Anda di halaman 1dari 4

Mungkin kita sudah tak asing lagi dengan produk walls yang dimana merupakan merk

produk es cream terbesar, merk es cream ini berawal dari inggris. merek ini pertama didirikan
oleh Richard Wall pada tahun 1786 di London, Inggris. Pada awalnya, Walls adalah sebuah
toko daging yang juga menjual es krim. Namun, pada akhirnya, Walls memutuskan untuk
fokus pada produksi es krim dan menjual bisnis toko dagingnya.

Pada tahun 1922, Walls mengembangkan teknologi pembekuan yang lebih baik dan
menciptakan es krim bertekstur yang lebih lembut dan lezat. Selain es krim, Walls juga
mengembangkan produk-produk beku lainnya seperti es loli, sorbet, dan produk beku
lainnya. Merek ini juga sering berkolaborasi dengan merek lain untuk menghasilkan produk-
produk baru yang inovatif dan menarik. Lalu Setelah itu walls bekerja sama dengan uniliver
Indonesia

Integrated Marketing Communication (IMC)

Kegiatan Integrated Marketing Communication (IMC) yang dilakukan walls adalah sebagai
berikut :

1. Personal selling (Agus)

Marketing pertama yang digunakan oleh walls merupakan personal selling dimana
adanya penjual keliling seperti mengunakan sepedah bergerobak ice cream berkeliling
yang biasa nya selalu ada di tempat tempat umum, entah itu taman, pasar hingga
menelusuri komplek/perumahan. Pada biasanya penjual walls keliling ini
mengunakan speker untuk menarik pembeli dengan jingle walls yang khas. Tak hanya
itu walls juga selalu mengirimkan tim penjualan untuk mempromosikan dan bekerja
sama langsung ke supermarket, minimarket, dan toko toko.

2. Advertisement (Ajeng)
Walls juga selalu mengiklan kan produknya melalui halaman halaman web, tv hingga
ads pada platform youtube. Seperti contohnya iklan di tv, iklan daripada walls ini
biasannya unik seperti pada iklan walls paddle pop dimana iklan berbentuk animasi
seekor singa yang berpetualang mencari ice cream lain dari itu walls juga selalu
mengiklan kan produk produk terbarunya yang menarik dan memikat.
3. Sales promotion (Ajeng)
Teknik sales promotion yang digunakan walls yaitu seperti membuat suatu program
loyalty dengan menawarkan kesempatan memenangkan hadiah menarik pada
konsumen Ketika 2014 lalu dimana saat itu bertepatan datangnya artis luar negri yaitu
taylor swift yang akan mengadakan concert dijakarta. Walls memberikan hadiah dan
tiket nonton gratis di setiap pembelian es cream walls jadi konsumen harus
memenangkan kode yang ada pada bungkus produk untuk menukarkannya dengan
hadiah hadiah seperti tas atau tiket konser. Lalu pemberian cd paddle pop atau es
cream gratis dengan menukarkan 5 stik es cream pada minimarket/toko toko yang
disediakan.
4. Event (Agus )
Walls juga selalu membuat event event menarik seperti ice cream day yang selalu di
adakan setiap 16 juli untuk memperingati hari es cream dan disetiap acarannya walls
akan memberikan seperti diskon dan potongan harga menarik disetiap produknya.
Sponsorship event pun terkadang sering dilakukan oleh walls Indonesia seperti halnya
acara besar java jazz Indonesia Selain menampilkan produk es krim mereka, Walls
juga menggunakan kesempatan tersebut untuk memperkuat citra merek mereka dan
membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan konsumen potensial.

analisis bentuk model tanggapan audiens (AIDA/AIDMA/AISAS) pada produk es krim


Walls

produk es krim walls ini menggukan bentuk model tanggpan audiens AIDMA

A = ATTENTION (sadar akan produk)


I = INTEREST (tertarik)
D = DESIRE (keinginan untuk mendapatkan)
M = MEMORY (menghafalnya)
A = ACTION (benar-benar membeli)

keberhasilan es krim walls dalam menggaet banyak konsumen tentunya tidak terlepas dari
strategi pemasaran yang mereka jalankan. selain berhasil menggaet banyak konsemen dan
membuat konsumen penasaran, produk ini memberikan pelayanan dan kualitas yang sangat
ramah sehingga meningkatkan loyalitas produk. tidak heran bahwa es krim walls menjadi
salah satu produk eskrim yang banyak dicintai hampir seluruh mancanegara. setelah saya
baca beberapa artikel tentang produk ini, pendapat saya bahwa eskrim ini menggunakan
bentuk model AIDMA dengan penjelasan sebagai berikut :

ATTENTION (Ajeng)
Dari hasil penelitian bahwa ice cream Walls sudah dikenal oleh konsumen, memiliki
kemasan yang baik dan disukai oleh konsumen. Kemudian ice cream Walls memiliki kualitas
yang baik, serta Ice cream Walls menyajikan pilihan rasa yang berbeda dibandingkan dengan
produk ice cream lainnya, seperti Campina dan Miamy. harga jual ice cream walls lebih
rendah dari harga merek ice cream lainnya, kemudian 28 harga jual sesuai dengan kualitas
yang ditawarkan, sesuai dengan cita rasa yang ditawarkan serta harga jual ice cream Walls
terjangkau bagi konsumen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa harga jual yang
ditetapkan untuk produk ice cram Walls sesuai dengan kualitas dan cita rasa serta terjangkau
bagi konsumen.

INTEREST (Ajeng)
sebagai produk eskrim walls ternyata PT.Unilever tbk bisa memanjakan para konsumennya
dengan menyesuaikan kebetuhan mereka. hal ini bisa dilihat dari banyaknya varians rasa
eskrim yang di tawarkan, kisaran harga yang beragam mulai dari dua ribu rupiah sampai dua
puluh ribu rupiah. bahkan produk ini sampai sengaja meluncurkan bermacam-macam ukuran
untuk memenuhi kebutuhan konsumen individu maupun kemasaran besar untuk membidik
konsumen kelurga. selain harga dan bentuk yang bervariatif eskrim walls juga berhasil
menarik konsumen dengan iklan produknya yang unik dan di kemas secara menarik.
contohnya seperti iklan eskirm sandwich yang isi didalam iklannya memperlihatkan seorang
lelaki sedang kepanasan terus tbtb muncul eskrim sandwichnya sedang menari diiringi lagu
ceria. dengan hal ini produk dari PT. Unilever terutama eskrim walls telah berhasil membuat
konsumen tertarik dengan produknya.

DESIRE (keinginan untuk mendaptkan) (Ajeng)


biasanya eskrim walls ini memancing rasa penasaran konsumen supaya keinginan untuk
mendaptkan produk tersebut besar. seperti sensasi iklan magnum (salah satu produk unggulan
eskrim walls) yang beberapa waktu menjadi bahan perbincangan karena keberadaanya yang
sangat sulit dicari atau ditemukan dipasaran. dengan begitu banyak konsumen yang mulai
penasaran mencicipi keinginan produk tersebut. dari situlah produk walls mulai rebrending
produk Magnum dengan sengaja menarik Magnum dari peredaran ketika popularitasnya
berada di atas puncak. keputusan ini tentunya sengaja mereka pilih karena rasa keinginan
untuk mendaptkan produk ini cukup mendukung jalannya strategi pemasaran word of mouth.

MEMORY (menghafal) (Agus)


tak mau kalah bersaing dengan pelaku bisnis kuliner lainnya,produsen Walls ini mulai
meluncurkan layanan delivery order untuk memudahkan para konsumennya dengan
menghubungi nomor telepon 14080, kini konsumen bisa memesan sejumlah varian es krim
Walls tanpa harus ribet-ribet keluar rumah. layanan ini tentunya bisa membuat konsumen
menghafal dan membuat para konsumen nyaman setiap saat.

ACTION (benar-benar membeli) (Agus)


PT Unilever Indonesia Tbk. mencatat penjualan pada kategori makanan, khususnya produk es
krim Walls per Maret 2021 tumbuh 3,7 persen secara tahunan. Kategori tersebut menjadi
penopang utama pertumbuhan perseroan pada kuartal pertama tahun 2021.

Kesimpulan (Agus )
Walls merupakan produk yang menjual berbagai jenis es cream pada penjualannya, walls
mengunakan beberapa jenis Teknik pemasaran. mulai dari personal selling, advertisement
hingga event.
Setelah di analisis perusahaan walls ini mengunakan Teknik model tanggapan AIDMA hal itu
terbukti dari adanya pengunaan Teknik AIDMA(attention, interest, desire, memory, action)
pada penjualan walls di Indonesia. perusahaan walls telah berhasil dalam mengunakan
Teknik ini terbukti dari penjualan walls di Indonesia yang kini semakin lama semakin
berkembang dan menjadi primadona merek es cream di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai