Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN PORTOFOLIO

TM.2 REKSADANA DAN PERUSAHAAN INVESTASI LAINNYA

Manajemen Portofolio A
Nama Kelompok:
1. Rezza Dwi Susanto 1610111070
2. Julius Afriyanto 1610111114
3. Nathasya Vania Azzahra 1610111124
4. Nirmala 1610111125
5. Syifa Maudina Azzahra 1610111138

PROGRAM S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan untuk mengisi
nilai tugas pada mata kuliah Analisa Sekuritas.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna. Oleh karena itu penulis meminta saran dan kritik yang membangun dari
para pembaca yang sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terselesaikan
makalah ini.
Dengan demikian, penulis berharap semoga makalah berjudul “Reksadana
dan Perusahaan Investasi lainnya” dapat bermanfaat dan dapat memberikan
wawasan yang luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca, sehingga
dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 21 Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1
1.4. Manfaat Penulisan ......................................................................................... 1
BAB II : TINJAUAN TEORI
2.1. Definisi Reksa Dana .................................................................................... 2
2.2. Definisi Perusahaan Investasi...................................................................... 2
2.3. Contoh Perhitungan NAB ........................................................................... 4
BAB III : PEMBAHASAN
3.1. Jenis-jenis Reksa Dana................................................................................. 5
3.2. Sifat Reksa Dana .......................................................................................... 5
3.3. Fungsi Reksa Dana....................................................................................... 6
3.4. Kebijakan Investasi ...................................................................................... 6
3.5. Biaya Investasi pada Reksa Dana .............................................................. 10
3.6. Imbal Hasil Reksa Dana ............................................................................. 11
BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Investasi merupakan suatu hal yang saat ini sangat sering dilakukan oleh
setiap individu. Dengan berinvestasi, seseorang dapat memperoleh keuntungan
dari apa yang ia investasikan baik itu dalam bentuk barang seperti emas atau
properti maupun dengan menginvestasikan uangnya kedalam suatu perusahaan
dengan berbagai macam produk contohnya adalah saham dan reksadana.
Berinvestasi berarti investor menunda pengeluaran untuk kebutuhan saat
ini untuk kebutuhan yang akan datang, dengan menyisihkan sebagian uang
atau asetnya kedalam bentuk hal yang nantinya akan memberikan keuntungan
bagi investor.
Berkaitan dengan investasi, investor perlu melakukan pembentukan
portofolio terhadap aset-aset dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat
pengembalian atau keuntungan yang besar dengan tingkat risiko tertentu
ataupun dengan risiko yang kecil untuk mendapatkan tingkat pengembalian
tertentu.
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka makalah yang dibuat oleh penulis ini
bermaksud untuk menjelaskan proses kinerja reksadana dan perusahaan investasi
lainnya.

1.3. Tujuan Penulisan


1.3.1. Mengetahui mengenai perusahaan investasi
1.3.2. Mengetahui jenis dan sifat reksa dana
1.3.3. Mengetahui fungsi reksa dana
1.3.4. Mengetahui kebijakan investasi
1.3.5. Mengetahui biaya investasi dan reksa dana
1.3.6. Mengetahui perhitungan: nilai aktiva bersih (NAB)

1.4. Manfaat Penulisan


1.4.1. Untuk Mahasiswa
Memahami cara-cara penulisan makalah dengan benar dan sebagai bahan
acuan pendahuluan untuk pembuatan makalah selanjutnya.
1.4.2. Untuk Pembaca
1.4.3. Untuk Penulis Selanjutnya
Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menggali lebih dalam
tentang proses kinerja reksadana dan perusahaan investasi lainnya.
1.4.4. Untuk Masyarakat
Sebagai referensi dan ilmu bagi semua masyarakat yang berkecimpung di dunia
reksadana dan investasi.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Reksa Dana


Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
Manajer Investasi (Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat 27).
Keuntungan investasi reksa dana adalah bersifat likuid dimana unit penyertaannya
dapat dijual sesuai dengan waktu yang diinginkan oleh investor, dan investor dapat
memilih jenis reksa dana sesuai dengan preferensi masing-masing investor.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007:49), Reksa dana adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek.
Reksa Dana adalah sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya
memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas (Darmadji, 2006:153).
Reksa Dana adalah surat berharga yang diterbitkan oleh manajer investasi,
kemudian dijual kepada investor. Selanjutnya hasil penjualan tersebut digunakan
untuk membuat portofolio efek agar risiko investasi menurun, namun dengan
keuntungan yang relatif besar (Widoatmodjo, 2009:110).
Menurut Reilly dan Brown (2000:1207), Reksa dana adalah lembaga yang
menghimpun uang dari para pemegang unit dan kemudian menginvestasikannya
dalam berbagai surat berharga, seperti saham, obligasi dan pasar uang.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan beberapa karakteristik reksa
dana yaitu:
 Adanya kumpulan dana investor, baik individu maupun institusi.
 Dana yang dikumpulkan diinvestasikan dalam berbagai instrumen investasi.
 Manajer investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik investor.
 Merupakan instrumen investasi jangka menengah dan panjang dan berisiko.
 Keuntungan atau kerugian investasi dalam reksa dana terlihat pada perubahan
Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang digunakan sebagai dasar pembelian dan
penjualan unit penyertaan.

2.2 Definisi Perusahaan Investasi


Perusahaan Investasi adalah lembaga keuangan non bank yang bergerak dalam
bisnis jual beli sekuritas. Sederhananya, sebuah perusahaan yang mengumpulkan
sumber daya investor untuk menginvestasikannya kembali dalam sekuritas yang dapat
dipasarkan mulai dari saham hingga surat utang hingga instrumen pasar uang disebut
perusahaan investasi.
Perusahaan investasi memegang surat berharga dari perusahaan lain hanya untuk
melakukan investasi. Di sini, manajer dana memutuskan jenis keamanan di mana
uang gabungan akan diinvestasikan untuk memiliki portofolio yang beragam dan
terkelola.

2
Perusahaan asuransi dikelompokkan menjadi 3 kategori:

1. Perusahaan Investasi Manajemen Open-End juga disebut sebagai Reksa Dana,


tidak memiliki batasan pada jumlah unit masalah dana yang berarti, investor dapat
terus membeli atau menebus sahamnya pada nilai aset bersih saat ini (NAV).
Reksa dana Open-end lebih nyaman bagi investor karena memungkinkan mereka
untuk membeli sebanyak mungkin saham yang mereka inginkan dan dapat dengan
mudah menebusnya sesuai dengan keinginan mereka.
2. Perusahaan Investasi Manajemen Tertutup juga disebut sebagai Trust Investasi,
menerbitkan sejumlah saham tetap melalui penawaran umum perdana. Ini pada
dasarnya adalah perusahaan publik yang meningkatkan jumlah modal tetap
melalui penerbitan sejumlah saham yang diperdagangkan di bursa saham. Di sini,
saham terbatas dan karenanya investor tidak dapat membeli sebanyak mungkin
saham yang mereka inginkan dan juga mereka tidak dapat menjual saham mereka
yang ada sebelum berakhirnya skema. Namun, jika ada investor yang ingin
menjual sahamnya, yang sama diperdagangkan di bursa saham.
3. Unit Investment Trusts juga disebut sebagai Unit Trusts berbagi kesamaan baik
reksa dana ujung tertutup dan ujung terbuka. Di sini juga, perusahaan investasi
memegang portofolio saham, saham, surat utang, dan instrumen pasar uang
lainnya murni untuk tujuan investasi. Seperti, dana ujung terbuka, sebagian besar
dapat dibeli dan dijual langsung dari perusahaan investasi yang menerbitkan
sementara dalam beberapa kasus ini juga diperdagangkan di pasar sekunder. Unit
trust sering memiliki persyaratan investasi minimum yang rendah dan saham
dapat dibeli dan dijual kapan saja investor inginkan.

Perusahaan investasi memberikan keuntungan kepada investor kecil untuk


melakukan investasi dalam beragam sekuritas yang jika tidak mungkin tidak mungkin
dilakukan.
Berikut beberapa contoh perusahaan investasi yang terdaftar di Bank Indonesia

 ABM Investama Tbk


 Alakasa Industrindo Tbk
 PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL Tbk
 Arthavest Tbk
 PT MNC Investama Tbk.
 Global Mediacom Tbk
 Cita Mineral Investindo Tbk
 Equity Development Investment Tbk
 Leo Investments Tbk
 Matahari Department Store Tbk
 Star Pacific Tbk
 Capitalinc Investment Tbk
 Hanson International Tbk
 Pool Advista Indonesia Tbk
 Sinar Mas Multiartha Tbk
 Sarana Menara Nusantara Tbk
 PT Victoria Investama Tbk.

3
2.3 Contoh perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Misalnya Anda ingin berinvestasi sebesar Rp5 juta di sebuah reksa dana saham
dengan NAB awal seharga Rp1.000 per Unit Penyertaan. Jumlah unit yang Anda
miliki ditetapkan setelah dana Rp5 juta tersebut dikurangi fee (biaya) yang ditetapkan
oleh Manajer Investasi bersangkutan, lalu dibagi dengan NAB awal. Misalkan, fee-
nya 0,1 persen, jadi nilai investasi bersih Anda adalah Rp4.995.000 (setelah dikurangi
fee). Jadi, Anda memiliki unit sebanyak Rp4.995.000 dibagi Rp1.000, yaitu 4.995
unit.
Sebulan kemudian, katakanlah NAB reksa dana Anda naik menjadi Rp1.180 per
unit. Alhasil, dana investasi Anda telah bertumbuh 18 persen. Jika Anda ingin
menjualnya di harga Rp1.180/UP, maka Anda akan mendapatkan dana sebesar harga
tersebut dikalikan dengan jumlah Unit Penyertaan Anda, yakni 4.955, menjadi senilai
Rp5,846,900. Akan tetapi, hasil tersebut masih harus dikurangi lagi dengan fee
penjualan (jika diberlakukan), misalnya sebesar 0,1 persen. Dengan demikian, nilai
bersih hasil penjualan reksa dana Anda adalah sekitar Rp5.841.053.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa harga NAB tidak menunjukkan murah atau
mahalnya suatu reksa dana. Ini karena NAB reksa dana yang baru melakukan
penawaran umum tentulah lebih kecil dibandingkan dengan NAB reksa dana yang
sudah lebih lama terbit. Tingginya NAB suatu reksa dana disebabkan aset-aset reksa
dana tersebut telah mengalami kenaikan nilai yang tinggi. (kd)

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Jenis - Jenis Reksa Dana


Secara umum jenis reksadana terbagi menjadi empat yakni reksadana pasar
uang, pendapatan tetap, campuran dan saham.
1. Reksa dana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada
jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu
tahun.
Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito
berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi
pasar uang lainnya.
Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya
relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.
2. Reksa dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan
sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek utang atau
obligasi.
Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya
relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang.

3. Reksa dana Campuran (Balance Mutual Fund)


Reksadana campuran adalah jenis reksadana mengalokasikan dana
investasinya dalam portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya dapat
berbentuk saham dan dikombinasikan dengan obligasi.
Tujuannya untuk pertumbuhan harga dan pendapatan. Risiko reksadana
campuran bersifat moderat dengan potensi tingkat pengembalian yang relatif lebih
tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap.

4. Reksa dana Saham (Equity Fund)


Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-
kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.
Tujuannya untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang.
Risikonya relatif lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan
tetap, namun memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi.

3.2 Sifat Reksa dana


Reksa dana berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Reksa dana Bersifat Tertutup “Closed-End Fund”
Reksa dana yang tidak dapat membeli kembali saham-saham yang telah
dijual kepada pemodal. Artinya pemegang saham tidak dapat menjual kembali
saham atau unit penyertaannya kepada Manajer Investasi. Apabila pemilik saham
hendak menjual sahamnya, harus dilakukan melalaui Bursa Efek.
2. Reksa dana Bersifat Terbuka “Open-End Fund”
5
Reksa dana yang menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari
pemodal sampai sejumlah modal yang sudah dikeluarkan. Pemegang saham jenis
ini dapat menjual kembali saham atau unit penyertaannya kepada Manajer
Investasi melalui Bank Kustodian dan Bank Kustodian wajib membelinya sesuai
dengan NAB perunit pada saat itu.

3.3 Fungsi Reksa dana


Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan
keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa dana dirancang
sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan
pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa dana juga diharapkan dapat
meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Umumnya, Reksa dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam
portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

3.4 Kebijakan Investasi


Mengacu pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23 /pojk.04/2016
Tentang Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif pasal 4, 5 dan 6:

 Pasal 4

(1) Manajer Investasi wajib menentukan komposisi Portofolio Efek dari Reksa
Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Paling sedikit 85% (delapan puluh lima persen) dari Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana diinvestasikan pada:
1. Efek yang diterbitkan, ditawarkan, dan/atau diperdagangkan di
Indonesia berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia;
2. Efek yang diperdagangkan di luar negeri, namun diterbitkan oleh: a)
Pemerintah Republik Indonesia; b) badan hukum Indonesia yang
merupakan Emiten dan/atau Perusahaan Publik; c) badan hukum asing
yang sebagian besar atau seluruh sahamnya secara langsung maupun
tidak langsung dimiliki oleh Emiten atau Perusahaan Publik
sebagaimana dimaksud dalam huruf b) dan badan hukum asing
tersebut khusus didirikan untuk menghimpun dana dari luar negeri
untuk kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud; dan/atau
d) badan hukum asing yang sebagian besar atau seluruh sahamnya
secara langsung maupun tidak langsung dimiliki Badan Usaha Milik
Negara; dan/atau
3. instrumen pasar uang dalam negeri; b. paling banyak 15% (lima belas
persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana diinvestasikan pada
Efekyang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya
dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau situs web.

(2) Dalam hal investasi Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
dilakukan pada Efek yang diperdagangkan di luar negeri yang

6
diterbitkan oleh badan hukum asing sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a angka 2 huruf c) dan/atau huruf d), Manajer Investasi Reksa
Dana dimaksud wajib memberikan informasi mengenai nama dan
persentase kepemilikan Emiten, Perusahaan Publik, dan/atau Badan
Usaha Milik Negara yang memiliki baik langsung maupun tidak
langsung badan hukum asing yang menerbitkan Efek dimaksud kepada
Bank Kustodian bersamaan dengan penyampaian instruksi pembayaran
penyelesaian transaksi kepada Bank Kustodian.
 Pasal 5

(1) Investasi Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif hanya dapat
berupa:
a) Efek yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau
diperdagangkan di Bursa Efek di dalam maupun di luar negeri;
b) Efek yang diterbitkan dan/atau dijamin oleh Pemerintah Republik
Indonesia, dan/atau Efek yang diterbitkan oleh lembaga internasional
dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu
anggotanya;
c) Efek Bersifat Utang atau Efek Syariah berpendapatan tetap yang
ditawarkan tidak melalui Penawaran Umum dan telah mendapat
peringkat dari Perusahaan Pemeringkat Efek;
d) Efek Beragun Aset yang ditawarkan tidak melalui Penawaran Umum
dan sudah mendapat peringkat dari Perusahaan Pemeringkat Efek;
e) Efek pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak
lebih dari 1 (satu) tahun, baik dalam Rupiah maupun dalam mata uang
asing;
f) Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif yang ditawarkan tidak melalui Penawaran Umum;
g) Efek derivatif; dan/atau
h) Efek lainnya yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

(2) Efek Bersifat Utang atau Efek Syariah berpendapatan tetap yang ditawarkan
tidak melalui Penawaran Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
wajib memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Diterbitkan oleh: 1. Emiten atau Perusahaan Publik; 2. anak
perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang mendapat jaminan
penuh dari Emiten atau Perusahaan Publik tersebut; 3. Badan Usaha
Milik Negara atau anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara; 4.
Pemerintah Republik Indonesia; 5. Pemerintah Daerah; dan/atau 6.
Lembaga Jasa Keuangan yang telah mendapat izin usaha atau di
bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan;
b) Memiliki peringkat layak investasi dan diperingkat secara berkala
paling sedikit 1 (satu) tahun sekali; dan Masuk dalam Penitipan
Kolektif di Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
(3) Efek derivatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g wajib memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a) diperdagangkan di: 1. Bursa Efek; atau 2. luar Bursa Efek, dengan
ketentuan:
7
1. pihak penerbit (lawan transaksi) derivatif adalah Lembaga Jasa
Keuangan yang telah mendapat izin usaha dan/atau di bawah
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan serta memperoleh peringkat
layak investasi dari Perusahaan Pemeringkat Efek;
2. valuasi dilakukan secara harian dan wajar; dan
3. Efek derivatif dapat dijual atau ditutup posisinya melalui transaksi
saling hapus sewaktu-waktu pada nilai wajar.

b) memiliki dasar obyek acuan derivatif berupa: 1. Efek; atau 2. Indeks


Efek, sepanjang memenuhi ketentuan sebagai berikut: a) nilai indeks
Efek dipublikasikan secara harian melalui media massa; dan b)
informasi tentang indeks Efek dipublikasikan dan tersedia untuk
umum; dan
c) tidak memiliki potensi kerugian yang lebih besar dari nilai eksposur
awal pada saat pembelian Efek derivatif dimaksud.

 Pasal 6

(1) Manajer Investasi dilarang melakukan tindakan yang dapat menyebabkan


Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif:
a) memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang
informasinya tidak dapat diakses dari Indonesia melalui media massa
atau situs web;
b) memiliki Efek yang diterbitkan oleh 1 (satu) perusahaan berbadan
hukum Indonesia atau berbadan hukum asing yang diperdagangkan di
Bursa Efek luar negeri lebih dari 5% (lima persen) dari modal disetor
perusahaan dimaksud atau lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat;
c) memiliki Efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang
telah mencatatkan Efek-nya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari
5% (lima persen) dari modal disetor perusahaan dimaksud;
d) memiliki Efek yang diterbitkan oleh 1 (satu) Pihak lebih dari 10%
(sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat;
e) memiliki Efek derivatif: 1. yang ditransaksikan di luar Bursa Efek
dengan 1 (satu) pihak Lembaga Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (3) huruf a angka 2 dengan nilai eksposur lebih dari
10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap
saat; dan dengan nilai eksposur global bersih lebih dari 20% (dua
puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat;
f) memiliki Efek Beragun Aset yang ditawarkan melalui Penawaran
Umum lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana pada setiap saat dengan ketentuan setiap seri Efek
Beragun Aset tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva
Bersih Reksa Dana pada setiap saat;
g) memiliki Efek Bersifat Utang, Efek Syariah berpendapatan tetap, Efek
Beragun Aset, dan/atau Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat
yang ditawarkan tidak melalui Penawaran Umum yang diterbitkan
oleh 1 (satu) Pihak lebih dari 5% (lima persen) dari Nilai Aktiva

8
Bersih Reksa Dana pada setiap saat atau secara keseluruhan lebih dari
15% (lima belas persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada
setiap saat;
h) memiliki Unit Penyertaan suatu Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif yang ditawarkan melalui Penawaran Umum
lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa
Dana pada setiap saat dengan ketentuan setiap Dana Investasi Real
Estat tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih
Reksa Dana pada setiap saat;
i) memiliki Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif, jika Dana Investasi Real Estat berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif tersebut dan Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif dikelola oleh Manajer Investasi yang sama;
j) memiliki Portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh Pihak
yang terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh
persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana pada setiap saat, kecuali
hubungan Afiliasi yang terjadi karena kepemilikan atau penyertaan
modal Pemerintah Republik Indonesia;
k) memiliki Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan
dan/atau Pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan
komitmen yang telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan
pemegang Unit Penyertaan dan/atau Pihak terafiliasi dari pemegang
Unit Penyertaan;
l) membeli Efek dari calon atau pemegang Unit Penyertaan dan/atau
Pihak terafiliasi dari calon atau pemegang Unit Penyertaan kecuali
dilakukan pada harga pasar wajar;
m) terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau
perdagangan Efek sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan ini;
n) terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki;
o) terlibat dalam transaksi marjin;
p) menerima pinjaman secara langsung termasuk melakukan penerbitan
obligasi atau Efek bersifat utang lainnya, kecuali pinjaman jangka
pendek dengan jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan dalam rangka
pemenuhan transaksi pembelian kembali dan/atau pelunasan paling
banyak 10%(sepuluh persen) dari nilai portofolio Reksa Dana pada
saat terjadinya pinjaman;
q) memberikan pinjaman secara langsung, kecuali pembelian obligasi,
Efek bersifat utang lainnya, dan/atau penyimpanan dana di bank;
r) membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika
Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut adalah
Perusahaan Efek yang merupakan Manajer Investasi itu sendiri atau
Afiliasi dari Manajer Investasi tersebut, kecuali:
1. Efek Bersifat Utang yang ditawarkan mendapat peringkat layak
investasi; dan/atau
2. terjadi kelebihan permintaan beli dari Efek yang ditawarkan;

9
s) terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan
Manajer Investasi itu sendiri atau Afiliasi dari Manajer Investasi
dimaksud;
t) membeli Efek Beragun Aset, jika:
1. Efek Beragun Aset tersebut dan Reksa Dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif dimaksud dikelola oleh Manajer Investasi yang
sama; dan/atau
2. Manajer Investasi Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif terafiliasi dengan kreditur awal Efek Beragun Aset,
kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau
penyertaan modal Pemerintah; dan u. terlibat dalam transaksi
penjualan Efek dengan janji membeli kembali dan pembelian Efek
dengan janji menjual kembali.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d tidak berlaku bagi:
a) Sertifikat Bank Indonesia;
b) Efek yang diterbitkan dan/atau dijamin oleh Pemerintah Republik
Indonesia; dan/atau
c) Efek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional dimana
Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya.

(3) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g tidak berlaku bagi Efek
Bersifat Utang dan/atau Efek Syariah berpendapatan tetap yang diterbitkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia dan/atau Pemerintah Daerah.
(4) Larangan bagi Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif untuk
membeli Efek yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dari Pihak terafiliasi
dengan Manajer Investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf r tidak
berlaku jika hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau
penyertaan modal Pemerintah.

3.5 Biaya Investasi Pada Reksa Dana


 Beban Awal (Front-End Loan)
Komisi atau beban penjualan yang dibayar di awal saat membeli unit penyertaan
 Beban Akhir (Back-End Loan)
Komisi atau beban penjualan ketika menjual unit penyertaan.
 Beban Operasional
Beban – beban yang dikenakan untuk menjalankan portofolio termasuk di
dalamnya biaya administrasi dan biaya konsultasi yang dibayarkan ke manajer
investasi
 Beban – beban 12b-1
Manajer investasi diperbolehkan untuk menggunakan aset reksadana untuk
membayar biaya distribusi seperti periklanan, promosi, dan termasuk
laporan tahunan dan prospektus, juga komisi yang dibayarkan ke
pialang yang menjual reksadana ke investor.

3.6 Imbal Hasil Reksadana

NAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau
hasil dari suatu Reksa Dana, NAB adalah nilai yang menggambarkan total kekayaan

10
bersih Reksa Dana setiap harinya. Produk Reksadana dijual dalam satuan unit,
Reksadana memungkinkan investor membeli dalam jumlah unit, maupun dalam
Rupiah yang dikonversi dalam unit. NAB per saham/unit penyertaan (NAB/UP)
adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya
operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar
(dimiliki investor) pada saat tersebut. Nilai ini berubah-ubah setiap harinya dan
dipengaruhi oleh transaksi pembelian dan penjualan Reksa Dana oleh para investor,
harga pasar dari aset Reksa Dana dan perubahan dana kelolaan.
𝑁𝐴𝐵 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑁𝐴𝐵 𝑎𝑤𝑎𝑙 + 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐼𝑚𝑏𝑎𝑙 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 =
𝑁𝐴𝐵 𝑎𝑤𝑎𝑙
Misalkan, sebuah reksadana mempunyai NAB awal sebesar $20 pada awal
bulan dan memberikan distribusi pendapatan dan distribusi keuntungan modal sebesar
$0,2. Jika diketahui NAB pada akhir bulan sebesar $20,1, maka berapa tingkat imbal
hasilnya?
$20,1 − $20 + $0,2
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐼𝑚𝑏𝑎𝑙 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 = = 0,15 = 15%
$20

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Reksadana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana


dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi atau perusahaan investasi. Dimana reksanadana ini dimaksudkan
untuk menghindari kebingungan dari para investor awam.
Sedangkan Manajer Investasi atau Perusahaan Investasi adalah perantara
keuangan yang mengumpulkan dana dari investor individu dan menginvestasikan
dana tersebut ke dalam beragam sekuritas dan aset lain yang potensial, dengan
menyediakan mekanisme bagi para investor kecil untuk ‘masuk ke dalam tim’, dan
turut menikmati manfaat dari investasi berskala besar.
Perusahaan investasi mengumpulkan dana dari para investor individu, mereka
harus membagi klaim ke dalam aset di antara para investor. Kepemilikan investor
terhadap saham perusahaan investasi adalah proposional terhadap jumlah saham yang
dibeli.
i. Fee dan Imbal Hasil Reksa Dana, dapat dihitung dengan rumus:
𝑁𝐴𝐵 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑁𝐴𝐵 𝐴𝑤𝑎𝑙 + 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑚𝑏𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 =
𝑁𝐴𝐵 𝐴𝑤𝑎𝑙
ii. Untuk mencari Nilai Aset Bersih (NAB) :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐴𝑠𝑒𝑡 − 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

4.2 Saran

Sebaiknya pembaca lebih jeli dalam memahami dimana letak perbedaan


antara Reksadana dan Perusahaan Investasi, sehingga teori yang sudah ada dapat
diaplikasikan kedalam praktik langsung dengan baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Maftuhin, Ahmad. (2014). Makalah Investasi.


https://www.academia.edu/12245879/Makalah_Investasi . Diakses pada Rabu, 21
Agustus 2019.
Rahmayanti, Eva. 2018. Pengertian Reksadana, Jenis, Keuntungan dan
Risikonya. https://www.bareksa.com/id/text/2018/07/17/pengertian-reksadana-jenis-
keuntungan-dan-risikonya.html. Diakses pada Kamis, 22 Agustus 2019.
Riadi, Muchlisin. 2016. Pengertian dan jenis-jenis Reksa Dana.
https://www.kajianpustaka.com/2016/09/pengertian-dan-jenis-jenis-reksa-dana.html . Diakses
pada Rabu, 21 Agustus 2019.
Rudiyanto. 2016. Reksa Dana untuk Pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23 /Pojk.04/2016.
https://www.dosenpendidikan.co.id/reksa-dana-pengertian-jenis-bentuk-sifat-portofolio-
tujuan.html. Diakses pada Kamis, 22 Agustus 2019.
https://www.idx.co.id/produk/reksa-dana.html. Diakses pada Kamis, 22 Agustus
2019.
https://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana. Diakses pada Kamis, 22 Agustus 2019.
https://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana#Nilai_Aktiva_Bersih . Diakses pada
Kamis, 22 Agustus 2019.
Rahmayanti, Eva. 2018. Pengertian Reksadana, Jenis, Keuntungan dan
Risikonya. https://www.bareksa.com/id/text/2018/07/17/pengertian-reksadana-jenis-
keuntungan-dan-risikonya.html. (22 Agustus 2019)
Rudiyanto. 2016. Reksa Dana untuk Pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23 /Pojk.04/2016

13

Anda mungkin juga menyukai