Anda di halaman 1dari 4

INISIASI 5

PERUSAHAAN DAGANG DAN JURNAL KHUSUS

PERUSAHAAN DAGANG (Merchandise Company)

Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang aktivitas utamanya adalah membeli,


menyimpan dan menjual kembali barang-barang dagang tanpa memberi nilai tambah
terhadapnya. Nilai tambah yang dimaksud adalah seperti mengolah dan mengubah sifat atau
bentuk barang asli sedemikian rupa sehingga barang tersebut mempunyai nilai jual tinggi.

Kegiatan utama perusahaan dagang adalah melakukan jual beli barang dagang yang
berupa bahan baku, bahan setengah jadi ataupun barang jadi. Kecuali itu, barang yang di
perjual belikan terdiri atas hasil pertanian, perkebunan, hutan dan barang hasil industri
olahan atau manufaktur.

Karakteristik utama perusahaan dagang adalah :


a. Produk yang diperdagangkan dalam perusahaan dagang yaitu barang yang nyata
(tangible).
b. Tidak ada suatu perubahan bentuk atau sifat dari produk yang diperdagangkan.
c. Adanya akun-akun khusus yang diperoleh perusahaan dagang, seperti akun harga
pokok penjualan, stok barang dagang, potongan dan retur penjualan dan sebagainya.
d. Pola penghitungan laba atau rugi perusahaan dagang tidak sama dengan suatu perusahaan
jasa dan manufaktur.
e. Pada peristiwa penjualan terjadi penyerahan barang yang didalamnya memuat jumlah
rupiah disebut harga pokok penjualan.
f. Pada saat terjadi penjualan sebenarnya terjadi dua peristiwa yaitu :
 Pertama, terjadinya pendapatan yang dihasilkan asalnya dari transaksi jual beli
barang, yang disebut penjualan yang mempunyai akibat menambah modal.
 Kedua, keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok penjualan yang mempunyai
akibat mengurangi modal karena sifatnya sebagai biaya.
g. Transaksi yang sering terjadi dalam perusahaan dagang adalah :
 Transaksi penjualan dan pembelian barang dagangan.
 Transaksi pelunasan utang dagang dan piutang dagang.

4
Transaksi yang sering berulang-ulang terjadi akan dicatat (di jurnal) dalam buku jurnal
tersendiri yang terpisah dan akhirnya akan menjadi jurnal khusus.

Jenis-Jenis Perusahaan Dagang ada 2 :


a. Berdasarkan produk yang diberdayakan : Perusahaan Dagang Barang Produksi dan
Perusahaan Dagang Barang Jadi 
b. Berdasarkan macam konsumen : Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler), Perusahaan
Dagang Perantara (Middlemane), Perusahaan Dagang Pengecer (Retailer) 

JURNAL KHUSUS PERUSAHAAN DAGANG

Jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang
bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agar dapat bekerja secara
efektif dan efisien.
Transaksi yang disediakan jurnal khusus biasanya adalah transaksi yang sering terjadi dan
tidak praktis untuk melakukan posting berkali-kali.
Jurnal Khusus (Special Journal) yang biasa digunakan dalam akuntansi perusahaan dagang
terdiri atas empat macam:
1. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal), untuk mencatat transaksi penerimaan kas
(uang atau uang tunai).
2. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal), untuk mencatat transaksi pengeluaran
kas/pembayaran tunai.
3. Jurnal Pembelian Barang (Purchases Journal), untuk mencatat transaksi pembelian secara
kredit, baik pembelian barang dagangan maupun bukan barang dagangan.
4. Jurnal Penjualan Barang (Sales Journal), untuk mencatat semua transaksi penjualan barang
dagangan secara kredit.

Selain keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap mempunyai Jurnal
Umum (General Journal), untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam
keempat jurnal khusus yang tersedia.

Perbedaan antara jurnal khusus dan jurnal umum antara lain:


1. jurnal umum biasanya terdiri atas dua kolom, sedangkan jurnal khusus terdiri atas banyak
kolom,

4
2. jurnal umum untuk mencatat transaksi yang bersifat insidental, sedangkan jurnal khusus
untuk mencatat transaksi yang bersifat sama atau sering terjadi.

Ada dua metode pencatatan barang dagang/dagangan yang digunakan oleh perusahaan
dagang yaitu :
1. Metode Periodik (periodic inventory system) atau Metode Fisik (physical system)
 Mutasi atau perpindahan barang yang keluar maupun masuk tidak akan dicatat.
 Pencatatan barang dilakukan oleh perusahaan barang dagang melalui akun penjualan
untuk transaksi penjualan barang dan akun pembelian untuk transaksi pembelian
barang.
 Pencatatan persediaan barang dagang dengan metode ini dilakukan secara berkala
(periodik) pada akhir periode dengan sistem penghitungan secara fisik barang dagang
dan barang persediaan (stock opname) yang ada di tempat penyimpanan atau gudang.
 Metode ini sering digunakan pada toko-toko yang barang dagangannya beraneka
ragam, harga cukup murah, frekuensi transaksinya cukup sering, dan mutasi barang tak
dapat diikuti secara cermat.
Cara untuk menentukan harga pokok dalam metode ini:
 Catat pembelian barang dagang
 Catat harga pokok barang yang dibeli
 Tentukan harga pokok persediaan barang di awal dan akhir periode.

Jurnal Pencatatan Metode Periodik :


Metode dimana apa bila saat penjualan keluarnya barang dagangan sebagai harga pokok
tidak dihitung dan dicatat secara kontinu dan baru akan dicatat pada akhir episode sebagai
penyesuaian. Pada saat terjadi pembelian tidak menambah persediaan, akan tetapi
dianggap sebagai pengeluaran beban untuk mendapatkan barang tersebut. Jurnal
Pencatatannya sebagai berikut:
Pembelian Rp. xxx.xxx
Utang Dagang Rp. xxx.xxx

Bila terjadi penjualan, penjualan tersebut tidak mengurangi persediaan, namun dianggap
sebagai penerimaan pendapatan hasil penjualan. Jurnalnya Pencatatannya sebagai berikut:
Piutang Dagang Rp. xxx.xxx
Penjualan Rp. xxx.xxx.

4
2. Metode Permanen (perpectual system) atau  Metode Terus Menerus (Continue).
 Pencatatan barang dagang dilakukan secara permanen atau terus menerus, detail atau
terperinci pada setiap transaksi yang terjadi baik pembelian atau penjualan dan
kemungkinan ada pengembalian barang atau retur pembelian atau penjualan barang
dalam perusahaan barang dagang.
 Dengan metode ini, persediaan barang dagang dapat diketahui setiap saat karena
tercatat secara terus-menerus.
 Metode ini biasanya dilakukan pada jenis toko yang menjual barang dagangan dengan
harga mahal jenis spesifik, dapat diikuti mutasi barang secara cermat seperti dealer
mobil dan lain-lain.
Jurnalnya sebagai berikut:
Persediaan Rp. xxx.xxx
Utang dagang Rp. xxx.xxx

Saat terjadi penjualan adalah:


Piutang Usaha Rp. xxx.xxx
Penjualan Rp. xxx.xxx

Harga Pokok Penjualan Rp. xxx.xxx


Persediaan Rp. xxx.xxx

Anda mungkin juga menyukai