Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEGIATAN BELAJAR 1
MODEL KESEIMBANGAN
CAPM
Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan model penetapan
harga aktiva equilibrium yang menyatakan bahwa
ekspektasi return atas sekuritas tertentu adalah fungsi linear positif dari
sensitivitas sekuritas terhadap perubahan return portofolio pasarnya.
Sensitivitas sekuritas itu artinya adalah risiko sekuritas itu sendiri yang
dilambangkan dengan Beta (β). Sementara itu, portofolio pasar di
Indonesia dapat diwakilkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG). IHSG ini sendiri merupakan suatu indeks yang mengukur
pergerakan pasar saham di Indonesia.
ASUMSI-ASUMSI TERBENTUKNYA CAPM
1. Tidak ada biaya transaksi. Dengan demikian, siapapun dapat membeli atau menjual
sekuritas tanpa dibebankan dengan biaya transaksi.
2. Fully Divisibel. Artinya investasi sepenuhnya dapat dibagi-bagi. Dengan kata lain, investor
dapat berinvestasi sekecil apapun pada seluruh jenis sekuritas.
3. Tidak ada pajak penghasilan. Artinya, investor akan merasa indifferent antara
memperoleh dividen atau memilih capital gain.
4. Investor tidak dapat mempengaruhi harga saham dengan tindakan membeli atau
menjual saham.
5. Investor bertindak atas pertimbangan expected value menggunakan standard
deviasi return
6. Diperbolehkan Short Sales. Artinya, investor dapat membeli dan menjual sekuritas dalam
waktu yang singkat dengan mengharapkan Capital Gain.
7. Terdapat riskless lending and borrowing rate. Artinya, investor dapat menyimpan dan
meminjam aset dengan tingkat bunga yang sama.
8. Pengharapan yang homogen. Artinya, investor sepakat mengenai expected
return, standard deviasi, dan koefisien korelasi antar return.
9. Semua aktiva dapat diperjualbelikan.
Hubungan expected return dan risiko dapat dilihat pada grafik tersebut :
1. Perhatikan
titik M, ini merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan pada portofolio pasar
sebesar E(Rm) dengan risiko sebesar βm = 1 (satu).
2. Security Market Line (SML) merupakan garis pasar sekuritas yang menunjukkan bahwa risk and
return berhubungan positif linear. Perhatikan SML sebelah kiri titik M. Semakin kecil risiko sistematis
(β), maka expected return portofolio atau sekuritas tersebut akan semakin kecil. Sementara
itu, SML sebelah kanan titik M menunjukkan bahwa semakin besar β, maka expected return portofolio
atau sekuritas tersebut akan semakin besar.
= 0). Dengan begitu, ketika σ p = 0, maka return ekspektasian yang akan didapat sama
dengan RBR.
Namun, ketika portofolio terdiri dari semua aktiva yang ada termasuk aktiva
beresiko,maka risikonya akan sama dengan σ M dan return ekspektasian yang didapat
Dari return ekspektasian yang berbeda ini akhirnya menimbulkan selisih yaitu
sebesar :
yaitu:
GPM hanya terdiri dari portofolio efisien yang berisi aktiva bebas risiko,
Namun, bukan berarti validitas GPM berkurang. Hanya saja hal ini
yang ada.
GARIS PASAR SEKURITAS (GPS)
Jika koefisien beta suatu saham adalah 0,5, maka saham tersebut memiliki
risiko lebih kecil dari risiko rata-rata pasar dan akan bergerak dengan 0,5
perubahan IHSG misalnya.
Oleh karena itu, semakin besarnya koefisien beta, maka akan semakin peka
saham tersebut terhadap perubahan excess return portofolio pasar sehingga
saham tersebut semakin berisiko.
CAPM TIGA FAKTOR
Fama French three factor model atau dikenal dengan CAPM tiga faktor,
yaitu terdiri dari :
ß sebagai pengukur resiko pasar (market risk)
SMB (small minus big) mengukur perbedaan return perusahaan kecil
(small) dengan return perusahaan besar (big). Dalam jangka panjang
saham-saham kapitalisasi pasar kecil menghasilkan return yang lebih tinggi
dibandingkan dengan saham-saham kapitalisasi besar
HML (high minus low) mengukur perbedaan saham-saham bernilai (value
stocks) dengan return saham-saham bertumbuh (growth stocks). Value
stocks adalah saham yg memiliki pertumbuhan laba kecil, membayar
deviden besar, harga rendah. Dalam jangka panjang akan menghasilkan
return lebih tinggi dibanding saham-saham bertumbuh (growth stocks)
ARBITRAGE PRICING THEORY (APT)
pada pengaruh factor-faktor makro ekonomi dan tidak oleh risiko unik.
dan CAPM akan memberikan hasil yang sama. Kalau tidak, maka hasilnya
1. Setiap faktor resiko harus memiliki pengaruh yg luas terhadap return saham
3. Pada awal tiap periode, faktor resiko harus tidak dapat diprediksi di pasar secara
keseluruhan
MODEL APT
Mengasumsikan bahwa para investor percaya return-return aset
dihasilkan oleh sejumlah faktor.
BETA
PENGERTIAN BETA
Beta (ß) merupakan suatu pengukur volatilitas return
aset atau portofolio terhadap volatilitas return pasar
Untuk mengestimasi besarnya koefisien beta, digunakan
market model berikut:
dalamhalini:Ri=returnsekuritasiRM=returnindekspasarαi
=intersepβi=slopeεi=randomresidualerror
BETA PORTOFOLIO
Beta portofolio dapat dihitung dengan cara rata-rata tertimbang
(berdasarkan porporsi) dari masing-masing individual sekuritas yang
membentuk portofolio sebagai berikut:
βP = wi . βi
Keterangan :
βP = Beta portofolio
wi = proporsisekuritaske-i
Beta portofolio umunya lebih akurat dibandingkan dengan beta tiap-tiap individual sekuritas.
1. Beta individual sekuritas diasumsikan konstan dari waktu ke waktu. Jika beta tidak konstan
dari waktu ke waktu, maka portofolio akan lebih tepat dibandingkan dengan Beta individual
sekuritas
2. Perhitungan Beta individual sekuritas juga tidak lepas dari kesalahan pengukuran
(meansurement error) atau kesalahan acak (random error). Pembentukan portofolio akan
mengurangi kesalahan acak ini, karena kesalahan acak ini, karena kesalahan acak satu
sekuritas mungkin akan ditiadakan oleh kesalahan acak sekuritas yang lainnya. Dengan
demikian, Beta portofolio juga diharapkan akan lebih tepat dibandingkan dengan Beta
individual sekuritas.