KEPUTUSAN INVESTASI
Tujuan utama dari investasi adalah memperoleh keuntungan atau tingkat pengembalian
yang tinggi. Artinya, tidak ada investor yang mau mengalami kerugian bahkan
kehilangan dana atau modal yang telah ditanamkan pada instrumen tertentu.
Kebijakan Investasi yang diambil adalah investasi yang paling menguntungkan. Return
yang didapat paling tinggi. Biaya yang paling murah. Waktu pengembalian yang paling
cepat dan resiko yang seminimal mungkin.
PENDAHULUAN
Dana perusahaan yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang
panjang. Perusahaan harus menunggu dalam tempo yang panjang untuk
mendapatkan dana tersebut kembali beserta return yang diinginkan.
LITERATUR TEORI
Untuk memperoleh return investasi yang paling menguntungkan, ada beberapa informasi dan
hal-hal yang diperlukan dalam mengambil keputusan investasi perusahaan:
Penilaian Investasi
Jenis investasi yang bisa memberikan opsi alternatif dalam keputusan investasi ada beberapa
macam, diantaranya :
Perluasan (expansion)
Penggantian aktiva tetap perusahaan adalah mengganti aktiva perusahaan yang lama
dengan yang aktiva baru. Contohnnya mesin dan peralatan. Ada beberapa alasan mengapa
perusahaan mengeluarkan investasi besar untuk mengganti aktivanya.
Aktiva yang lama sudah tidak sanggup memenuhi peningkatan kebutuhan produksi
perusahaan. Aktiva yang lama dalam operasinya membutuhkan biaya yang tinggi. Aktiva
yang lama kondisinya sudah terlalu aus. Sering rusak sehingga aktiva tidak bisa beroperasi
untuk sementara waktu karena perbaikan.Aktiva yang lama membutuhkan maintenance yang
sering dengan biaya pemeliharaan yang tinggi.Kualitas atau output yang dihasilkan aktiva
lama kurang bagusKecepatan operasi aktiva lama tidak cukup cepat. Tidak mampu
mengimbangi peningkatan kebutuhan produksi.Perkembangan teknologi yang menghadirkan
aktiva sejenis yang lebih unggul dari aktiva perusahaan yang lama akan mendorong
perusahaan untuk mengganti aktivanya.
Aktiva yang sejenis yang mampu berproduksi lebih banyak, lebih cepat, output lebih
bagus dengan biaya operasional yang hemat dan biaya perawatan yang minim.
Sebenarnya investasi ini juga bertujuan utama mencari laba. Namun laba yang yang
akan diperoleh oleh investasi ini sangat sulit untuk diukur dengan angka. Misalnya,
pengeluaran biaya promosi yang masih untuk jangka panjang, investasi penelitian produk
yang bisa memakan banyak biaya dalam waktu yang lama, pengembangan dan penambahan
skil karyawan dengan mengadakan program pendidikan karyawan.
Output investasi yang dilakukan seperti contoh tersebut sulit untuk diukur secara
angka-angka. Investasi yang berhasil tentu akan meningkatkan pendapatan perusahaan,
berapa angka-angka yang bisa diukur oleh investasi tersebut. Hampir tidak bisa diukur.
Setiap investasi yang dilakukan perusahaan sudah tentu karena ingin mendapatkan
keuntungan. Investasi yang tidak menghasilkan keuntungan kadang harus dilakukan karena
adanya paksaan, peraturan atau syarat kontrak yang disetujui perusahaan.
Umumnya, perusahaan memiliki beberapa usulan proyek investasi,, tidak hanya satu.
Tapi karena adanya keterbatasan, perusahaan harus memilih salah satu atau beberapa
diantaranya berdasarkan tingkat prioritas kebutuhan perusahaan.
Terdapat paling tidak 2 jenis penganggaran usulan proyek investasi modal, yaitu:
Contohnya usulan proyek pembelian mesin boiler untuk produksi dan investasi pembangunan
gedung kantor.Kedua jenis investasi tersebut tidak saling terkait.
Proyek saling eklusif merupakan investasi perusahaan yang saling berkaitan dengan
investasi atau proyek perusahaan yang lain. Investasi ini akan menghalangi atau mengganggu
proyek perusahaan yang lainnya.
Salah satu informasi yang paling dibutuhkan dalam pengambilan keputusan investasi
adalah estimasi aliran kas (cashflow). Estimasi arus kas investasi harus memperhatikan hal hal
seperti berikut :
1. Initial Cashflow
Initial cashflow adalah pengeluaran kas yang dibutuhkan pertama kali ketika
melakukan investasi. Misalnya ketika perusahaan memutuskan untuk investasi menambah
mesin produksi, maka initial casflow yang dimaksud adalah harga perolehan pembelian
mesin tersebut hingga mesin tersebut siap untuk dioperasionalkan. Mulai dari harga
pembelian, biaya instalasi, biaya uji coba, pajak, balik nama dan yang lainnya.
Operational cashflow adalah aliran kas keluar yang dibutuhkan selama investasi
dijalankan. Estimasi arus kas operasional ini harus diestimasikan dengan tepat karena
menyangkut perjalanan investasi yang bisa mempengaruhi hasil dari investasi.
Biaya biaya tersebut tentu akan mengakibatkan adanya aliran kas keluar yang bisa
mempengaruhi laba perusahaan. Biaya-biaya tersebut harus diestimasikan sedetail mungkin
agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan keputusan investasi.
Terminal cashflow adalah aliran kas yang akan diterima oleh perusahaan diakhir
periode investasi. Bisa juga dikatakan sebagai nilai sisa investasi yang telah berakhir.
Bahkan tidak bisa berfungsi dan mesin hancur sekalipun masih bisa dijual "kiloan".
Masih ada nilainya. Nilai aliran kas terakhir ini harus diestimasikan dengan detail, termasuk
juga adanya pengaruh penyusutan mesin karena mungkin saja bisa berpengaruh pada
keputusan investasi. Walau dalam kenyataannya nilai sering diabaikan.
3. Penilaian Investasi
Penilaian investasi bertujuan untuk menilai usulan keputusan investasi yang seperti apa
yang layak dijalankan. Yang memberi keuntungan yang paling maksimal dengan resiko paling
minim yang bisa diperoleh perusashaan.
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi penilaian keputusan investasi. Seperti
estimasi jumlah investasi, estimasi waktu pengembalian investasi, estimasi arus kas, risiko
investasi dan bagaimana dampak investasi tersebut terhadap laba bersih perusahaan.
a. Model Non-Diskonto
Model non-diskonto adalah metode penilaian yang tidak memperhatikan nilai waktu dari
uang.
Payback Period
Dengan analisa metode payback period juga bisa diketahui berapa cepat waktu
investasi bisa dikembalikan saat titik impas atau BEP (break even point)
Lebih cepat waktu pengembalian investasi, maka risiko investasi semakin kecil
dan investasi tersebut semakin layak untuk diambil atau dijalankan. Usulan investasi
mana yang paling cepat pengembaliannya, itulah yang akan dipilih.
Analisa metode penilaian investasi ARR menilai seberapa besar keuntungan atau
laba perusahaan dibandingkan dengan rata-rata nilai dari investasi.
Metode ARR mengukur dari tingkat laba perusahaan. Bukan arus kas investasi.
Jika pada hasil perhitungan ARR lebih tinggi dari tingkat return yang diinginkan, maka
investasi tersebut laya untuk diijalankan. Berlaku juga sebaliknya.
b. Model Diskonto
Model diskonto adalah metode penilaian yang secara tidak langsung memperhatikan nilai
waktu dari uang dan melibatkan konsep diskonto arus kas investasi.
Metode penilaian net present value (NPV) menghitung selisih antara nilai sekarang dari
investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan kas return dimasa yang akan datang.
Metode NPV memerlukan data tentang perkiraan biaya operasiona, pemeliharaan, biaya
investasi dan estimasi keuntungan return dari investasi yang direncanakan.
Metode internal rate of return (IRR) menghitung tingkat suku bynga yang menyamakan
nilai sekarang dari investasi dengan nilai sekarang adri penerimaan arus kas dimasa yang
akan datang.
Pasca audit juga bisa menjadi indikator apakah informasi dan data-data yang
digunakan untuk bahan pertimbangan dalam membuat keputusan investasi cukup akurat
atau tidak.
Dan pasca audit bisa memberikan feedback kepada manajer untuk memperbaiki
pengambilan keputusan investasi dimasa yang akan datang.
Layak atau tidaknya sebuah keputusan investasi dilakukan bisa dianalisis dengan
berbagai kriteria. Penilaian investasi yang "layak" bisa diberikan dengan membandingkan
dengan kecenderungan rata-rata industri sejenis.
Ditinjau dari sudut pandang keuangan, ada beberapa metode penilaian investasi yang bisa
dipakai untuk menentukan apakah suatu investasi layak atau tidak layak dilakukan
sebuah perusahaan.
Dalam mengukur sebuah investasi sebaiknya tidak hanya mengandalkan satu metode
saja, menggunakan beberapa metode sekaligus lebih baik. Semakin banyak metode yang
dipakai, maka akan semakin banyak gambaran yang lebih lengkap. Informasi yang
didapat lebih banyak. Sehingga keputusan investasi bisa lebih tertarget dan menghasilkan
keuntungan yang maksimal.
Metode penilaian investasi net present value (NPV) adalah selisih antara nilai
sekarang dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan uang kas bersih dimasa
mendatang.
Dalam perhitungan net present value diperlukan data-data mengenai perkiaraan biaya
operasi dan pemeliharaan, biaya investasi dan prakiraan keuntungan dari investasi yang
sedang direncanakan.
Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih besar yang berarti nilai
NPV positif. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan.
Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih kecil yang berarti nilai
NPV negatif. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
1. Apabila proyek mempunyai nilai investasi yang beda, dan jangka waktu yang juga
berbeda. Maka nilai NPV yang lebih tinggi belum tentu menunjukkan investasi
tersebut lebih baik
2. Manajer keuangan harus bisa menghitung tingkat biaya modal selama masa
investasi
3. Kelayakan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus kas. Faktor
usia lamanya investasi juga bisa mempengaruhi.
Analisa metode penilaian investasi payback period adalah sebuah metode untuk
mengetahui kapan waktu kembalinya dana investasi yang telah dikeluarkan. Payback
period mengukur lamanya dana investasi yang dikeluarkan perusahaan akan kembali
seluruhnya seperti awal mula.
Dengan analisa metode payback period akan diketahui berapa lama sebuah investasi bisa
dikembalikan ketika terjadi kondisi BEP (break even point) atau titik impas.
Perhitungan metode ini diakukan dengan menghitung periode waktu yang dibutuhkan
ketika jumlah arus kas yang masuk sama dengan jumlah arus kas yang keluar.
Secara umum, apabila hasil payback periode menunjukkan periode pengembalian yang
lebih cepat. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan. Begitu juga sebaliknya,
apabila payback period menunjukkan periode pengembalian yang lebih lama. Maka
investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
Apabila ada lebih dari satu jenis investasi yang ditawarkan, periode pengembalian yang
paling singkat yang seharusnya dipilih.
Analisa metode payback period hanya disarankan untuk memperoleh tambahan informasi
mengenai kecepatan waktu pengembalian dana yang akan diiinvestasikan. Seperti
perusahaan teknologi contohnya handphone yang setiap bulan bahkan muncul produk
baru yang membuat produk sebelumnya menjadi usang. Padahal masih baru.
1. Payback period memberi informasi tentang kapan lamanya dana investasi akan
kembali.
2. Payback period memberi informasi tentang jangka waktu break even poinPayback
period bisa menjadi alat pertimbangan sebuah resiko. Semakin pendek payback
period, semakin kecil resiko kerugian. Begitu juga sebaliknya.
3. Payback period bisa membandingkan dua jenis investasi yang mempunyai return
dan resiko yang sama dengan hanya melihat lamanya tempo pengembalian atas
investasi.
4. Payback period yang lebih pendek itulah yang disarankan untuk dipilih.
3. Payback period tidak memiliki informasi tentang tambahan value yang bisa
diterima perusahaan.
4. Payback period hanya mengukur rentang waktu kembalinya dana investasi. Tidak
menganalisa keuntungan investasi/proyek pembangunan yang sudah
direncanakan.
Profitability index dikenal juga dengan nama profit investment ratio (rasio laba investasi)
dan value investment ratio (rasio investasi nilai).
Apabila profitability Index hasilnya lebih besar dari 1, Investasi tersebut layak untuk
diambil. Semakin besar angkanya, maka investasi tersebut semakin layak.
4. Profitability index memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money)
Metode penilaian investasi average rate of return ini menilai seberapa besar
keuntungan dari sebuah investasi. Keuntungan yang dimaksud adalah laba bersih setelah
pajak yang dibandingkan dengan nilai rata-rata dari investasi.
Jadi ARR diukur dari laba perusahaan. Bukan arus kas investasi perusahaan.
Apabila hasil perhitungan angka ARR lebih besar daripada tingkat return yang
diisyaratkan. Maka investasi ini layak untuk lakukan. Namun apabila yang terjadi
sebaliknya, maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
2. Sebagai alat ukur bahwa investasi baru tidak berpengaruh negatif terhadap laba
perusahaan.
3. Mudah dimengerti. Sangat sederhana. Cukup dengan melihat laporan laba rugi
perusahaan.
1. Metode ARR mengabaikan nilai waktu dari uang (time value of money)
2. Pendekatan yang digunakan jangka pendek. Angka-angka yang digunakan saat ini
bisa menyesatkan diwaktu yang akan datang
3. Terlalu memfokuskan pada nominal laba akuntansi. Mengabaikan aliran arus kas
dari investasi yang dijalankan.
Metode IRR ini mungkin metode yang paling sering dilakukan. Mungkin karena mudah
digunakan dan banyak yang beranggapan dan percaya bahwa perhitungan IRR adalah
hitungan yang menunjukkan tingkat return yang sebenarnya.
5. Metode IRR lebih mengutamakan cash initial atau kas awal daripada arus kas
belakangan
1. Membutuhkan perhitungan biaya modal yang menjadi batas terbawah dari nilai
yang kemungkinan bisa dicapai
2. Perhitungan IRR lebih rumit dibandingan metode yang lain. Harus trial and
error apabila tidak menggunakan software.
4. Dalam perhitungan bisa menghasilkan hasil IRR ganda atau bahkan tidak
menghasilkan nilai IRR sama sekali.
PEMBAHASAN
Kelayakan investasi tidak bisa dinilai hanya berdasarkan dari asumsi atau
keyakinan saja, tetapi harus dianalisis secara mendalam dari berbagai aspek. Tanpa
pertimbangan yang matang, investasi ibarat membeli kucing dalam karung. Artinya,
investor tidak mengetahui secara jelas penanaman modal yang dilakukannya tersebut
menguntungkan atau tidak.
Untuk menilai kelayakan suatu investasi, setidaknya terdapat empat metode yang bisa
dilakukan, yakni:
NPV = ΣPVt – A0
Keterangan:
PV = Present Value
NCF = aliran kas
r = biaya modal
Pengambilan keputusan investasi dalam metode ini menggunakan asumsi sebagai berikut:
Jika NPV0 > NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak karena berisiko
mengalami kerugian.Jika NPV0 < NPV1, maka investasi atau proyek dinilai layak karena
berpotensi menghasilkan keuntungan.Jika NPV0 = NPV1, maka investasi atau proyek
dinilai tidak layak karena tidak menghasilkan keuntungan.
KASUS
Penyelesaiannya :
Diketahui :
Ct = Rp. 50 juta
r = 12% (0,12)
Jawaban :
NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV = 30,24
2. Payback Period (PBP)
Keterangan:
n = tahun terakhir di mana jumlah arus kas belum bisa menutup investasi awal
PP = (besaran total investasi awal) / (besaran jumlah arus kas) x 1 tahun.
PP = 2 tahun.
Periode pengembalian modal yang diperoleh PT. Max Indonesia usai menginvestasikan
sejumlah dana ialah 2 tahun. Hal ini bermakna bahwa uang yang tertanam di dalam suatu
aktiva ialah Rp.50.000.000,00 dan dapat diambil kembali dalam kisaran waktu 2 tahun.
Lantas, bagaimana contoh kasus periode pengamblian modal yang mempunyai arus kas
tiap tahun berbeda?
3. Profitability Index (PI)
Sesuai dengan namanya, metode ini mengukur layak tidaknya suatu investasi dari
indeks keuntungannya dengan membandingkan antara nilai sekarang seluruh penerimaan
kas bersih dengan nilai sekarang investasi. Suatu investasi disebut layak menurut metode
ini apabila nilai PI lebih besar dari 1, karena dinilai menguntungkan. Sebaliknya, jika
nilai PI lebih kecil dari 1, artinya tidak menguntungkan sehingga investasi tersebut tidak
layak. Rumusan perhitungan nilai PI yakni:
PI = PV/I
Keterangan:
PI = Profitability Index
I = Investasi
KASUS
Suatu investasi ditanam pada tahun 2009 sebesar Rp 10.000.000,00. Cost of Capital 12%
(Tingkat Bunga di Bank). Inflasi 10%. Diharapkan balik modal setelah tahun ke-4. Cash
Flow yang diperoleh untuk 6 tahun ke depan adalah sebagai berikut :
Payback Period; modal sudah kembali pada tahun ke lima. Cara untuk menghitung waktu
yang lebih rinci :
= 7,5 hari
DPP; modal baru kembali pada tahun ke-6. Investasi tidak layak karena PP dan
DPP lebih lama dari yang diharapkan.
NPV -675.100
Untuk menghitung nilai IRR harus dilakukan dengan cara trial and error
atau menggunakan tabel tingkat bunga. Adapun formula perhitungan IRR sebagai
berikut.
IRR = R1 + (PV1 – PV0/PV1 – PV2) x (R1 – R2)
Keterangan:
PV = Present Value
KASUS
Jawab:
NPV = Rp – 6.649.000
Karena NPV mendekati nol, yaitu Rp. 659.000,00 dan -Rp. 6.649.000,00
2% Rp 7.308.000 Rp 659.000
IRR = 10% + (659.000/7.308.000) x 2%
IRR = 10,18%
Kesimpulannya, proyek investasi tersebut lebih baik ditolak. Alasannya IRR <
13% yang artinya tidak layak secara finansial.
Suatu investasi dikatakan layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih besar
dari tingkat bunga yang diterapkan.Suatu investasi dikatakan tidak layak, jika
nilai IRR yang dihasilkan lebih kecil dari tingkat bunga yang diterapkan.
Perusahaan harus membuat komitmen untuk masa depan. Suatu kesalahan dalam
pengambilan keputusan dapat memiliki konsekuensi yang serius. Jika perusahaan terlalu
besar dalam aktiva, maka hal itu dapat menimbulkan beban penyusutan dan beban
lainnya yang tinggi, yang sebesarnya tidak perlu terjadi. Dalam mengukur seberapa besar
kelayakan dari suatu keputusan investasi proyek dapat digunakan 5 (lima) metode yang
digunakan, yang meliputi metode average rate of return, payback period, internal rate of
return, profitability index, dan net present value (NPV).
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/86675-ID-
analisis-keputusan-investasi-
berdasarkan.pdf&ved=2ahUKEwiz7tq63fnoAhXEeisKHXpBBqYQFjACegQIBBAB&us
g=AOvVaw0ZC5aMSHVXR2aUxRSOYAct&cshid=1587480079654
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.researchgate.net/publication/309830077_AN
ALISIS_PENILAIAN_KEPUTUSAN_INVESTASI_MENGGUNAKAN_METODE_N
ET_PRESENT_VALUE&ved=2ahUKEwiz7tq63fnoAhXEeisKHXpBBqYQFjAAegQIA
hAB&usg=AOvVaw0qRf5Zq3jWFUZLX_fAo-cR&cshid=1587480079654
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/173
879&ved=2ahUKEwiz7tq63fnoAhXEeisKHXpBBqYQFjAEegQIBRAB&usg=AOvVaw
1-yyl461gYtEWA6V6P2hYr&cshid=1587480188334
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.simulasikredit.com/amp/apa-itu-analisis-
kelayakan-investasi-berikut-
penjelasannya/&ved=2ahUKEwiz7tq63fnoAhXEeisKHXpBBqYQFjAMegQIBxAB&us
g=AOvVaw2cVoM-0SCqzQdprHK6Kv-r&cf=1&cshid=1587480188334
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://nichonotes.blogspot.com/2017/11/keputusan-
investasi-adalah-modal.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwiur4v14PnoAhUdxjgGHZOiAj0QFjAAegQIAhAC&usg=AOvVa
w1OghWPBkDIx-MIixwYUO6d&cshid=1587480391454