Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH : EKONOMI MONETER LANJUTAN

WAKTU : 09.00 – 11.00

Nama : Al bina

Nim : 8196162005

Prodi : Ilmu Ekonomi

Semester : II/B

1. Jelaskan bagaimana perbedaan The sticky-wage model, the imperfect-information model


dan the sticky-price model menjelaskan keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan
tingkat harga dalam jangka pendek.

Jawab :

Terdapat 3 model penawaran agregat yaitu The sticky-wage model, the imperfect-information
model dan the sticky-price model. Berikut penjelasan dan perbedaannya :

a. the sticky-price model (model harga kaku)

kurva penawaran agregat jangka pendek miring keatas, disebut sebagai model harga kaku (the
sticky-price model). Model ini menekankan bahwa perusahaan tidak secraa instan menyesuaikan
harga yang mereka tetapkan sebgai respi terhadap perubahan perimtaan. Tidak jarang harga
ditetapkan oleh kontrak jangka panjang antara perusahaan dan pelanggan.

Kekuatan harga bisa dijelaskan pada kurva penawaran agregat yang miring keatas, hal ini yang
perlu diperhatkan adalah keputusan penetapan harga dari tiap-tiap pelaku usaha atau perusahaan
dan menyatukan keputusan untuk menjelaskan perilaku perekonomian secara keseluruhan.
Perusahaan-perusahaan persaingan secra sempurna adalah penerima harga (price takers) bukan
penentu harga ( price setter).

2. sticky-wage model. model ini menunjukkan implikasi dari upah nominal kaku pada
penawaran agregat. Dalam hal ini kurva penawaran agregat jangka penteng miring k atas,
hal ini juga menekankan pada lambannya penyesuaian upah minimal. Dalam banyak
industry, upah nominal ditetapkan oleh kontrak jangka panjag, sehingga upah tidak dapat
disesuaikan dengan cepat ketika kondisi ekonomi berubah. Hubungan positif antara
tingkat harga dan jumlah output membuat kurva penawran agregat miring keatas ketika
upah tidak mampu menyesuaikan terhadap perubahan tingkat harga. Ketika tingkat harga
actual lebih besar dariyang diharapkan, upah riil lebih kecil dari targetnya, ketika tingkat
harga actual kurang dari yang diharapkan upah ril akan ebih besar dari targetnya. Asumsi
akhir dari model ini adalah bahwa kesempatan kerja ditentukan oleh jumlah tenaga kerha
yang diminta perusahaan.
3. Model informasi tak sempurna, model ini memiliki dua sumsi yakini setiap pemasok
memproduksi barang tunggal dan mengkonsumsi banyak barang, pemasok memantau
harga barang yang mereka produksi tetapi kurang memantau harga kesluruhan barang
lain dalam perekonomian. Model ini menyatakan bila harga actual (P) melebih harga
yang diharapkan (Pe), pemasok akan meningkatkan output mereka (Y). maka Y naik jika
P > Pe. seperti yang ditunjukkan pada kurva dibawah ini ;

Ketiga model penawaran agregat yang masing-masing memfokuskan pada alasan yang
berbeda mengapa dalam jangka pendek, output diatas tingkat alamiahnya ketika tingkat harga
naik diatas tingkat yang diharapkan oleh banyaj orang. Ketiga model ini menjelaskan
mengapa kurva penawaran agregat jangka pendek miring ke atas dan semua menghasilkan
tradeoff jangka pendek antara inflasi dan penganguran ( tingkat harga dan tenaga kerja).

4. Pasar mata uang luar negeri di beberapa negara tidak bebas dari intervensi
pemerintah, dimana otoritas moneter selalu mengatur transaksi transaksi pertukaran
internasional untuk melakukan intervensi mata uang luar negeri. Jelaskan bagaimana
cara bank sentral melakukan intervensi untuk memepengaruhi nilai tukar.

Jawab :

Dalam melakukan intervensi untuk mempengaruhi nulai tukar, bank sentral mengalirkan mata
uang asing katakanlah dolar ke pasar untuk memenuhi kebutuhan namun tetap memperhatikan
cadangan devisa yang dimiliki. Sesuai hukum dasar ekonomi, suplay yang mencukupi
permintaaan akan mempengaruhi nilai barang menjadi turun, sehingga nilai mata uang domestic
akan stabil.

3. Bagi Indonesia, pemahaman mengenai mekanisme transmisi moneter juga sangat


penting untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter dalam mencapai dan menjaga
kestabilan harga dan nilai tukar rupiah yang diperlukan guna mendukung proses
pemulihan ekonomi. Menurut saudara dari beberapa jalur dalam mekanisme transmisi
kebijakan moneter, adakah jalur yang paling efektif untuk diterapkan di Indonesia?
Jelaskan

Jawab :

Jalur mekanisme transmisi kebijakan moneter yang efektif untuk diterapkan di Indonesia adalah
alur suku bunga (deposito dan kredit), apabila perekonomian sedang mengalami pelemahan,
Indonesia dapat menggunakan kebijakan moneter yang ekspansif melalui penurunan suku bunga
untuk mendorong aktifitas ekonomi. Penurunan suku bunga menurunkan suku bunga kredit
sehingga permintaan akan kredit dari perusahaan dan rumah tangga akan meningkat. Penurunan
suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya modal perusahaan untuk melakukan investasi. Ini
semua akan meningkatkan aktifitas konsumsi dan investasi sehingga aktifitas perekonomian
semakin mengalami keaktifan. Sebaliknya, apabila tekanan inflasi mengalami kenaikan,
Indonesia atau Bank Indonesia merespon dengan menaikkan suku bunga untuk mengerem atau
mengendalikan aktifitas perekonomian yang terlalu cepat sehingga mengurangi tekanan inflasi,
karena kebijakan moneter dilakukan untuk menjaga harga agar tetap stabil. Dalam pengelolaan
suku bunga Semua aspek ekonomi bergerak, mulai dari konsumsi masyarakat, perusahan hingga
investasi.
4. Bagaimana pendapat saudara, dari ketiga bentuk hipotesis pasar efisiensi saham
mana hipotesis yang paling menguntungkan masyarakat, jelaskan.

Jawab :

Konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien
adalah pasar dimana harga sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi
yang tersedia. efisiensi pasar terbagi kedalam tiga bentuk utama yaitu :

1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)


Pasar dikatakan efisien dalam bentuk yang lemah adalah apabila harga-harga dari saham atau
sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Informasi dikatakan
masa lalu jika informasi tersebut sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini sangat
berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa
lalu tidak dapat dihubungkan dengan nilai yang sekarang. Dengan begini nilai-nilai di masa lalu
tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang.
2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
Pasar dapat dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas saham secara penuh
mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan (all publicly available
information) termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan.

3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)


Pasar dapat dikatakan efisien dalam bentuk yang kuat apabila harga-harga sekuritas saham secara
penuh mencerminkan seluruh informasi yang tersedia termasuk informasi yang sangat rahasia
sekalipun. Jika pasar efisien dalam bentuk ini memang ada, maka individual investor atau grup
dari investor yang mendapatkan keuntungan yang tidak normal (abnormal return).

Dari ketiga bentuk efisiensi pasar tersebut hipotesis yang menguntungkan adalah bentuk efisiensi
pasar semi kuat atau setengah kuat, karena karena harga mencerminkan semua informasi publik
yang relevan serta harga yang tercipta juga terjadi karena informasi yang ada di pasar, termasuk
di dalamnya adalah laporan keuangan dan informasi tambahan sebagaimana diwajibkan oleh
peraturan akuntansi. Informasi yang tersedia di publik juga dapat berupa peraturan keuangan lain
seperti pajak bangunan (property) atau suku bunga dan/atau beta saham
termasuk rating perusahaan. Hal ini cukup memberikan informasi yang relevan sihingga
masyarakat mampu mengambil keputusan secara rasional dengan melihat informasi yang ada
baik menggunakan analisi fundamental maupun teknikal.

Anda mungkin juga menyukai