MATA KULIAH
TKI 236 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
SIE A
PERENCANAAN AGREGAT DAN PERENCANAAN DISAGREGAT
Disusun Oleh :
Nicholas Gunawan
( 2013-043-002 )
( 2013-043-021 )
Melina Kurniawan
( 2013-043-060 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga
penyusunan kliping ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tuntutan kurikulum semester genap
mata kuliah Perencanaan dan Pengendalian Produksi .
Dalam penyelesaian makalah ini, penyusun banyak mengalami kesulitan. Namun, berkat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Karenaitu, penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1 . Bapak Hotma Antoni yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk
membuat makalah ini, serta memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada
penyusun.
2. Orangtua penyusun yang telah mendukung s e l a m a p r o s e s p e m b u a t a n m a k a l a h
ini.
3 . Teman-teman, yang telah banyak membantu dan memberi dukungan pada penulis dalam
proses pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari, makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif dan membangun
agar makalah ini menjadi lebih baik dan berguna.
Penyusun berharap agar makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
rekan mahasiswa / mahasiswi dan masyarakat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . 2
Daftar Isi .. 3
Pendahuluan ................. 4
Pembahasan .. 5
Metode Intuisi ... 6
Metode Grafik .. 6
Plan I : Variasi Jumlah Tenaga Kerja . 8
Plan II : Perubahan Tingkat Persediaan ... 8
Plan III : Subkontrak 9
Plan IV : Mixed Strategy ..10
Mathematical Programming and Tabular Methods ... 11
Tabular Methods .11
Transportation Model . 14
Metode Linier Programming ...16
Perencanaan Disagregat ..22
Kesimpulan ..37
PENDAHULUAN
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk yang memproduksi susu UHT
telah membuat peramalan, perusahaan tersebut kemudian akan membuat langkah selanjutnya
yaitu mengenai perencanaan agregat dan perencanaan disagregat.
Perencanaan Agregat itu sendiri merupakan perencanaan produksi jangka menengah.
Jangka waktu perencanaan berkisar antara 1-24 bulan atau bisa bervariasi dari 1-3 tahun.,
tergantung pada karakteristik produk dan jangka waktu produksi. Jangka waktu periode
Perencanan & Pengendalian Produksi
PEMBAHASAN
PT Ultrajaya Milk Industry &Trading Company Tbk membuat peramalan untuk produk produk
nya , seperti Susu Kental Manis , Susu Ultra dan Susu Mimi . Peramalan ini bertujuan untuk
menentukan seberapa banyak produk dari PT Ultrajaya Milk Industry &Trading Company Tbk
yang akan di produksi pada masa depan, dalam bentuk perhitungan atau prakiraan dari data
sebelumnya . Sehingga , ramalan penjualan yang sesuai tersebut dapat digunakan untuk
melakukan perhitungan perencanaan agregat. Terdapat juga beverapa metode dalam perhitungan
perencanaan disagregat :
Metode Intuisi
Metode Grafik
Plan I : Variasi Jumlah Tenaga Kerja
Plan II : Perubahan Tingkat Persediaan
Plan III : Subkontrak
Plan IV : Mixed Strategy
Mathematical Programming and Tabular Methods
Transportation Model
Tabular Methods
Metode Linier Programming
Perencanaan Disagregat
1.
Metode Intuisi
Sebagian besar perusahaan selalu ada konflik antara tujuan dan pandangan. Bagian
pemasaran menginginkan banyak variasi dari produk mereka dan juga inventory yang cukup.
Bagian manufaktur menghendaki persediaan yang sesedikit mungkin untuk menghindari
pengeluaran biaya yang tidak diperlukan. Sedangkan bagian pengendalian keuangan juga
ingin agar persediaan seminimal mungkin sehingga ongkos juga minimum .
Perubahan Rasio =
Adapun inventory ratio atau perubahan ratio yang merupakan konsep yang sering digunakan
dalam proses perencanaan produksi . Dengan perubahan ratio ini pengintrolan kapasitas produksi
akan menghasilkan sebuah gambaran . Perubahan rasio ini menyebabkan perputaran inventory
yang dapat digunakan untuk mengantisipasi permintaan yang berfluktuasi . secara sederhana ,
dikembangkan EOQ .
Dan pada biasanya metode intuisi berdasarkan pada pengalaman selama memproduksi
suatu produk yang telah berjalan pada sebelumnya.
2.
Metode Grafik
Dema Cumulative
nd
Demand
2071
2071
2054
4125
2037
6162
2021
8183
2004
10187
1987
12174
1971
14145
1954
16099
1937
1921
18036
19957
1904
21861
1887
23748
peramalan
terhadap
rata
rata
untuk
untuk biaya
lembur.
Plan I
Permintaan yang diramalkan dapat ditemukan dengan perubahan tenaga kerja . Rencana
ini termasuk ongkos pemberhentian dan perekrutan sehingga tingkat produksi akan sesuai dengan
permintaan, dengan biaya rencana sebesar Rp10.120.000,-
Bulan
Januari
Februari
Peramalan
Biaya Peningkatan
permintaan
Tingkat
2071
2054
Biaya
Biaya
Penurunan
Rencana
Tingkat
935000
Total
0
935000
7
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
2037
2021
2004
1987
1971
1954
1937
1921
1904
1887
935000
880000
935000
935000
880000
935000
935000
880000
935000
935000
935000
880000
935000
935000
880000
935000
935000
880000
935000
935000
10120000
permintaan yang paling minimum, sedangkan untuk memenuhi sisa permintaan dilakukan dengan
subcontracting. Biaya yang terjadi di sini sejumlah Rp38.640.000,- . Strategi ini juga belum tentu
layak dan pasti. Maka dari itu keputusan untuk strategi ini akan mengarahkan kita ke Plan IV :
Mixed Strategy
Bulan
Peramalan
Unit
Unit
Permintaaan
Produksi
Subkontrak
Januari
2071
1887
184
6440000
Februari
2054
1887
167
5845000
Maret
2037
1887
150
5250000
April
2021
1887
134
4690000
Mei
2004
1887
117
4095000
Juni
1987
1887
100
3500000
Juli
1971
1887
84
2940000
Agustus
1954
1887
67
2345000
September
1937
1887
50
1750000
Oktober
1921
1887
34
1190000
November
1904
1887
17
595000
Desember
1887
1887
Total
38640000
toleransi overtime 25, jika permintaan melebihi tingkat produksi untuk memenuhi permintaan
selebihnya perusahaan menggunakan strategi perekrutan atau pemberhentian tenaga kerja. Ini
adalah mixed strategy, sehingga alternatif lain akan timbul dan kebanyakan penggabungannya
adalah dari pure strategy yang sudah diketahui. Dengan menggunakan mixed strategy, hasil
yang dicapai adalah kenaikan biaya sebesar Rp 707.800.000,-
Berdasarkan plan-plan di atas, maka diperoleh beberapa biaya yang dikeluarkan dari masing
masing paln diatas. Diantaranya :
Biaya untuk rencana variasi jumlah tenaga kerja sebesar Rp10.120.000,Biaya untuk rencana perubahan tingkat persediaan sebesar Rp30.350.000,Biaya untuk rencana subkontrak sebesar Rp38.640.000,Biaya untuk rencana mixed strategy sebesar Rp 707.800.000,Dari hasil ke empat plan tersebut, diperoleh metode grafik dengan rencana variasi jumlah tenaga
kerja sebesar Rp10.120.000,- dengan biaya yang paling minimum dari pada rencana - rencana
lain nya.
3.
10
menjadi beberapa model, tergantung pada kekompleksan dan asumsi yang diambil. berikut
adalah beberapa versi atau model dari Mathematical Programming and Tabular Methods .
Tabular Methods
Produksi
Reguler
Subkontrak
Overtime
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Total
1771
1600
1500
1400
2000
1450
1500
1900
1300
1300
1800
1800
37
121
37
137
121
-
454
500
500
4
500
471
54
500
500
104
87
2071
2054
2037
2021
2004
1987
1971
1954
1937
1921
1904
1887
23748
11
Demand Forecast
Periode Unit Of Demand
1
2071
2
2054
3
2037
4
2021
5
2004
6
1987
7
1971
8
1954
9
1937
10
1921
11
1904
12
1887
12
Transportation Model
Mengimbangi fluaktasi permintaan dengan kapasitas normal dan overtime atau lembur .
Metode transportasi dapat digunakan untuk menganalisa efek efek dari penumpukan
backordering , penggunaan overtime maupun subkontrak . Sejalan dengan semakin banyaknya
faktor yang diperkenalkan , seperti perekrutan atau pemberhentian tenaga kerja , biaya perubahan
tingkat produksi .
Pada Model Transportasi didapatkan Total Cost sebesar Rp 512.495.000,-. Total cost ini
didapatkan dari biaya regular, biaya lembur dan biaya subcontract untuk membuat produk
tersebut.
13
14
4.
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
<=
<=
<=
<=
<=
<=
<=
<=
<=
2000
1600
1500
1400
2000
1450
1500
1900
1300
O1
O2
O3
O4
O5
O6
O7
O8
O9
<=
<=
<=
<=
<=
<=
<=
<=
<=
300
300
300
300
300
300
300
300
300
P1 + O1 + I1
P2 + O2 + I1 - I2
P3 + O3 + I2 - I3
P4 + O4 + I3- I4
P5 + O5 + I4 - I5
P6 + O6 + I5 - I6
P7 + O7+ I6 - I7
P8+ O8 + I7 - I8
P9 + O9 + I8 - I9
P10 + O10 + I9 -
=
=
=
=
=
=
=
=
=
2371
2054
2037
2021
2004
1987
1971
1954
1937
P10
<=
1300
O10
<=
300
I10
=
P11 + O11 + I10 -
1921
P11
<=
1800
O11
<=
300
I11
=
P12 + O12 + I11 -
1904
P12
<=
1800
O12
<=
300
I12
1887
P1-A1
P2- P1 -A2
P3- P2 -A3
P4- P3 -A4
P5- P4 -A5
<=
<=
<=
<=
<=
1500
0
0
0
0
P1-R1
P2- P1 -R2
P3- P2 -R3
P4- P3 -R4
P5- P4 -R5
>=
>=
>=
>=
>=
300
0
0
0
0
15
P6- P5 -A6
P7- P6 -A7
P8- P7 -A8
P9- P8 -A9
P10- P9
<=
<=
<=
<=
0
0
0
0
P6- P5 -R6
P7- P6 -R7
P8- P7 -R8
P9- P8 -R9
P10- P9
>=
>=
>=
>=
0
0
0
0
-A10
P11- P10
<=
-R10
P11- P10
>=
-A11
P12- P11
<=
-R11
P12- P11
>=
-A12
<=
-R12
>=
r = Rp 20.000,-
v = Rp 35.000,-
h = Rp 50.000,-
f = Rp 55.000,-
c = Rp 25.000,-
Keterangan :
r = Biaya per unit selama waktu reguler
v = Biaya per unit selama waktu overtime
c = Biaya persediaan per unit per periode
h = Biaya peningkatan tenaga kerja (hiring)
f = Biaya penurunan tenaga kerja (layoff)
Pt = Produksi regular time pada periode t (t = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12)
Ot = Produksi overtime pada periode t (t = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12)
Dt = Peramalan penjualan pada periode t (t = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12)
Mt = Kapasitas regular time pada periode t (t = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12)
Yt = Kapasitas overtime pada periode t (t = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12)
It = Inventory yang ada pada periode t (t = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12)
At = Produksi pengangkatan tenaga kerja pada periode t (t = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12)
Rt = Produksi pengurangan tenaga kerja pada periode t (t = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12)
Dari fungsi tujuan dan fungsi pembatas yang ada, dilakukan pemecahan masalah dengan
software WinQsb
16
17
P1 dan P5 sebesar 2000, artinya jumlah produksi reguler yang dapat diproduksi pada
periode 1 dan periode 5 adalah sebesar 2000 dus dengan biaya kerja reguler sebesar Rp
20.000,- per dus, sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 40.000.000, P2 sebesar 1600, artinya jumlah produksi reguler yang dapat diproduksi pada periode 2
adalah sebesar 1600 dus dengan biaya kerja reguler sebesar Rp 20.000,- per dus, sehingga
biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 32.000.000, P3,P7 dan P8 sebesar 1500, artinya jumlah produksi reguler yang dapat diproduksi pada
periode 3, 7 dan 8 adalah sebesar 1500 dus dengan biaya kerja reguler sebesar Rp
20.000,- per dus, sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 30.000.000, P4 sebesar 1400, artinya jumlah produksi reguler yang dapat diproduksi pada periode 4
adalah sebesar 1400 dus dengan biaya kerja reguler sebesar Rp 20.000,- per dus, sehingga
biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 28.000.000, P6 sebesar 1450, artinya jumlah produksi reguler yang dapat diproduksi pada periode 6
adalah sebesar 1450 dus dengan biaya kerja reguler sebesar Rp 20.000,- per dus,
sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 29.000.000, P9-P12 sebesar 1300, artinya jumlah produksi reguler yang dapat diproduksi pada periode
9-12 adalah sebesar 1300 dus dengan biaya kerja reguler sebesar Rp 20.000,- per dus,
sehingga biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 26.000.000, O1-O11 sebesar 300, artinya jumlah produksi reguler pada periode 1-11 belum mampu
memenuhi permintaan produksi yang ada, sehingga produksi pada waktu lembur
sebanyak 300 dus dengan biaya lembur sebesar Rp 35.000,- per dus. Sehingga biaya yang
dikeluarkan sebesar Rp 10.500.000, O12 sebesar 0, artinya jumlah produksi regular periode 12 mampu memenuhi permintaan
produksi yang ada sehingga pada periode tidak membutuhkan waktu lembur.
A1 sebesar 500 artinya produksi regular belum mampu memebuhi permintaan produksi
sehingga harus menambah tenaga kerja sebanyak 500 dengan biaya penambahan tenaga
kerja sebesar Rp 50.000,- sehingga biaya total sebesar Rp 25.000.000, A5 sebesar 600 artinya produksi regular belum mampu memebuhi permintaan produksi
sehingga harus menambah tenaga kerja sebanyak 600 dengan biaya penambahan tenaga
kerja sebesar Rp 50.000,- sehingga biaya total sebesar Rp 30.000.000,Perencanan & Pengendalian Produksi
18
19
I6 sebesar 724, artinya adanya inventory pada periode 6 sebanyak 724 dus dengan biaya
inventory sebesar Rp 25.000,- sehingga biaya total sebesar 18.100.000, I7 sebesar 895, artinya adanya inventory pada periode 7 sebanyak 895 dus dengan biaya
inventory sebesar Rp 25.000,- sehingga biaya total sebesar 22.375.000, I8 sebesar 1049, artinya adanya inventory pada periode 8 sebanyak 1049 dus dengan
biaya inventory sebesar Rp 25.000,- sehingga biaya total sebesar 26.225.000, I9 sebesar 1386, artinya adanya inventory pada periode 9 sebanyak 1386 dus dengan
biaya inventory sebesar Rp 25.000,- sehingga biaya total sebesar 34.650.000, I10 sebesar 1707, artinya adanya inventory pada periode 10 sebanyak 1707 dus dengan
biaya inventory sebesar Rp 25.000,- sehingga biaya total sebesar 42.675.000, I11 sebesar 2011, artinya adanya inventory pada periode 11 sebanyak 2011 dus dengan
biaya inventory sebesar Rp 25.000,- sehingga biaya total sebesar 50.275.000, I12 sebesar 2598, artinya adanya inventory pada periode 12 sebanyak 2598 dus dengan
biaya inventory sebesar Rp 25.000,- sehingga biaya total sebesar 64.950.000,-
Total biaya minimum yang akan dikeluarkan selama 1 tahun adalah sebesar Rp
920.200.000,- dimana biaya ini merupakan jumlah dari biaya kerja reguler, biaya
pengurangan tenaga kerja, biaya penambahan tenaga kerja, biaya lembur dan biaya inventori.
5.
Perencanaan Disagregat
Perencanaan agregat belum menunjukkan produk spesifik di dalam proses manufaktur.
Upaya untuk memecahkan ke dalam produk spesifik dikenal dengan perencanaan
disagregat. Perencanaan disagregat pada PT Ultrajaya Milk Industry &Trading Company
Tbk adalah Susu Ultra , Susu Kental Manis dan Susu MIMI .
20
Tipe Produk
Full Cream
Cokelat
Stoberi
Moca
Low Fat Hi Calcium
Waktu
Faktor
Baku (jam)
Konfersi
0.0091072
0.0182144
0.0091072
0.0045536
0.0045536
0.5
1
0.5
0.25
0.25
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Dari tabel tersebut dari bulan Januari hingga Desember dapat dilihat sebagai berikut :
1. Bulan Januari memiliki persediaan awal Full Cream 3 dus, Coklat 5 dus, Stroberi 4 dus,
Moca 3 dus dan Low Fat Hi Calcium 4 dus. Permintaan pada bulan ini sebanyak 414
dus untuk Full Cream dan Stroberi, 829 dus untuk Coklat, dan 207 dus untuk Moca dan
Low Fat Hi Calcium. Pada bulan ini perusahaan membuat produk sebanyak 821 dus
untuk Full Cream, 1647 dus untuk Coklat, 819 dus untuk Stroberi, 407 dus untuk Moca
dan 405 dus untuk Low Fat Hi Calcium. Didapatkan Sisa Akhir setelah permintaan
terpenuhi sebesar 410 dus untuk Full Cream, 823 dus untuk Coklat, 409 dus untuk
Stroberi, 203 dus untuk Moca dan 202 dus untuk Low Fat Hi Calcium. Sisa akhir untuk
persediaan awal pada bulan selanjutnya.
30
2. Bulan Februari memiliki persediaan awal Full Cream 410 dus, Coklat 823 dus, Stroberi
409 dus, Moca 203 dus dan Low Fat Hi Calcium 202 dus. Permintaan pada bulan ini
sebanyak 411 dus untuk Full Cream dan Stroberi, 822 dus untuk Coklat, dan 205 dus
untuk Moca dan Low Fat Hi Calcium. Pada bulan ini perusahaan membuat produk
sebanyak 3 dus untuk Full Cream, tidak memproduksi untuk Coklat, 5 dus untuk
Stroberi, 6 dus untuk Moca dan 8 dus untuk Low Fat Hi Calcium. Didapatkan Sisa
Akhir setelah permintaan terpenuhi sebesar 2 dus untuk Full Cream, tidak ada sisa akhir
untuk Coklat, 3 dus untuk Stroberi, 3 dus untuk Moca dan 4 dus untuk Low Fat Hi
Calcium. Sisa akhir untuk persediaan awal pada bulan selanjutnya.
3. Bulan Maret memiliki persediaan awal Full Cream 2 dus, Coklat tidak ada persedian
awal, Stroberi 3 dus, Moca 3 dus dan Low Fat Hi Calcium 4 dus. Permintaan pada bulan
ini sebanyak 407 dus untuk Full Cream dan Stroberi, 815 dus untuk Coklat, dan 204
dus untuk Moca dan Low Fat Hi Calcium. Pada bulan ini perusahaan membuat produk
sebanyak 810 dus untuk Full Cream, 1629 untuk Coklat, 808 dus untuk Stroberi, 400
dus untuk Moca dan 398 dus untuk Low Fat Hi Calcium. Didapatkan Sisa Akhir setelah
permintaan terpenuhi sebesar 404 dus untuk Full Cream, 814 untuk Coklat, 403 dus
untuk Stroberi, 196 dus untuk Moca dan 199 dus untuk Low Fat Hi Calcium. Sisa akhir
untuk persediaan awal pada bulan selanjutnya.
4. Bulan April memiliki persediaan awal 404 dus untuk Full Cream, 814 untuk Coklat,
403 dus untuk Stroberi, 196 dus untuk Moca dan 199 dus untuk Low Fat Hi Calcium.
Permintaan pada bulan ini sebanyak 404 dus untuk Full Cream dan Stroberi, 808 dus
untuk Coklat, dan 202 dus untuk Moca dan Low Fat Hi Calcium. Pada bulan ini
perusahaan membuat produk sebanyak 1 dus untuk Full Cream, tidak memproduksi
untuk Coklat, 3 dus untuk Stroberi, tidak memproduksi untuk Moca dan 7 dus untuk
Low Fat Hi Calcium. Didapatkan Sisa Akhir setelah permintaan terpenuhi sebesar 1 dus
untuk Full Cream, tidak ada sisa akhir untuk Coklat karena ada kekurangan produk
untuk permintaan, 2 dus untuk Stroberi, tidak ada sisa akhir untuk Moca karena ada
31
kekurangan produk untuk permintaan dan 4 dus untuk Low Fat Hi Calcium. Sisa akhir
untuk persediaan awal pada bulan selanjutnya.
5. Bulan Mei memiliki persediaan awal 1 dus untuk Full Cream, tidak ada persediaan awal
untuk Coklat, 2 dus untuk Stroberi, tidak ada persediaan awal akhir untuk Moca dan 4
dus untuk Low Fat Hi Calcium. Permintaan pada bulan ini sebanyak 401 dus untuk Full
Cream dan Stroberi, 802 dus untuk Coklat, dan 200 dus untuk Moca dan Low Fat Hi
Calcium. Pada bulan ini perusahaan membuat produk sebanyak 799 dus untuk Full
Cream, 1602 dus untuk Coklat, 797 dus untuk Stroberi, 400 dus untuk Moca dan 392
dus untuk Low Fat Hi Calcium. Didapatkan Sisa Akhir setelah permintaan terpenuhi
sebesar 399 dus untuk Full Cream, 801 dus untuk Coklat, 398 dus untuk Stroberi, 199
dus untuk Moca dan 195 dus untuk Low Fat Hi Calcium. Sisa akhir untuk persediaan
awal pada bulan selanjutnya.
6. Bulan Juni memiliki persediaan awal 399 dus untuk Full Cream, 801 dus untuk Coklat,
398 dus untuk Stroberi, 199 dus untuk Moca dan 195 dus untuk Low Fat Hi Calcium.
Permintaan pada bulan ini sebanyak 397 dus untuk Full Cream dan Stroberi, 795 dus
untuk Coklat, dan 199 dus untuk Moca dan Low Fat Hi Calcium. Pada bulan ini
perusahaan membuat produk sebanyak 8 dus untuk Low Fat Hi Calcium, dan tidak
memproduksi untuk Full Cream, Coklat, Stroberi dan Moca. Didapatkan Sisa Akhir
setelah permintaan terpenuhi sebesar 1 dus untuk Moca, 5 dus untuk Low Fat Hi
Calcium, dan tidak ada sisa akhir untuk Full Cream, Moca, Coklat, dan Stroberi karena
ada kekurangan produk untuk permintaan. Sisa akhir untuk persediaan awal pada bulan
selanjutnya.
7. Bulan Juli memiliki persediaan awal 1 dus untuk Moca, 5 dus untuk Low Fat Hi
Calcium, dan tidak ada persediaan awal untuk Full Cream, Coklat, dan Stroberi.
Permintaan pada bulan ini sebanyak 394 dus untuk Full Cream dan Stroberi, 788 dus
untuk Coklat, dan 197 dus untuk Moca dan Low Fat Hi Calcium. Pada bulan ini
perusahaan membuat produk sebanyak 787 dus untuk Full Cream, 1576 dus untuk
Coklat, 787 dus untuk Stroberi, 391 dus untuk Moca dan 383 dus untuk Low Fat Hi
Perencanan & Pengendalian Produksi
32
Calcium. Didapatkan Sisa Akhir setelah permintaan terpenuhi sebesar 393 dus untuk
Full Cream, 787 dus untuk Coklat, 393 dus untuk Stroberi, 195 dus untuk Moca dan 191
dus untuk Low Fat Hi Calcium. Sisa akhir untuk persediaan awal pada bulan
selanjutnya.
8. Bulan Agustus memiliki persediaan awal 393 dus untuk Full Cream, 787 dus untuk
Coklat, 393 dus untuk Stroberi, 195 dus untuk Moca dan 191 dus untuk Low Fat Hi
Calcium. Permintaan pada bulan ini sebanyak 391 dus untuk Full Cream dan Stroberi,
782 dus untuk Coklat, dan 195 dus untuk Moca dan Low Fat Hi Calcium. Pada bulan ini
perusahaan membuat produk sebanyak 8 dus untuk Low Fat Hi Calcium dan tidak
memproduksi untuk Full Cream, Coklat, Stroberi dan Moca. Didapatkan Sisa Akhir
setelah permintaan terpenuhi sebesar 3 dus untuk Low Fat Hi Calcium dan tidak ada
sisa akhir untuk Full Cream, Coklat, Stroberi, dan Moca karena ada kekurangan produk
untuk permintaan. Sisa akhir untuk persediaan awal pada bulan selanjutnya.
9. Bulan September memiliki persediaan awal 3 dus untuk Low Fat Hi Calcium dan tidak
ada persediaan awal untuk Full Cream, Coklat, Stroberi, dan Moca. Permintaan pada
bulan ini sebanyak 387 dus untuk Full Cream dan Stroberi, 775 dus untuk Coklat, dan
194 dus untuk Moca dan Low Fat Hi Calcium. Pada bulan ini perusahaan membuat
produk sebanyak 774 dus untuk Full Cream, 1549 dus untuk Coklat, 774 dus untuk
Stroberi, 386 dus untuk Moca dan 380 dus untuk Low Fat Hi Calcium. Didapatkan Sisa
Akhir setelah permintaan terpenuhi sebesar 386 dus untuk Full Cream, 774 dus untuk
Coklat, 386 dus untuk Stroberi, 193 dus untuk Moca dan 190 dus untuk Low Fat Hi
Calcium. Sisa akhir untuk persediaan awal pada bulan selanjutnya.
10. Bulan Oktober memiliki persediaan awal 386 dus untuk Full Cream, 774 dus untuk
Coklat, 386 dus untuk Stroberi, 193 dus untuk Moca dan 190 dus untuk Low Fat Hi
Calcium. Permintaan pada bulan ini sebanyak 384 dus untuk Full Cream dan Stroberi,
768 dus untuk Coklat, dan 192 dus untuk Moca dan Low Fat Hi Calcium. Pada bulan
Perencanan & Pengendalian Produksi
33
ini perusahaan membuat produk sebanyak 5 dus untuk Low Fat Hi Calcium, dan tidak
memproduksi untuk Coklat, Full Cream, Moca dan Stroberi. Didapatkan Sisa Akhir
setelah permintaan terpenuhi sebesar 3 dus untuk Low Fat Hi Calcium dan tidak ada
sisa akhir untuk Full Cream Coklat, Stroberi dan Moca karena ada kekurangan produk
untuk permintaan. Sisa akhir untuk persediaan awal pada bulan selanjutnya.
11. Bulan November memiliki persediaan awal 3 dus untuk Low Fat Hi Calcium dan tidak
ada sisa persediaan awal untuk Full Cream Coklat, Stroberi dan Moca. Permintaan pada
bulan ini sebanyak 381 dus untuk Full Cream dan Stroberi, 762 dus untuk Coklat, dan
190 dus untuk Moca dan Low Fat Hi Calcium. Pada bulan ini perusahaan membuat
produk sebanyak 761 dus untuk Full Cream, 1522 dus untuk Coklat, 761 dus untuk
Stroberi, 380 dus untuk Moca dan 374 dus untuk Low Fat Hi Calcium. Didapatkan Sisa
Akhir setelah permintaan terpenuhi sebesar 380 dus untuk Full Cream, 761 dus untuk
Coklat, 380 dus untuk Stroberi, 189 dus untuk Moca dan 186 dus untuk Low Fat Hi
Calcium. Sisa akhir untuk persediaan awal pada bulan selanjutnya.
12. Bulan Januari memiliki persediaan awal 380 dus untuk Full Cream, 761 dus untuk
Coklat, 380 dus untuk Stroberi, 189 dus untuk Moca dan 186 dus untuk Low Fat Hi
Calcium. Permintaan pada bulan ini sebanyak 414 dus untuk Full Cream dan Stroberi,
829 dus untuk Coklat, dan 207 dus untuk Moca dan Low Fat Hi Calcium. Pada bulan ini
perusahaan membuat produk sebanyak 6 dus untuk Low Fat Hi Calcium dan tidak
memproduksi untuk Full Cream, Coklat, Stroberi dan Moca. Didapatkan Sisa Akhir
setelah permintaan terpenuhi sebesar 1 dus untuk Moca, 4 dus untuk Low Fat Hi
Calcium dan tidak ada sisa untuk Full Cream, Coklat, dan Stroberi karena jumlah
persediaan untuk memenuhi permintaan kurang. Sisa akhir untuk persediaan awal pada
bulan selanjutnya.
34
KESIMPULAN
35
36