Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS RANTAI PASOK MIE INSTAN DI INDONESIA

(Studi Kasus: PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.)

Untuk memenuhi
Tugas MK. Supply Chain Management

Oleh :
Dimas Riyarsyah Alam (181450005)
Fadila Alfy Fachriyanti (181450007)
Hizkia Hotma Lubis (181450011)
Qonita Hana Insyira (181450017)

PROGRAM STUDI LOGISTIK MINYAK DAN GAS


PEM AKAMIGAS CEPU

2021
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (“ICBP”) adalah salah satu perusahaan yang
bergerak pada industri pangan. Dengan beberapa produk utamanya dalam makanan kategori
snack, mie instan, dairy dll. ICBP menawarkan berbagai pilihan produk solusi sehari-hari bagi
konsumen di segala usia dan segmen pasar, melalui lebih dari 40 merek produk ICBP.
Produk-produk dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga telah tersedia di
seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Banyak di antara merekmerek tersebut merupakan
merek terkemuka dengan posisi pasar yang signifikan di Indonesia, serta memperoleh
kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen selama bertahun-tahun. Khususnya, untuk kategori
mie instan, berdasarkan data Bloomberg tahun 2017, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
telah menguasai pangsa pasar domestik sekitar 70,7 %.
Untuk mendukung permintaan yang begitu besar, PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk mempunyai lebih dari 50 pabrik yang tersebar di wilayah Indonesia. Karenanya untuk
mempertahankan reputasi, melalui kualitas dan kuantitas produk di pasaran. PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk membutuhkan pengintegrasian rantai supply yang baik. Mulai dari rantai
supply internal hingga eksternal perusahaan.
o Rantai Supply ICBP

Diagram Alur Supply Chain Mie Instan PT ICBP


Sumber : Penulis
- Supplier
Untuk mempertahankan kualitas dari produk mie yang dihasilkan, ICBP menggunakan
bahan baku dengan kualitas terbaik yang dipasok dari perusahaan-perusahaan supplier.
Perusahaan tersebut telah melewati uji persyaratan yang telah ditetapkan oleh ICBP.
Beberapa pemasok untuk masing masing bahan baku tersebut antara lain :

No. Bahan Baku Pemasok Lokasi


1 Tepung terigu Bogasari Flour Mills Jakarta
2 Minyak goreng Salim Ivomas Jakarta
PT. Food Ingredient
3 Bumbu Cikampek
Development
Raci Pack Jakarta
4 Karton Packing
Puri Nusa Bandung
Supermova Jakarta
5 Etiket Prima Makmur Jakarta
Respati Jakarta
Cipta Kemas Abadi Jakarta

Tabel Supplier Bahan Baku PT. ICBP


Sumber : ICBP 2011
- Warehouse (Gudang)
Bahan baku yang dikirimkan olah supplier kemudian dilakukan penerimaan oleh
bagian Gudang. Untuk nantinya, bahan baku tersebut dikirimkan ke bagian
produksi untuk dilakukan pembuatan mie instan.
o Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan
mengontrol jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purchase Order) dan
selanjutnya Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk
memeriksa mutu yang telah ditetapkan.
o Penyusunan
Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku
terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu
lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak
terkontak langsung dengan lantai.
o Pengeluaran
Pengeluaran Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First
Out (FIFO) yaitu bahan baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih
dahulu dari gudang untuk proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan
baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan
yang terlalu lama.
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, ICBP
melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam
perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian), Warehouse
(Gudang), PDQC dan Finance and Accounting. Ke enam bagian ini memegang
peranan penting dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung maupun tidak
langsung, sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku
tersebut.

- Produksi
Besaran produksi yang dilakukan oleh ICBP disesuaikan dengan permintaan
pasar. Proses pembuatan mie instan di bagian produksi terdiri dari delapan tahap,
yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan), slitting (pembentukan
untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan
pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing
(pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah:
o Mixing (Pencampuran)
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-
material yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air
dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang
merata atau homogen. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih
selama 15 menit dengan suhu 35oC.
o Pressing (Pengepresan)
Setelah adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam
mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa
roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi
relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat
melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik,
dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu.
o Slitting (Pembentukan Untaian)
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan
kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut
dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving
net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam
beberapa jalur.
o Streaming (Pengukusan)
Proses pengukusan untaian mie yang keluar dari slitter dilakukan secara
kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan
uap yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan berlangsung
selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak
mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat.
o Cutting and Folder (Pemotongan dan Pencetakan)
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada
ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian
mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan
menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
o Frying (Penggorengan)
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam
mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar
panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu
dalam waktu tertentu.
o Cooling (Pendinginan)
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari
sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang
dilewatkan dalam ruangan tersebut hingga suhu mie ± 30°C sebelum dikemas
dengan etiket selama kurang lebih dua menit.
o Packing (Pengemasan)
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie,
bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Setelah dikemas, selanjutnya mie
tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam
karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang
untuk disalurkan.
Diagram Alur Produksi Mie Instan
Sumber : Alur Produksi (www.uc.ac.id/)
• Distributor
ICBP mempunyai 63 perusahaan termasuk anak cabangnya dengan jaringan
distribusinya meliputi lebih dari 350 depot dan 1200 kendaraan operasional. Untuk
mendukung strategi pemasaran dan pendistribusian produk hingga ke tangan
konsumen, Dalam kegiatan penjualan produknya kepada masyarakat, ICBP
melakukan berbagai alternatif antara lain:
1. Penjualan langsung, yaitu dilakukan dengan menggunakan armada
penjualan sendiri yang beroperasi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi maupun via e-commerse.
2. Penjualan tidak langsung, melalui saluran distribusi milik ICBP yaitu :
• Distributor
• Wholesaler
• Agent
3. Lewat promosi, melalui media cetak maupun elektronik.

Gambar Alur Distribusi Mie Instan Produk ICBP


Sumber : Penulis
DAFTAR PUSTAKA

1. Purwanto, Tri Joko. 2017. Analisis Rantai Pasok Mie Instan di Indonesi : Studi Kasus
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Magister Manejemen, Universitas Negeri
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai