DOSEN PENGAMPU :
SRI MULYANA,SE,M.P.d
OLEH :
KHODORI 16514111
FAIZAL EFFENDI 16514253
SYAIFUL MARTIN 16514237
DIKEMRI 16514175
M. IQBAL ALQUDRI 16514059
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan segala Rahmat Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
tugas kelompok mata kuliah Manajemen Pemasaran, berjudul Masa Depan
UMKM di Era Revolusi Industri 4.0.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1
terdidik dari wilayah desa ke kota. Hingga 2035 diprediksi jumlah penduduk
pedesaan akan menurun sebanyak 0,64% per tahunnya. Brain drain ini apabila
dibiarkan maka akan memperburuk kondisi desa di kemudian hari. Brain drain
akan selalu berlangsung jika tidak ada pekerjaan yang menarik dan menjanjikan di
Desa.
Ditengah kemajuan teknologi dan industri 4.0, penyertaan teknologi digital
dalam mengakses UMKM akan menarik minat para pemuda (angkatan kerja
produktif) untuk tetap tinggal di desa mengembangkan pertanian melalui lembaga
UMKM berbasis digital. Digitalisasi dipastikan dapat memangkas rantai supply
yang terlalu panjang, yang pada akhirnya akan memberikan harga yang lebih baik
di hulu. Lebih lanjut, perdagangan online atau ecommerce akan memperbesar
pasar untuk komoditas / produk yang ditawarkan, bukan hanya pasar domestik
namun juga pasar ekspor. Kehadiran banyak platorm dan marketplace digital saat
ini baik B2C (business to costumer) maupun B2B (business to business),
dipastikan menjadi motor percepatan untuk menuju digitalisasi.
Platform dan marketplace dapat diibaratkan sebagai wadah one stop
shopping bagi konsumen atau belanja bermacam-macam di satu tempat. Bukan
hanya membantu memasarkan produk, namun juga menyiapkan segala sesuatunya
agar produk sampai ke tangan konsumen dengan cepat dan biaya termurah. Mulai
dari variasi pilihan untuk transportasi pengiriman, cara pembayaran (cash atau e-
money), metode pembayaran (full payment atau cicilan) atau bahkan lokasi
pembayaran (cash on delivery/COD atau di convenience store). Sayangnya, hanya
3,79 juta UMKM dari 59,2 juta UMKM yang ada di Indonesia telah mengadopsi
penggunaan teknologi digital. Sedangkan ketika kita berkaca ke Amerika Serikat,
90% pelaku UMKM disana sudah go digital.
2
3. Bagaimana pengaruh revolusi industri 4.0 terhadap UMKM Ketan Talam
Durian Pekanbaru
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
sebanyak 52.769.426. Lalu dalam pemberitaan terakhir, jumlah tersebut sudah
mencapai angka 63 juta.
Berdasarkan situs depkop.go.id, berikut data perkembangan UMKM di
Indonesia berdasarkan jumlah unit dan jumlah PDB dari tahun 2010 sampai 2017
5
Mengutip dari salah satu sumber berita, Kemenkop RI melaporkan kalau
sudah ada sekitar 8 juta UMKM yang sudah Go-Digital pada tahun 2017 lalu.
Jumlah ini sebanyak 14% dari total 59.2 juta UMKM yang berdiri di
Indonesia. Angka ini diharapkan untuk terus bertambah karena tingginya
jumlah UMKM yang Go-Digital sejalan dengan tujuan pemerintah yang ingin
menjadikan Indonesia sebagai Digital Energy of Asia tahun 2020 mendatang.
2) Kemudahan Peminjaman Modal Usaha
Perkembangan UMKM di Indonesia tidak bisa lepas dari dukungan perbankan
di Tanah Air. Terbukanya akses pembiayaan perbankan serta menurunnya
kredit usaha rakyat, mendorong tumbuhnya usaha mikro, kecil, dan menengah.
Bahkan, perbankan wajib mengalokasikan kredit pada UMKM mulai tahun
2015. Berawal dari 5%, angka bunga itu terus tumbuh hingga 20% pada akhir
tahun 2018 lalu.Selain itu, nominal modal memulai usaha, khususnya usaha
mikro, dianggap tidak terlalu besar sehingga siapapun dapat menjadi pelaku
UMKM dengan cepat. Dengan begitu, semakin menarik pertumbuhan jumlah
UMKM di Indonesia.
3) Menurunnya Tarif PPH Final Pelaku UMKM termasuk ke dalam wajib pajak
dan wajib hitung, setor, lapor pajak penghasilannya pada negara.
Pajak yang harus disetor dan dilaporkan merupakan pajak penghasilan final
atau PPh Final.Awalnya, tarif PPh Final yang ditetapkan untuk pelaku UMKM
ini sebesar 1%. Namun pada bulan Juli 2018, Pemerintah Indonesia
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2018 yang menetapkan
tarif PPh Final UMKM turun menjadi 0,5%. Perubahan penurunan tarif PPH
Final ini bertujuan mempermudah pelaku UMKM dalam menjalankan
kewajiban perpajakannya pada negara. Serta dengan menurunnya tarif PPh
Final yang harus disetorkan UMKM, dapat memberikan kesempatan untuk
mengembangkan usaha dan melakukan investasi karena keringanan ini.
Penurunan tarif PPh Final ini memberikan dampak yang cukup baik.
Berdasarkan data Ditjen Pajak, ada peningkatan jumlah wajib pajak pembayar
PPh Final UMKM. Ada 463.094 wajib pajak yang baru membayar pada
periode Agustus-Desember 2018 dan jumlah itu belum pernah membayar
6
pajak UMKM pada periode sebelumnya. Lalu dari angka itu, sebanyak
311.197 wajib pajak baru terdaftar per tanggal 1 Juli 2018.
7
2.3.1 Digitalisasi Masih Menjadi Faktor Kendala Terbesar Umkm Di
Indonesia
Masa depan UMKM bisa dilihat dengan sejauh mana para pelaku usaha
bisa memanfaatkan teknologi yang ada, namun sayang ada sebahagian pelaku
UMKM masih asing dengan digitalisasi dan mereka masih nyaman dengan pola
konvensional, faktornya utamanya ialah “Gagap Teknologi”.
Selain adanya faktor gagap teknologi salah satu yang menyebabkan
terkendalanya digitalisasi ialah kurangnya peranan aparatur penegak hukum
terhadap pelaku kejahatan dalam dunia teknologi / digitalisasi misalnya sampai
saat ini masih banyak akun media sosial (digitalisasi) yang menawarkan produk/
jasa semu yang tentunya bukan hanya merugikan konsumen namun berdampak
juga kepada pelaku usaha UMKM dibidang yang sama.
Kebutuhan akan industri UMKM dimasa yang akan datang tentunya
sangat diperlukan karena dengan adanya UMKM ini maka penyerapan tenaga
kerja akan meningkat pula sehingga mengurangi jumlah pengganguran di negeri
ini, misalnya saja dalam satu daerah terdapat 9000 UMKM dan setiap UMKM
memilih 3 orang karyawan berarti UMKM tersebut telah memberikan lapangan
pekerjaan kepada 27.000 orang. Pengaruh UMKM bagi kemajuan bangsa ini telah
teruji berulang kali diantarnya adalah pada saat krisis moneter 1997 dengan
jatuhnya Rupiah terhadap Dollar yang tadinya 2.500 per-dollar berubah menjadi
16.000 per-dollar, tapi sektor UMKM justru memberikan gairah ekonomi
tersendiri di tanah air dan faktanya mereka mampu bertahan dalam melawan krisis
moneter tersebut.
2.3.2 Solusi Bagi Masa Depan Cerah UMKM di Era Revolusi Industri 4.0
1) Memulai diri untuk belajar teknologi melalui kursus UMKM berbayar seperti
yang disajikan oleh Edukasi 4.0
2) Bergabung dengan komunitas UMKM
3) Mengetahui kegiatan yang diberikan pemerintah, seperti Bekraf, Kementerian
Koperasi, Kementerian Perindustrian, dan sebagainya
8
4) Mendaftarkan produknya ke marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia,
Elevenia, Shopee, dan sebagainya
5) Update dengan program BUMN. seperti Telkom, Pelindo, PLN, PGN dan
sebagainya
6) Mengetahui program universitas untuk UMKM
7) Mulai berjualan di sosial media menggunakan Facebook, Instagram, Twitter
dan sebagainya
8) Mulai menggunakan website untuk berjualan, jika tidak paham bagaimana
membuat website, bisa mengikuti kursus membuat website di Edukasi 4.0
Era Revolusi Industri 4.0 telah berjalan dengan teknologi sebagai pemain
utamanya oleh karena itu penggunaan teknologi bagi pelaku usaha UMKM bukan
lagi menjadi sesuatu yang sifatnya “sunnah” melainkan sudah “wajib” sehingga
dengan demikian masa depan UMKM ditanah air dapat membawa angin yang
segar bagi perekonomian negeri ini terlebih lagi ditahun 2030 Indonesia
digadang-gadang masuk kedalam jajaran negara top 10 perekonomian global.
9
pelaksanaan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik pada periode
2016-2019. Kebijakan ini akan menjadi acuan bagi Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah serta pemangku kepentingan lainnya dalam menetapkan atau
menyesuaikan kebijakan sektoral dan rencana tindak lanjut pelaksanaan e-
commerce pada bidang tugas masing-masing.
Dalam Perpres tentang Peta Jalan E-Commerce yang segera terbit ini,
terdapat 8 aspek regulasi, yaitu:
1) Pendanaan berupa: (1) KUR untuk tenant pengembang platform; (2) hibah
untuk inkubator bisnis pendamping start-up; (3) dana USO untuk UMKM
digital dan start-up e-commerce platform; (4) angel capital; (5) seed capital
dari Bapak Angkat; (6) crowdfunding; dan (7) pembukaan DNI.
2) Perpajakan dalam bentuk: (1) pengurangan pajak bagi investor lokal yang
investasi di start-up; (2) penyederhanaan izin/prosedur perpajakan bagi start-
up e-commerce yang omzetnya di bawah Rp 4,8 Miliar/tahun; dan (3)
persamaan perlakuan perpajakan sesama pengusaha e-commerce.
3) Perlindungan Konsumen melalui: (1) Peraturan Pemerintah tentang Transaksi
Perdagangan melalui Sistem Elektronik; (2) harmonisasi regulasi; (3) sistem
pembayaran perdagangan dan pembelanjaan barang/jasa pemerintah melalui e-
commerce; dan (4) pengembangan national payment gateway secara bertahap.
4) Pendidikan dan SDM terdiri dari: (1) kampanye kesadaran e-commerce; (2)
program inkubator nasional; (3) kurikulum e-commerce; dan (4) edukasi e-
commerce kepada konsumen, pelaku, dan penegak hukum.
5) Logistik melalui: (1) pemanfaatan Sistem Logistik Nasional (Sislognas); (2)
penguatan perusahaan kurir lokal/nasional; (3) pengembangan alih data
logistik UMKM; dan (4) pengembangan logistik dari desa ke kota.
6) Infrastruktur komunikasi melalui pembangunan jaringan broadband.
7) Keamanan siber (cyber security): (1) penyusunan model sistem pengawasan
nasional dalam transaksi e-commerce; (2) public awareness tentang kejahatan
dunia maya; dan (3) Penyusunan SOP terkait penyimpanan data konsumen,
sertifikasi untuk keamanan data konsumen.
10
8) Pembentukan Manajemen Pelaksana dengan melakukan monitoring dan
evaluasi implementasi peta jalan e-commerce.
Jika skema ini bisa berjalan secara maksimal, UMKM go-digital dapat
memberikan sumbangsih bagi perekonomian yang cukup signifikan. Dengan
segenap keunggulan lokal serta dukungan pemerintah dan berbagai pemangku
kepentingan, percayalah kita akan memenangkan persaingan di pasar global.
Dalam pemanfaatan revolusi indutri 4.0 dalam pemasaran kue ketan talam
durian ini dijual secara offline dan online. Untuk offline Oleh oleh Khas
Pekanbaru dengan cita rasa durian ini di produksi dan dijual di Rumah Kue Viera
yang beralamat di jalan Melati atau tepatnya di simpang Jalan Naga Sakti, Panam
Pekanbaru. Secara online Rumah kue viera sudah memanfaatkan steknologi antar
jemput dengan menggunakan aplikasi Go-Food dan Go-Send. Tidak hanya itu
Rumah kue viera juga memasarkan produknya melalui media sosial dan mereka
juga menerima pemesanan melalui instagram @rumah_kue_viera.
11
Jasa pengantaran online picu pertumbuhan UMKM kuliner , peran Go-
food pada UMKM Kuliner 4 dari 5 UMKM kuliner belum pernah memulai usaha,
4 dari 5 UMKM tidak melayani pengantaran makanan dan 3 dari 5 UMKM
kuliner volume transaksinya meningkat 10%. Bisnis kuliner tahun ini melonjak
tajam hingga 9,5 % dari PDB nasional. Salah satu pemicunya adalah jsa
pengantaran online. Riset lembaga demografi UI menunjukkan tiga dari lima
UMKM kuliner yang bekerja sama dengan Go Jek pendapatan nya naik 10%.
Alasan UMKM kerja sama dengan GoJek yaitu 80 % meningkatkan kepercayaan
pelanggan dan 76 % menjaga keberlangsungan usaha jangka panjang. Fakta unik
pengantaran makanan online Go Food jarak tempuh driver mengantar makanan >6
juta km sama saja dengan mengelilingi bumi 4.031 kali. Sejak 2017-apri 2018
pengantarn Go food terbanyak 9,5 juta kotak ayam geprek sama dengan 520 kali
keliling lapangan bola kaki. 4 juta otak martabak disusun sama dengan 85 kali
tinggi gunung bromo dan juta kopi sama dengan 3.300 tendom air. (gojek.com).
Pemanfaat aplikasi gojek udah sangat keputusan tepat bagi Rumah kue viera
dalam memasarkan produknya khususnya kue ketan talam durian.
Dengan pemanfaatan platform digital rumah kue viera untuk penjual kue
ketan talam durian meledak. Rahmad, owner Rumah Kue Viera mengatakan kue
talam durian ini banyak diminati masyarakat untuk oleh oleh dari Pekanbaru.
Bahkan, dalam sehari, Rumah Kue Viera ini mampu memproduksi hingga 700
box dalam sehari. Sebagai tambahan, ketan talam ini mampu bertahan 2 sampai 3
hari pada suhu normal. Harga bervariasi, mulai Rp 35 ribu sampai Rp 50 ribu.
Tak heran Kue Ketan Talam Durian meriah juara. Kali ini, melalui Kue
Talam Durian pada Anugerah Pesona Indonesia. Kue ini jadi juara 2 makanan
tradisional terpopuler di Indonesia. Anugerah Pesona Indonesia (API) merupakan
rangkaian kegiatan tahunan yang diselenggarakan Kemenpar dalam upaya
membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap Pariwisata Indonesia. Penyerahan
penghargaan ini dilakukan, Jumat (22/11/2019) di Balairung Soesilo Sudarman,
Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif RI, Jakarta Pusat. Hadir mewakili Wali
Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menerima penghargaan, Asisten II
Bidang Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru El Syabrina.
12
Anugerah Pesona Indonesia selain bertujuan mengembangkan pariwisata
Indonesia, juga bertujuan untuk mendorong peran serta berbagai pihak terutama
pemerintah daerah untuk lebih berupaya dalam mempromosikan pariwisata di
daerahnya masing-masing.
Pemilihan pemenang dalam anugerah ini dilakukan berdasarkan polling
masyarakat dengan mengirimkan SMS dukungan. Polling Sebelumnya
berlangsung dari 1 Juni 2019 hingga 31 Oktober 2019. Kategori penghargaan API
antara lain wisata halal terpopuler, wisata air terpopuler, obyek wisata baru
terpopuler, atraksi budaya terpopuler dan sejumlah penghargaan bergengsi
lainnya.
13
BAB III
KESIMPULAN
14
REFERENSI
15