PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
3
peroleh air minum seperti yang sudah di standarkan. Oleh karena hal tersebut di
perlukan cara-cara untuk memperoleh air minum yang menyegarkan dan tidak
membahayakan kesehatan.
Sumber air dalam atau mata air merupakan pilihan terbaik guna dalam
pembuatan air minum dalam kemasan, karena berbagai jenis mineral terdapat
pada lapisan batuan dalam yang menghasilkan sumber air dan mineral-mineral
penting yang dihasilkan sangat dibutuhkan oleh tubuh sehingga dapat membantu
menjaga kesehatan konsumennya. Oleh karena itu, muncullah perusahaan air
minum dalam kemasan yang dipelopor oleh CV.LISA JAYA MANDIRI FOOD
yang terkenal dengan merek “AMPO”.
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
3
1.4. Manfaat
1.4.1. bagi peserta didik
a. mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh
disekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja langsung dalam rangka menanamkan iklim kerja
positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos
kerja yang tinggi sesuai budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan atau arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan
tuntutan nilai nilai yang tumbuh dari budaya industri.
1.4.2. Bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan
antara sekolah dengan industri atau dunia kerja
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung
selama PKL
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas program sekolah melalui
sinkronisasi kurikulum,proses pembelajaran, teaching factory, dan
pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan
pengalaman di tempat pkl
d. Promosi calon lulusan
1.4.3. bagi dunia kerja
a. dunia kerja lebih dikenal oleh masyarakat,khususnya masyarakat
sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi produk
b. adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan DU/DI
3
c. dunia kerja dapat mengembangkan proses atau produk melalui
optimalisasi
3
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
2.1.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
CV.LISA JAYA MANDIRI (LJM) adalah sebuah perusahaan yang berdiri
tahun 2005 oleh Bapak Wasilli Fadilah dan ibu Lisa,di dusun Ampo Desa Dukuh
Mencek, Kecamatan Sukorambi Jember,pada awalnya CV.LISA JAYA
MANDIRI hanya memproduksi dan memasarkan kopi dan minyak goreng.Namun
dalam perkembangaan perusahaan ini juga memproduksi vetsin dan air mineral
berstandar SNI yang bermerek AMPO, selain juga memasarkan produk-produk
titipan berupa kerupuk, bawang goreng makroni dan lain-lain.Saat ini perusahaan
tengah fokus untuk mengembangkan dan memperluas produksi, dan pemasaran
air mineral AMPO di seluruh warga jember sekitarnya.Hal ini dilakukan atas
pertimbangan beberapa hal,yaitu:ikut membantu pemerintah dalam menyediakan
air bersih layak minum bagi warga Jember sebanyak-banyaknya, serta
meningkatkan laba perusahaan.
2.1.2. Status Kepemilikan
Status kepemilikan CV. LISA JAYA MANDIRI adalah perseorangan atau
CV.
2.1.3. Bentuk atau Jenis Perusahaan Dan Status Kepemilikan
Bentuk atau jenis perusahaan CV. LISA JAYA MANDIRI adalah
pengolahan makanan dan minuman yang bergerak dibidang produksi dan
pemasaran food and beverage.
2.1.4. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Menjadikan air mineral Ampo sebagai air layak minum yang
berkualitas, pelayanan baik, harga terjangkau dan diterima secara luas oleh
masyarakat jember dan sekitarnya.
b. Misi
Memberikan kepuasan maksimal bagi para pelanggan dan konsumen
Ampo dengan memproduksi air mineral kemasan yang bersih dan
higenis dan segar.
3
Mensertifikasi produk air mineral kemasan Ampo dengan standar mutu
SNI, BPOM, DEPSEK, dan ISO agar tercipta kepercayaan pada
konsumen.
Mengupayakan pelayanan yang tepat waktu dengan terus menambah
jumlah armada dan petugas pengiriman sesuai peningkatan
permintaan.
3
DIREKTUR
WAKIL
DIREKTUR
MANAGEMENT
REPRESENTATIVE SEKRETARIAT
STAF QC
TO TO TO
WILAYAH WILAYAH WILAYAH
BARAT TIMUR UTARA MANDO MANDOR
R1 2
STAF STAF
3
semua kegiatan perusahaan dan mengkoordinir pelaksanaan kebijakan
perusahaan baik secara intern maupun ekstern.
2. Wakil Direktur
Membantu direktur dalam menjalankan amanah tertinggi roda
organisasi dan peningkatan anggota dan kader ikhwan / akhwat.
Berkoordinasi dengan wakil Manajer untuk membantu tugas direktur
untuk mencapai tujuan perusahaan. Mengarahkan karyawan untuk
meningkatkan seluruh sumber daya yang ada secara optimal bagi
kepentingan perusahaan. Bertanggung jawab atas pengembangan sistem
dan mekanisme administrasi, operasional, keuangan dan manajemen
perkantoran secara umum. Bertanggung jawab terhadap penelitian dan
pengembangan yang berhubungan dengan kualitas keseluruhan kinerja
perusahaan.
3. Wakil Manajemen
Melaksanakan fungsi managerial, yaitu berupa kegiatan pokok
meliputi penyusunan rencana, penyusunan organisasi pengarahan
organisasi pengendalian penilaian, pelaporan, mendorong (memotivasi)
bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun, membina bawahan
agar dapat memikul tanggung jawabtugas masing-masing secara baik
menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas,
menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar.
4. Biro Hukum
Biro hukum dalam perusahaan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan peraturan perundang undangan, pelayanan pertimbangan dan
bantuan hukum, serta pembinaan organisasi dan tata laksana. Koordinasi
dan pelaksanaan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan.
Pemberian pertimbangan hukum, bantuan hukum, dan penyusunan
rumusan perjanjian. Pembinaan kelembagaan, dan penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja dan pelayanan publik. Pelaksanaan analisis jabatan
dan ketatalaksanaan, pelaksanaan urusan tata usaha biro.
3
5. Kepala Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab terhadap Manager Umum. Menetapkan tujuan
dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan strategi penjualan kepada
konsumen. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan
strategi penjualan terhadap konsumen atau pelanggan. Menganalisis
laporan yang dibuat oleh bawahannya. Mengoptimalkan kerja staf dan
administrasi di bawah wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau
pelanggan. Manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap hasil
penjualan dan penggunaan dana promosi. Membina bagian pemasaran dan
membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.
6. Administrasi dan Keuangan
Membuat laporan keuangan atau laporan kas, laporan
pergudangan, laporan daftar hutang dan lain-lain. Melayani tamu-tamu
intern perusahaan maupun ekstern dan melakukan tugas umum. Mengisi
data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja, menyimpan
data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji serta tunjangan
karyawan. Membuat laporan akuntansi dan menyelesaikan perpajakan
serta retribusi. Mengurus tagihan kepada direktur dan kepala bagian,
bertugas juga membuat laporan ke kantor pusat serta menyiapkan
dokumen untuk permintaan dana ke direktur utama.
7. Manajer Quality Control
Mengawasi prosedur pemeriksaan pra-produksi bahan baku dan
memberikan jumlah bahan baku yang sesuai. Memantau GMP / SSOP
yang diimplementasikan. Bertanggung jawab dalam memastikan bahwa
semua titik pemantauan QC tertutup dan melakukan semua prosedur
pemantauan pengendalian mutu dengan benar dan tepat waktu.
8. Manajer Produksi
Bertanggung jawab terhadap masalah barang dan jasa, mendesain
produk dan jasa. Bertanggung jawab terhadap kualitas dan bagaimana
mendefinisikan kualitas. Bertanggung jawab terhadap proses, kebutuhan,
kapasitas, dan peralatan atau teknologi yang diperlukan dalam proses
3
produksi. Bertanggung jawab terhadap lokasi penempatan fasilitas dan
berdasarkan kriteria yang diperlukan dalam proses produksi. Bertanggung
jawab terhadap persediaan setiap barang yang harus dimiliki dan kapan
seharusnya memesan kembali. Bertanggung jawab terhadap perawatan alat
atau mesin.
9. Target Operasi Wilayah
Bertugas mencatat, menerima menyimpan pemesanan. Analisa
terhadap segala bentuk keluhan pelanggan dan action yang tepat dengan
memberikan solusi yang baik. Bertanggung jawab terhadap semua barang
pemesanan. Memberikan laporan pemesanan secara rutin. Mengunjungi
konsumen / pelanggan secara rutin.
10. Quality Control
Membantu Manajer QC dalam menjalankan tugasnya. Membuat
dan memberikan laporan Quality Control kepada Manajer QC. Memonitor
semua laporan Quality Control setiap dua jam. Membuat perencanaan
corective dan preventive action. Menangani dan mengawasi mutu produk.
11. Mandor
Membantu Manajer Produksi dalam menjalankan tugasnya.
Bertanggung jawab atas kebutuhan karyawan pada saat waktu kerja.
Memutuskan tindakan pada saat jalannya produksi. Memimpin dan
melakukan kegiatan produksi.
12. Staff Quality Control
bertugas input dan membuat laporan pada semua yang ada pada
bag,quality control, termasuk jumlah produksi, jumlah produk cacat, dan
hasil inspeksi.
13. Supervisor Quality Control
Bertanggung jawab melakukan pengawasan baik pada QC
produksi maupun QC laboratorium Karyawan Quality Control
(Produksi/laboratorium), Tugasnya adalah melakukan uji dan inspeksi
pada produk.
3
Keberhasilan proses produksi dan mutu produk juga bergantung
pada kedisiplinan dari pegawai atau operator. Untuk mencapai tujuan
tersebut, CV.LISA JAYA MANDIRI menerapkan peraturan yang wajib
dilaksanakan oleh setiap pegawai dan operator. Peraturan tersebut yaitu:
1. Karyawan dilarang merokok di lokasi perusahaan
2. Karyawan dilarang memakai aksesoris yang berlebihan
3. Karyawan diwajibkan memakai topi, masker dan sepatu saat
akan memasuki area produksi
4. Karyawan diwajibkan mencuci tangan saat akan memasuki area
produksi
3
B.Produk
Produk yang dihasilakan oleh CV.LISA JAYA MANDIRI sebagai
berikut:
No Nama produk Harga
1. Air Minum Dalam Kemasan(AMDK)
a. cup AMPO 220 ml Rp.12.500,00
b. cup classio 220 ml Rp.10.750,00
c. cup tematic 120 ml Rp.12.500,00
d. botol AMPO 1500 ml Rp.30.000,00
e. botol Ampo 600 ml Rp. 30.000,00
f. botol AMPO 330 ml Rp.29.000,00
g. botol Drs. Soebandi 1500 ml Rp.25.000,00
h. botol Drs. Soebandi 600 ml Rp.25.000,00
i. botol dira 600 ml Rp.25.000,00
j. botol MAN 2 Jember Rp.25.000,00
k. botol fatimah 600 ml Rp.29.000,00
l. botol Jember Klinik 330 ml Rp.26.500,00
m. botol khusus 330 ml Rp.36.000,00
n. botol khusus 600 ml Rp.40.800,00
o. botol khusus 1500 ml Rp.33.600,00
p. botol 8+ 1500 ml Rp.15.500,00
q. botol 8+ 600 ml Rp.15.500,00
r. galon AMPO 19 liter Rp.11.000,00
2. Reguler
a. bubuk buriyah 250 ml Rp.12.250,00/pcs
b. bubuk buriyah 500 gram Rp.23.500,00/ps
c. kopi oven buriyah Rp.22.500,00/pcs
d. kopi oven argopuro Rp.23.500,00/pcs
e. kopi pas mantap Rp. 18.000,00/pcs
f. bubuk guci 1 kg Rp. 87.500,00/karton
g. bubuk cangkir 1 kg Rp.102.500,00/karton
h. micin ekonomi Rp.15.500,00/pcs
3
i. micin eceran 1000 Rp.17.700,00/pcs
j. micin eceran 2000 Rp.17.700,00/pcs
k. micin eceran 5000 Rp.17.700,00/pcs
l. micin sedap 1 kg Rp.19.500,00/pcs
m. micin los Rp.487.500,00/pcs
n. micin plus Rp.24.500,00/pcs
BAB III
3
URAIAN KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Uraian Kegiatan
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merupakan salah satu alternatif
bagi masyarakat dalam pemenuhan air minum sehari hari. Keberadaan air minum
dalam kemasan terus meningkat sejalan dengan dinamika keperluan masyarakat
terhadap air minum yang bermutu dan aman dikonsumsi. Meski lebih murah,
tidak semua perusahaan air minum dalam kemasan terjamin keamanan produknya
sebagai air minum, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) harus memenuhi
persyaratan kualitas yang telah ditetapkan. Namun kualitas air minum dalam
kemasan masih diragukan karena diduga dapat terkontaminasi oleh berbagai
cemaran yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika penanganan dan
pengolahannya kurang baik. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) sebagai berikut:
1. Persyaratan Fisika
Secara fisik kualitas air dapat diketahui dengan menggunakan indera
penglihatan,perasa,penciuman untuk mengetahui rasa, kekeruhan dan bau.
Standart uji fisika antara lain:
a. Kekeruhan
Kualitas air yang baik adalah jernih dan tidak keruh. Batas
minimak kekeruhan air layak minum menurut Permenkes adlah 5
Naphelometric Turbidity Units (NTU). Kekeruhan air disebabkan oleh
partikel partikel yang tersuspensi dalam air. Untuk melihat tingkat
kekeruhan air kita harus menggunakan Turbidity Meter. Dasar dari analisa
turbidity meter adalah pengukuran intensitas cahaya yang ditransmisikan
sebagai fungsi dan konsentrasi keseterdispersa, bilamana cahaya
dilewatkan melalui suspensi maka sebagian dari energi radiasi yang akan
jatuh dihembuskan dengan penyerapan pemantulan dan cahaya akan di
transmisikan.
Prosedur kerja Turbidity meter
a. Masukkan standart kalibrasi (0 FTU)
b. Nyalakan alat, tekan tombol On atau off
c. Tungu sampai alat membaca arau akan tampil angka
3
d. Tekan “CAL” tunggu sampai alat membaca akan tampil angka 0
FTU
e. Angka standart kalibrasi yang pertama masukkan standart kalibrasi
yang kedua (10 FTU) tekan “READ” tunggu sampai alat membaca
pada angka 10 FTU
f. Alat siap digunakan
g. Tuangkan sampel ke dalam pufet sampai tanda batas lalu tutup
h. Masukkan ke dalam alat dan tutup ,tekan tombol on/off, tekan tombol
read
i. Tunggu sampai alat membaca atau menunjukkan angka
j. Baca dan catat nilainya, alat di offkan.
3
maupun non-organik. Satun yang digunakan biasanya ppm (Part Per
Million) atau yang sama dengan Mg/Liter untuk pengukuran konsentrasi
massa kimiawi yang menunjukan berapa banyak gram dari suatu zat yang
ada dalam satu liter dalam cairan.
2. Persyaratan kimia
Pengujian secara kimia bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya kandungan kimia dalam sampel air. Standart uji kimia sebagai
berikut:
a. Derajat keasaman
Kualitas air yang baik atau netral berada di rentan pH 7. Air
dengan pH dibawah 7 dikatakan asam dan diatas 7 dikatakan basa. Alat
untuk mengukur derajat keasaman (pH) larutan standart air yang layak
dikonsumsi pH-nya 6,5 sampai 8. pH diatas 8 adalah pH biasa sedangkan
pH dibawah 5 adalah pH asam. pH netral adalah 6,5-7,5. Teknologi
kemasan air minum lainnya belum mampu mengangkat pH karena rata
rata dibawah 5.
b. Tingkat kesadahan
Kandungan mineral mineral tertentu di dalam air umumnya Ion
kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air
sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang
tinggi,sedangkan air lunak adalah kadar mineral yang rendah. Selain ion
kalsium dan magnesium penyebab kesadahan air juga bisa merupakan ion
logam lain maupun garam garam bikarbonat sulfat. Metode yang paling
sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam
air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak begitupun
sebaliknya. Kesadahan air total dinyatakan dalam satum ppm berat
pervolume (W/V). Derajat kesadahan (CaCO3) maksimum air yang layak
minum adalah 500 mg/liter.
3. Persyaratan mikrobiologi
Air yang kita gunakan untuk keperluan sehari-hari mengandung
berbagai jenis mikroba (patogen dan nonpatogen) di dalamnya. Seiring
dengan berkembangnya industri, penduduk dan luasnya areal pemukiman,
3
ketersediaan akan air bersih yang layak diminum semakin langka. Salah
satu hal yang perlu diperhatikan dalam menilai kelayakan / kualitas air
unuk menjadi air minum adalah jenis bakteri yang terkandung di
dalamnya.
3
1. Uji pendugaan (presumptive test)
Uji ini dilakukan untuk menduga keberadaan bakteri koli dalam
suatu sampel air. Uji dilakukan dalam medium fermentasi kaldu laktosa
(laktosa broth) yang berisi tabung Durham. Uji dinyatakan positif bila
terbentuk gas pada tabung Durham, karena bakteri koli mampu
memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan gas yang merupakan
khasnya. Uji pendugaan dapat menunjukkan kuantitas mikroorganisme
koli yang merupakan jumlah perkiraan trdekat (MPN : Most Probable
Number). MPN didapatkan dengan menghitung jumlah tabung positif dari
tiap seri setelah 24 jam inkubasi pada suhu 37°C. Jumlah tabung tersebut
dicocokkan dengan tabel MPN yang sesuai dengan jumlah seri tabung
yang digunakan (missal MPN 3-3-3 atau MPN 5-5-5) untuk mengetahui
nilai MPN.
2. Uji penegasan atau penentu (confirmed test)
Konfirmasi dari uji pendugaan perlu dilakukan, karena nilai positif
(gas) dari uji pertama dapat juga merupakan reaksi dari bakteri non koli
yang bukan indicator pencemar fekal. Uji penentu memrlukan medium
selektif atau diferensisal, misalnya BGLB (Brilliant Green Lactose Broth)
dengan dilengkapi tabung Durham, EMB (Eosin Metylen Blue) atau endo
agar. umumnya digunakan BGLB dengan tabung Durham karena
diketahui ox-bile dan brilliant green dalam BGLB mampu menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif yang termasuk memfermentasikan
laktosa seperti Clostridia. Syarat uji bernilai positif sama dengan uji
pendugaan. Bila pada tahap ini di dalam kultur uji masih terbentuk gas,
maka sampel air dinyatakan tidak layak minum.
3. Uji pelengkap (completed test)
Uji ini merupakan analisis akhir dari sampel air untuk mendeteksi
keberadaan bakteri koli fekal. Metode yang digunakan adalah pengecatan
Gram terhadap bakteri yang muncul atau tumbuh pada media EMB agar
pada uji penentu. Bila karakter koloni berwarna hijau metalik dan hasil
pengamatan dengan mikroskop menunjukkan bakteri berbentuk batang
tersebut adalah E. coli dan uji pelengkap bernilai positif.
3
Pemeriksaan kualitatif, yaitu untuk menentukan total mikroba yang
terdapat dalam sampel air yang umumnya menggunakan media kaldu agar.
Bahan:
1. Alkohol
2. Kertas kayu
3. Benang
4. Kapas
3
5. Kertas steril
6. Aquades
7. Spirtus
8. Tisu
9. LB (Lactose Broth)
Prosedur kerja:
Cara pembuatan media LB I,LB II, LB III
1. Menimbang medium Lactose Broth sebanyak 26 gram,masukkan ke
dalam Erlenmeyer
2. Menuangkan 1 liter aquades steril ke dalam gelas ukur 1000 ml,aduk.
3. Mengukur pH kurang lebih 7,0
4. Memasukkan lactose broth ke dalam tabung reaksi sebanyak 7 cc/ 10 ml
5. Memasukkan tabung durham lalu dikocok sampai tidak ada gelembung
udara dalam tabung durham
6. Memberi penutup tabung dengan kapas
7. Sterilkan media di autoklaf dengan suhu 121̊C selama 20 menit
3
Untuk memenuhi persayaratan diatas Air bahan baku (air murni)
harus melewati beberapa tahapan pengolahan air yaitu:
1. Pengolahan air
Proses produksi Air Minum Dalam Kemasan di CV.LISA JAYA
MANDIRI dilakukan dalam beberapa tahapan. Berikut ini merupakan diagram
alir proses pengolahan AMDK yang dapat dilihat pada gambar 1.
pemasaran
3
Alur proses produksi AMDK dimulai dari water treatment. Prinsip dari
pengolahan air ini adalah dengan filtrasi dan desinfeksi. Water Treatment ini
meliputi:
1. Air sumber
Argopuro yang kaya dengan berbagai mineral alamiah seperti silica (SiO2)
komposisi dan kandungan mineral sumber air AMPO relative stabil dan
konsisten. Proses pengayaan mineral ini juga membuah pH air menjadi netral
(7-8).
a. Sumber mata air yang berasal dari lapisan akuifer dalam (lapisan air tanah
b. Debit air harus konstan/stabil sepanjang tahun dan sesuai dengan peraturan
3
berbau dan berasa ) dan mikrobiologi (tidak mengandung mikroba
2. Air baku
proses produksi. Bahan baku dalam pembuatan air minum dalam kemasan
(AMDK) adalah air yang berasal dari sumber mata air. Air baku di CV.LISA
JAYA MANDIRI berasal dari air tanah dengan pengeboran kurang lebih 200
meter yang dialirkan melalui pipa-pipa yang akan ditampung pada tandon
bahan baku. Fungsi dari tandon bahan baku sendiri untuk penirisan air dari
3. Softener/resin
3
Gambar 5.tabung softener/resin
softener atau resin adalah tabung yang berisikanresin sebagai
medianya berfungsi untuk menghilangkan zat yang berisi anion dan kation
seperti kalsium dan magnesium yang bertujuan mencegah kerak (scalling)
pada pipa pipa boiler yang akan menganggu produksi. Fungsi resin untuk
menghilangkan kandungan kapur (CO2CO3) Mg dan Ca,juga untuk
menghilangkan kandungan kesadahan air. Proses pelunakan air (water
softening) adalah suatu proses yang dapat menyaring atau memfilter tingkat
kesadahan pada air. Metode yang dimanfaatkan biasanya mengandalkan cara
penyerapan ion Ng2+ dan Ca+ yang terkandung dalam air. Adapun cara
pengoperasian unit dari water softening yaitu:
a. Proses filtrasi
Dimana dalam proses tersebut air terfiltrasi lalu menyaringdari
bagian atas ke bagian bawah lewat pertukaran ion-ion dalam proses
tersebut ,unit pada softener filter bisa mengikat kadar kapur pada
kandungan air.
b. Proses backwashing
Dalam proses ini terjadi pengujian sebuah media filter dimana
sudah tersumbat oleh kotoran di dalam media filter dengan mengurangi
aliran air yang telah dihasilkan. Biasanya proses ini dilakukan sekitar 3-6
hari. Proses ini dilakukan hingga air output pada buangan tampak bersih
dan lancar.
3
c. Proses regenerasi
Yaitu proses pengaktifan dari media resin kation dan media garam
NaCl murni yang dialirkan, caranya siapkan garam dapur sekitar 20%
kemudian larutan dalam air menggunakan tabung khusus lalu proses
regenerasi dapat dilakukan.
d. Proses fast rinse
Merupakan proses akhir dari backwashing atau regenerasi. Untuk
melakukan ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit hingga
air buangan pun lancar dan biasanya merupakan proses pembilasan kadar
sisa garam dan air terbuang sempurna.
4. Pasir silica
Pasir silica adalah bahan galian yang terdiri atas Kristal Kristal dan
mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.
Pasir silica atau biasa di kenal sebagai pasir kuarsa memiliki banyak
manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Pasir silica bisa dimanfaatkan sebagai
penyaringan air,sebagai penyaringan tanah,lumpur,dan juga partikel
partikel baik kecil maupun besar yang terdapat pada air yang disaring dan
biasanya pada penyaringan tahap awal.sebagai penyaringan akhir
kebanyakan orang menggunakan pasir silica sebagai bahan dasar atau baku
keramik,kaca,gelas,dan lain-lain.pasir silica terbentuk secara alami dari
suatu mineral yng pada umumnya berasal dari kerak kontinen
bumi.struktur yang terdapat pada mineral ini berupa Kristal heksagonal
yang secara alami terbentuk dari campuran beberapa zat silicon dioksida
dan SI2O sehingga membentuk silica trigonal terkristalisasi.
5. Karbon aktif
3
melewatinya .beberapa manfaat yang diberikan oleh karbon aktif untuk
penjernihan air yaitu:
a.menyerap bau
air sumur biasanya akan di antisipasi dengan karbon aktif atau
arang aktif .bahan ini digunakan dalam sejumlah produk menyaring air.
b.menjernihkan air
air yang keruh juga bisa di tanggulangi dengan menggunkan
karbon aktif yakni dengan memanfaatkan pori-pori untuk menyerap
sadimentasi atau endapan yang terkandung di dalam air.
c.mengambil klorin
klorin dalam air bisa diserap dalam karbon aktif.maka dari itu,cara
ini aman untuk mengambil air minum yang layak konsumsi.
d.menciptakan rasa segar pada air
air yang terasa hambar dan tidak enak bisa diatasi dengan karbon
aktif.dalam hal ini,karbon aktif dapat memberikan rasa segar untuk air.
e. bahan yang tidak bisa diserap
meski banyak kontaminan yang bisa diserap,ternyata karbon aktif
juga bisa meloloskan beberapa kandungan air diantaranya
mineral,garam,dan senyawa anorganik.
6. Batu bara
Sama dengan karbon aktif,batu bara juga berfungsi untuk
menjernihkan air serta menghilangkan bau,rasa,dan air. Batu bara adalah salah
satu hasil bumi yang tidak mengandung logam yang sifatnya hamper sama
dengan kayu arang tetapi batu bara dapat menghasilkan panas yang sangat
besar. Batu bara juga dapat disebutkan sebagai fosil atau tumbuhan yang terjdi
perubahan kimia dari adanya tekanan serta suhu yang tinggi dengan waku
yang lama.
3
Gambar 6. tabung pasir silica, karbon aktif, batu bara.
7. Catridge
3
Gambar 8. Membran filter/ RO
Penyaring air yang betujuan menhilangkan mineral ataupun ion dalam
air.karna ukuran membran RO sangat kecil yaitu 0,001 membran RO juga
dapat menyaring bakteri,racun,zat kimia berbahaya.membranRO atau bisa
disebut reserve osmosis adalah membran yang terbuat dari selaput
semipermeable yang dapat di isi ulang yang berfungsi untuk menyaring atau
memfilter air. Membrane ini dapat menurunkan tds (total desolved solids)
karena mempunyai ukuran pemfilteran yang sangat halus.dengan ukuran yang
sangat halus ini maka virus,kandungan logam,bakteri akan tersaring dimana
ukuran RO jauh lebih kecil dari ukuran virus,bakteri,dan kandungan
logam.biasa setelah pemakaian 1 tahun harus di ganti atau bisa lebih lama
tergantung tingkat pemakaian dan kondisi air baku yang akan disaring.
9. Mixer Ozon
3
Proses ozonisasi bertujuan untuk mengurangi atau membunuh
bakteri.Virus amoba serta pathogen, gas ozon yang masuk yakni 0,6 ppm
setelah produk disimpan semalam residu ozon berubah menjadi 0,1-0,4
ppm.ozonisasi merupakan akhur dari pengolahan air minum setelai
berbagai zat dalam air seperti logam dan zat lainya di hilangkan sehingga
tidak ada reaksi kimia antara ozon dengan zat yang lain dengan peranan
ozon sebagai desinfektan pembasmi mikroorganisme yang masih berda
dalam air. Ozon merupakan gas yang hampir tak berwarna dengan bau
khas sehingga dapat terdeteksi oleh indra penciuman sampai dengan
kosentasi 0,1 ppm . kosentrasi maksimum ozon pada ruangan terbuka
adalah 0,10 ppm.
10. Tandon bahan jadi
merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengumpulkan
air.mengumpulkan air merupakan lebih megarah sebagai bentuk dari
penampungan air yang tentunya memiliki manfaat alam khusus suatu
pabrik.dengandigunakanya tandon jadi persediaan air akan selalu aman
terkendali. Kapasitas tandon ini sekitar 7.400 liter. Tandon terbuat dari
aluminium yang tidak mudah berkarat untuk menjaga kualitas air.
11. Pengemasan
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk
menyiapkan barang menjadi siap untuk didistribusikan,disimpan dijual,
dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah
atau mengurangi kerusakan,melindungi produk yang ada
didalamnya,melindungi dari bahaya,pencemaran serta gangguan fisik. Di
samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan hasil pengolahan
atau produk industri agar mempunyai bentuk- bentuk yang memudahkan
dalam penyimpanan,pengangkutan dan distribusi.
Produk air minum dalam kemasan “AMPO” mempunyai dua
jenis kemasan ditinjau dari segi pemakaian yaitu :
b. Kemasan Sekali Pakai
Penggunaan ulang jenis kemasan ini untuk AMDK sangat
berbahaya bagi kesehatan konsumen karena segala macam kuman
3
penyakit yang telah mencemari botol dan cup bekas akan
mengkontaminasi pula air yang akan diisikan ke dalam kemasan bekas
tersebut. Kemasan ini berukuran kecil, paling besar 1500 ml. Pemakaian
ulang jenis kemasan tersebut dilarang oleh Pemerintah melalui:
Kep.Men./167/MPP/Kep.5/1997.
c. Kemasan Ulang (5 Gallon)
Kemasan ini terbuat dari plastik PC. Jenis bahan kemasan ini
tahan terhadap pemanasan sehingga galon dapat di sanitasi dengan
baik dan dapat dipakai ulang kembali untuk AMDK.
Pada industri Air Minum Dalam Kemasan di CV.LISA JAYA
MANDIRI yang mempunyai merk “AMPO” pengemasan dibedakan
menjadi 3 sebagai berikut:
1.1. filling cup
Filling cup adalah suatu proses pengemasan air kedalam cup
dengan menggunakan mesin .proses pengisian air dalam kemasan ada
beberapa tahapan antara lain:
a. Tandon jadi
merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengumpulkan
air.mengumpulkan air merupakan lebih megarah sebagai bentuk dari
penampungan air yang tentunya memiliki manfaat alam khusus suatu
pabrik.dengandigunakanya tandon jadi persediaan air akan selalu aman
terkendali.
b. tandon air cup
3
Merupakan suatu tempat pengumpulan air yang sudah masuk proses
pemfilteran ,air yang sudah disterilkan dan aman untuk di konsumsi.
c. bucket
Bucket pada mesn cup sealer filling berfungsi sebgai tataan cup atau
gelas dimana nantinya bucket akan berfungsi sebagai tumpuan saat hitter
memanaskan lid agar melekat pda cup.jenis bucket alumunium berdasarkan
per unitnya,salhsatunya mampu menampung 8 unit cup gelas per unit atau per
bloknya.ada pula yang 12 dan 18 cup per bloknya,hal ini tergantung kapasitas
dari mesin filling cup.di AMDK ampo menggunakan bucket 8 unit per
bloknya.
d. hiter pemanas
Berfungsi untuk memanaskan kembali lid,agar lid benar benar
menempel pada mulut cup.
e. Cutter
Berfungsi untuk memotong dan merapikan lid cup(plastik penutup
gelas) yang telah menempel ke gelas plastik ,menggunakan cutter yang
umum.
f. convenyor
3
a. Tandon jadi
Tandon Jadi, merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan air. Mengumpulkan air yaitu sebagai bentuk
penampungan air yang tentunya memiliki manfaat alam khusus suatu
pabrik. Dengan digunakan tendon jadi persediaan air akan aman.
b. Pencucian
Air yang digunakan pada proses pencucian botol adalah air lunak
yaitu air yang tidak mengandung garam-garam Mg dan Ca. Tujuannya
untuk memaksimalkan kerja detergent dan menghindari terbentuknya
kerak pada mesin pencucian. Untuk bilasan terakhir digunakan air produk
yang mengandung ozon dengan tujuan sanitasi. Sebelum botol
dimasukan ke dalam mesin pencucian, terlebih dahulu dilakukan
pengamatan visual.Untuk tahap berikutnya botol tersebut dibawa ke mesin
pencuci (washer).
c. Mesin Filling
Mesin Filling Botol atau Mesin Pengisi Botol, adalah suatu alat
yang berfungsi untuk mensterilkan botol yang akan diisi. Penyeterilan
botol menggunakan teknologi ultraviolet yang terkenal kehebatannya
dalam mendeteksi zat-zat berbahaya, sekaligus mensterilkan botol
tersebut.
d. Mesin penutup botol (Capping)
Mesin Penutup Botol (capping), merupakan suatu alat yang
digunakan untuk memudahkan dalam proses penutupan botol, dan
digunakan untuk memasang tutup botol dengan tujuan penyegelan agar
produk tidak terpapar udara maupun kontaminasi diruangan, penggunasn
penutup botol yang tersegel dengan rapat dan kuat akan
mempertahankan kualitas produk hingga sampai ketangan konsumen.
Mesin penutup berguna sekali untuk melakukan penutupan botol dengan
akurat dan dengan cara yang benar, dimana dengan menggunakan mesin
penutup botol ini pasti penutupan botol sangat erat. Kelebihannya akan
3
mempermudah pekerjaan dan pekerjaan lebih efisien lebih cepat dan
lebih tepat.
e. Pendorong, berfungsi untuk menjatuhkan botol ke conveyor.
f. Mesin Conveyor
Mesin Conveyor,adalah alat yang dapat memindahkan produk,
dimana produk diletakkan dan digerakkan pada awal sampai akhir meja
conveyor. Conveyor daapat digunakan mengangkut berbagai barang dari
yang besar sampai kecil baik itu makanan minuman dan lail-lain. Mesin
conveyor digunakan pada industri, yang penggunaannya sudah banyak di
implementasikan dalam berbagai fungsi yang luas, hampir seluruh bidang
industri berskala menengah keatas yang memanfaatkan penggunaan
conveyor ini.
g. Pelabelan
Pelabelan, adalah suatu bagian dari produk yang berupa
keterangan baik gambar maupun kata-kata yang berfungsi sebagai
sumber informasi produk dan penjual. Label berfungsi untuk
mengidentifikasi produk atau merek, menentukan kelas produk,
mempromosikan produk melalui aneka gambar yang menarik. Pemberian
label bertujuan untuk memberi informasi tentang isi produk yang diberi
label tanpa harus membuka kemasan, sebagai sarana komunikasi
produsen kepada konsumen tentang produk tersebut, terutama hal hal
yang kasat mata atau tidak diketahui secara fisik, memberi petunjuk yang
tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang optimum.
Botol-botol yang telah ditutup akan melewati tempat
pemeriksaan secara visual. Apabila ada produk yang tidak memenuhi
standar maka produk tersebut akan direject. Selanjutnya botol
dilewatkan pada ink jet untuk pemberian kode produksi dan dilewatkan
pada shrink tunnel untuk melekatkan seal.
h. Expired botol
Expired botol, berfungsi untuk memberitahu masyarakat yang
meminum AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) untuk tidak mengkonsumsi
3
air tersebut sebelum melewati batas masa tenggang produk tersebut. Air
memang tidak akan basi meski disimpan dalam waktu yang lama, air
putih yang kita minum sehari hari tidak akan mengalami proses
perubahan secara kimiawi selama penyimpanan air tersebut benar.
i. Packing atau pengepakan
Packing, berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan-
kerusakan agar lebih mudah dimuat dan dipasarkan. Fungsi packaging
terhadap produk pangan untuk melindungi barang selama proses
pengiriman dari produsen hingga ke pelanggan, memelihara produk dari
sinar ultraviolet, panas, kelembaban, udara, kontaminasi. Sebagai
identitas barang, dalam hal ini packaging dapat dipakai untuk alat
komunikasi terhadap pelanggan melalui label yang ada pada kemasan.
Proses pengepakan ada dilakukan otomatis dan secara manual
oleh karyawan. Dari setiap jenis produk di pak sesuai jenis kemasannya.
Untuk produk 330 ml dan produk 600 ml disusun secara otomatis dan
dengan menggunakan box kardus dengan isi 24 botol per kardus, dan
botol 1500 ml berisi 12 botol per kardus di isolasi plastik dan di pak
secara manual.
1.3. Filling galon
Proses pengisian air dalam kemasan galon ada beberapa taahapan yaitu :
1. Penyortiran Galon
adalah memisahkan gallon yang berkualitas baik dengan gallon
yang berkualitas kurang baik, tujuannya untuk memberikan harga yang
berbeda pada yang kualitasnya baik dengan kualitas yang berbeda, gallon
reject contohnya pecah, lumut ringan, lumut sedang, lumut berat, berbau
tajam.
2. Pencucian
berfungsi untuk proses pembersihan suatu benda dengan jalan
menghilangkan partikel atau pengirim yang tidak diinginkan dari benda
tersebut, sehingga diperoleh keadaan semula dari benda yang
3
bersangkutan. Tujuan dari proses pencucian yaitu menghilangkan kotoran
seperti lumut, debu, hygiene dan bebas kuman.
3. Pemanas (Semprong),digunakan untuk merekatkan kepsil.
4. Lampu,digunakan untuk melihat benda asing yang ada di dalam gallon.
5. Expired
merupakan suatu informasi yang wajib dicantumkan oleh
produsen pada label kemasan produk. Pencantuman informasi umur
simpan menjadi sangat penting karena terkait dengan keamanan produk
dan untuk memberikan jaminan mutu pada saat produk sampai ketangan
konsumen. Informasi umur simpan produk sangat penting bagi banyak
pihak, baik produsen, konsumen, penjual, dan distributor. Konsumen
tidak hanya dapat mengetahui tingkat keamanan dan kelayakan produk
untuk di konsumsi tetapi juga dapat memberikan petunjuk terjadinyaa
perubahan cita rasa, dan penampakan. Penentuan umur simpan produk
dapat dilakukan dengan menyimpan produk pada kondisi penyimpanan
yang sebenarnya.
6. Packing
packing pemasangan lap, conference, plastic, tali, tapel. Lap
digunakan untuk menghilangkan air atau debu yang ada diluar galon,
contreng digunakan untuk mengetahui sirkulasi atau perputaran galon
(konsumen), plastic digunakan untuk mengemas galon yang sudah dilap,
tali digunakan untuk mengikat galon yang sudah dikemas, tapel
digunakan untuk menapel galon yang sudah selesai dikemas, tapel akan
mempermudah untuk di distribusikan.
I. Penyimpanan dan pemasaran
Proses distribusi sebaiknya 5-6 jam setelah proses pengemasan
agar kondisi gas ozon yang terkandung dalam air menguap dan kembali
menjadi oxigent. Baru setelah 5-6 jam lebih produk diperbolehkan
dikonsumsi maupun didistribusikan,dengan system FIFO ( First In First
Out). Barang siap di distribusikan atau di pasarkan di daerah kota jember
dan sekitarnya.
3
Pemasaran hasil produksi CV.LISA JAYA MANDIRI terutama
ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan pasar di kawasan Indonesia di
Jember,Jawa Timur.Sistem pemasaran diserahkan sepenuhnya pada
distributor. Dari sub distributor kemudian disebarkan ke agen-agen, sub
agen dan trailer (pengecer) sehingga produk dapat sampai ke konsumen.
3
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengertian Air
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk semua makhluk
hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus tetap dilindungi agar tetap dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh manusi Sa, serta makhluk hidup yang lain.
penghematan dan pelestarian sumber daya air harus ditanamkan pada segenap
hidup No 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kesehatan Industri.
pada dasarnya berkaitan dengan upaya pengelolaan sumber daya air dan sumber
Masalah air baku untuk industri air bersih menjadi sangat penting.
Kualitas air bersih yang dipengaruhi kualitas air baku tersebut akan berpengaruh
pada kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya (Amsyari, 1996).
Kualitas air bersih sangat erat kaitannya dengan kualitas air bakunya.
Umumnya air baku dari air sumber (air tanah) kualitasnya sudah cukup baik
sehingga tidak sulit menjadikannya air bersih yang memenuhi persyaratan
kesehatan. Pada sisi lain air bersih dalam jumlah banyak harus mengambil dari
sumber air yang besar pula. Ini sering terjadi di kota besar dan akhirnya memilih
air sungai yang ada di dekatnya sebagai sumber air baku. Kualitas air sungai
sebagai air permukaan jelas berbeda dengan air sumber dan air tanah dalam
3
sehingga perlu proses yang lebih banyak. Pada awalnya proses itu pun tidak
begitu berat karena air sungai hanya terkait dengan limbah rumah tangga yang
jumlahnya pun terbatas sehingga proses penjernihannya pun relatif sederhana
(Amsyari, 1996).
Pengawasan mutu sarana Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.
705/MPP/Kep/11/2003.
1. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah air baku yang telah diproses
dan dikemas serta aman untuk diminum.
2. Air baku adalah air yang telah memenuhi persyaratan kualitas air bersih untuk
diolah menjadi produk AMDK.
3
3. Pendoman Proses, Mesin Dan Peralatan Produksi Air Minum
Dalam Kemasan
A. Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan adalah air yang diambil dari sumber
yang terjamin kualitasnya, untuk itu beberapa hal yang harus dilakukan untuk
menjamin mutu air meliputi :
Seluruh mesin dan peralatan yang kontak langsung dengan air harus
terbuat dari bahan yang tara pangan (Food Grade), tahan korosi dan tidak
bereaksi dengan bahan kimia
3
2. Unit pengolahan air (Water Treatment)
a. Prefilter
c. Mikrofilter
C. Fasilitas Laboratorium
a. Otoklaf
b. Oven
c. Incubator
d. Konduktivitimeter
3
e. Turbidimeter
D. Proses Produksi
Air baku ditampung dalam bak atau tangki penampung (Reservoir). Bila
sumber air letaknya jauh dari pabrik, maka air tersebut dapat dialirkan melalui
pipa atau diangkut menggunakan tangki. Tangki, selang, pompa dan sambungan
harus terbuat dari bahan tara pangan, tahan korosi dan bahan kimia. Tangki
pengangkutan harus dibersihkan, disanitasi, dan diinspeksi, luar dan dalam
minimal 1 (Satu) bulan sekali. Persyaratan tangki pengakutan terdiri atas:
3
Penyaringan menggunakan pasir atau saringan lain yang efektif
dengan fungsi yang sama. Fungsi saringan pasir adalah menyaring partikel –
partikel yang kasar. Bahan yang dipakai adalah butiran – butiran silica (SiO2)
minimal 95%. Ukuran butir – butir yang dipakai tergantung dari mutu
kejernihan air yang dinyatakan dalam NT.
3. Desinfeksi
4. Pencucian Kemasan
a. Kemasan sekali pakai
tidak diharuskan dicuci dan/atau dibilas, tetapi jika hal ini
dilakukan maka harus secara seniter.
3
Kemasan yang dapat dipakai ulang dicuci dan disanitasi dalam
mesin pencuci botol. Untuk membersihkan botol dapat digunakan
berbagai jenis detergent yang aman untuk pangan dengan suhu 60-
800C, sedangkan untuk sanitasi dapat digunakan air ozon atau
desinfektan lain yang aman untuk pangan.
3
BAB V PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian proses pengawasan mutu di CV.LISA JAYA
MANDIRI maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Proses pengawasan muitu di CV.LISA JAYA MANDIRI
dilakukan secara rutin agar mutu produk terjamin
Proses pengawasan mutu Air Minum Dalam Kemasan di CV.LISA
JAYA MANDIRI yaitu,fisika,kimia,dan mikrobiologi.
Proses pengawasan mutu Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
dilakukan dari bahan baku, unit pengolahan air, hingga produk
jadi.
Pengujian fisika,kimia,dan mikrobiologi pada AMDK meliputi
warna,bau,rasa,pH,kekeruhan, TDS, dll.
6.2. Saran
a. Melakukan kegiatan rutin membersihkan APD yang digunakan
seperti jas lab
b. Pada saat produksi hendaknya menggunakan APD sesuai dengan
standart yang berlaku
c. Sebaiknya dilakukan breafing seminggu sekali untuk mengevaluasi
kesalahan sebelumnya
d. Mekanik seharusnya datang untuk mengecek mesin sebelum
produksi dimulai
e. Pada saat penutupan manual di produksi botol sebaiknya
menggunakan sarung tangan
f. Harus adanya pertolongan pertama jika karyawan terjadi
kecelakaan kerja di perusahaan (P3K)
g. Harus adanya tempat pencucian tangan sebelum dan sesudah
bekerja dan harus adanya lap pengering ditempat pencucian tangan
3
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(PKL)
Disusun oleh:
Ely Susanti Dewi XIAHP3/17474/2270.089
Cyntya Putri XIAHP3/17464/2260.089
Lupita Riska Dewi XIAHP1/17497/2293.089
Siti Aisyah XIAHP1/17540/2336.089
3
2020
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami
3
dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan dapat mengerjakan
laporan dengan baik.
Laporan ini kami susun berdasarkan pengalaman dan data-data yang kami
peroleh selama melakukan PKL di CV.LISA JAYA MANDIRI FOOD. Laporan
ini disusun sedemikian rupa dengan tujuan dapat diterima dan dipahami oleh
pembimbing serta dapat dipakai sebagai usulan adik kelas yang nantinya juga
akan melaksanakan PKL dan penyusunan laporan.
Kami menyadari bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu izinkan kami
mengucapkan terimakasih kepada :
Ibu Dra.HJ.Kumudawati,M,Pd. Selaku kepala SMK NEGERI 5
JEMBER
Bapak Wasilli Fadlah selaku Direktur AMPO CV.LISA JAYA
MANDIRI FOOD JEMBER
Bapak Edi Purwanto selaku pembimbing perusahaan CV.LISA
JAYA MANDIRI FOOD
Ibu Diana Mahfiatus S.TP selaku ketua program keahlian
Agrivbisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan
Ibu Dian Setyobudi W,S.TP selaku pembimbing sekolah
Bapak dan ibu guru SMK Negeri 5 Jember yang telah memberikan
bimbingan selama pelaksanaan PKL
Seluruh staf dan karyawan AMDK AMPO CV.LISA JAYA
MANDIRI FOOD JEMBER,yang telah bersedia menerima kami
untuk melaksanakan Prakyik Kerja Lapangan (PKL) selama 5
bulan dan membantu kami selama kegiatan PKL berlangsung
Orang tua tercinta yang mana telah membantu kami dalam segi
material maupun dalam segi motivasi dalam penyusunan laporan
ini
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
PKL ini
Kami juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
walaupun kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin dan daya upaya yang
3
ada pada kami.Untuk itu kami masih membutuhkan kritik dan saran yang
kostruktif serta membangun untuk kami demi penyempurnaan laporan ini,semoga
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................i
3
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................
C. Tujuan...................................................................................
II. TINJAUAN PERUSAHAAN
10. Sejarah Perusahaan................................................................
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan..................................
2. Status Kepemilikan....................................................
3. Bentuk/ Jenis Perusahaan..........................................
4. Visi dan Misi..............................................................
11. Organisasi Perusahaan............................................................
1. Nama Perusahaan.......................................................
2. Lokasi Perusahaan......................................................
3. Nama Perusahaan........................................................
4. Struktur Perusahaan....................................................
5. Tugas dan Fungsi........................................................
12. Proses Produksi dan Produk...................................................
1. Proses Produksi..........................................................
2. Produk........................................................................