pimpinan
perusahaan
dalam
future
event,
adapun
Joel
G.Siegel
dan
Jae
K.Sim
lainnya
Kemungkinan
dari
sebuah
mempengaruhi kinerja
masalah
keuangan
yang
keuangan
David K. Eiteman, Arthur I Stonehill dan Michael H. Moffet
mengatakan bahwa risiko dasar adalah the mismatching of interest
rate bases for associated assets and liabilities. Sehingga secara
umum risiko dapat ditangkap sebagai bentuk keadaan ketidakpastian
tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan
yang diambil berdasarkan suatu pertimbangan. Menurut salah satu
definisi, risiko (risk) adalah sama dengan ketidakpastian (uncertainty).
Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang
dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan
yang merugikan.
Dalam penyusunan
anggaran
modal,
suatu
proyek
investasi
karena anggaran yang kita susun baik mengenai aliran kas masuk (
cash in flow ) maupun aliran kas keluar ( cash out flow ) dianggap
pasti terjadi dimasa yang akan datang. Namun, jika terjadi
penyimpangan, yang tidak menguntungkan, maka perusahaan akan
kesulitan menyesuaikannya, karena risiko terjadinya penyimpangan
tersebut belum ditentukan oleh perusahaan, lain jika unsur risiko telah
ditentukan didepan. Maka apabila terjadi penyimpangan perusahaan
akan lebih mudah menghitungnya.
Demikian pula biaya modal yang harus dikeluarkan dalam
anggaran modal. Apabila kita menganggap bahwa COC yang akan
dikeluarkan tanpa risiko, maka kita akan lebih mudah menghitungnya.
Namun, dalam kenyataannya COC tersebut kemungkinan akan naik
atau turun. COC yang turun bagi perusahaan akan menguntungkan,
karena perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih kecil, tetapi jika
COC tersebut naik, maka akan mengurangi kebutuhan perusahaan.
Apabila perusahaan menganggap bahwa biaya modal tersebut
konstan/risiko, maka perusahaan dapat menggunakan tingkat bunga
bebas risiko ( freerate ).
Di Indonesia, nampaknya belum ada tingkat bunga yang bebas risiko
secara murni. Tingkat bunga SBI yang biasanya digunakan sebagai
acuan tingkat bunga bebas risiko sebenarnya juga mengandung
risiko. Walau lebih kecil risikonya dibandingtingkat bunga deposito
bank-bank
di
Indonesia.
Apalagi
dalam
keadaan
keadaan
dimaksukan
dalam
panilainaan
investasi
akan
mempengaruhi
bagaimana
mempengaruhi
agar
keputusan
risiko
tersebut
perusahaan.
sekecil
Risiko
yang
mungkin
terjadi
tanpa
mempertimbangkan
angka
yang
mencerminkan
hubungan
antara
pendapatan
bersih
dan
pengeluaran
bunga
presentase
penjualan
bersihnya
yang
tipe peragu.
Suka pada risiko (RISK SEEKER atau RISK LOVER)
Karakteristik ini adalah tipe yang begitu suka pada risiko. Mereka
terbiasa dengan spekulasi dan itu pula yang membuat penganut
karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan cenderung
tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker adalah mental yang
dimiliki oleh pebisnis besar dan juga pemimpin besar. Karakter ini
yang paling mendominasi jika dilihat dari kedekatannya pada risiko.
1
Tipe-tipe Risiko
Pure Risk (Risiko Murni) : suatu ketidakpastian terjadi,
maka kejadian tersebut pasti menimbulkan kerugian.
Risiko murni dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe risiko,
yaitu:
Risiko aset fisik:
menyebabkan terganggunya
aktivitas
perusahaan.
Risiko Legal : risiko dalam bidang kontrak yang
mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai
dengan rencana. Contoh : perselisihan dengan
perusahaan lain sehingga adanya persoalan seperti
penggantian kerugian.
Speculative
Risk
(Risiko
Spekulatif)
suatu
risiko
karena
ketidakmampuan
tepat,
menyebabkan
perusahaan
harus
10
masyarakat.
Contoh
urbanisasi,
perkembangan
teknologi.
Subjective Risk (Risiko Subyektif) : berkaitan dengan
kondisi mental seseorang yang mengalami keragu-raguan
dan kecemasan akan terjadinya kejadian tertentu.
Objective Risk (Risiko Obyektif) : probabilitas
penyimpangan aktual dari yang diharapkan sesuai dengan
pengalaman.
2
Sumber-sumber Risiko
Menurut Eduardus Tandelilin, sumber-sumber risiko adalah :
Risiko suku bunga. Naik turunnya suku bunga perbankan
akan mempengaruhi keputusan publik dalam menetapkan
keputusannya. Jika suku bunga naik maka publik akan
menyimpan dananya di bank seperti dalam bentuk
deposito,
namun
jika
turun
maka
publik
akan
resiko umum.
11
Resiko
sistematis
adalah
resiko
yang
bisa
meningkatnya angka
Risk
maka
jika harga
sekuritas
perusahaan
perusahaan
jatuh,
maka
12
strategi
investasi.
Bahwa
berbagai
keputusan-
keputusan yang
Mengelola Resiko
Dalam aktivitas yang namanya resiko adalah pasti terjadi dan
sulit untuk dihindari sehingga bagi sebuah lembaga bisnis
seperti
perbankan
sangat
penting
untuk
memikirkan
13
kita
terima
tersebut
ketempat
lain
seperti
Kondisi pasti
Dalam kondisi pasti proses pengambilan keputusan yang
dilakukan adalah berlangsung tanpa ada banyak alternatif,
keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang
dituju. Ada beberapa teknik yang
bisa dipergunakan
14
yang diperoleh
lisan
yang
bisa
dipercaya.
Untuk
mencari
mempergunakan
informasi
beberapa
sebanyak
mungkin
metode
dan
pengambilan
yang
mungkin
timbul.
Hal
ini
dapat
menggunakan:
metode laplace proses pengambilan keputusan
dengan asumsi bahwa probabilitas terjadinya berbagai
kondisi adalah sama besarnya.
Metode maximax proses pengambilan keputusan
dengan hanya mengutamakan hasil yang paling
optimistik dan mengabaikan sisi lain yang mungkin
terjadi.
15
menggabungkan
metode
maximax
dan
maximin.
c
Kondisi konflik
Pada kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang
dilakukan akan menimbulkan dampak yang mungkin saja
dapat merugikan salah satu pihak. Dalam keadaan seperti
ini lahirnya keputusan sebelumnya telah diawali oleh
keadaan yang saling bertentangan antara satu pihak
dengan pihak lainnya. Untuk menyelesaikan masalah di
sini
biasanya
dilakukan
pendekatan
secara
teori
16