Anda di halaman 1dari 19

HAZARD ANALYSIS AND

CRITICAL CONTROL POINTS


(HACCP)
INDUSTRI PT. INDOFOOD
CBP SUKSES MAKMUR. Tbk
KELOMPOK 3

1. CYNTHIA M.L.G

2. ERNI SANJAYANI

3. KASMA DELTA

4. NADYA PUTRI MILLENIA


Gambaran Umum Industri PT.
Indofood CBP Sukses Makmur. Tbk
– PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang industri pengolahan makanan, yaitu mengolah tepung
terigu beserta bahan-bahan lain menjadi mi instan. PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk semula berdiri dengan nama PT. Sanmaru Food Manufacturing
Co.Ltd. yang secara formal yuridis berdiri pada tanggal 27 April 1970.
– Pada sekitar bulan juni pada tahun 1996 di bangunlah pabrik PT Indofood CBP
Sukses Makmur di kota Pontianak. Tepatnya,pabrik PT.Indofood CBP Sukses
Makmur terletak di jalan raya wajok hulu 10,7 km, kecamatan dan kabupaten
mempawah.pabrik PT Indofood CBP sukses makmur didirikan oleh Lim Siong
Hio.
LANJUTAN.....

– Tujuan didirikan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Pontianak yaitu karena
adanya permintaan pasar yang cukup tinggi dan karena permintaanyang sangat
banyak dari konsumen. Dasar hukum pendirian perusahaan adalah berdasarkan
pada PMDN ( Penanaman Modal Dalam Negeri).
Visi dan misi

– Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Adalah menjadi perusahaan yang
dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas,
aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.

– Misi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Adalah menjadi perusahaan


transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri
makanan.
Produk Yang Dihasilkan

– PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu
cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan.
Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. Pontianak dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
No. Product Jumlah Varian Rasa

1 Indomie 8

2 Supermi 5

3 Sarimi 6

4 Sakura 5

5 Pop Mie 6

6 Mie Telor 2
Bahan-Bahan Pembuatan Mie
Instant
 Tepung terigu
 Tapioka
 Air
 Air Alkali
 Zat Pewarna Kuning
 Garam Dapur
 Minyak Goreng
Proses Pembuatan Mie Instant

– Penuangan Dalam Screw Conveyor


– Mixing
– Roll Sheeting dan Slitting
– Steaming
– Cutting dan Folding
– Frying
– Cooler
– Packing
Tepung Terigu : Tepung Tapioka
8:1 Air, garam, tartaine, sodium
bikarbonat, sodium
Pencampuran poliphospat, pengental

Diagram Alir Pengepresan

Pembentukan untaian/gelombang
mie

pengukusan

Pemotongan dan pencetakan

Pengeringan

pendinginan

Mie kering Penyimpanan pengemasan


Limbah Yang Dihasilkan

– Limbah Gas
Limbah gas berasal dari asap pabrik yang ditimbulkan oleh proses produksi yang ada di dalam ruangan (ruang
produksi) dan di luar ruangan (cerobong boiler). Limbah gas ini sangat berbahaya apabila sampai terhirup oleh
manusia dan mencemari udara. Jika terhirup oleh manuasia akan mengganggu kesehatan pada peredaran
darah dan saluran pernafasan.
– Limbah Cair
Limbah cair industri mie instan dihasilkan oleh mesin proses produksi yaitu boiler dan cleaning, dan limbah
yang dihasilkan dari penggorengan berupa minyak goreng kotor/bekas. Hasil buangan ini tidak beracun, namun
kadar BOD dan COD yang terkandung dalam air menjadi berkurang dan menebabkan penurunan kualitas air.
Limbah cair mie instant terdiri dari limbah cair organic berbasis bahan baku olahan dari pertanian, seperti
tepung terigu(mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral) dan minyak kelapa (mengandung asam
lemak diantaranya laurat, palmitat, dan oleat) yang terlarut dalam air limbah.
LANJUTAN

– Limbah Padat
Limbah padat dari mie instan tidak berbahaya, namun banyak bahan yang sulit
terurai dilingkungan terutama plastik yang dihasilkan dalam jumlah yang cukup
besar seperti kemasan bahan baku dan bahan penolong,afkir kemasan produk dan
limbah domestik, selain plastik limbah padat yang dihasilkan juga seperti potongan
adonan, mie yang kadaluarsa.
Pengawasan Mutu Proses Industri PT. Indofood
CBP Sukses Makmur. TBK

Pengendalian proses produksi bertujuan untuk melakukan pengembangan-


pengembangan dan perbaikan-perbaikan sehingga menghasilkan output yang lebih
baik. Pengendalian mutu dilakukan mulai dari bahan baku, bahan setengah jadi
dan bahan jadi. Proses produksi adalah suatu kegiatan pengolahan mulai dari
bahan mentah menjadi barang jadi yang siap dijual. Proses produksi pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk bersifat kontinue yaitu proses produksi secara
berurutan melalui beberapa tingkat pengerjaan sampai menjadi barang jadi.
Lanjutan ....

Pengendalian mutu proses produksi mi instan di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk,
dilakukan dari berbagai tahap awal (penampung tepung terigu) proses produksi
hingga tahap pengemas (packing) pada produk akhir proses produksi mi instan. Hal
ini bertujuan agar pihak factory dapat segera mengambil tindakan perbaikan
apabila terdapat penyimpangan dalam proses produksi hingga proses akhir yang
dihasilkan mengalami ketidak sesuaian dengan standar yang telah ditentukan.
Manajemen Tenaga Kerja PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Tbk

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga melakukan proses persiapan para calon
karyawan melalui program-program pelatihan dan pengembangan sebagai bentuk
akselerasi agar dapat memenuhi tingkat kompetensi yang diperlukan.

Proses manajemen terhadap sumber daya manusia yang dilakukan oleh PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ini sendiri didasarkan pada prinsip dan strategi
yang telah dikembangkan oleh Indofood sendiri.
Lanjutan......

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga melakukan berbagai aktivitas untuk ikut
serta membangun sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Langkah-langkah
yang telah dilakukan yaitu dengan memberi :
- Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA)
- Program Kunjungan Pabrik
- Program Peningkatan Gizi
Manajemen Pengawasan dan
Keamanan Mutu Pangan
– Pengawasan Mutu Pada Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan mie adalah tepung terigu yang diproduksi oleh PT.
Bogasari Flaur Mils. Tepung terigu yang digunakan untuk membuat mi instan adalah tepung terigu
yang memiliki kadar protein tinggi yaitu 8-12%. Hal ini bertujuan agar mie yang dihasilkan
berkualitas baik. Kandungan protein total dalam gandum 7-8% lebih kurang 80% penyusun protein
adalah fraksi gluten yang merupakan pembentuk struktur kerangka.
– Pengawasan Mutu pada Bahan Penunjang/Pembantu
a. Tepung Tapioka
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, menggunakan tepung tapioka sebagai bahan tambahan untuk
pensubtitusi tepung terigu. Pengendalian mutu tepung tapioka dianalisa secara fisik dan kimia,
secara fisik diamati warna dan secara kimia dengan pengujian kadar abu.
Lanjutan...

b. Minyak Goreng
Di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, untuk proses produksi mengunakan minyak
bimoli. Dalam 1 minggu minyak goring datang 12 kali, tiap truk mencapai 1318 ton.
Minyak yang dating dari supplier mangalami perlakuan pengecekan kadar FFA (free
fatty acid), standar untuk kadar FFA pada saat minyak goreng dating adalah
0,075%.
LANJUTAN....
c. Garam Dapur
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, garam dapur juga digunakan sebagai pembuatan larutan alkali
dengan ditambahkan ingredient lain seperti pewarna. Larutan alkali ini akan memberikan
karateristik rasa aroma, warna kuning dan kekukuhan serta keelastisan tekstur mi. Untuk proses
produksi dipilih garam yang bersih, kenampakannya berwarna putih, butiran garamnya halus
sehingga mudah terlarut, garam tersebut agar tetap terjaga kebersihannya maka perlu penyimpanan
yang baik yaitu ditempatkan diruangan terpisah dari ruang produksi, agar tidak terkontaminasi
dengan air maupun kotoran yang dapat menyebabkan garam tersebut menjadi rusak.

d. Zat Pewarna
Zat pewarna kuning sengaja ditambahkan dalam pembuatan mi yang digunakan untuk memperbaiki
mutu dan penampilan mi sehingga sesuai dengan minat warna mi pada umumnya. Zat pewarna
yang digunakan dalam pembuatan mi biasanya mengunakan Tartazine CI 19140. Tartazine CI 19140
merupakan pewarna makanan yang barbentuk tepung dengan warna kuning jinga yang digunakan
sebagai pewarna sintetik pada proses pembuatan mi. Tartazine CI 19140 mudah larut dalam air
dengan kelarutan yang dihasilkan adalah warna kuning keemasan.
Lanjutan

e. Bumbu dan Minyak Bumbu


Sistem pengendalian mutu bahan adalah untuk menjaga kualitas bahan agar tetap
baik dan tidak rusak kualitasnya, selama masa simpan sampai dengan bahan
digunakan dalam proses produksi.

f. Air
Sumber air yang dilakukan untuk proses produksi berasal dari air bor. Pengendalian
mutu air bor meliputi analisa pH, kesadahan, total padatan, analisa-analisa ini
dilakukan secara rutin. Sedangkan analisa logam berat dilakukan monitoring per 3
bulan sekali. Penilaian analisa organoleptik yaitu warna, rasa, bau dan tidak adanya
cemaran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai