Anda di halaman 1dari 61

KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Makassar, perlu mengenali

bidang pekerjaan serta meningkatkan keterampilan yang di butuhkan pasar kerja

sesuai dengan bidang kerja dan keahlian masing-masing. Untuk mengetahui

kinerja produksi, pengendalian mutu, penelitian dan pengembangan produk di

industry diperlukan pengetahuan khusus yang tidak hanya mengandalkan bangku

perkuliahan. Oleh karena itu kegiatan kuliah kerja nyata profesi perlu dilakukan.

Kegiatan kuliah kerja nyata profesi merupakan tri darma perguruan tinggi yaitu

kegiatan yang mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian terhadap

masyarakat dibawah bimbingan dosen pembimbing lapang.

Kuliah Kerja Nyata Profesi merupakan kegiatan intrakurikuler yang

dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan praktek kerja pada lembaga-

lembaga yang revelan dalam bidang industri pengolahan hasil pertanian. Bentuk

kegiatan yang dilakukan adalah kerja praktek dengan mengikuti semua kegiatan di

lokasi Kuliah Kerja Nyata Profesi.

Dalam kuliah kerja nyata profesi ini, mengambil judul PROSES

PENGOLAHAN BIJI KAKAO LOKAL SULAWESI SELATAN HINGGA

MENJADI PRODUK COKELAT SIAP KONSUMSI pada Teaching Industry

(UNHAS). Dan akan membahas bagaimana cara proses pengolahan biji kakao

hingga menjadi cokelat seperti yang banyak dipasarkan di pusat toko swalayan.

Cokelat merupakan hasil olahan dari biji tananam kakao yang dapat dijadikan

makanan ataupun minuman. Cokelat telah melewati sejarah yang panjang sejak

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 1


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

pertama kali di temukan dan digunakan oleh penduduk Mesoamerikan kuno

hingga menjadi penganan popular di dunia modern. Suku Olmek, Maya dan Aztek

yang hidup di tiga ribu tahun yang lalu pada awalnya mengolah biji kakao

menjadi minuman. Mereka sangat menyukai minuman cokelat itu dan bahakan

menganggapnya “minuman para dewa”. Suku Aztek memberi nama minuman

tersebut ”xocolatg”yang merupakan akar dari kata “cokelat” yang dikenal

sekarang (Atkinson, Banks,& McFadden,2010).

Melalui kuliah kerja nyata profesi mahasiswa diharapkan mampu

mengetahui dan memahami penerapan teori secara ilmiah serta proses penerapan

dalam dunia nyata, yaitu dunia industri tentang proses pengolahan biji kakao

hingga menjadi cokelat.

1.2 Tujuan
a. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan, di pabrik

tempat mahasiswa melaksanakan kegiatan KKNP;

b. Memperoleh ilmu pengetahuan serta wawasan mengenai proses

pengolahan cokelat;

c. Mendapatkan pengalaman kerja lapangan secara langsung guna menjadi

bekal mahasiswa setelah lulus sarjana.

1.3 Waktu dan Tempat


Kuliah Kerja Nyata Profesi ini dilaksanakan selama 45 hari di mulai dari

tanggal 28 Maret s.d.14 Mei 2018. Bertempat di Teaching Industry UNHAS.

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 2


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

1.4 Manfaat KKNP


Adapun manfaat kuliah kerja nyata profesi sebagai berikut :

1. Lebih memahani dan mengenal pekerjaan yang ada di dunia usaha secara

langsung;
2. Mengetahui secara langsung bagaimana proses kerja yang dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan dan aturan dunia usaha;


3. Melatih untuk bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilaksanakan;
4. Dapat memiliki kemampuan mengelola, mengembangkan dan menyusun

laporan sesuai dengan jenis komoditi yang di praktikkan.

BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT KKNP

2.1 Sejarah Perusahaan


Teaching Industry Universitas Hasanuddin Makassar diresmikan pada hari

rabu, 26 Juni 2013 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof.

Muhammad Nuh. Peresmian gedung Teaching Industry Universitas Hasanuddin

Makassar dilakukan bersamaan dengan peresmian gedung Fakultas Kehutanan

dan penyerahan buku lima karya dosen di gedung Teaching Industry Universitas

Hasanuddin Makassar. Teaching Industry Universitas Hasanuddin Makassar

merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Universitas Hassanuddin Makassar

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 3


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

dimana didirikan sebagai tempat atau wadah dalam pengembangan inovasi dan

incubator bisnis.

Teaching Industry Universitas Hasanuddin Makassar beralamat di Jl.

Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar. Teaching Industry

Universitas Hasanuddin berada di tempat yang mudah diakses, berada tepat

disamping jalan raya kampus Universitas Hasanuddin, berada di depan fakultas

Pertanian dan bersebelahan dengan Politeknik Negeri Ujung Pandang. Teaching

Industry Universitas Hasanuddin berfungsi sebagai sarana dalam pengembangan

produk olahan dari hasil-hasil pertanian dengan penerapan teknologi dan

pengembangan kewirausahaann. Teaching Industry mengolah bahan-bahan hasil

pertanian menjadi produk cokelat, gula cair, kopi, minyak kelapa.

Terdapat beberapa layanan yang disediakan di Teaching Industry

Universitas Hasanuddin Makassar diantaranya:

1. Pendidikan dan pelatihan Industri;

2. Kegiatan produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, kelautan, dan

peternakan;

3. Pengolahan sumber daya pangan;

4. Konsultasi desain dan produksi merk dan kemasan.

2.2 Visi dan Misi Teaching Industry Unhas


1. Visi

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 4


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Terciptanya Industri inovatif berbasis teknologi melalui sinergitas antara

perguruan tinggi (Academia), perusahaan (Business), dan pemerintahan

(Government).

2. Misi

Mengoptimalkan dampak penelitian yang dilaksanakan Universitas

Hasanuddin terhadap peningkatan kualitas pembelajaran, pengembangan,

industri kecil dan menengah, pengembangan ekonomi regional,

berkontribusi dalam menjadikan Universitas Hasanuddin sebagai penyedia

teknologi inovatif dalam pengolahan, pengembangan inkubator bisnis dan

komersialisasi teknologi.

2.3 Struktur Organisasi


Suatu perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang bertujuan

untuk menghubungkan antara komponen-komponen bagian dan posisi dalam

perusahaan tersebut, dengan adanya struktur organisasi maka pembagian aktivitas

kerja dan perwujudan pola tetap berhubungan di antara fungsi bagian tugas,

wewenang dan tanggung yang berbeda dalam organisasi.

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 5


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Teaching Industry

2.4 Uraian Tugas


Uraian tugas petugas laboratorium Teaching Industry. Laboratorium

Teaching Industry seluruhnya berjumlah enam buah, setiap laboratorium dibawahi

oleh koordinator seorang dosen dan bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan

praktikum dan keadaan laboratorium. Adapun nama masing-masing laboratorium

dan kepala laboratorium yang ada di Teaching Industry ialah sebagai berikut:

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 6


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

1. Unit Pengolahan Kakao

Koordniator : Prof. Dr. Ir. Salengke, M.Sc, Ph. D

2. Laboratorium Pembuatan Kemasan

Koordinator : Dr. Hikmah M. Ali S.Pt, M.Si

3. Laboratorium Mikrobiologi

Koordinator : Ir. Rinaldi Sjahril M.Agr, Ph.D

4. Unit Pengolahan Anggrek

Koordinator : Ir. Rinaldi Sjahril M.Agr, Ph.D

5. Unit Pengolahan Minyak dan Snack

Koordinator : Prof. Amran

6. Unit Pengolahan Bakso, Sosis, Yoghurt, dan Kerupuk Kulit

Koordinator : Dr. Hikmah M. Ali S.Pt, M.Si.

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 7


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

BAB III
PELAKSANAAN KKNP

3.1 Kegiatan Selama di Perusahaan


Berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama 45 hari, yang mulai pada

tanggal 28 Maret – 14 Mei 2018 di TEACHING INDUSTRY yang berada di

UNIVERSITAS HASANUDDIN maka hasil kegiatan yang dilakukan adalah

sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kegitan Harian

BIDANG PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SELAMA


NO. HARI / TANGGAL
KKN-P DI TEACHING INDUSTRI

1 RABU, 28 MARET PENERIMAAN


2 KAMIS,2018
29 MARET Proses Pencetakan Coklat
3 JUMAT,2018
30 MARET Merapikan ruangan penyimpanan kemasan
2018
SABTU, 31 MARET
4 Kerja bakti (cat trotoar taman)
2018
SENIN, 02 APRIL
5 Proses conching cokelat milk, merapikan ruangan kemasan
2018
6 SELASA, 03 APRIL Proses Pencetakan Cokelat, merapikan ruangan kemasan
2018
7 RABU, 04 APRIL Membuat kemasan, merapikan ruangan kemasan
2018
8 KAMIS, 05 APRIL Proses councing cokelat milk, merapikan ruangan kemasan
2018
9 JUMAT, 06 APRIL Proses pencetakan cokelat , merapikan ruangan kemasan
2018
10 SABTU, 07 APRIL Kerja bakti (cat trotoar taman)
2018
11 SENIN, 09 APRIL Proses pembuatan kemasan
2018
12 SELASA, 10 APRIL Proses pembuatan kemasan, merapikan ruangan kemasan
2018
13 RABU, 11 APRIL Membuat poster dena ruangan teaching industy
2018
KAMIS, 12 APRIL
14 Membuat poster dena ruangan teaching industy
2018
15 JUMAT, 13 APRIL Proses pembuatan kemasan, membuat poster dena ruangan
SABTU,2018
14 APRIL teaching industry
16 Kerja bakti (cat trotoar taman)
2018
17 SENIN, 16 APRIL Membuat poster APD teaching industry
2018
18 SELASA, 17 APRIL Membuat poster APD teaching industry dan proses
19 RABU,2018
18 APRIL pembuatan
Proses conchingkemasan
cokelat milk
20 2018
KAMIS, 19 APRIL Proses pencetakan cokelat milk
2018

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 8


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

21 JUMAT, 20 APRIL Membuat poster APD teaching industry


22 2018
SABTU, 21 APRIL Kerja bakti (cat trotoar taman)
2018
SENIN, 23 APRIL
23 Pembuatan Bubuk Cokelat
2018
24 SELASA, 24 APRIL Membuat poster diagram alir proses pembuatan coklat
25 RABU,2018
25 APRIL Proses conching cokelat milk
26 2018
KAMIS, 26 APRIL Proses pencetakan cokelat milk
2018
JUMAT, 27 APRIL
27 Membuat poster diagram alir proses pembuatan coklat
2018
28 SABTU, 28 APRIL Kerja bakti (cat trotoar taman)
29 SENIN,2018
30 APRIL Proses packing coklat
2018
SELASA, 01 MEI
30
2018
31 RABU, 02 MEI 2018 Membuat desain stiker kemasan
32 KAMIS, 03 MEI Membuat desain stiker kemasan
2018
JUMAT, 04 MEI
33 Membuat desain stiker kemasan
2018
SABTU, 05 MEI
34 Kerja bakti (cat trotoar taman)
2018
SENIN, 07 MEI
35 Proses packing cokelat
201808 MEI
SELASA,
36 Proses packing cokelat
2018
37 RABU, 09 MEI 2018 Proses conching cokelat milk
38 KAMIS, 10 MEI
2018
39 JUMAT, 11 MEI Proses pencetakan coklat milk
2018
40 SABTU, 12 MEI Print diagram alir proses pembuatan cokelat
2018
41 SENIN, 14 MEI Pelatihan pembuatan cokelat bagi siswa SMKN 6 Sidrap
2018
41 SELASA, 15 MEI PENARIKAN
2018

3.2 Proses Pengolahan Kakao


Proses pengolahan kakao merupakan pengolahan produk yang utama di

Teaching Industry. Dibandingkan pengolahan lainnya seperti pengolahan gula,

kopi, dan minyak. Pengolahan kakao menjadi cokelat paling rutin dilakukan yaitu

dilakukan pada semua hari kerja (senin-jumat). Pengolahan kakao di teaching

industri menjadi produk utama berupa cokelat. Adapun beberapa jenis cokelat

yang diproduksi adalah Dark Chocolate, Milk Cocholate dan White Chocolate.

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 9


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Proses pengolahan biji kakao di Teaching Industry Unhas tidak dilakukan

secara terjadwal atau tidak menentu. Proses produksi dilakukan sesuai dengan

permintaan konsumen. Proses pengolahan dilakukan dari jam 7.30 sampai jam

16.00. Volume serta skala produksi biji kakao di Teaching Industry Unhas juga

tidak menentu tergantung permintaan konsumen. Sumber energi listrik Teaching

Industry berasal dari aliran listrik Universitas Hasanuddin sedangkan Sumber air

untuk pengolahan berasal dari sumur yang berada dibelakang Teaching Industry

Unhas. Proses pengolahan biji kakao menjadi cokelat dilakukan dalam beberapa

tahapan yaitu dimulai dari penerimaan bahan baku, sortasi bahan baku,

penyangraian, pemisahaan biji dan kulit, pembuatan pasta cokelat, pemisahan

lemak kakao, penepungan, formulasi, refining, penghalusan kembali, counching,

tempering, pencetakan dan pengemasan.

a. Bahan Baku Utama

Bahan baku merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan mutu proses

produksi. Bahan baku utama yang digunakan dalam produksi cokelat adalah

1. Pasta Cokelat (Cocoa Liquor)

Pasta cokelat adalah cokelat dalam bentuk pasta yang diperoleh setelah biji

kakao digiling dalam mesin Stone Mill. Pasta cokelat merupakan hasil

penggilingan biji kakao yang berbentuk pasta setelaah mengalami gesekan yang

menyebabkan terbentuknya panas sehingga biji tersebut menjadi hancur dan

meleleh memebentuk pasta. Cocoa liquor merupakan bahan baku utama dalam

pembuatan cokelat dan memegang peranan penting dalam menentukan kualitas

cokelat yang dihasilkan.

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 10


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

2. Lemak Cokelat (Cocoa Butter)

Lemak cokelat atau Cocoa Butter merupakan lemak yang berasal dari biji

kakao yang diperolah setelah melewati tahap pemisahan dengan mesin press yang

memisahakan antara cocoa butter dan cocoa presscake. Lemak cokelat

ditambahkan dalam proses pengolahan cokelat dengan proporsi penambahan yang

berbeda tergantung pada jenis cokelat yang dibuat.

b. Bahan Pendukung

Bahan pendukung atau bahan pembantu adalah bahan yang digunakan

sebagai pelengkap formula dalam proses produksi. Adapun beberapa bahan

pembantu yang digunakan adalah :

1. Gula Pasir

Gula pasir merupakan bahan pembantu yang ditambahkan pada pembuatan

cokelat baik jenis Milk Chocolate, Dark Chocolate maupun White Chocolate.

Proporsi penambahan gula pasir tersebut berbeda-beda tergantung jenis cokelat

yang diproduksi. Penambahan gula pasir sendiri berfungsi sebagai pemanis atau

komponen pembentuk cita rasa pada proses produksi cokelat.

2. Susu Bubuk

Susu bubuk yang ditambahkan dalam produksi cokelat di Teaching Industry

Unhas adalah susu bubuk merk INDOMILK. Penambahan susu bubuk tersebut

juga berfungsi sebagai pemanis serat pembentuk cita rasa produk cokelat.

Penambahan susu bubuk tidak dilakukan pada pembuatan Dark Chocolate hal

tersebut karena cita rasa dari dark chocolate sendiri adalah pahit sehingga tidak

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 11


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

dilakukan penambahan susu bubuk. Sementara pada Milk Chocolate dan White

Chocolate penambahan susu bubuk dilakukan dengan proporsi yang berebeda.

3. Pengemulsi (Lesitin)

Lesitin merupakan bahan tambahan makanan yang berfungsi sebagai

emulsifier atau penstabil dalam pembuatan cokelat. Penambahan lesitin selain

sebagai emulsifier juga berfungsi membentuk tekstur dalam produk cokelat.

Lesitin merupakan komponen lemak yang dapat diperoleh dari hewan maupun

tumbuhan yang ditambahkan agar suatu campuran mencapai kestabilan.

Diagram alir proses pembuatan cokelat dapat dilihat pada Gambar 3.2

Biji kakao

Penyortiran Biji yang cacat

Penyangraian

Pendinginan

Pemisahan Kulit ari

Daging biji

Pembuatan pasta

Cocoa Liquor

Gula Formulasi

Susu bubuk Refining 1

Refining 2

Cocoa butter Penghalusan


(t = 3 jam)
Lesitin
Conching
(t =12 jam)

Tempering
(T = 31,6 °C; t = ±1 jam)

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 12


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Pencetakan

Pendinginan

Cokelat

Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Pembuatan Cokelat

3.2.1 Penerimaan Bahan Baku

Cokelat berasal dari biji buah cokelat (cacao bean). Tanaman cokelat

(Theobroma cacao) dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu jenis Criollo,

Forastero dan Trinitario. Criollo menghasilkan biji kakao dengan aroma yang

sangat kuat tanpa rasa pahit, tetapi sensitif terhadap perubahan iklim dan serangan

hama penyakit dengan jumlah produksi relatif rendah. Berbeda dengan criollo,

forastero lebih tahan perubahan iklim dan serangan hama, jumlah produksinya

relatif besar tetapi bijinya memiliki aroma yang lemah dengan rasa yang pahit.

Biji kakao Indonesia sendiri sebagian besar masuk dalam jenis Trinitario yang

merupakan hasil persilangan dari Criollo dan Forastero dengan sifat yang mirip

dengan Criollo.

Buah kakao berbentuk bulat panjang (panjang sekitar 15 – 25 cm dan lebar

7 – 10 cm) dengan kulit yang relatif tebal (10 – 15 mm). Warnanya yang hijau

pada saat masih muda berganti menjadi kuning, orange, merah atau ungu ketika

masak, walaupun pada beberapa varietas warnanya tetap hijau ketika buah masak.

Pulp atau daging buah menutupi 20 – 40 buah biji kakao. Pada buah yang masak,

pulp memiliki konsistensi lunak dan berlendir dengan rasa yang manis dan warna

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 13


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

putih seperti susu. Biji kakao sendiri berbentuk oval pipih. Panjang biji sekitar 2

cm dengan lebar sekitar 1 cm dan berat ± 1 gram jika dikeringkan.

Tanaman cokelat mulanya tumbuh liar di hutan hujan tropis Amerika.

Adalah masyarakat kuno di Amerika Tengah dan Mexico, termasuk diantaranya

bangsa Maya dan Aztec, yang menemukan rahasia keistimewaan biji kakao ini

lebih dari 2000 tahun yang lalu. Pada masa itu, hancuran biji cokelat disangrai dan

dicampur dengan jagung dan berbagai rempah diantaranya paprika, vanilla atau

kayu manis lalu ditambah air untuk menghasilkan minuman rempah cokelat yang

berbusa.

Memasuki akhir abad ke-15, coklat bertransformasi menjadi resep baru.

Cortez yang memimpin ekspedisi ke Aztec, kembali ke Spanyol dengan membawa

biji kakao sekaligus dengan resep pembuatan minumannya. Di Eropa, minuman

ini menjadi populer setelah formula minuman diubah, rempah dihilangkan dan

diganti dengan gula.

Jika awalnya cokelat diperlakukan sebagai barang mewah, maka

penemuan teknik pemisahan lemak cokelat dan teknik pembuatan cokelat bubuk

pada awal abad ke-19 telah menyebabkan cokelat berkembang sebagai komoditas

pangan. Selanjutnya, inovasi produk coklat terus berkembang sejalan dengan

makin berkembangnya pemahaman mengenai karakteristik cokelat.

Di bawah ini adalah standar yang sesuai SNI.

Menurut ukuran berat bijinya, yang dinyatakan dengan jumlah biji per 100 g

contoh, biji kakao digolongkan dalam 5 golongan ukuran dengan penandaan:

• AA : maksimum 85 biji per 100 g;

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 14


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

• A : 86 biji sampai dengan 100 biji per 100 g;

• B : 101 biji sampai dengan 110 biji per 100 g;

• C : 111 biji sampai dengan 120 biji per 100 g;

• S : lebih besar 120 biji per 100 g.

Persyaratan Umum Mutu Biji Kakao

Tabel 3.3 Persyaratan Umum Mutu Biji Kakao

No Jenis Uji Satuan Persyaratan


1 Serangga Hidup tidak ada
2 Serangga mati tidak ada
3 Kadar Air % Maks 7.5
Biji Berbau asap dan atau
4 tidak ada
abnormal dan atau berbau
kadar biji pecah dan atau

5 pecahan kulit % maks. 3


6 Kadar benda benda asing % tidak ada
Sumber : pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia

Persyaratan Khusus Mutu Biji Kakao

Tabel 3.4 Persyaratan Khusus Mutu Biji Kakao

Persyaratan ( %)
Jenis Kadar
Kadar Biji Kadar Biji Kadar Kadar Biji
Mutu Biji
Berjamur Berserangga Kotoran Berkecambah
Slaty
I Maks 2 Maks 3 Maks 1 Maks 1.5 Maks 2
II Maks 4 Maks 8 Maks 2 Maks 2 Maks 3
III Maks 4 Maks 20 Maks 2 Maks 3 Maks 3
Sumber : pusat penelitian kopi dan kakao indonesia

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 15


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Buah kakao berbentuk bulat panjang (panjang sekitar 15 – 25 cm dan lebar 7 –

10 cm) dengan kulit yang relatif tebal (10 – 15 mm). Warnanya yang hijau pada

saat masih muda berganti menjadi kuning, orange, merah atau ungu ketika masak,

walaupun pada beberapa varietas warnanya tetap hijau ketika buah masak. Pulp

atau daging buah menutupi 20 – 40 buah biji kakao. Pada buah yang masak, pulp

memiliki konsistensi lunak dan berlendir dengan rasa yang manis dan warna putih

seperti susu. Biji kakao sendiri berbentuk oval pipih. Panjang biji sekitar 2 cm

dengan lebar sekitar 1 cm dan berat ± 1 gram jika dikeringkan.

Gambar 3.5 Biji Kakao

Bahan Baku Produksi cokelat di Teaching Industry berasal dari petani kakao

lokal yang telah diberikan pelatihan untuk menghasilkan biji kakao yang

berkualitas. Bahan baku utama pembuatan cokelat adalah biji kakao. Jenis

Varietas kakao yang digunakan adalah kakao jenis Sulawesi 1 dan Sulawesi 2

yang merupakan varietas Trinitario yaitu kakao hasil persilangan dari criollo dan

forastero. Bahan baku yang diterima dari petani adalah biji kakao yang telah

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 16


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

mengalami proses fermentasi sehingga setelah bahan baku tersebut diterima

selanjutnya biji kakao tersebut disortasi.

3.2.2 Sortasi

Sortasi merupakan pemisahan bahan baku dari kontaminasi atau bahan lain

yang tidak diinginkan dan atau biji dengan bentuk yang tidak sesuai standar dalam

proses produksi. Sortasi dilakukan untuk memperoleh biji kakao yang sesuai

standar mutu yang ditetapkan oleh Teaching Industry Unhas. Sortasi biasanya

dilakukan sekali selama priode produksi atau setelah menerima bahan baku dalam

jumlah banyak yang kemudian langsung dilakukan sortasi dan disimpan untuk

langsung digunakan dalam proses produksi.

3.2.3 Proses Penyangraian

Setelah proses sortasi, maka akan dilanjutkan proses penyangraian.

Penyangraian biji kakao memiliki tujuan untuk mengurangi kadar air biji kakao,

membentuk flavor khas biji cokelat yang diinginkan, serta memudahkan dalam

poses pemisahan biji kakao dngan kulit biji. Proses penyangraian biji kakao di

Teaching Industry Unhas dilakukan pada suhu berkisar antara 120-125°C selama

20-35 menit. Parameter untuk menentukan proses penyangraian adalah tekstur dan

warna dari biji kakao, dimana biji kakao yang mengalami penyangraian dengan

tepat akan memiliki tekstur agak keras dengan kulit yang mudah terkelupas serta

memiliki warna cokelat mendekati hitam, serta tidak terdapat aroma gosong. Biji

kakao yang akan diolah menjadi cokelat membutuhkan waktu penyangraian yang

lebih intensif, namun perlu diperhatikan bahwa metode penyangraian tidak boleh

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 17


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

menghanguskan kulit hal tersebut akan merusak flavor cokelat yang dihasilkan.

Proses penyangraian selain akan mempermudah proses ekstraksi lemak panas

selama penyangraian juga berperan membunuh kontaminan pada biji kakao.

Pada alat Roaster mini, dilengkapi juga dengan cooler. Cooler berperan

dalam mendinginkan suhu biji kakao yang telah disangrai, cooler berfungsi dalam

mencegah terjadinya kegosongan dari biji kakao yang baru saja

disangrai/dipanaskan. Cooler akan mempercepat laju penetrasi panas dari dalam

biji kakao yang baru saja disangrai ke udara luar sehingga mencegah kegosongan

biji kakao. Posisi cooler berada disamping bawah bejana sangrai, sehingga sesaat

setelah proses penyangraian dilakukan maka langsung ditumpahka pada cooler.

Cooler memiliki 2 instrumen utama yakni kipas yang bertugas mengalirkan udara

yang akan mempercepat penetrasi keluarnya panas dari biji kakao serta bejana

cooler yang memiliki celah yang memungkinkan udara yang ditiupkan kipas

dapat melewaati biji kakao tersebut. Selain itu, bejana cooler memiliki sistem

yang dapat memutar sehingga proses pengaliran udara melalui biji kakao lebih

merata sehingga dihasilkan biji kakao berkualitas baik.

3.2.4 Pemisahan Kulit dan Biji

Biji kakao yang telah disangrai secepatnya didinginkan untuk mencegah

pemanasan yang berlebihan. Biji kakao selanjutnya dihancurkan dan dipisahkan

dari kulit ari dan lembaganya dengan alat winnowing machine. Pemisahan

tersebut bertujuan selain pemisahan biji dengan kulit juga digunakan untuk

memperkecil ukuran biji kakao sehingga mempermudah proses penggilingan dan

penghalusan.

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 18


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

3.2.5 Pembuatan Pasta Cokelat

Biji kakao yang telah dipisahkan dari kulitnya selanjutnya digiling kembali

untuk mendapatkan pasta cokelat atau cocoa liquor dengan alat Stone Mill yang

selanjutnya digunakan untuk produksi cokelat. Pasta cokelat atau cocoa liquor

juga digunakan untuk produksi lemak cokelat dan bubuk cokelat melalui proses

dengan mesin press. Pengolahan di Teaching Industry biasanya akan menyimpan

bahan bak dalam bentuk pasta cokelat yang pada suhu ruang akan memadat hal

tersebut bertujuan untuk meminimalisir kerusakan bahan baku serta kontaminasi

dari luar.

3.2.6 Pemisahan Lemak Cokelat

Pengolahan pasta cokelat selanjutya akan menjadi dua arah atau menjadi

dua produk. Pada mesin press pasta cokelat akan mengalami proses press yang

akan menghasilkan diversifikasi produk yaitu lemak kakao atau cocoa butter dan

kakao dengan massa padat yang disebut cocoa presscake. Lemak cokelat atau

cocoa butter selanjutya akan digunakan untuk produksi cokelat dengan

penambahan cocoa liquor. Sementara cocoa presscake biasanya digunakan untuk

produksi bubuk cokelat.

3.2.7 Penepung Cake

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 19


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Cocoa presscake yang telah dihasilkan pada proses pemisahan lemak

cokelat merupakan kakao dengan massa padat. Cocoa presscake selanjutnya

digunakan untuk produksi cokelat bubuk setelah mengalami proses penghalusan

dengan mesin penepung cake.

Penepung cake umumnya berfungsi untuk mengurai cocoa yang telah

mengalami pemadatan pada proses press menjadi bubuk cokelat tanpa kandungan

lemak cokelat.

3.2.8 Formulasi

Pada proses inilah yang membedakan jenis cokelat yang dihasilkan, setiap

jenis cokelat akan memiliki formulasi yang berbeda. Pada produk Milk Chocolate

formulasi bahan yang ditambahkan setelah cocoa liquor dancocoa butter adalah

gula pasir, susu bubuk dan lesitin. Berbeda dengan Milk pada produk Dark

Chocolate hanya ditambahkan formulasi berupa cocoa liquor, cocoa butter dan

lesitinsehingga akan menghasilkan cita rasa pahit khas cokelat, sedangkan untuk

White Chocolate formulasi yang ditambahkan antara lain cocoa butter, gula pasir,

susu bubuk dan lesitin. Proporsi bahan yang ditambahakan berbeda tergantung

jenis cokelat.

3.2.9 Refining

Campuran yang telah dibuat selanjutnya mengalami pemurnian sampai

pasta yang halus terbentuk yang disebut sebagai proses refining dengan mesin

Refiner. Mesin ini berfungsi juga menghaluskan campuran yang telah diformulasi

untuk menghasilkan adonan cokelat yang homogen.

3.2.10 Penghalusan Kembali

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 20


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Campuran cokelat yang telah mengalami proses refining tersebut

mengalami proses penghalusan kembali sampai benar-benar halus dengan mesin

Ball Mill. Mesin tersebut akan menghasilkan cokelat dengan campuran yang

merata dan seragam, proses tersebut berlangsung selama kurang lebih 3 jam yang

dilakukan dengan memasukkan campuran secara berulang setiap jam. Pada proses

inilah ditambahkan lesitin sebagai emulsifier dan penstabil agar adonan cokelat

homogen serta lemak cokelat atau cocoa butter. Mesin Ball Mill merupakan mesin

penghalus dengan bola- bola besi kecil yang berfungsi menghomogenkan adonan

cokelat.

3.2.11 Conching

Selanjutnya campuran yang telah keluar dari mesin Ball Mill akan

mengalami proses conching dengan mesin conching. Proses conching merupakan

proses penting untuk mengembangkan rasa dan tekstur cokelat yang dihasilkan.

Conching adalah proses menguleni atau smoothing campuran cokelat. Kecepatan,

durasi, dan suhu conching merupakan faktor yang mempengaruhi rasa dari

cokelat. Proses conching berlangsung selama 12 jam sebelum mengalami tahapan

pengolahan selanjutnya.

3.2.12 Tempering

Setelah proses conching campuran cokelat tersebut akan didinginkan atau

diturunkan suhunya, biasanya dari 55°C diturunkan menjadi 31,6°C. Proses

tempering selain berfungsi menurunkan suhu juga berfungsi menghomogenkan

kristal lemak pada campuran cokelat sehingga menghasilkan cokelat yang tidak

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 21


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

cepat meleleh. Proses tempering di Teaching Industry dilakukan secara manual

dengan pengadukan secara intensif pada bidang datar.

3.2.13 Pencetakan

Setelah suhu campuran tersebut turun sesuai dengan suhu yang ditentukan

selanjutnya cokelat tersebut dicetak menggunakan cetakan dengan bentuk

bermacam-macam. Proses pencetakan di Teaching Industry masih dilakukan

secara manual hal tersebut karena volume produksi yang kecil sehingga jika

menggunakan mesin otomatis proses produksi menjadi tidak efisien. Selanjutnya

cetakan dimasukkan kedalam lemari pendingin dan dibiarkan dalam waktu 5

menit sebelum diangkat dari cetakan dan dilakukan proses pengemasan.

3.3 Spesifikasi Alat dan Mesin


Peralatan dan mesin yang digunakan di Teaching Industry Unhas diantaranya:

1. Roaster Mini

a) Nama Barang : Roaster 15 KG

b) Tahun Pembuatan : 2013

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 22


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Gambar 3.6 Roaster Mini

2. Chrusher Winnower

a) Nama Barang : Crusher Winnower

b) Tahun Pembuatan : 2013

Gambar 3.7 Chrusher Winnower

3. Penepung Cake

a) Nama Barang : PENEPUNG CAKE

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 23


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

b) Tahun Pembuatan : 2013

Gambar 3.8 Penepung Cake

4. Stone Mill

a) Nama Barang : STONE MILL

b) Tahun Pembuatan : 2013

Gambar 3.9 Stone Mill

5. Ball Mill Mini

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 24


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

a) Nama Barang : BALL MILL MINI

b) Tahun Pembuatan : 2013

Gambar 3.10 Ball Mill Mini

6. Storage Tank

a) Nama Barang : ST STORAGE TANK

b) Tahun Pembuatan : 2013

Gambar 3.11 Storage Tank

7. Coanching Temper

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 25


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

a) Nama Barang : Coanching Temper

b) Tahun Pembuatan : 2013

Gambar 3.12 Coanching Temper

8. Cooler

a) Merk: Cooler 54 LTR

b) Tahun Pembuatan : 2013

Gambar 3.13 Cooler

9. Lab Two Roll Pre-Refiner

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 26


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

a) Merk : KK2R200 2 ROLL PRE-REFINER

b) Capacity : app 50 kg/h (90-225 microns)

Gambar 3.14 Lab Two Roll Pre-Refiner


10. Lab Five Roll Refiner

a) Merk : KK5R200L 5 ROLL REFINER

b) Capacity : app 50 kg/h (20 microns)

Gambar 3.15 Lab Five Roll Refiner

11. Lab Mixer

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 27


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

a) Merk : KKLBMI20 MIXER

b) Mixer Volume : 30 Liter

Gambar 3.16 Lab Mix


12. Kompresor

a) Merk : Bebicon

b) 1 Stage: 0,75 KW

Gambar 3.17 Kompresor

13. Infrared Thermometer

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 28


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

a) Merk : Nankai

Gambar 3.18 Infrared Thermometer

14. Avery Weigh-Tronix

a) Nama Barang : AVERY WEIGH-TRONIX

Gambar 3.19 Avery Weigh-Tronix

15. Refrigerator

a) Merk : LG

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 29


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Gambar 3.20 Refrigerator

16. Timbangan Analitik

Gambar 3.21 Timbangan Analitik

17. Toples Penyimpanan

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 30


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Gambar 3.22 Toples Penyimpanan

18. Spatula Pengaduk

Gambar 3.23 Spatula Pengaduk

19. Meja Pengolahan

Gambar 3.24 Meja Pengolahan

20. Pompa Air

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 31


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Gambar 3.25 Pompa Air

21. Oven

Gambar 3.26 Oven

22. Baskom Stainless

Gambar 3.27 Baskom Stainless

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 32


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

23. Cetakan

Gambar 3.28 Cetakan

24. Sekop Kecil

Gambar 3.29 Sekop Kecil


3.4 Sanitasi dan Hygiene
Di dalam industri kakao, sanitasi merupakan salah satu aspek penilaian

dalam menentukan kualitas produk akhir yakni produk cokelat. Proses sanitasi

digunakan untuk memberikan peningkatan produksi dengan keuntungan ekonomis

tanpa mengakibatkan pengeluaran yang besar. Beberapa proses sanitasi yang

dilakukan pada industri kakao di antaranya sebagai berikut:

3.4.1 Sanitasi Bangunan dan Ruang Pengolahan


Bangunan merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan produksi

sehingga sanitasinya perlu diperhatikan. Teaching Industry mempunyai struktur

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 33


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

bangunan yang mendukung kegiatan produksi agar berjalan dengan baik.

Pembersihan baik di dalam maupun luar ruangan Teaching Industry dilakukan dua

kali sehari yaitu pagi hari dari pukul 07.00-09.00 Wita dan siang hari dari pukul

14.00-15.00 Wita. Pembersihan dilakukan oleh tenaga kerja luar yang menjadi

mitra yang dipekerjakan oleh Unhas. Kondisi dinding bagunan Teaching Industry

cukup kokoh untuk menahan goncangan apabila terjadi gempa. Kondisi

lingkungan depan dan di dalam gedung Teaching Indutry cukup bersih.

Gambar 3.30 Ruang Pengolahan

Kondisi ruang pengolahan di Teaching Industry sudah cukup baik, namun

ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki untuk dapat memenuhi aspek

sanitasi bangunan secara keseluruhan. Beberapa aspek yang masih belum

memenuhi standar sanitasi ruang pengolahan pangan yang baik terlihat dari sudut

antara dinding, lantai dan langit-langit bangunan ruang pengolahan yang masih

membentuk sudut mati sehingga sulit untuk dibersihkan, jendela yang terlihat

belum terlalu bersih dan masih adanya terlihat sarang laba-laba. Pada ruang

pengolahan sendiri dinding tidak dirancang agar tidak menyerap air dan struktur

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 34


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

bangunan yang relatif rata dan halus, sejauh ini tidak dijumpai tumbuhnya jamur

pada dinding. Lantai pabrik dirancang halus namun antar lantai bercelah sehingga

sulit untuk dibersihkan dan tidak kedap air. Lantai yang kedap air bertujuan untuk

mempermudah proses pembersihan sehingga sebaiknya lantai ruang pengolahan

dicat dengan cat epoxy yang memberikan kondisi lantai yang rata, tidak licin, dan

kedap air.

Selain itu, penempatan tata letak ruang pada pabrik yang kurang sesuai

dengan aspek sanitasi, dimana hal tersebut terlihat dari terdapatnya dua ruang

pengolahan yang terpisah tepatnya antara ruang pengolahan 1 dengan ruang

pengolahan 2 berhadapan dipisahkan oleh koridor. Proses roasting sampai

conching dilakukan di ruang pengolahan 1 dan proses formulasi, refining,

tempering serta pencetakan dilakukan di ruang pengolahan 2 sehingga alur proses

tidak berurutan. Hal tersebut meningkatkan kemungkinan terjadinya kontaminasi

silang yang terjadi tinggi. Demikian pula dengan kondisi toilet yang kurang baik

serta tidak adanya ruang ganti pekerja dimana seluruh atribut pekerja sebelum

masuk ke dalam ruang pengolahan dapat diletakkan di sana dengan demikian

atribut perkerja yang dipakai untuk mengolah terjamin bersih.

Dalam ruang pengolahan, sirkulasi udara harus baik sehingga perlu

diberikan ventilasi udara. Di Teaching Industry setiap ruang diletakkan AC namun

dalam unit ruang pengolahan kakao 1 hanya terdapat dalam ruang packaging

sehingga ruang pengolahan tersebut sedikit panas.

3.4.2 Sanitasi Pekerja


Pekerja di Teaching Industry telah dilengkapi dengan perlengkapan

sanitasi pekerja di antaranya baju lab, masker, sarung tangan, tutup kepala tetapi

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 35


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

belum dilengkapi dengan sepatu khusus pada saat pengolahan. Perlengkapan

sanitasi pekerja harusnya menetapkan beberapa ketentuan terkait Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) di antaranya anjuran untuk mengenakan pakaian

pelindung diri seperti topi, sarung tangan, masker, sepatu (boots) selama berada

dalam pabrik. Di dalam melaksanakan kegiatan produksi, pekerja harus berhati-

hati dalam mengatasi bahaya seperti debu dan meminimalisir terjadinya

kontaminasi pada saat proses pengolahan.

Gambar 3.31 Perlengkapan Sanitasi Pekerja

Pekerja diharapkan juga untuk menjaga kebiasaan kerja (habit) yang baik

seperti tidak merokok, bersin, menguap, batuk, meludah ataupun kontak dengan

area tubuh. Apabila hal tersebut terjadi pekerja diharapkan mencuci tangan setelah

kontak dengan area tubuh yang tidak steril. Sebaiknya pekerja sebelum dan

sesudah bekerja harus mencuci tangannya sebelum melakukan proses pengolahan.

Di Teaching Industy, para pekerja sudah menerapkan prinsip sanitasi pekerja yang

baik. Namun ada beberapa hal yang harus ditingkatkan seperti penggunaan sepatu

khusus selama pengolahan sehingga dapat meminimalisir terjadinya kontaminasi

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 36


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

bahan berbahaya ke dalam produk yang dihasilkan sehingga produk yang

dihasilkan memiliki mutu dan kualitas yang baik.

3.4.3 Sanitasi Proses dan Alat


a. Penyangraian biji kakao

Proses penyangraian biji kakao dilakukan dengan menggunakan alat sangrai

bernama Roaster kemudian dilakukan pendingin dengan alat pendingin. Pada

roaster akan tertinggal serpihan-serpihan biji kakao yang telah disangrai sehingga

harus dibersihkan begitu pula pada alat pendingin. Pembersihan roaster dan

Cooler dilakukan dengan cara dibersihkan menggunakan air panas bersuhu sekitar

± 40oC untuk melelehkan sisa cokelat yang menempel dengan cara dilap pada

bagian tersebut menggunakan kain lap. Sedangkan bagian yang tidak terjangkau

sulit dibersihkan.

b. Pemisahan kulit biji kakao

Proses pemisahan kulit biji dilakukan dengan menggunakan mesin Desheller.

Prinsip kerja dari mesin desheller ini menggunakan gaya gravitasi. Jadi biji

yang sudah dikupas kemudian akan jatuh ke wadah penampung biji kakao

yang sudah dikupas, sedangkan kulit arinya yang ringan akan diterbangkan

oleh blower ke atas hingga masuk ke dalam penampungan kulit ari.

Pembersihan alat ini dilakukan dengan menggunakan air panas bersuhu sekitar ±

40oC untuk melelehkan sisa cokelat yang menempel dengan cara dilap pada

bagian tersebut menggunakan kain lap.

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 37


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Gambar 3.32 Daging Kakao

c. Penepungan dan Pembuatan pasta cokelat (Liquor)

Penepungan dilakukan dengan menggunakan alat penepung cake sedangkan

pembuatan pasta menggunakan Stone Mill. Pemastaan mengubah bentuk biji

kakao menjadi bentuk pasta cokelat. Ketika dilakukkan penggilingan minyak

yang terdapat dalam biji keluar sehingga hasil penggilingan berbentuk pasta.

Pada alat akan tertinggal pasta cokelat yang melekat sehingga harus dibersihkan.

Pembersihan dilakukan dengan menggunakan air panas bersuhu sekitar ± 40oC

untuk melelehkan sisa cokelat yang menempel dengan cara dilap pada bagian

tersebut menggunakan kain lap.

d. Pencampuran

Proses pencampuran dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan

bak plastik kemudian komponen bahan akan dicampur seperti pasta cokelat, gula

pasir dan susu bubuk kemudian diaduk menggunakan pengaduk berbahan

stainless steel. Alat-alat tersebut dibesihkan dengan menggunakan air panas

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 38


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

bersuhu sekitar ± 40oC untuk melelehkan sisa cokelat yang menempel kemudian

di keringkan dengan pengering semprot dengan kondensor.

e. Penghalusan

Penghalusan dilakukan dengan beberapa tahap dan dengan beberapa alat

seperti mesin refiner 1, refiner 2 dan mesin Ball Mill yang digunakan untuk

mencampur dan menghaluskan formula cokelat. Pada Ball Mill terdapat bola-

bola stainless steel yang berfungsi untuk menghaluskan formula cokelat. Bagian

alat yang dapat dilepas dibesihkan dengan menggunakan air panas bersuhu sekitar

± 40oC untuk melelehkan sisa cokelat yang menempel kemudian dikeringkan

dengan pengering semprot dengan kondensor. Sedangkan bagian alat yang tidak

dilepas dibersihkan menggunakan air panas bersuhu sekitar ± 40 oC untuk

melelehkan sisa cokelat yang menempel dengan cara dilap pada bagian tersebut

menggunakan kain lap.

f. Conching

Mesin Conching digunakan untuk meningkatkan rasa khas cokelat pada

formula cokelat sehingga masih tertinggal sisa-sisa cokelat yang menempel.

Pembersihan dilakukan setelah proses pengolahan selesai. Cara pembersihannya

yaitu bagian alat yang dapat dilepas dibersihkan dengan menggunakan air panas

bersuhu sekitar ± 40oC untuk melelehkan sisa cokelat yang menempel kemudian

dikeringkan dengan pengering semprot dengan kondensor. Sedangkan bagian alat

yang tidak dilepas dibersihkan menggunakan air panas bersuhu sekitar ± 40 oC

untuk melelehkan sisa cokelat yang menempel dengan cara dilap pada bagian

tersebut menggunakan kain lap.

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 39


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

g. Tempering dan Pencetakan

Tempering dilakukan secara manual yaitu cokelat diratakan di atas batu

marmer kemudian diaduk menggunkan pengaduk sampai suhunya turun menjadi

sekitar 31,6oC yang diukur menggunkan alat termometer infrared. Pengaduk

dibesihkan dengan menggunakan air panas bersuhu sekitar ± 40 oC untuk

melelehkan sisa cokelat yang menempel kemudian di keringkan dengan pengering

semprot dengan kondensor. Sedangkan batu marmer dibersihkan menggunakan air

panas bersuhu sekitar ± 40oC untuk melelehkan sisa cokelat yang menempel

dengan cara dilap pada bagian tersebut menggunakan kain lap. Pencetakan juga

dilakukan secara manual. Alat pencetak dibesihkan dengan menggunakan air

panas bersuhu sekitar ± 40oC untuk melelehkan sisa cokelat yang menempel

kemudian di keringkan dengan pengering semprot dengan kondensor.

h. Pendinginan

Proses pendinginan dilakukan dengan meletakkan cetakan yang berisi cokelat

ke dalam Refrigerator. Pemberisihan refrigerator dilakukan secara berkala yaitu

sekali selama sebulan.

Secara keseluruhan pada tahap proses dan peralatan di Teaching Industry

belum sepenuhnya menerapkan sanitasi secara keseluruhan. Hal ini dilihat dari

pembersihan bagian alat yang tidak dapat dibongkar dilap menggunakan kain lap

yang kurang bersih yang memungkinkan terjadinya kontaminasi terhadap alat

tersebut.

3.5 Penanganan Limbah


Setiap proses produksi suatu perusahaan akan menghasilkan bahan

sampingan yaitu limbah. Limbah yang tidak dapat diolah dengan baik tentu

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 40


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

akan merugikan perusahaan maupun lingkungan sekitar. Untuk itu perlu adanya

pengolahan limbah yang nantinya akan mengurangi limbah yang dihasilkan

atau bahkan dapat menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri. Teaching

Industry juga terdapat limbah yang dihasilkan dari produksi kakao. Limbah

yang dihasilkan adalah limbah cair dan padat. Semua limbah yang dihasilkan

pada proses produksi kakao sudah diolah dengan baik bahkan sudah

menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri.

Secara garis besar limbah yang dihasilkan Teaching Industry antara lain

limbah Padat, dan Cair.

1. Limbah Padat

Limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat bersifat

kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Limbah padat

ini misalnya sisa makanan, sayuran, potongan kayu, sobekan kertas, sampah

plastik, dan logam (Abdurahman, 2008). Limbah padat yang dihasilkan pada

pengolahan kakao di Teaching Industry adalah pada proses pemisahaan kulit ari

dan nib kakao.

Mesin yang bekerja akan secara otomatis memisahkan nib dan kulit ari

kakao. Kulit ari tersebut tidak dapat digunakan pada proses pengolahan sekunder

cokelat, maka dari itu kulit ari dimanfaatkan untuk pakan ternak maupun dijual

kepada pihak lainnya.

2. Limbah Cair

Limbah cair adalah limbah yang dihasilkan pada setiap tahap produksi

yang berupa air sisa, air bekas proses produksi, atau air bekas pencucian peralatan

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 41


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

industri. Sesuai dengan undang-undang lingkungan hidup, air limbah industri

harus dipantau pada waktu tertentu. Data yang diperoleh dari lokasi pemantauan

dan titik pengambilan harus dapat menggambarkan kualitas air limbah yang akan

disalurkan ke perairan penerima (Hadi, 2007).

Limbah cair yang dihasilkan oleh Teaching Industry terjadi pada proses

pembersihan alat menggunakan air panas. Air panas yang dihasilkan pada proses

pencucian akan meresap ke sumur penampungan. Air panas tersebut dimanfaatkan

untuk mencuci peralatan proses produksi kakao seperti loyang cokelat ataupun

wadah kakao. Seperti yang kita ketahui bahwa kakao banyak mengandung

lemak dan lemak tersebut masih menempel di peralatan proses produksinya.

Hal yang dilakukan adalah dengan mencuci peralatan yang masih terdapat

lemak kakao dengan air panas. Limbah cair yang berasal dari air kondensor

mempunyai suhu ± 40°C sehingga apabila limbah cair dengan suhu tinggi jika

dibuang langsung menuju badan sungai akan menyebabkan kurangnya oksigen

terlarut yang berdampak pada kehidupan yang ada di air seperti halnya ikan akan

terganggu kecukupan oksigennya. Namun di Teaching Industry limbah cair dari

air kondensor ditampung dalam sumur sehingga dapat mengurangi pencemaran

lingkungan sekitar pabrik.

3.6 Pengemasan
Pengemasan bertujuan untuk melindungi karakteristik produk dari benda

luar yang dapat mengurangi mutu produk, selain itu mempertahankan aroma,

citarasa, dan sekaligus penampilan produk-produk makanan cokelat selama

diangkut, dijajakan dan disimpan. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap

keawetan produk cokelat adalah suhu lingkungan, kelembaban dan kandungan

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 42


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

oksigen di dalam. Kemasan yang digunakan untuk produk cokelat di Teaching

Industry terdiri dari kemasan primer, sekunder, tersier dan kuartener. Kemasan

primer berbahan dasar alumunium foil dengan ketebalan 0,07 mm. Pemilihan

alumunium foil digunakan sebagai kemasan primer karena alumunium foil adalah

food grade, tidak terdapat uap air dan memiliki porositas yang kecil. Setelah

dikemas dengan alumunium foil selanjutnya adalah dimasukkan dalam kemasan

sekunder berupa karton dan toples. Kemudian untuk kemasan tersiernya dilakukan

proses sealing menggunakan pelapis plastik serta untuk kemasan kuartenernya

digunakan dus atau goodie bag.

3.7 Pemasaran
Pemasaran merupakan proses dimana terjadi proses pemenuhan

kebutuhan oleh produsen terhadap konsumen, dengan imbalan berupa nilai

yaitu uang yang dibayarkan oleh konsumen kepada produsen. Sehingga dalam

pemasaran erat kaitannya antara produsen, produk dan konsumen. Sejauh ini

pemasaran yang dilakukan oleh Teaching Industry belum terlalu luas. Dimana

dareah pemasaran untuk produk cokelat Teaching Industry dengan Merk

“Celebes” yaitu di pusat toko oleh-oleh sekitar pantai Losari. Namun pada

beberapa kesempatan juga pernah dipasarkan di toko oleh-oleh bandara dan

beberapa pameran. Cokelat “Celebes” sering digunkan untuk menjamu para tamu

yang berkunjung ke Unhas. Konsumen dapat langsung membeli ke Teaching

Industry atau memesan terlebih dahulu.

Walaupun masih terbilang industri kecil, namun produk cokelat olahan

Teaching Industry memperoleh omzet yang cukup menjanjikan padahal usia

Teaching Industry masih terbilang muda yakni 3 tahun. Omzet Teaching Industry

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 43


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

pada tahun 2016 sebesar Rp. 46.050.300. Jumlah uang yang masuk langsung

disetor ke rekening rektor tetapi pelaporan pemasukan ke kepala Teaching

Industry dilakukan per minggu. Jumlah modal awal yang diberikan Unhas per

tahun sebesar Rp. 50.000.000. Teaching Industry memproduksi tiga macam

cokelat yaitu Milk chocolate, Dark chocolate dan White chocolate. Harga produk

cokelat Celebes sendiri dipatok berdasarkan berat cokelat.

BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Program Kerja


Program kerja yang kami laksanakan di Teaching Industry UNHAS

Makassar berupa 5 point. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Pelaksanaan Program Kerja

No Daftar Waktu Kegiatan Tempat


Kegiatan Maret April Mei

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 44


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Minggu Mingg Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu


ke-5 u ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke- 1 ke-2
Taman &
Perbaikan
Ruangan
1 Taman &
Teaching
Ruang
Industry

Ruang
Pengadaan Pengolahan
dan Kakao &
2 Dinding
Pemasangan
Atribut K3 Teaching
Industry

Pembuatan
Ruang
Diagram
3 Pengolahan
Alir Proses Kakao
Produksi

Pembuatan & Depan


Pemasangan Ruangan
4 Denah Conference
Teaching & Display
Industry Room

Teaching
Desain
5 Industry
Kemasan
Unhas

4.2 Tujuan Program Kerja

4.2.1 Perbaikan Taman & Ruang


Perbaikan ruang dan taman merupakan salah satu program kerja yang

bertujuan untuk membersihkan dan memperindah atau mewarnai (cat) ulang.

4.2.2 Pengadaan dan Pemasangan Atribut K3


Pengadaan alat dan pemasangan atribut K3 merupakan salah satu program

kerja yang bertujuan membuat atau mengadakan poster dan name plate yang

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 45


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

berunsur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang di pasang pada Ruang

Pengolahan Kakao & Dinding Teaching Industry.

4.2.3 Pembuatan Diagram Alir Proses Produksi


Pembuatan diagram alir proses produksi merupakan salah satu program

kerja yang bertujuan untuk mengetahui proses produksi kakao hingga menjadi

coklat siap konsumsi.

4.2.4 Pembuatan Dan Pemasangan Denah Teaching Industry


Pembuatan dan pemasangan denah teaching industry merupakan salah satu

program kerja yang bertujuan mengetahui bagian - bagian dari setiap ruangan

yang ada di teaching industry.


4.2.5 Desain Kemasan
Desain kemasan merupakan salah satu program kerja yang bertujuan untuk

menyarankan atau menambahkan masukan tentang desain kemasan maupun stiker.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebagai mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKNP pada Teaching

Industry, kita dapat menerapkan ilmu proses produksi, pengetahuan bahan,

pengendalian persediaan dan pengendalian kualitas yang telah diperoleh selama

perkuliahan;

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 46


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

2. Proses pengolahan coklat di Teaching Industry meliputi penerimaan bahan

baku, sortasi, proses penyangraian, pemisahan kulit dan biji, pembuatan pasta

cokelat, formulasi, refining, penghalusan kembali, conching, tempering, dan

pencetakan;
3. Mendapatkan pengalaman kerja lapangan secara langsung tentang proses

pengolahan biji kakao lokal Sulawesi Selatan hingga menjadi produk cokelat

siap konsumsi.

5.2. Saran-saran

1. Produk cokelat yang dihasilkan oleh Teaching Industry memiliki kualitas

yang baik, namun karena masih kurangnya kegiatan pemasaran maka

produk tersebut belum memiliki pangsa pasar yang luas. Diperlukan

pembentukan tim yang menangani kepentingan pemasaran mulai dari aspek

ekonomi/finansial, promosi, penjualan, mitra-mitra penjualan, sehingga

produk cokelat Teaching Industry memiliki pangsa pasar yang luas

sehingga meningkatkan permintaan dan produksi;


2. Bangunan dan ruang pengolahan harus ditingkatkan demi memenuhi

standar sanitasi bangunan dan ruang pengolahan pangan;

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 47


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

3. Perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) dan Sistem Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) harus ditingkatkan sesuai dengan standar sanitasi

pekerja;
4. Sebaiknya dilengkapi dengan laboratorium untuk pengujian sampel dan

hasil produksi cokelat.

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 48


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, D dan Aprilia. 2008. Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan.


Grafindo Media Pratama. Bandung.

Hadi, A. 2007. Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC: Persyaratan Umum


Kompetensi Labtoratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Wahyudi, T, Pengabean dan Pujiyanto. 2008. Panduan Lengkap Kakao. Penebar


swadaya Jakarta.

Wahyudi, 1986. Aspek Pengolahan dan Mutu Coklat. Lindak dan Mulia. Balai
Penelitian Perkebunan Jember, JawaTimur.

Anonim. (2013). Standar Biji Kakao Standar Nasional. From


http://iccri.net/pengolahan-kakao/, 26 Februari 2018

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 49


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1 : Map Satelit Teaching Industry UNHAS

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 50


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Lampiran 2 : Denah Lokasi Teaching Industry

REKTORAT

FAKULTAS FAKULTAS FAKULTAS FAKULTAS


KEHUTANAN PERTANIAN FARMASI TEKNIK

PERTIGAAN

LOKASI

POLITEKNIK TEACHING WORKSHOP GEDUNG


UJUNG PANDANG INDUSTRI PKM

LAPANGAN
BASKET

DANAU
UNHAS

MESJID
KAMPUS

POS
SATPAM PINTU 1
UNHAS

PERINTIS KEMERDEKAAN KM 10

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 51


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Lampiran 3 : Denah Ruang Pengolahan

Keterangan :

1. Storage Tank
2. Tempering Machine
3. Lab Two Roll Pre-Refiner
4. Lab Five Roll Refiner
5. Lab Conche
6. Lab Mixer
7. Pilot Enrobing Line
8. Refrigerator
9. Meja Pengolahan
10. Temper Manual

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 52


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Lampiran 4 : Denah Ruang Produksi

Keterangan :

1. Roaster Mini
2. Winnowing
3. Penepung Cake
4. Stone Mill
5. Ball Mill Mini
6. Storage Tank
7. Temper Machine
8. Counching Machine
9. Meja Pengolahan
10. Oven
11. Mechinery for Powder and Bulk

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 53


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Lampiran 5 : Denah Teaching Industry lantai 1

TEACHING INDUSTRY LANTAI 1

1 3
1 9
1 2

1 4 7
1 1 8 6
8 5
1 1 2 0
6 7

Keterangan :
1. Pimpinan Teaching Industry
2. Staff
3. Atelase Pajangan Produk
4. Conference and Display Room
5. Toilet Pria
6. Toilet Wanita
7. Tangga
8. Unit Pengolahan Kopi, Minyak Kelapa Murni dan Gula Cair
9. Unit Pengolahan Kakao
10. Unit Pengolahan Kakao
11. Packaging House
12. Unit Pengolahan Kakao
13. Toilet Pria
14. Toilet Wanita
15. Tangga

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 54


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

Lampiran 6 : Denah Teaching Industry lantai 2

TEACHING INDUSTRY LANTAI 2

1 8 6
0

4
1 9 7 5
1 1 3
3 2 1
1 2

Keterangan :
1. Toilet Pria
2. Toilet Wanita
3. Tangga
4. Seminar and Training Room
5. Unit Pengolahan Rumput Laut
6. Unit Pengolahan Tanaman Anggrek
7.
8. Unit Pengolahan Bakso
9. Halal Center
11. Toilet Pria
12. Toilet Wanita
13. Tangga

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 55


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

DOKUMENTASI

1. Gedung Teaching Industry

2. Proses Tempering

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 56


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

3. Proses Penyimpanan Lemak Kakao

4. Pembuatan Goodie Bag

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 57


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

5. Pembenahan Taman

6. Pembenahan Taman

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 58


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

7. Pembenahan Taman

8. Pembenahan Taman

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 59


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

9. Merapikan Ruang Kemasan

10. Pemasangan Poster APD, Denah Lokasi dan Diagram Alir Proses Produksi

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 60


KKN Profesi 2018 – Teaching Industry UNHAS

11. Produk Cokelat Teaching Industry

Teknik Industri Universitas Islam Makassar 61

Anda mungkin juga menyukai