatu benda dengan jalan
menghilangkan partikel atau pengirim yang tidak diinginkan dari benda
tersebut, sehingga diperoleh keadaan semula dari benda yang

3
bersangkutan. Tujuan dari proses pencucian yaitu menghilangkan kotoran
seperti lumut, debu, hygiene dan bebas kuman.
3. Pemanas (Semprong),digunakan untuk merekatkan kepsil.
4. Lampu,digunakan untuk melihat benda asing yang ada di dalam gallon.
5. Expired
merupakan suatu informasi yang wajib dicantumkan oleh
produsen pada label kemasan produk. Pencantuman informasi umur
simpan menjadi sangat penting karena terkait dengan keamanan produk
dan untuk memberikan jaminan mutu pada saat produk sampai ketangan
konsumen. Informasi umur simpan produk sangat penting bagi banyak
pihak, baik produsen, konsumen, penjual, dan distributor. Konsumen
tidak hanya dapat mengetahui tingkat keamanan dan kelayakan produk
untuk di konsumsi tetapi juga dapat memberikan petunjuk terjadinyaa
perubahan cita rasa, dan penampakan. Penentuan umur simpan produk
dapat dilakukan dengan menyimpan produk pada kondisi penyimpanan
yang sebenarnya.
6. Packing
packing pemasangan lap, conference, plastic, tali, tapel. Lap
digunakan untuk menghilangkan air atau debu yang ada diluar galon,
contreng digunakan untuk mengetahui sirkulasi atau perputaran galon
(konsumen), plastic digunakan untuk mengemas galon yang sudah dilap,
tali digunakan untuk mengikat galon yang sudah dikemas, tapel
digunakan untuk menapel galon yang sudah selesai dikemas, tapel akan
mempermudah untuk di distribusikan.
I. Penyimpanan dan pemasaran
Proses distribusi sebaiknya 5-6 jam setelah proses pengemasan
agar kondisi gas ozon yang terkandung dalam air menguap dan kembali
menjadi oxigent. Baru setelah 5-6 jam lebih produk diperbolehkan
dikonsumsi maupun didistribusikan,dengan system FIFO ( First In First
Out). Barang siap di distribusikan atau di pasarkan di daerah kota jember
dan sekitarnya.

3
Pemasaran hasil produksi CV.LISA JAYA MANDIRI terutama
ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan pasar di kawasan Indonesia di
Jember,Jawa Timur.Sistem pemasaran diserahkan sepenuhnya pada
distributor. Dari sub distributor kemudian disebarkan ke agen-agen, sub
agen dan trailer (pengecer) sehingga produk dapat sampai ke konsumen.

3
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengertian Air

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk semua makhluk

hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus tetap dilindungi agar tetap dapat

dimanfaatkan dengan baik oleh manusi Sa, serta makhluk hidup yang lain.

Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana,

dengan memperhitungkan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Aspek

penghematan dan pelestarian sumber daya air harus ditanamkan pada segenap

pengguna air. Indonesia telah memiliki peraturan pemerintahNo.20 tahun1990

tentang pengendalian pencemaran Air dan keputusan Menteri Negara Lingkungan

hidup No 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kesehatan Industri.

pemerintah juga telah merencanakan program-program penataan lingkungan yang

pada dasarnya berkaitan dengan upaya pengelolaan sumber daya air dan sumber

daya alam lainnya, dalam rangka pengendalian dampak lingkungan.

2. Kualitas Air Baku dan Air Bersih

Masalah air baku untuk industri air bersih menjadi sangat penting.
Kualitas air bersih yang dipengaruhi kualitas air baku tersebut akan berpengaruh
pada kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya (Amsyari, 1996).

Kualitas air bersih sangat erat kaitannya dengan kualitas air bakunya.
Umumnya air baku dari air sumber (air tanah) kualitasnya sudah cukup baik
sehingga tidak sulit menjadikannya air bersih yang memenuhi persyaratan
kesehatan. Pada sisi lain air bersih dalam jumlah banyak harus mengambil dari
sumber air yang besar pula. Ini sering terjadi di kota besar dan akhirnya memilih
air sungai yang ada di dekatnya sebagai sumber air baku. Kualitas air sungai
sebagai air permukaan jelas berbeda dengan air sumber dan air tanah dalam

3
sehingga perlu proses yang lebih banyak. Pada awalnya proses itu pun tidak
begitu berat karena air sungai hanya terkait dengan limbah rumah tangga yang
jumlahnya pun terbatas sehingga proses penjernihannya pun relatif sederhana
(Amsyari, 1996).
Pengawasan mutu sarana Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.
705/MPP/Kep/11/2003.

1. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah air baku yang telah diproses
dan dikemas serta aman untuk diminum.

2. Air baku adalah air yang telah memenuhi persyaratan kualitas air bersih untuk
diolah menjadi produk AMDK.

Dengan perkembangan industri masalah air baku tidak hanya karena


pencemaran dari limbah domestik, akan tetapi juga dari limbah industri yang
pekat dengan macam bahan kimiawi yang luas. Bahan beracun dan berbahaya
jelas tidak banyak dikeluarkan oleh limbah rumah tangga. Bahan seperti itu
umumnya dari industri yang melibatkan banyak reaksi kimia, seperti industri
kertas, cat dan lainnya. Jelas proses pengolahan air bersih yang akan dilakukan
akan lebih kompleks (Amsyari, 1996).

Air Minum Dalam Kemasan diproses melalui 5 tahapan, yaitu penyediaan


air baku, penyaringan, desinfeksi dan pengisian, penyimpanan. Alur dari proses
produksi AMDK adalah sebagai berikut (Agustini, 2003): Air baku yang
digunakan prusahaan air minum harus memenuhi standar mutu dan persyaratan
kualitas air minum sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan(Pandiangan, 2012). Kebutuhan masyarakat akan air minum terus
meningkat seiring dengan cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk, sehingga
masyarakat terdorong untuk mencari alternatif lain guna memenuhi kebutuhan
akan air minum salah satunya dengan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) yaitu hygiene dan sanitasi prusahaan air minum , sarana pengolahan,
dan proses pengolahan air minum isi ulang.

3
3. Pendoman Proses, Mesin Dan Peralatan Produksi Air Minum
Dalam Kemasan

Pada dasarnya Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) diproses melalui 3


tahap yaitu : penyaringan, desinfeksi dan pengisian. Penyaringan dimaksudkan
untuk menghilangkan partikel padat dan gas – gas yang terkandung dalam air.
Desinfeksi bertujuan untuk membunuh bakteri pathogen dalam air. Pengisian
merupakan tahap akhir proses produksi dimana air dimasukkan melalui sebuah
peralatan yang dapat melindungi air tersebut dari kontaminasi selama pengisian ke
dalam kemasan.

A. Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan adalah air yang diambil dari sumber
yang terjamin kualitasnya, untuk itu beberapa hal yang harus dilakukan untuk
menjamin mutu air meliputi :

a. Pemeriksaan organoleptik, fisika, kimia, mikrobiologi, dan radio aktif.


b. Sumber air baku harus terlindungi dari cemaran kimia dan mikrobiologi
yang bersifat merusak/mengganggu kesehatan
B. Mesin Dan Peralatan

Mesin dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi Air Minum


Dalam Kemasan (AMDK) terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

a. Bahan Mesin Dan Peralatan

Seluruh mesin dan peralatan yang kontak langsung dengan air harus
terbuat dari bahan yang tara pangan (Food Grade), tahan korosi dan tidak
bereaksi dengan bahan kimia

b. Jenis Mesin Dan Peralatan

Mesin dan peralatan dalam proses produksi Air Minum Dalam


Kemasan (AMDK) minimal terdiri dari :

1. Bak atau tangki penampungan air baku

3
2. Unit pengolahan air (Water Treatment)

Unit pengolahan air harus mempunyai alat desinfeksi (Ozonator, Lampu


UV atau alat lain yang mempunyai kemampuan sejenis). Tindakan desinfeksi
selain menggunakan ozon, dapat ditambahkan cara lain yang efektif seperti
penyinaran Ultra Violet (UV). Sesuai dengan kualitas bahan baku utama, unit
pengolahan dapat terdiri dari :

a. Prefilter

Fungsi prefilter adalah menyaring partikel – partikel yang kasar,


dengan bahan dari pasir atau jenis lain yang efektif dengan fungsi yang
sama.

b. Filter Karbon Aktif

Fungsi filter karbon aktif adalah sebagai penyerap bau, rasa,


warna, sisa khlor dan bahan organik.

c. Mikrofilter

Fungsi mikrofilter adalah sebagai saringan halus berukuran


maksimal 10 (Sepuluh) mikron.

C. Fasilitas Laboratorium

Untuk menguji Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) perusahaan harus


memiliki laboratorium pengawasan mutu. Peralatan laboratorium harus mampu
menganalisa parameter uji mikrobiologi dan uji fisiko-kimia yang minimal
diperluka. Peralatan yang harus dimiliki laboratorium Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) antara lain adalah :

a. Otoklaf

b. Oven

c. Incubator

d. Konduktivitimeter

3
e. Turbidimeter

f. Peralatan pengujian mikrobiologi

g. Peralatan gelas antara lain cawan petri, Erlenmeyer, dll

Peralatan untuk uji fisiko-kimia yang sifatnya peralatan canggih, seperti


absorption spectrophotometer untuk menguji cemaran logam, dapat dimiliki pula
oleh perusahaan, tetapi jika tidak ada, pengujiannya dapat dilakukan di
laboratorium penguji yang telah di akreditasi

D. Proses Produksi

Urutan proses proksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah


sebagai berikut :

1. Penampungan Air Baku Dan Syarat Bak Penampung.

Air baku ditampung dalam bak atau tangki penampung (Reservoir). Bila
sumber air letaknya jauh dari pabrik, maka air tersebut dapat dialirkan melalui
pipa atau diangkut menggunakan tangki. Tangki, selang, pompa dan sambungan
harus terbuat dari bahan tara pangan, tahan korosi dan bahan kimia. Tangki
pengangkutan harus dibersihkan, disanitasi, dan diinspeksi, luar dan dalam
minimal 1 (Satu) bulan sekali. Persyaratan tangki pengakutan terdiri atas:

a. Mudah dibersihkan serta didesinfeksi dan diberi pengaman


b. Harus mempunyai manhole
c. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran
d. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus
diberi penutup yang baik, disimpan dengan aman dan dilindungi
dari kemungkinan kontaminasi
e. Khusus digunakan untuk air.

2. Penyaringan Dilakukan Secara Bertahap Yang Terdiri Dari


a. Prefitrasi

3
Penyaringan menggunakan pasir atau saringan lain yang efektif
dengan fungsi yang sama. Fungsi saringan pasir adalah menyaring partikel –
partikel yang kasar. Bahan yang dipakai adalah butiran – butiran silica (SiO2)
minimal 95%. Ukuran butir – butir yang dipakai tergantung dari mutu
kejernihan air yang dinyatakan dalam NT.

b. Penyaringan denga karbon aktif

Fungsi penyaringan dengan karbon aktif adalah untuk menyerap bau,


rasa, warna, sisa khlor dan bahan organik. Bahan baku karbon aktif bias
berasal dari batu atau batok kelapa. Daya serap terhadap 12 minimal 75%
berdasarkan SNI 06-4253-1996 atau revisinya.

c. Penyaringan dengan mikrofilter

Penyaringan dengan mikrofilter berukuran maksimal 10 (Sepuluh)


mikro, berfungsi menyaring partikel halus.

3. Desinfeksi

Proses desinfeksi dapat berlangsung dalam tangki pencampuran ozon dan


selama ozon masih ada dalam nkemasan. Kadar ozon pada tangki pencampuran
minimal 0,6 ppm dan kadar residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara
0,1-0,4 ppm. Pemeriksaan kadar residu ozon dilakukan secara periodic dan
didokumentasikan dalam administrative perusahaan. Tindakan desinfeksi dapat
ditambah dengan menggunakan penyinaran lampu Ulta Violet (UV). Jika
menggunakan lampu Ultra Violet (UV) harus dengan panjang gelombang 254 nm
atau 2537 A dengan intensitas minimum 10.000 mw detik per cm2.

4. Pencucian Kemasan
a. Kemasan sekali pakai
tidak diharuskan dicuci dan/atau dibilas, tetapi jika hal ini
dilakukan maka harus secara seniter.

b. Kemasan dipakai ulang

3
Kemasan yang dapat dipakai ulang dicuci dan disanitasi dalam
mesin pencuci botol. Untuk membersihkan botol dapat digunakan
berbagai jenis detergent yang aman untuk pangan dengan suhu 60-
800C, sedangkan untuk sanitasi dapat digunakan air ozon atau
desinfektan lain yang aman untuk pangan.

c. Pemeriksaan, Pemeriksaan kemasan dilakukan secara visual


dengan teliti sebelum pencucian
d. Tutup kemasan, Tutup kemasan harus hygienis.
5. Pengisi, Penutupan dan Pengepakan
a. Pengisi dan penutupan, Pengisi dan penutupan botol atau gelas harus
dilakukan dengan cara higienis dalam ruang pengisian yang bersih dan
saniter. Suhu dalam ruang pengisian maksimal 250C
b. Pengepakan, Pengepakan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dapat
berupa : kotak karton, shrink plastic, atau krat plastik.
6. Pengendalian Dan Pengujian mutu

Metode pengujian mutu Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)


dilakukan sesuai SNI 01-3554-1998 atau revisinya. Pengendalian mutu
dilakukan dengan cara mengambil 2 (Dua) sampel pada ssat pembotolan
dimana 1 (Satu) sampel di uji pada saat itu dan 1 (Satu) lainnya di uji pada
hari keenam. Adapun parameter yang harus di uji minimal adalah

a. Keadaan air : bau, rasa , warna


b. PH
c. Kekeruhan

3
BAB V PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian proses pengawasan mutu di CV.LISA JAYA
MANDIRI maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
 Proses pengawasan muitu di CV.LISA JAYA MANDIRI
dilakukan secara rutin agar mutu produk terjamin
 Proses pengawasan mutu Air Minum Dalam Kemasan di CV.LISA
JAYA MANDIRI yaitu,fisika,kimia,dan mikrobiologi.
 Proses pengawasan mutu Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
dilakukan dari bahan baku, unit pengolahan air, hingga produk
jadi.
 Pengujian fisika,kimia,dan mikrobiologi pada AMDK meliputi
warna,bau,rasa,pH,kekeruhan, TDS, dll.
6.2. Saran
a. Melakukan kegiatan rutin membersihkan APD yang digunakan
seperti jas lab
b. Pada saat produksi hendaknya menggunakan APD sesuai dengan
standart yang berlaku
c. Sebaiknya dilakukan breafing seminggu sekali untuk mengevaluasi
kesalahan sebelumnya
d. Mekanik seharusnya datang untuk mengecek mesin sebelum
produksi dimulai
e. Pada saat penutupan manual di produksi botol sebaiknya
menggunakan sarung tangan
f. Harus adanya pertolongan pertama jika karyawan terjadi
kecelakaan kerja di perusahaan (P3K)
g. Harus adanya tempat pencucian tangan sebelum dan sesudah
bekerja dan harus adanya lap pengering ditempat pencucian tangan

3
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(PKL)

PRODUKSI DAN PENGUJIAN FOOD AND BEVERAGE


DI CV.LISA JAYA MANDIRI FOOD
SUKORAMBI-JEMBER

Disusun oleh:
 Ely Susanti Dewi XIAHP3/17474/2270.089
 Cyntya Putri XIAHP3/17464/2260.089
 Lupita Riska Dewi XIAHP1/17497/2293.089
 Siti Aisyah XIAHP1/17540/2336.089

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 5 JEMBER
JalanBrawijaya No. 55  134  (0331) 487535 Jember
email:smkn5jember@yahoo.co.id website.www.smkn5jember.sch.id

3
2020

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERKJA LAPANGAN


(PKL)

PRODUKSI DAN PENGUJIAN MUTU FOOD AND BEVERAGE


DI CV.LISA JAYA MANDIRI FOOD
JUBUNG-SUKORAMBI,JEMBER

KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami

3
dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan dapat mengerjakan
laporan dengan baik.
Laporan ini kami susun berdasarkan pengalaman dan data-data yang kami
peroleh selama melakukan PKL di CV.LISA JAYA MANDIRI FOOD. Laporan
ini disusun sedemikian rupa dengan tujuan dapat diterima dan dipahami oleh
pembimbing serta dapat dipakai sebagai usulan adik kelas yang nantinya juga
akan melaksanakan PKL dan penyusunan laporan.
Kami menyadari bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu izinkan kami
mengucapkan terimakasih kepada :
 Ibu Dra.HJ.Kumudawati,M,Pd. Selaku kepala SMK NEGERI 5
JEMBER
 Bapak Wasilli Fadlah selaku Direktur AMPO CV.LISA JAYA
MANDIRI FOOD JEMBER
 Bapak Edi Purwanto selaku pembimbing perusahaan CV.LISA
JAYA MANDIRI FOOD
 Ibu Diana Mahfiatus S.TP selaku ketua program keahlian
Agrivbisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan
 Ibu Dian Setyobudi W,S.TP selaku pembimbing sekolah
 Bapak dan ibu guru SMK Negeri 5 Jember yang telah memberikan
bimbingan selama pelaksanaan PKL
 Seluruh staf dan karyawan AMDK AMPO CV.LISA JAYA
MANDIRI FOOD JEMBER,yang telah bersedia menerima kami
untuk melaksanakan Prakyik Kerja Lapangan (PKL) selama 5
bulan dan membantu kami selama kegiatan PKL berlangsung
 Orang tua tercinta yang mana telah membantu kami dalam segi
material maupun dalam segi motivasi dalam penyusunan laporan
ini
 Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
PKL ini

Kami juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
walaupun kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin dan daya upaya yang

3
ada pada kami.Untuk itu kami masih membutuhkan kritik dan saran yang
kostruktif serta membangun untuk kami demi penyempurnaan laporan ini,semoga
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jember, 22 Desember 2019

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................i

3
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................
C. Tujuan...................................................................................
II. TINJAUAN PERUSAHAAN
10. Sejarah Perusahaan................................................................
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan..................................
2. Status Kepemilikan....................................................
3. Bentuk/ Jenis Perusahaan..........................................
4. Visi dan Misi..............................................................
11. Organisasi Perusahaan............................................................
1. Nama Perusahaan.......................................................
2. Lokasi Perusahaan......................................................
3. Nama Perusahaan........................................................
4. Struktur Perusahaan....................................................
5. Tugas dan Fungsi........................................................
12. Proses Produksi dan Produk...................................................
1. Proses Produksi..........................................................
2. Produk........................................................................

III.URAIAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai